Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cindy Septika Sari

NIM. : 21063

Amdal Pabrik Semen PT Gombong Dinilai Tak Layak

TEMPO.CO, Semarang - Komisi Penilai Amdal Jawa Tengah, mengeluarkan rekomendasi

dokumen  analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diajukan PT Semen

Gombong, tidak memenuhi kelayakan. Keputusan itu diambil dalam sidang tim penilai amdal

pada Rabu 8 Juni 2016.

Koordinator Tim Pakar Komisi Penilai Amdal Jawa Tengah, Dwi Purwantoro Sasongko,

menyatakan ada beberapa alasan penyebab pendirian pabrik semen di Kawasan Karst

Gombong Selatan oleh PT Semen Gombong (Medco Group) itu tidak layak lingkungan.

“Kawasan IUP (izin usaha penambangan) eksplorasi PT Semen Gombong dinyatakan bagian

dari ekosistem kawasan karst, sehingga tidak boleh ditambang,” kata Dwi, kepada Tempo, di

Semarang, Kami 9 Juni 2016.

Ekosistem kawasan karst ini, masuk Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong yang

telah ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. KBAK masuk kategori

kawasan lindung karst atau kategori karst kelas satu, sehingga tidak bisa ditambang. Hal ini

sesuai Keputusan Menteri ESDM, Nomor 17, tahun 2012, tentang Penetapan Kawasan

Bentang Karst.

Dwi menyatakan, karena kawasan IUP ekplorasi PT Gombong merupakan ekosistem karst,

maka penambangan batu gamping di kawasan itu akan menyebabkan perubahan pola karst,

baik eksokarst mau pun endokarst-nya. “Akan menganggu sistem air bawah tanah di kawasan
karst tersebut,” kata Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas

Diponegoro itu.

PT Gombong mengajukan IUP batu gamping seluas 99,7 hektare dari area yang ada seluas

147,5 hektare. Dia menambahkan karena penambangan merupakan kegiatan utama pada

bagian hulu untuk penyiapan bahan baku semen dan dinyatakan tidak layak, maka seluruh

rencana kegiatan tidak layak lingkungan. “Baik penambangan dan proses produksi pabrik

semennya,” kata Dwi.

Dalam sidang penilai amdal, pemrakarsa PT Semen Gombong juga hadir. Mereka

mempresentasikan dokumen amdal yang telah disusunnya. Dwi bercerita, saat tim penilai

mengumumkan hasil rekomendasi, PT Semen Gombong tak diberi sesi tanggapan. “Tim

penilai harus independen,” kata Dwi lagi.

Di sela-sela sidang, ratusan warga dari Gombong juga unjuk rasa. Mereka menolak pendirian

pabrik semen itu. Saat mengetahui amdal tidak layak, mereka pun meluapkan kegembiraan

dengan membakar dokumen amdal. 

Tim penilai amdal Jawa Tengah akan segera mengirimkan hasil rekomendasinya ke Bupati

Kebumen. Sebab, kewenangan menerbitkan surat keputusan kelayakan dan penertiban sebuah

izin lingkungan ada di tangan bupati.

Selain dari tim pakar, tim penilai amdal juga ada dari unsur tim teknis. Anggota tim teknis,

Rahmad Bowo, menyatakan tim bertugas memeriksa dan menilai dokumen. “Kami periksa

keabsahannya. Dokumen yang ada juga dicocokan dengan kesesuaian teori dan metodologi,”

kata dosen Hukum Universitas Sultan Agung Semarang itu.

Sementara itu, PT.Semen Gombong, berkali-kali dihubungi Tempo belum ada jawaban.

Pesan pendek yang dikirim pun belum ada respon.


Sumber

https://nasional.tempo.co/read/778281/amdal-pabrik-semen-pt-gombong-dinilai-tak-layak

Anda mungkin juga menyukai