Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No.

OPTIMALISASI PRODUKSI BATUBARA PADA PROSES COAL GETTING DI PIT 3


PT. JAMBI PRIMA COAL, KECAMATAN MANDIANGIN, KABUPATEN
SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI

Rico Fernandes1), Dedi Yulhendra2)


1
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, Indonesia

*ricofernandes1997@gmail.com
**dediyulhendra@ft.unp.ac.id

ABSTRACT

PT. Jambi Prima Coal is a company engaged in coal mining, which is located in
Pemusiran, Mandiangin, Sarolangun, Jambi. The coal production target in PIT 3 PT.
Jambi Prima Coal is 20,000 tons /month In July 2019. In fact, coal production in July can
only reach 89.25% of the total production target of 20,000 tonnes / month, coal
production that can be produced is only 17,850 tonnes / month. Therefore it is necessary
to conduct research using the Quality Control Cycle (QCC) to improve and optimize coal
production. In this study, the required data are in the form of excavator and conveyance
cycle time, field resistance, the number of mechanical devices used and the productivity
of the dig and load equipment. The results of calculations using the Quality Control
Cycle (QCC) method were carried out by increasing work efficiency, reducing loss time
and improving working time so that the coal production obtained was 25,431.94 tons /
month, which increased production by 37.9%. This production result shows that the
improvements made have resulted in an increase in production yields from previous
results.

Keywords: Productivity, QCC, Pareto Diagram, Fishbone Method, Hino Ranger FM 260 JD

1. Pendahuluan merencanakan target produksi perbulannya


oleh karena itu harus di perhatikan
PT. Jambi Prima Coal (JPC) merupakan pemilihan alat dan ketersediaan alat
perusahaan swasta nasional yang memiliki tambang. Peralatan yang digunakan untuk
wilayah izin usaha pertambangan yang pemuatan dan pengangkutan batubara pada
berada di daerah Pemusiran, Kecamatan PT. Jambi Prima Coal adalah Excavator
Mandiangin Kabupaten Sarolangun, berdiri Hitachi PC 350 dan Dump Truck Hino 500.
sejak 2005 dan sudah beroperasi selama 15 Pada proses penambangan dengan
tahun. PT. Jambi Prima Coal bergerak metode open pit ini biasanya dimulai dengan
dibawah kuasa dari PT. Perusahaan Listrik kegiatan land clearing , lalu dilanjutkan
Negara Batubara (PLNBB). Dalam proses dengan kegiatan pengambilan top soil
penambangannya perusahaan ini melakukan setelah itu akan dilanjutkan dengan
produksi batubara dengan menggunakan penambilan OB (OverBurden) yang berguna
metode tambang terbuka (open pit). Dalam untuk mempermudah pengambilan batubara
langkah awal penambangannya perusahaan nanatinya (coal getting). Untuk pengambilan
harus meneyediakan alat tambang yang material tentu akan menggunakan beberapa
cukup, hal ini dikarenakan perusahaan pasti alat berat diantara excavator dan dum ptruck

28
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

,yang nantinya berguna melancarkan Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, yang


kegiatan loading, hauling , dumping dimana berbatasan langsung dengan:
nantinya. Ada beberapa hal yang bisa Perbatasan Utara dengan Desa Rangkiling,
menjadi faktor penyebab tidak tercapainya
Desa Mandiangin. Perbatasan Timur dengan
target produksi batubara diantaranya yaitu,
alat Gali dan alat angkut yang digunakan Desa Gurun Baru, Desa Meranti Baru.
tidak dalam kondisi baru sehingga sering Perbatasan Barat dengan Desa Semaran,
mengalami breakdown dan perbaikan di Desa Pauh. Perbatasan Selatan Desa Lubuk
tengah-tengah produksi sedang napal, Desa Ladang Panjang. Wilayah IUP
berlangusung, pada bulan Juli perusahaan PT Jambi Prima Coal terletak pada posisi
memiliki kendala yaitu banyaknya 2o9’3,16” LS dan 102o57’30,13” BT Secara
excavator yang mengalami breakdown di
geografis lokasi penelitian berada pada zona
tengah proses pemuatan sehingga
menghabat jalannya produksi. Serta, adanya UTM WGS 84 -48 Southern dengan
perbaikan front kerja yang lama, dan juga koordinat 269379 mE - 274310 mE dan
jalan dari front loading ke jalan haulling 9762666 mN - 9765896mN
yang curam dan terjal, mengakibatkan dump
truk yang jalan harus mengurangi kecepatan
nya sehingga akan mempengaruhi cycle
time alat.

G
ambar 1. Kegiatan Loading dan Hauling
batubara PT. Jambi Prima Coal
Untuk bulan Juli target produksi PT.
Jambi Prima Coal sangat sulit di capai. Pada G
bulan Juli untuk target produksi pada Pit 3 ambar 2. Peta Kesampaian Daerah
adalah sebesar 20.000 ton/bulan, sedangkan
Penelitian
aktual produksi batubara yang di dapatkan
adalah 17.850 ton/bulan dimana hanya 2.2 Iklim dan Curah Hujan
89,25% ketercapaian produksi batubara dari
target produksi perusahaan. Daerah Desa Mandiangin, Kabupaten
Sarolangun, Jambi memiliki iklim yang
2. Lokasi Penelitian sama dengan iklim di daerah Indonesia pada
2.1 Kesampaian Daerah Penelitian umumnya, yaitu iklim tropis dengan
kelembaban dan temperatur tinggi. Seperti
PT. Jambi Prima Coal dengan lokasi kebanyakan daerah Mandiangin memiliki
administratif penelitian berada di Desa iklim tropis dengan kelembaban dan
Pemusiran, Kecamatan Mandiangin temperatur tinggi, yaitu berkisar antara 23¬o

29
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

C sampai dengan 36o C. Dengan metode


penambangan terbuka seluruh aktivitas
pekerjaan berhubungan langsung dengan
udara bebas, sehingga iklim yang ada 2.3.2 Statigrafi
berdampak langsung pada operasional.
Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim Secara umum stratigrafi daerah penelitian
kemarau dan musim hujan. terdiri dari empat satuan batuan tidak resmi
berurut dari tua ke muda, yaitu: Satuan Batu
2.3 Kondisi Geologi dan Statigrafi lempung, Satuan Batu pasir, Satuan Tuf-
Batu pasir, dan Satuan Aluvial. Struktur
2.3.1 Geologi geologi yang terjadi di daerah penelitian
adalah sesar normal berarah barat laut
Secara fisiografi daerah Sorolangun terletak tenggara. Sejarah geologi daerah penelitian
di bagian barat tengah Sumatera Selatan, berawal pada Miosen Tengah dengan
pada sayap timur pegunungan barisan yang diendapkannya Satuan Batu lempung pada
membentang ke arah timur laut ke arah lingkungan laut dangkal, setelah itu di atas
wilayah cekungan Sumatera Selatan. Satuan Batu lempung, diendapkan secara
Wilayah ini dibatasi oleh koordinat selaras Satuan Batu pasir pada lingkungan
102°00’dan 103°30 B.T dan 2°00’dan 3°00’ transisi yang berumur Miosen Akhir Pliosen
L.S,meliputi daratan seluas 18.500 km2. Awal.
Di utara berbatasan dengan
Maurabungo, ditimur Palembang, di selatan 3. Kajian Teori
dengan Bengkulu Bagian timur dan timur
laut daerah ini terdiri dari lahan yang 3.1 Kegiatan Penambangan
bergelombang, merupakan wilayah yang
rendah dengan ketinggian beberapa puluh Dalam melaksanakan usaha pertambangan
meter diatas permukaan laut. Sungai–sungai secara umum diperlukan langkah-langkah
mempunyai bentuk meander dan berpola yang sistematis dan berkesinambungan. Alur
meranting sampai rectangular, kebanyakan kegiatan yang dilakukan dalam usaha
sungai besarnya mengalir kearah barat laut– pertambangan umumnya dilakukan sebagai
tenggara , sejajar dengan arah struktur berikut :
utama. 1. Prospecting
2. Eksplorasi
3. Feasibility Study atau Studi Kelayakan
Tambang
4. Perencanaan Tambang
5. Mine Exploitation
6. Hauling atau Pengangkutan

3.2 Produksi

Produksi adalah laju material yang dapat


dipindahkan atau dialirkan persatuan waktu
(biasanya per jam). Umumnya pemindahan
Gambar 3. Peta Geologi PT. Jambi Prima material dihitung berdasarkan volume (m3
Coal atau cuyd), sedangkan pada tambang

30
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

biasanya dinyatakan dalam ton. Mengetahui Sumber:(PartantoProdjoSumarto,1993)


prinsip elemen-elemen produksi penting
artinya karena tidak diinginkan adanya Keterangan :
kesalahan estimasi produksi alat. Faktor - Q = Produktivitas Alat(Lcm/Jam)
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat : q = Produksi Per cycle ( m3 )
1. Kondisi Front Kerja q1= Kapasitas Bucket ( m3 )
2. Pola Pemuatan K = Fill Factor (%)
3. Faktor efisiensi Ek = Effisiensi Kerja ( % )
4. Swell Factor SF = Swell Factor( % )
CT = Cycle Time (s)
3.3 Produktivitas Alat
3.3.2 Produktivitas Alat Angkut
Produktivitas adalah laju material yang
dapat dipindahkan atau dialirkan persatuan Dump truck merupakan alat berat yang
waktu (biasanya per jam). Pemindahan digunakan untuk mengangkut material
material dihitung berdasarkan volume (m3 batubara maupun lapisan tanah. Rumus dari
atau cuyd), sedangkan pada batubara produktivitas dump truck adalah sebagai
biasanya kapasitas produksi dalam ton. berikut :
Kemampuan produktivitas alat gali muat
merupakan besarnya produktivitas yang q x 3600 x Ek
Q=
terpenuhi secara real oleh alat gali muat CT
berdasarkan pada kondisi yang dapat q=q 1 x K
dicapai. Adapun factor – factor yang (Sumber:PartantoProdjosumarto,1996)
mempengaruhi produktivitas yaitu :
1. Kapasitas Alat Keterangan :
2. Lokasi Kerja Q= Produktivitas Alat (Lcm/Jam)
3. Ketinggian q = Produksi Per cycle ( m3 )
4. Kemiringan Jalan q1= Kapasitas Bucket ( m3 )
5. Waktu edar alat gali-muat K = Fill Factor (%)
6. Waktu edar alat angkut Ek= Effisiensi Kerja( % )
7. Efisiensi Kerja SF= Swell Factor( % )
CT= Cycle Time (s)
3.3.1 Produktivitas Alat Gali Muat
3.4 Metode Quality Control Cycle
Excavator masih berfungsi sebagai alat gali
sekaligus memuatkan tanah dan batubara ke Quality Control Circle (QCC) adalah
dalam dump truck yang akan diangkut ke kelompok kecil yang secara kontinyu
lokasi penimbunan. Adapun spesifikasi melakukan pertemuan untuk melakukan
mengenai excavator yang digunakan oleh pengendalian dan perbaikan kualitas produk,
PT. Jambi Prima Coal.dapat dilihat pada. jasa, proses kerja, dengan menggunakan
Rumus dari produktivitas Excavator adalah konsep, tool dan teknik pengendalian
sebagai berikut : kualitas.

q x 3600 x Ek 3.4.1 Tujuan Quality Control Cycle


Q=
CT
q=q 1 x K

31
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

1. Memberikan kontribusi dalam perbaikan 4. Langkah keempat, Merancang Rencana


dan pengembangan organisasi atau Perbaikan Setelah mengetahui sebab
departemen utama dari tiap masalah
2. Mengatasi hambatan organisasi 5. Langkah kelima, Pelaksanaan Perbaikan
struktural dalam mengembangkan ide- Setelah rancangan rencana perbaikan
ide perbaikan dibuat
3. Mengembangkan sikap positif dalam 6. Langkah keenam, Evaluasi Hasil
pelibatan pengambilan keputusan Selanjutnya anda bandingkan kondisi
4. Menumbuhkan respek dan sikap proses dan hasil antara sebelum dan
menyenangkan dalam bekerja sesudah perbaikan.
5. Memperbaiki kualitas produk dan jasa 7. Langkah ketujuh, Standarisasi Setelah
6. Memperbaiki kompetensi yang langkah perbaikan yang dilakukan sudah
menunjang tujuan organisasi diperiksa dan bisa mengatasi penyebab
7. Mengurangi biaya dan usaha yang tidak masalah yang dihadapi
efisien dalam jangka panjang 8. Langkah kedelapan, Menentukan
8. Meningkatkan efisiensi dan Langkah Selanjutnya bahwa dasar
menghasilkan perbaikan sehingga dapat QCC / GKM adalah siklus PDCA, untuk
memenuhi keinginan pelanggan itu langkah terakhir adalah menentukan
9. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan langkah selanjutnya
agar memiliki daya saing. (Gaikwad, et
al.,2009) 3.4.4 Tujuh Alat Pemecah Masalah

3.4.2 Siklus Deming 1. Stratifikasi,zStratifikasi merupakan


teknik mengelompokkan data ke dalam
Siklus Deming adalah model perbaikan kategori tertentu
berkesinambungan yang dikembangkan oleh 2. Diagram Pareto, Diagram ini
Dr. Edward Deming seorang pionir TQM mengklasifikasi data dengan urutan
(Tjiptono, 2003). menurun dari kiri ke kanan (Besterfield,
2009).
3.4.3 Delapan Langkah Perbaikan dan 3. Diagram Sebab-Akibat, Salah satu alat
Tujuh Alat Pemecahan Masalah yang digunakan untuk melihat
permasalahan dan penyebab terjadinya
1. Langkah pertama, Identifikasi Masalah permasalahan adalah Diagram Tulang
dan Pengumpulan Data Ini adalah tahap Ikan atau Fishbone Diagram
pertama QCC / GKM. 4. Histogram, Histogram adalah
2. Langkah kedua, Menetapkan Tema dan representasi grafis dari distribusi data.
Target Pilih salah satu dari masalah yang 5. Diagram Scatter, Cara termudah dalam
muncul berdasarkan pembobotan yang menentukan hubungan sebab-akibat
sudah disepakati bersama. diatara dua variabel
3. Langkah ketiga, Analisa Sebab Akibat 6. Grafik, adalah sebuah tool yang
Kemudian masalah yang diambil digunakan untuk menampilkan suatu
tersebut di telusuri penyebabnya data dalam bentuk visual.
berdasarkan kategori manusia, mesin, 7. Check Sheet, Check Sheet adalah form
metode, dan material hingga ditemukan yang digunakan untuk mengumpulkan
sebab utama dari tiap kategori. data (Fukui, R., et al,2003).

