Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MENGELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Dosen pengampuh : Irwansyah, S.E., M.Si

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. AISYAH FADILLAH LUBIS (7233540008)

2. ALAWI PARLINDUNGAN HSB. (7233240002)

3. ANNISA HANDAYANI. S (7233240010)

4. SARAH BAKARA (7233240031)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
Daftar Isi

Daftar isi ................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

2.1 Pengertian manajemen keuangan ..................................................... 3


2.2 Fungsi manajemen keuangan ............................................................ 3
2.3 Prinsip manajemen keuangan ............................................................ 4
2.4 Memahami laporan keuangan ........................................................... 5
2.5 Menghitung rasio keuangan ............................................................. 9
2.6 Peran Lembaga keuangan ................................................................ 14

BAB III PENUTUP ............................................................................... 21

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 21

Daftar Pustaka ....................................................................................... 22

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam memulai sebuah perusahaan harus menggunakan modal, modal
didapat berasal dari modal sendiri ataupun modal asing (utang). Apabila
perusahaan menggunakan modal asing yaitu utang maka akan menanggung
biaya tetap dan bunga. Masalah leverage pun muncul dikarenakan perusahaan
menggunakan asset untuk membayar utang, dan perusahaan menggunakan
utang untuk menanggung beban tetap.
Dari hal tersebut sangat membutuhkan manajemen keuangan yang akan
mengelola sumber dana dan modal agar tetap optimal. Tujuan dari manajemen
keuangan yaitu memaksimalkan laba perusahaan dengan menghasilkan arus
kas yang bernilai positif dan meminimalkan biaya finansial. Manajemen
keuangan yang baik dapat membantu perusahaan mengelola anggarannya
dengan lebih baik. Dengan mengelola anggaran dengan hati-hati, perusahaan
dapat memastikan bahwa pengeluarannya sesuai dengan rencana dan tidak
melebihi sumber daya finansial yang tersedia. Hal ini dapat membantu
perusahaan menghindari hutang yang tidak terbayar dan meningkatkan
kepercayaan investor dalam kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus
kas yang stabil.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian manajemen keuangan?
2. Bagaimana fungsi manajemen keuangan?
3. Bagaimana prinsip manajemen keuangan ?
4. Bagaiamana membuat lapotran keuangan?
5. Bagaimana menghitung rasio keuangan?
6. Bagaimana peran Lembaga keuangan?

3.1 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah, antara lain:
1. Dapat menambah wawasan mengenai definisi manajemen keuangan

1
2. Dapat mengetahui fungsi manajemen keuangan
3. Dapat mengetahui prinsip pada manajemen keuangan
4. Dapat mengetahui bagaimana cara membuat lapotran keuangan
5. Dapat mengetahui bagaimana cara menghitung rasio keuangan
6. Dapat mengetahui peran Lembaga keuangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan


Beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian manajemen
keuangan
✓ James dan john (2012), menyatakan :
Semua kegiatan atau aktivitas yang berhubungan langsung dengan
perolehan, pendanaan serta pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
✓ Bambang Riyanto (2011), menyatakan :
Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan dengan
upaya memperoleh dana yang dibutuhkan dengan biaya yang seminimal
mungkin dan syarat yang menguntungkan serta upaya untuk
mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efektif dan efisien.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan


adalah mengelola sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif
dan efisien. Manajemen keuangan juga disebut manajemen aliran dana, sebab
adanya dana yang masuk dan keluar pada perusahaan dari waktu ke waktu.
Adanya manajemen keuangan bertujuan untuk mengetahui keuangan
perusahaan dan mengurangi resiko yang akan terjadi.

Lingkup manajemen keuangan dimulai dari pencarian sumber keuangan,


cara penggunaan keuangan yang diperoleh, serta pembagian laba sebagai hasil
dari pengelolaan keuangan.

2.2 Fungsi Manajemen Keuangan


Terdapat fungsi manajemen keuangan yang terdiri dalam ruang lingkup
pengambilan keputusan di dalam manajemen keuangan yang terbagi menjadi 3
yaitu keputusan investasi, keputusan keuangan dan keputusan dividen.
a) keputusan investasi
Investasi modal yaitu mengelola modal yang telah diberikan kepada
perusahaan untuk dilakukan dalam menjalankan rencana yang telah dibuat.

3
Dengan adanya keputusan investasi mengakibatkan perusahaan memiliki
aktiva rill seperti tanah, gedung, mesin dll.
b) Keputusan keuangan
Keputsan ini mencakup manajemen dalam mengambil keputusan
struktur modal yang terbaik, pengendalian resiko dan pengendalian beban.
Struktur modal adalah perbandingan antara hutang jangka panjang dan
modal sendiri yang disebut laverege keuangan yang digunakan untuk
mendapatkan stabilitas keuangan dan menjamin keberlangsungan
perusahaan

Struktur modal terdiri dari beberapa komponen yaitu:

1) Modal asing/ hutang jangka Panjang


Hutang ini biasanya memiliki waktu lebih dari 10 tahun. Umumnya
digunakan untuk membelanjakan perluasan perusahaan.
Contohnya:
• Hutang hipotik
Hutang ini bentuk hutang dengan jaminan dengan aktiva tidak
bergerak (tanah dan bangunan).
• Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang berisi pengakuan bahwa
perusahaan meminjam uang dan akan membayar pada waktu
tertentu.
2) Modal sendiri
Modal asing adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
tersebut dan tertanam dalam perusahaan dalam waktu yang tidak
tertentu lamanya.
c) Kebijakan deviden
Fungsi manajemen yang ketiga ini mengacu pada pengelolaan
sumber daya finansial yang tersedia, seperti pendapatan, biaya, investasi,
dan arus kas, yaitu pada pembagian pendapatan antara digunakan sebagai
deviden yang dibayar pada pemegang saham atau digunakan sebagai laba
ditahan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.

4
2.3 Prinsip Manejemen Keuangan
Dalam membuat sebuah manajemen keuangan harus menerapkan prinsip –
prinsip manajemen, yaitu
a) Consistency (konsisten)
Dalam mengelola manajemen keuangan memerlukan prinsip
konsistensi, yaitu sebuah kebijakan keuangan tidak berubah dari waktu ke
waktu, tetapi apabila terjadi perubahaan pada transaksi perusahaan maka
diperbolehkan untuk merubahnya. Terjadi nya manapulasi data maka dapat
dikatakan bahwa manajemen keuangan tersebut tidak konsisten.
b) Accountability (akuntabilitas)
Prinsip ini adalah sebuah pertanggung jawaban dari individu atau
perusahaan kepada orang yang berkepentingan serta penerima manfaat
perusahaan mengenai bagaimana dana yang telah diberikan kepada
perusahaan dipergunakan.
c) Transparancy (Transparansi)
Pada prinsip ini manajemen harus terbuka pada pekerjaannya,
termasuk didalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap,
dan tepat waktu, serta dapat diakses dengan mudah oleh para manajemen
yang berkepentingan dan penerima manfaat.
d) Integrity (integritas)
Dalam setiap pihak yang terlibat dalam perusahaan harus memiliki
integritas guna menghindari penyalagunaan data. Dengan kelengkapan dan
tingkat keakuratan suatu pencatatan keuangan dapat meningkatkan
integritas laporan keuangan.
e) Stewardship (pengelolaan)
Pengelolaan keuangan dilakukan dengan memanfaatkan dana yang
masuk dengan sebaik-baiknya dan memberi jaminan bahwa dana tersebut
digunakan dengan tujuan yang jelas. Perusahaan harus menghindari
penggunaan dana untuk keperluan yang tidak penting..
f) Accounting Standards (standar akuntansi)
Manajemen keuangan membuat laporan keuangan harus
menggunakan akuntansi yang sesuai dengan standart dan aturan akuntansi

5
yang berlaku, agar laporan keuangan tersebut dapat dipahami oleh pihak
yang berpentingan.
2.4 Memahami Laporan Keuangan
laporan keuangan merupakan laporan untuk mengetahui dan mengevaluasi
keuangan perusahaan untuk memprediksi kondisi kinerja keuangan perusahaan
dimasa yang akan datang.
Tujuan laporan keuangan, menurut "Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan" (IAI, 2002), adalah sebagai berikut:
• Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan
(aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu."
• Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.
• perusahaan. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan
yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna
laporan keuangan.

Laporan keuangan utama terdiri atas: laporan laba/rugi, laporan posisi


keuangan dan laporan perubahan modal.

1. Laporan laba/rugi
Laporan laba bermanfaat untuk menentukan tingkat profitabilias
perusahaan, kelayakan kredit perusahaan, nilai investasi perusahaan.
PT.ABCD
Laporan Laba Rugi
31 oktober 2010
Pendapatan 16.500
Beban operasional
Beban sewa 3.600
Beban mobil 1.550
Beban rupa-rupa 750
Beban gaji 4.000
Beban perlengkapan 650
Total beban (10.550)
Laba bersih 5.950

Table 1.1. laporan laba-rugi

6
Terdapat unsur-unsur dalam laporan l;aba rugi yaitu
1. Pendapatan ( Revenue)
Pendapatan didefinisikan sebagai arus kas masuk atau kenaikan aset
(ekuitas) karena penyelesaian kewajiban atau pemberian jasa dalam satu
periode.
2. Beban (Expenses)
Beban didefinisikan sebagai kas keluar sebab adanya pengeluaran
yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasinya.
3. keuntungan (Gains)
keuntungan diartikan sebagai kenaikan dalan ekuitas (harta bersih),
keuntungan dapat terjadi apabila sebuah pendapatan yang didapat lebih
tinggi dari beban yang dikeluarkan.
4. Kerugian (losses)
Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (harta bersih), kerugian
dapat terjadi apabila beban yang dikeluarkan lebih tinggi dari
pendapatan yang didapat
2. Laporan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan asset (harta)
perusahaan, liabilities(utang) perusahaan dan ekuitas (modal) perusahaan.
Laporan neraca ini dapat disebut juga laporan posisi keuangan.
Laporan posisi keuangan ini berguna untuk stakeholder (pemangku
kepentingan) melihat fleksibilitas keuangan perusahaan. Fleksibilitas
keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk menangani masalah
keuangan tanpa mengalami kesulitan.
Laporan posisi keuangan ini memiliki kekurangan yaitu dalam laporan
ini tidak terdapat nilai masa berjalan karena akuntan Menyusun laporan
posisi keuangan ini tidak menggunakan prinsip biaya sekarang tetapi
menggunakan prinsip biaya history. Sehingga beberapa asset dan utang
perusahaan disajikan dalam nilai history yang tidak sesuai dengan nilai
pasar.

7
PT. ABCD
Laporan Posisi Keuangan
31 oktober 2010
Harta Kewajiban

Harta lancar Utang lancar


Kas 16.000 Utang usaha 375
Piutang usaha 6.350
Perlengkapan 225 Ekuitas pemilik
Jumlah harta 22.575 Modal pemilik 22.200

Total 22.575 Total 22.575


Table 1.2. laporan Posisi Keuangan
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini merupakan penghubung antara laporan laba rugi dengan
laporan neraca. Laba rugi akan masuk dalam laporan perubahan modal
sehingga diperoleh modal akhir periode yang disebut dengan proses tutup
buku.
PT. ABCD
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Oktober 2010
Modal PT.ABCD (01 oktober 2010)
Penambahan
Investasi pemilik 18.000
Laba bersih 6.200
Total 24.200
Pengurangan
Prive (12.000)
Pertambahan modal 22.200
Modal PT ABCD (31 oktober 2010) 22.200
Table 1.3 laporan Perubahan Modal

2.5 Menghitung Rasio Keuangan


Untuk mengetahui keadaan dan perkembangan financial dari perusahaan
dibutuhkan analisis data financial suatu perusahaan. Analisis financial adalah

8
sebuah ukuran. Ukuran tersebut adalah rasio financial. Rasio adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan.
Terdapat dua macam perbandingan dalam menganalisi rasio financial yaitu:
a Membandingkan rasio satu tahun dengan rasio tahun sebelumnya (rasio
histori)
b Membandingkan rasio – rasio dari suatu perusahaan dengan rasio – rasio
yang sama dari rata – rata industry.

Ratio financial dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek suatu perusahaan. Ini memiliki arti yaitu mengukur
seberapa banyak uang tunai dan aset yang mudah dijual yang dimiliki
oleh perusahaan dibandingkan dengan berapa banyak uang yang harus
dibayar dalam waktu dekat.
Jadi, jika rasio likuiditas tinggi, ini berarti perusahaan memiliki
banyak uang tunai dan aset yang mudah dijual, sehingga mereka
cenderung lebih mampu membayar kewajiban mereka pada waktunya.
Sebaliknya, jika rasio likuiditas rendah, ini bisa menjadi tanda bahwa
perusahaan mungkin memiliki kesulitan dalam membayar tagihan atau
kewajiban mereka dalam waktu dekat.
Dengan kata lain, semakin besar rasio likuiditas maka semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban mereka.
Terdapat dua ukuran likuiditas yang umum digunakan seperti yang
terlihat dalam table berikut:
Rasio Rata
Kesimpulan
Likuiditas industry
Current 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 70.800
= = 2.01x 2x Bagus
Ratio 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 35.200

Quick 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 42.900


𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
=
35.200
= 1,2x 1x Bagus
Ratio
Table 2.1 tabel ratio likuiditas PT.ARS

9
Keterangan table

a Current ratio
Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
Pada tabel 2.1, current ratio 2,01 sedangkan current ratio
rata-rata industry 2 sehingga disimpulkan current ratio PT.ARS,
bagus karena hampir sama dengan rata-rata industry.
b Quick ratio (acid test ratio)
Quick ratio adalah kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar yang paling likuid
tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Jadi Semakin besar rasio
ini semakin baik.
Pada tabel 2.1, quick ratio 1,2 sedangkan quick ratio rata-rata
industry 1 sehingga disimpulkan quick ratio PT.ARS, bagus.

Ratio likuiditas bermanfaat untuk kreditor untuk memutuskan akan


memberi kredit maupun menambah kredit. Karena current ratio pada
PT.ARS bagus maka perusahaan bisa dengan mudah untuk melakukan
tambahan kredit jangka panjang.

2. Rasio leverage/ratio solvabilitas


Rasio leverage adalah melihat sejauh mana perusahaan
menggunakan pinjaman uang untuk mendanai asset perusahaan. Artinya
seberapa besar aktiva perusahaan yang dibantu oleh utang. Perusahaan
yang memiliki jumlah pinjaman yang besar maka tingkat leverage
keuangannya juga tinggi.
Tingkat leverage yang tinggi dapat memiliki potensi keuntungan,
seperti pertumbuhan yang lebih cepat, tetapi juga dapat meningkatkan
risiko keuangan karena pembayaran bunga dan utang yang harus
dilakukan.
Rasio yang leverage yang umum digunakan adalah seperti table
berikut:

10
Ratio Rata2
Kesimpulan
leverage industri
Ratio 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 111.600
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
=
200.000
× 100% = 55.8% 45% jelek
utang
Ratio
utang 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 111.600
= × 100% = 85,84% 60% Jelek
terhadap 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 88.400

ekuitas
Table 2.2 ratio leverage PT.ARS
Keterangan table
a Rasio Hutang (Debt Ratio)
rasio utang yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Semakin kecil
rasionya semakin aman (solvable). Porsi utang terhadap aktiva harus
lebih kecil.
Berdasarkan table 2.2, rasio utang perusahaan 55,8% dengan
ratio . utang rata-rata industry 45%. Ini berarti bahwa jumlah uang
yang dipinjam lebih besar dari rata-rata industry. Maka apabila
perusahaan meminta tambahan utang maka akan mengalami
kesulitan.
b Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini yaitu membandingkan antara jumlah utang jangka
panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan kreditur dengan pemilik perusahaan. Bagi perusahaan,
besarnya utang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban
tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil porsi utang terhadap
modal, semakin aman.
Pada table 2.2 terlihat bahwa lebih besar debt to equity ratio
dibandingkan dengan rata-rata industry, maka hal tersebut akan
mengalami kesulitan pada saat meminta tambahan utang.
3. Rasio aktivitas

11
Ratio aktivitas atau ratio kegiatan adalah ratio keuangan yang
digunakan untuk mengukur perusahaan dalam mengelola asetnya untuk
menghasilkan laba. Aktivitas ini dapat berupa pejualan, pembelian,
menagih piutang dan lainnya.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik perusahaan dalam
memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak
pendapatan dengan menggunakan jumlah aset yang lebih sedikit, yang
bisa dianggap sebagai tanda efisiensi operasional.
Perhitungan rasio aktivitas dapat dilihat melalui table berikut:
Ratio Rata2 Kesimpulan
aktivitas industri
Perputaran 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 150.000
= = 1,81x 1,6x Bagus
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 82.800
asset tetap
Table 2.3 rasio aktivitas PT.ARS
keterangan table
a Perputaran asset tetap
perputaran asset tetap dapat mengukur efisiensi penggunaan
asset untuk menghasilkan penjualan. Pada table 2.3 PT. ARS
memiliki perputaran aset tetap yang lebih besar dibandingkan degan
rata-rata industry, maka dapat disimpulakan bahwa perusahaan
tersebut menggunakan asset perusahaan dengan efisiensi.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio ptofitabiitas adalah ukuran untuk mengetahui kemamuan
perusahaan dalam menghasilkan laba, baik dihubungkan dengan
penjualan, maupun dihubungkan dengan aktiva yang menghasilkan
keuntungan.
Rasio profitabilitas dikelompokkan dalam common size income
statement, yaitu mengevaluasi tingkat keuntungan dalam hubungannya
dengan penjualan, yang terbagi menjadi beberapa yaitu gross profit
margin, operating profit margin, net profit margin, yang dapat dilihat
pada table dibawah ini.

12
Ratio Rata
profitabiliti Indu- Hasil
stri
Gross profit 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 70.000
= × 100 = 46,67% 35% Bagus
margin 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 150.000

Operating 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 47.500


= × 100% = 31,67% 25% Bagus
profit margin 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 150.000

Net profit 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑡𝑙ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 70.000


𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
150.000
× 100% = 46,67% 15% Bagus
margin
Table 2.4 ratio profitabilitas PT.ARS
keterangan
a. Gross profit margin
Gross profit margin adalah margin untuk mengukur seberapa laba
kotor yang diperoleh dari setiap penjualan.
b. Operating profit margin
Operating profit margin adalah margin untuk mengukur seberapa
banyak keuntungan operasi yang didapat dari setiap penjualan.
c. Net profit margin
Net profit margin adalah mengukur seberpa banyak laba ynag
diperoleh dari setiap penjualan.
2.6 Peran Lembaga Keuangan
2.6.1 Pengertian Lembaga keuangan
Sebelum terbentuknya pasar barang dan jasa yang modern transaksi
barang dan jasa dilaksanakan secara barter, yaitu dengan saling tukar
menukar barang dan jasa serta terjadi pertemuan langsung antara pihak yang
menerima surplus dan yang mengalami defisit, seiring dengan
perkembangan waktu transaksi barang dan jasa tidak dilakukan secara barter
lagi namun dengan adanya “perantara”. Perantara disini dapat disebut
dengan Lembaga keuangan.
Menurut Surat Keputusan Menteri keuangan Republik Indonesia
No. 792 Tahun 1990, Lembaga keuangan diberikan batasan sebagai badan /
lembaga yang kegiatanya dalam bidang keuangan, melakukan

13
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat tertentu guna
membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan uang
dari masyarakat, seperti tabungan atau deposito, dan kemudian
meminjamkan uang itu kepada orang lain untuk digunakan modal bisnis.
Dengan adanya peminjaman tersebut persentase kecil dari jumlah uang
yang dipinjam adalah keuntungan untuk Lembaga keuangan. Jadi, lembaga
keuangan mengambil uang dari masyarakat lalu meminjamkannya dan
mendapatkan keuntungan dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam.
2.6.2 Peranan Lembaga keuangan
a Pengalihan Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk
membayar”. Dana pembiayaan asset tersebut diperoleh dari tabungan
masyarakat. Lembaga keuangan mengubah pinjaman(kewajiban) dari
masyarakat menjadi aset dengan jangka waktu tertentu, yang artinya
mereka mengambil uang dari orang-orang dan mengubahnya menjadi
sesuatu yang bisa diperdagangkan dengan orang lain dalam jangka
waktu yang sudah diatur. Proses ini disebut "transmutasi aset."
b Likuiditas (liquidity)
Likuiditas adalah tentang seberapa mudah kita bisa mendapatkan
uang tunai jika kita butuh. Beberapa investasi seperti tabungan,
deposito, dan sertifikat deposito di bank umum itu aman dan
memberikan sedikit tambahan uang serta mudah diubah menjadi uang
tunai.
c Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Banyak orang memiliki pendapatan yang cukup, tetapi mereka tahu
bahwa di masa pensiun, pendapatannya akan berkurang. Mereka ingin
bersiap menghadapi masa itu, jadi mereka menyisihkan sebagian
pendapatan mereka. Ada dua cara yang bisa mereka pilih: pertama,
mereka bisa membeli barang seperti tanah atau rumah; kedua, mereka
bisa menyimpan uang mereka dalam produk keuangan seperti tabungan,
deposito, program pensiun, asuransi, atau saham yang dikeluarkan oleh

14
lembaga keuangan. Kebanyakan orang lebih suka yang kedua karena
dianggap lebih baik daripada yang pertama.
d Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder, seperti rekening giro, tabungan, atau deposito
yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan, sebenarnya adalah bagian
dari sistem pembayaran. Ini berarti rekening giro atau tabungan yang
ditawarkan oleh bank bisa digunakan sebagai uang. Orang dan bisnis
membeli produk tabungan ini untuk membantu mereka melakukan
pembayaran atas barang dan jasa. Terkadang, mereka juga membeli
sekuritas sekunder, seperti rekening giro, untuk mempermudah transaksi
keuangan sehari-hari mereka. Jadi dapat dikatakan peran Lembaga
keuangan untuk memberikan jasa agar terjadi transaksi moneter.
2.6.3 Ruang lingkup Lembaga keuangan bank
a Pengertian bank
menurut undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyrakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara umum Bank bertindak sebagai perantara antara sektor rumah
tangga dan sektor industri.Bank mengumpulkan uang dari sektor rumah
tangga dalam bentuk tabungan dan disalurkian kepada sektor industri.
Fungsi utama bank adalah memberikan layanan terkait penyimpanan
uang dan memberikan pinjaman.
Berdasarkan prinsip konvensional, maka keuntungan dari bisnis
perbankan diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada
penyimpan dengan bunga penyimpanan atau kredit yang disalurkan.
b Jenis – jenis bank
Secara umum jenis bank terbagi menjadi 3 yaitu:
a. Bank umum

15
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menyediakan beragam
produk dan layanan kepada masyarakat. Yang berfungsi untu
menghimpun dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberikan
pinjaman kepada mereka yang memerlukan, melakukan jual beli valuta
asing, menyediakan jasa asuransi, serta layanan seperti giro, cek, dan
penitipan barang berharga. Dengan demikian, bank umum memainkan
peran penting dalam menyediakan layanan keuangan kepada
masyarakat dan berbagai kegiatan ekonomi

b. Bank sentral

Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-


undang Nomor 13 Tahun 1968, junto UU No 23 Tahun 1999 , junto UU
No 6 Tahun 2009 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang,
mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur
perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan /
penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya
ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.

c. Bank perkreditan rakyat(BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank dengan cakupan operasional


yang terbatas pada wilayah tertentu. Mereka memiliki dana terbatas dan
menyediakan layanan yang juga terbatas. Layanan ini mencakup
memberikan pinjaman dengan jumlah terbatas, menerima simpanan dari
masyarakat umum, menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
hasil, menempatkan dana dalam SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau
surat berharga, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan layanan
sejenisnya. Bank Perkreditan Rakyat biasanya berfokus pada
memberikan layanan keuangan kepada masyarakat di daerah atau
wilayah tertentu. Artinya disini kegiatan BPR lenbih sempit
dibandingkan egn bank umum.

2.6.4 Ruang lingkup Lembaga keuangan bukan bank


a Pengertian Lembaga keuangan bukan bank

16
Lembaga keuangan non-bank, atau sering disebut sebagai lembaga
keuangan selain bank, adalah badan atau institusi yang beroperasi di
sektor keuangan dan terlibat dalam kegiatan seperti penghimpunan
dana, terutama melalui penerbitan surat berharga, dan mengalokasikan
dana ini dalam masyarakat. Tujuan utama mereka adalah untuk
mendukung investasi perusahaan dan mencapai kemakmuran serta
keadilan dalam masyarakat. Lembaga keuangan non-bank memiliki
peran penting dalam memfasilitasi akses ke modal dan membiayai
proyek investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
b Bentuk – bentuk Lembaga keuangn bukan bank
1. koperasi simpan pinjam/koperasi kredit

Koperasi kredit adalah lembaga keuangan dalam bentuk koperasi


yang fokus pada kegiatan pemberian pinjaman dan simpan-pinjam.
Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan situasi ekonomi dan
kesejahteraan para anggotanya. Kegiatan koperasi kredit melibatkan
menerima simpanan dari anggota dan memberikan pinjaman kepada
anggota yang membutuhkan dengan persyaratan yang mudah dan bunga
yang terjangkau.

2. perusahaan umum pengadaian/perum pengadaian

Perum Pegadaian adalah perusahaan umum yang dimiliki oleh


pemerintah Indonesia. Mereka bergerak dalam memberikan pinjaman
uang kepada individu, dan besarnya pinjaman ini bergantung pada nilai
barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam. Barang jaminan ini
bisa berupa barang-barang seperti perhiasan (emas dan perak), barang
elektronik, kendaraan bermotor, atau bahkan properti seperti tanah dan
bangunan. Perum Pegadaian memiliki cabang di hampir setiap kota di
Indonesia.

Tujuan pemerintah mendirikan Perum Pegadaian adalah untuk


membantu masyarakat yang kurang mampu dengan memberikan
pinjaman atau kredit, sehingga mereka tidak terjebak dalam praktik

17
peminjaman yang tidak sah atau lintah darat yang memberikan pinjaman
dengan bunga sangat tinggi. Jangka waktu pinjaman melalui Pegadaian
biasanya pendek, seringkali selama satu tahun atau kurang dari satu
tahun, yang memungkinkan peminjam untuk mendapatkan dana yang
mereka butuhkan dengan jaminan yang mereka miliki.

3. perusahaan asuransi

Perusahaan asuransi adalah lembaga yang mengumpulkan dana dari


premi asuransi yang dibayarkan oleh nasabah dan berjanji untuk
memberikan kompensasi jika terjadi peristiwa atau musibah yang
dilindungi oleh polis asuransi. Dana yang dikumpulkan oleh perusahaan
asuransi seringkali diinvestasikan dalam surat berharga atau
dipinjamkan kepada pihak lain.

Di Indonesia, kegiatan asuransi diatur oleh Undang-Undang Nomor


2 Tahun 1992. Beberapa contoh perusahaan asuransi di Indonesia
termasuk Asuransi Bumi Putra, Asuransi Jiwasraya, Asuransi Kerugian
Jasa Raharja, Asuransi Sosial Tenaga Kerja, dan Asuransi Kesehatan
Indonesia.

4. Lembaga dana pensiun

Para pegawai negeri sipil apabila telah tidak bertugas lagi akan
memperoleh dana pensiun. Untuk mengelola dana pensiun tersebut
dibuatlah lembaga yaitu Lembaga dana pensiun, salah satu contoh
Lembaga dana pensiun adalah PT. Taspen (tabungan dan asuransi
pensiun)

5. Lembaga pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan


pembiayaan dengan cara menyediakan dana atau barang modal, tetapi
mereka tidak mengumpulkan dana secara langsung dari masyarakat.
Lembaga pembiayaan beroperasi dalam berbagai bidang usaha,
termasuk:

18
a. Usaha Sewa Guna Usaha (Leasing Company): Mereka menyediakan
barang modal yang diperlukan oleh nasabah, seperti kendaraan atau
peralatan, untuk disewakan dengan sistem pembayaran berkala.
b. Usaha Pembiayaan Konsumen: Lembaga ini memberikan
pembiayaan kepada konsumen untuk membeli barang, seperti perabot
rumah tangga atau elektronik, dengan cara membayar angsuran atau
cicilan.
c. Usaha Kartu Kredit: Mereka memberikan pembiayaan yang
memungkinkan individu atau bisnis untuk membeli barang dan jasa
dengan menggunakan kartu kredit. Kartu kredit memungkinkan
pemegangnya untuk membuat pembelian dengan janji untuk membayar
kembali jumlah yang terutang pada waktu yang ditentukan.
d. Usaha Penyertaan Modal/Modal Ventura: Lembaga ini menyediakan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kepada perusahaan
tertentu. Mereka menjadi pemegang saham dalam perusahaan tersebut
dan memberikan dana untuk periode waktu tertentu.
6. Pasar modal

Pasar modal, atau capital market, adalah pasar di mana berbagai


instrumen keuangan jangka panjang dapat diperjualbelikan. Ini
mencakup surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen
derivatif, dan lainnya. Pasar modal berfungsi sebagai sumber pendanaan
bagi perusahaan dan lembaga lain, serta sebagai wadah untuk kegiatan
investasi. Pasar modal menyediakan fasilitas dan infrastruktur untuk
perdagangan serta kegiatan terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal umumnya


memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, obligasi,
waran, reksa dana, serta instrumen derivatif seperti opsi dan futures.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai "kegiatan yang berkaitan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek."

19
Pasar modal memiliki peran penting dalam ekonomi suatu negara
karena memenuhi dua fungsi utama. Pertama, pasar modal berperan
sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan dan institusi,
memungkinkan mereka untuk mendapatkan dana dari investor. Dana
yang diperoleh ini dapat digunakan untuk pengembangan usaha,
ekspansi, peningkatan modal kerja, dan lainnya. Kedua, pasar modal
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam
berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan
lainnya. Ini memungkinkan individu untuk mengalokasikan dana sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan risiko yang sesuai dengan tujuan
investasi mereka.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keberhasilan sebuah perusahaan dapat terlihat dari kemampuan para
pengelola atau pihak manajemen dalam mengelola keuangan dan
memanfaatkan peluang secara maksimal sehingga menghasilkan return atau
laba sesuai harapan. Merencanakan manajemen keuangan tentu sangat
bermanfaat untuk mengarahkan dan mengendalikan keuangan atau aliran kas
suatu perusahaan.
Analisis laporan perusahaan yang keuangan utamanya ditujukan kepada
pihak eksternal, seperti pemerintah, lembaga keuangan, investor, dan
masyarakat. Analisisl aporan keuangan meliputi: (1) membandingkan kinerja
keuangan perusahaan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama
(teknik cross section), dan (2)mengevaluasi kecenderungan atau tren kinerja
keuangan selama beberapa waktu.

21
DAFTAR PUSTAKA

Andadari, R. K., Prasetijo, R. H., Franksiska, R., Sugiarto, A., Haryanto, J. O., &
Widiyanti, R. (2019). Pengantar Bisnis Mengelola Bisnis dengan Perspektif
Indonesia (E. Risanto (ed.)). Penerbit ANDI.

Dewi, M. (2017). Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT


Smartfren Telecom, Tbk. Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 1(1),
1–14.

Dicky Perwira Ompusunggu, N. I. (2023). Pentingnya Manajemen Keuangan Bagi


Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis, vol.3(2), 140–147.

Irwansyah. (2020). Pengantar Bisnis. FBS Unimed Press.

Rato, E. Y., & Wahidahwati. (2021). Laporan Laba Rugi Komprehensif. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 12(01), 960–970.

Wiwoho, J. (2014). Peran Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan


Bukan Bank dalam Memberikan Distribusi Keadilan bagi Masyarakat. 42,
87–97.

22

Anda mungkin juga menyukai