Anda di halaman 1dari 100

LAPORAN MAGANG

BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH


KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
KEFAMENANU

OLEH
JOUZERIO M.D KADATI
NPM :41200150

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan Oleh:
Nama : Jouzerio M.D Kadati
NIM : 41200150
Program Studi : Manajemen

Laporan ini telah mendapat persetujuan:

Dosen Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan

Emilia Kristina Kiha, SE, M.Si Yustina Ratna Sari Redjo, SE


NIDN. 0002048004 NIP.198012022002122014
Menyetujui :

Ketua Program Studi Dekan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Elfrida Desidereta Naihati, SE, MM Aquidowaris Manek, SE, M, SA


NIP. 19880523 201504 2 002 NIP.19740320 200501 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena karunia-Nya yang
telah memberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran kepada penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja atau magang. Laporan magang ini
merupakan hasil dari kegiatan magang yang penulis lakukan selama dua bulan
pada unit kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah
Utara. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah praktik kerja/magang pada program studi manajemen Universitas Negeri
Timor.
Selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, penulis
mendapatkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, baik melalui doa ataupun dukungan moril,
khusunya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Stefanus Sio, M.P, selaku Rektor Universitas Negeri Timor.
2. Bapak Aquidowaris Manek, SE, M, SA selakuDekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Timor.
3. Elfrida Desidereta Naihati, SE., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen.
4. Felisisima Afoan,SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademikdalam
proses penyelesaian laporan praktik kerja/magang ini.
5. Emilia Kiha,SEselaku Dosen Pembimbing Lapangan karena telah
membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama proses
pembuatan laporan praktik kerja/magang ini.
6. Keluarga Besar Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor
Tengah Utarayang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakanpraktik kerja/magang dan juga telah memberikan bimbingan,
motivasi serta pengalaman kerja yang baik kepada penulis selama proses
melaksanakan magang di unit kerja.
7. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan, saran dan kritik dalam
rangka menyelesaikan laporan magang ini.
8. Keluarga dan Orangtua yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat dalam perkuliahan dan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari segala keterbatasan yang ada dalam pelaksanaan maupun


penyusunan laporan magang ini, oleh karena itu, penulis memohon maaf atas
segala kekurangan yang ada. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan dalam proses penyempurnaan. Akhir kata, semoga laporan magang ini
bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis serta berbagai semua pihak.

Kefamenanu, 18 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Tujuan ......................................................................................................2

1.3 Manfaat ....................................................................................................2

1.4 Obyek dan Waktu Pelaksanaan.................................................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM.......................................................................4

2.1 Gambaran Umum Instansi .........................................................................4

2.1.1Sejarah Umum Instansi ............................................................................4

2.1.2 Ruang Lingkup Instansi/Aktivitas ....................................................5

2.2 Sumber Daya Manusia BKAD................................................................... 6

2.3 Sarana dan Prasarana BKAD..................................................................... 8

2.4 Tugas Setiap Bidang pada BKAD ............................................................ 10

2.5 Visi dan Misi BKAD ................................................................................ 20


2.6. Struktur Organisasi BKAD ...................................................................... 21

BAB III AKTIVITAS DAN PEMBAHASAN MAGANG......................22

3.1 Pelaksanaan Magang/Aktivitas Magang ...............................................22

3.2 Pembahasan Topik Magang ..................................................................22

3.3 Kajian Teori tentang Topik Magang......................................................22

3.4 Review Topik Magang..........................................................................50

3.5 Kendala yang dihadapi dan Solusi Pemecahan Masalah.......................51

BABIV PENUTUP......................................................................................53

4.1 Kesimpulan ..........................................................................................53

4.2 Saran ....................................................................................................54

LAMPIRAN - LAMPIRAN..................................................................... 55
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai berdasarkan Status PNS ........................................ 7


Tabel 2.2 Jumlah Pegawai berdasarkan Eselonering........................................ 7
Tabel 2.3Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan Ruang................................. 7
Tabel 2.4Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan............................ 8
Tabel 2.5Daftar Sarana dan Prasarana Kantor BKAD..................................... 9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Penerimaan Mahasiswa Magang .................................................. 56


Gambar 2.
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Struktur Organisasi........................................................................... 55


Lampiran 2 Foto Kegiatan yang relevan............................................................. 56
Lampiran 3Absensi Harian.................................................................................59
Lampiran 4Catatan Harian.................................................................................. 76
Lampiran 5Surat Ijin Magang dari Fakultas....................................................... 99
Lampiran 6Surat Keterangan selesai magang dan pengembalian dari Instansi . 100
Lampiran 7Curiculum Vitae Mahasiswa Magang.............................................. 101

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia memiliki peranan dan tanggung jawab
yang besar dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan
peningkatan daya saing serta menjadi agen perubahan untuk kemajuaan dan
kemakmuran bangsa dan Negara. Perguruan tinggi juga mempunyai peranan
penting dalam mengembangkan keterampilan dan kreativitas mahasiswanya
guna menghasilkan lulusan terbaik dan mampu berdaya saing di lapangan
kerja. Artinya setiap lulusan harus memiliki kompetensi seperti
pengetahuan, keterampilan dan perilaku professional sehingga dapat
bersaing dalam dunia kerja. Adanya program praktik kerja/magang ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengenal, mengetahui dan
memperoleh pengalaman dari dunia kerja sebagai bekal persiapan
mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Praktik kerja/magang adalah kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di
dunia kerja baik pada bidang industry, perbankan maupun pemerintahan dan
merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa
Universitas Negeri Timor. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dari praktik
kerja lapangan yang sudah dilaksanakan.
Kegiatan secara langsung di dunia kerjaakanmampu mengembangkan
kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang kerja khususnya di
sektor perekonomian. Dengan itu mahasiswa dalam studi
manajemenakanmampu mengimplementasikan teori yang telah didapat
dalam perkuliahan.
Pada kesempatan praktik kerja/magang yang ditempuh di semester VI
(enam) ini, mengambil lokasi pada Kantor Badan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Sebagai lembaga pemerintah di
daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menyelenggarakanpengelolaankeuangan dan aset daerah yang optimal.
Bagaimana sebenarnya prosedur pengelolaan keuangan dan aset daerah?
dimana pihak Badan Keuangan dan Aset Daerah harus melakukan kegiatan
yang lebih intensif agar meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan
aset di daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel untuk
mendukung otonomi daerah di Kabupaten Timor Tengah Utara. Hal inilah
yang menjadikan penulis tertarik dalam memilih Kantor Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai tempat Kegiatan
Praktik Kerja/Magang.

1.2 Tujuan Praktik Kerja/Magang


Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan, adapun tujuan
dari dilaksanakannya magang adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan kurikulum sarjata strata-1 (S1)
2. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam memahami kondisi dalam
lingkungan kerja.
3. Memperoleh wawasan tentang suatu bidang pekerjaan.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih memahami
tentang dunia kerja.
5. Membina hubungan baik antara kampus dengan instansi penyedia
kesempatan magang.

1.3 Manfaat Praktik Kerja/Magang


Adapun manfaat dari magang adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman kerja mahasiswa.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi mahasiswa.
3. Dapat membentuk lulusan yang memiliki keterampilan dan berkompeten
dalam dunia kerja.
4. Dapat menstimulasi mahasiswa agar mampu mengadaptasikan teori yang
didapatkan dari perkuliahan dan memadukan dalam praktik di lokasi
kerja.
5. Dapat membangun relasi dan hubungan kerjasama dalam hal-hal yang
menunjang kegiatan akademik bagi mahasiswa dengan pegawai di
instansi terkait.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja/Magang


Magang dilaksanakan selama 2 (dua) bulan atau 60 hari kerja yang
terhitung dari tanggal 19 Juni 2023– 18Agustus 2023 bertempat pada
Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara,
Jalan Basuki Rahmat Kompleks Kantor Bupati Timor Tengah Utara
Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kota Kefamenanu. Waktu pelaksanaan
Praktik Kerja/Magang dilaksanakan dengan mengikuti kebijakanjam masuk
dan keluarkantorpada lingkup Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara
yaitu setiap hari Senin-Kamis, jam masuk dan keluar kantor pada pukul
08.00-15.00 WITA dan hari Jumat, jam masuk dan keluar kantorpada pukul
08.00-14.00 WITA. Tempat
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Instansi


Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
beralamat di Jalan Basuki Rachmat, Kota Kefamenanu. Kantor Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki letak
kantor yang cukup strategis karena terletak bersebelahan dengan Kantor
Bupati Timor Tengah Utara.Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887) yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan turunan hingga
ditindaklanjuti Peraturan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 11 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Unit Kerja Badan Keuangan dan Aset Daerahdengan mengemban tugas
sebagai perumus,penyusunan, dan pembina kebijakan teknis
penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah bidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Pada Badan Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari 4 (empat) bidang
tugas yang memiliki fungsi masing-masing. Saat ini, Kepala Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dijabat oleh
Bapak Eduardus Muti Usboko, SEdengan dibantu oleh 3 (tiga) pejabat
sekretariatan yang terdiri atas Kepala Subbag. Perencanaan dan Evaluasi,
Kepala Subbag. Umum dan Kepegawaian, Kepala Subbag Keuangan dan
Aset. Dari komposisi kesekretariatan tersebut. Kepala Badan Keuangan dan
Aset Daerah dibantu oleh 4 (empat) pejabat pelaksana program setingkat
Eselon III yakni Kepala Bidang Aggaran, Kepala Bidang Perbendaharaan,
Kepala Bidang Akuntansi, dan Kepala Bidang Aset. Dalam masing-masing
komposisi pelaksana program, kepala bidang dibantu oleh masing-masing 3
(tiga) Kepala Sub Bidang dan dibantu oleh staf/pelaksana teknis pada
masing-masing bidang.

2.1.1 Sejarah Umum BKAD Kabupaten Timor Tengah Utara


Kabupaten Timor Tengah Utara dibentuk pada tahun 1958
berdasarkan UU No. 69 tentang pembentukan daerah tingkat II dalam
wilayah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 No. 122 Tambahan
Negara Republik No. 625). Kabupaten Timor Tengah Utara secara de jure
terbentuk semenjak diundangkannya UU N0.69 1958, namun secara de
facto penyelenggaraan pemerintah daerah ini baru mulai pada saat
pelantikan pejabat sementara Kepala Swantara Tingkat I Nusa Tenggara
Timur, Bapak W.J Lalamentik.
Dengan terbentuknya swantara tingkat II Timor Tengah Utara dan
secara da facto mulai dilaksanakan penyelenggaraan pemerintah, maka
terbentuklah kantor Sekretariat Daerah Tingkat II Timor Tengah
Utara.Kantor swantara Timor Tenga Utara dalam pertumbuhan dan
perkembangan telah beberapa kali mengalami perubahan nama, maupun
struktur orgaisasinya berdasarkan Peraturan Daerah Timor Tengah Utara
tentang susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Daerah Timor Tengah
Utara juga salah satunya meliputi bagian keuangan tempat penulis
melaksanakan magang.
2.1.2 Ruang Lingkup Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor
Tengah Utara
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
(BKAD)Kabupaten Timor Tengah Utaramerupakan Kantor yang berlokasi
di Jl. Basuki Rachmat, Kota Kefamenanu bersampingan dengan Kantor
Bupati Timor Tengah Utara.Secara rinci, Badan Keuangan dan Aset
DaerahKabupaten Timor Tengah Utaramempunyai tugas pokok yakni
membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan di bidang keuangan dan aset yang menjadi kewenangan
daerah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Timor Tengah Utaramenyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1. Penyusunan kebijakan teknis bidang keuangan, subbidang keuangan
dan aset.
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidangkeuangan, subbidang
keuangan dan aset.
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis bidang keuangan, subbidang keuangan dan aset.
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah bidang keuangan, subbidang keuangan dan aset.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan kewenangan daerah yang dijabarkan dalam
tugas pokok dan fungsi, salah satu faktor keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan adalah tersedianya Sumber Daya Manusia Aparatur yang
memadai sesuai dengan kebutuhan. Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Timor Tengah Utara dipimpin oleh seorang Kepala Badan
(Eselon II/b), membawahi seorang Sekretaris (eselon III/a) dan 4(empat)
orang Kepala Bidang (Eselon III/b), masing-masing 3 (tiga) orang Kepala
Sub Bagian pada masing-masing bidang sehingga berjumlah 11 (sebelas
belas) orang Kepala SubBidang (Eselon IVa) dan 19(sembilan belas) orang
staf/ Pelaksana serta 14 (empatbelas) Orang PTT.
2.2 Sumber Daya Manusia Badan Keuangan dan Aset Daerah
Jumlah Aparatur pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Timor Tengah Utara sesuai keadaan bulan Agustus 2023dapat ditampilkan
dalam tabel – tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Timor Tengah Utara

No Status Pegawai Jumlah (orang)

1 PNS 36

2 CPNS 0

3 Tenaga Honorer 14

Jumlah 50

Tabel 2.2 Jumlah pegawai berdasarkan eselonering pada Badan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara

No Eselon Jumlah (orang)

1 II 1

2 III 3

3 IV 11

4 Non Eselon 21

Jumlah 36

Tabel 2.3 Jumlah pegawai berdasarkan Golongan Ruang pada Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
Jumlah (orang)
No Golongan
PNS CPNS

1 Golongan IV 3 -

2 Golongan III 31 -

3 Golongan II 2 -

4 Golongan I - -

Total 36 -

Tabel 2.4 Susunan Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Pegawai
No Jenjang Pendidikan Jumlah
PNS CPNS PPPK

1 S2 - - - -

2 S1 33 - - 33

3 D3 - - - -

4 SLTA 3 - - 3

5 SLTP - - - -

6 SD - - - -

Total 36 - - 36

2.3 Sarana dan Prasarana Badan Keuangan dan Aset Daerah


Secara umum sarana kerja adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan pada Badan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara disediakan sarana dan
prasarana kerja. Salah satu prasarana utama adalah gedung kantortempat
bekerja. Dapat digambarkan di sini bahwa gedung Badan Keuangan dan
Aset Kabupaten Timor Tengah Utara yang saat ini digunakan masih jauh
dari kesan layak sebagai sebuah kantor tempat pelayanan publik dan belum
mampu menampung semua unit pelayanan pada Badan Keuangan dan Aset
Daerah yang merupakan pusat pelayanan segala urusan yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten Timor Tengah
Utara.
Sarana dan prasarana lain pendukung tugas dan fungsi Badan
Keuangan dan Aset Daerah serta jumlahnya antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.5 Daftar Sarana dan Prasarana


Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara

NO SARANA & PRASARANA JUMLAH KET


1 2 3 4
1. Roda 6 2 Unit
2. Roda 4 2 Unit
3. Roda 2 20 Unit
4. Genset 1 Unit
5. Rak kayu 2 Unit
6. Lemari Arsip untuk Arsip Dinamis 15 Unit
7. Papan Visual 35 Unit
8. Scenner 1 Unit
9. UPS 1 Unit
10 Papan nama Instansi 25 Unit
11. LCD Projector 2 Unit

12. AC 4 Unit
13. Wireless 2 Unit
14. Microphone 2 Unit
15. Mini Komputer 1 unit
NO SARANA & PRASARANA JUMLAH KET
16. P.C. Unit Komputer 5 unit
17. Laptop 47 unit
18. Camera Digital 1 Unit
19. Printer 25 Unit
20. Lemari Es 1 Unit
21. Screen Projector 1 Unit
22. Meja Biro 53 Buah
23. Televisi 1 Unit
24. Loudspeaker 1 Unit
25. Kursi Tamu 3 Unit
26 Kursi Kerja 8 Unit
27 Sofa 3 Unit
28 Peralatan Personel Komputer Lain- 43 Unit
lain
29 Camera dan Attachment 1 Unit
30 Mesin Barcode 4 Unit
31 Piano 1 Unit
32 Ensyclopedia, Kamus, Buku 76 Buah
Referensi
Sumber : Subbagian Keuangan dan Aset BKAD Kab.Timor Tengah Utara Tahun 2020

2.4 Tugas Setiap Bidang pada Badan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Timor Tengah Utara dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kepala Badan
Uraian Tugas Kepala Badan Keuangan dan Aset adalah:
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penyusunan rencana strategis (Renstra) Badan
Dokumen perencanaan tahunan.
- Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
penyusunan dan penatapan kebijakan, norma, standar prosedur dan
kriteria bidang anggaran, bidang perbendaharaan, bidang akuntansi
dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian kebijakan teknis bidang anggaran, bidang
perbendaharaan, bidang akuntansi dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian evaluasi bidang anggaran, bidang perbendaharaan,
bidang akuntansi dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian urusan kesektariatan, kepegawaian dan rumah tangga
badan.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penggunaan anggaran serta kinerja Badan
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan produk hukum sesuai dengan bidang
bidang tugasnya.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
b) Sekretariat
 Subbagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbagian
perencanaaan dan evaluasi.
- Menyusun dokumen rencana strategis,rencana kinerja, rencana
kerja dan perjanjian kinerja badan.
- Menyusun laporan kinerja instansi pemerintahan, LKPJ, LPPD,
dan laporan kinerja lainnya.
- Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta
menyusunnya dalam bentuk data base yang mudah diakses
sesuai kebutuhan.
- Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria sekretariat dan bidang di lingkungan
badan.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
 Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program daan kegiatan subbagian umum dan
kepegawaian.
- Menyiapkan data dan informasi pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian badan.
- Melaksanakan kegiatan penataan urusan rumah tangga meliputi
perancanaan kebutuhan rumah tangga badan serta penataan
ruangan kerja.
- Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan
perlengkapan dan peralatan badan serta pengamanan kantor
serta pengamanan kantor pada jam dinas maupun diluar jam
dinas.
- Menyusun laporan pelaksanaan budaya kerja dan pengendalian
internal sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
- Mengumpul, mengoreksi kelangkapan dan menyampaikan
bahan usulan urusan kepegawaian aparatur termasuk pegawai
tidak tetap.
- Menyiapkan dan merekapitulasi presentasi harian pegawai
sebagai bahan pembinaan disiplin pegawai.
- Mengusulkan kebutuhan pendidikan dan pelatihan aparatur.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
bawahan.
 Subbagian Umu dan Kepegawaian memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbagian keuangan
dan asset.
- Menghimpun dan melakukan sinkronisasi rencana kerja dan
anggaran dari bidang-bidang secretariat.
- Melakukan pengelolaan anggaran belanja badan.
- Meneliti kelengkapan surat perintah pembayaran (SPP)yang
disampaikan bendahara pengeluaran yang diketahui/disetujui
pejabat pelaksanaan teknis kegiatan.
- Melakukan verifikasi SPP.
- Meyimpan SPM.
- Melakukan verifikasi harian penerimaan SKPKD.
- Melakukan pembukuan dan verifikasi.
- Menyusun laporan keuangan semester 1 dan laporan akir tahun.
- Mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi badan.
- Melakukan pencatatan dan inventarisasi badan milik daerah
pada badan.
- Menyusun laporan barang semester 1 dan laporan akir tahun.
c) Bidang Anggaran
 Subbidang Perencanaan Anggaran memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
perancanaan anggaran.
- Menyiapkan rancangan Surat Edaran Kepala Daerah tentang
pedoman penyusunan RKA perangkat daerah berdasarkan nota
kesepakatan sebagai acuan kepala daerah dalam menyusun
RKA.
- Melaksanakan verifikasi RKA dan RKA-P sebagai bahan
penyusunan rancangan perubahan APBD.
- Menghimpun dan meneliti bahan serta data-data
pendapatan,belanja dan pembiayaan dalam rangka penyusunan
rancangan APBD serta rancangan perubahan APBD.
- Menyusun rancangan APBDP dan finalisasi APBDP.
- Menyiapkan nota keuangan atas rancangan APBD dan
rancangan APBDP.
- Melakukan penyusaian atas hasil pembahasan APBD dan
APBDP pada komisi dan badan anggaran DPRD.
- Menyiapkan bahan evaluasi APBD dan APBD perubahan.
- Menyiapkan bahan penyempurnaan rancangan APBD dan
rancangan perubahan APBD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan perlaksanaan laporan.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
 Subbidang Pengendalian Anggaran memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
pengendalian anggaran.
- Menyiapkan rancangan suratkepada perangkat daerah untuk
menyiapkan rancangan DPA dan DPPA.
- Menghimpun rancangan DPA dan DPPA dari perangkat daerah.
- Meneliti DPA-PD,DPPA-PD dan DPAL.
- Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
 Subbidang Anggaran Kas Daerah dan Penyediaan Dana memiliki
uraian tugas sebagai berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang anggaran
kas dan penyediaan dana.
- Mendampingi perangkat daerah dalam penyusunan anggaran kas
daerah.
- Menghimpun anggaran kas perangkat daerah.
- Menyusun anggaran pemerintah daerah.
- Menghimpun permohonan penyediaan dana dari perangkat
daerah.
- Mengolah dan menyiapkan bahan/dana untuk penerbitan SPD.
- Menerbitkan SPD.
- Mendistribusikan SPD yang telah disahkan kepada perangkat
daerah.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
d) Bidang Perbendaharaan
 Kepala Bidang Perbendaharaan
- Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang perbendaharaan
- Menyusun norma,standar,prosedur dan kriteria bidang
perbendaharaaan.
- Menyiapkan surat edaran tentang usulan menunjukan pejabat
pengelola keuangan perangkat daerah.
- Menyiapakan keputusan bupati tentang pembukaan rekening
bendahara perangkat daerah.
- Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD
oleh bank yabg telah dituju.
- Melakukan verifikasi terhadap laporan surat
pertanggungjawaban fungsional.
- Melakukan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran kas serta
pemungutan dan pemotongan penerimaan fihak ketiga ( PFK )
atas SP2D dan rekening koran
- Menyiapkan surat keputusan bupati tantang penempatan uang
daerah dengan membuka rekening kas umum daerah dan
penetapan kelebihan kas dalam bentuk setara kas dan atau
investasi jangka pendek
- Mengendalikan penerimaan, menyimpan dan pembayaran atas
beban rekening kas umum daerah
- Peneliti dokumen penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan
rekening Koran
- Menerbitkan SP2D
- Melakukan verifikasi dan penerbitan SKPP
- Menyusun laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas
daerah
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
 Subbidang Pengelolaan Kas Daerah
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
pengelolaan kas daerah
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas oleh bank yang telah
ditunjuk
- Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
- Mencatat buku kas umum bendahara umum daerah dan buku kas
pembantu yang diperlukan
- Melakukan rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas
serta pemungutan dan pemotongan atas SP2D dan rekening
Koran
- Melakukan verifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
perangkat daerah
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas non anggaran
- Menyusun dan menyediakan laporan aliran secara periodik
- Menyimpan surat-surat berharga
- Melaksanakan monitoring pendapatan transfer dari pemerintah
pusat
- Menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama dengan bank dan
atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk dalam rangka
penempatan uang daerah
- Menyiapkan keputusan bupati tentang pembukaan rekening
bendahara perangkat daerah
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
 Subbidang Belanja Langsung
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang belanja
langsung.
- Melaksanakan registrasi atas SPM belanja Perangkat Daerah
- Melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti
dokumen SPM.
- Melakukan verifikasi dokumen SPM perangkat daerah beserta
kelengkapannya untuk proses penerbitan SP2D belanja
langsung.
- Melaksanakanverifikasi perhitungan pemungutan dan
pemotongan PFK.
- Melakukan verifikasi Surat Penanggungjawaban (SPJ)
Fungsional dan bendahara Perangkat Daerah.
- Merekap,mencatat dan membuat membuat bukti
rekonsiliasisurat pertanggungjawaban (SPJ) fungsional dan
bendahara pengeluaran perangkat daerah.
- Melaksanakan pengendalian sumber dan berdasarkan SP2D
dengan perangkat daerah.
- Membuat laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D.
- Melaksanakan koordinasi dan pembinaan perbendaharaan
terhadap bendahara penerimaan dan pengeluaran perangkat
daerah.
 Subbidang Belanja Tidak Langsung
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang belanja
tidak langsung
- Menginput dan mencetak data gaji dari seluruh perangkat daerah
- Melaksanakan registrasi atas SPM dan SP2D belanja perangkat
daerah
- Melaksanakan verifikasi dokumen SPM perangkat Daerah
beserta kelengkapannya untuk proses penerbitan SP2D belanja
tidak langsung ( Belanja Pegawai )
- Melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan
PFK belanja pegawai
- Melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasar dengan
perangkat daerah
- Menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas
berdasarkan SP2D
- Melakukan verifikasi dan memproses penerbitan surat
keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji PNS
- Membuat laporan belanja pegawai
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
e) Bidang Akuntansi
 Subbidang Pembukaan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang pembukuan
- Melaksanakan rekonsilisasi laporan pertanggungjawaban
fungsional penerimaan dan pengeluaran pada perangkat daerah
- Melakukan evaluasi laporan pertanggungjawaban fungsional
penerimaan dan pengeluaran pada perangkat daerah
- Menerima dan melaksanakan pencatatan atas
pertanggungjawaban pelaksanaan BLUD
- Menyiapkan laporan realisasi APBD secara periodik
- Menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
- Melaksanakan pembinaan teknis penatausahaan keuangan
daerah
- Menyiapkan bahan pemberian peringatan/teguran atas
keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban
fungsional
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
 Subbidang Pelaporan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang pembukuan
- Menyusun kebijakan dan sistem akuntansi pemerintahan daerah
- Melakukan rekonsiliasi laporan penerimaan dan pengeluaran
dengan perangkat daerah
- Menyusun laporan realisasi APBD semester dan prognosis 6
(enam) bulan berikutnya
- Melakukan verifikasi dan rekonsiliasi laporan keuangan
perangkat daerah
- Melakukan konsolidasi laporan keuangan perangkat daerah
- Menyiapkan laporan realisasi anggaran,laporan
operasioanal,laporan perubahan ekuitas,neraca, laporan arus
kas,laporan perubahan saldo anggaran lebih dan catatan atas
laporan keuangan pemerintah daerah
- Menyiapkan iktisar laporan keuangan BUMD
- Menyiapkan rancangan dan finalisasi peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
- Menyiapkan rancangandan finalisasi peraturan bupati tentang
penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
- Menyiapkan bahan penyanjian informasi keuangan pemerintah
daerah.
- Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan laporaan
keuangan BLUD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
 Subbidang Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang tindaklanjut
hasil pemeriksaan.
- Melakukan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan dengan instansi terkait.
- Melaksanakan identifikasi dan klasifikasi tindaklanjut TP/TGR
keuangan dan barang milik daerah.
- Menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) keuangan
dan barang milik daerah.
- Memfasilitasi pelaksanaan rapat-rapat terkait TPTGR Keuangan
dan Barang Milik Daerah.
- Melaksanakan rekonsiliasi TPTGR keuangan dan barang milik
daerah dengan perangkat daerah terkait.
- Menyiapkan laporan tindaklanjut penyelesaian TPTGR
keuangan dan barang milik daerah.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
f) Bidang Asset
- Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang aset.
- Merumuskan kebijakan teknis operasional bidang aset,meliputi
perencanaan pengadaan,penatausahaan dan pengawasan dan
pengendalian.
- Menyusun norma,standar,prosedur dan kriteria bidang aset.
- Menyelenggarakan rencana kerja bidang aset,meliputi
perancanaan pengadaan,penataausahaan,pengawasan dan
pengendalian.
- Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai lingkup
tugasnya.
- Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
bidang aset.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.5 Visi dan Misi BKAD Kabupaten Timor Tengah Utara


Visi :
“Terwujudnya pelayanan prima dalam pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, terarah dan terkendali
guna mendukung program pemerintah daerah demi terwujudnya masyarakat
yang sejahtera, adil, demokratis dan mandiri”
Misi :
1) Pengelolaan Keuangan Aset Daerah yang handal dengan didukung oleh
Sumber Daya Manusia yang professional, terpadu dan terarah.
2) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aparatur dalam
merumuskan kebijakan dan tertib administrasi pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang efektif dan efisien.
3) Meningkatkan koordinasi dan hubungan kerja dengan
instansi/Perangkat Daerah pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan
Pemerintah Pusat.
2.6 Struktur Organisasi BKAD Kabupaten Timor Tengah Utara
Adapun susunan organisasi Badan Keuangan dan Aset Kabupaten
Timor Tengah Utara berdasarkan Peraturan Bupati Timor Tengah Utara
Nomor 72 Tahun 2016 terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset
3. Bidang Anggaran , terdiri dari :
a. Subbidang Perencanaan Anggaran
b. Subbidang Pengendalian Anggaran
c. Subbidang Anggaran Kas Daerah dan Penyediaan Dana
4. Bidang Perbendaharaan , terdiri dari:
a. Subbidang Pengelolaan Kas Daerah
b. Subbidang Belanja Langsung
c. Subbidang Belanja Tidak Langsung
5. Bidang Akuntansi , terdiri dari :
a. Subbidang Pembukuan
b. Subbidang Pelaporan
c. Subbidang Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
6. Bidang Aset , terdiri dari :
a. Subbidang Perencanaan Pengadaan
b. Subbidang Penatausahaan
c. Subbidang Pengawasan dan Pengendalian
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB III
AKTIVITAS MAGANG DAN PEMBAHASAN MAGANG

3.1 Pelaksanaan/Aktivitas Magang


Pelaksanaan kegiatan magang dilaksanakan di Instansi Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Pelaksanaan kegiatan
magang mengambil waktu selama 2 bulan sejak 19 Juni 2023 sampai dengan
18 Agustus 2023 dengan total 62hari kerja. Mahasiswa magang ditempatkan
di bagian Anggaran dengan Waktu kerja dari pukul 08.00 - 13.00 WITA dan
08.00 – 15.00 WITA.
3.2 Pembahasan Topik Magang
SPDadalahSuratPenyediaanDana,yang
dibuatolehBUDdalamrangkamanajemenkasdaerah. Manajemenkasadalah
kemampuandaerah dalam mengaturjumlah penyediaandanakasbagi setiap
SKPD,artinyaBUDharusmampumemperkirakan
kemampuankeuanganPemdadalammemenuhi kebutuhan dana SKPD. Hal ini
penting, karena akan mempengaruhijumlah dana yang dapat disediakan
dalamsatukalipenerbitanSPD,sertaperiodepenerbitanSPD.Contohnya,bagida
erah yangmampumencukupikebutuhandana yangdi-
SPDkanuntukkurunwaktu3bulan,makaperiode penerbitan
SPDtiap3bulantersebut.
PenerbitanSPDpalinglambat1Minggusebelumdimulai triwulanberikutnya.
SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi tiap-tiap SKPD dalam periode
waktu tertentu.
InformasidalamSPDmenunjukkansecarajelasalokasitiapkegiatantetapitidakh
arusdibuatSPD untuksetiapkegiatansecaratersendiri. Untukmengakomodasi
belanjaataskegiatanyangsifatnyawajib,mengikatdanharusdilaksanakan
sebelumDPA-SKPDdisahkan,PPKDselakuBUDmembuatSPD-
nyatanpamenungguDPAdisahkan.
SPDdigunakansebagaidasarpengajuanSPPUP/GU/TU/LS.
3.3 Kajian Teori Tentang Topik Magang
Kajian teori yang menurut saya berkaitan dengan topik yaitu
“Anggaran Pendapatan Belanja Daerah”.Setiap tahun pemerintah daerah
menyusun APBD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah suatu
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran
Daerah harus dicatat dan dikelola dalam APBD. Penerimaan dan
pengeluaran daerah tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas
desentralisasi. Sedangkan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan
dengan pelaksanaan Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat
dalam APBD.
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu
tahun anggaran. APBD merupakan rencana pelaksanaan semua
Pendapatan Daerah dan semua Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu. Pemungutan semua
penerimaan Daerah bertujuan untuk memenuhi target yang ditetapkan
dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan yang
membebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan
sesuai jumlah dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD.
1.2.1 Fungsi-Fungsi APBD
Fungsi APBD jika ditinjau dari kebijakan fiskal yaitu:
a. Fungsi otorisasi yaitu bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
b. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
yang bersangkutan.
c. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran daerah harus
diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/ mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
e. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
f. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah
daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian daerah.
1.2.2 Tujuan APBD

Tujuan penyusunan APBD adalah sebagai pedoman pengeluaran


dan penerimaan daerah agar terjadi keseimbangan yang dinamis, dalam
rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan di daerah demi tercapainya
peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja, dan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi. Pada akhirnya, semua itu ditujukan untuk
tercapainya masyarakat adil dan makmur, baik material maupun spiritual
bersadarkan Pancasila dan UUD 1945, serta untuk mengatur pembelanjaan
daerah dan penerimaan daerah agar tercapai kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonomi daerah secara merata.
1.2.3 Prinsip-Prinsip APBD

Prinsip-prinsip dasar (azas) yang berlaku di bidang pengelolaan


Anggaran Daerah yang berlaku juga dalam pengelolaan Anggaran Negara/
Daerah sebagaimana bunyi penjelasan dalam Undang Undang No. 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu :

a. Kesatuan, azas ini menghendaki agar semua Pendapatan dan Belanja


Negara/Daerah disajikan dalam satu dokumen anggaran.
b. Universalitas, azas ini mengharuskan agar setiap transaksi keuangan
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
c. Tahunan, azas ini membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu
tahun tertentu.
d. Spesialitas, azas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan
terinci secara jelas peruntukannya.
e. Akrual, azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani
untuk pengeluaran yang seharusnya dibayar, atau menguntungkan
anggaran untuk penerimaan yang seharusnya diterima, walaupun
sebenarnya belum dibayar atau belum diterima pada kas.
f. Kas, azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani
pada saat terjadi pengeluaran/ penerimaan uang dari/ ke kas daerah.
1.2.4 Sumber penerimaan APBD.

Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi


terdiri dari:

1) Pendapatan asli daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh dari


pungutan-pungutan daerah berupa:Pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengolahan kekayaan daerah, keuntungan dari perusahaan-perusahaan
milik daerah dan lain-lain PAD.
2) Dana perimbangan adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk
daerah sebagai pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah,
yang meliputi :
a. Dana bagi hasil yaitu dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah sebagai hasil dari pengelolaan sumber
daya alam didaerah oleh pemerintah pusat.
b. Dana alokasi umum yaitu dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah dengan tujuan sebagai wujud dari
pemerataan kemampuan keuangan antara daerah.
c. Dana alokasi khusus yaitu dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
mendanai kegiatan khusus daerah yang disesuaikan dengan
prioritas nasional.
3) Pinjaman daerah.
4) Penerimaan lain-lain yang sah, berupa:
a. Penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro dan
pendapatan bunga.
b. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
c. Komisi, penjualan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan dan pengadaan barang atau jasa oleh daerah.
1.2.5 Belanja Daerah
1. Ketentuan Umum
Berdasarkan Pasal 49 sampai dengan Pasal 54 Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019, belanja daerah sebagai berikut:
a. Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah.
b. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan
Wajib yang tidak terkait Pelayanan Dasar.
d. Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan potensi yang dimiliki
Daerah.
e. Belanja Daerah dialokasikan dengan memprioritaskan pendanaan
Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar dalam rangka
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal.
f. Belanja Daerah untuk pendanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak terkait dengan Pelayanan Dasar dialokasikan sesuai dengan
kebutuhan daerah.
g. Belanja Daerah untuk pendanaan Urusan Pemerintahan Pilihan
dialokasikan sesuai dengan prioritas daerah dan potensi yang
dimiliki Daerah.
h. Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan
Pemerintahan daerah yang besarannya telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain
besaran alokasi belanja untuk fungsi pendidikan, anggaran
kesehatan, dan insfrastruktur.
i. Dalam hal Daerah tidak memenuhi alokasi belanja, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan
melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran Dana
Transfer Umum, setelah berkoordinasi dengan Menteri dan menteri
teknis terkait.
j. Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional,
analisis standar belanja, dan/atau standar teknis sesuai dengan
ketentuan peraturan perurndang-undangan.
k. Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional,
analisis standar belanja, dan/atau standar teknis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
l. Standar harga satuan regional ditetapkan dengan Peraturan
Presiden.
m. Standar harga satuan regional digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun standar harga satuan pada masing-masing Daerah.
n. Penetapan standar harga satuan pada masing-masing Daerah
dengan memperhatikan tingkat kemahalan yang berlaku di suatu
Daerah.
o. Analisis standar belanja dan standar teknis dan standar harga satuan
ditetapkan dengan Perkada.
p. Analisis standar belanja, standar harga satuan, dan/atau standar
teknis digunakan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran
dalam penyusunan rancangan Perda tentang APBD.
q. Belanja daerah dirinci menurut Urusan Pemerintahan daerah,
organisasi, program, kegiatan, sub kegiatan, jenis, objek, rincian
objek dan sub rincian objek belanja daerah.
r. Urusan Pemerintahan daerah diselaraskan dan dipadukan dengan
belanja negara yang diklasifikasikan menurut fungsi.
s. Belanja Daerah menurut organisasi disesuaikan dengan susunan
organisasi yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
t. Belanja Daerah menurut program, kegiatan, dan sub kegiatan
disesuaikan dengan Urusan Pemerintahan provinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Berdasarkan pasal 55 Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, klasifikasi


Belanja Daerah terdiri atas:
a. Belanja Operasi
Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan
sehari-hari Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.
b. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 1
(satu) periode akuntansi.
c. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga merupakan pengeluaran anggaran atas
beban APBD untuk keperluan darurat termasuk keperluan
mendesak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
d. Belanja Transfer
Belanja Transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah
Daerah kepada Pemerintah Daerah lainnya dan/atau dari
Pemerintah Daerah kepada pemerintah desa.

Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek,


sub rincian objek Belanja daerah dikelola berdasarkan kewenangan
pengelolaan keuangan pada SKPD dan SKPKD, meliputi:

Jenis Belanja Kewenangan Pengelolaan


BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD
BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD
BELANJA TIDAK TERDUGA SKPKD
BELANJA TRANSFER SKPKD

2. Ketentuan Terkait Belanja Operasi


Berdasarkan Pasal 56 Pemerintah Nomor 12 tahun 2019, Belanja
operasi dirinci atas jenis:
a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa;
c. Belanja Bunga;
d. Belanja Subsidi;
e. Belanja Hibah; dan
f. Belanja Bantuan Sosial.
Mengacu pada Pasal 57 sampai dengan Pasal 63 Peraturan Pemerintah
Nomor 12 tahun 2019, ketentuan terkait Belanja Operasi diatur sebagai
berikut:

a. Belanja Pegawai
1. Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Kompensasi diberikan kepada Kepala Daerah/wakil Kepala
Daerah, pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN.
a) Belanja Pegawai bagi kepala daerah dan wakil kepala
daerah dianggarkan pada belanja SKPD sekretariat daerah.
b) Belanja Pegawai bagi Pimpinan dan Anggota DPRD
dianggarkan pada belanja SKPD Sekretariat DPRD.
c) Belanja Pegawai ASN dianggarkan pada belanja SKPD
bersangkutan.
3. Belanja pegawai paling sedikit berupa gaji/uang representasi
dan tunjangan, tambahan penghasilan Pegawai ASN, belanja
penerimaan lainnya pimpinan dan anggota DPRD serta kepala
daerah, wakil kepala daerah, honorarium, insentif pemungutan
pajak daerah dan retribusi daerah/Jasa layanan lainnya yang
selanjutnya terkait belanja pegawai diuraikan dalam peraturan
perundang-undangan.
4. Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan
kepada Pegawai ASN dengan memperhatikan kemampuan
Keuangan Daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Pegawai ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
intansi pemerintah.
6. Persetujuan DPRD dilakukan bersamaan dengan pembahasan
KUA.
7. Tambahan penghasilan diberikan berdasarkan pertimbangan
beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan
profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya,
diuraikan sebagai berikut:
a. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan
kepada pegawai ASN yang dibebani pekerjaan untuk
menyelesaikan tugas yang dinilai melampau beban kerja
normal;
b. Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di daerah memiliki tingkat kesulitan
tinggi dan daerah terpencil;
c. Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam melaksanakan
tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki
resiko tinggi;
d. Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam mengemban
tugas memiliki keterampilan khusus dan langka;
e. Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja
diberikan kepada pegawai ASN yang memiliki prestasi
kerja yang tinggi dan/atau inovasi; dan
f. Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif
lainnya diberikan kepada pegawai ASN sepanjang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
8. Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah
ditetapkan dengan Perkada dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
9. Dalam hal belum adanya Peraturan Pemerintah, Kepala Daerah
dapat memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai ASN
setelah mendapat persetujuan Menteri.
10. Persetujuan Menteri ditetapkan setelah memperoleh
pertimbangan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
11. Dalam hal Kepala Daerah menetapkan pemberian tambahan
penghasilan bagi Pegawai ASN tidak sesuai dengan ketentuan,
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan
Dana Transfer Umum atas usulan Menteri.

b. Belanja Barang dan Jasa


1. Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan
pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan, termasuk barang/jasa yang akan diserahkan
atau dijual kepada masyarakat/pihak lain.
2. Pengadaan barang dan jasa dalam rangka melaksanakan
program dan kegiatan Pemerintahan Daerah yang diuraikan
dalam sub kegiatan Pemerintahan Daerah guna pencapaian
sasaran prioritas Daerah yang tercantum dalam RPJMD.
3. Belanja barang dan jasa diuraikan dalam objek belanja barang,
belanja jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas,
dan Belanja Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat.
4. Penggunaan dan penganggaran objek dari jenis Belanja barang
dan jasa diuraikan sebagai berikut:
a. Belanja Barang digunakan untuk menganggarkan
pengadaan barang berupa barang pakai habis, barang tak
habis pakai, dan barang bekas dipakai;
b. Belanja Jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan
jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan antara
lain berupa jasa kantor, asuransi, sewa
rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa
alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,
konsultansi, ketersediaan layanan (availibility payment),
beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi,
dan bimbingan teknis PNS/PPPK, insentif pemungutan
pajak daerah bagi pegawai non ASN, dan insentif
pemungutan retribusi daerah bagi pegawai non ASN;
c. Belanja Pemeliharaan digunakan untuk menganggarkan
Digunakan untuk mencatat belanja pemeliharaan tanah,
belanja pemeliharaan peralataan dan mesin, belanja
pemeliharaan gedung dan bangunan, belanja pemeliharaan
jalan, jaringan, dan irigasi, belanja pemeliharaan aset tetap
lainnya, dan belanja perawatan kendaraan bermotor.
d. Belanja Perjalanan Dinas digunakan untuk
menganggarkan belanja perjalanan dinas dalam negeri dan
belanja perjalanan dinas luar negeri.
e. Belanja Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat digunakan untuk
menganggarkan Uang dan/atau Jasa untuk Diberikan
kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat.
5. Pemerintah daerah menganggarkan belanja barang dan jasa
dalam APBD tahun anggaran berkenaan pada SKPD terkait.
6. Belanja barang dan jasa berupa pemberian uang yang diberikan
kepada masyarakat/Pihak Lain dianggarkan untuk pemberian
uang kepada ASN dan Non ASN, masyarakat dalam rangka
mendukung pencapaian target kinerja Kegiatan dan Sasaran
Program yang tercantum dalam RPJMD dengan
memperhatikan kepatutan, kewajaran, rasionalitasdan
efektifitas.
7. Belanja barang dan jasa berupa pemberian uang yang diberikan
kepada masyarakat/Pihak Lain diberikan dalam bentuk:
a. pemberian hadiah yang bersifat perlombaan;
b. penghargaan atas suatu prestasi;
c. pemberian beasiswa kepada masyarakat;
d. penanganan dampak sosial kemasyarakatan akibat
penggunaan tanah milik pemerintah daerah untuk
pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional dan
non proyek strategis nasional sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan/atau;
e. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa yang penggunaannya
sudah ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. Bantuan fasilitasi premi asuransi pertanian; dan/atau
g. Belanja barang dan jasa berupa pemberian uang lainnya
yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

c. Belanja Bunga
1. Belanja bunga berupa belanja bunga utang pinjaman dan
belanja bunga utang obligasi. Pemerintah daerah yang
memiliki kewajiban pembayaran bunga utang dianggarkan
pembayarannya dalam APBD tahun anggaran berkenaan.
2. Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran
bunga utang yang tidak berasal pembayaran atas kewajiban
pokok utang, yang dianggarkan pembayarannya dalam APBD
tahun anggaran berkenaan.
3. Pembayaran dianggarkan pada SKPD/unit SKPD yang
melaksanakan PPK BLUD dan SKPD yang melaksanakan
fungsi PPKD/SKPKD terkait.
4. Belanja bunga diuraikan menurut objek, rincian objek dan sub
rincian objek.

d. Belanja Subsidi
1. Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan belanja
subsidi agar harga jual produksi atau jasa yang dihasilkan oleh
badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
2. Badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta merupakan badan yang menghasilkan produk atau jasa
pelayanan dasar masyarakat, termasuk penyelenggaraan
pelayanan publik antara lain dalam bentuk penugasan
pelaksanaan kewajiban pelayanan umum (public service
obligation).
3. Badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagai penerima subsidi, terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh kantor akuntan publik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Dalam hal tidak terdapat kantor akuntan publik, pemeriksaan
dengan tujuan tertentu dapat dilaksanakan oleh lembaga lain
yang independen dan ditetapkan oleh kepala daerah.
5. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu merupakan pemeriksaan
yang bertujuan untuk memberikan kesimpulan atas kelayakan
penganggaran pemberian subsidi.
6. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu menjadi dasar
perencanaan dan bahan pertimbangan untuk memberikan
subsidi tahun anggaran berikutnya.
7. Penerima subsidi sebagai objek pemeriksaan bertanggung
jawab secara formal dan material atas penggunaan subsidi
yang diterimanya, dan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada kepala daerah.
8. Pemerintah daerah menganggarkan belanja subsidi dalam
APBD tahun anggaran berkenaan pada SKPD terkait.
9. Untuk pemberian subsidi kepada BUMD penyelenggara sistem
penyediaan air minum mengacu pada Peraturan Menteri.
10. Pemberian subsidi berupa bunga atau bagi hasil kepada usaha
mikro kecil dan menengah pada perorangan tidak perlu
dilakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
11. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian dan
pertanggungjawaban subsidi diatur dalam perkada sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Belanja Hibah
1. Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan
dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah
setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan
pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian
Sasaran Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah sesuai
kepentingan Daerah dalam mendukung terselenggaranya
fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas,
dan manfaat untuk masyarakat.
3. Penganggaran belanja hibah dianggarkan pada SKPD terkait
dan dirinci menurut objek, rincian objek, dan sub rincian objek
pada program, kegiatan, dan sub kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsi perangkat daerah terkait. Untuk belanja hibah yang
bukan merupakan urusan dan kewenangan pemerintah daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
bertujuan untuk menunjang pencapaian sasaran program,
kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah, dianggarkan
pada perangkat daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Belanja hibah diberikan kepada:
a. Pemerintah Pusat
1) Hibah kepada pemerintah pusat diberikan kepada
satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah
non-kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam
daerah yang bersangkutan.
2) Hibah dari pemerintah daerah dilarang tumpang tindih
pendanaannya dengan anggaran pendapatan dan
belanja negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3) Unit kerja pada Kementerian Dalam Negeri yang
membidangi urusan pemerintahan di bidang
Administrasi Kependudukan dapat memperoleh Hibah
dari Pemerintah Daerah untuk penyediaan blanko
kartu tanda penduduk elektronik.
4) Penyediaan setiap keping blangko kartu tanda
penduduk elektronik tidak didanai dari 2 (dua) sumber
dana yaitu Hibah APBD maupun anggaran
pendapatan dan belanja negara.
5) Hibah kepada pemerintah pusat dimaksud hanya dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan.
b. Pemerintah Daerah Lainnya
1) Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya diberikan
kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. BUMN
Hibah kepada badan usaha milik negara diberikan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. BUMD
Hibah kepada badan usaha milik daerah diberikan dalam
rangka untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah
Daerah dari Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Hibah kepada BUMD
tidak dapat diberikan dalam bentuk barang kecuali uang
atau jasa.
e. Badan dan Lembaga, serta Organisasi Kemasyarakatan
yang Berbadan Hukum Indonesia
Hibah kepada badan dan lembaga diberikan kepada badan
dan lembaga:
1. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang
dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah
memiliki surat keterangan terdaftar yang diterbitkan
oleh Menteri, gubernur atau bupati/wali kota; atau
3. yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial
kemasyarakatan berupa kelompok
masyarakat/kesatuan masyarakat hukum adat
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, dan keberadaannya diakui
oleh pemerintah pusat dan/atau Pemerintah Daerah
melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan
instansi vertikal atau kepala satuan kerja perangkat
daerah terkait sesuai dengan kewenangannya.
4. Koperasi yang didirikan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan memenuhi kriteria
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan
hukum Indonesia diberikan kepada organisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum, yayasan atau
organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
perkumpulan, yang telah mendapatkan pengesahan badan
hukum dari kementerian yang membidangi urusan hukum
dan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Hibah kepada badan dan lembaga
dapat diberikan dengan persyaratan paling sedikit:
1. Memiliki kepengurusan di daerah domisili;
2. Memiliki keterangan domisili dari lurah/kepala desa
setempat atau sebutan lainnya; dan
3. Berkedudukandalam wilayah administrasi Pmerintah
Daerah dan/atau badan dan Lembaga yang
berkedudukan di luar wilayah administrasi
Pemerintah Daerah untuk menunjang pencapaian
sasaran program, kegiatan dan sub kegiatan
pemerintah daerah pemberi hibah.
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan dapat diberikan
dengan persyaratan paling sedikit:
1. telah terdaftar pada kementerian yang membidangi
urusan hukum dan hak asasi manusia;
2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah
Daerah yang bersangkutan; dan
3. memiliki sekretariat tetap di daerah yang
bersangkutan.
f. Partai Politik
Belanja hibah juga berupa pemberian bantuan keuangan
kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Besaran
penganggaran belanja bantuan keuangan kepada partai
politik dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Belanja hibah memenuhi kriteria
paling sedikit:
1. Peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;
2. Bersifat tidak wajib, tidak mengikat;
3. Tidak terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali:
a) kepada pemerintah pusat dalam rangka
mendukung penyelenggaraan pemerintahan
daerah sepanjang tidak tumpang tindih
pendanaannya dengan APBN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) badan dan lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c) partai politik dan/atau
d) ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan;
4. Memberikan nilai manfaat bagi pemerintah daerah
dalam mendukung terselenggaranya fungsi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
5. Memenuhi persyaratan penerima hibah.
6. Pemberian hibah didasarkan atas usulan tertulis yang
disampaikan kepada Kepala Daerah.
7. Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan
material atas penggunaan hibah yang diterimanya.
8. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
serta monitoring dan evaluasi hibah diatur lebih lanjut
dengan peraturan kepala daerah.

f. Belanja Bantuan Sosial


1. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan berupa uang dan/atau barang kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang
sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan
untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,
kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan.
2. Risiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang merupakan
dampak dari krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik,
fenomena alam, atau bencana alam yang jika tidak diberikan
belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat
hidup dalam kondisi wajar.
3. Keadaan tertentu dapat berkelanjutan diartikan bahwa bantuan
sosial dapat diberikan setiap tahun anggaran sampai penerima
bantuan telah lepas dari resiko sosial.
4. Belanja bantuan sosial dianggarkan dalam APBD sesuai
dengan kemampuan Keuangan Daerah setelah
memprioritaskan pemenuhan belanja Urusan Pemerintahan
Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan, kecuali ditentukan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Anggota/kelompok masyarakat meliputi:
a. individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang
mengalami risiko sosial; atau
b. lembaga non pemerintahan bidang pendidikan,
keagamaan, dan bidang lain yang berperan untuk
melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat yang
mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai dampak
risiko sosial.
6. Bantuan sosial berupa uang kepada individu, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat terdiri atas bantuan sosial
kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang direncanakan dan yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya.
7. Bantuan sosial berupa uang adalah uang yang diberikan secara
langsung kepada penerima seperti beasiswa bagi anak miskin,
yayasan pengelola yatim piatu, nelayan miskin, masyarakat
lanjut usia, terlantar, cacat berat dan tunjangan kesehatan putra
putri pahlawan yang tidak mampu.
8. Bantuan sosial berupa barang adalah barang yang diberikan
secara langsung kepada penerima seperti bantuan kendaraan
operasional untuk sekolah luar biasa swasta dan masyarakat
tidak mampu, bantuan perahu untuk nelayan miskin, bantuan
makanan/pakaian kepada yatim piatu/tuna sosial, ternak bagi
kelompok masyarakat kurang mampu.
9. Bantuan sosial yang direncanakan dialokasikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sudah
jelas nama, alamat penerima dan besarannya pada saat
penyusunan APBD.
10. Bantuan sosial yang direncanakan berdasarkan usulan dari
calon penerima dan/atau atas usulan kepala SKPD.
11. Penganggaran belanja bantuan sosial yang direncanakan
dianggarkan pada SKPD terkait dan dirinci menurut objek,
rincian objek, dan sub rincian objek pada program, kegiatan,
dan sub kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat
daerah terkait.
12. Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
dialokasikan untuk kebutuhan akibat risiko sosial yang tidak
dapat diperkirakan pada saat penyusunan APBD yang apabila
ditunda penanganannya akan menimbulkan risiko sosial yang
lebih besar bagi individu dan/atau keluarga yang bersangkutan.
13. Pagu alokasi anggaran yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya tidak melebihi pagu alokasi anggaran yang
direncanakan.
14. Penganggaran belanja bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya dianggarkan dalam Belanja Tidak
Terduga.
15. Usulan permintaan atas belanja bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya dilakukan oleh SKPD terkait.
16. Belanja bantuan sosial memenuhi kriteria paling sedikit:
a. selektif diartikan bahwa bantuan sosial hanya diberikan
kepada calon penerima yang ditujukan untuk melindungi
dari kemungkinan risiko sosial;
b. memenuhi persyaratan penerima bantuan diartikan
memiliki identitas kependudukan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
c. bersifatsementara dan tidak terus menerus, kecuali dalam
keadaan tertentu dapat berkelanjutan diartikan bahwa
pemberian bantuan sosial tidak wajib dan tidak harus
diberikan setiap tahun anggaran dan keadaan tertentu
dapat berkelanjutan diartikan bahwa bantuan sosial dapat
diberikan setiap tahun anggaran sampai penerima bantuan
telah lepas dari risiko sosial.
d. sesuai tujuan penggunaan diartikan bahwa tujuan
pemberian bantuan sosial meliputi:
1) Rehabilitasi sosial ditujukan untuk memulihkan dan
mengembangkan kemampuan seseorang yang
mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan
fungsi sosialnya secara wajar.
2) Perlindungan sosial ditujukan untuk mencegah dan
menangani resiko dari guncangan dan kerentanan
sosial seseorang, keluarga, kelompok masyarakat agar
kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan dasar minimal.
3) Pemberdayaan sosial ditujukan untuk menjadikan
seseorang atau kelompok masyarakat yang mengalami
masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan dasarnya.
4) Jaminan sosial merupakan skema yang melembaga
untuk menjamin penerima bantuan agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
5) Penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan,
program, dan kegiatan yang dilakukan terhadap orang,
keluarga, kelompok masyarakat yang tidak
mempunyai atau mempunyai sumber mata
pencaharian dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
yang layak bagi kemanusiaan.
6) Penanggulangan bencana merupakan serangkaian
upaya yang ditujukan untuk rehabilitasi.
17. Anggota/kelompok masyarakat menyampaikan usulan tertulis
atas bantuan sosial yang direncanakan kepada kepala daerah
melalui SKPD sesuai dengan urusan dan kewenangannya.
18. Penerima bantuan sosial bertanggungjawab secara formal dan
material atas penggunaan bantuan sosial yang diterimanya.
19. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan
evaluasi bantuan sosial diatur lebih lanjut dengan peraturan
kepala daerah.

3. Ketentuan Terkait Belanja Modal


Mengacu pada Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019,
ketentuan terkait Belanja Modal diatur sebagai berikut:

a. Belanja modal digunakan untuk menganggarkan pengeluaran yang


dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap dan aset lainnya.
Pengadaan aset tetap memenuhi kriteria:
1) mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2) digunakan dalam Kegiatan Pemerintahan Daerah; dan
3) batas minimal kapitalisasi aset.

Selain kriteria juga memuat kriteria lainnya yaitu:

1) berwujud;
2) biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal;
3) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
dan
4) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
b. Dalam hal tidak memenuhi kriteria batas minimal kapitalisasi aset
tetap dianggarkan dalam belanja barang dan jasa. Batas minimal
kapitalisasi aset tetap diatur dalam Perkada.
c. Aset tetap dianggarkan belanja modal sebesar harga perolehan.
Harga perolehan merupakan harga beli atau bangun aset ditambah
seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
sampai aset siap digunakan.
d. Kelompok belanja modal dirinci atas jenis:
1) Belanja Tanah, digunakan untuk menganggarkan tanah yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap
dipakai.
2) Belanja Peralatan dan Mesin, digunakan untuk menganggarkan
peralatan dan mesin mencakup mesin dan kendaraan bermotor,
alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang
nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
3) Belanja Gedung dan Bangunan, digunakan untuk
menganggarkan gedung dan bangunan mencakup seluruh
gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan
dalam kondisi siap dipakai.
4) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, digunakan untuk
menganggarkan jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan,
irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah
serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah dan
dalam kondisi siap dipakai.
5) Belanja Aset Tetap Lainnya, digunakan untuk menganggarkan
aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap, yang diperoleh
dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Pemerintah
Daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
6) Belanja Aset Lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset
tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional
Pemerintah Daerah, tidak memenuhi definisi aset tetap, dan
harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai
tercatatnya.
e. Belanja modal aset lainnya digunakan untuk menganggarkan aset
tetap yang tidak memenuhi kriteria aset tetap, dan harus disajikan
di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset lainnya
berupa aset tidak berwujud dengan kriteria:
1. dapat diidentifikasi;
2. tidak mempunyai wujud fisik;
3. dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa
atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual;
4. dapat dikendalikan oleh entitas; danmemiliki manfaat ekonomi
masa depan.
4. Ketentuan Terkait Belanja Tidak Terduga
Mengacu pada Pasal 68 dan Pasal 69 Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019, ketentuan terkait Belanja Tidak Terduga diatur sebagai
berikut:
a. Belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak
yang tidak dapat diprediksi sebelumnya dan pengembalian atas
kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya serta untuk belanja bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya.
b. Keperluan mendesak sesuai dengan karakteristik masing-masing
pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Keadaan darurat meliputi:
1. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial dan/atau
kejadian luar biasa;
2. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
3. kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan
pelayanan publik.

Pengeluaran untuk mendanai keadaan darurat yang belum tersedia


anggarannya, diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA SKPD,
kecuali untuk kebutuhan tanggap darurat bencana, konflik sosial,
dan/atau kejadian luar biasa. Belanja untuk kebutuhan tanggap
darurat bencana, konflik sosial, dan/atau kejadian luar biasa
digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Keperluan mendesak meliputi:


Kebutuhan daerah dalam rangka pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;Belanja
Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;

5. Ketentuan Terkait Belanja Transfer

Berdasarkan Pasal 56 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun


2019, kelompok belanja transfer dirinci atas jenis:

a. Belanja Bagi Hasil; dan


b. Belanja Bantuan Keuangan

Mengacu pada Pasal 66 dan Pasal 67 Peraturan Pemerintah Nomor 12


Tahun 2019, ketentuan terkait Belanja Transfer diatur sebagai berikut:

1) Belanja transfer diuraikan menurut jenis, objek, rincian objek, dan


sub rincian objek.
2) Belanja transfer dianggarkan oleh SKPD yang membidangi
keuangan daerah.

a. Belanja Bagi Hasil


1) Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan bagi hasil
yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada
kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada
pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu
kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
2) Belanja bagi hasil dianggarkan dalam APBD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Belanja Bantuan Keuangan
1. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada Daerah lain dalam
rangka kerja sama daerah, pemerataan peningkatan
kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya.
2. Belanja bantuan keuangan dalam rangka tujuan tertentu
lainnya guna memberikan manfaat bagi pemberi dan/atau
penerima bantuan keuangan.
3. Bantuan keuangan dapat dianggarkan sesuai kemampuan
Keuangan Daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan
serta alokasi belanja yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Bantuan keuangan terdiri atas:


a. bantuan keuangan antar-Daerah provinsi;bantuan
keuangan antar-Daerah kabupaten/kota;
b. bantuan Keuangan Daerah provinsi ke Daerah
kabupaten/kota di wilayahnya dan/atau Daerah
kabupaten/kota di luar wilayahnya;
c. bantuan Keuangan Daerah kabupaten/kota ke Daerah
provinsinya dan/atau Daerah provinsi lainnya; dan/atau
d. bantuan Keuangan Daerah provinsi atau kabupaten/kota
kepada desa.
5. Bantuan keuangan bersifat umum atau khusus.
a) Bantuan keuangan bersifat umum peruntukan dan
pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah
dan/atau pemerintah desa penerima bantuan.
b) Bantuan keuangan bersifat khusus peruntukannya
ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan dan
pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada penerima
bantuan.
c) Dalam hal pemerintah daerah dan/atau pemerintah desa
sebagai penerima bantuan keuangan khusus tidak
menggunakan sesuai peruntukan yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah selaku pemberi bantuan keuangan,
pemerintah daerah dan/atau pemerintah desa sebagai
penerima bantuan keuangan khusus wajib mengembalikan
kepada pemerintah daerah pemberi keuangan khusus.
a. Pemerintah daerah pemberi bantuan keuangan bersifat
khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping
dalam APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa
penerima bantuan.
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata cara penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan serta monitoring dan evaluasi belanja bantuan
keuangan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

3.4 Review Topik Magang

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) adalah suatu


instrumen rencana kerja pemerintah daerah (pemda), yang menggambar
perkiraan pendapatan/penerimaan dan belanja/pengeluaran pemerintah
daerah, baik provinsi, kabupaten atau kota dalam waktu satu tahun yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD untuk
membiayai kegiatan, proyek, dan operasional kerja pemerintah daerah
serta digunakan sebagai alat koordinasi dan pengambilan keputusan dalam
perencanaan pembangunan.

Menurut Permendagri Nomor77 Tahun 2020, Tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah, pengertian APBD adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah), dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang memiliki beberapa unsur,
seperti adanya rencana kegiatan suatu daerah beserta uraiannya secara
rinci, sumber penerimaan, adanya biaya-biaya yang merupakan batas
maksimal pengeluaran-pengeluaran yang akan dilaksanakan.

APBD merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah


dan semua Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam
tahun anggaran tertentu. APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan
pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah. APBD juga
merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk
meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di suatu
daerah.

APBD punya fungsi yang sama seperti APBN, yakni fungsi alokasi,
stabilisasi, dan distribusi. Alokasi untuk membayar pengeluaran
pemerintah daerah di segala bidang sesuai kebutuhannya, distribusi untuk
menyalurkan dana bagi masyarakat dalam bentuk subsidi, premi, atau dana
pensiun, serta stabilisasi untuk memenuhi kebijakan fiskal.

Namun, fungsi stabilitas dan distribusi lebih efektif bila dilaksanakan


pemerintah pusat dalam APBN, sedangkan pemerintah daerah biasanya
lebih efektif melaksanakan fungsi alokasi karena pemerintah daerah lebih
tahu kebutuhan dan standar pelayanan masyarakat.

Selain 3 fungsi di atas, APBD juga berfungsi sebagai otorisasi yakni


pedoman untuk melakukan pendapatan dan belanja daerah pada tahun
berjalan, perencanaan sebagai pedoman untuk melakukan rencana kegiatan
pada tahun berjalan, serta pengawasan sebagai pedoman untuk menilai
kinerja pemerintah daerah.

3.5 Kendala yang Dihadapi dan Solusi Pemecahan Masalah


Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan magang adalah :
a. Tidak adanya SOP (Standard Operating Procedure) untuk pemagang
sehingga tidak adanya kejelasan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
penulis ditempat magang. Pemulis hanyaakanbekerja saat ada yang
meminta bantuan dan ketika pemagang inisiatif menawarkan bantuan.
b. Penulis agak kesulitan saat memasukan nomor angka dan melakukan
verifikasi penyediaan danakarena ukuran huruf dan angka pada surat
permohonan SPD sangat kecil.
Solusi untuk mengatasi kendala adalah:
a. Susun SOP (Standard Operating Procedure) untuk pemagangSOP
(Standard Operating Procedure)adalah suatu set instruksi yang
memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini
mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau
terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap sistem
manajemen kualitas yang baik selalu didasari POS. Maka dari itu,
pihak instansi hendaklah menyusun SOP bagi pemagang agar dapat
bekerja sesuai SOP yang berlaku di instansi tersebut. Sehingga dapat
mempermudah bagi para pemagang instansi tersebut.
b. Penulis harus melihat dan membaca secara teliti agar dapat
memasukan datanya dengan benar.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Mahasiswa membutuhkan program magang dalam menghadapi dunia


kerja yang begitu praktis dan dinamis. Dalam melaksanakan magang,
mahasiswa diajak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai kegiatan
teknis dari sebuah teori yang diajarkandi bangku perkuliahan. Magang ini
menjadi sebuah caraterbaik bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
dalam mengaplikasikan langsung ilmu yang telah dimiliki.
Selama kurang lebih tiga minggu mengikuti kegiatan magang di
Badan Keuangan dan Aset DaerahKabupaten Timor Tengah Utara, penulis
mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang sangat berharga.
Penulis juga mendapat kesempatan untuk mengasah sikap disiplin, tanggung
jawab, dan cepat tanggap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah
diberikan. Penulis juga diajari sebuah nilai toleransi dan keberagaman
dalam suasana kerja yang ada diBadan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Timor Tengah Utara. Selama melaksanakan magang di Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:
a. Ada banyak ilmu serta pengetahuan baru yang diperoleh penulis selama
menjalankan kegiatan magang tersebut.
b. Kreativitas serta skill seseorang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja
yang semakin ketat
c. Penulis mendapatkan pengalaman mengenai lingkungan kerja dan
memahami cara bersosialisasi dan berkoordinasi dalam lingkungan
kerja.
d. Penulis belajar menyesuaikan diri dengan suasana dan etos kerja selama
melaksanakan kegiatan magang.

4.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan magang yang sudah dilakukan


penulis di instansi Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor
Tengah Utara, maka saran penulis untuk pelaksanaan magang selanjutnya
perlu disediakan waktu lebih lama lagi, sehingga mahasiswa lebih banyak
memahami dan memperoleh pengalaman dalam dunia kerja.
Lampiran 1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KEPALA BADAN

SEKRETARIS
KELOMPOK. JABATAN

FUNGSIONAL

SUB SUB SUB BAGIAN


KEUANGANDAN ASET
BAGIANPERENCA BAGIANUMUMDAN
NAAN DAN KEPEGAWAIAN
EVALUASI

BIDANG ANGGARAN BIDANG PERBENDAHARAAN BIDANG AKUNTANSI BIDANG ASET

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PERENCANAAN PENGENDALIAN ANGGARAN KAS PENGELOLAA BELANJA BELANJA TIDAK PEMBUKUAN PELAPORAN TINDAK LANJUT ANALISIS PEMANFAATAN PENGAMANAN DAN
KEBUTUHAN DAN DAN PEMINDAH SENGKETA
ANGGARAN ANGGARAN DAERAH DAN N KAS LANGSUNG LANGSUNG HASIL
PENATAUSAHAAN TANGAN
PENYEDIAAN DAERAH PEMERIKSAAN
DANA
Lampiran 2
FOTO-FOTO KEGIATAN
Lampiran3.
DAFTAR HADIR

Identitas Mahasiswa.
Nama :Jouzerio M.D Kadati
NIM :41200150
Perusahaan/Instansi/Lembaga :Badan Keuangan dan AsetDaerah Kabupaten Timor
Tengah Utara

Jam (WITA) TTD


No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
1 Senin, 19 Juni 2023 10.00 12.00 a. Ceremonial penerimaan mahasiswa
magang
2 Selasa, 20 Juni 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi;
b. Mendapat arahan dari Kepala
Badan Keuangan dan Aset Daerah
mengenai Tugas dan Fungsi SKPD
Badan Keuangan dan Aset Daerah
dalam Pemerintah Kabupaten
Timor Tengah Utara;
c. Pembagian mahasiswa magang ke
bidang-bidang.
3 Rabu, 21 Juni 2023 08.00 15.00 a. Pengenalan lingkungan kerja pada
bidang anggaran;
b. Pembagian tugas dan pelatihan
singkat penggunaan aplikasi yang
digunakan oleh pemerintah daerah
dalam melakukan pengelolaan
keuangan di daerah.
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
4 Kamis, 22 Juni 2023 08.00 15.00 a. Menghimpun laporan realisasi
penggunaan Spesifik Grant Bidang
Pekerjaan Umum pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruangan Tahun Anggaran
2023
b. Melakukan Input data realisasi
penggunaan Spesifik Grant Bidang
Pekerjaan Umum sesuai rekening
belanja pada Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Tahun
Anggaran 2023 pada portal
pelaporan Dirjen Perimbangan
Keuangan Kementerian Keuangan
dalam rangka memenuhi ketentuan
syarat salur Dana Spesifik Grant
Bidang Pekerjaan Umum Tahap II
Tahun 2023.
5 Jumat, 23 Juni 2023 08.00 15.00 a. Menyiapkan lembar kartu kendali
dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan ASN
dari aplikasi FMIS bagi seluruh
SKPD Pemkab. TTU periode Bulan
Juli;
b. Membantu Kasubbid. Pengendalian
Anggaran dalam menyusun
proyeksi belanja gaji dan tunjangan
pasca pembayaran gaji ke-XIII
pada sub kegiatan penyediaan gaji
dan tunjangan;
c. Menghimpun laporan realisasi
anggaran belanja iuran BPJS, Iuran
Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Iuran Jaminan Kematian bagi ASN
dan Kepala Daerah periode Bulan
Juli menurut Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD)
d. Laporan yang di himpun sejumlah
45 SKPD.
6 Senin, 26 Juni 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid.
Pengendalian Anggaran dalam
menyusun rancangan dokumen
Kebijakan Umum Perubahan
Anggaran (KUPA) dan
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
rancangan dokumen Perubahan
Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (P-PPAS) Kabupaten
Timor Tengah Utara Tahun
Anggaran 2023.
7 Selasa, 27 Juni 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Melanjutkan menyusun rancangan
dokumen Kebijakan Umum
Perubahan Anggaran (KUPA)
Kabupaten Timor Tengah Utara
Tahun Anggaran 2023 sesuai
instruksi Kasubbid. Pengendalian
Anggaran.
8 Senin, 3 Juli 2023 08.00 15.00 a. . Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023

9 Selasa, 4 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD sesuai
pengelompokan sumber dana
daerah untuk diterbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) Triwulan
III Tahun Anggaran 2023.
Permohonan Penyediaan Dana
Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah;
2. Badan Pengelola Perbatasan
Daerah;
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
3. Inspektorat.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana pada
aplikasi Finance Management
Information System (FMIS) guna
menerbitkan Surat Penyediaan
Dana (SPD) sesuai urutan surat
permohonan dari SKPD. Penerbitan
SPD antara lain:
1. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah;
2. Badan Pengelola Perbatasan
Daerah;
3. Inspektorat.
10 Rabu, 5 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.

11 Kamis, 6 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja


terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada urusan pemerintah
wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Rumah Sakit Umum Daerah
Kefamenanu;
4. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
5. Satuan Polisi Pamong Praja;
6. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah;
7. Dinas Sosial.
12 Jumat, 7 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada urusan pemerintah
wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
2. Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
3. Dinas Pangan ;
4. Dinas Lingkungan Hidup;
5. Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
6. Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa;
7. Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
13 Senin, 10 Juli 2023 08.00 15.00 a. Menyiapkan lembar kartu kendali
dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan ASN
dari aplikasi FMIS bagi seluruh
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
SKPD Pemkab. TTU periode Bulan
Juli.
14 Selasa, 11 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
b. yang akan dikerjakan;
Lanjutan menyiapkan lembar kartu
kendali dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan ASN
dari aplikasi FMIS bagi seluruh
SKPD Pemkab. TTU periode Bulan
Juli 2023.
15 Rabu, 12 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD sesuai
pengelompokan sumber dana
daerah untuk diterbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) Triwulan
III Tahun Anggaran 2023.
Permohonan Penyediaan Dana
Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
2. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
3. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana pada
aplikasi Finance Management
Information System (FMIS) guna
menerbitkan Surat Penyediaan
Dana (SPD) sesuai urutan surat
permohonan dari SKPD. Penerbitan
SPD antara lain:
1. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
2. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
3. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.

16 Kamis, 13 Juli 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja


terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
urusan pemerintah wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar
yang terdiri atas SKPD sebagai
berikut :
1. Dinas Perhubungan;
2. Dinas Komunikasi, Informatika,
dan Statistik;
3. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;
4. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
5. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
6. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.

17 Jumat, 14 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD sesuai
pengelompokan sumber dana
daerah untuk diterbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) Triwulan
III Tahun Anggaran 2023.
Permohonan Penyediaan Dana
Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Kecamatan Insana Barat;
2. Kecamatan Insana Tengah.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana pada
aplikasi Finance Management
Information System (FMIS) guna
menerbitkan Surat Penyediaan
Dana (SPD) sesuai urutan surat
permohonan dari SKPD. Penerbitan
SPD antara lain :
1. Kecamatan Insana Barat;
2. Kecamatan Insana Tengah.

18 Senin, 17 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja


terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada urusan pilihan yang
terdiri atas SKPD sebagai berikut :
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
3. Dinas Pertanian;
4. Dinas Peternakan;
5. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
19 Selasa, 18 Juli 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada unsur pendukung
b. urusan pemerintahan yang terdiri
atas SKPD sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah, terdiri atas:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah;
c. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
d. Bagian Perekonomian dan
SDA;
e. Bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan;
f. Bagian Hukum;
g. Bagian Pemerintahan;
h. Bagian Organisasi;
i. Bagian Administrasi
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Pembangunan.
2. Sekretariat DPRD.

20 Kamis, 20 Juli 2023 08.00 15.00 a. Monitoring Mahasiswa Magang

Membantu menyusun kertas kerja


b.
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada unsur kewilayahan
yang terdiri atas SKPD sebagai
berikut :
1. Kecamatan Kota Kefamenanu;
2. Kecamatan Miomaffo Timur;
3. Kecamatan Noemuti;
4. Kecamatan Miomaffo Barat;
5. Kecamatan Insana.
21 Jumat, 21 Juli 2023 08.00 15.00 a.
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
b.
22 Senin, 24 Juli 2023 08.00 15.00 a. Menghimpun laporan realisasi
penggunaan Spesifik Grant Bidang
Pekerjaan Umum pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Tahun Anggaran
b. 2023;
Melakukan Input data realisasi
penggunaan Spesifik Grant Bidang
Pekerjaan Umum sesuai rekening
belanja pada Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Tahun
Anggaran 2023 pada portal
pelaporan Dirjen Perimbangan
Keuangan Kementerian Keuangan
dalam rangka memenuhi ketentuan
syarat salur Dana Spesifik Grant
Bidang Pekerjaan Umum Tahap II
Tahun 2023.
23 Selasa, 25 Juli 2023 08.00 15.00 a. Menyiapkan lembar kartu kendali
dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan ASN
dari aplikasi FMIS bagi seluruh
SKPD Pemkab. TTU periode Bulan
Juli;
b. Membantu Kasubbid. Pengendalian
Anggaran dalam menyusun
proyeksi belanja gaji dan tunjangan
pasca pembayaran gaji ke-XIII
pada sub kegiatan penyediaan gaji
dan tunjangan;
c. Menghimpun laporan realisasi
anggaran belanja iuran BPJS, Iuran
Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Iuran Jaminan Kematian bagi ASN
dan Kepala Daerah periode Bulan
Juli menurut Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD);
d. Laporan yang dihimpun sejumlah
45 SKPD.
24 Rabu, 26 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid. Pengendalian
Anggaran dalam menyusun
rancangan dokumen Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran
(KUPA) dan rancangan dokumen
Perubahan Prioritas dan Plafon
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Anggaran Sementara (P-PPAS)
Kabupaten Timor Tengah Utara
Tahun Anggaran 2023.
25 Kamis, 27 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Melanjutkan menyusun rancangan
dokumen Kebijakan Umum
Perubahan Anggaran (KUPA)
Kabupaten Timor Tengah Utara
Tahun Anggaran 2023 sesuai
instruksi Kasubbid. Pengendalian
Anggaran.
26 Jumat, 28 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
27 Senin, 31 Juli 2023 08.00 15.00 a. Breafing pagi dalam rangka
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
28 Selasa, 1 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
Kertas kerja yang dikerjakan
b. meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
(RKPD) pada urusan pemerintah
wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Rumah Sakit Umum Daerah
Kefamenanu;
4. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
5. Satuan Polisi Pamong Praja;
6. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah;
7. Dinas Sosial.
29 Rabu, 2 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
Kertas kerja yang dikerjakan
b. meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada urusan pemerintah
wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
2. Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
3. Dinas Pangan ;
4. Dinas Lingkungan Hidup;
5. Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
6. Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa;
7. Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.
30 Kamis, 3 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
urusan pemerintah wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar
yang terdiri atas SKPD sebagai
berikut :
1. Dinas Perhubungan;
2. Dinas Komunikasi, Informatika,
dan Statistik;
3. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;
4. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
5. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
6. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.
31 Jumat, 4 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada urusan pilihan yang
terdiri atas SKPD sebagai berikut :
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif;
3. Dinas Pertanian;
4. Dinas Peternakan;
5. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
32 Sabtu, 5 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada unsur pendukung
urusan pemerintahan yang terdiri
atas SKPD sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah, terdiri atas:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah;
c. Bagian Kesejahteraan Rakyat;
d. Bagian Perekonomian dan
SDA;
e. Bagian Protokol dan
Komunikasi Pimpinan;
f. Bagian Hukum;
g. Bagian Pemerintahan;
h. Bagian Organisasi;
i. Bagian Administrasi
Pembangunan.
2. Sekretariat DPRD
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
33 Senin, 7 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada unsur penunjang
urusan pemerintahan dan unsur
pengawasan yang terdiri atas SKPD
sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Dearah;
2. Badan Keuangan dan Aset
Daerah;
3. Badan Pendapatan Daerah;
4. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah;
5. Badan Pengelola Perbatasan
Daerah;
6. Inspektorat.
34 Selasa, 8 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023.
b. Kertas kerja yang dikerjakan
meliputi data kerja sesuai data
rangkuman atas lampiran dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) pada unsur kewilayahan
yang terdiri atas SKPD sebagai
berikut :
1. Kecamatan Kota Kefamenanu;
2. Kecamatan Miomaffo Timur;
3. Kecamatan Noemuti;
4. Kecamatan Miomaffo Barat;
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
5. Kecamatan Insana.
35 Rabu, 9 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
unsur kewilayanan yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Kecamatan Insana Utara;
2. Kecamatan Biboki Selatan;
3. Kecamatan Biboki Utara;
4. Kecamatan Biboki Anleu;
5. Kecamatan Bikomi Utara.
36 Kamis, 10 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
unsur kewilayanan yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Kecamatan Bikomi Selatan;
2. Kecamatan Bikomi Nilulat;
3. Kecamatan Bikomi Tengah;
4. Kecamatan Naibenu;
5. Kecamatan Miomaffo Tengah.
37 Jumat, 11 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
unsur kewilayanan yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Kecamatan Musi;
2. Kecamatan Mutis;
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
3. Kecamatan Noemuti Timur;
4. Kecamatan Insana Barat;
5. Kecamatan Insana Tengah.
38 Sabtu, 12 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Lanjutan menyusun kertas kerja
terkait klasifikasi perubahan
anggaran berdasarkan urusan
pemerintah daerah dan organisasi
perangkat daerah, program,
kegiatan, sub kegiatan dan Jenis
Belanja Daerah atas rancangan
dokumen Perubahan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (P-
PPAS) Kabupaten Timor Tengah
Utara Tahun Anggaran 2023 pada
unsur kewilayanan dan unsur
pemerintah umum yang terdiri atas
SKPD sebagai berikut :
1. Kecamatan Insana Fafinesu;
2. Kecamatan Biboki Moenleu;
3. Kecamatan Biboki Tanpah;
4. Kecamatan Biboki Feotleu;
5. Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik.
39 Senin, 14 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Menyiapkan lembar kartu kendali
dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan ASN
dari aplikasi FMIS bagi seluruh
SKPD Pemkab. TTU periode Bulan
Juli.
40 Selasa, 15 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Membantu menyusun format
perhitungan dan proyeksi kenaikan
belanja gaji dan tunjangan ASN dan
kebutuhan penggajian Pimpinan
dan Anggota DPRD Kabupaten
TTU tingkat perubahan APBD
periode Bulan Agustus 2023.
41 Rabu, 16 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Menghimpun laporan realisasi
penggunaan dana kelurahan pada
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Kecamatan Kota
Kefamenanu, Kecamatan Biboki
Utara dan Kecamatan Insana Tahun
Anggaran 2023;
b. Melakukan Input data realisasi
penggunaan dana kelurahan sesuai
rekening sesuai Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Kecamatan Kota Kefamenanu,
Kecamatan Biboki Utara dan
Kecamatan Insana Tahun Anggaran
2023 pada portal pelaporan Dirjen
Jam (WITA) TTD
No Hari/Tanggal Deskripsi Pekerjaan
Masuk Keluar Mahasiswa
Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan dalam
rangka memenuhi ketentuan syarat
salur Dana Spesifik Grant
Pendanaan Kelurahan Tahap II
Tahun 2023.
42 Jumat, 18 Agustus 2023 08.00 15.00 a. Persiapan penarikan/pelepasan
mahasiswa magang untuk kembali
Ke Kampus;
b. Pertemuan bersama Kepala Badan
Keuangan dan Aset Daerah dengan
Dosen Pendamping Lapang guna
melakukan serah terima dan
pelepasan mahasiswa magang
untuk kembali ke Universitas;
c. Pelepasan Mahasiswa Magang oleh
Pimpinan beserta Jajaran Pejabat
Eselon III dan Eselon IV serta
Pelaksana pada Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kab. TTU.

Mengetahui
Kefamenanu, 18 Agustus 2023
PembimbingLapangan,

Yustisia Ratna Sari Redjo, SE


NIP. 198012022002122014

Lampiran4.

DAFTAR HADIR

Identitas Mahasiswa
Nama :Jouzerio M.D Kadati
NIM :41200150
Perusahaan/Instansi/Lembaga :Badan Keuangan dan AsetDaerah

Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
1 Senin, 19 Juni 2023 a. Ceremonial penerimaan 10.00 12.00
mahasiswa magang
2 Selasa, 20 Juni 2023 a. Breafing pagi; 08.00 15.00
b. Mendapat arahan dari Kepala
Badan Keuangan dan Aset Daerah
mengenai Tugas dan Fungsi
c. SKPD Badan Keuangan dan Aset
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
Daerah dalam Pemerintah
Kabupaten Timor Tengah Utara;
Pembagian mahasiswa magang ke
bidang-bidang.
3 Rabu, 21 Juni 2023 a. Pengenalan lingkungan kerja pada 08.00 15.00
bidang anggaran;
b. Pembagian tugas dan pelatihan
singkat penggunaan aplikasi yang
digunakan oleh pemerintah daerah
dalam melakukan pengelolaan
keuangan di daerah.
4 Kamis, 22 Juni 2023 a. Breafing pagi dalam rangka 08.00 15.00
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid. Penyediaan
Dana dan Anggaran Kas dalam
menyusun rangkuman penyediaan
dana SKPD untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023.
5 Jumat, 23 Juni 2023 a. Breafing pagi dalam rangka 08.00 15.00
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid. Penyediaan
Dana dan Anggaran Kas dalam
menyusun ringkasan penyediaan
dana SKPD sesuai pengelompokan
sumber dana daerah untuk
diterbitkan Surat Penyediaan Dana
(SPD) Triwulan III Tahun
Anggaran 2023.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
6 Senin, 26 Juni 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.

7 Selasa, 27 Juni 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Pertanian;
2. Dinas Peternakan;
3. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Pertanian;
2. Dinas Peternakan;
3. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
8 Senin, 3 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Dearah;
2. Badan Keuangan dan Aset
Daerah;
3. Badan Pendapatan Daerah.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Dearah;
2. Badan Keuangan dan Aset
Daerah;
3. Badan Pendapatan Daerah.
9 Selasa, 4 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah;
2. Badan Pengelola Perbatasan
Daerah;
3. Inspektorat.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah;
2. Badan Pengelola Perbatasan
Daerah;
3. Inspektorat.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
10 Rabu, 5 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
b. Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
2. Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak;
3. Dinas Pangan ;
4. Dinas Lingkungan Hidup.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
2. Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak;
3. Dinas Pangan ;
4. Dinas Lingkungan Hidup.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
11 Kamis, 6 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
2. Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
3. Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencan.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
2. Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
3. Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana.

12 Jumat, 7 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Perhubungan;
2. Dinas Komunikasi, Informatika,
dan Statistik;
3. Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Perhubungan;
2. Dinas Komunikasi, Informatika,
dan Statistik;
3. Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah.
13 Senin, 10 Juli 2023 a. Menyiapkan lembar kartu kendali 08.00 15.00
dan realisai belanja gaji dan
tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan
ASN dari aplikasi FMIS bagi
seluruh SKPD Pemkab. TTU
periode Bulan Juli.
14 Selasa, 11 Juli 2023 a. Breafing pagi dalam rangka 08.00 15.00
penyegaran informasi dan tugas
b. yang akan dikerjakan;
Lanjutan menyiapkan lembar kartu
kendali dan realisai belanja gaji
dan tunjangan pada sub kegiatan
penyediaan gaji dan tunjangan
ASN dari aplikasi FMIS bagi
seluruh SKPD Pemkab. TTU
periode Bulan Juli 2023.
15 Rabu, 12 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
2. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
3. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
2. Dinas Kepemudaan dan
Olahraga;
3. Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan.
16 Kamis, 13 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Kecamatan Musi;
2. Kecamatan Mutis;
3. Kecamatan Noemuti Timur;
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Kecamatan Musi;
2. Kecamatan Mutis;
3. Kecamatan Noemuti Timur;

17 Jumat, 14 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
b. 2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Kecamatan Insana Barat;
2. Kecamatan Insana Tengah.
Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Kecamatan Insana Barat;
2. Kecamatan Insana Tengah.

18 Senin, 17 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00


Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain :
1. Kecamatan Bikomi Selatan;
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
2. Kecamatan Bikomi Nilulat;
3. Kecamatan Bikomi Tengah;
4. Kecamatan Naibenu;
5. Kecamatan Miomaffo Tengah.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Kecamatan Bikomi Selatan;
2. Kecamatan Bikomi Nilulat;
3. Kecamatan Bikomi Tengah;
4. Kecamatan Naibenu;
5. Kecamatan Miomaffo Tengah.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
19 Selasa, 18 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain :
1. Kecamatan Insana Utara;
2. Kecamatan Biboki Selatan;
3. Kecamatan Biboki Utara;
4. Kecamatan Biboki Anleu;
5. Kecamatan Bikomi Utara.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Kecamatan Insana Utara;
2. Kecamatan Biboki Selatan;
3. Kecamatan Biboki Utara;
4. Kecamatan Biboki Anleu;
5. Kecamatan Bikomi Utara.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
20 Kamis, 20 Juli 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain :
1. Kecamatan Kota Kefamenanu;
2. Kecamatan Miomaffo Timur;
3. Kecamatan Noemuti;
4. Kecamatan Miomaffo Barat;
5. Kecamatan Insana.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Kecamatan Kota Kefamenanu;
2. Kecamatan Miomaffo Timur;
3. Kecamatan Noemuti;
4. Kecamatan Miomaffo Barat;
5. Kecamatan Insana.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
21 Jumat, 21 Juli 2023 a. Persiapan penarikan/pelepasan 08.00 15.00
mahasiswa magang untuk kembali
Ke Kampus;
b Pertemuan bersama Kepala Badan
Keuangan dan Aset Daerah
dengan Dosen Pendamping
Lapang guna melakukan serah
terima dan pelepasan mahasiswa
magang untuk kembali ke
Universitas;
c.. Pelepasan Mahasiswa Magang
oleh Pimpinan beserta Jajaran
Pejabat Eselon III dan Eselon IV
serta Pelaksana pada Badan
Keuangan dan Aset Daerah Kab.
TTU.

Mengetahui
Kefamenanu, 18 Agustus 2023
PembimbingLapangan

Yustisia Ratna Sary Redjo, SE


NIP. 198012022002122014
Lampiran 5
SURAT IJIN MAGANG DARI FAKULTAS
Lampiran 6
SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG DAN PENEGMBALIAN
DARI PERUSAHAAN/INSTANSI/LEMBAGA
Lampiran 7
CURICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Jouzerio M.D Kadati
Tempat tanggal lahir : Kefamenanu, 07 Juli 2002
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Alamat : JL. Diponegoro, Bansone
No.hp : 0821 4551 2377
Status : Mahasiswa
e-mail : daosjouze@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
TK : TK MARSUDIRINI Kefamenanu
SD : SD MARSUDIRINI Kefamenanu
SMP : SMPN 2 Kefamenanu
SMA : SMAN 3 Kefamenanu
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Timor

Anda mungkin juga menyukai