4. Metodologi Penelitian
32
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

5.1.2 Jadwal Jam Kerja


Dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Hal ini dikarenakan Jadwal kegiatan kerja karyawan PT.Jambi
dalam penelitian nantinya, akan Prima Coal dalam menjalankan aktifitas
menggunakan data-data berupa angka- kerja dengan lama 10 jam. Jam kerja dapat
angka. Menurut kontjojo (2009:11) dilihat pada tabel 1.
mendefinisikan penelitian kuantitatif yang
dikutip dari kasiram (2008:149) penelitian Tabel 1. Jadwal kerja PT. Jambi Prima Coal
kuantitatif adalah proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa Jum'at
waktu kerja efektif
angka sebagai alat menganalisis keterangan kegiatan waktu durasi
mengenai apa yang ingin diketahui. Dalam kerja produktif 14.00 - 17.00 3 jam/hari
pelaksanaan penelitian ini menggunakan total waktu kerja produktif/hari 3 jam/hari
data sekunder dan data primer yang sabtu - kamis
waktu kerja efektif Kontraktor BKPA
kemudian dikembangkan sesuai dengan kegiatan waktu durasi
tujuan penelitian. kerja produktif 07.00 - 12.00 5 jam/hari
Data primer merupakan data yang istirahat 12.00 - 13.00 1 jam/hari
didapat dari hasil observasi di lapangan. kerja produktif 2 13.00 - 17.00 4 jam/hari
total waktu kerja tersedia/hari 10jam/hari
Data – data primer berupa cycle time, total waktu kerja produktif/hari 9 jam/hari
produksi per hari, produksi perbulan, dan
hambatan selama produksi. Data yang 5.1.3 Waktu Edar Alat Gali Muat
termasuk dalam data primer ini didapatkan
dengan melakukan pengamatan dan Tabel 2. Waktu edar alat gali muat
pengambilan secara langsung di lapangan
yang nanti akan menjadi patokan dan Digging Swing Isi Dumping Swing kosong CT
sumber untuk diolah nantinya. 21.65 6.29 16.45 6.82 32.14
Data sekunder merupakan data
pembantu serta penunjang yang sudah 5.1.4 Waktu Edar Alat Angkut
disiapkan dan ada juga yang didapatkan dari
perusahaan ataupun sumber lainnya. Data Tabel 3. Waktu edar alat angkut
sekunder bersumber dari beberapa penelitian
terkait sebelumnya, data dari perusahaan, MANUFER ISI LOADING HAULING ANGKUT MANUFER DUMPING DUMPING BALIK KOSONG CT
dan data curah hujan, topografi, NO
(MENIT) (MENIT) (MENIT) (MENIT) (MENIT) (MENIT) (MENIT)
ketersediaan alat, spesifikasi alat. TOTAL 23.805 98.776 95.312 12.741 15.445 61.496 401.594
RATA - RATA 1.59 6.59 6.35 0.85 1.03 4.10 20.51

5. Hasil dan Pembahasan


5.1.5 Keserasian Alat Mekanis
5.1 Hasil Penelitian (Match Factor)

5.1.1 Alat Mekanis yang Digunakan Hasil yang diperoleh dengan 4 unit alat
angkut Hino 500 dan 1 unit alat gali muat
Pada proses penambangan batubara PT. excavator Hitachi zaxis 350, hasil
Jambi Prima Coal menggunakan alat perhitungan untuk keserasian alat yaitu:
mekanis excavator Hitachi zaxis 350 dan
dump truck Hino 500. Diketahui :
Nh = Jumlah Alat Angkut Dump Truck
= 2 unit
33
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

Nl = Jumlah Alat Gali Muat 5.2.1 Peningkatan Produksi Dengan


= 1 unit Metode Quality Control Cycle
Waktu edar alat angkut (QCC)
= 20,51 menit
Waktu edar alat muat Setelah produktivitas alat gali muat dan alat
= 51,20 detik angkut dihitung, terdapat loss time yang
Banyak pengisian terjadi yaitu telat dalam memulai produksi,
= 11 perbaikan front kerja, masalah pengawas
11 x 2 x 51,20 yang kurang disiplin sampai dengan masalah
MF =
1 x 20,51 kebutuhan dari operator. Masalah – masalah
MF = 0,92 tersebut akan diselesaikan dengan
menggunakan Quality Control Cycle
5.1.6 Produksi Alat Angkut (QCC).

Tabel 4. Parameter produksi alat angkut 5.2.2 Menetukan Terget Produksi

Banyak Pengisian 11 Pada bulan Juli perusahaan menargetkan


Fill Factor Bucket ( K ) 0,85 produksi dari batubara sebesar 20.000
Swell Factor 0,70 ton/bulan sedangkan produksi aktual
Effisiensi Kerja ( Ek ) 0,72 batubara yang bisa tercapai pada bulan
Waktu Edat ( CTm ) 20,51 menit tersebut adalah 17.850 ton/bulan. Untuk
Density Batubara 1,184 ton/m³ beberapa bulan berikutnya perusahaan
Kapasitas Bucket Alat menargetkan produksi sama 20.000
1,55 m³ ton/bulan namun masih belum dapat
Muat (q1) mencapai target.

Dapat dilihat produksi batubara pada


q x 3600 x Ek diagram dibawah ini.
Q=
CT
q=q 1 x K

q=n x q 1 x K
q=11 x 1,55 m ³ x 0,85
q=14,4925 m ³
q x 3600 x Ek
Q=
CT
14,4925 m ³ x 3600 detik x 0,72
Q=
20,51 menit
Q=30,5328 Lcm / jam
Q=30,5328 Lcm/ jamx 1,184 Ton /m ³
Q=36,1508 Ton / jam
Dengan jam kerja 177,30 jam/bulan adalah: Gambar 4. Produksi batubara beberapa
Q =177,30 Jam/bulan x 36,1508 ton/jam bulan kedepan
= 6921,51 ton/bulan
5.2.3 Analisa Penyebab dan Sumber
5.2 Pembahasan Penelitian Penyebab

34
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

Setelah menghitung produksi dapat dilihat


pada jam kerja terdapat loss time yang
terjadi, maka dapat digambarkan dalam
digram fishbone penyebab-penyebab utama
dari tidak ketercapaiannya produksi
batubara.

1. Penyebab Masalah Dominan Sebelum


Perbaikan

No Problem Menit/
Gambar 5. Diagram pareto alat angkut
Bulan
sebelum perbaikan
1 Telat memulai 1039
2 pengawas kurang 523 5.2.4 Mencari Ide-Ide Perbaikan Masalah
rajin
3 front sempit 375 Setelah diketahui masalah yang berpengaruh
atau dominan penyebab ketidaktercapainya
4 front tergenang 325 produksi pada bulan Juli 2019, dibutuhkan
pembuatan ide – ide perbaikan dan
5 Perbaikan Front 325
implementasi hasil perbaikan. Ide – ide
kerja
perbaikan dan implementasi perbaikan di
perlihatkan dalam table dibawah.
2. Analisa Diagram Fishbone
Tabel 5. Ide-Ide Perbaikan Masalah

No Masalah Ide - Ide Perbaikan


1 Telat memulai Membuat Standar Awal Operasi yang Lebih Jelas
2 pengawas kurang rajin Memberikan SOP Pengawas yang Jelas
3 Front loading sempit Memeperbaiki dan Memperlebar front untuk melakukan loading point
Mengoptimalkan Kinerja Pompa dan Melakukan Penimbunan
4 Front loading tergenang
Dini untuk Mempercepat Waktu Pengeringan
Maksimalkan Penggunaan Alat Support Agar
5 Perbaikan Front Kerja Bisa Mencapai Perbaikan
Seperti Motor Grade dan Bulldozer

3. Diagram Pareto 5.2.5 ImplementasiRencana Perbaikan


a. Diagram Pareto pada dump truck Hino
500
No Problem Menit/
Bulan
1 Telat memulai 300
2 pengawas kurang 300
rajin
3 front sempit 150
4 front tergenang 150
5 Perbaikan Front 150
kerja 35
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

Setelah perbaikan – perbaikan data diagram q=n x q 1 x K


pareto dilakukan berkaitan dengan masalah q=11 x 1,55 m ³ x 0,85
dominan, sehingga loss time alat angkut q=14,4925 m ³
setelah perbaikan didapatkan. q x 3600 x Ek
Q=
CT
Tabel 6. Hasil Perbaikan Alat angkut 14,4925 m ³ x 3600 detik x 0,92
Q=
1230,30detik
Q=39,0141 Lcm/ jam
Dari hasil implementasi perbaikan Q=39,0141 Lcm/ jamx 1,184 Ton/m ³
didapatkan diagram pareto setelah Q=46,1928 Ton/ jam
mengalami perubahan pada penyebab Q=39,0141 Lcm/ jamx 1,184 Ton/m ³
permasalahan yang dominan Q=46,1928 Ton/ jam
Dengan jam kerja 228,6 jam/bulan
adalah:
Q = 201 Jam/bulan x 46,1928ton/jam
= 9.284,7533 ton/bulan

5.2.7 Perbandingan Produksi Sebelum dan


Setelah Perbaikan

Tahap ini merupakan tahapan untuk


memperlihatkan perbedaan produksi
batubara pada bulan Juli sebelum
dilakukannya perbaikan dan setelah
Gambar 6. Diagram pareto alat angkut dilakukannya perbaikan. Untuk
setelah perbaikan perbadingannya seperti gambar dibawah
ini :
5.2.6 Produksi Alat angkut Setelah
Perbaikan

Tabel 7. Parameter Produki Alat Angkut


Setelah Perbaikan
Banyak Pengisian 11
Fill Factor Bucket ( K ) 0,85
Swell Factor 0,70
Effisiensi Kerja ( Ek ) 0,92
Waktu Edat ( CTm ) 20,51 menit
Density Batubara 1,184 ton/m³
Kapasitas Bucket Alat Gambar 7. Perbandingan pencapaian
1,55 m³
Muat (q1) produksi

q x 3600 x Ek Diagram di atas ini adalah


Q=
CT perbandingan antara sebelum perbaikan dan
q=q 1 x K setelah perbaikan. Dapat dilihat pada
diagram sebelum dilakukan perbaikan

36
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

produksi hanya mencapai 89,25% dari produksi yaitu alat gali muat dan alat
target, dan setelah perbaikan menggunakan angkut.
metode QCC hasil produksi meningkat 3. Perlunya manajemen perawatan dan
sebesar 37,9%. maintenance alat yang baik untuk
mengurangi waktu breakdown / waktu
6. Penutup repair pada saat jam kerja yang nantinya
dapat meningkatkan effisiensi kerja dan
6.1 Kesimpulan meningkatkan jamkerjaefektif

1. Produksi batubara ini dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA


beberapa faktor yang paling dominan
diantara yaitu mekanisme pekerjaan, [1] Achyari, A., 2013, Manajemen
perbaikan peralatan yang digunakan Operasi, Penerbit Universitas Terbuka,
untuk melakukan produksi dan pada p 5.36-5.45
perbaikan front loading. [2] Besterfield, D.H., 2009, Quality
2. Perbaikan dilakukan dengan Control – Fifth Edition, , Prentice Hall
melaksanakan perbaikan pada
mekanisme untuk memulai produksi dan International, p 15-42
perbaikan front loading dengan [3] Chen, R. S., Chen, Y. C., & Chen, C.
memaksimalkan kerja peralatan C. ( 2010, November ). Using data
pendukung ( support ), sehingga mining technology to deign an quality
mendapatkan peningkatan produksi dari control system for manufacturing
89,25 % dari data sebelumnya dan industry. In Proceedings of European
mengalami peningkatan produksi 37,9%. conference on Computer science 
dari target yang sudah ditetapkan. ( pp. 272 - 276).
3. Faktor yang paling mempengaruhi tidak [4] Choudhary, R. P. (2015). Optimization
tercapainya produksi adalah loss time of Load – Haul - Dump Mining
yang disebabkan oleh beberapa faktor. System by OEE and Match Factor for
Loss time yang terjadi sebelum Surface Mining. International Journal
perbaikan 137,64 menit/bulan dan of Applied Engineering and
setelah terjadi perbaikan menjadi 35 Technology,  5(2), 96-102.
menit/bulan. [5] Claassen, J. O., Laurens, P. G., & Van
der Westhuizen, W. A. (2012).
6.2 Saran Improvement and optimisation
methodologies in the South African
1. Untuk mengoptimalkan produksi mining industry. SAIMM Journal.
batubara perlunya meminimalisir Under review. submitted June.
hambatan-hambatan yang disebabkan [6] Fadly, M., & Yulhendra, D. (2019).
oleh manusia yaitu dengan cara Optimalisasi Peralatan Tambang
meningkatkan kesadaran dan Komatsu HD 785 dan Caterpillar 6030
kedisiplinan terhadap waktu kerja yang BH Menggunakan Metode Quality
tersedia agar tidak terjadi telat dalam Control Circle Untuk Memenuhi
memulai kegiata operasi produksi. Target Produksi Batu Gamping Pada
2. Sebaiknya dilakukan pengawasan yang PT. Semen Padang
ketat dan intensif agar dapat mengurangi (Persero)Tbk. BinaTambang, 4(3),
waktu-waktu hambatan pada alat 340-351.

37
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 6 No. 3

[7] Fenti, S. ( 2019 ). Mengurangi [15] Rochmanhadi. 1984. Perhitungan


Downtime Potongan Kemasan Produk Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Tidak Standar Dengan Menggunakan Menggunakan Alat Berat, Badan
Metode Quality Control Circle (Qcc) Penerbitan Pekerjaan.
Di Pt. Tes [16] Saputra, A. R., Anaperta, Y. M., &
[8] Fukui, R., et al, 2003, Handbook for Maiyudi, R. (2019). Optimalisasi
TQM and QCC Volume II - How to Produksi Alat Gali-Muat dan Alat
Start QCC, A Guide for Facilitators Angkut dengan Metode Quality
Control Circle (QCC) Pada Proses
and Circle Leaders, Inter-American
Penambangan Batukapur Di Area
Development Bank (IDB). Existing PT. Semen Padang. Bina
[9] Gaspersz, V., 2000, Manajemen Tambang, 4(3), 317-326.
Produktivitas Total – Strategi [17] Setyowati, K. S. M. H. Aplikasi
Peningkatan Produktivitas Bisnis Fishbone Analysis dalam
Global, Penerbit Gramedia, p 71-92 Meningkatkan Kualitas Sapi
[10] Hadi, M. K. (2017). Analisis Quality Peranakan Ongole pada Kelompok
Control Terhadap Risiko Kerusakan Tani Ternak Andini Lestari di Desa
Produk( Study Pada PT. Semen Lalung Kecamatan Karanganyar
Baturaja( Persero ), Tbk Bandar Kabupaten Karanganyar ( Doctoral
LampunG)( Doctoral dissertation, UIN dissertation, Sebelas Maret
Raden Intan Lampung ). University ).
[11] Hidayat, W., Abdullah, R., & Murad, [18] Shantanu Welekar, Shantanu Kulkarni,
M. (2018). Evaluasi Waktu Kerja 2013, Quality Circle To Improve
Efektif Alat Gali Muat dalam Rangka Productivity, International Journal of
Meningkatkan Pendapatan dari Harga Engineering Research and
Penjualan Batubara pada PT. Applications ( IJERA ) ISSN: 2248 -
Britmindo site Bukuan, Kecamatan 9622, Vol. 3, Issue 2
Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan [19] Sumarta, F., & Anaperta, Y. M.
Timur. Bina Tambang, 3(1), 457-469. (2020). Optimalisasi Produktivitas
[12] Knowles, G.,2011, Quality Overburden Menggunakan Metode
Management, E-books in Quality Control Circle (QCC) Untuk
Bookboon.com, p150 Evaluasi Ketidaktercapaian Target
[13] Nuryono, A., Sjarifudin, D., & Ahmad, Produksi Bulan Desember Tahun 2019
Q. (2016). Peningkatan Produktivitas Pada PT. Triaryani Kabupaten Musi
Alat Muat Sekelas Oht Cat 777 Di Rawas Utara,
Pertambangan Batubara Dengan SumateraSelatan. BinaTambang, 5(3),
Pendekatan Quality Control Circle. 123-13
Jurnal Teknik Industri, 6(2). [20] Tjiptono, F. & Diana, A.,2003, Total
[14] Partanto, 1983 , Pemindahan Tanah Quality Management - Edisi Revisi,
Mekanis dan Alat Berat, Teknologi Penerbit Andi, p 188 -200
Bandung, Bandung.

38

Anda mungkin juga menyukai