Dalam membicarakan status hukum orang munafik seperti dalam hadis ini mayoritas
ulama berpendapat bahwa ciri-ciri kemunafikan dalam hadis ini yang umum terjadi dalam
masyarakat tidak dihukum kafir. Hanya sebagai suatu bentuk kemunafikan.
b. Nifāq Īmānī / Syar’ī
Nifāq Īmānī adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang dengan memperlihatkan
keimanan dan menyembunyikan kekafirannya. Orang seperti ini diancam neraka, sebab orang
sangat berbahaya bagi umat dan agama Islam. Contoh dari nifāq īmānī adalah sikap kemunafikan
atas datangnya bulan Ramadan.
B. Marah (Gaḍab)
1. Pengertian Marah (Gaḍab)
Kata gaḍab berasal dari kata gaḍiba-yagḍabu berarti marah, mengamuk, murka, berang,
gusar, jengkel, naik pitam. Kata gaḍab secara istilah adalah sikap tercela di mana gejolak darah
dalam diri seseorang meningkat karena tidak senang pada perlakuan tidak pantas. Gaḍab
merupakan fitrah manusia. Sikap ini akan terjadi ketika adanya sesuatu yang kesalahan atau pun
ketidakpantasan. Oleh karena itu sikap ini haruslah dikendalikan bahkan diredam.
Dalam al-Qur`an, sikap marah dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, yaitu:
a. Menemui banyak kesulitan sehingga menyesal.
b. Tidak mendapat keuntungan melainkan mendapatkan kerugian.
c. Menerima murka dan laknat Allah.
Rangkuman
1. Nifāq berarti munafik, menyembunyikan, berbohong, berpura-pura. Secara istilah Nifāq adalah
sikap menyembunykan sesuatu di dalam hatinya karena tak ingin diketahui keberadaannya oleh
orang lain sehingga menampakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam
hatinya. Nifāq ada dua yaitu, Nifāq ‘Amalī/ ‘Urfī dan Nifāq Īmānī / Syar’ī. Cara menghindarinya
adalah bersikap jujur dan amanah.
2. Gaḍab berarti marah, mengamuk, murka, berang, gusar, jengkel, naik pitam. Gaḍab secara
istilah adalah sikap tercela di mana gejolak darah dalam diri seseorang meningkat karena tidak
senang pada perlakuan tidak pantas. Dampak sikap gaḍab adalah sikap tidak bijaksana,
hubungan persaudaraan yang tak harmonis, dan kesehatan tubuh yang memburuk. Adapun
dampak sikap gaḍab dalam al-Qur`an yaitu menemui banyak kesulitan sehingga menyesal, tidak
mendapat keuntungan melainkan mendapatkan kerugian dan menerima murka dan laknat Allah.
Cara menghindari perilaku gaḍab adalah sabar, zikir kepada Allah, berwudlu, merubah posisi
atau berdiam diri dan memberi maaf.
3. Qaswah al-Qalb adalah sikap tercela di mana seseorang menutup pikiran dan hatinya akibat
dari perilaku keburukan dan kemaksiatan yang telah diperbuat. Cara menghindari atau bahkan
melunakkan hati adalah membaca al-Qur`an disertai dengan perenungan, mengatur pola makan
agar perut tidak kenyang, bangun malam, merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam,
bergaul dengan orang-orang saleh dan berempati kepada orang lain.