Anda di halaman 1dari 11

E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

ANALISA PERHITUNGAN SUMBERDAYA CADANGAN BATUBARA TERUNJUK


MENGGUNAKAN METODE CROSS SECTION DAN METODE KERUCUT TERPANCUNG DI PT.
CIPTA KRIDATAMA JOB SITE PT MIFA BERSAUDARA

Dani Hidayat1, Refky Adi Nata2, Riko Ervil3


Program Studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang
Email: Dani Hidayat7788@gmail.com

Abstrak

PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa Bersaudara merupakan perusahan tambang swasta yang berlokasi di
Desa Sumber Batu Kecamatan Mereuboe Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Secara geografis terletak pada
koordinat 04011'14,7” LU dan 96015’58,4” BT. PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa Bersaudara memegang
hak Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi pada Tambang Batubara seluas 3.134 Ha.

Penelitian ini akan menghitung sumberdaya batubara pada pit B Blok BS 2019 dengan luas area 4 Ha
dengan metode penampang (cross section) dan metode kerucut terpancung dengan mengunakan software
rockworks dan autodesk land desktop dilakukan di PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa Bersaudara.

Dari hasil pengolahan data didapatkan sumberdaya terunjuk batubara dengan metode cross section sebesar
115.313.334 ton dan metode kerucut terpancung didapatkan sumberdaya terunjuk batubara sebesar
67.423.4755,6 ton.

Kata Kunci : Sumberdaya, Cross Section, Kerucut Terpancung

Abstrack

PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa Bersaudara is a private mining company located in Sumber Batu
Village, Mereuboe District, West Aceh Regency, Aceh Province. Geographically located at coordinates
04011'14.7 "LU and 96015'58.4" BT. PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa Bersaudara holds Izin Usaha
Pertambangan (IUP) rights in the 3,134 Ha Coal Mine.

This study will calculate coal resources at pit B Blok BS 2019 with an area of 4 Ha with a cross section
method and a kerucut terpancung method by using rockworks and autodesk land desktop software done at PT.
Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa.

From the results of data processing, it is obtained that coal is indicated by a cross section method of
115.313.334 ton and kerucut terpancung method obtained by coal designated resources of 67.423.4755,6 ton.

Keywords : Resource, Cross Section, Kerucut Terpancung

1. PENDAHULUAN singkapan, data topografi dan data pemboran


digunakan sebagai parameter dalam penentuan
Batubara merupakan sumberdaya mineral geometri jenjang penambangan. Dalam menghitung
yang bernilai ekonomis tinggi, kebutuhan akan sumberdaya ada beberapa metode yang digunakan
batubara semakin meningkat dari tahun ke tahun seperti metode penampang (cross section), metode
terutama untuk mencukupi kebutuhan energi yang poligon (area of influence), metode kontur
diperlukan inventarisasi sumberdaya dan cadangan (isoline), metode sigitiga (triangular grouping),
batubara supaya seimbang antara kebutuhan dan metode kriging dan metode kerucut terpancung.
cadangannya. Perhitungan cadangan merupakan hal Selain metode perhitungan ada juga software yang
yang paling vital dalam kegiatan inventarisasi digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan
kegiatan explorasi batubara. Perhitungan yang di perhitungan sumberdaya seperti software map info,
maksud disini adalah perhitungan cadangan software minescape, software surpac, dan software
batubara terunjuk dimana data-data seperti data global mapper.
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

