Petunjuk Singkat Pelaksanaan Kegiatan Audit Klinis di Fasyankes TB Resistan Obat
Siapkan formulir audit klinis, buku TB01, dan SITB untuk mengevaluas: Nama pasien, usia, penyakit komorbid, status pengobatan (bulan ke-) dan paduan pengobatan (paduan jangka pendek atau jangka panjang). Apakah pasien mendapatkan paduan yang tepat? Pemeriksaan lab diagnosis dilakukan dan hasilnya semua tercatat di TB01 dan SITB? Indikasi pemberian STR/jangka panjang benar? Bila pasien menolak paduan tertentu, alasan penolakan tertulis? Dosis obat benar sesuai berat badan? Durasi pemberian obat (tahap awal, tahap lanjutan) benar? Pemeriksaan dahak/lab monitoring rutin dilakukan sesuai jadwal? Bila hasil abnormal, ada tindak lanjut? Kemajuan pengobatan dipantau dan tercatat (kenaikan berat badan, gejala membaik, hasil rontgen membaik)? Efek samping pengobatan ditata laksana secara tepat? Form MESO diisi dan KTD serius sudah dilaporkan? Periksa hasil EKG (hasil QTc tercatat dan akurat? Dilakukan hitung manual untuk QTc? Apakah dilakukan pemeriksaan EKG follow up?); manajemen yang tepat bila hasil EKG abnormal? Hasil lab (elektrolit)? Kondisi komorbid pasien apakah rutin dipantau dan kondisi pasien terkontrol? Absen pengobatan, kondisi sosial ekonomi, alasan putus berobat diketahui/tercatat? Kontak investigasi dilakukan dan hasilnya tercatat?
RANGKUMAN Jumlah kasus yang dievaluasi: _____
Hasil evaluasi (tuliskan jumlah kasus per kolom):
1 2 2a 2b 2c 2d 3 3a 3b 3c
4 4a 4b 5 5a 5b 5c 5d 5e 5f
5g 6 7 8 9 10 11
Tuliskan 3 rekomendasi utama / rencana tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi:
1.
2.
3.
V5 Agustus. 21, 2023 1
FORMULIR AUDIT KLINIS TB RESISTAN OBAT
Hasil Evaluasi Keterangan (tuliskan temuan dan
# Informasi Pasien (Beri tanda √ pada nomor dan sub-nomor yang rekomendasi untuk perbaikan) sesuai dengan temuan) Nama Pasien: 1) Tidak ditemukan masalah klinis (bila poin Catatan: nomor 2-9 tidak ada yang diberi tanda √) – Pemeriksaan TCM dilakukan 2x untuk TB RO primer 2) Pemeriksaan diagnosis awal (mikrobiologi) TB Usia: – Rawat inap tidak wajib untuk RO yang tidak dilakukan: inisiasi pengobatan TB RO 2a) TCM 2d) LPA lini dua Kriteria terduga: 2b) BTA 2e) Uji kepekaan 2c) Kultur Tanggal diagnosis TB RR: Pemeriksaan penunjang awal pengobatan yang tidak dilakukan:
Tanggal mulai pengobatan: 2f) Rontgen 2i) Darah
2g) EKG 2j) IMT 2h) HIV Durasi antara diagnosis – mulai berobat (hari): 3) Inisiasi pengobatan tidak sesuai dengan panduan nasional (Juknis MTPTRO): Status pengobatan (bulan ke-): 3a) Inisiasi pengobatan dengan paduan/ dosis yang tidak sesuai Pola resistansi TB (pilih satu): 3b) Perlu pergantian/penghentian obat TB RR / MDR / pre-XDR / XDR atau penyesuaian dosis obat (mis. Paduan pengobatan TB RO: karena komorbid, perubahan berat badan, intoleransi obat, dll) 3c) Pengobatan dimulai >7 hari setelah terdiagnosis 4) Durasi pengobatan yang tidak sesuai: 4a) Fase intensif 4b) Durasi total 5) Pemeriksaan pemantauan rutin yang tidak dilakukan: 5a) BTA 5d) Rontgen 5b) Kultur 5e) EKG 5c) Darah 5f) Berat badan 5g) Lainnya: 6) Manajemen efek samping perlu perbaikan 7) Penyakit komorbid atau masalah klinis lain perlu perbaikan tata laksana, tuliskan: 8) Pasien meninggal, tuliskan sebab kematian: 9) Putus berobat, tuliskan alasan: 10) Masalah pencatatan dan pelaporan: tidak lengkap, tidak sinkron, KTD serius tidak dilaporkan, dll 11) Kontak investigasi belum dilakukan/belum optimal # Informasi Pasien Hasil Evaluasi Keterangan (tuliskan temuan dan
V5 Agustus. 21, 2023 2
FORMULIR AUDIT KLINIS TB RESISTAN OBAT (Beri tanda √ pada nomor dan sub-nomor yang rekomendasi untuk perbaikan) sesuai dengan temuan) Nama Pasien: 1) Tidak ditemukan masalah klinis (bila poin Catatan: nomor 2-9 tidak ada yang diberi tanda √) – Pemeriksaan TCM dilakukan 2x untuk TB RO primer 2) Pemeriksaan diagnosis awal (mikrobiologi) TB Usia: – Rawat inap tidak wajib untuk RO yang tidak dilakukan: inisiasi pengobatan TB RO 2a) TCM 2d) LPA lini dua Kriteria terduga: 2b) BTA 2e) Uji kepekaan 2c) Kultur Tanggal diagnosis TB RR: Pemeriksaan penunjang awal pengobatan yang tidak dilakukan:
Tanggal mulai pengobatan: 2f) Rontgen 2i) Darah
2g) EKG 2j) IMT 2h) HIV Durasi antara diagnosis – mulai berobat (hari): 3) Inisiasi pengobatan tidak sesuai dengan panduan nasional (Juknis MTPTRO): Status pengobatan (bulan ke-): 3a) Inisiasi pengobatan dengan paduan/ dosis yang tidak sesuai Pola resistansi TB (pilih satu): 3b) Perlu pergantian/penghentian obat TB RR / MDR / pre-XDR / XDR atau penyesuaian dosis obat (mis. Paduan pengobatan TB RO: karena komorbid, perubahan berat badan, intoleransi obat, dll) 3c) Pengobatan dimulai >7 hari setelah terdiagnosis 4) Durasi pengobatan yang tidak sesuai: 4a) Fase intensif 4b) Durasi total 5) Pemeriksaan pemantauan rutin yang tidak dilakukan: 5a) BTA 5d) Rontgen 5b) Kultur 5e) EKG 5c) Darah 5f) Berat badan 5g) Lainnya: 6) Manajemen efek samping perlu perbaikan 7) Penyakit komorbid atau masalah klinis lain perlu perbaikan tata laksana, tuliskan: 8) Pasien meninggal, tuliskan sebab kematian: 9) Putus berobat, tuliskan alasan: 10) Masalah pencatatan dan pelaporan: tidak lengkap, tidak sinkron, KTD serius tidak dilaporkan, dll 11) Kontak investigasi belum dilakukan/belum optimal