Teori Arsitektur III G-H
Teori Arsitektur III G-H
Cesariano's De Architectura
""Cesariano's De Architectura" adalah terjemahan karya arsitektur klasik oleh Vitruvius ke dalam bahasa Italia pada
tahun 1521 oleh Giovanni Battista Cesariano. Karya ini membahas konsep arsitektur penting yang mengikuti prinsip
"trias vitruviana" (Ketahanan, Kegunaan, dan Kecantikan). Cesariano tidak hanya menerjemahkan teks, tetapi juga
memberikan ilustrasi untuk menjelaskan konsep-konsep arsitektur, termasuk proporsi, penggunaan bahan, dan desain
bangunan.
Beberapa konsep arsitektur utama yang dibahas dalam "Cesariano's De Architectura" mencakup proporsi,
penggunaan bahan, dan desain bangunan publik seperti teater dan basilika, dengan penekanan pada kegunaan dan
estetika. Terjemahan ini berkontribusi pada pemahaman dan penyebaran prinsip-prinsip arsitektur klasik. Informasi
lebih lanjut tentang teori arsitektur dapat ditemukan melalui penelitian dalam bahasa Inggris atau sumber khusus
arsitektur.
DI LUCIO VITRUVIO POLLIONE DE ARCHITECTURA_CESARIANO
Katedral Milan
Katedral Milan dalam terjemahan buku Vitruvius, karya
Cesariano, digunakan sebagai contoh bangunan untuk
menjelaskan penjelasan mengenai 'Skenographia' dalam buku
Vitruvius. Dimana Skenographia merupakan perspektif linier
dalam seni.
Definisi Skenographia sendiri adalah => Vitruvius, De
Architectura (Akhir abad pertama SM) "Juga, skenografi adalah
garis luar bagian depan dan samping yang jatuh ke tengah di
Katedral Milan: sekitar pusat semua garis."dengan kata lain "gambar bagian
depan dan sisi belakang serta korespondensi [hubungan
harmonis] semua garis dengan titik pusat kompas."
Rencana,
ketinggian, dan Vitruvius dalam bukunya menyarankan untuk menggunakan modul
elemen Arsitektur, sebagai patokan ukuran. Seperti dalam penjelasannya mengenai kuil,
dari buku pegangan Vitruvius menggunakan manusia sebagai modulnya.
Kesimpulannya, tidak ada satu kata pun dari dua bagian Vitruvian yang
tentang Arsitektur
dikutip sebagai bukti perspektif linier adalah tentang perspektif linier.
Klasik
Vitruvius memerlukan skenographia karena dua alasan: untuk mengatur
modul untuk konstruksi keseluruhan bangunan dan untuk menunjukkan
bagaimana bagian-bagian bangunan berhubungan satu sama lain dan
bangunan secara keseluruhan.
DI LUCIO VITRUVIO POLLIONE DE ARCHITECTURA_CESARIANO
Primordial Hut
(Cesariano)
Primordial Hut
"Primordial Hut" dalam arsitektur menyatakan bahwa
semua desain bangunan bermula dari kebutuhan
manusia akan perlindungan dasar. Ilustrasi
"Primordial Hut" menunjukkan bangunan sederhana
dengan empat tiang kayu dan atap daun rumbia,
02
mewakili elemen-elemen dasar dalam arsitektur.
Teori ini menekankan universalitas prinsip-prinsip
dasar arsitektur yang berlaku di berbagai budaya dan
zaman. Ilustrasi ini juga adalah simbol asal-usul
arsitektur dan dasar untuk memahami perkembangan
arsitektur dari yang sederhana menjadi lebih
kompleks sepanjang sejarah.
Order Kolom
Order kolom dalam arsitektur Yunani mengacu pada sistem tata letak dan dekorasi kolom yang digunakan dalam
konstruksi bangunan Yunani kuno, terutama kuil-kuil. Terdapat tiga jenis utama order kolom Yunani:
1. Dorik: Dorik adalah order kolom paling klasik dan sederhana. Kolom Dorik memiliki dasar kotak dan kapital
sederhana. Kuil Parthenon di Athena adalah salah satu contoh terkenal dari penggunaan order kolom Dorik.
2. Ionik: Order kolom Ionik memiliki kapital yang lebih rumit dan ornamen yang lebih dekoratif daripada Dorik.
Kapitalnya memiliki spiral gulungan. Kuil Erechtheion di Athena adalah contoh dari penggunaan order kolom Ionik.
3. Korintus: Order kolom Korintus adalah yang paling berseni dan memiliki kapital yang dihiasi dengan ornamen daun
akantus. Ini adalah order kolom yang paling mendetail. Kuil Pantheon di Roma adalah salah satu contoh terkenal dari
penggunaan order kolom Korintus.
4. Tuscan: Kolom Tuscan adalah penyederhanaan dari kolom Doric, dan menjadi salah satu kolom yang banyak
diterapkan bahkan hingga saat ini. Perbedaan antara kolom Doric Romawi dan Yunani terletak pada bagian dasar dan
mahkotanya, di mana kolom Doric Romawi memiliki balok dasar dan bagian mahkotanya lebih rumit.
5. Composite : Kolom komposit adalah gaya desain arsitektur Romawi yang menggabungkan ciri-ciri kolom Yunani
Order Kolom Kuno, terutama kolom dari ordo Ionic dan Corinthian. Ini ditandai dengan memiliki ibu kota yang sangat dihias,
Dari kiri ke kanan - Dorik, Dorik, Ionik, dengan banyak detail, termasuk ornamen berbentuk daun dan volute.
Korintian, Atik, Tuscan - (Cesariano)
Order kolom ini mempengaruhi arsitektur selama berabad-abad dan masih digunakan dalam desain bangunan
hingga saat ini sebagai elemen arsitektur klasik.
Kuil Erechtheion
Kuil Parthenon Kiuil Pantheon Kolom Tuscan Kolom Komposit
DI LUCIO VITRUVIO POLLIONE DE ARCHITECTURA_CESARIANO
Kapital Ionik
Kapital Korinthian
Kapitel Korintian adalah salah satu dari tiga jenis kapitel yang digunakan
dalam arsitektur ordo Korintian, yang merupakan salah satu ordo arsitektur
klasik dalam arsitektur Yunani dan Romawi kuno. Kapitel ini adalah elemen
arsitektur yang terletak di bagian atas kolom dan bertindak sebagai
hubungan antara kolom dan entablature (serangkaian elemen horizontal
yang melintang di atas kolom).
Kapitel Korintian terkenal dengan ornamennya yang sangat indah dan rumit.
Ciri khasnya termasuk hiasan daun akantus yang melengkung dengan indah,
di antara elemen-elemen dekoratif lainnya. Gaya Kapitel Korintian dianggap
sebagai yang paling mewah dan artistik di antara ordo-ordo arsitektur klasik.
Sistem penataan tempat duduk dalam cavea, serta akustik dan desain
panggung, adalah ciri khas teater Romawi.
Skema dan denah seperti ini berfokus pada pentingnya akustik dan
visibilitas bagi penonton sehingga mereka dapat dengan baik mendengar
Skema desain Denah lantai dasar Teater
dan melihat pertunjukan di orchestra. Desain teater Yunani menjadi
(Cesariano)
dasar bagi banyak teater klasik dan modern.
Denah lantai dasar Teater Yunani
(Cesariano)
1. Elemen:
- Orchestra: Ini adalah bagian tengah teater yang berbentuk setengah lingkaran, tempat pementasan
berlangsung.
- Cavea: Ini adalah area tempat duduk penonton yang mengelilingi orchestra. Dibagi menjadi beberapa
tingkatan atau sektor tergantung pada status sosial penonton.
- Scaenae Frons (Dinding Panggung): Ini adalah struktur panggung atau dinding latar belakang di belakang
orchestra yang sering dihiasi dengan elemen arsitektur dan patung.
- Pintu Masuk dan Keluar: Terdapat pintu masuk dan keluar yang memungkinkan pemeran dan penonton
memasuki dan meninggalkan teater.
2. Section:
- Scaenae Frons: Bagian ini akan menunjukkan elemen-elemen arsitektur dan penyusunan panggung di
bagian belakang panggung.
- Cavea: Peta seksi akan menggambarkan tingkatan tempat duduk dan berbagai sektor tempat duduk
penonton.
3. View (Pandangan):
- Ini mengacu pada pandangan dari berbagai tempat duduk dalam cavea. Ini mencakup bagaimana
penonton melihat orchestra dan pementasan di atas panggung.
Pandangan, seksi, dan rencana dasar teater Romawi penting dalam merancang dan memahami bagaimana
Teater Romawi: Elemen, section View,
teater tersebut berfungsi dalam praktiknya. Rencana dasar khususnya menunjukkan pengaturan fisik dari
sudut pandang atas, sementara pandangan dan seksi memperjelas bagaimana penonton melihat and Ground Plan - (Cesariano)
pertunjukan dan bagian panggung.
Rekonstruksi Kuil Prostyle (Cesariano).
Penjualan
Rekonstruksi Kuil dengan Antae (Cesariano)
Kuil prostyle adalah tipe kuil Yunani yang memiliki Gambar "Rekonstruksi Kuil dengan Antae" oleh Cesare
deretan kolom yang hanya terdapat di bagian depan Cesariano adalah ilustrasi yang menunjukkan bagaimana
(fasad), sedangkan sisi-sisinya tidak memiliki kolom. kuil gaya arsitektur klasik Yunani kuno yang dilengkapi
Dalam gambar ini, kita melihat kuil dengan kolom di dengan elemen arsitektural yang disebut "antae"
bagian depannya. direkonstruksi. Kuil dengan Antae adalah jenis kuil
Yunani yang memiliki dinding samping (antae) yang
menonjol di depan bangunan utama kuil.
Penjualan
Basilika Vitruvian adalah sebuah bangunan Caryatides adalah hiasan arsitektur yang mengambil
kuno yang didasarkan pada prinsip-prinsip bentuk patung perempuan dalam pakaian Yunani kuno.
arsitektur yang dijelaskan oleh arsitek Persians adalah hiasan arsitektur yang menggambarkan
Romawi kuno terkenal, Vitruvius. orang-orang Persia atau bangsa Persia.
VITRUVIUS TEUTSCH - WALTHER
RIVIUS
(Vitruvius Teutsch = karya vitruvio berbahasa Jerman - yang tertulis oleh
: Walther Rivius sering di sebut dengan Walther Herman Ryff)
Untuk pertama kalinya karya Vitruvius diterjemahkan dan dicetak dalam bahasa
Jerman dalam wujud buku berjudul Vitruvius Teutsch, untuk keuntungan yang
menguntungkan dari
semua karya seni, pekerja, pembangun, desainer kendaraan dan sipil, penggali sumur,
tukang kayu, pelukis, patung, tukang emas, tukang kayu, dan semua orang yang
menggunakan judul dan alat artistik. Buku ini mengungkapkan budaya Rivius (atau
disebut juga Ryff) yang luas. Dia mengutip banyak penulis, seperti Alberti, Luca Pacioli,
Serlio, Philandrier, Dürer, ahli matematika Pedro Nuñez et Oronce Fine, Niccolò
Tartaglia, dll. Tetapi sumber utamanya adalah Cesare Cesariano edisi Italia yang
diterbitkan di Como pada 1521. Tulisan-tulisan mereka dalam bahasa asing membantu
menyusun dan mendeklarasikan
buku-buku Vitruvius ini dengan tokoh-tokoh visual khusus dan dengan komentar
Jerman, dan selanjutnya melibatkan seni matematika dan penemuan serta
penyelidikan mekanis, memang semuanya seni, sehingga mereka yang memahami dan
mempraktikkan seni ini dapat dengan jelas dan dengan mudah memiliki ajaran dan
instruksi Vitruvius.
Peralatan arsitek zaman Renaisans mencakup berbagai alat yang digunakan oleh arsitek dan insinyur pada periode
tersebut. Beberapa peralatan arsitek yang umum digunakan pada zaman Renaisans meliputi:
1. Set Square (Penggaris L-set): Alat ini digunakan untuk menggambar garis lurus dan sudut tepat.
2. Compasses (Jangka Sorong): Digunakan untuk mengukur dan menggambar lingkaran serta untuk mengukur jarak.
3. Pensil dan Pena: Untuk membuat sketsa, menggambar, dan menulis catatan.
4. Kumpas Logam (Proportional Divider): Alat ini membantu arsitek dalam memperbesar atau memperkecil gambar
dengan menjaga proporsi yang benar.
5. Set Square yang Variabel (Triangular Scale): Digunakan untuk menggambar dan mengukur dalam skala yang
berbeda.
6. Calipers (Jangka Sorong): Untuk mengukur dimensi benda dan menggambarnya pada gambar.
Peralatan Arsitek
(Rivius)
Set Square Compasses Pensil & pena Proporsional divider Tringular Scale Calipers
7. Penggaris Logam (Steel Ruler): Menggunakan penggaris logam untuk mengukur dan menggambar garis
lurus.
8. Mikrometer Skru (Screw Micrometer): Digunakan untuk pengukuran yang sangat akurat.
10. Drawing Board (Papan Gambar): Untuk menempatkan kertas gambar dan memudahkan proses
menggambar.
11. Buku Referensi dan Buku Catatan: Untuk merujuk sumber informasi dan mencatat desain.
Perkembangan teknologi dan alat-alat arsitektur telah berubah sepanjang waktu, tetapi alat-alat dasar
ini tetap penting dalam pekerjaan arsitek pada zaman Renaisans dan memainkan peran penting dalam
pengembangan arsitektur serta seni dan ilmu pengetahuan pada masa itu.
Peralatan Arsitek
(Rivius)
Steel Ruler
Screw Micrometer Goniometer Drawing board
Penemuan api pada zaman prasejarah berpengaruh besar pada sejarah arsitektur, dengan dampak
seperti berikut:
1. Perlindungan dari Cuaca dan Hewan Buas: Api memberikan perlindungan dari cuaca buruk dan
ancaman hewan buas, memberi manusia tempat berlindung dan pemanasan.
2. Pengembangan Tempat Tinggal: Kehadiran api memungkinkan manusia membangun tempat
tinggal lebih kompleks dan nyaman, termasuk struktur berdinding untuk melindungi diri dan
penggunaan api sebagai pemanasan.
3. Penerangan Malam Hari: Api digunakan sebagai sumber cahaya pada malam hari,
memungkinkan aktivitas di dalam struktur pada malam hari dan mungkin memengaruhi
perkembangan pencahayaan dalam arsitektur.
4. Memanfaatkan Energi Panas: Selain untuk memasak, api juga dimanfaatkan untuk mengolah
berbagai material, seperti kayu atau logam, dalam proses pembuatan alat-alat.
5. Perkembangan Material Konstruksi: Penggunaan api membantu manusia memproses material
konstruksi seperti batu dan tanah liat, yang digunakan dalam pembangunan rumah dan
struktur.
Penemuan api adalah tonggak penting dalam perkembangan manusia dan arsitektur. Ini
memungkinkan pembangunan tempat tinggal yang lebih nyaman, menjadi dasar bagi
perkembangan rumah, kuil, dan struktur lain dalam sejarah arsitektur manusia.
Evolusi dari struktur segitiga sederhana ke gubuk yang lebih maju mencerminkan kemampuan manusia untuk
beradaptasi dan berkembang dalam memenuhi kebutuhan perumahan mereka seiring berjalannya waktu. Ini adalah
awal dari perkembangan arsitektur manusia yang semakin kompleks dan beragam.
Kanon
Meriam
Pada masa Renaisans, pengukuran horizontal adalah hal penting dalam arsitektur, konstruksi, dan survei
tanah. Beberapa alat dan metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran ini meliputi:
1. Busur Geodetik (Theodolite): Alat ini digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal dengan
akurasi. Ini memiliki teleskop yang bisa diarahkan ke titik yang ingin diukur dan skala yang membantu
mengukur sudut.
2. Kompas: Kompas digunakan untuk menentukan arah utara dan arah mata angin. Ini adalah alat
penting dalam navigasi dan survei tanah.
3. Garis Tegak Lurus (Plumb Line): Garis tali digunakan untuk menentukan arah vertikal atau tegak lurus.
Ini berguna untuk memastikan bahwa bangunan dibangun dengan vertikal dan untuk mengukur
perbedaan ketinggian dalam survei tanah.
4. Sekat dan Alat Ukur Tegak Lurus (Wedge and Plumb Rule): Alat ini digunakan untuk mengukur
ketinggian dan garis tegak lurus. Wedge digunakan untuk membentuk garis yang tegak lurus,
sedangkan penggaris tegak lurus membantu mengukur jarak vertikal atau perbedaan ketinggian.
5. Garis Horizontal: Memiliki garis horizontal yang tepat adalah kunci untuk pengukuran yang akurat. Ini
Instrumen dan Garis Tegak Lurus
sering dicapai dengan menggunakan alat seperti air level atau perangkat air untuk memastikan
untuk menentukan Pengukuran
Horizontal (Rivius).
adanya garis horizontal yang presisi.
Pengukuran horizontal yang akurat sangat penting dalam arsitektur, konstruksi, dan survei tanah pada
masa Renaisans. Alat dan metode ini membantu para profesional dalam merancang dan membangun
struktur dengan presisi geometri yang dibutuhkan
Pada zaman Renaisans, prinsip-prinsip proporsi sangat penting dalam arsitektur. Para arsitek menggunakan rasio matematika, seperti
proporsi emas dan Rasio Aurelius, serta prinsip geometri dan kesimetrian untuk menciptakan bangunan yang seimbang dan harmonis.
Kolom-kolom dalam gaya Dorik, Ionik, dan Korintus dirancang dengan perbandingan yang tepat, dan angka-angka bulat sering digunakan
dalam perencanaan. Ini semua adalah cara-cara untuk menciptakan estetika yang indah dalam desain bangunan pada masa Renaisans.
Vitruvian Man (Rivius)..
Gambar ini mencoba menggambarkan proporsi manusia yang ideal yang harus menjadi dasar dalam merancang bangunan dan karya
seni. Ini adalah contoh hubungan antara matematika, geometri, dan tubuh manusia dalam konteks seni dan arsitektur. Karya "Vitruvian
Man" menunjukkan cara Leonardo da Vinci menggabungkan pengetahuan ilmiah dan kreativitas seni dalam karyanya.
Perspektif dan Penggunaan Lensa
(Rivius).
Pada masa Renaisans, terjadi perkembangan penting dalam ilmu pengetahuan dan seni. Penggunaan perspektif linear adalah teknik
utama yang memungkinkan seniman menggambarkan objek dalam gambar dengan lebih realistis. Hal ini dicapai melalui penggunaan titik
tengah pandangan yang membuat garis-garis sejajar bertemu di satu titik. Selain itu, kamera obscura adalah perangkat optik awal yang
digunakan dalam seni untuk menciptakan gambar proyeksi. Kedua inovasi ini memungkinkan seniman dan ilmuwan memahami dunia
dengan lebih rinci dan menghubungkan ilmu pengetahuan dan seni dalam berbagai cara yang memengaruhi perkembangan masa depan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Suasana Kehidupan Domestik (Rivius).
Zaman Renaisans (akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-17) di Eropa mencerminkan perubahan sosial dan budaya yang penting. Kehidupan istana
dan kastil bangsawan dikelilingi oleh seni, musik, dan sastra, sementara peran keluarga dan pendidikan menjadi lebih menonjol. Pertumbuhan pusat
kota membuka peluang baru, dan seni menghiasi bangunan dan perabotan rumah. Mode pakaian berkembang, makanan menjadi lebih beragam, dan
masyarakat masih tergantung pada siklus musim. Renaisans adalah masa perubahan budaya yang menekankan seni, pendidikan, dan eksplorasi
pemikiran manusia di Eropa.
Kelengkapan dan Peralatan untuk Manuver Blok Batu (Rivius)
Zaman Renaisans melihat penggunaan beragam alat untuk mengangkat dan memanipulasi balok batu besar dalam proyek konstruksi, termasuk penggunaan
lincar, gulingan, alat pengangkat, dan katrol untuk efisiensi. Penggunaan bahan tali dan rantai, serta roda kayu dan alat ukur, membantu dalam manuver
balok. Dalam konteks ini, tenaga manusia dan hewan juga digunakan untuk membantu memindahkan beban berat. Semua alat ini memungkinkan
pembangunan bangunan monumental, seperti katedral dan istana, yang menjadi ciri khas zaman Renaisans.
Kelengkapan dan Peralatan untuk Menggunakan Kelengkapan dan
Kontruksi Dinding Batu (Rivius). Peralatan untuk Kontruksi Dinding
Batu (Rivius).
Pada zaman Renaisans, untuk membangun dinding batu dalam proyek konstruksi, digunakan berbagai alat seperti pahat, martil, dan
trowels untuk memahat, memotong, dan meratakan batu. Alat pemotong batu, roda barunya, dan tenaga manusia serta hewan
membantu dalam transportasi batu. Mortar adalah bahan pengikat yang penting, sementara alat pengukur, penyokong, dan alat
keselamatan melengkapi proses konstruksi. Semua alat ini memungkinkan pembangunan bangunan megah yang menjadi ciri khas
zaman Renaisans.
Mesin pengepungan dan pendobrak.
(Rivius).
Pada zaman Renaisans, dalam konteks militer dan pengepungan kota atau benteng, digunakan berbagai alat
pengepungan, termasuk catapult, balista, dan trebuchet yang digunakan untuk melemparkan proyektil besar, meriam
dan artileri awal yang menggunakan bubuk mesiu, serta alat pendobrak seperti ariete. Tambahan lagi, digunakan
gundola perang untuk serangan dari air, lambung perang untuk mendekati tembok, dan alat seperti miner dan
counter-miner dalam peperangan bawah tanah. Alat-alat ini menjadi strategi penting dalam pertempuran dan
pengepungan pada masa Renaisans.
Terimakasih
Referensi :