Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 4

A SYAHIDA ULHAQ PASRYB (A022231010)


SYARMILA (A022231011)
ADE NURUL FAUZIAH (A022231012)
MUHLISA (A022231013)
Table of contents

01. BAB 13 03. BAB 15


STRATEGI BISNIS (BUSINESS
PERENCANAAN PROAKTIF
STRATEGY)

02. BAB 14 04. KESIMPULAN


HOSHIN KANRI
13.
Strategi Bisnis
STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis merupakan suatu strategi yang berfokus pada peningkatan posisi kompetitif dari produk-produk
perusahaan dalam industri spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh perusahaan atau unit bisnis itu.
Strategi bisnis sering juga disebut sebagai strategi kompetitif apabila strategi perusahaan corporate strategi
apabila strategi perusahaan menekankan pada bisnis dan industri apa yang ingin dilakukan oleh perusahaan,
maka strategi bisnis menekankan pada Bagaimana perusahaan atau unit-unit bisnisnya dapat berkompetisi
dalam bisnis dan industri.
Strategi bisnis memainkan peranan penting dalam mengendalikan keputusan-keputusan manajemen bisnis.
dengan memahami secara jelas tentang lingkungan strategi organisasi, maka perusahaan akan mampu
membuat keputusan-keputusan yang lebih tepat berkaitan dengan pemilihan sistem dan teknologi
Manufacturing, sistem perencanaan dan pengendalian, struktur dan kebijakan organisasi, sistem informasi dan
lain-lain.
Pada dasarnya dalam suatu organisasi perusahaan terdapat tiga level perencanaan yang diurutkan dari atas ke bawah
yaitu perencanaan strategi, perencanaan taktikal dan perencanaan operasional:
● Perencanaan strategi menyangkut perencanaan, manajemen puncak (top management planning yang
mencangkup strategi bisnis dan fungsional strategis.
● Perencanaan taktikal berkaitan dengan penjabaran lebih lanjut dari strategi fungsional menjadi program-program
fungsional
● perencanaan operasional berkaitan dengan penjabaran lebih lanjut dari program-program fungsional menjadi
operasi-operasi fungsional.
a. Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan adalah pertumbuhan, pangsa pasar kepuasan dan loyalitas pelanggan, keuntungan, return on
investment,Return on net asset, dan kadang-kadang sasaran keuangan lainnya. Meskipun aktivitas dari strategi
perusahaan bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain tetapi pada dasarnya memiliki elemen-elemen yang
hampir sama. pada dasarnya model dari corporate strategi dimulai secara berurutan sebagai berikut: yang pertama
visi, misi, tujuan, environmental scanning, analisis kekuatan dan kelemahan,Dan Perumusan strategi perusahaan.
b. Strategi-Strategi Fungsional
Strategi-strategi fungsional seperti: pemasaran, Manufacturing keuangan pengembangan produk. diformulasikan
secara interaktif dengan strategi perusahaan.
c. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran berkaitan dengan koordinasi dari produk dan pasar serta merupakan bagian dari aktivitas
penawaran produk secara keseluruhan. strategi pemasaran terutama berfokus pada strategi strategi penyelesaian
produk dengan pasar,Memproyeksikan pangsa pasar, menentukan penjualan dan distribusi dan yang paling utama
adalah menentukan keunggulan-keunggulan kompetitif itu yang akan menjadi paling berhasil dalam memasuki market
Mice yang didentifikasikan.
d. Strategi Manufacturing
Strategi Manufacturing berhubungan lebih sering dengan isu-isu Internal daripada isu-isu eksternal bagaimanapun juga
isu eksternal paling penting yang perlu dipertimbangkan dalam strategi Manufacturing adalah isu-isu pemasok dan
pengertian dari kebutuhan dan keinginan pelanggan. Strategi Manufacturing didefinisikan sebagai sekumpulan
tindakan dan keputusan terkoordinasi yang bertindak atas penyebaran sumber-sumber daya Manufakturing guna
memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Sumber-sumber daya yang terlibat di sini terdiri dua jenis
yaitu structural or hard dan infrastructural or soft. Keputusan-keputusan sumber daya struktural tidak sering dibuat dan
biasanya melibatkan akuisisi modal dari beberapa jenis sehingga disebut Hard. 2 sumber daya utama yang terlibat
dalam struktural or Har adalah fasilitas dan teknologi proses.

e. Strategi Riset dan Pengembangan R&D Strategi


Strategi riset dan pengembangan sering disebut sebagai strategi pengembangan produk berfokus pada aktivitas
desain produk baru titik produk yang didesain secara baik yang tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan
dapat menjadi suatu keunggulan strategi. Beberapa isu utama yang berkaitan dengan strategi riset dan
pengembangan adalah dasar untuk keunggulan kompetitif; dibatasi oleh kemampuan sekarang; dikendalikan oleh
kebutuhan dan keinginan pelanggan; menggunakan desain partisipatif; tujuan-tujuan kunci adalah: biaya,
Manufacturing, kualitas, dan lain-lain.
Peranan atau tanggung jawab dari r&d dalam perencanaan operasional dan penjualan adalah menjamin bahwa produk
yang sekarang mendapat dukungan secara tepat dan bahwa produk baru berada dalam skedul yang konsisten dengan
proyeksi penjualan Untuk produk-produk itu.Fungsi ini harus menjamin bahwa sistem penyerahan produk secara
keseluruhan dari desain sampai pengiriman terkait melalui quality function deployment.
QFD Didefinisikan sebagai suatu proses atau mekanisme Terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan
menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan technical yang relevan di mana masing-masing area
fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan bertindak. Quality Function Development, apabila dilaksanakan
secara tepat akan memberikan hasil-hasil berikut yaitu:
• Meningkatkan efektivitas komunikasi diantara departemen-departemen.
• Kebutuhan pelanggan di bawah melalui proses langsung ke Manufacturing.
• Lebih sedikit perubahan-perubahan sistem yang terjadi.
• Build in system quality.
• Lower startup costs.
• Less development Time.
• Meningkatkan pemahaman dari hubungan kompleks dan kemampuan mengurangi kompleksitasi dengan integrasi
pada level yang lebih tinggi dalam perusahaan guna mendukung penyelesaian.
• Identifikasi dan penyelesaian kembali dari kebutuhan-kebutuhan yang bertentangan dari bermacam pelanggan.

e. Strategi Keuangan
Strategi keuangan berkaitan dengan penggunaan sumber-sumber daya keuangan yang direncanakan dan interaksi
mereka dengan rencana bisnis. rencana bisnis dari perusahaan didefinisikan sebagai pernyataan dari strategi jangka
panjang dan tujuan-tujuan: penerimaan, biaya, dan keuntungan. biasanya disertai dengan anggaran-anggaran dan
proyeksi neraca serta aliran kas termasuk sumber dan aplikasi pendanaan. biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai
uang dan dikelompokkan dalam kelompok produk.
CONTOH
HIPOTESIS
PERUMUSAN
SASARAN
BISNIS
Heizer dan render 2010 mengemukakan 10 keputusan strategi dan taktikal
dalam Manajemen Industri Manufacturing antara lain:

1. Strategi kualitas.
2. Strategi produk.
3. Strategi proses.
4. Strategi lokasi.
5. Strategi tata letak
6. Strategi sumber daya manusia
7. Strategi pembelian
8. Taktik inventori
9. Taktik penjadualan
10. Taktik pemeliharaan dan keandalan
14.
Hoshin Kanri
HOSHIN KANRI
Hoshin Kanri adalah istilah dalam bahasa Jepang yang
berarti petunjuk arah manajemen atau kebijakan hoshin yang
berarti petunjuk arah dan kanri manajemen atau kebijakan.
Hoshin kanri sering disebut juga sebagai hoshin planning
atau perencanaan housing.

Perencanaan hoshin adalah seperti suatu Kompas manajemen


yang menunjuk setiap orang dalam organisasi ke arah yang sama
menuju tujuan-tujuan organisasi yang ingin dicapai titik perencanaan
hoshin tidak mengganti strategi manajemen lainnya tetapi bersifat
melengkapi karena merupakan sistem perencanaan strategi perbaikan
terus-menerus yang berfokus pada pasar dan pelanggan.
7 Prinsip Dasar Hoshin Kanri
1. Mengutamakan kualitas kepuasan pelanggan Dan Pasar menjadi sasaran utama dari hoshinkanri, agar mampu
menciptakan profitabilitas terus-menerus. perencanaan hoshin berfokus pada sistem bisnis secara menyeluruh
bukan hanya pada fungsi-fungsi tertentu.
2. Pendekatan proses, bukan pendekatan fungsional. Hoshin kanri berlandaskan pada pendekatan proses-proses
bisnis secara menyeluruh, bukan pendekatan fungsional secara terpisah.
3. Melibatkan secara aktif semua tingkat manajemen dari atas ke bawah.Pihak manajemen bertanggung jawab
merumuskan, menetapkan, dan menyebarluaskan visi perusahaan ke Departemen masing-masing menggunakan
pendekatan dari atas ke bawah.
4. Catch Ball, menggunakan konsep komunikasi intensif secara vertikal dan horizontal, termasuk melakukan
visualisasi informasi melalui papan-papan informasi visual.
5. Pembuatan keputusan berdasarkan analisis masalah sampai menemukan akar-akar penyebab dari masalah itu,
sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan melalui menghilangkan akar-akar penyebab masalah itu.
6. Menggunakan pendekatan tim serta menghargai inisiatif individu dan tanggung jawab semua karyawan untuk
mencapai target-target realistik tetapi menantang yang telah ditetapkan oleh manajemen melalui indikator-indikator
kinerja kunci (KPI)Key performance indicators.
7. Evaluasi kinerja berbasis tim dan pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan oleh manajemen, serta
untuk mendukung atau memfasilitasi pembelajaran organisasi dan perbaikan terus-menerus.
Dalam bagian gambar di atas selanjutnya Akao 1991
mengajukan 10 langkah persiapan untuk implementasi hoshin kanri
sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan, rencana promosi, dan motto perusahaan.


2. Merancang strategi manajemen jangka menengah dan jangka
panjang.
3. Mengumpulkan dan menganalisis informasi.
4. Merencanakan target dan alat-alat pengukuran.
5. Menetapkan item dan daftar item yang perlu dikendalikan.
6. Menyebarluaskan kebijakan.
7. Menyebarluaskan item dan daftar item yang perlu dikendalikan.
8. Menerapkan rencana-rencana tindakan.
9. Memeriksa hasil-hasil implementasi.
10. Menyiapkan laporan status untuk implementasi hoshin kanri.
Langkah-Langkah Implementasi Hoshin Kanri Melalui Pendekatan FAIR
(Focus, Align, Integrate, and Review)

1. Focus Ketika memulai langkah fokus maka perlu memperhatikan hal-hal berikut contohnya itu
● Membuat keadaan sekarang dari organisasi mudah dilihat oleh semua orang
● Mendefinisikan visi dari organisasi di mana yang akan dating
● Mengidentifikasi apa yang organisasi harus berfokus untuk mencapai Visi dan sasaran sasaran organisasi.

2. Align Dalam langkah ini kita harus menyelaraskan organisasi melalui melakukan hal-hal berikut:
● Mengembangkan rencana-rencana jangka menengah dan panjang (3,5 tahun), Target-target tahunan,
beserta ukuran-ukuran keberhasilan yang jelas seperti indikator-indikator kinerja kunci.
● Mengembangkan alat-alat berupa program-program untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan
● Mengkomunikasikan secara horizontal maupun vertikal target-target beserta program-program peningkatan
kinerja ke seluruh organisasi.
● Menfinalisasikan rencana-rencana jangka menengah dan panjang.
3. Integrate Dalam langkah ini, kita mengintegrasikan dan menerapkan rencana-
rencana tindakan dari setiap program peningkatan kinerja yang telah ditetapkan,
melalui hal-hal berikut:
● Mengeksekusi rencana-rencana Tindakan
● Memantau kemajuan hasil-hasil pencapaian kinerja

4. Review Dalam langkah ini, kita melakukan evaluasi dan peninjauan ulang serta
peningkatan terus-menerus melalui hal-hal berikut:
● Mendiagnosis dan menyelesaikan masalah secepat mungkin dan pada tingkat
manajemen yang paling dekat dengan masalah itu
● Menyebarluaskan hasil-hasil pembelajaran ke seluruh organisasi
● Meningkatkan kinerja dari hasil-hasil rencana-rencana dan proses perencanaan.
● Memberikan pengakuan dan penghargaan serta merayakan keberhasilan yang
dicapai
15.
Perencanaan Proaktif
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai suatu proses manajemen untuk menetapkan
tujuan dan melihat alat-alat yang 0paling tepat atau cocok sebelum melakukan tindakan agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian perencanaan merupakan pembuatan
keputusan antisipatif karena merupakan suatu proses memutuskan sebelum tindakan
dilakukan. Berkaitan dengan hal ini maka perencanaan strategi dapat didefinisikan sebagai
suatu proses yang memadu anggota-anggota dari organisasi atau lembaga agar melihat jauh
ke depan dan mengembangkan produser-produser beserta operasional yang diperlukan guna
mencapai keadaan masa depan yang diharapkan.

Pada dasarnya terdapat empat pendekatan dalam perencanaan yaitu:


1. Reaktif, atau perencanaan melalui melihat kejadian masa lalu.
2. Non aktif, atau perencanaan melalui perjalanan sesuai arus
3. Praaktif, perencanaan melalui menyiapkan untuk waktu mendatang banyak melakukan
aktivitas-aktivitas penyiapan rencana.
4. Proaktif atau mendesain keadaan masa mendatang dan membuat keadaan itu menjadi
kenyataan.
KONSEP PERENCANAAN PROAKTIF
Keberhasilan perencanaan proaktif akan sangat tergantung pada kemampuan dan komitmen dari
manajemen organisasi yang harus mengambil peran aktif dalam lingkup area berikut ini:
1. Memproses dan mengorganisasikan kebijakan-kebijakan spesifik dan penyeluruh.
2. Memperoleh wewenang otoritas dan membangun konsensus untuk membantu kebijakan yang telah
dirumuskan.
3. Melatih anggota tim perencanaan dan karyawan lain yang terlibat atau terkait.
4. Membantu anggota tim perencanaan untuk melaksanakan tugas-tugasnya
5. Menangani masalah-masalah yang mungkin muncul menggunakan pendekatan manajemen Matri
6. Menerapkan praktek hubungan manusia yang baik dengan seluruh staf
Perencanaan proaktif yang efektif paling sedikit harus memiliki 6 kategori kualitas, yang sering disingkat
menggunakan akronim RHUMBA.Dengan demikian pada saat memulai perencanaan harus
memperhatikan RHUMBA berikut:
R = realistic (realistik)
H = humanistic(humanistik)
U = understandable (dapat dipahami)
M = measurable(dapat diukur)
B = behavioral(dapat dipecah menjadi rencana tindakan)
A = achievable(dapat dicapai)
a. Realistik, berarti bahwa hal-hal yang direncanakan bukan bersifat angan-angan, tetapi harus
merupakan sesuatu yang dapat menjadi kenyataan di masa mendatang, meskipun untuk itu
memerlukan upaya-upaya agresif yang menentang.
b. humanistik, berarti selalu memperhatikan faktor manusia. termasuk semangat perasaan, dan
dampak pada masyarakat atas hal-hal yang direncanakan itu.
c. Dapat dipahami, berarti bahwa rencana itu harus dimengerti oleh anggota-anggota organisasi agar
memperoleh konsensus dan dukungan dari mereka.
d. dapat diukur, berarti bahwa cara-cara rencana itu dibuat dan ditulis harus dalam bentuk yang dapat
ditinjau ulang dan tindakan korektif dapat dilakukan pada waktu yang tepat.
e. Dapat dipecah menjadi rencana tindakan, mempunyai arti bahwa setiap rencana yang dibuat harus
dapat dipecah pecah ke dalam rencana-rencana operasional atau rencana rencana tindakan. setiap
rencana operasional harus dituangkan ke dalam bentuk yang mencakup 5W &2H ( Why, where,
when, Who, How and how much).Sedangkan rencana-rencana tindakan akan mendeskripsikan
tentang alokasi sumber-sumber daya manajerial yang berkaitan dengan tenaga kerja, waktu, dan
anggaran budget serta prioritas dan alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana
tersebut.
f. Dapat dicapai, menunjukkan bahwa setiap rencana yang dibuat harus memiliki target pencapaian
yang tidak terlampau tinggi atau terlalu rendah yang dimaksud di sini yaitu rencana yang hasilnya
diperkirakan tidak akan tercapai hanya akan menurunkan motivasi dan semangat dari pelaksanaan.
METODOLOGI PERENCANAAN PROAKTIF
Langkah pokok dalam proses perencanaan proaktif yaitu menetapkan tujuan; melakukan analisis situasional;
merumuskan strategi untuk mengantisipasi perubahan lingkungan di masa mendatang; mengembangkan
rencana operasional; erencanakan untuk implementasi dan pengendalian; dan mengendalikan.
Penetapan tujuan dari suatu perencanaan harus memperhatikan lima hal pokok yang dirangkum ke dalam
akronim Smart, sehingga sering disebut sebagai Smart objektif. Smart memiliki pengertian:
S = spesifik (spesifik)
M =measurable (dapat diukur )
A = actionable (dapat ditindaklanjuti)
R = result oriented(beriorientasi pada hasil)
T= time Bound( terkait dengan batas waktu pencapaian tujuan)
Analisis Situasional, dapat dilakukan menggunakan metode SWOT dalam kondisi aktual, analisis kekuatan
dapat berkaitan dengan dukungan dan komitmen manajemen, analisis kelemahan dapat berkaitan dengan
keterbatasan sumber-sumber daya, analisis kesempatan dapat berkaitan dengan penciptaan kesempatan kerja
atau ekonomi baru, dan analisis ancaman dapat berkaitan dengan penolakan dari masyarakat dan lingkungan
terhadap rencana yang akan diterapkan. analisis situasional ini juga dapat dilakukan menggunakan Force field
analysis yang mendeskripsikan faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghambat. analisis situasional ini
juga memberikan petunjuk kepada manajemen untuk melakukan Tindakan antisipasi terhadap hal-hal yang
diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
Perumusan strategi untuk mengantisipasi perubahan lingkungan di masa mendatang.
Setelah melakukan analisis situasional menggunakan sword yang mendeskripsikan kekuatan,
kelemahan, kesempatan, dan tantangan, maka beberapa strategi perlu dirumuskan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dan mengantisipasi kemungkinan ancaman-
ancaman yang akan terjadi. kelemahan maupun ancaman-ancaman penting beserta tindakan-
tindakan yang diajukan untuk mengatasi kelemahan dan ancaman-ancaman itu sering disebut
sebagai rencana-rencana kontingensi. rencana-rencana kontingensi biasanya dikembangkan
setelah strategi untuk mengatasi kelemahan maupun ancaman-ancaman itu dirumuskan,
sehingga menjadi bagian integral dari pengembangan strategi.

Pengembangan rencana operasional, merupakan aktivitas ke-4 dalam perencanaan proaktif


yang berarti bahwa dalam tahap ini Perencanaan harus memutuskan apa yang harus dicapai
berkaitan dengan tujuan yang ditetapkan, alasan kegunaan Mengapa rencana itu harus
dilakukan, di mana rencana itu akan diterapkan atau dilakukan, bilamana rencana itu akan
dilakukan, siapa yang akan menjadi penanggung jawab Bagaimana melaksanakan rencana itu,
dan beberapa besar biaya untuk melaksanakan rencana itu.
Perencanaan untuk implementasi dan pengendalian, merupakan tahap kelima dalam aktivitas perencanaan
proaktif, sering pula disebut sebagai rencana-rencana tindakan rencana-rencana tindakan ini di desain pada
tingkat unik yang fungsional serta reintegrasi dengan skema perencanaan secara menyeluruh. rencana-
rencana tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya manajerial yang berkaitan
dengan tenaga kerja waktu dan anggaran, serta prioritas dan alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari
rencana itu. Beberapa tips untuk menjadi seorang perencana sekaligus problem solver yang berprofesional
dapat ditemukan berikut ini:
1. Dilarang untuk takut terhadap masalah.
2. Selalu menggunakan data yang dikumpulkan melalui pengukuran yang akurat bukan perkiraan-perkiraan.
3. Mempelajari alat-alat manajemen untuk menyelesaikan masalah karena anda tidak akan menang
berperan dengan tangan kosong.
4. Meningkatkan kemampuan technical melalui belajar keahlian khusus kroma teknik-teknik, dan trik.
5. Selalu mengikuti langkah-langkah sistematik dalam perencanaan proaktif dalam setiap aktivitas
perencanaan.
6. Jangan mau diperdaya melalui solusi-solusi menarik yang ditampilkan.
7. Jangan pernah mencari kambing hitam atau menyalahkan.
8. Jangan pernah menyalahkan situasi dan kondisi tetapi kondisilah diri Anda pada situasi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
Langkah-langkah sistematik dalam perencanaan proaktif di atas dapat ditampilkan secara sederhana melalui
gambar berikut:
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai