INI Kembalikan KTA PDIP dan Kegalauan Bobby Nasution, Pertanda Apa?
Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap resmi menghentikan upaya
evakuasi terhadap delapan orang penambang yang terjebak di sumur tambang emas, Desa Pancurendang,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Advertisement
Liputan6.com, Jakarta Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi
Kantor SAR Cilacap resmi menghentikan upaya evakuasi terhadap delapan orang
penambang yang terjebak di sumur tambang emas, Desa Pancurendang,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Advertisement
Berkaca dari peristiwa naas ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) menyatakan akan segera melakukan asesmen terhadap potensi tambang
emas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, setelah adanya kejadian 8
penambang yang terjebak di dalam sumur tambang emas ilegal setempat.
Menurut dia, tata kelola pertambangan yang baik itu harus diikuti pula oleh izin
yang resmi, perencanaan yang baik, sampai kepada bagaimana melaksanakan
kegiatan pengambilan bahan galian itu.
Apabila ke depannya lokasi tersebut memang memiliki potensi, kata dia, nantinya
tetap akan ada asesmen atau proses dari penilaian.
"Terhadap lubang-lubang yang ada sekarang ini, kami siap bersama Dinas ESDM
Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penilaian. Bila dinyatakan tidak aman
tentunya tidak bisa dilanjutkan," jelasnya.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar ke depan kalau memang ada potensi tambang
emas yang bisa dikembangkan, tentunya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah
teknis pertambangan yang baik. "Kami dengan senang hati bisa bersinergi
dengan seluruh unsur terkait, bagaimana caranya ke depan agar peristiwa ini
tidak terulang kembali," kata Sunindyo.
2 dari 5 halaman
Sumur Bogor, sumur tambang emas di mana 8 pekerja terjebak. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Delapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29),
Muhammad Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32),
Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari
Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Setelah dilakukan upaya evakuasi oleh tim SAR gabungan sejak Rabu (26/7), air
yang menggenangi sumur tambang tidak kunjung surut.
Hingga akhirnya operasi SAR yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap dinyatakan
ditutup pada Selasa (1/8) siang meskipun 8 penambang yang terjebak di dalam
sumur tersebut tidak dapat dievakuasi.
Advertisement
3 dari 5 halaman
Penutupan operasi SAR 8 pekerja terjebak di sumur tambang emas di Pancurencang, Kecamatan Ajibarang,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023).
Salah seorang perwakilan keluarga korban, Aden mengaku ikut terlibat dalam
upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan sejak hari pertama operasi
SAR digelar pada Rabu (26/7).
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur
yang terlibat dalam operasi SAR.
Sebelum apel penutupan operasi SAR dilakukan shalat Gaib yang dilakukan oleh
perwakilan unsur SAR dan keluarga korban penambang emas, dilanjutkan dengan
tabur bunga di sekitar sumur tambang yang telah diberi prasasti yang
mencantumkan nama-nama korban.
4 dari 5 halaman
Saat memimpin apel penutupan operasi SAR di lokasi kejadian, Selasa, Kepala
Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan tim SAR gabungan telah
melakukan berbagai upaya evakuasi sejak operasi SAR dilaksanakan sejak hari
Rabu (26/7).
"Berdasarkan hasil analisa serta musyawarah antara tim SAR gabungan, para ahli,
dan keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya,
dikutip Antara.
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih seluruh unsur SAR baik
yang terlibat maupun semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam
operasi SAR tersebut.
Dengan ditutupnya operasi SAR tersebut, kata dia, seluruh unsur SAR yang
terlibat dapat kembali ke kesatuan masing-masing.
"Atas nama tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan turut
berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan
diberikan kesabaran dan ketabahan," katanya, dikutip Antara.
Saat memberi keterangan pers usai apel, Adah mengatakan sesuai standar
operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak
ditemukan ataupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa
ditutup.
Akan tetapi seandainya suatu ketika ada hal-hal di luar perkiraan maupun hal
lainnya, kata dia, operasi SAR bisa dibuka kembali.
"Kalau ada tanda-tanda, kita bisa laksanakan operasi SAR kembali," jelasnya,
di Banyumas.
Advertisement
5 dari 5 halaman
Sebanyak 8 pekerja terjebak di dalam lubang tambang emas di Pancurendang, Ajibarang, Banyumas. (Foto:
Liputan6.com/Basarnas)
Menurut dia, terdapat kendala utama dalam upaya evakuasi berupa keadaan
geografis karena lubang atau sumur tambang tergenang oleh air, sehingga
menyulitkan tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi.
"Kemudian juga keadaan tambang yang dalam, kemudian juga akses menuju ke
lubang yang sangat sempit, sehingga sampai dengan saat ini kita masih belum
bisa melaksanakan evakuasi," tegasnya.
Kendati demikian, dia mengatakan tim SAR gabungan telah melaksanakan upaya
maksimal dengan mendatangkan berbagai alat untuk menyedot air dari dalam
sumur tambang, baik pompa yang di atas permukaan maupun di dalam
permukaan.
Oleh karena debit air yang harus dikeluarkan lebih tinggi, kata dia, sampai saat ini
tidak ada perkembangan yang signifikan.
"Kemudian kita juga sudah melakukan upaya pembendungan sumber air resapan
yang memungkinkan bertambahnya debit air, namun sampai dengan saat ini
belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga atas kesepakatan
bersama kita hari ini sesuai dengan SOP dari Basarnas, kita nyatakan untuk
operasi evakuasi ini kita hentikan," kata Danrem.
BACA JUGA :
DPR Minta Tambang Emas Ilegal di Kuansing yang Makan Korban Jiwa
Ditutup
Tag Terkait
penambang emas bogor Penambang Emas Banyumas Penambang Emas Ilegal Tewas
Rekomendasi
DPR Minta Tambang Emas Ilegal di Kuansing yang Makan Korban Jiwa Ditutup
PUTUSAN MKMK
MKMK soal Sosok yang Intervensi Anwar Usman: Masyarakat Enggak Perlu
Tahu Semuanya