PT. Cipta Kridatama adalah perusahaan yang Barat. Terdapat beberapa jalan penghubung ke
bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan lokasi penyelidikan. Jalan yang dapat dilalui
batubara yang memiliki WIUP yang berlokasi di kendaraan beroda empat ialah melalui jalan raya
desa sumber batu Kecamatan Mereuboe, Meulaboh kemudian dari jembatan sungai Meurebo
Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Saat ini PT. melalui kampung Meureubo, sampai ke lokasi ±16
Cipta Kridatama belum melakukan perhitungan km, juga terdapat jalan penghubung yang sudah di
cadangan sumberdaya terunjuk sedangkan aspal dari Meulaboh melalui kecamatan Kawai
perhitungan saat ini masih termasuk kedalam XVI sampai ke Desa Balee dan untuk ke lokasi
golongan perhitungan sumberdaya tereka. melalui jalan yang tidak beraspal.
Perhitungan sumberdaya pada sebuah tambang
sangat penting karena dari jumlah sumberdaya
maka akan diketahui umur tambang dan dapat
diperkirakan berapa akan di produksi penambangan
perbulannya. Berdasarkan metode diatas peneliti
ingin menghitung sumberdaya batubara terunjuk
dengan menggunakan metode penampang (cross
section) dan metode kerucut terpancung serta
peneliti ingin membandingkan antara kedua metode
yang dipakai, dan memilih metode yang paling
efisien dipakai untuk perhitungan sumberdaya
batubara.
Prinsip perhitungan sumberdaya adalah Lokasi IUP PT.Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa
berdasarkan hasil suatu kisaran dan model Bersaudara
sumberdaya yang dibuat, perhitungan dilakukan Geologi Wilayah Studi
berdasarkan hasil pendekatan kondisi sebenarnya Pulau Sumatra memiliki orientasi barat
yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi. Hasil dari laut yang terbentang pada ekstensi dari Lempeng
perhitungan tersebut masih mengandung
Benua Eurasia. Daerah ini membagi pantai Barat
ketidakpastian dan perhitungan sumberdaya masih
tergolong sumberdaya tereka, maka peneliti ingin dan Timur. Lereng yang menuju Samudera Hindia
meningkatkan perhitungan menjadi sumberdaya biasanya curam yang menyebabkan sabuk bagian
terunjuk. oleh karena itu peneliti tertarik barat yang biasanya berupa pegunungan dengan
mengangkat judul “Analisa Perhitungan pengucualian 2 embayment pada Sumatra Utara
Sumberdaya Batubara Terunjuk Menggunakan yang memiliki lebar 20 km. Sabuk bagian Timur
Metode Cross Section Dan Metode Kerucut
pada pulau ini ditutupi oleh perbukitan besar dari
Terpancung Di PT. Cipta Kridatama Job Site PT.
Mifa Bersaudara. Formasi Tersier dan dataran rendah alluvial. Pada
Lokasi dan Kesampaian daerah diamond point di daerah Aceh, sabuk rendah
PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa bagian timur memiliki lebar sekitar 30 km,
Bersaudara berlokasi di Desa Sumber Batu lebarnya bertambah hingga 150-200 km pada
Kecamatan Mereuboe Kabupaten Aceh Barat Sumatra Tengah dan Selatan.
Provinsi Aceh. PT. Cipta Kridatama Job Site PT.
Mifa Bersaudara memegang hak Izin Usaha Pulau Sumatra terletak di sebelah barat daya
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi pada Kontinen Paparan Sunda dan merupakan jalur
Tambang Batubara seluas 3.134 Ha yang meliputi konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia
Kecamatan mereuboe, Kabupaten Aceh Barat, yang menyusup di sebelah barat Lempeng
Provinsi Aceh. Lokasi penelitian perhitungan Sundaland/ Lempeng Eurasia. Kovergensi
cadangan batubara ini secara administratif terdapat lempeng menghasilkan subduksi sepanjang Palung
di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Sunda dan pergerakan lateral menganan dari
Secara geografis terletak pada koordinat: sistem Sesar Sumatera.
Point 1 : 04011'14,7” LU dan Van Bemmelen membagi pulau Sumatra
96015’58,4” BT menjadi 6 zona Fisiografi, yaitu:
Point 2 : 04011’14,7” LU dan
0
96 13’11,4” BT 1. Zona Jajaran Barisan
Point 3 : 04014’31,9” LU dan 2. Zona Semangko
0
96 13’11,4” BT 3. Zona Pegunungan Tiga Puluh
Point 4 : 04014’31,9” LU dan
0
96 15’58,4” BT
4. Zona Kepulauan Busur Luar
Lokasi ini berjarak ±15 km arah Barat Laut 5. Zona Paparan Sunda
(NW) dari Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh 6. Zona Dataran Rendah dan Berbukit
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

Berdasarkan posisi geografisnya, daerah


telitian termasuk kedalam Zona Jajaran Barisan,
dimana zona ini memanjang sepanjang Sesar 1. Formasi Gurne
Semangko. Formasi Gurne merupakan formasi yang
Geomorfologi Wilayah Studi paling tua dan termasuk kedalam kelompok
Secara umum geomorfologi Pulau Sumatera woyla yang berumur pra-tersier antara jura
yang merupakan bagian dari proses geologi akhir sampai kapur bawah. formasi ini
(tektonik, magmatik dan erosi) sepanjang sejarah dicirikan dengan litologi yang terdiri dari
geologinya. Pergerakan lempeng menunjukkan ke metasedimen, metavulkanik, breksi dan
arah bagian bawah Sumatera pada zona Beniof basaltik. lingkungan pengendapan formasi
(10k m sebelah barat busur kepulauan), gurne ini adalah lingkungan pengendapan
sepanjang tepi barat Lempeng Tarrah Sunda yang darat.
mengarah Barat laut-Tenggara melintang dari 2. Formasi Tangla
zona Beniof di barat. Kearah timur secara Formasi Tangla secara tidak selaras
berurutan terbentang busur kepulauan, cekungan diatasnya diendapkan diatas Formasi Gurne.
depan busur, bukit barisan, dan cekungan Formasi Tangla dicirikan dengan litologi yang
belakang busur. Gambar garis khayal yang terdiri dari konglomerat, basal, breksi,
memotong pulau sumatera yang berpola tidak batulempung, batulanau, batu pasir dan
simetri dari bukit barisan ke arah barat vulkanik andesitik yang berumur Oligosen
morfologi yang secara drastis berubah menjadi Akhir sampai Miosen Awal. Formasi Tangla
landai, sehingga lembah kaki pegunungan diendapkan di lingkungan Fluviatil sampai
umumnya menjadi tidak lebar. Sebaliknya dari Paralik.
bukit barisan ke timur, morfologi agak halus 3. Formasi Kueh
dengan topografi berangsur landai, sehingga Formasi Kueh secara selaras diendapkan
lembah menjadi lebar. Pulau Sumatera memiliki diatas Formasi Tangla. Formasi Kueh
bentuk struktur sumatera fault System (SFS) yang dicirikan dengan litologi yang terdiri dari
merupakan patahan-patahan blok (Block Faulting) batupasir karbonatan, batupasir, batulanau,
umumnya pada arah barat laut-tenggara (NW-SE), serpih, breksi, dan juga konglomerat yang
sub paralel dengan patahan utama sumatera berumur Miosen AwaL sampai Miosen
yang memanjang dari pulau Weh ke teluk Tengah. Lingkungan pengendapan pada
Semangko. Dari bukit barisan ke arah barat Formasi Kueh ini yaitu lingkungan
bertopografi kasar dengan tingkat erosi yang kuat pengendapan laut - sublitoral, paralik dan
terhadap batuan yang dilalui aliran sungai. fluvial.
Pembentukan jalur sedimen klastik di lembah 4. Formasi Calang
bagian barat tidak menerus antara lain adanya Formasi Calang diendapkan di atas
aktivitas magma (vulkanik dan intrusi) pada Formasi Kueh secara tidak selaras. Formasi
zaman Tersier dan Kwarter. Calang ini dicirikan dengan litologi yang
Litologi Wilayah Studi terdiri dari batuan vulkanik andesitik,
Adapun litologi yang terdapat pada daerah basaltik dan juga piroklastik yang berumur
mereuboe, Aceh Barat, meliputi: Miosen Akhir. Formasi Calang ini
1. Batupasir diendapkan pada lingkungan pengendapan
2. Batulempung laut.
3. Batulanau 5. FormasiTutut
4. Batubara. Formasi Tutut diendapkan diatas Formasi
Struktur dan Stratigrafi Wilayah Studi Calang secara tidak selaras. Formasi Tutut
Secara umum stratigrafi daerah sumatera ini dicirikan dengan litologi batupasir,
bagian utara dibagi menjadi (tiga) cekungan batulanau, batulempung, serpih, konglomerat
sedimentasi tersier yaitu cekungan Sumatera Utara, serta lapisan batubara. Ketebalan dari formasi
cekungan Aceh Barat Laut dan cekungan Aceh ini adalah lebih kurang 500meter yang
Barat (Cameron, dkk (1980). Pada daerah Aceh memberikan indikasi lingkungan
Barat khususnya daerah penyelidikan termasuk pengendapan Fluviatil sampai Delta lakustrin
dalam cekungan Aceh Barat yang merupakan fore yang berumur Pliosen sampai Plistosen.
arce basin batuan dasar cekungan adalah kelompok Pada daerah penelitian, Formasi Tutut
woyla berumur pra tersier, batuan yang terdapat di merupakan formasi pembawa batubara, posisi
cekungan Aceh Barat di endapkan pada batubaranya merupakan sisipan-sisipan
lingkungan fluviatil hingga sub-litoral urutan umur diantara lempung dan batupasir, karena faktor
geologi secara regional yang ada pada daerah erosi sangat kuat pada singkapan-singkapan
penyelidikan dimulai dari umur tertua hingga tertentu maka di atas batubara di dapati batu
termuda yaitu: pasir konglomeratan. Formasi Tutut yang
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

mempunyai penyebaran yang cukup luas di


daerah penyelidikan, batuannya terdiri dari 1. Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred
perselingan antara batupasir, lempung, Mineral Resource)
konglomerat serta lapisan tipis batubara. Sumberdaya mineral tereka adalah
Ketebalan dari formasi ini adalah lebih sumberdaya mineral yang tonase, kadar dan
kurang 500 meter. kandungan mineralnya dapat diestimasi
Struktur sedimen yang terdapat di dengan tingkat keyakinan rendah. Tingkat
dalam batupasir antara lain struktur silang keakuratan hasil perhitungannya baik
siur, perlapisan sejajar dan penghalusan kuantititas maupun kualitas 20-40%.
keatas (graded bedding), ini memberikan 2. Sumberdaya Mineral Terunjuk (Indicated
indikasi lingkungan pengendapan Fluviatil. Mineral Resource)
Lempung berada di bagian bawah batupasir Sumberdaya mineral terunjuk adalah
dan biasanya pada tempat-tempat tertentu sumberdaya mineral yang tonase, kadar dan
ditemukan perselingan antara batupasir kandungan mineralnya dapat diestimasi
dengan batulempung dan menyerpih. Batu dengan tingkat keyakinan medium. Tingkat
lempung yang berwarna abu abu dan masif keakuratan hasil perhitungannya baik
serta tidak dijumpai adanya fosil. Sedangkan kuantitas maupun kualitas 40-60%.
Konglomerat mempunyai komponen utama 3. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured
adalah batuan beku dan pasir dengan ukuran Mineral Resource)
0,5-10 cm, tersingkap di atas serta berselang Sumberdaya mineral terukur adalah
seling dengan batupasir. Batulanau, berwama sumberdaya mineral yang tonase, kadar dan
abu-abu kecoklatan, kompak sampai mudah kandungan mineralnya dapat diestimasi
hancur, berlapis tipis agak menyerpih dengan dengan tingkat keyakinan tinggi. Tingkat
ketebalan perlapisan antara 2meter hingga 3 keakuratan hasil perhitungannya baik
meter. kuantitas maupun kualitas hingga 80%.
6. Formasi Meulaboh 4. Cadangan Terkira (Probable Reserve)
Formasi Meulaboh secara selaras Cadangan terkira adalah sumberdaya
diendapkan diatas Formasi Tutut. Formasi mineral terunjuk dan sebagian sumberdaya
Meulaboh dicirikan dengan litologi mineral terukur yang tingkat keyakinan
Batupasir. Formasi ini termasuk kedalam geologinya masih lebih rendah, yang
lingkungan pengendapan Fluviatil. Dengan berdasarkan studi kelayakan tambang semua
melihat posisi stratigrafi terhadap Formasi faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
Tutut, maka umur dari Formasi Meulaboh pertambangan dapat dilakukan secara
ini lebih muda dari Pliosen-Plistosen, yang ekonomis.
menurut N.R. Cameron (1983) berumur 5. Cadangan Terbukti (Proved Recerve)
Plistosen-Holosen. Dari hasil penelitian Cadangan terbukti adalah sumberdaya
pendahuluan formasi ini tidak mengandung mineral terukur yang berdasarkan studi
batubara. kelayakan tambang semua faktor yang terkait
7. Endapan Aluvial telah terpenuhi, sehingga pertambangan
Endapan Aluvial merupakan endapan dapat dilakukan secara ekonomis.
termuda yang dicirikan dengan material lepas Metode Perhitungan Cadangan
yang terdiri atas kerakal, kerikil, pasir dan Metode perhitungan sumberdaya yang
lumpur. Endapan ini masih terns berlangsung digunakan harus sesuai dengan jenis bahan galian
sebagai hasil dari pengikisan sungai saat ini. yang akan dihitung. Metode penampang tegak yang
akan lebih tepat untuk batuan yang bersifat
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan homogen seperti batubara, andesit maupun
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan adalah batugamping. Sedangkan untuk mineral logam
suatu proses pengumpulan, penyaringan serta yang penyebarannya tidak merata metode daerah
pengolahan data dan informasi dari suatu endapan pengaruh yang lebih tepat digunakan.
mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas 1. Metode Penampang (Cross Section)
mengenai endapan itu berdasarkan kriteria Metode penampang masih sering digunakan
keyakinan geologi dan kelayakan tambang. Kriteria pada tahap paling awal perhitungan cadangan.
keyakinan geologi didasarkan oleh tahap eksplorasi Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai
yang meliputi survey tinjau, prospeksi, eksplorasi sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil
umum, dan eksplorasi rinci. Kriteria kelayakan perhitungan yang lebih canggih menggunakan
tambang didasarkan pada faktor-faktor ekonomi, komputer. Dalam perhitungan menggunakan
teknologi, peraturan/ perundang-undangan, metode penampang tegak, rumus yang biasa
lingkungan dan sosial (economics, technological, digunakan adalah:
legal, environment, and social factor).
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

a. Rumus luas rata-rata (mean area), rumus luas rata- Tempat penelitian yang peneliti lakukan di
rata dipakai untuk endapan sumberdaya yang PT. Cipta Kridatama Job site PT. Mifa Bersaudara
mempunyai penampang yang uniform. terletak di Desa Sumber Batu Kecamatan
Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
A1 + A2
V= xd
2 Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang dilakukan di
Keterangan: PT. Cipta Kridatama Job site PT. Mifa Bersaudara
terletak di Desa Sumber Batu Kecamatan
A1,A2 =Luas penampang sumberdaya (m2) Meureubo, Kapbupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh
d = Jarak antar penampang (m). pada bulan November s/d Desember 2018.
Data dan Sumber Data
V = Volume (m3) Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
Rumus kerucut terpancung adalah sebagi berikut:
1. Data Primer
L a. Data koordinat dan topografi
V= ( S1 + S 2 + S1 ´ S 2 ) (
PT. Cipta Kridatama
3 2
b. Koordinat singkapan PT.
Cipta Kridatama
Keterangan: c. Litologi batuan PT. Cipta
S1 = Luas penampang atas (m2) Kridatama
S2 = Luas penampang alas (m2). d. Dokumentasi lapangan PT.
Cipta Kridatama
2. Data sekunder
a. Peta geologi regional PT.
Cipta Kridatama
b. Peta topografi PT. Cipta
Kridatama
c. Peta kesampaian daerah PT.
Cipta Kridatama
d. Peta IUP PT. Cipta
Kridatama
e. Peta kemajuan tambang PT.
Cipta Kridatama
Sumber Data
Sketsa Perhitungan Volume Sumberdaya Dengan Sumber data yang peneliti dapatkan berasal
Rumus Kerucut Terpancung (Metode Penampang) dari pengamatan langsung dilapangan serta arsip-
METODOLOGI PENELITIAN arsip dan dokumentasi dari PT. Cipta Kridatama
Jenis Penelitian Job Site PT. Mifa Bersaudara.
Jenis penelitian yang lakukan adalah penelitian Perhitungan Sumberdaya Batubara
yang bersifat Deskriptif (descriptive research) Batas Perhitungan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk pencandraan 1. Batas atas yang dibatasi oleh elevasi tertinggi
secara sistematis, factual, dan akurat mengenai daerah perhitungan yaitu pada elevasi 261
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah mdpl.
tertentu (Sumandi Suryabrata, 2004). Melalui 2. Batas bawah yang dibatasi pada elevasi
penelitian deskriptif ini, peneliti nantinya akan terendah,selain itu juga mempertimbangkan
memberikan hasil berupa Perhitungan Sumberdaya metoda penambangan batubara menggunakan
Batubara Terunjuk Menggunakan metode metoda tambang terbuka Dari hasil
Crossection dan Kerucut terpancung Mengunakan pengukuran koordinat dilapangan didapatkan
Sofware Rock works dan Autodesk land desktop. bahwa elevasi terendah adalah 196m. Jadi
batas perhitungan hingga elevasi261 m.
Hasil dari penelitian yang dilakukan tidak perlu B. Perhitungan Volume Batubara
sebagai suatu penemuan baru, akan tetapi 1. Perhitungan Volume
merupakan aplikasi yang baru dari penelitian yang Perhitungan volume total dilakukan dengan
telah ada metode cross sectiondan metodekerucut
terpancung . Perhitungan ini dilakukan
Tempat Penelitian
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

dengan bantuan Perangkat lunak Rockworks Gambar 4.8. Cross Section C-C’
dan Autodesk Land Desktop. Pada gambar 4.8 diatas dapat dilihat permodelan
Tahap perhitungan adalah: cross section C-C’ dengan mengunakan software
a. Perhitungan dengan metode cross section rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
Pembuatan section dengan cara membagi overburden sebesar 1043,7 m2
daerah yang akan disayat yang berada
dalam daerah penelitian, hasil section yang 4) Cross Section D-D’
telah di dapat pada Software Rockworks dapat
dihitung luas daerah, dan jumlah bahan galian di
daerah penelitian, setelah melakukan sayatan
didapat 10 sectiondandari data tersebut peneliti
dapat menghitung jumlah overburden dan volume
batubara.
Volume Overburden section A-A’ sampai
section J-J’

1) Cross Section A-A’


Gambar 4.9. Cross Section D-D’
Pada gambar 4.9 diatas dapat dilihat permodelan
cross section D-D’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1174,9 m2

5) Cross Section E-E’

Gambar 4.6. Cross Section A-A’


Pada gambar 4.6 diatas dapat dilihat permodelan
cross section A-A’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1006,8 m2

2) Cross Section B-B’


Gambar 4.10. Cross Section E-E’
Pada gambar 4.10 diatas dapat dilihat permodelan
cross section E-E’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1095,3 m2

6) Cross Section F-F’

Gambar 4.7. Cross Section B-B’


Pada gambar 4.7 diatas dapat dilihat
permodelan cross section B-B’ dengan
mengunakan software rockworks, maka didapat
luas daerah sayatan overburden sebesar 928,0 m2
3) Cross Section C-C’

Gambar 4.11. Cross Section F-F’


Pada gambar 4.11 diatas dapat dilihat permodelan
cross section F-F’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1209,2 m2
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

rockworks, maka didapat luas daerah sayatan


overburden sebesar 1234,4 m2

7) Cross Section G-G’

10) Cross Section J-J’

Gambar 4.12. Cross Section G-G’


Pada gambar 4.12 diatas dapat dilihat permodelan
cross section G-G’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1185,6 m2
Gambar 4.15. Cross Section J-J’
8) Cross Section H-H’ Pada gambar 4.15 diatas dapat dilihat permodelan
cross section J-J’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1273,9 m2

c. Volume batubara section A-A’ sampai


section J-J’
1) Cross Section A-A’

Gambar 4.13. Cross Section H-H’


Pada gambar 4.6 diatas dapat dilihat permodelan
cross section H-H’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
overburden sebesar 1220,8 m2

Gambar 4.16. Cross Section A-A’


9) Cross Section I-I’ Pada gambar 4.16 diatas dapat dilihat permodelan
cross section A-A’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 873,7 m2

2) Cross Section B-B’

Gambar 4.14. Cross Section I-I’


Pada gambar 4.14 diatas dapat dilihat permodelan
cross section I-I’ dengan mengunakan software
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

Gambar 4.17. Cross Section B-B’ Gambar 4.20. Cross Section E-E’
Pada gambar 4.17 diatas dapat dilihat permodelan Pada gambar 4.20 diatas dapat dilihat permodelan
cross section B-B’ dengan mengunakan software cross section E-E’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 757,8 m2 batubara sebesar 913,0 m2

3) Cross Section C-C’

6) Cross Section F-F’

Gambar 4.18. Cross Section C-C’


Pada gambar 4.18 diatas dapat dilihat permodelan
cross section C-C’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 878,6 m2
Gambar 4.21. Cross Section F-F’
4) Cross Section D-D’
Pada gambar 4.11 diatas dapat dilihat permodelan
cross section F-F’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar1003,5 m2

7) Cross Section G-G’

Gambar 4.19. Cross Section D-D’


Pada gambar 4.19 diatas dapat dilihat permodelan
cross section D-D’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 974,9 m2
5) Cross Section E-E’ Gambar 4.22. Cross Section G-G’
Pada gambar 4.22 diatas dapat dilihat permodelan
cross section G-G’ dengan mengunakan software
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 990,3 m2
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

Dari hasil 10 section volume overburden dan


volume batubara diatas, pada akhirnya akan
8) Cross Section H-H’ terbentuk 9 blok interval perhitungan.Blok ini akan
dihitung volumenya dengan rumus penampang
cross section jarak antar section adalah 9,8 m, 11
m, 10,6 m, 10,3 m, 9,8 m, 10,9 m, 9,7 m, 10,4 m,
11,0 meter (peta penarikan section dapat dilihat
pada lampiran (2). Adapun hasil perhitungan
overburden dan volume batubara dengan
menggunakan metode cross section dengan
Software Rockworks.

Rekapitulasi Volume dan Tonase Batubara


Dengan Metode Cross Section
Gambar 4.23. Cross Section H-H’
MATERIAL VOLUME TONASE STRIPPING
Pada gambar 4.23 diatas dapat dilihat (m3) (Ton) RATIO (SR)
permodelan cross section H-H’ dengan
mengunakan software rockworks, maka Batubara 88702,565 115.313.334 1 : 2,038
didapat luas daerah sayatan batubara sebesar
1020,3m2 1:2

Overburden 106352,42 235.038.848 1 : 2,038


V
1:2

9) Cross Section I-I’ Perhitungan dengan metode kerucut terpancung


Perhitungan sumberdaya batubara denganmetode
kerucut terpancung adalah salah satu bagian dari
kelompok bangun ruang sisi lengkung, kerucut
mempunyai dua sisi alas dan selimut metode ini di
gunakan untuk menghitung sumberdaya batubara
pada tambang terbuka. untuk Perhitungan dengan
metode kerucut terpancung peneliti menggunakan
software Autodesk Land Desktop Setelah semua
koordinat dimasukan pada software Autodesk Land
Gambar 4.24. Cross Section I-I’ Desktop bentuk model perhitungan sumberdaya
Pada gambar 4.24 diatas dapat dilihat permodelan terunjuk dengan metode kerucut terpancung dapat
cross section I-I’ dengan mengunakan software dilihat pada gambar 4.26.
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan
batubara sebesar 1022,5m2

10) Cross Section J-J’

Gambar4.26. Permodelan perhitungan sumberdaya


Gambar 4.25. Cross Section J-J’ terunjuk dengan metode kerucut terpancung
Pada gambar 4.25 diatas dapat dilihat permodelan menggunakan software Autodesk Land Desktop.
cross section J-J’ dengan mengunakan software Dari permodelan diatas penulis membuat
rockworks, maka didapat luas daerah sayatan penampang atas dan penampang bawah yang
batubara sebesar 1074,0m2 fungsinya untuk membantu peneliti untuk
mendapatkan luas dari penampang atas dan
penampang bawah dari titik koordinat 300 titik
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

koordinat, maka didapatkan hasil 32 dimensi blok, V = 518642119.68 m3


dari 32 dimensi blok tersebut akan dihitung dengan ρ = 1,3 ton/ m3
rumus kerucut terpancun, setelah volume masing- Maka Perhitungannya:
masing blok didapatkan, maka dilakukan T = 518642119.68 m3x 1,3 ton/ m3
penjumlahan volume semua blok untuk mengetahui = 67.423.4755,6 ton
berapa volume dari overburden dan batubara. dari Jadi hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan
perhitungan menggunakan metode kerucut menggunakan metode kerucut terpancung adalah
terpancung didapatkan volume overburdenadalah sebesar 67.423.4755,6 ton.
sebesar 62243287.94 m3 dan volume sumberdaya
terunjuk batubara adalah sebesar 518642119.68 m3 4) Tonase Overburden hasil perhitungan
Adapun hasil perhitungan overburden dan volume menggunakan metode kerucut terpancung
batubara dengan menggunakan metode Kerucut Diketahui:
Terpancung. V = 62243287.94 m3
Rekapitulasi Volume dan Tonase Batubara ρ = 2,21 ton/ m3
Dengan Kerucut Terpancung Maka Perhitungannya:
MATERIAL VOLUME TONASE STRIPPING T = 62243287.94 m3x 2,21 ton/ m3
(m3) (Ton) RATIO (SR)
= 137.557.666,3 ton
Batubara 36.888.234,52 47.954.716,58 1 : 2,060
Jadi hasil perhitungan overburden dengan
1:2 menggunakan metode kerucut terpancung adalah
sebesar 137.557.666,3 ton
Overburden 44.713.028,32 98.815.792,59 1 : 2,060 Dan diantara kedua metode cross section dan
metode kerucut terpancung didapatkan
1:2 perbandingan stripping ratio adalah: 1 : 2.

Perhitungan Tonase Batubara


Perhitungan tonase batubara adalah dengan cara
perkalian dengan density batubara dapat dilihat Kesimpulan
sebagai berikut: Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Tonase Batubara hasil perhitungan 1. Analisis sumberdaya terunjuk batubara
menggunakan metode crosssection. PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa
Diketahui: Bersaudara dengan menggunakan metode
V = 88.702,565m3 cross section adalah sebanyak
Ρ = 1,3 ton/ m3 115.313.334 ton (ρ = 1,3 ton /m3) dan
overburden sebesar 235.038,848 ton (ρ =
Maka Perhitunganny 2,21 ton /m3).
T = 88.702,565m3x 1,3 ton/ m3 2. Analisis sumberdaya terunjuk batubara
= 115.313,334 ton PT. Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa
Jadi hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan Bersaudara dengan menggunakan metode
menggunakan metode cross section adalah sebesar kerucut terpancung adalah sebanyak
115.313,334 ton 67.423.4755,6 ton (ρ = 1,3 ton /m3) dan
overburden sebesar 137.557.666,3 ton (ρ =
2) Tonase Overburden hasil perhitungan 2,21 ton /m3)
menggunakan metode cross section. 3. Dari hasil analisa stripping ratio pada PT.
Diketahui: Cipta Kridatama Job Site PT.Mifa
V = 106352,42m3 Bersaudara di dapatkan hasil stripping
ρ = 2,21 ton/ m3 ratio 1:2 untuk mendapatkan 1m3 batubara
maka overburden yang harus dibongkar
Maka Perhitungannya: adalah sebanyak 2 m3 overburden
T = 106352,42m3x 2,21 ton/ m3 Saran
= 235.038.848 ton Saran dari peneliti setelah melakukan kegiatan
Jadi hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
menggunakan metode cross section adalah sebesar 1. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
235.038.848 ton dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh
3) Tonase Batubara hasil perhitungan pihak PT. Cipta Kridatama Job Site PT.
menggunakan metode kerucut terpancung Mifa Bersaudara
Diketahui :
E-ISSN 2615-2827 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Pertambangan Vol -, No 12 September 2019

2. Pada metode cross section memiliki Mart Wandy, dkk. ‘‘Perhitungan Cadangan
kelebihan pada jarak antar section, Batubara Dan Peracangan Pit PT.
semakin rapat jarak antar sayatan maka Anugrah Karya Raya, Desa Penain, Kec
hasil perhitungan yang didapatkan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara,
semakin akurat dan dipengaruhi oleh Kalimantan Tengah’’. Geosapta, Vol 1
keadaan topografi daerah penelitan dan Juli,2015.
sebaran yang terdapat pada antar
penampang sedangkan pada kerucut Riko Ervil, dkk, ‘‘Buku Panduan Penulisan Dan
terpancung memiliki kelemahan kurang Ujian Skripsi STTIND Padang’’,
akuratnya data karena pada metode Sekolah Tinggi Teknologi Industri
kerucut terpancung ada bagian yang tidak Padang, 2016.
terhitung yang berada di luar area kerucut
terpancung, apabila dengan menggunakan Sujiman. ‘‘Kajian Perhitungan Cadangan
data pengeboran hasil nya akan lebih Batubara Menggunakan Metode Block
akurat.untuk potensi terdapatnya bahan Model 2 Dimensi Dan Cross Section di
galian, dan tidak dipengaruhi oleh keadaan Software Surpac Pada PT. Tanito Harum
topografi daerah penelitian, ketebalan Kalimantan Timur’’. JPG ( Jurnal Geologi
setiap titik koordinat tidak sama sehitngga Pertambangan) Vol. 1 (No. 17) Febuari,
perbedaan perhitungan antara metode 2015.
cross section dan kerucut terpancung
cukup jauh. Sehingga dari dua metode SNI 4726:2011 ‘‘Pedoman Pelaporan,
perhitungan sumberdaya tersebut penulis Sumberdaya, dan Cadangan Mineral’’
mengajukan metode cross section yang
SNI 4726:2011 ‘‘Tahap Eksplorasi’’
paling tepat sebagai bahan evaluasi
perhitungan sumberdaya oleh pihak PT. UU Nomor 4 Tahun 2009 ‘‘Tentang Eksplorasi’’
Cipta Kridatama Job Site PT. Mifa
bersaudara. Waterman Sulistyana ‘’Metoda Perhitungan
Cadangan’’, 1998.

DAFTAR PUSTAKA

Diyah Ayuh Purwaningsih, Riyanto.


‘’Perhitungan Cadangan Terbukti
Dengan Metode Cross Section’’ (JPG)
Jurnal Geologi Pertambangan September,
2014.

Fadli, Sri Widodo, Agus Ardianto


Budiman. ‘‘Desain Pit Penambangan
Batubara Block C Pada PT. Intibuana
Indah Selaras Kabupaten Nunukan
Provinsi Kalimantan Utara’’ Jurnal
Geomine, Vol 01 April, 2015.

Haris, Agus. ‘‘Modul Metode ‘’Perhitungan


Cadangan’’ Departemen Teknik
Pertambangan Fakultas Ilmu Kebumian
Dan Teknologi Mineral Institut Teknologi
Bandung. Bandung, 2005,

Muhammad Rizwan Rozali, dkk. ‘‘Perhitungan


Cadangan Batubara Dan Permodelan
Pit Pada PT. Global Indonesia Mandiri,
Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan’’.
Jurnal GEOSAPTA Vol. 1 Juli No. 1 Juli,
2015.

Anda mungkin juga menyukai