Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3 :

• Muhammad Yoga Masyhuda 2019131016


• Bagas Alan Saputra 2019131015
• Nur Halimah 2019131013
• Najila Rohmah 2019131017
• Victoria Lady 2016031039
PENGERTIAN SURVEI PENDAHULUAN
01
TUJUAN SURVEI PENDAHULUAN
02
LANGKAH DASAR SURVEI PENDAHULUAN
03
01
PENGERTIAN
SURVEI
PENDAHULUAN
PENGERTIAN SURVEI PENDAHULUAN
Survei pendahuluan dalam audit internal adalah suatu cara
yang digunakan untuk dapat mengetahui kerumitan
operasi yang diaudit pada saat audit mulai dilakukan,
sebagaimana yang kemudian mereka ketahui pada saat
audit telah selesai.
Secara sederhana survei pendahuluan dapat dipahami
sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai objek tertentu tanpa melakukan
verifikasi secara rinci.
02
TUJUAN SURVEI
PENDAHULUAN
Tujuan Survei
Pendahuluan
Kompleksitas operasi pada suatu perusahaan mungkin akan membuat
auditor menemui kesulitan pada saat akan melakukan pemeriksaan. Survei
pendahuluan dapat menjadi senjata terbaik bagi auditor untuk memperoleh
pemahaman, informasi dan persektif yang dibutuhkan untuk mendukung
kesuksesan audit. Beberapa praktisi audit internal telah mengembangkan
pendekatan ”tepat pada waktunya” untuk penjadwalan audit untuk
memastikan bahwa jasa audit siap tersedia sesuai waktu yang dijadwalkan.
Survei pendahuluan dapat membantu auditor menentukan jenis audit paling
efektif terutama dengan adanya paradigma baru bahwa auditor harus dapat
memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan bahwa perusahaan adalah
pelanggan/klien dari auditor.
03
LANGKAH DASAR
SURVEI
PENDAHULUAN
Langkah Dasar
Survei
Pendahuluan
Keberhasilan atau kegagalan audit bisa jadi sangat tergantung pada survei. Auditor sebaiknya melakukan
survei dengan delapan langkah dasar;

● Melakukan studi awal


● Pendokumentasian
● Bertemu klien
● Mengumpulkan bahan bukti
● Pengamatan
● Pembuatan bagan alir
● Pelaporan
● Membuat anggaran survei
Melakukan Studi
Awal
Meliputi kegiatan review atas kertas kerja audit
terdahulu, temuan audit sebelumnya (yang
relevan), bagan organisasi dan permanent file.
Studi awal dilakukan dikantor pusat, meskipun
banyak auditor internal saat ini dapat mengakses
informasi secara elektronik dari lokasi yang jauh.
Kertas kerja penugasan sebelumya dapat
menunjukkan pendekatan yang dilakukan auditor
lain atas penugas tersebut, meskipun pendekatan
ini mungkin tidak lagi layak atau tidak diinginkan
untuk di audit tahun ini.
Pendokumentasian
(Documenting)
Pendokumentasian (documenting) Dokumen yang diperlukan dalam
mencakup beberapa langkah yang akan pendokumentasian
mengarah pada pertemuan awal antara
auditor dengan manajer klien.
Pembuatan daftar pengingat dan daftar
1. Daftar pengingat
isi awal untuk kertas kerja merupakan
2. Daftar isi
beberapa hal yang dilakukan pada saat 3. Pengurangan biaya
pendokumentasian. Auditor juga 4. Catatan kesan
membuat kuesioner yang akan 5. Kuesioner
digunakan dalam wawancara dan
diskusi dengan manajer klien dan yang
lainnya.
Pendokumentasian Sebelum auditor mulai melakukan instruksi-

(Documenting)
instruksi yang terdapat pada daftar, sebaiknya
siapkan dulu daftar isi di bagian pertama kertas
kerja. Langkah ini dilakukan, sebelum tahap
perencanaan audit. Daftar isi akan memaksa
auditor untuk (1) mendaftar masalah-masalah
Daftar tertentu yang harus ditangani seiring dengan
pengingat kemajuan penugasan dan (2) membuat acuan
kertas kerja.

Catatan yang berisi langkah-langkah yang


Daftar
harus dilakukan auditor
isi
mulai perencanaan, pekerjaan lapangan
sampai penyelesaian agar auditor tidak
bingung pada saat akan memeriksa.
Pendokumentasian
(Documenting)
Pengurangan biaya (cost reduction) secara langsung memengaruhi
laba perusahaan. Pada umumnya manajemen mengharapkan
penugasan audit internal menghasilkan pengurangan biaya, maupun
peningkatan operasi. Dalam banyak kasus, pengurangan biaya terjadi Catatan
karena seorang auditor sangat memerhatikan proses, potongan kesan
peralatan, laporan, laporan komputer atau sebuah daftar

Daftar periksa lainnya, yang mencatat pengamatan dan


kesan auditor selama audit, biasanya tidak akan muncul
dalam laporan formal auditor. Akan tetapi, catatan ini
Pengurangan
kadang-kadang dapat memberikan manfaat khusus bagi
Biaya
manajemen. Informasi yang tercatat dalam catatan kesan
tidak mencerminkan kompilasi tujuandari fakta-fakta yang
terdokumentasi dengan baik.
Pendokumentasian
(Documenting)

Kuesioner

Kuesioner disusun oleh auditor guna memenuhi tujuan audit mereka


dan sebagai sarana mengetahui kondisi klien pada pertemuan awal.
Pertanyaan-pertanyaan audit tersebut dikembangkan berdasarkan
dokumen permanen, laporan audit kertas kerja tahun sebelumnya dan
akta manajemen untuk aktivitas yang diaudit.
Kuesioner yang diberikan dapat berbentuk informal ataupun formal.
Dalam tahapan ini internal auditor
mendapatkan peluang untuk
menjelaskan kepada klien tujuan dan
pendekatan audit yang akan
dilakukan, peran audit internal dalam
organisasi.
Pertemuan dengan klien perlu diatur
terlebih dahulu dan dibuatkan
jadwal. Dalam meeting tersebut
auditor menyampaikan tujuan audit
Bertemu
secara terbuka dan berterus terang.
Internal auditor harus memiliki
keahlian dalam teknik wawancara
dengan Klien
dan komunikasi efektif. Kesuksesan
atau kegagalan suatu wawancara
sangat ditentukan oleh 6 (enam)
langkah sebagai berikut : Persiapan,
Penjadwalan, Pembukaan,
Pelaksanaan, Penutupan dan
Pencatatan.
Bertemu dengan
Klien
Menyampaikan informasi bagaimana audit
akan dilakukan.

Mendapatkan respon dalam bentuk


kerjasama.
Pertemuanterbuka denganmanajemen
audite. Bertujuanuntuk
Memperoleh informasi yang diperlukan
dalam pelaksanaan audit, dan

Membangun kredibilitas auditor.


Mengumpulkan Bukti
Mengumpulkan Bahan Bukti/mendapatkan informasi-informasi
penting dapat diklasifikasikan berdasarkan empat fungsi dasar
manajemen, yaitu:

Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing)


• Tentukan tujuan aktivitas atau • Dapatkan salinan bagan organisasi.
organisasi,baik jangka panjang • Dapatkan salinan deskripsi jabatan.
maupun jangka pendek. • Tanyakan hubungan dengan
• Dapatkan salinan organisasi lain.
kebijakan,arahan,dan prosedur. • Telaah tata letak fisik,catatan
• Dapatkan salinan anggaran. peralatan,serta lokasi dan kondisi
• Dll aktiva.
• Dll
Mengumpulkan Bukti

Pengarahan (Actuating) Pengawasan (Controlling)


• Dapatkan salinan instruksi operasional • Dapatkan salinan standar dan pedoman kerja
bagi karyawan. tertulis.
• Tanyakan kepada karyawan apakan • Telaah sistem dan alur kerja.
instruksi sudah cukup jelas dan bisa • Telaah data finansial historis, kenali trennya.
dipahami. • Telaah laporan operasi finansial.
• Tentukan apakah rentang manajemen dan • Indentifikasi aktivitas atau prosedur khusus
pengawasan memungkinkan arah kerja yang akan digambarkan dengan bagan alir
yang memadai.
• Dll
Pengamatan dalam arti umum terus
dilakukan selama survey pendahuluan.
Melalui pengamatan dan tanya jawab
yang yang efektif, auditor internal mampu
untuk :
• Menentukan tujuan, sasaran dan
standar

Pengamatan • Menilai control untuk mencapai


tujuan
• Mengevaluasi resiko
• Menentukan control untuk
meminimalkan resiko
• Menentukan penentuan resiko secara
statistic
• Menilai gaya manajemen dan aspek
perilaku manusia
Pembuatan Bagan Alir
• Bagan alir / flowchart menjelaskansuatuproses penyelesaiansuatutugas / pekerjaandari awalhingga akhir,
beserta dokumenyangdiperlukan. Prosespembuatanflowchart olehauditorinimemetakanprosesbisnis yang
dilakukan olehperusahaan.
• Flow chart sebaiknya distandardisasi (berupa simbol-simbol) dalam departemen audit. Semua auditor harus
menggunakanbentukyangsama dan mengikutiinstruksi dasaryangsama.Biasanyaakansangatmembantubila
bagan alir dikoordinasikan dengan auditor eksternal/auditor independen sehingga masing-masing dapat
menggunakanhasilpekerjaan satusama Iain.
• Tidak semua flow chart harus rinci, formal dan ekstensif. Beberapa auditor mungkin merasa bahwa
baganyangsederhanamemberikangambaransystemyangmudah dibaca dan memenuhi kebutuhanmereka
Pelaporan
• Survei yang dilakukan dengan baik akan
menghasilkan sejumlah informasi yang
bermanfaat. Data yang dikumpulkan dapat
mengidentifikasi hal-hal penting dan masalah
yang ada serta membantu auditor memutuskan
apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan. Hasil
survey ini perlu dibuatkan laporan dengan
fokus pada kecukupan control bukan
efektivitas kontrol dan menunjukkan dasar
keputusan untuk terus melakukan audit.
• Selama penelaahan hasil-hasil survei
dengan manajemen, pelaporan temuan positif
dan negative bisa jadi kondusif bagi hubungan
auditor-klien, Pendekatan ini
mengkomunikasikan apa yang dicari auditor
internal, kerja sama yang sehat, objektif, tidak
bias terhadap penilaian operasi.
Membuat Anggaran Survei
• Anggaran dibuat dengan berpatokan pada perkiraan waktu yang dibutuhkan
auditor. Tidak ada standar untuk anggaran survey pendahuluan. Jika audit yang
dilakukan merupakan audit rutin maka perkiraan waktu dapat segera ditentukan. Jika
terjadi perubahan signifikan dalam tujuan, prosedur, system operasi, otomatisasi,
organisasi, manajemen, dan karyawan akan mempengaruhi waktu yang diperlukan
untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah.
• Semua faktor harus dipertimbahkan dalam membuat anggran survey. Tetapi
bahkan jika auditor merasa cukup memahami aktivitas, mereka harus selalu waspada
akan dua faktor yang dapat berubah yaitu orang dan perilaku mereka, Tidak ada
jaminan bahwa baik orang maupun tingkah laku mereka akan sama dari tahun ke
tahun.
• Estimasi biaya yang wajar adalah berkisar 10 hingga 20 persen dari total anggaran
untuk proyek audit.

Anda mungkin juga menyukai