Anda di halaman 1dari 2

Elastisitas harga permintaan mengukur sejauh mana

permintaan suatu produk atau layanan akan berubah


sebagai respons terhadap perubahan harga. Beberapa
faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan
antara lain:

1. Ketersediaan Alternatif: Jika terdapat banyak


alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan atau tujuan
yang sama dengan produk atau layanan tertentu,
permintaan cenderung lebih elastis. Misalnya, jika harga
beras naik secara signifikan, konsumen dapat beralih ke
produk lain seperti jagung atau gandum sebagai
pengganti, membuat permintaan beras menjadi lebih
elastis.

2. Proporsi Pendapatan yang Dihabiskan: Permintaan


cenderung lebih elastis jika harga barang atau layanan
tersebut merupakan bagian besar dari pengeluaran atau
pendapatan konsumen. Misalnya, jika harga tiket pesawat
naik, konsumen dengan pendapatan rendah mungkin akan
mengurangi permintaan mereka karena tiket pesawat
merupakan pengeluaran yang signifikan bagi mereka.

3. Sifat Barang: Sifat barang atau layanan juga


mempengaruhi elastisitas harga permintaan. Barang yang
memiliki substitusi yang mudah, seperti produk-produk
makanan, cenderung memiliki permintaan yang lebih
elastis. Di sisi lain, barang-barang yang unik atau langka,
seperti lukisan asli, cenderung memiliki permintaan yang
tidak elastis karena penggantian yang mudah tidak
tersedia.

4. Waktu: Waktu juga dapat mempengaruhi elastisitas


harga permintaan. Permintaan cenderung menjadi lebih
elastis dalam jangka waktu yang lebih panjang karena
konsumen memiliki lebih banyak waktu untuk
menyesuaikan perilaku mereka terhadap perubahan
harga. Misalnya, jika harga rokok naik, konsumen
mungkin membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan
merokok mereka atau mencari alternatif lain, sehingga
permintaan menjadi lebih elastis dalam jangka waktu
yang lebih panjang.

Contoh permintaan yang lebih elastis adalah


permintaan untuk produk-produk konsumen yang
memiliki banyak alternatif, seperti pasta gigi atau
minuman ringan. Jika harga produk ini naik, konsumen
cenderung lebih mudah beralih ke merek atau produk
lain yang serupa. Sebagai contoh permintaan yang
tidak elastis, dapat diambil contoh permintaan untuk
obat-obatan yang penting untuk kesehatan atau
pengobatan serius. Meskipun harganya naik, konsumen
mungkin masih akan membelinya karena kebutuhan
medis yang mendesak.

Anda mungkin juga menyukai