Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan faktor strategis dalam rangka


meningkatkan daya saing ekonomi suatu bangsa. Kewirausahaan merupakan
motor inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional, serta stimulator peningkatan
kesejahteraan masyarakat, karena kewirausahaan membangun kemandirian
masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kewirausahaan merupakan salah satu
keharusan dalam kondisi ketenagakerjaan Indonesia saat ini. Badan Pusat Statistik
(2016) menyatakan bahwa tingkat pengangguran mencapai 5,61% pada bulan
Agustus 2016. Angka tersebut menunjukkan bahwa dunia kerja mempunyai daya
tampung tenaga kerja yang relatif terbatas sehingga berdampak pada jumlah
serapan tenaga kerja yang tidak termanfaatkan sebesar 125.443.748 jiwa. Oleh
karena itu pengembangan wirausaha menjadi salah satu alternatif penyerapan
tenaga kerja. Tidak hanya itu, penciptaan wirausaha baru (new entrepreneur) juga
akan memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Kebutuhan
pengembangan wirausaha baru (new entrepreneur) di Indonesia untuk
meningkatkan daya saing dan daya dukung perekonomian nasional, mengingat
jumlah wirausaha di sektor industri pengolahan dan sektor usaha yang
berbasis sumberdaya perikanan relatif masih sangat kurang jika dibandingkan
dengan potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar. Sektor ini mampu
menjadi tumpuan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing dan pertumbuhan
ekonomi nasional pada masa mendatang.

Pada sisi lain, perdagangan bebas telah menjadi kenyataan yang harus dihadapi
pelaku usaha Indonesia di tengah keterpurukan daya saing perekonominan
nasional. Untuk itu, upaya mengembangkan dua puluh juta wirausaha baru (new
entrepreneur) yang berwawasan pengetahuan dan teknologi merupakan kebutuhan
yang mendesak untuk segera diwujudkan dalam rangka meningkatkan daya saing
dan daya dukung perekonomian nasional pada masa mendatang. Dalam rangka
mengembangkan wirausaha baru yang berbasis pengetahuan dan teknologi, maka
2

perlu dilakukan berbagai upaya pengembangan kewirausahaan di Indonesia


terutama pada sektor-sektor ekonomi yang prospektif yang mendukung
pengembangan kewirausahaan, penciptaan lingkungan usaha yang kondusif dan
dukungan perkuatan bagi lahirnya wirausaha baru yang berbasis pengetahuan dan
teknologi. Secara umum, saat ini pertumbuhan entrepreneur baru di Indonesia
masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, yaitu
hanya 3,10% dari jumlah penduduk yang ada. Sementara negara maju seperti
Singapura memiliki jumlah entrepreneur sekitar 8 %, Malaysia 7 % dan Amerika 14
%.

Meningkatnya angka pengangguran diperkirakan karena sebagian besar lulusan


perguruan tinggi berharap untuk bekerja pada bidang pekerjaan yang sudah ada,
bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan. Fenomena tersebut apabila tidak
dikelola dan di carikan solusinya maka akan menjadi masalah sosial dan ekonomi
bagi pemerintah dan masyarakat. Menyadari hal tersebut LPMUKP memandang
bahwa penumbuhan kewirausahaan harus dimulai, khususnya dari tenaga terdidik
pada perguruan tinggi perikanan untuk terjun menjadi wirausaha baru sektor
kelautan dan perikanan. Dalam rangka menumbuhkan Wirausaha Baru (new
entrepreneur) bidang kelautan dan perikanan dikalangan lulusan perguruan tinggi
bidang kelautan dan perikanan, maka Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan
dan Perikanan (LPMUKP) menginisiasi program untuk menumbuhkan kesadaran
dan minat berwirausaha pada sektor kelautan dan perikanan.

Banyak faktor yang terkait dalam proses penumbuhan wirausaha baru (new
entrepreneur) dengan usaha yang dilakukan oleh wirausahawan seperti faktor
sosial ekonomi, kebijakan pemerintah, fasilitas yang diperlukan. LPMUKP
mengidentifikasi lima variabel dalam mengembangkan wirausaha baru kelautan dan
perikanan yaitu: (1) pembentukan kerangka kondisi dan lingkungan bisnis yang
baik; (2) sistem insentif yang dirancang dengan baik; (3) intervensi pemerintah
minimal yang efektif; (4) kerjasama dengan perguruan tinggi; dan (5) membangun
kemitraan untuk mendampingi wirausaha baru (new entrepreneur). Variabel
dimaksud saling terkait, oleh karena itu untuk melaksanakannya perlu komitmen
semua pihak yang terkait. Pentingnya peran pihak swasta sangat ditekankan
3

karena perusahaan swasta yang berhasil dan berskala besar dapat bertindak
sebagai mentor bagi wirausaha baru (new entrepreneur) dalam kemampuan
manejerial, keterampilan teknis, memberikan jaminan pasar dan menjadi avalis
dalam akses permodalan. Untuk itu perlu disusun petunjuk pelaksanaan sebagai
acuan dalam pelaksanaan upaya penumbuhan wirausaha baru sektor kelautan dan
perikanan.

B. Tujuan

a. Menumbuhkan karakter bisnis mahasiswa untuk memulai dan mengembangkan


usaha dengan dukungan modal usaha pinjaman oleh LPMUKP
b. Membangun tumbuhnya wirausaha muda berbasis keilmuan.
c. Mendorong terciptanya ekosistem kewirausahaan serta pembentukan dan
penguatan kelembagaan dan pengembangan kewirausahaan di Perguruan
Tinggi, sehingga aktifitas/program kewirausahaan lebih berkembang.
d. Mensosialisasikan program kewirausahaan kelautan dan perikanan yang
diinisiasi oleh LPMUKP.

C. Manfaat
1. Tumbuhnya motivasi berwirausaha dikalangan mahasiswa.
2. Sebagai alternative pilihan karier bagi lulusan mempersingkat masa tunggu
lulusan
3. Bagi mahasiswa memiliki pengalaman dan minat untuk menjadi wirausaha.
4. Berkembangnya program kewirausahaan disetiap perguruan tinggi.
5. Masukan dalam evaluasi kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai