Anda di halaman 1dari 27

MODUL I

PEMBELAJAAN MATEMAIKA DI SD.


PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH
Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi
Semua
Making Higher Education Open to All

TUTOR
SUHARDI,S.Pd., M.Pd.
Kompetensi : Mahasiswa terampil melakukan pembelajaran
Umum matematika di Sekolah Dasar dengan benar
 

Kompetensi : 1. Konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ), tutorial, dan


Khusus belajar mandiri.
2. Membuat peta konsep mata kuliah Pendidikan
Matematika I
3. Mahasiswa dapat membuat model pembelajaran
matematika di SD dengan pendekatan penanaman
konsep
 
Sistem Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh (SPTJJ) merupakan sistem yang
menggabungkan konsep pendidikan
terbuka dengan sistem pendidikan
secara jarak jauh.
 TUTORIAL PERTEMUAN KE - 3, 5, dan 7:
-Membahas materi tutorial dan tugas partisipasi
-Pemberian tugas tutorial 1, 2, dan 3, tutor mengarahkan mahasiswa tentang:
o Cara mengerjakan tugas  di kelas/di luar kelas, deadline pengumpulan tugas
o Produk tugas tutorial
o Kriteria penilaian tugas tutorial

 TUTORIAL PERTEMUAN KE - 8:
-Membahas materi/konsep yang belum dibahas
-Membahas latihan mandiri (LM = didownload pada website UT)
-Mengulangi pembahasan materi yang dianggap sulit
-Mengidentifikasi keterkaitan antar konsep
-Merangkum dan memberi penekanan pada konsep-konsep tertentu yang harus
dikuasai mahasiswa
Sistem Pendidikan Terbuka: memberi
kesempatan pendidikan bagi siapa saja, tidak
membatasi usia, domisili, tahunijazah,
penyelesaian waktu studi, pemilihan program
dan matakuliah.
Sistem Pendidikan Jarak Jauh: ada keterpisahan
waktu dan jarak
antara mahasiswa dengan dosen, sehingga
proses pembelajaran harus difasilitasi
dengan media.
o Terbuka tidak selalu jarak jauh:
misalnya Paket C
o Jarak jauh tidak selalu terbuka:
misalnya diklat jarak jauh
Peta konsep pembelajaran pendidikan matematika 1

1. Pembelajaran matematika di SD
2. Bilanan cacah
3. Bilangan bulat
4. Perpangkatan dan penarikan akar pada bilangan
bulat dan sistem bilangan romawi
5. Kelipatan dan faktor bilangan
6. KPKda FPB
7. Bilangan pecahan biasa dan pecahan deimal
8. Bilangan rasional dan bilangan irrasonal serta cara
mengerjakanya
9. Persen da perbandigan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan :

1. Menerapkan teori-teori belajar matematika dan model-model pembelajaran matematika kepada siswa
SD.

2. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang ain ang penyelesainanya


menggunan blangan cacah dan operasinya

3. Menanalisis suatu ksalahan konsep yang biasa dilakukan oleh gurudan siswa dalam memahami
konsep bilangan cacah

4. Menjelaskan bilangan dan lambang bilangan cacah,operasi dan sifat-sifa bilagan cacah serta
mengunakan bilangan cacah dan operasinya dalam meyelesaian masalah kepada siswa SD dengan
menggnakan pendekatan dan meda yang sesuai

5. Menyelesaikan masalah-masala dalam mateatka dan bidang ain yang penelesaianya menggunakan
biangan bulat danpenyeleaianya.

6. Menanalisis kesalahan tentang konsep bilangan bulat

7. Menjelaka bilangandan lambang bilangan bulat serta operasinya kepada siswa SD dengan pendkatan
dan media yang sesuai
Materi Pembelajaran

Kegiaan Belajar 1
1. Teori belajar pada pembelajaran matematika di
SD
a).Anak pada pembelajaan matematika di SD.tahap
berfikir anak SD belum forma atau pra kongkrit
b).Anak sebagai individu yang berkembang
Perkembangan anak baik fisik maupu non fisik
sangat beda dengan orang dewasa
3.Kesiapan intelektual anak

a. Kekekalan bilangan
b. Kekekalan materi
c. Kekekalan panjang
d. Kekekalan luas
e. Kekekalan berat
Tingkat pemaaman anak SD
sangatterbatasbelum bisa merumskan
definisi denga kata-katanya sendiri
lanjutan

Dari uraian diatas bahwa;anak bukanlah


tiruan dari oang dewasa,anak bukan
bentuk mikro orang dewasa,anak
mempunyai kemampuan intelekual yang
sangat berbeda dengan orang dewasa
Teori belajar Bruner

1).Tahap Enaktif.
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan
melalui tindakan anak secara langsung
terlihat dalam memanipulasi (mengotak
atik)objek.
lanjutan

2.Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan
berdasarkan pada pikiran internal dimana
pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-
gambar atau grafik yang dilakukan anak,
berhubungan dengan mental yang merupakan
gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.
Penyajian pada tahap ini  apat diberikan gambar-
gambar dan Anda dapat berikan sebagai berikut
lajutan

3).Tahap Simbolis
Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik,
anak memanipulasi Simbol-simbol atau lambang-
lambang objek tertentu.
Siswa diminta untuk mngeneralisasikan untuk
menenukan rumus luas daerah persegi panjang.
Jika simbolis ukuran panjang  p, ukuran lebarnya  l ,
dan luas daerah persegi panjang L
maka jawaban yang diharapkan    L  =  p x l  satuan
Teori belajar Dienes

Dienes berpendapat bahwa pada


dasarnya matematika dapat dianggap
sebagai studi tentang struktur, memisah-
misahkan hubungan-hubungan diantara
struktur-struktur dan mengkatagorikan
hubungan-hubungan di antara struktur-
struktur.
Lanjutan

1).Permainan Bebas (Free Play)


Dalam setiap tahap belajar, tahap yang
paling awal dari pengembangan konsep
bermula dari permainan bebas.
Permainan bebas merupakan tahap
belajar konsep yang aktifitasnya tidak
berstruktur dan tidak diarahkan
2).Permainan yang Menggunakan
Aturan (Games)
Dalam permainan yang disertai aturan
siswa sudah mulai meneliti pola-pola
3).Permainan Kesamaan Sifat
(Searching for communalities)
Dalam mencari kesamaan sifat siswa
mulai diarahkan dalam kegiatan
menemukan sifat-sifat kesamaan dalam
permainan yang sedang diikut
LANJUTAN

4).Permainan Representasi
(Representation)
Representasi adalah tahap pengambilan
sifat dari beberapa situasi yang sejenis.
Para siswa menentukan representasi dari
konsep-konsep tertentu
5).Permainan dengan Simbolisasi
(Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang
membutuhkan kemampuan merumuskan
representasi dari setiap konsep-konsep dengan
menggunakan simbol matematika atau melalui
perumusan verbal. Sebagai contoh, dari kegiatan
mencari banyaknya diagonal dengan pendekatan
induktif tersebut, kegiatan berikutnya menentukan
rumus banyaknya diagonal suatu poligon yang
digeneralisasikan dari pola yang didapat anak.
LANJUTAN

6).Permainan dengan Formalisasi (Formalization)


Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir.
Dalam tahap ini siswa-siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-
sifat konsep dan kemudian merumuskan sifat-sifat baru
konsep tersebut, sebagai contoh siswa yang telah mengenal
dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma,
harus mampu
merumuskan teorema dalam arti membuktikan teorema
tersebut. Contohnya, anak didik telah mengenal dasar-dasar
dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu
merumuskan suatu teorema berdasarkan aksioma, dalam arti
membuktikan teorema tersebut.
M Pembelajaran 2

A.Hakekat Matematika
Kata matematika berasal dari
perkataan Latin mathematika
yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani mathematike
yang berarti mempelajari.
Perkataan itu mempunyai asal
katanya mathema yang berarti
pengetahuan atau ilmu
(knowledge, science). Kata
mathematike berhubungan pula
dengan kata lainnya yang
hampir sama, yaitu mathein
atau mathenein yang artinya
belajar (berpikir). Jadi,
Model pembelajaan matematka di SD

Ciri-ciri Pembelajaran Matematika di SD


Pembelajaran matematika di SD selalu berbeda
1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral.
Pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika merupakan
pendekatan dimana pembelajaran konsep atau suatu topik matematika
selalu mengkaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya.
Topik sebelumnya dapat menjadi prasyarat untuk dapat memahami dan
mempelajari suatu topik matematika. Topik baru yang dipelajari
merupakan pendalaman dan perluasan dari topik sebelumnya. Konsep
diberikan dimulai dengan benda-benda konkrit kemudian konsep itu
diajarkan kembali dengan bentuk pemahaman yang lebih abstrak dengan
menggunakan notasi yang lebih umum digunakan dalam matematika.
 
.
2 Pembelajaran matematika bertahap
Materi pelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu dimulai dari
konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. Selain
itu pembelajaran matematika dimulai dari yang konkret, ke semi
konkret dan akhirnya kepada konsep abstrak. Untuk
mempermudah siswa memahami objek matematika maka benda-
benda konkrit digunakan pada tahap konkrit, kemudian ke gambar-
gambar pada tahap semi konkrit dan akhirnya ke simbol-simbol pada
tahap abstrak.
Jenis-jenis konsep pembeaaran
matematika di SD
a. Konsep dasar
b. Konsepberkembang
c. Knsep yang harus dibina
keterampilanya
tahap sensor motorik ( usia 2 – 7 th.)
Tahap opeasional /operasi konkrit ( 7 – 11 atau 12 th)
Tahap operaioal fomal /operasi formal ( 11 t ke atas )
Anak SD padaumunya masihpaa tahap befiki operasional
konkrit
a. Kekekalan bilangan (banyak )
b. Kekekalan materi ( zat )
c. Kekekalan panang
d. Kekeklan luas
e. Kekekala isi
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai