Disusun Oleh:
FATUR RAHMAN
230332023
Kelebihan Kekurangan
Perencanaan Waktu dan biaya yang
komprehensif sesuai jika digunakan dibutuhkan relatif besar. Data yang
untuk menyelesaikan perencanaan jangka dibutuhkan dalam perencanaan
panjang yang bersifat umum. komprehensif harus akurat, maka dari itu
diperlukan survei yang rinci terhadap
berbagai aspek yang terkait seperti
informasi fisik geografis, data sosial
peneududukan, dan data sosial ekonomi.
Oleh karena survei yang terinci, maka
waktu dan biaya yang dibutuhkan besar.
Perencana memiliki Pendekatan teoritik sangat
kemampuan perencanaan dalam hal ditekankan dalam penerapan perencanaan
rasionalitas dan kemampuan teknis. Serta komprehensif. Oleh karena itu, hasil
Bersifat ”keahlian” karena itu seorang analisis terkadang tidak sesuai dengan
perencana dituntut memahamai kenyataan aktual. Pendekatan yang
perencanaan baik dari sisi teknis maupun teoritis menyebabkan prediksi dan
filosofi analisis standarnya menjadi tinggi
sehingga bisa dikatakan utopis atau non
implementability.
berbagai aspek yang ada, baik aspek berasal dari ahli atau perencana, sehingga
ekonomi, sosial budaya, serta aspek fisik. peran masyarakat sangat terbatas, yaitu
hanya sebatas public hearing.
• Kurang memperhatikan
sumber daya sebab perencanaann
komprehensif mengasumsikan sumber daya
dapat dicari dan diusahakan, sehingga
sumber daya yang tersedia kurang
diperhitungkan dalam perencanaannya.
Sampai pada bulan Juni tahun 2019 jumlah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) publik yang ada di Surabaya sudah mencapai 21,79% dari luas Kota
Surabaya yakni sebesar 7.290,53 Ha yang mana luasan tersebut terdiri dari Ruang
Terbuka Hijau (RTH) makam sebanyak 283,53 ha, Ruang Terbuka Hijau (RTH)
waduk atau telaga sebanyak 192,06 ha, Ruang Terbuka Hijau (RTH) lapangan dan
stadion sebanyak 355,91 ha, Ruang Terbuka Hijau (RTH) fasilitas umum dan
fasilitas sosial pemukiman sebanyak 205,5 ha, Ruang Terbuka Hijau (RTH)
kawasan lindung sebanyak 4.548,59 ha, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman
dan jalur hijau sebanyak 1.649,1 ha (Pemkot Surabaya, 2019; Hakim, 2019).
Dalam mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kota Surabaya melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, yakni masyarakat dan
pihak swasta dimana masyarakat dilibaktkan dalam perumusan perencanaan dna
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sementara pihak swasta memiliki peran
menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pengelolaan
dan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta dengan memberikan
bantuan lainnya juga (Iswari, 2014).
Pradigma Perencanaan
2. Positivism. Perencanaan jenis ini hanya percaya pada perihal yang nyata,
tidakkhayal, menolak metafisika dan teologi. Perencanaan harus
bermanfaat dandiarahkan pada pencapaian kemajuan, pasti, jelas dan tepat,
serta menuju kearah penataan dan penertiban. Pembangunan dan kemajuan
ditandai oleh dominasikerja ilmu pengetahuan modern atau ilmu-ilmu
positif. Fungsi perencanaan iniadalah memastikan bahwa perencanaan
memiliki kapasitas rekayasa sosial,memiliki citra pasti, memiliki cetak biru
(blueprint) dari suatu badan perencanaan, program-program pasti
dilaksanakan di lapangan tanpa perubahan, bersifat lebih kearah pekerjaan
keteknikan (engineering), penerapanstandard-standard teknis, pendekatan
master plan, dan land use. Contoh hasil perencanaan jenis ini adalah
landuse planning sebagai bentuk orientasi spasial dan RUTRK-RTRTK
sebagai bentuk standard planning.