Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan Modul 7 matematika kelompok mba mila,

bu suci dan bu nining :

1 Assalamualaikum wr wb nama saya sani ihsan


mulyani ijin bertanya kepada kelompok bu suci,
Mengapa siswa harus mempelajari sistem kordinat
pada kehidupan sehari-hari?
Jawaban :
Sistem koordinat perlu dipelajari terlebih lagi dikarenakan melalui sistem
kordinat, kita bisa membaca peta, mengetahui keberadaan suatu posisi dengan
dapat membaca sistem koordinat.
Selain itu sistem kordinat, dilansir dari internet ruang guru, dapat digunakan
untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis
bujur, membuat denah, mengetahu suatu letak.
Lebih jauh lagi, jika saat dewasa sistem kordinat dipakai juga pada
penerbangan.
2 Assalamualaikum wr wb nama saya sari apriani, ijin bertanya kepada
kelompok bu suci , Bagaimana cara mengajarkan sistem kordinat pada anak
sekolah dasar terutama di kelas tinggi?
Pada sekolah dasar, sistem kordinat yang dijarkan adalah pada kelas
tinggi di kelas 5 atau 6 dimana materinya berupa menentukan titik kordinat
sebuat tempat ataupun menggambar sebuah denah.
Untuk mengajari siswa sekolah dasar, bisa dijelaskan terlebih dahulu sumbu x
dan sumbu y dimana sumbu x menandakan letak secara horizontal/
menyamping, sedangkan sumbu y menyatakan letak secara vertical, atau dari
bawah ke atas. Setelah itu siswa dapat mempelajari cara membaca kordinat
semisalnya seperti (4,5) yang berarti dibaca 4 ke kanan dan 5 ke atas.

3. Assalamualaikum nama saya susana ijin bertanya kepada


kelompok bu suci , Metode apa yang dapat digunakan untuk
mengajarkan sistem kordinat pada anak SD?
Jawaban :
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode role play, Sistem koordinat
adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan titik pada bidang atau ruang. Beberapa
macam sistem koordinat yang kita kenal antara lain sistem koordinat kartesius, sistem
koordinat kutub, sistem koordinat tabung, sistem koordinat bola. Sistem koordinat yang di
dipelajari pada kelas VIII adalah sistem koodinat kartesius. Model pembelajaran role play
dapat diterapkan pada sistem koordinat kartesius dimensi dua. Kita dapat menggunakan
lantai kelas yang berpetak sebagai bidang kartesius. Sumbu x dan sumbu y dapat kita
gambarkan menggunakan ballpoint atau penggaris panjang yang disambung. Kita juga dapat
menambahkan kartu bilangan pada sumbu x dan sumbu y yang telah dibuat. Sedangkan
siswa berperan sebagai titik koordinat. Untuk menunjukkan letak titik koordinat siswa dapat
memulainya dari titik asal (0,0). Kemudian berjalan melalui sumbu x menuju titik koordinat
absisnya. Setelah itu berjalan sejajar sumbu y dan berhenti di titik yang letaknya tegak lurus
dengan titik ordinatnya. Selain itu siswa juga dapat menentukan posisi sebuah titik terhadap
sumbu x dan sumbu y, posisi sebuah titik terhadap titik asal, dan posisi sebuah titik terhadap
titik lain
Selain itu juga, dapat digunakan metode project based learning, dimana siswa diminta
menggambar denah suatu lokasi. Pekerjaan ini bisa dilakukan secara berkelompok dengan
menugaskan siswa membuat denah seperti lingkungan sekitar rumah atau lingkungan
sekitar sekolah.
Atau bisa juga digunakan metode tutor sebaya yaitu dimana peserta didik dipasangkan
antara yang belum bisa dengan yang sudah bisa, untuk membantu siswa tidak tertinggal
memahami siytem kordinat.

4. saya siti mirnawati ijin bertanya kepada kelompok bu suci apakah


yang dimaksud dengan koordinat kartesius dan bagaimana cara
menentukan letak suatu titik koordinat kartesius?
Jawaban :
 Baik kami akan mencoba menjawab pertanyaan dari ibu
mirna. Yang dimaksud dengan koordinat kartesius adalah
sistem yang digunakan untuk menentukan tiap titik dalam
bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa di sebut
koordinat X atau absis dan koordinat Y atau disebut ordinat
dari titik tersebut.
 Sedangkan cara menentukan titik koordinat kartesius yakni
apabila :
1. Sumbu x yang berada di kanan titik 0 bernilai positif
2. Sumbu x yang berada di kiri titik 0 bernilai negatif
3. Sumbu x yang berada di atas titik 0 bernilai positif
4. Sumbu y yang berada di bawah titik 0 bernilai negatif

Biasanya dengan rumus koordinat = (x,y) x= absis

5. Assalamualaikum wr wb nama saya siti masitoh ijin bertanya


kepada kelompok bu suci, Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
masih banyak siswa sd kelas tinggi yang mengalami kesulitan dalam
belajar matematika. Karena konsep matematika berjenjang,
akibatnya siswa kesulitan untuk mempelajari konsep-konsep
lanjutannya. Contohnya untuk mempelajari materi sistem
koordinat, siswa terlebih dahulu harus menguasai konsep satuan
dan pengukuran, urutan pada bilangan bulat, dan menggambar
garis bilangan baik secara horizontal maupun vertikal. Apakah ada
tips atau kiat kiat dari kelompok bu suci agar anak didik kita mudah
menyerap materi terkait sistem koordinat? Terima kasih

Jawaban :

Baik kami akan mencoba menjawab pertanyaan bu itoh:


Upaya mengatasi kesulitan belajar siswa pada pelajaran matematika untuk
materi sistem koordinat diantaranya yaitu perlunya menyiapkan mental anak
untuk belajar matematika, membangun pengetahuan prasyarat, mulai dari
yang konkret ke yang abstrak, memberi kesempatan kepada anak untuk
berlatih dan mengulang, melakukan pengajaran remedial, menggunaan media
pembelajaran, dan menerapkan teori belajar Van Hiele.

Unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi pengajaran,dan metode
pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur ditata secara terpadu, akan dapat
meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahapanberpikir yang lebih tinggi.

Dimana Teori Van Hiele memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:


1. Belajar adalah proses yang tidak kontinu. Ini berarti terdapat loncatan di dalam kurva
belajar yang memperlihatkan adanya celah yang secara kualitatif membedakan tingkatan
berpikir. Siswa yang telah mencapai suatu tingkat, dia tetap pada tingkat itu untuk suatu
waktu dan seolah-olah menjadi matang. Dengan demikian tidak akan banyak berarti apabila
memberikan sajian kegiatan yang lebih tinggi dari tingkat yang dimiliki siswa.
2. Tingkatan Van Hiele bersifat hierarkis dan sekuensial. Untuk mencapai tingkat yang lebih
tinggi, siswa harus menguasai sebagian besar tingkat sebelumnya. Kecepatan untuk
berpindah dari suatu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi lebih banyak bergantung pada isi
dan metode pembelajaran dibandingkan dengan umur atau kematangan biologisnya.
3. Konsep yang secara implisit dipahami pada suatu tingkat menjadi eksplisit pada tingkat
berikutnya. Misalnya pada tingkat visualisasi siswa mengenal bangun berdasarkan sifat
bangun secara utuh, tetapi pada tingkat analisis, bangun tersebut dianalisis sehingga sifat-
sifat serta komponennya ditemukan.

6. Assalamualaikum wr wb namanya jahrotul inayah, ijin bertanya


kepada kelompok bu suci, Apa itu Sistem Persamaan Linear?
Bagaimana mengenalkan konsep SPL (atau sistem persamaan linear)
kepada siswa SD? Apa keuntungan mengenalkan konsep Sistem
persamaan Linier kepada siswa Sekolah Dasar?

Jawaban :

 Baik kami akan mencoba menjawab pertanyaan apa itu Sistem


persamaan linier ? jadi sistem persamaan linear adalah persamaan-
persamaan linier yang dikorelasikan untuk membentuk suatu
sistem(Sistem Persamaan Linear - Dua & Tiga Variabel) Sistem
persamaan linier merupakan salah satu model dan masalah matematika
yang banyak dijumpai di dalam berbagai disiplin, termasuk matematika,
statistika, fisika, biologi, ilmu-ilmu social, teknik, dan bisnis. System-
sistem persamaan linier muncul secara langsung dari masalah-masalah
nyata, dan merupakan bagian dari proses penyelesaian masalah-masalah
lain, misalnya penyelesaian system persamaan non-linier simultan.

 Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep


Sistem Persamaan Linier kepada siswa Sekolah Dasar, yaitu: Menerka dan
menguji kembali, Asumsi dan Melakukan percobaan/peragaan.
 Keuntungan Mengenalkan Materi Pembelajaran Kelas Tinggi kepada
Siswa Kelas Rendah Dengan mempelajari konsep Sistem Persamaan
Linier ini, tentunya akan memiliki keuntungankeuntungan yang dapat
dirasakan oleh siswa Sekolah Dasar (SD), antara lain
1. Dapat menyelesaikan permasalahan terkait dengan Sistem
Persamaan Linier
2. Memiliki bekal pengetahuan mengenai Sistem Persamaan Linier
untuk selanjutnya dipelajari lebih lanjut di jenjang SMP
3. Siswa memiliki jiwa pantang menyerah dan optimis untuk
mempelajari hal baru, bahkan hal yang seharusnya dipelajari pada
jenjang selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai