OLEH
JOUZERIO M.D KADATI
NPM :41200150
Diajukan Oleh:
Nama : Jouzerio M.D Kadati
NIM : 41200150
Program Studi : Manajemen
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena karunia-Nya yang
telah memberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran kepada penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja atau magang. Laporan magang ini
merupakan hasil dari kegiatan magang yang penulis lakukan selama dua bulan
pada unit kerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah
Utara. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah praktik kerja/magang pada program studi manajemen Universitas Negeri
Timor.
Selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, penulis
mendapatkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, baik melalui doa ataupun dukungan moril,
khusunya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Stefanus Sio, M.P, selaku Rektor Universitas Negeri Timor.
2. Bapak Aquidowaris Manek, SE, M, SA selakuDekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Timor.
3. Elfrida Desidereta Naihati, SE., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen.
4. Felisisima Afoan,SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademikdalam
proses penyelesaian laporan praktik kerja/magang ini.
5. Emilia Kiha,SEselaku Dosen Pembimbing Lapangan karena telah
membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama proses
pembuatan laporan praktik kerja/magang ini.
6. Keluarga Besar Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor
Tengah Utarayang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakanpraktik kerja/magang dan juga telah memberikan bimbingan,
motivasi serta pengalaman kerja yang baik kepada penulis selama proses
melaksanakan magang di unit kerja.
7. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan, saran dan kritik dalam
rangka menyelesaikan laporan magang ini.
8. Keluarga dan Orangtua yang senantiasa memberikan dukungan dan
semangat dalam perkuliahan dan penyusunan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
BABIV PENUTUP......................................................................................53
LAMPIRAN - LAMPIRAN..................................................................... 55
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia memiliki peranan dan tanggung jawab
yang besar dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan
peningkatan daya saing serta menjadi agen perubahan untuk kemajuaan dan
kemakmuran bangsa dan Negara. Perguruan tinggi juga mempunyai peranan
penting dalam mengembangkan keterampilan dan kreativitas mahasiswanya
guna menghasilkan lulusan terbaik dan mampu berdaya saing di lapangan
kerja. Artinya setiap lulusan harus memiliki kompetensi seperti
pengetahuan, keterampilan dan perilaku professional sehingga dapat
bersaing dalam dunia kerja. Adanya program praktik kerja/magang ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengenal, mengetahui dan
memperoleh pengalaman dari dunia kerja sebagai bekal persiapan
mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Praktik kerja/magang adalah kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di
dunia kerja baik pada bidang industry, perbankan maupun pemerintahan dan
merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa
Universitas Negeri Timor. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman sebelum mereka memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dari praktik
kerja lapangan yang sudah dilaksanakan.
Kegiatan secara langsung di dunia kerjaakanmampu mengembangkan
kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang kerja khususnya di
sektor perekonomian. Dengan itu mahasiswa dalam studi
manajemenakanmampu mengimplementasikan teori yang telah didapat
dalam perkuliahan.
Pada kesempatan praktik kerja/magang yang ditempuh di semester VI
(enam) ini, mengambil lokasi pada Kantor Badan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Sebagai lembaga pemerintah di
daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menyelenggarakanpengelolaankeuangan dan aset daerah yang optimal.
Bagaimana sebenarnya prosedur pengelolaan keuangan dan aset daerah?
dimana pihak Badan Keuangan dan Aset Daerah harus melakukan kegiatan
yang lebih intensif agar meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan
aset di daerah yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel untuk
mendukung otonomi daerah di Kabupaten Timor Tengah Utara. Hal inilah
yang menjadikan penulis tertarik dalam memilih Kantor Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai tempat Kegiatan
Praktik Kerja/Magang.
1 PNS 36
2 CPNS 0
3 Tenaga Honorer 14
Jumlah 50
Tabel 2.2 Jumlah pegawai berdasarkan eselonering pada Badan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
1 II 1
2 III 3
3 IV 11
4 Non Eselon 21
Jumlah 36
Tabel 2.3 Jumlah pegawai berdasarkan Golongan Ruang pada Badan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara
Jumlah (orang)
No Golongan
PNS CPNS
1 Golongan IV 3 -
2 Golongan III 31 -
3 Golongan II 2 -
4 Golongan I - -
Total 36 -
1 S2 - - - -
2 S1 33 - - 33
3 D3 - - - -
4 SLTA 3 - - 3
5 SLTP - - - -
6 SD - - - -
Total 36 - - 36
12. AC 4 Unit
13. Wireless 2 Unit
14. Microphone 2 Unit
15. Mini Komputer 1 unit
NO SARANA & PRASARANA JUMLAH KET
16. P.C. Unit Komputer 5 unit
17. Laptop 47 unit
18. Camera Digital 1 Unit
19. Printer 25 Unit
20. Lemari Es 1 Unit
21. Screen Projector 1 Unit
22. Meja Biro 53 Buah
23. Televisi 1 Unit
24. Loudspeaker 1 Unit
25. Kursi Tamu 3 Unit
26 Kursi Kerja 8 Unit
27 Sofa 3 Unit
28 Peralatan Personel Komputer Lain- 43 Unit
lain
29 Camera dan Attachment 1 Unit
30 Mesin Barcode 4 Unit
31 Piano 1 Unit
32 Ensyclopedia, Kamus, Buku 76 Buah
Referensi
Sumber : Subbagian Keuangan dan Aset BKAD Kab.Timor Tengah Utara Tahun 2020
2.4 Tugas Setiap Bidang pada Badan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Timor Tengah Utara dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kepala Badan
Uraian Tugas Kepala Badan Keuangan dan Aset adalah:
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penyusunan rencana strategis (Renstra) Badan
Dokumen perencanaan tahunan.
- Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
penyusunan dan penatapan kebijakan, norma, standar prosedur dan
kriteria bidang anggaran, bidang perbendaharaan, bidang akuntansi
dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian kebijakan teknis bidang anggaran, bidang
perbendaharaan, bidang akuntansi dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian evaluasi bidang anggaran, bidang perbendaharaan,
bidang akuntansi dan bidang aset.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian urusan kesektariatan, kepegawaian dan rumah tangga
badan.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penggunaan anggaran serta kinerja Badan
- Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan produk hukum sesuai dengan bidang
bidang tugasnya.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
b) Sekretariat
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbagian
perencanaaan dan evaluasi.
- Menyusun dokumen rencana strategis,rencana kinerja, rencana
kerja dan perjanjian kinerja badan.
- Menyusun laporan kinerja instansi pemerintahan, LKPJ, LPPD,
dan laporan kinerja lainnya.
- Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta
menyusunnya dalam bentuk data base yang mudah diakses
sesuai kebutuhan.
- Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria sekretariat dan bidang di lingkungan
badan.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program daan kegiatan subbagian umum dan
kepegawaian.
- Menyiapkan data dan informasi pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian badan.
- Melaksanakan kegiatan penataan urusan rumah tangga meliputi
perancanaan kebutuhan rumah tangga badan serta penataan
ruangan kerja.
- Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan
perlengkapan dan peralatan badan serta pengamanan kantor
serta pengamanan kantor pada jam dinas maupun diluar jam
dinas.
- Menyusun laporan pelaksanaan budaya kerja dan pengendalian
internal sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
- Mengumpul, mengoreksi kelangkapan dan menyampaikan
bahan usulan urusan kepegawaian aparatur termasuk pegawai
tidak tetap.
- Menyiapkan dan merekapitulasi presentasi harian pegawai
sebagai bahan pembinaan disiplin pegawai.
- Mengusulkan kebutuhan pendidikan dan pelatihan aparatur.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
bawahan.
Subbagian Umu dan Kepegawaian memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbagian keuangan
dan asset.
- Menghimpun dan melakukan sinkronisasi rencana kerja dan
anggaran dari bidang-bidang secretariat.
- Melakukan pengelolaan anggaran belanja badan.
- Meneliti kelengkapan surat perintah pembayaran (SPP)yang
disampaikan bendahara pengeluaran yang diketahui/disetujui
pejabat pelaksanaan teknis kegiatan.
- Melakukan verifikasi SPP.
- Meyimpan SPM.
- Melakukan verifikasi harian penerimaan SKPKD.
- Melakukan pembukuan dan verifikasi.
- Menyusun laporan keuangan semester 1 dan laporan akir tahun.
- Mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi badan.
- Melakukan pencatatan dan inventarisasi badan milik daerah
pada badan.
- Menyusun laporan barang semester 1 dan laporan akir tahun.
c) Bidang Anggaran
Subbidang Perencanaan Anggaran memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
perancanaan anggaran.
- Menyiapkan rancangan Surat Edaran Kepala Daerah tentang
pedoman penyusunan RKA perangkat daerah berdasarkan nota
kesepakatan sebagai acuan kepala daerah dalam menyusun
RKA.
- Melaksanakan verifikasi RKA dan RKA-P sebagai bahan
penyusunan rancangan perubahan APBD.
- Menghimpun dan meneliti bahan serta data-data
pendapatan,belanja dan pembiayaan dalam rangka penyusunan
rancangan APBD serta rancangan perubahan APBD.
- Menyusun rancangan APBDP dan finalisasi APBDP.
- Menyiapkan nota keuangan atas rancangan APBD dan
rancangan APBDP.
- Melakukan penyusaian atas hasil pembahasan APBD dan
APBDP pada komisi dan badan anggaran DPRD.
- Menyiapkan bahan evaluasi APBD dan APBD perubahan.
- Menyiapkan bahan penyempurnaan rancangan APBD dan
rancangan perubahan APBD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan perlaksanaan laporan.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
Subbidang Pengendalian Anggaran memiliki uraian tugas sebagai
berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
pengendalian anggaran.
- Menyiapkan rancangan suratkepada perangkat daerah untuk
menyiapkan rancangan DPA dan DPPA.
- Menghimpun rancangan DPA dan DPPA dari perangkat daerah.
- Meneliti DPA-PD,DPPA-PD dan DPAL.
- Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
Subbidang Anggaran Kas Daerah dan Penyediaan Dana memiliki
uraian tugas sebagai berikut :
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang anggaran
kas dan penyediaan dana.
- Mendampingi perangkat daerah dalam penyusunan anggaran kas
daerah.
- Menghimpun anggaran kas perangkat daerah.
- Menyusun anggaran pemerintah daerah.
- Menghimpun permohonan penyediaan dana dari perangkat
daerah.
- Mengolah dan menyiapkan bahan/dana untuk penerbitan SPD.
- Menerbitkan SPD.
- Mendistribusikan SPD yang telah disahkan kepada perangkat
daerah.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
d) Bidang Perbendaharaan
Kepala Bidang Perbendaharaan
- Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang perbendaharaan
- Menyusun norma,standar,prosedur dan kriteria bidang
perbendaharaaan.
- Menyiapkan surat edaran tentang usulan menunjukan pejabat
pengelola keuangan perangkat daerah.
- Menyiapakan keputusan bupati tentang pembukaan rekening
bendahara perangkat daerah.
- Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD
oleh bank yabg telah dituju.
- Melakukan verifikasi terhadap laporan surat
pertanggungjawaban fungsional.
- Melakukan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran kas serta
pemungutan dan pemotongan penerimaan fihak ketiga ( PFK )
atas SP2D dan rekening koran
- Menyiapkan surat keputusan bupati tantang penempatan uang
daerah dengan membuka rekening kas umum daerah dan
penetapan kelebihan kas dalam bentuk setara kas dan atau
investasi jangka pendek
- Mengendalikan penerimaan, menyimpan dan pembayaran atas
beban rekening kas umum daerah
- Peneliti dokumen penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan
rekening Koran
- Menerbitkan SP2D
- Melakukan verifikasi dan penerbitan SKPP
- Menyusun laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas
daerah
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
Subbidang Pengelolaan Kas Daerah
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang
pengelolaan kas daerah
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas oleh bank yang telah
ditunjuk
- Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
- Mencatat buku kas umum bendahara umum daerah dan buku kas
pembantu yang diperlukan
- Melakukan rekonsiliasi data penerimaan dan pengeluaran kas
serta pemungutan dan pemotongan atas SP2D dan rekening
Koran
- Melakukan verifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
perangkat daerah
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas non anggaran
- Menyusun dan menyediakan laporan aliran secara periodik
- Menyimpan surat-surat berharga
- Melaksanakan monitoring pendapatan transfer dari pemerintah
pusat
- Menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama dengan bank dan
atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk dalam rangka
penempatan uang daerah
- Menyiapkan keputusan bupati tentang pembukaan rekening
bendahara perangkat daerah
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
Subbidang Belanja Langsung
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang belanja
langsung.
- Melaksanakan registrasi atas SPM belanja Perangkat Daerah
- Melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti
dokumen SPM.
- Melakukan verifikasi dokumen SPM perangkat daerah beserta
kelengkapannya untuk proses penerbitan SP2D belanja
langsung.
- Melaksanakanverifikasi perhitungan pemungutan dan
pemotongan PFK.
- Melakukan verifikasi Surat Penanggungjawaban (SPJ)
Fungsional dan bendahara Perangkat Daerah.
- Merekap,mencatat dan membuat membuat bukti
rekonsiliasisurat pertanggungjawaban (SPJ) fungsional dan
bendahara pengeluaran perangkat daerah.
- Melaksanakan pengendalian sumber dan berdasarkan SP2D
dengan perangkat daerah.
- Membuat laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D.
- Melaksanakan koordinasi dan pembinaan perbendaharaan
terhadap bendahara penerimaan dan pengeluaran perangkat
daerah.
Subbidang Belanja Tidak Langsung
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang belanja
tidak langsung
- Menginput dan mencetak data gaji dari seluruh perangkat daerah
- Melaksanakan registrasi atas SPM dan SP2D belanja perangkat
daerah
- Melaksanakan verifikasi dokumen SPM perangkat Daerah
beserta kelengkapannya untuk proses penerbitan SP2D belanja
tidak langsung ( Belanja Pegawai )
- Melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan
PFK belanja pegawai
- Melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasar dengan
perangkat daerah
- Menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas
berdasarkan SP2D
- Melakukan verifikasi dan memproses penerbitan surat
keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji PNS
- Membuat laporan belanja pegawai
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
e) Bidang Akuntansi
Subbidang Pembukaan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang pembukuan
- Melaksanakan rekonsilisasi laporan pertanggungjawaban
fungsional penerimaan dan pengeluaran pada perangkat daerah
- Melakukan evaluasi laporan pertanggungjawaban fungsional
penerimaan dan pengeluaran pada perangkat daerah
- Menerima dan melaksanakan pencatatan atas
pertanggungjawaban pelaksanaan BLUD
- Menyiapkan laporan realisasi APBD secara periodik
- Menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
- Melaksanakan pembinaan teknis penatausahaan keuangan
daerah
- Menyiapkan bahan pemberian peringatan/teguran atas
keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban
fungsional
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
Subbidang Pelaporan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang pembukuan
- Menyusun kebijakan dan sistem akuntansi pemerintahan daerah
- Melakukan rekonsiliasi laporan penerimaan dan pengeluaran
dengan perangkat daerah
- Menyusun laporan realisasi APBD semester dan prognosis 6
(enam) bulan berikutnya
- Melakukan verifikasi dan rekonsiliasi laporan keuangan
perangkat daerah
- Melakukan konsolidasi laporan keuangan perangkat daerah
- Menyiapkan laporan realisasi anggaran,laporan
operasioanal,laporan perubahan ekuitas,neraca, laporan arus
kas,laporan perubahan saldo anggaran lebih dan catatan atas
laporan keuangan pemerintah daerah
- Menyiapkan iktisar laporan keuangan BUMD
- Menyiapkan rancangan dan finalisasi peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
- Menyiapkan rancangandan finalisasi peraturan bupati tentang
penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
- Menyiapkan bahan penyanjian informasi keuangan pemerintah
daerah.
- Melakukan koordinasi dalam rangka penyusunan laporaan
keuangan BLUD.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
Subbidang Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan
- Menyusun rencana program dan kegiatan subbidang tindaklanjut
hasil pemeriksaan.
- Melakukan koordinasi penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan dengan instansi terkait.
- Melaksanakan identifikasi dan klasifikasi tindaklanjut TP/TGR
keuangan dan barang milik daerah.
- Menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) keuangan
dan barang milik daerah.
- Memfasilitasi pelaksanaan rapat-rapat terkait TPTGR Keuangan
dan Barang Milik Daerah.
- Melaksanakan rekonsiliasi TPTGR keuangan dan barang milik
daerah dengan perangkat daerah terkait.
- Menyiapkan laporan tindaklanjut penyelesaian TPTGR
keuangan dan barang milik daerah.
- Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas.
f) Bidang Asset
- Mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang aset.
- Merumuskan kebijakan teknis operasional bidang aset,meliputi
perencanaan pengadaan,penatausahaan dan pengawasan dan
pengendalian.
- Menyusun norma,standar,prosedur dan kriteria bidang aset.
- Menyelenggarakan rencana kerja bidang aset,meliputi
perancanaan pengadaan,penataausahaan,pengawasan dan
pengendalian.
- Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai lingkup
tugasnya.
- Melakukan monitoring,evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
bidang aset.
- Mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
a. Belanja Pegawai
1. Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Kompensasi diberikan kepada Kepala Daerah/wakil Kepala
Daerah, pimpinan/anggota DPRD, dan Pegawai ASN.
a) Belanja Pegawai bagi kepala daerah dan wakil kepala
daerah dianggarkan pada belanja SKPD sekretariat daerah.
b) Belanja Pegawai bagi Pimpinan dan Anggota DPRD
dianggarkan pada belanja SKPD Sekretariat DPRD.
c) Belanja Pegawai ASN dianggarkan pada belanja SKPD
bersangkutan.
3. Belanja pegawai paling sedikit berupa gaji/uang representasi
dan tunjangan, tambahan penghasilan Pegawai ASN, belanja
penerimaan lainnya pimpinan dan anggota DPRD serta kepala
daerah, wakil kepala daerah, honorarium, insentif pemungutan
pajak daerah dan retribusi daerah/Jasa layanan lainnya yang
selanjutnya terkait belanja pegawai diuraikan dalam peraturan
perundang-undangan.
4. Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan
kepada Pegawai ASN dengan memperhatikan kemampuan
Keuangan Daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Pegawai ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
intansi pemerintah.
6. Persetujuan DPRD dilakukan bersamaan dengan pembahasan
KUA.
7. Tambahan penghasilan diberikan berdasarkan pertimbangan
beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan
profesi, prestasi kerja, dan/atau pertimbangan objektif lainnya,
diuraikan sebagai berikut:
a. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja diberikan
kepada pegawai ASN yang dibebani pekerjaan untuk
menyelesaikan tugas yang dinilai melampau beban kerja
normal;
b. Tambahan penghasilan berdasarkan tempat bertugas
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di daerah memiliki tingkat kesulitan
tinggi dan daerah terpencil;
c. Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam melaksanakan
tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki
resiko tinggi;
d. Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi
diberikan kepada pegawai ASN yang dalam mengemban
tugas memiliki keterampilan khusus dan langka;
e. Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja
diberikan kepada pegawai ASN yang memiliki prestasi
kerja yang tinggi dan/atau inovasi; dan
f. Tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif
lainnya diberikan kepada pegawai ASN sepanjang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
8. Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah
ditetapkan dengan Perkada dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
9. Dalam hal belum adanya Peraturan Pemerintah, Kepala Daerah
dapat memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai ASN
setelah mendapat persetujuan Menteri.
10. Persetujuan Menteri ditetapkan setelah memperoleh
pertimbangan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
11. Dalam hal Kepala Daerah menetapkan pemberian tambahan
penghasilan bagi Pegawai ASN tidak sesuai dengan ketentuan,
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan
Dana Transfer Umum atas usulan Menteri.
c. Belanja Bunga
1. Belanja bunga berupa belanja bunga utang pinjaman dan
belanja bunga utang obligasi. Pemerintah daerah yang
memiliki kewajiban pembayaran bunga utang dianggarkan
pembayarannya dalam APBD tahun anggaran berkenaan.
2. Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan pembayaran
bunga utang yang tidak berasal pembayaran atas kewajiban
pokok utang, yang dianggarkan pembayarannya dalam APBD
tahun anggaran berkenaan.
3. Pembayaran dianggarkan pada SKPD/unit SKPD yang
melaksanakan PPK BLUD dan SKPD yang melaksanakan
fungsi PPKD/SKPKD terkait.
4. Belanja bunga diuraikan menurut objek, rincian objek dan sub
rincian objek.
d. Belanja Subsidi
1. Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan belanja
subsidi agar harga jual produksi atau jasa yang dihasilkan oleh
badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
2. Badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta merupakan badan yang menghasilkan produk atau jasa
pelayanan dasar masyarakat, termasuk penyelenggaraan
pelayanan publik antara lain dalam bentuk penugasan
pelaksanaan kewajiban pelayanan umum (public service
obligation).
3. Badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan usaha milik
swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagai penerima subsidi, terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu oleh kantor akuntan publik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Dalam hal tidak terdapat kantor akuntan publik, pemeriksaan
dengan tujuan tertentu dapat dilaksanakan oleh lembaga lain
yang independen dan ditetapkan oleh kepala daerah.
5. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu merupakan pemeriksaan
yang bertujuan untuk memberikan kesimpulan atas kelayakan
penganggaran pemberian subsidi.
6. Hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu menjadi dasar
perencanaan dan bahan pertimbangan untuk memberikan
subsidi tahun anggaran berikutnya.
7. Penerima subsidi sebagai objek pemeriksaan bertanggung
jawab secara formal dan material atas penggunaan subsidi
yang diterimanya, dan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada kepala daerah.
8. Pemerintah daerah menganggarkan belanja subsidi dalam
APBD tahun anggaran berkenaan pada SKPD terkait.
9. Untuk pemberian subsidi kepada BUMD penyelenggara sistem
penyediaan air minum mengacu pada Peraturan Menteri.
10. Pemberian subsidi berupa bunga atau bagi hasil kepada usaha
mikro kecil dan menengah pada perorangan tidak perlu
dilakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
11. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian dan
pertanggungjawaban subsidi diatur dalam perkada sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Belanja Hibah
1. Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan
dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah
setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan
pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan pilihan,
kecuali ditentukan lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian
Sasaran Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah sesuai
kepentingan Daerah dalam mendukung terselenggaranya
fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas,
dan manfaat untuk masyarakat.
3. Penganggaran belanja hibah dianggarkan pada SKPD terkait
dan dirinci menurut objek, rincian objek, dan sub rincian objek
pada program, kegiatan, dan sub kegiatan sesuai dengan tugas
dan fungsi perangkat daerah terkait. Untuk belanja hibah yang
bukan merupakan urusan dan kewenangan pemerintah daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
bertujuan untuk menunjang pencapaian sasaran program,
kegiatan dan sub kegiatan pemerintah daerah, dianggarkan
pada perangkat daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Belanja hibah diberikan kepada:
a. Pemerintah Pusat
1) Hibah kepada pemerintah pusat diberikan kepada
satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah
non-kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam
daerah yang bersangkutan.
2) Hibah dari pemerintah daerah dilarang tumpang tindih
pendanaannya dengan anggaran pendapatan dan
belanja negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3) Unit kerja pada Kementerian Dalam Negeri yang
membidangi urusan pemerintahan di bidang
Administrasi Kependudukan dapat memperoleh Hibah
dari Pemerintah Daerah untuk penyediaan blanko
kartu tanda penduduk elektronik.
4) Penyediaan setiap keping blangko kartu tanda
penduduk elektronik tidak didanai dari 2 (dua) sumber
dana yaitu Hibah APBD maupun anggaran
pendapatan dan belanja negara.
5) Hibah kepada pemerintah pusat dimaksud hanya dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan.
b. Pemerintah Daerah Lainnya
1) Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya diberikan
kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. BUMN
Hibah kepada badan usaha milik negara diberikan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
d. BUMD
Hibah kepada badan usaha milik daerah diberikan dalam
rangka untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah
Daerah dari Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Hibah kepada BUMD
tidak dapat diberikan dalam bentuk barang kecuali uang
atau jasa.
e. Badan dan Lembaga, serta Organisasi Kemasyarakatan
yang Berbadan Hukum Indonesia
Hibah kepada badan dan lembaga diberikan kepada badan
dan lembaga:
1. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang
dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan;
2. yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah
memiliki surat keterangan terdaftar yang diterbitkan
oleh Menteri, gubernur atau bupati/wali kota; atau
3. yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial
kemasyarakatan berupa kelompok
masyarakat/kesatuan masyarakat hukum adat
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, dan keberadaannya diakui
oleh pemerintah pusat dan/atau Pemerintah Daerah
melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan
instansi vertikal atau kepala satuan kerja perangkat
daerah terkait sesuai dengan kewenangannya.
4. Koperasi yang didirikan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan memenuhi kriteria
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan
hukum Indonesia diberikan kepada organisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum, yayasan atau
organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
perkumpulan, yang telah mendapatkan pengesahan badan
hukum dari kementerian yang membidangi urusan hukum
dan hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Hibah kepada badan dan lembaga
dapat diberikan dengan persyaratan paling sedikit:
1. Memiliki kepengurusan di daerah domisili;
2. Memiliki keterangan domisili dari lurah/kepala desa
setempat atau sebutan lainnya; dan
3. Berkedudukandalam wilayah administrasi Pmerintah
Daerah dan/atau badan dan Lembaga yang
berkedudukan di luar wilayah administrasi
Pemerintah Daerah untuk menunjang pencapaian
sasaran program, kegiatan dan sub kegiatan
pemerintah daerah pemberi hibah.
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan dapat diberikan
dengan persyaratan paling sedikit:
1. telah terdaftar pada kementerian yang membidangi
urusan hukum dan hak asasi manusia;
2. berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah
Daerah yang bersangkutan; dan
3. memiliki sekretariat tetap di daerah yang
bersangkutan.
f. Partai Politik
Belanja hibah juga berupa pemberian bantuan keuangan
kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Besaran
penganggaran belanja bantuan keuangan kepada partai
politik dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Belanja hibah memenuhi kriteria
paling sedikit:
1. Peruntukannya secara spesifik telah ditetapkan;
2. Bersifat tidak wajib, tidak mengikat;
3. Tidak terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali:
a) kepada pemerintah pusat dalam rangka
mendukung penyelenggaraan pemerintahan
daerah sepanjang tidak tumpang tindih
pendanaannya dengan APBN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) badan dan lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c) partai politik dan/atau
d) ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan;
4. Memberikan nilai manfaat bagi pemerintah daerah
dalam mendukung terselenggaranya fungsi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
5. Memenuhi persyaratan penerima hibah.
6. Pemberian hibah didasarkan atas usulan tertulis yang
disampaikan kepada Kepala Daerah.
7. Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan
material atas penggunaan hibah yang diterimanya.
8. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban
serta monitoring dan evaluasi hibah diatur lebih lanjut
dengan peraturan kepala daerah.
1) berwujud;
2) biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal;
3) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
dan
4) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
b. Dalam hal tidak memenuhi kriteria batas minimal kapitalisasi aset
tetap dianggarkan dalam belanja barang dan jasa. Batas minimal
kapitalisasi aset tetap diatur dalam Perkada.
c. Aset tetap dianggarkan belanja modal sebesar harga perolehan.
Harga perolehan merupakan harga beli atau bangun aset ditambah
seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
sampai aset siap digunakan.
d. Kelompok belanja modal dirinci atas jenis:
1) Belanja Tanah, digunakan untuk menganggarkan tanah yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap
dipakai.
2) Belanja Peralatan dan Mesin, digunakan untuk menganggarkan
peralatan dan mesin mencakup mesin dan kendaraan bermotor,
alat elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang
nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
3) Belanja Gedung dan Bangunan, digunakan untuk
menganggarkan gedung dan bangunan mencakup seluruh
gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk
dipakai dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan
dalam kondisi siap dipakai.
4) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, digunakan untuk
menganggarkan jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan,
irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah
serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah dan
dalam kondisi siap dipakai.
5) Belanja Aset Tetap Lainnya, digunakan untuk menganggarkan
aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap, yang diperoleh
dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Pemerintah
Daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
6) Belanja Aset Lainnya, digunakan untuk menganggarkan aset
tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional
Pemerintah Daerah, tidak memenuhi definisi aset tetap, dan
harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai
tercatatnya.
e. Belanja modal aset lainnya digunakan untuk menganggarkan aset
tetap yang tidak memenuhi kriteria aset tetap, dan harus disajikan
di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset lainnya
berupa aset tidak berwujud dengan kriteria:
1. dapat diidentifikasi;
2. tidak mempunyai wujud fisik;
3. dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa
atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual;
4. dapat dikendalikan oleh entitas; danmemiliki manfaat ekonomi
masa depan.
4. Ketentuan Terkait Belanja Tidak Terduga
Mengacu pada Pasal 68 dan Pasal 69 Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019, ketentuan terkait Belanja Tidak Terduga diatur sebagai
berikut:
a. Belanja tidak terduga digunakan untuk menganggarkan
pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak
yang tidak dapat diprediksi sebelumnya dan pengembalian atas
kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya serta untuk belanja bantuan sosial yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya.
b. Keperluan mendesak sesuai dengan karakteristik masing-masing
pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Keadaan darurat meliputi:
1. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial dan/atau
kejadian luar biasa;
2. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
3. kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan
pelayanan publik.
APBD punya fungsi yang sama seperti APBN, yakni fungsi alokasi,
stabilisasi, dan distribusi. Alokasi untuk membayar pengeluaran
pemerintah daerah di segala bidang sesuai kebutuhannya, distribusi untuk
menyalurkan dana bagi masyarakat dalam bentuk subsidi, premi, atau dana
pensiun, serta stabilisasi untuk memenuhi kebijakan fiskal.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KELOMPOK. JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PERENCANAAN PENGENDALIAN ANGGARAN KAS PENGELOLAA BELANJA BELANJA TIDAK PEMBUKUAN PELAPORAN TINDAK LANJUT ANALISIS PEMANFAATAN PENGAMANAN DAN
KEBUTUHAN DAN DAN PEMINDAH SENGKETA
ANGGARAN ANGGARAN DAERAH DAN N KAS LANGSUNG LANGSUNG HASIL
PENATAUSAHAAN TANGAN
PENYEDIAAN DAERAH PEMERIKSAAN
DANA
Lampiran 2
FOTO-FOTO KEGIATAN
Lampiran3.
DAFTAR HADIR
Identitas Mahasiswa.
Nama :Jouzerio M.D Kadati
NIM :41200150
Perusahaan/Instansi/Lembaga :Badan Keuangan dan AsetDaerah Kabupaten Timor
Tengah Utara
Mengetahui
Kefamenanu, 18 Agustus 2023
PembimbingLapangan,
Lampiran4.
DAFTAR HADIR
Identitas Mahasiswa
Nama :Jouzerio M.D Kadati
NIM :41200150
Perusahaan/Instansi/Lembaga :Badan Keuangan dan AsetDaerah
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
1 Senin, 19 Juni 2023 a. Ceremonial penerimaan 10.00 12.00
mahasiswa magang
2 Selasa, 20 Juni 2023 a. Breafing pagi; 08.00 15.00
b. Mendapat arahan dari Kepala
Badan Keuangan dan Aset Daerah
mengenai Tugas dan Fungsi
c. SKPD Badan Keuangan dan Aset
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
Daerah dalam Pemerintah
Kabupaten Timor Tengah Utara;
Pembagian mahasiswa magang ke
bidang-bidang.
3 Rabu, 21 Juni 2023 a. Pengenalan lingkungan kerja pada 08.00 15.00
bidang anggaran;
b. Pembagian tugas dan pelatihan
singkat penggunaan aplikasi yang
digunakan oleh pemerintah daerah
dalam melakukan pengelolaan
keuangan di daerah.
4 Kamis, 22 Juni 2023 a. Breafing pagi dalam rangka 08.00 15.00
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid. Penyediaan
Dana dan Anggaran Kas dalam
menyusun rangkuman penyediaan
dana SKPD untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023.
5 Jumat, 23 Juni 2023 a. Breafing pagi dalam rangka 08.00 15.00
penyegaran informasi dan tugas
yang akan dikerjakan;
b. Membantu Kasubbid. Penyediaan
Dana dan Anggaran Kas dalam
menyusun ringkasan penyediaan
dana SKPD sesuai pengelompokan
sumber dana daerah untuk
diterbitkan Surat Penyediaan Dana
(SPD) Triwulan III Tahun
Anggaran 2023.
Jam (WITA)
No Hari/Tanggal Kegiatan Paraf
Masuk Keluar
6 Senin, 26 Juni 2023 a. Membantu Kasubbid. Penyediaan 08.00 15.00
Dana dan Anggaran Kas dalam
menelaah surat permohonan
penyediaan dana oleh SKPD
sesuai pengelompokan sumber
dana daerah untuk diterbitkan
Surat Penyediaan Dana (SPD)
Triwulan III Tahun Anggaran
2023. Permohonan Penyediaan
Dana Triwulan III yang dilakukan
verifikasi antara lain:
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
b. Membantu melakukan input
penyediaan dana sesuai surat
permohonan penyediaan dana
pada aplikasi Finance
Management Information System
(FMIS) guna menerbitkan Surat
Penyediaan Dana (SPD) sesuai
urutan surat permohonan dari
SKPD. Penerbitan SPD antara
lain:
1. Dinas Perikanan;
2. Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif.
Mengetahui
Kefamenanu, 18 Agustus 2023
PembimbingLapangan