Anda di halaman 1dari 9

Vol. 5 No.

2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR JENIS


SPORT 150CC BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL
HIERARCY PROCESS (AHP)

Dede Wira Trise Putra1), M.Epriyano2)


1
Dosen Teknik Informatika
2
Mahasiswa Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang
Email: dedewtp339@yahoo.com

INTISARI

Pilihan sepeda motor sport dengan desain, harga, dan konsumi bahan bakar yang beragam
menjadikan konsumen bingung dalam menentukan pilihan sesuai kebutuhan. Salah satu cara yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP). Aplikasi ini nantinya dapat membantu konsumen dalam pemilihan sepeda motor sport dan
memberikan rekomendasi sepeda motor sport sesuai keinginan. Aplikasi yang dibuat pada penelitian ini
untuk membantu menentukan pemilihan sepeda motor sport 150cc. Dalam menentukan sepeda motor sport
150cc yang sesuai kriteria pengguna menggunakan metode Analytcal Hierarcy Process (AHP) sebagai tool
dengan beberapa kriteria pembanding, yakni : Desain Bodi, Konsumsi Bahan Bakar, Gigi Transmisi, Harga
dan Kapasitas Tangki. Aplikasi ini dibuat berbasis web dengan menggunakan PHP sebagai bahasa
pemograman dan MySQL sebagai tempat penyimpanan datanya. Output dari system ini adalah membantu
dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sepeda motor sport yang cocok bagi pengguna
berdasarkan kriteria yang dipilih.
Kata Kunci : Sistem pendukung Keputusan (SPK), Sepeda motor sport, MySQL, Analytical Hierarcy
Process (AHP), Web

1.PENDAHULUAN Metode Analytical Hierarchy


1.1 Latar Belakang Process (AHP) adalah salah satu metode
Pengguna sepeda motor saat ini yang digunakan dalam perancangan sistem
cukup tertarik dengan motor sport yang penunjang keputusan. Konsep metode AHP
disuguhkan perusahaan motor dunia. adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi
Konsumen mulai beralih dari motor bebek ke nilai kuantitatif. Sehingga keputusan -
motor sport terbaik. Walau dalam jumlah keputusan yang diambil bisa lebih objektif.
masih saja motor bebek dan skuter merajai di Metode AHP semula dikembangkan di
negara kita. Tetapi paling tidak, motor sport Amerika pada tahun 1970 dalam hal
mendapat sambutan baik dan tidak sedikit perencanaan kekuatan militer untuk
pula penggunanya. menghadapi berbagai kemungkinan
Banyak pilihan sepeda motor sport (contingency planning). Kemudian
dengan desain, harga, dan keiritan bahan dikembangkan di Afrika khususnya di Sudan
bakar yang bermacam-macam. Karena dalam hal perencanaan transportasi. Pada saat
banyaknya pilihan inilah maka tidak sedikit ini pun metode AHP juga telah digunakan
konsumen yang merasa bingung ketika akan oleh beberapa peneliti untuk melakukan
membeli sepeda motor sport yg sesuai penelitian. Alasan pemilihan metode AHP
dengan keinginan dan kebutuhan. karena AHP mampu digunakan untuk
Beberapa cara dapat dilakukan untuk semua proses pemilihan.
mengatasi masalah ini, salah satunya adalah
dengan pemanfaatan teknologi informasi 2. METODOLOGI
dengan membuat aplikasi. Salah satu cara 2.1 Landasan Teori
yang digunakan untuk menyelesaikan 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan
masalah diatas yaitu dengan menggunakan Sistem pendukung keputusan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). (Inggris: decision support systems disingkat
Sehingga dapat membantu konsumen dalam DSS) adalah bagian dari sistem informasi
pemilihan sepeda motor sport dan berbasis komputer termasuk sistem berbasis
memberikan rekomendasi sepeda motor sport pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang
sesuai keinginan. dipakai untuk mendukung pengambilan

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 16
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

keputusan dalam suatu organisasi atau a. Menangani berbagai bentuk dialog


perusahaan. menyesuaikan keinginan/kebutuhan
Konsep Sistem Pendukung pengguna.
Keputusan (SPK) pertama kali digunakan b. Kemampuan mengakomodasi
pada awal tahun 1970 oleh Michael S. Scott masukan dari pengguna
Morton dengan menggunakan istilah menggunakan berbagai macam
“management decision system”. Konsep ini media antarmuka.
merupakan sebuah mekanisme yang berbasis c. Kemampuan untuk menyajikan data
pada penggunaan data dan model untuk dalam berbagai bentuk format dan
memecahkan permasalahan-permasalahan media.
yang tidak terstruktur. d. Kemampuan menyediakan media
Menurut Moore and Chang, SPK pendukung yang fleksibel,
dapat digambarkan sebagai sistem yang menyesuaikan pengetahuan
berkemampuan untuk mendukung analisis pengguna.
data, dan pemodelan keputusan, berorientasi 2. Komponen Data
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, Komponen Data memiliki kemampuan
dan digunakan pada saat-saat yang tidak antara lain :
biasa. a. Mengkombinasikan berbagai bentuk
sumber data melalui data capture and
2.2.2 Karakteristik Dasar Dari Sistem extraction process.
Pendukung Keputusan (SPK) b. Kemampuan add and delete sumber
Tahapan-tahapan yang dilakukan data secara mudah dan cepat.
pada proses SPK sebagai berikut: c. Kemampuan menggambarkan
1. Definisi masalah struktur logika data sehingga
2. Pengumpulan data atau elemen pengguna dengan mudah dapat
informasi yang relevan menambahkan atau membuang data.
3. pengolahan data menjadi informasi d. Kemampuan mengendalikan data
baik dalam bentuk laporan grafik dengan cakupan yang sangat luas.
maupun tulisan 3. Model Component
4. menentukan alternatif – alternatif Sebuah model component memiliki
solusi (bisa dalam persentase). kemampuan antara lain :
a. Dapat membuat model baru secara
2.2.3 Tujuan Dari Sistem Pendukung mudah dan cepat.
Keputusan b. Kemampuan mengendalikan berbagai
Berikut beberapa tujuan dari SPK : macam model.
1. Membantu menyelesaikan masalah c. Kemampuan untuk mengintegrasikan
semi-terstruktur berbagai macam model.
2. Mendukung manajer dalam
mengambil keputusan
3. Meningkatkan efektifitas bukan
efisiensi pengambilan keputusan

2.2.4 Komponen Sebuah Sistem


Pendukung Keputusan Berdasarkan SPK
Builder’s View
SPK builder bertanggung jawab
dalam membangun sistem yang mampu Gambar 1. Komponen SPK
mendukung pengambilan keputusan bagi
manager. Secara umum, sebuah SPK yang 2.2.5 Metode AHP (Analytical Hierarcy
akan dibangun oleh seorang SPK builder Process)
memiliki tiga struktur utama sebagai berikut: Analytical Hierarcy Process (AHP)
1. Dialog Komponen dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada
Sebuah dialogue component or user interface tahun 1970-an. Metode ini merupakan salah
memiliki kemampuan antara lain : satu model pengambilan keputusan
multikriteria yang dapat membantu kerangka

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 17
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

berpikir manusia dimana faktor logika, 9. Penilaian Dan Konsensus (Judgement


pengalaman pengetahuan, emosi dan rasa And Consensus)
dioptimasikan ke dalam suatu proses AHP tidak mengharuskan adanya suatu
sistematis. Pada dasarnya AHP merupakan konsensus, tapi menggabungkan hasil
metode yang digunakan untuk memecahkan penilaian yang berbeda.
masalah yang kompleks dan tidak terstruktur 10. Pengulangan Proses (Process
ke dalam kelompok-kelompoknya, dengan Repetition)
mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu AHP mampu membuat orang
hierarki, kemudian memasukan nilai numerik menyaring definisi dari suatu
sebagai pengganti persepsi manusia dalam permasalahan dan mengembangkan
melakukan perbandingan relatif. Dengan suatu penilaian serta pengertian mereka
sintesa maka akan dapat ditentukan elemen melalui proses pengulangan.
mana yang mempunyai prioritas tertinggi.
Kelemahan metode AHP adalah sebagai
2.2.6 Kelebihan Dan Kelemahan AHP berikut :
Kelebihan metode AHP adalah : 1. Ketergantungan model AHP pada input
1. Kesatuan (Unity) utamanya. Input utama ini berupa
AHP membuat permasalahan yang luas persepsi seorang ahli sehingga dalam
dan tidak terstruktur menjadi suatu hal ini mengakibatkan subyektifitas
model yang fleksibel dan mudah yang ahli selain itu juga model menjadi
dipahami. tidak berarti jika ahli tersebut
2. Kompleksitas (complexity) memberikan penilaian yang keliru.
AHP memecahkan permasalahan yang 2. Metode AHP ini hanya metode
kompleks melalui pendekatan sistem matematis tanpa ada pengujian secara
dan pengintegrasian secara deduktif. statistik sehigga tidak ada batas
3. Saling ketergantungan (inter kepercayaan dari kebenaran model yang
defendence) terbentuk.
AHP memecahkan permasalahan yang
kompleks melalui pendekatan sistem 2.2.7 Indeks Konsistensi Dan Rasio
dan pengintegrasian secara deduktif.
4. Struktur hierarki (hierarcy structuring) Salah satu utama model AHP yang
AHP mewakilin pemikiran alamiah membedakannya dengan model-model
yang cenderung mengelompokan pengambilan keputusan yang lainnya adalah
elemen sistem ke level-level yang tidak adanya syarat konsistensi mutlak.
berbeda dari masing-masing level berisi Pengumpulan pendapat antara satu faktor
elemen yang serupa. dengan yang lain adalah bebas satu sama lain,
5. Pengukuran (meausurement) dan hal ini dapat mengarah pada
AHP menyediakan skala pengukuran ketidakkonsistenan jawaban yang diberikan
dan metode untuk mendapatkan responden. Namun, terlalu banyak
prioritas. ketidakkonsistenan juga tidak diinginkan.
6. Konsistensi (consistency) Pengulangan wawancara pada sejumlah
AHP mempertimbangkan konsistensi responden yang sama kadang diperlukan
logis dalam penilaian yang digunakan apabila derajat tidak konsistensinya besar.
untuk menentukan prioritas. Setelah membuktikan bahwa Indeks
7. Sintesis (Syntesis) Konsistensi dari matriks berordo n dapat
AHP mengarah pada perkiraan diperoleh dengan rumus :
keseluruhan mengenai seberapa 𝛌𝐦𝐚𝐤𝐬−𝐧
𝑪. 𝑰 = …(2.1)
diinginkannya masing-masing 𝐧−𝟏
CI = Rasio Penyimpangan Konsistensi
alternatif.
𝛌= Eigen Value
8. Trade off
N = Banyak elemen
AHP mempertimbangkan prioritas
Apabila CI bernilai nol, maka pair
relatif faktor-faktor pada sistem
wise comparison matrix tersebut konsisten.
sehingga orang mampu memilih
Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang
alternatif terbaik berdasarkan tujuan
telah ditetapkan oleh Thomas L. Saaty
mereka.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 18
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

ditentukan dengan menggunakan Rasio dalam sistem secara keseluruhan, keterkaitan


Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks dan interaksi antar subsistem.
konsistensi dengan nilai random indeks (RI)
yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh
Ridge National Laboratory kemudian
dikembangkan oleh Wharton School. Nilai ini
bergantung pada ordo matriks n. Dengan
demikian, Rasio Konsistensi dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Gambar 2. Context Diagram
𝑪.𝑰
𝑪. 𝑹 = … (2.2)
𝑹.𝑰
CR = rasio konsistensi 2.2.9 Entity Relational Diagram
RI = indeks random Entity Relational Diagram (ERD)
merupakan bagan yang menggambarkan
2.2.8 Context Diagram untuk sarana perancangan database, yang
Context Diagram merupakan alat terdiri dari objek-objek yang nyata. Entity
bantu perancangan sistem secara global yang Relational Diagram (ERD) dapat membantu
memperlihatkan sistem secara umum dan dalam mempelajari hubungan antar file
bagian-bagian dari sub sistem yang terlibat database yang akan di rancang seperti yang
terlihat pada gambar 3 di bawah ini :

Gambar 3. ERD

2.2.10 Struktur Program


Antarmuka atau yang lebih dikenal
sebagai userinterface adalah sebuah media
yang menghubungkan manusia dengan
komputer agar dapat saling berinteraksi.
Sebelum merancang antarmuka dari semua
form pada website., maka untuk lebih
memudahkan dalam perancangan akan Gambar 4. Struktur Program
dijelaskan terlebih dahulu struktur menu dari
sistem. Berikut ini adalah struktur menu
tersebut.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 19
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

3. PEMBAHASAN
3.1. Tampilan Navigation Bar
Pada halaman navigation bar akan
menamplikan data dari script file top.php yang
terdapat di sistem. beberapa halaman yaitu
Home, tentang, aplikasi AHP, informasi,
kontak dan login. Berikut ini tampilan
navigation bar ditunjukan pada gambar 5.
Gambar 7. Tampilan Halaman Tentang
Aplikasi

3.4. Halaman Informasi


Halaman ini berisikan informasi
tentang sepeda motor. Halaman ini akan
menampilkan informasi tersebut dalam bentuk
gambar yang apabila user mengklik menu
tersebut akan menampilkan halaman
Gambar 5. Tampilan Navigation Bar informasi yang ditunjukkan pada gambar 8.

3.2. Tampilan Halaman Home


Pada halaman pembuka pada aplikasi
sistem pendukung keputusan ini. Dalam
Aplikasi yang dibuat meliputi tampilan
aplikasi sebagai kontrol dalam aplikasi serta
cara menggunakanya sampai selesai. Pada sub Gambar 8. Halaman Informasi
bab akan dijelaskan penggunaan aplikasi
persistem menu, mulai dari tampilan home,
tentang , aplikasi ahp, informasi , kontak dan Apa bila user memilih salah satu
login. Berikut ini adalah tampilan halaman gambar sepeda motor pada halaman informasi
home ditunjukkan pada gambar 6. maka akan menampilkan gambar sepeda
. motor yang dipilih seperti pada gambar 9

Gambar 9. Tampilan halaman informasi


Gambar 6. Tampilan halaman home
yang dipilih

3.3. Tampilan Halaman Tentang Aplikasi 3.5. Halaman Komentar


Halaman ini berisikan informasi Halaman ini merupakan halaman
tentang fungsi atau kegunaan dari aplikasi ini. pengguna untuk memberikan komentar
Halaman ini akan menampilkan informasi tentang aplikasi ini seperti pada tampilan
tersebut dalam bentuk keterangan. Halaman halaman komentar ditunjukkan oleh gambar
ini ditunjukkan pada gambar 7 10.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 20
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

menggunakan perulangan foreach dan


ditampilkan dalam bentuk gambar. Adapun
contoh dari user diatas maka hasil analisa dari
kriteria yang dipilih yaitu Suzuki GSX-R150.
Kemudian tekan tombol selesai untuk kembali
menginput nama. Halaman ini ditunjukkan
pada gambar 13 dan gambar 14 berikut

Gambar 10. Halaman Komentar

3.6. Halaman Aplikasi


Halaman ini merupakan halama user
untuk menggunakan aplikasi ini. Halaman ini
berisikan kolom pengisian nama pengguna
atau user yang akan menggunakan aplikasi
ini. Berikut tampilan halaman aplikasi ahp Gambar 13 Tampilan Halaman Hasil
mulai seperti ditunjukkan pada gambar 11. Analisa Kriteria

.
Gambar 11. Halaman Aplikasi Gambar 14 Tampilan Halaman Hasil
Analisa Gambar Motor
3.7. Halaman Input Kriteria
Setelah user menekan tombol mulai 3.9. Halaman Login Admin
pada halaman sebelumnya, maka user Halaman login merupakan halaman
dialihkan kedalam aplikasi pada halaman ini. bagi admin untuk masuk pada sistem admin
Pada halaman ini user akan menentukan ditambahkan script echo $db->jump('admin');
sendiri data kriteria untuk mendapatkan hasil script ini berisikan perintah apabila password
sepeda motor yang cocok dan kemudian tekan benar maka admin bisa masuk pada menu
tombol kirim yang menunjukan pilihan dari admin, echo $db->alert('Login gagal!'); dan
subkriteria pada kriteria. Tampilan halaman script ini berisikan perintah jika
ini ditunjukkan pada gambar 12. pemberitahuan jika password salah.
Halaman ini berisikan username dan
password. Halaman ini ditunjukkan pada
gambar 15

Gambar 12. Halaman Input Kriteria

3.8. Halaman Hasil Analisa


Setelah user memilih kriteria yang
sesuai dengan karakteristiknya, maka halaman Gambar 15. Halaman Login Admin
ini akan menampilkan hasil analisa sepeda
motor yang cocok dari data kriteria yang 3.10. Halaman Beranda Admin
dipilih oleh user yang digunakan untuk proses Setelah admin login, maka admin
pengambilan data hasil analisa pada tabel akan dialihkan kehalaman admin yaitu
alternatif didalam database. Setelah itu data beranda admin. Di halaman ini terdapat
akan dikeluarkan dan ditampilkan beberapa menu seperti home ditambahkan
script , kriteria, alternatif, komentar, report,

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 21
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

dan logout. Halaman ini ditunjukan pada


gambar 16.

Gambar 19. Halaman Analisa Kriteria

Gambar 16. Halaman Beranda Admin 3.14 Halaman Data Alternatif


Halaman ini akan menampilkan data
3.11 Halaman Data Kriteria alternatif kriteria. Pada halaman ini admin
Halaman ini menampilkan data dapat menentukan alternatif berdasarkan
kriteria yang ada pada aplikasi. Pada tampilan kriteria yang diinputkan. Di halaman ini
ini admin bias menambah atau menghapus admin juga dapat mengubah, mengurangi
serta memperbarui data kriteria.Tampilan serta memperbarui alternatif. Tampilan
halaman data kriteria ditunjukkan pada halaman data alternatif ditunjukkan pada
gambar 17. gambar 20.

Gambar 17. Halaman Data Kriteria Gambar 20. Halaman Data Alternatif
3.12 Halaman Tambah Data Kriteria 3.15 Halaman Analisa Alternatif
Tombol ini terletak di sudut kanan Pada halaman ini admin dapat
atas pada halaman data kriteria. Halaman ini menentukan bobot masing-masing kriteria.
digunakan oleh admin untuk menambah data Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 21.
kriteria dengan cara menginput nama kriteria dibawah ini. Dihalaman ini admin juga dapat
pada kolom nama kriteria dan kemudian tekan merubah nilai bobot masing-masing kriteria.
tombol simpan maka kriteria yang Halaman ini ditunjukan pada gambar 21.
ditambahkan akan masuk ada halaman data
kriteria. Halaman ini ditunjukan pada gambar
18.

Gambar 21. Halaman Analisa Alternatif

Gambar 18. Halaman Tambah Data 3.16 Halaman Data Komentar


Kriteria Halaman ini akan menampilkan
alamat email dan komentar dari user tentang
3.13 Halaman Analisa Kriteria aplikasi. Pada halaman ini admin dapat
Halaman ini berisikan tabel melihat komentar dan menghapus komentar
konsistensi atau tabel skala kuantitatif dalam yang masuk. Tampilan halaman komentar
sistem pendukug keputusan. Tabel ini ditunjukkan pada gambar 22.
berfungsi sebagai tabel perbandingan nilai
suatu kriteria terhadap kriteria yang lainya.
Halaman ini ditunjukan pada gambar 19.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 22
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan
evaluasi, maka dapat diambil kesimpulan :
Pembuatan sistem pendukung
keputusan berbasis web dengan ini dapat
menghasilkan keputusan untuk membeli
sepeda motor sport 150cc menggunakan
Gambar 22. Halaman Data Komentar
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dapat diterapkan dalam sistem pendukung
3.17 Halaman Data Laporan
keputusan pemilihan sepeda motor sport
Halaman ini akan menampilkan
dengan menentukan prioritas utama dari
laporan hasil data analisa dari user. Pada
beberapa kriteria serta alternatif yang ada
halaman ini admin dapat melihat kriteria yang
untuk mengambil sebuah keputusan. Hasil
dipilih user dan hasil analisa alternatif yang
perhitungan menggunakan Analytical
dapat digunakan user sebagai pendukung
Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan
keputusan pemilihan sepeda motor sport
prioritas pilihan pada pemberian bobot nilai
150cc. Tampilan halaman laporan ditunjukkan
terhadap kriteria dan sub kriteria yang ada
pada gambar 23.
pada tahap penilaian kriteria dan sub kriteria
yang akan menghasilkan nilai prioritas.

4.2 Saran
Sistem pendukung keputusan
pemilihan sepeda motor sport 150cc yang
telah dibuat masih perlu dikembangkan lagi.
Oleh karena itu disarankan untuk
Gambar 23. Halaman Data Laporan
pengembangan selanjutnya diharapkan dapat
membandingkan metode AHP dengan metode
3.18 Halaman Detail
yang lainnya karena metode AHP ini hanya
Detail adalah halaman dimana admin
metode matematis tanpa ada pengujian secara
dapat melihat nilai bobot kriteria yang dipilih
statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan
oleh user. Detail menunjukan bobot dari nilai
dari kebenaran model yang terbentuk.
masing-masing kriteria pada alternatif user.
Sebagai contoh user bernama angga memilih
kriteria desain bodi dengan sbkriteria sport,
Daftar Pustaka
konsumsi BBM dengan sbkriteria (36,7 KM/L
Sampai 38,0 KM/L), gigi transmisi dengan
Andi. 2007. Pengembangan Aplikasi
subkriteria 5 speed, kapasitas tangki dengan
Database
subkriteria (12.4 liter sampai 12.7 liter ), dan
Efendi, Rika. 2014. Sistem pendukung
harga dengan subkriteria (Rp. 19.675.000
Keputusan Seleksi Account
sampai Rp. 23.900.000) maka di dapatkan
Officer Berprestasi Bank
hasil sepeda motor Yamaha Byson Fi. Hasil
Mega Syariah Padang Dengan Metode
ini didapat dari ketentuan admin memberi
AHP.
nilai pada masing-masing alternatif. Halaman
Juwita, Firna 2016. Sistem Pendukung
ini ditunjukan pada gambar 24.
Keputusan Pemilihan Tempat
Kuliner di Kota Padang
Kadir, Abdul. 2008. Belajar Database
Menggunakan MySQL.
Yogyakarta : Andi.
Kadir, Abdul. 2001. Dasar-Dasar
Pemograman Web Dinamis
Menggunakan PHP. Yogyakarta:
Gambar 24. Halaman Detail Andi Offset.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 23
© 2017 ITP Press. All rights reserved.
Vol. 5 No. 2 Oktober 2017 Jurnal TEKNOIF ISSN: 2338-2724

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Syaifullah. 2010. Pengenalan Metode AHP
Pendukung Keputusan. (Analytical Hierarchy Process)
Yogyakarta: Andi Offset. Turban, Efraim, dkk. 2005. Decision
Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung Support Systems and Intelligent
Keputusan (Decision Support Systems (Sistem Pendukung
System) Keputusan dan Sistem Cerdas) Edisi 7 Jilid
1. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suryadi, K, Ramdhani, A. 2003. Sistem
Pendukung Keputusan. Bandung
: Rosda.

DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.2.16-24 24
© 2017 ITP Press. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai