Anda di halaman 1dari 15

10th Grade

SEJARAH BILANGAN

Nama kelompok :
1. Nabila Chusnul Khotimah (228000048)
2. Naya Fitri Ramadhani (228000052)
3. Riza Nur Rakhma (228000072)
4. Miftahkhul Jannah (228000057)
5. Mifta Rohmadhani Asih (228000069)
6. Wahyu Bunga Pertiwi (228000073)
        
Sejarah perkembangan teori bilaangaan

Salah satu cabang dari matematika adalah teori bilangan. Teori


bilangan mengandung berbagai masalah terbuka dalam kehidupan
sehingga mudah dipahami oleh kalangan awam. awal mula
penggunaan teori bilangan belum diketahui secara pasti karena
konsepnya muncul sebelum adanya pencatatan sejarah. erikut
akan diuraikan perkembangan teori bilangan mulai dari peradaban
bangsa Babilonia, bangsa Mesir, bangsa Cina Kuno, bangsa Maya,
bangsa Yunani, bangsa Romawi, bangsa India, hingga bangsa Arab.
Jenis-jenis system bilangan
01 02 03 04
Sistem Bilangan Sistem Bilangan Sistem Bilangan Sistem Bilangan
Bangsa Babilonia Bangsa Mesir Kuno Bangsa Cina Kuno Bangsa Maya

05 06 07 08
Sistem Bilangan Sistem Bilangan Sistem Bilangan Sistem Bilangan
Bangsa Yunani Bangsa Romawi Bangsa India Bangsa Arab
Lanjutan

01. Sistem Bilangan Bangsa Babilonia

Bangsa Babilonia merupakan bangsa pertama yang menggunakan simbolisasi


bilangan. Simbolisasi yang digunakan oleh bangsa Babilonia adalah sistem bilangan
basis 60 atau sistem bilangan seksagesimal yang dicampur dengan basis 10. 
Lanjutan

02. Sistem Bilangan Bangsa Mesir Kuno

Bangsa Mesir Kuno telah mengenal


tulisan dan sistem bilangan yang disebut
dengan sistem hieroglyph. Sistem bilangan
ini menggunakan basis 10 yang telah
digunakan sejak 2.850 SM. Sebagaimana
sistem bilangan Babilonia yang masih belum
mengenal angka nol, sistem bilangan Mesir
Kuno juga masih memiliki kekurangan yaitu
masalah penempatan dalam penulisan.
Lanjutan

03. Sistem Bilangan Bangsa Cina Kuno.

Bangsa Cina Kuno menemukan notasi posisional bilangan desimal


yang disebut dengan rod numeral atau bilangan batang. Bahan yang
digunakan sebagai alat dalam perhitungan sistem  rod numeral berasal
dari batang bambu, batang gading, atau besi.
Lanjutan

04. Sistem Bilangan Bangsa Maya.

Bangsa Maya mengembangkan


sistem numerasi yang merupakan hasil
adopsi dari tulisan hieroglyph. 
Sistem numerasi yang digunakan
bangsa ini lebih kompleks karena
terdiri dari simbol titik dan garis
horizontal. Selain menggunakan
sistem numerasi, bangsa Maya juga
menggunakan sistem alphabetic dalam
peradabannya.
Lanjutan

05. Sistem Bilangan Bangsa Yunani.

Bangsa Yunani merupakan bangsa


yang teoritikus dan kritis dalam
menggali ilmu pengetahuan. Sekitar
tahun 600 SM mereka menggunakan
sistem attic yang dikenal sebagai
sistem acrophonic. Kemudian mereka
mengenal sistem numerasi sebagai hasil
adopsi dari bangsa Mesir yang
dikembangan menggunakan huruf-
huruf alphabetic. Oleh karena itu,
sistem numerasi bangsa Yunani sering
disebut dengan sistem alphabetic.
Lanjutan

06. Sistem Bilangan Bangsa Romawi.

Sistem numerasi bangsa Romawi
berkembang pada awal tahun 100 M.
Meskipun demikian, awal mula
kemunculan sistem bilangan ini
belum diketahui secara pasti.
Menurut salah satu teori,
perkembangan bilangan Romawi
didasarkan pada bilangan 5, yaitu V.
Kelemahan dari sistem numerasi ini
adalah tidak memiliki nilai tempat
dan tidak memiliki simbol .
Lanjutan

07. Sistem Bilangan Bangsa India


Sistem numerasi bangsa India telah digunakan pada tahun
300 SM. Angka yang digunakan pertama kali adalah angka
Brahma, kemudian mengalami perubahan menjadi angka
Gupta, setelah itu pada tahun 7 SM angka Gupta berkembang
menjadi angka Nagari atau Devanagari. Sama seperti bangsa
lain, pada awalnya bangsa India juga tidak mengenal simbol
nol. Mereka menuliskan angka nol dengan menggunakan tanda
kha yang dilambangkan dengan titik atau lingkaran. Tanda ini
kemudian mengalami perkembangan, hingga pada tahun 400 M
angka nol muncul untuk pertama kali. Pada tahun 628 seorang
ahli astronom India Brahma Gupta menulis sistem
astronominya yang disebut dengan Siddhanta. Dalam sistem
ini, ia menggunakan 9 angka India ditambah dengan angka nol.
Sehingga sistem ini telah menjadi sistem bilangan yang
lengkap.
Lanjutan

08. Sistem Bilangan Bangsa Arab


Pada abad ke-7 M, sebelum mengenal angka India bangsa
Arab menggunakan huruf untuk melambangkan bilangan.
Sistem ini disebut dengan al-jumal atau abjad. Kemudian
sistem bilangan ini mulai mengalami perkembangan dengan
mengadopsi bilangan India ketika masuk ke negara Arab.
Sekitar tahun 750 M lambang dan ide nilai suatu tempat
sudah dipakai di Baghdad dalam teks bahasa Arab. Ilmuwan
Arab yang pertama kali menulis teks berbahasa Latin
tentang bilangan India adalah Al-Khawarizmi dengan buku
berjudul Algoritma de Numero Indorum. Beliau juga dikenal
sebagai penemu angka nol yang digunakan sebagai “Pace
Holder” (Penentu Tempat). Pada awal masuknya angka
Hindu-Arab ke Eropa menimbulkan pertentangan. Meskipun
demikian, angka Hindu-Arab dapat diterima. Sampai pada
tahun 1500 M angka Hindu-Arab menjadi sistem bilangan
resmi yang dipakai di Eropa
Macam-Macam Bilangan

Bilangan Bulat

Bilangan Cacah

Bilangan Asli

Bilangan Prima
Bilangan Bulat

Bilangan Bulat adalah bilangan yang terdiri atas


bilangan positif, bilangan nol, dan bilangan
negatif.Misal : ….-2,-1,0,1,2…

Bilangan Asli

Bilangan adalah bilangan bulat positif yang diawali dari


angka 1(satu) sampai tak terhingga.Misal : 1,2,3….
Bilangan Cacah

Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang diawali


dari angka 0 (nol) sampai tak terhingga.Misal : 0,1,2,3,….

Bilangan Prima

Bilangan prima adalah bilangan yang tepat mempunyai


dua faktor yaitu bilangan 1 (satu) dan bilangan itu
sendiri.Misal : 2,3,5,7,11,13,…..(1 bukan bilangan prima,
karena mempunyai satu faktor saja
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai