Anda di halaman 1dari 3

04/22/2021

PENGENDALIAN Lumpur yang dihasilkan dari


proses pengolahan air limbah

PENCEMARAN AIR memiliki kandungan air yang


cukup tinggi sehingga perlu
dilakukan pemisahan agar
MODUL 4 – PENGELOLAAN LUMPUR mempermudah penanganannya.

Muhammad Yusuf Firdaus, S.T., Dipl. SE, IPM


Senior Engineer & Technical Support Manager, PT PPLi

Lumpur Fisika-Kimia Lumpur Biologi


01 Perhitungan jumlah lumpur fisika-kimia
Jumlah lumpur fisika-kimia yang terbentuk Jumlah lumpur biologi yang terbentuk
tergantung dari beban hidrolik unit tergantung dari beban hidrolik unit
pengolahan yang menghasilkan lumpur, pengolahan yang menghasilkan lumpur,
efektivitas koagulan/flokulan yang beban organik, kecepatan pertumbuhan P = Q x (TSS in – TSS out) x f
digunakan, konsentrasi TSS yang disisihkan, mikroba, BOD yang disisihkan, dan efisiensi
dan efisiensi tangki pengendap. tangki pengendap.
P = jumlah lumpur fisika-kimia yang terbentuk (kg/hari)
Q = debit air limbah yang masuk ke tangki pengendap (m3/hari)
Karakteristik: Karakteristik: TSS in = TSS yang masuk ke tangki pengendap (mg/l)
• Warna sesuai dengan jenis bahan kimia • Warna cokelat TSS out = TSS yang keluar dari tangki pengendap (mg/l)
yang digunakan • Kandungan padatan rendah (0,5 – 2,5%)
f = faktor konversi
• Kandungan padatan 2-8% • Berat jenis relatif rendah (1,005 kg/l)
• Berat jenis relatif tinggi (1,25 kg/l) • Banyak mengandung senyawa organik
• Banyak mengandung senyawa anorganik biodegradable yang mudah membusuk Selain TSS, jumlah lumpur fisika-kimia yang terbentuk juga dipengaruhi oleh
jumlah pemakaian koagulan/flokulan yang terendapkan.

02 Perhitungan jumlah lumpur biologi 03 Perhitungan volume lumpur

P = Q x (BOD in – BOD out) x f x SS


V = volume lumpur yang terbentuk (m3/hari)
P = jumlah lumpur yang terbentuk (kg/hari)
P = jumlah lumpur biologi yang terbentuk (kg/hari) 𝐏
Q = debit air limbah yang masuk ke tangki pengendap unit lumpur aktif (m3/hari) 𝐕= 𝐒𝐱𝛒
xf S = kandungan padatan (%)
BOD in = BOD yang masuk ke unit lumpur aktif (mg/l) ρ = berat jenis lumpur (kg/l)
BOD out = BOD yang keluar dari unit lumpur aktif (mg/l)
f = faktor konversi
f = faktor konversi
SS = jumlah lumpur biologi yang terbentuk setiap penyisihan 1 kg BOD5 (0,3 – 0,7 kg)
Selain penyisihan senyawa organik yang terdeteksi sebagai BOD, perkiraan jumlah lumpur biologi yang dihasilkan juga
dipengaruhi oleh penyisihan senyawa organik yang terdeteksi sebagai COD. Dengan demikian apabila terdapat
sejumlah COD yang disisihkan, maka jumlah lumpur biologi yang dihasilkan akan meningkat.

MYF-PPA 1
04/22/2021

Latihan 1 Latihan 2
Diketahui debit air limbah yang masuk ke tangki pengendap unit Diketahui debit air limbah yang masuk ke tangki pengendap unit
pengendapan kimia sebesar 500 m3/hari. TSS yang masuk ke lumpur aktif sebesar 500 m3/hari. BOD yang masuk ke dan
dan keluar dari tangki pengendap unit pengendapan kimia keluar dari unit lumpur aktif masing-masing sebesar 550 mg/l
masing-masing sebesar 300 mg/l dan 20 mg/l. dan 50 mg/l. Diasumsikan dari setiap kg BOD5 yang disisihkan di
unit lumpur aktif dihasilkan 0,5 kg lumpur biologi.
a) Hitung produksi lumpur fisika-kimia per hari!
b) Jika diketahui berat jenis lumpur tersebut adalah 1,4 kg/l a) Hitung produksi lumpur biologi per hari!
dan kandungan padatannya 5%, hitung volume lumpur b) Jika diketahui berat jenis lumpur tersebut adalah 1,25 kg/l
tersebut! dan kandungan padatannya 1%, hitung volume lumpur
tersebut!

Gravity Thickener Floatation Thickening

• Kelebihan: waktu tinggal lebih singkat, hasil lumpur lebih pekat.


• Kelebihan: mudah dalam
• Kekurangan: pengoperasian lebih sulit, biaya operasional lebih tinggi karena penambahan bahan kimia,
pengoperasian dan biaya perawatan relatif tinggi, konsumsi listrik cukup besar, sistem penyapuan lumpur sering bermasalah.
perawatan.
• Kekurangan: sering timbul
floating sludge akibat
lumpur terlalu lama berada
di dalam bak dan tidak
dikeluarkan.

Anaerobic Digester Filter Press

• Degradasi senyawa organik


dalam lumpur secara
anaerobik.
• Mengubah sekitar 50%
senyawa organik dalam
lumpur menjadi biogas.
• Biogas dapat dimanfaatkan
menjadi sumber energi.
• Pengoperasian relatif sulit.

MYF-PPA 2
04/22/2021

Belt Press Screw Press

Drying beds Insinerasi

• Mengurangi hingga 75% massa dan


90% volume limbah.
• Persyaratan teknis dan lokasi.
• Konsumsi energi tinggi.
• Biaya investasi dan operasi tinggi.
• Personil terlatih.
• Pengendalian dan pemantauan emisi.
• Energy recovery. Photo: Courtesy of PPLi

• Pengelolaan abu dan residu flue gas.

Secure Landfills
Photo: Courtesy of PPLi

TERIMA KASIH
Kelas I Kelas II Kelas III

Photo: Courtesy of PPLi

MYF-PPA 3

Anda mungkin juga menyukai