Anda di halaman 1dari 3

Zamzami Wisnu Diansyah (22030174018)

Erdana Adi Putra (22030174163)

Sejarah Bilangan Nol

Konsep bilangan nol atau zero telah dikembangkan secara terpisah di beberapa peradaban di dunia.
Bilangan nol atau zero adalah angka yang memainkan peranan penting dalam matematika, konsep
bilangan nol tidak ditemukan secara serentak di seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
tentang sejarah dan asal usul bilangan nol dari berbagai peradaban tersebut:

1. Mesopotamia 3. Mesoamerika
Di Mesopotamia, bilangan nol tidak Sistem bilangan Maya digunakan di
ditemukan secara terpisah. Namun, mereka Mesoamerika sejak sekitar 300 SM hingga
menggunakan sistem posisional untuk 1500 Masehi. Sistem bilangan ini
mewakili bilangan dengan menggunakan menggunakan tiga lambang: titik untuk
lambang untuk bilangan yang berbeda di mewakili bilangan satu, garis untuk
posisi yang berbeda. Sebagai contoh, angka mewakili bilangan lima, dan lambang
60 mewakili satu lingkaran penuh dan kerangka yang terdiri dari dua baris dan tiga
digunakan sebagai dasar sistem bilangan titik untuk mewakili bilangan nol.
Sexagesimal.

Sexagesimal

2. Mesir Kuno Sistem bilangan maya


Mesir Kuno juga memiliki sistem bilangan
yang digunakan sejak sekitar 3000 SM. 4. Babilonia
Sistem bilangan Mesir Kuno menggunakan Pada peradaban Babilonia (300 SM), dimana
lambang hieroglif yang mewakili bilangan 1, saat itu telah ditemukan nol purba. Angka
10, 100, dan 1000. Namun, sistem ini tidak nol digunakan untuk menggambarkan
memiliki konsep bilangan nol. sebuah ketiadaan, yang berlambangkan
gambar dua buah cuneiform yang dicetak
miring, kemudian angka nol digunakan
dalam mengetahui perbedaan antara 205 dan
2005. Angka nol sendiri selalu ditempatkan
di antara nomor dan tidak pernah diletakkan
Hieroglif pada akhir nomor, karena simbol pengganti
angka nol tersebut tidak pernah bisa berdiri
sendiri. Harus ada bilangan lain yang kemudian disebarkan ke Eropa oleh para
menemaninya sehingga angka nol mampu sarjana Muslim dan menjadi dasar sistem
berdiri atau berfungsi. Dikarenakan angka angka yang kita gunakan sekarang.
nol dalam pemahaman bangsa Babilonia
tidak masuk dalam sebuah bilangan yang
berdiri sendiri, maka bisa dikatakan angka
nol yang digunakan bangsa Babilonia belum
sempurna seperti halnya angka satu sampai
sembilan.

Simbol angka nol babilonia

5. India
Konsep bilangan nol pertama kali
dikembangkan di India pada abad ke-5
Masehi. Pada saat itu, bangsa India
menggunakan sistem bilangan yang dikenal
sebagai "Brahmi numerals". Bilangan nol
dalam bahasa Sanskerta dikenal sebagai
"shunya" dan ditulis dengan sebuah titik.
Pada abad ke-5 Masehi, matematikawan
India mulai menggunakan simbol lingkaran
kosong sebagai placeholder untuk
membedakan antara nilai nol dan nilai
kosong. Placeholder ini kemudian
berkembang menjadi bilangan nol yang kita
kenal dan gunakan sekarang, Kemudian
pada abad ke-9 Masehi, ahli matematika
India, Brahmagupta, mengembangkan
konsep bilangan negatif dan bilangan
pecahan yang menggunakan bilangan nol.

6. Arab
Di Persia, konsep bilangan nol dikenal
sebagai "sifr" dan digunakan dalam sistem
bilangan Arab yang dikembangkan oleh ahli
matematika Persia, Al-Khwarizmi pada abad
ke-9 Masehi. Al-Khwarizmi,
mengembangkan sistem bilangan Arab yang
menggunakan bilangan nol dan sistem
posisional. Konsep bilangan nol ini
Sistem bilangan AL-Khwarizmi

Referensi :
 Majid, M. K. (2018). Angka Nol sebagai Kontribusi Muslim terhadap Matematika Modern. Angka
Nol sebagai Kontribusi Muslim terhadap Matematika Modern, 17(1), 1-23.

 Anonim. (2018, Mei 20). Sejarah Nol yang Sempat Disangka Angka Setan dan Peran Ilmuwan
Muslim. Retrieved from Kompas.com:
https://sains.kompas.com/read/2018/05/20/205603323/sejarah-nol-yang-sempat-disangka-angka-
setan-dan-peran-ilmuwan-muslim?page=all
 Wulandari, T. (2021, Oktober 2). Ini Kisah Penemu Angka Nol yang Dikembangkan Al Khawarizmi
dan Mendunia. Retrieved from detikedu: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5750027/ini-kisah-
penemu-angka-nol-yang-dikembangkan-al-khawarizmi-dan-mendunia

Anda mungkin juga menyukai