Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENELITIAN

Comparative study between chemical coagulation and tubular


electrocoagulation process for peat water treatment containing high humus
acid: A case study of peat water in Tana Tidung District; North Kalimantan.
Background Research Terhadap Visi Teknik Lingkungan
ITPLN (1)
Mendukung program Institut Teknologi PLN untuk mengendepankan item
kelistrikan dalam aktifitas/proses pengelolaan lingkungan, Item teknologi
elektrokimia dikembangkan yang notabennya adalah proses pengolahan
dengan prinsip elektrolisis dan mutlak membutuhkan kelistrikan untuk
memproses pengolahan air gambut yang ada di area pulau Kalimantan,
Sumatera, dan Sulawesi; salah satu kekurangan teknologi elektrokimia adalah
adanya pasivasi dan tergantung dengan nilai TDS dari raw water; Sehingga
penelitian ini diharapkan dapat melihat potensi pengembangan dari jenis alat
elektrokimia serta menanggulangi beberapa kekurangan dari proses ini.
Background Research Terhadap Problem(1)

Air gambut merupakan jenis air yang secara komoditi banyak ditemukan di wilayah pulau Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi, dari secara kuantitas air jenis ini sangat melimpah namun secara kualitas air jenis
ini mengandung berbagai senyawa humus, pH yang asam dan mempunyai warna yang sangat pekat
(biasanya warna orange atau semu kemerahan). Air gambut mengandung konsentrasi natural organic mater
yang tinggi (NOM) dari kandungan asam humus Qadafi et al., (2020), Elma et al., (2022) yang mana
kandungan ini berbahaya terhadap Kesehatan Ketika digunakan secara langsung untuk air minum karena
menyebabkan penyakit cancer dan ganguan Kesehatan Tsai et al., (2016). Selain itu kandungan asam humus
yang terkandung juga menyebabkan air gambut tidak layak secara sanitasi Abdi Mahmud et al., (2013).
Selain Natural Organik Matter (NOM) air gambut juga mengandung komposisi inorganic khususnya air
gambut di area tropis Young et al., (2023). Rahman et al., (2022) menjelaskan bahwa air gambut
mempunyai karakteristik nilai pH (4,74), warna (1964 TCU), Kekeruhan (152 NTU) dan nilai konduktivitas
yang sangat rendah yaitu 636 microS/cm. Kandungan NOM berdasarkan Ediputra et al., (2019) mempunyai
jumlah 40% yang terdiri dari kandungan fraksi hydrophobic dari penyusun berupa asam humus dan Fulvic.
Background (2)
Berdasarkan data karakteristik tersebut diperlukan suatu proses pengolahan untuk menghilangkan
kandungan Warna, Kekeruhan dan menetralkan pH dari air gambut sebelum digunakan untuk kegiatan
sehari-hari. Berbagai macam technology sudah diterapkan khususnya konvensional technology
menggunakan kimiawi koagulan, yang mana system ini mempunyai keterbatasan terhadap efisiensi
pengolahan dan produk sampingan (sludge) yang cukup tinggi. Perkembangan teknologi konvensional
koagulasi mengarah kepada system elektrokoagulasi yang berbasis kelistrikan, dimana technologi ini tidak
menggunakan bahwan kimia namun membutuhkan energi tertentu untuk mengoksidasi partikel polutan
yang ada dalam air baku; Berdasarkan Rachmad & Arseto (2019) menunjukan bahwa system Elektrokoagulasi
dapat mereduksi TSS dengan nilai diatas 90%, selain itu berdasarkan Rachmad et al., (2023) system
elektrokoagulasi mempunyai keunggulan dalam mereduksi warna yaitu hingga 99% dengan energy yang
lebih rendah. Selain itu hasil penyisihan 90% COD dan 80% DOC juga dapat dihasilkan dengan proses
Electrocoagulation Bow dan Rusdianasari (2019), penyisihan warna 100%, TOC (93,35%) Rahman et al.,
(2020). Namun pada aplikasi air gambut yang mengandung nilai konduktivitas yang rendah menjadi
tantangan dalam aplikasi elektrokoagulasi yang membutuhkan konduktivitas agar proses menjadi optimal.
Pada penelitian ini akan digunakan system batch resirculation reactor dengan perbedaan nilai current
density, debit aliran serta larutan electrolit, hasil dari proses elektrokoagulasi akan dibandingkan dengan
proses pengolahan menggunakan bahan kimia yaitu (PAC, ACH, Alum sulfat) dengan diberikan Pengkondisian
pH (NaOH/Kapur). Untuk reactor electrocoagulasi menggunakan basis tubular reactor.
Reactor (1)
Al+ Al2+ Al3+ /Fe2+/ Fe3+

Raw
Water

Fokus Utama;
Penurunan Warna, Kekeruhan dan
TSS pada air gambut;

Buffer
Variabel Riest
Tank
1. Flow Air Baku (Gambut);
2. Current Density;
3. Electrolite;
4. Waktu kontak (0,5,10,15,20,30)
Note: Pengambilan Data Sesuai Variabel Riset (Pengolahan Air Gambut)
Reactor (2)

Fokus Utama;
Penurunan Warna, Kekeruhan dan
TSS pada air gambut;

Variabel Riest
1. Koagulan (PAC, ACH, Alum)
2. Dosis Koagulan
3. Agitation (100,120,150) RPM;
3. Waktu Kontak

Note: Pengambilan Data Sesuai Variabel Riset (Pengolahan Air Gambut)


VARIABEL RISET
NOTE:
E1 = Electrolite (Raw Water)
E2 = Electrolite (300 ppm)
E3 = Electrolite (500 ppm)

NOTE:
CD1 = Current Density (A/M2)
CD2 = Current Density (A/M2)
CD3 = Current Density (A/M2)
CD4 = Current Density (A/M2)

NOTE:
F1 = Flow 1
F2 = Flow 2

Fokus Utama;
Penurunan Warna, Kekeruhan dan
TSS pada air gambut;
Target Luaran

Target Luaran: Jurnal terindex (Q1-Q4):

Anda mungkin juga menyukai