Anda di halaman 1dari 2

Pemasangan IUD

Tanggal : 10/03/2022

Identitas Pasien : Ny. AS, 25 tahun, Babakan

Latar Belakang :

Intrauterine device atau IUD atau AKDR adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang
ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia, alat ini dikenal
dengan KB spiral/AKDR Tergantung jenis yang dipakai, alat kecil berbentuk huruf T ini dapat
mencegah terjadinya kehamilan hingga 10 tahun. IUD termasuk salah satu tipe alat KB yang
paling efektif dengan tingkat kegagalan hanya berkisar 1%.

Pasien datang ke Poli ANC/KB Puskesmas Babakan dengan keinginan sendiri untuk
berkonsultasi mengenai rencananya untuk menjarangkan kehamilannya. Saat ini pasien tidak
ingin memiliki anak dengan jarak yang dekat, sehingga ingin memasang KB AKDR. Pasien
tidak memilih KB jenis lainnya seperti KB Implan, KB Suntik dan Pil karena takut akan resiko
untuk lupa karena jarak waktu yang singkat. Pasien memilih menggunakan AKDR karena ingin
menjarangkan keamilan dalam jangka panjang.

Gambaran Pelaksanaan : Pemasangan IUD/AKDR pada pasien di awali dengan proses


anamnesis sebelumnya yang meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan pasien
tentang jenis KB, riwayat penggunaan KB, dan riwayat kehamilan dan persalinan, serta kondisi
yang dialami pasien setelah penggunaan KB dan menanyakan kartu KB pasien. Setelah
anamnesis dan diperoleh jenis KB yang sesuai dengan pasien, pada pasien kemudian dilakukan
persiapan pemasangan. Pasien diminta untuk berbaring di bed pemeriksaan sembari petugas
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Prosedur pemasangan IUD,sebagai berikut :

1. Pasien diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan kedua kaki diangkat ke atas.
2. memasukkan alat bernama spekulum atau cocor bebek ke dalam vagina. Dengan
menggunakan alat ini, dapat melihat:
 Memeriksa ukuran dan posisi rahim
 Membersihkan leher rahim dan vagina dengan cairan antiseptik
 Mendeteksi adanya kelainan pada rahim
 Memposisikan leher rahim (serviks) agar sejajar dengan rahim
3. IUD berbentuk seperti huruf T, dengan lengan di kedua sisinya. kemudian melipat kedua
lengan tersebut dan memasukkan IUD ke dalam rahim menggunakan aplikator.
4. Setelah IUD selesai dimasukkan, lengan IUD akan dibebaskan dari lipatan dan aplikator
dikeluarkan.
5. IUD memiliki benang di bagian bawahnya yang akan tampak menggantung di leher
rahim hingga vagina. Kemudian memotong benang ini sekitar 2-4 cm di luar serviks.

Pemasangan telah selesai, petugas melakukan pengisian pada kartu KB pasien. Pasien diberikan
informasi terkait jadwal pelepasan (10 tahun) dan KIE mengenai apa saja yang perlu
diperhatikan setelah pemasangan IUD/AKDR ,yaitu Pasien mungkin akan mengalami kram perut
ringan dan perdarahan dari vagina sekitar 3-6 bulan setelah menggunakan KB spiral. Obat pereda
rasa nyeri maupun kantong pemanas (heating pad) dapat digunakan untuk meredakan gejala dan
rasa tidak nyaman. Setiap bulan selama 3 bulan pertama setelah pemasangan IUD, pasien
disarankan untuk memeriksa adanya benang IUD yang keluar dari leher rahim. Jangan pula
untuk mencuci tangan, lalu masukkan jari ke dalam vagina hingga mencapai leher rahim, yang
terasa seperti bagian keras di bagian atas vagina. Benang IUD akan terasa menggantung keluar
dari leher rahim. Apabila benang terasa lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya,
kemungkinan IUD telah berpindah posisi, segera pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
konsultasi alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai