Anda di halaman 1dari 17

MINGGU-01: DISCIPLESHIFT WHEEL (PART-01)

• Saya tidak tahu apa yang telah dan sedang terjadi dalam dalam hidup saudara, apa yang gagal,
yang berhasil. Tetapi satu kata yang tepat dititik kita bertemu sekarang ini adalah, yang lalu
sudah berlalu, itu tidak bisa diulang lagi. Masa lalumu bukanlah masa depanmu. Tuhan mau
supaya saudara fokus dengan masa depanmu.
• Siapa raja yang paling sukses dalam Alkitab? Mungkin banyak yang akan jawab Daud, atau
Salomo. Tetapi sebenarnya raja yang paling sukses adalah Hizkia. 2 Raja-raja 18:2-7
mengisahkannya demikian:

2 Ia (Hizkia) berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh
sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak
Zakharia. 3 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan
Daud, bapa leluhurnya. 5 Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua
raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi
yang sama seperti dia. 6 Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada
mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah
diperintahkan-Nya kepada Musa.
7 Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia

memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.

• Saudara bisa bayangkan ini, Hizkia berhasil dalam setiap perang yang dia lakukan, dia berhasil
dalam apa pun yang dia lakukan. Ada orang yang selalu berhasil dalam apa yang dia lakukan,
itu bukan saya, bukan juga saudara, tetapi Hizkia orangnya. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak
menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang
telah diperintahkan Tuhan kepada Musa. Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia
pergi berperang, ia beruntung
• Tetapi kemudian Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Firman Tuhan sampai kepadanya bahwa
“sampaikan pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh
lagi”. Engkau harus pulang ke rumahku, umurmu sudah cukup. Hal ini dikisahkan dalam
Yesaya 38:1-5 yang berkata demikian:

1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin
Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan
terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu

dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik
di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: 5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia:

Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah
Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas
tahun lagi

• Wow, saudara bisa bayangkan ini, Hizkia mengingatkan Tuhan, katanya lihatlah bagaimana aku
telah hidup setia dan tulus dihadapanMu, dan ijinkan lah aku hidup lebih lama lagi., dan Tuhan
mendengarkan dia, yaitu doa & airmatanya, dan Tuhan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi
• Ijinkan saya bertanya kepada saudara, pertanyaan ini: Kalau saudara ada dititik hari ini, dan
saudara tidak selesai hidupnya hari ini, tetapi diperpanjang oleh Tuhan, kira-kira kalau Tuhan
bertanya, “Mengapa Tuhan harus perpanjang hidup saudara dan tidak menyudahinya
sekarang saja? … simpan jawaban saudara, dan jadikan itu menjadi resolusi baru kehidupan
saudara
• Pertanyaan yang mendasar untuk malam ini adalah: “Apakah saudara mau menggunakan
hidup yang masih diperpanjang Tuhan untuk saudara ini, dengan cara yang Tuhan
inginkan?” Inilah yang kita akan discover/dapatkan dalam Program “Gairah Pulang
Sorga” selama tahun ini.

Pertanyaan yang akan saudara harus perkarahkan adalah:


WHAT WILL YOU DO WITH THE REST OF YOUR LIFE?
(Apa yang saudara akan lakukan dengan kehidupan yang Tuhan masih berikan kepada saudara?)

• Pilihan terbaik saudara adalah seperti Hizkia, hidup menurut yang Tuhan mau. Hanya
keinginan Bapa yang menjadi motivasi, komitmen, antusiasme, kegairahan hidup saudara.
• Pujian ini bisa menjadi resolusi baru dalam hidup saudara,
Engkau gairah hidupku
satu - satunya ya Bapa
hanya Engkaulah kehidupanku
tak ada kebahagiaan
apapun selain diri-Mu
hanya Engkaulah bahagiaku

kuhidup hanya bagi-Mu


untuk kesukaan Bapa
dalam s'gala hal, s'gala perkara
itu kebahagian yang benar dan sesunggunya
membahagiakan hati-Mu Bapa

• Pada kesempatan ini, saya akan membagikan kepada saudara apa yang Tuhan inginkan dalam
hidup saudara:
1. Tuhan mau saudara memusatkan kehidupan saudara hanya kepada Dia (GOD
WANTS YOU TO CENTER YOUR LIFE AROUND HIM), that is called WORSHIP.
§ Hanya Dia yang menjadi fokus hidup saudara, hanya Dia yang saudara cari, hanya Dia
yang saudara rindukan, hanya Dia yang saudara andalkan, dan saudara bangga
memiliki Allah seperti Dia.

Hanya kau Tuhan yang kami sembah, hanya kau Tuhan yang kami bangga, tiada Allah
lain, tiada Allah lain, hanya Engkau, YESUS.

Kami bangga memilki Allah sepertiMu, kami bahagia menjadi milikMu, kami muliakan,
kami tinggikan namaMu, Yesus.
Kami bangga memilki Allah sepertiMu, kami bahagia menjadi milikMu, kami memuji,
kami menyembah kepadaMu, Yesus.

§ Ketika saudara menjadikan Tuhan menjadi fokus hidup saudara, masalah saudara
terlihat kecil, terasa ringan.
§ Tuhan mau saudara mengasihiNya dengan segenap hatimu, dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Matius 22:37-38 mencatat demikian
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama”
§ Ketika saudara memusatkan kehidupan saudara kepada Dia, mengasihi Dia secara
total, maka Tuhan sendir mau memiliki hubungan yang intim dengan saudara, seperti
seorang Bapa & anaknya, seperti Kristus & jemaatnya. Hubungan intim artinya
hubungan yang erat, yang dekat, dan itu berarti saudara ada dalam hadiratNya setiap
hari, dan itu artinya saudara ada dalam PENYEMBAHAN kepada Dia, itulah
WORSHIP.
§ Bapa menghendaki/mengingini penyembah-penyembah yang benar, yang harus
menyembahNya dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24)
§ Apa yang menjadi indikator kalau saudara sudah memfokuskan kehidupan saudara
pada Tuhan? Saudara berhenti untuk kuatir. Kuatir adalah pertanda bahwa “sesuatu”
sedang mengalihkan saudara dari menjadikan Tuhan menjadi fokus hidup saudara.
§ Kalau saudara memfokuskan kehidupan saudara kepada Tuhan, maka damai
sejahteranya akam memelihara hati dan pikiranmu. Filipi 4:7 mencatat ini: “Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu
dalam Kristus Yesus”.

2. Tuhan mau saudara bersekutu dengan orang percaya, masuk dalam persekutuan
tubuh Kristus. (GOD WANTS YOU TO CONNECT WITH BELIEVERS), that is called
FELLOWSHIP
§ Inilah cara hidup jemaat pertama, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan di Bait Allah (kelompok besar – zoom fellowship), dan mereka juga
berkumpul di rumah masing-masing (kelompok kecil)
§ Kisah Para Rasul 2:41-42, 46 mencatat demikian: “Orang-orang yang menerima
perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah
kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa…
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.

3. Tuhan mau saudara bertumbuh dalam kedewasaan rohani untuk menjadi serupa
dengan Kristus (GOD WANTS YOU TO CULTIVATE SPIRITUAL MATURITY) – it’s called
a DISCIPLESHIFT.
§ Tuhan mau, kita tidak hanya dilahirkan kembali menjadi bayi rohani, tetapi Tuhan
mau, kita bertumbuh dalam proses menjadi dewasa, suatu perkembangan yang
penuh, seperti yang dicatat didalam Ibrani 6:1: “Sebab itu marilah kita tinggalkan
asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya
yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan
yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah”
§ Tuhan mau saudara bertumbuh ke arah Dia, menjadi anak yang akil balik yang, yang
bukan saja terus diajar, tetapi menjadi pengajar, seperti yang dicatat dalam Ibrani
5:12: “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan
kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras”
§ Nah bagaimana saudara bisa bertumbuh dalam kedewasaan rohani?
§ Saudara bertumbuh dengan belajar dan melakukan FirmanNya
§ Hidup tidak lagi untuk diri sendiri melainkan bagi Kristus
§ Menjadi serupa dengan Kristus dalam seluruh hidup menjalankan misinya di
tengah dunia ini untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus.
§ Inilah yang disebut pemuridan (Discipleshift)
§ Bagaimana saudara tahu kalau saudara sudah mencapai kedewasaan dalam
pertumbuhan rohani?
§ Apabila saudara mulai menghasilkan secara rohani, yaitu membawa orang
menemukan perjumpaan dengan Tuhan yang mengubah hidup seseorang dengan
semua konsekuensi yang dibutuhkan, itulah pembaharuan dalam permuridan,
discipleshift. Menjadikan murid, bukan hanya penginjilan. Bukan hanya
menghasilkan petobat, tetapi menghasilkan Murid Kristus yang Sejati

Q: APA PERBEDAAN ANTARA MENGHASILKAN PETOBAT DENGAN MENJADIKAN MURID?

Petobat=orang yang berbalik arah, artinya seseorang yang sedang menuju ke arah yang satu,
diinsafkan akan dosa, lalu berbalik ke arah lain dan datang pada Kristus. Dengan iman sederhana,
orang itu menerima anugerah keselamatan.

Pertobatan=langkah awal dalam proses pemuridan, yaitu awal proses pertumbuhan rohani,
sementara pemuridan berlangsung terus-menerus.
• Dalam pertobatan sejati, seseorang harus setia mengikut Yesus. Orang itu menjadi pembelajar
seumur hidup, itulah seorang murid. Menjadi seorang murid berarti proses belajar yang tidak
perna berakhir.
• Kita tidak akan perna selesai belajar, karena kita terbatas tetapi Allah tidak terbatas. Itulah
salah satu hal yang akan membuat Surga menarik, kita akan terus menemukan lebih banyak
lagi kekayaan dari kasih karunia Allah.

BAGAIMANA MEMURIDKAN PETOBAT?

Mendefinisikan seorang murid.

Defenisinya harus alkitabiah & jelas, harus sederhana sehingga anak kecilpun dapat memahaminya,
dan cukup kompleks untuk mencakup makna yang dimaksudkan.

Untuk mendefenisikan seorang murid, mari kita kutip perkataan Yesus kepada Petrus & Andreas
dalam Matius 4:19 (TB); Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia." Ada banyak ayat yang lain yang juga dapat digunakan, tetapi pada ayat
ini kita dapat melihat suatu cakupan yang lebih menyeluruh.

Dari ayat ini kita akan menemukan 3 atribut penting sebagai defenisi seorang murid:

1. IKUTLAH AKU
a. Yesus berkata, “Ikutlah Aku”. Seorang murid Yesus harus mengikut Yesus.
Sesederhana itu. Yesus yang memimpin, sang murid mengikuti.
i. Mengikut Yesus = menerima dan mengakui Yesus sebagai Tuhan, yaitu sebagai
Pemimpin & Pemilik hidup kita. Dialah yang memulai & mengarahkan, dan sang
murid menanggapi pimpinan & arahanNya.
ii. Mengikut Yesus = mengakui bahwa Yesus berada di depan & sang murid
menempatkan diri dibelakang-Nya. Yoh 12:26 berbicara tentang proses ini:
“Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di
situpun pelayan-Ku akan berada”
b. Sebagian orang menerima pengajaran bahwa ketika mereka menerima Yesus sebagai
Tuhan, yaitu Pemimpin & Pemilik hidup mereka, semua harapan & rencana hidup
mereka akan dipenuhi. Hal ini tidak benar.
i. Menurut Yesus, seorang murid = orang yang mengenal Dia (siapa & bagaimana
diriNya) & mengikut Dia. Kalau sebelumnya kita biasa memimpin diri sendiri,
sekarang kita dipimpin oleh Kristus.
ii. Yohanes 14:23-24 (TB) mengaitkan ketaatan kita mengikut Yesus dengan hati &
perasaan kasih: 23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti
firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan
diam bersama-sama dengan dia. 24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak
menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku,
melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
• Kesediaan kita rela meninggalkan segala sesuatu dan mengikutnya, adalah
bukti kasih kita kepadaNya
• Meskipun ketaatan kita pada Yesus tidak sempurna, tetapi itu tetap
merupakan bukti dan akan bertumbuh; seperti dicatat dalam Ibrani 12:1
(TB): "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang
mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang
begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan
yang diwajibkan bagi kita”
c. Ketika kita menerima panggilan untuk mengikut Yesus, kita tidak diberi petunjuk
tentang rute spesifik ke arah tujuan kita. Kita tidak juga dijanjikan perjalanan yang
mudah.
i. Sesungguhnya, perkataan Yesus dalam Injil Matius 16:24-26, dengan jelas
menunjukkan pada kita bahwa seorang pengikut Yesus harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan kehilangan nyawanya, dalam proses mendapatkan
kehidupan yang ditawarkan Yesus.
• Matius 16:24-26: 24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap
orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang
dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
ii. Namun sesulit apapun perjalanan itu, orang yang mengikut Yesus juga diberi
janji-janji yang penting. Yesus berjanji bahwa orang yang mengikut Dia tidak
akan ditinggalkan. Dia berjanji akan senantiasa menyertai kita, bahkan sampai
kepada akhir zaman (Matius 28:20)
• Matius 28:20: Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman.
d. Atribut pertama seorang murid adalah penerimaan secara mental terhadap Yesus, yaitu
memahami bahwa Yesuslah kini yang bertanggung jawab atas hidupnya, yaitu pemilik &
Pemimpin hidupnya.
i. Undangan mengikut Yesus disini berbicara pada kita di level pemahaman (head)
ii. Ketika seorang membuat keputusan untuk mengikut Yesus, ia pertama-tama
harus menerima dan mengenal dulu, meskipun ia belum sepenuhnya mengerti
apa yang diharapkan darinya sebagai seorang murid. Dia yang akan memimpin
kita pada pengertian yang sesungguhnya.
• Yesus yang memimpin hidup kita dengan kasih, dan sementara Dia
memimpin, Dia mengganti segalah yang salah yang kita telah terima dari
dunia ini (cara hidup kita yang lama) dengan kebenaran.
• Dialah terang yang menerangi pikiran kita, dan kita bergerak dari
kebodohan dunia ini kepada kebijaksanaan dalam menggunakan waktu
bersama Dia dan FirmanNya, Sumber Kebenaran & Hikmat.
iii. Undangan untuk mengikuti berarti undangan untuk belajar & mempercayai
kebenaran-kebenaran tentang Yesus. Proses ini akan membawa perubahan
dalam pemahaman (head) dan pengendalian/otoritas (headship).
2. DAN AKU AKAN MENJADIKAN KAMU
a. Lima kata berikut “Dan Aku akan menjadikan kamu”, terkait dengan proses
transformasi.
i. Hal ini menunjukkan bahwa pemuridan meliputi proses pembentukan hati kita
oleh Yesus untuk menjadi semakin serupa dengan Dia.
ii. Yesus mengundang kita untuk mengikut Dia dan berkata akan menjadikan kita
sebagai penjala manusia. Denagn kata lain, murid Yesus akan diubah oleh Yesus.
iii. Bukan saja dengan harus membuat keputusan mental/pikiran untuk mengikut
Yesus, tetapi juga dengan mengalami proses transformasi dihati dan perasaan
kita.
b. Proses transformasi dalam diri seorang murid dilakukan oleh Yesus denga kuasa Roh
Kudus. Dia mengubah murid-muridNya menjadi manusia baru, orang-orang yang
berbeda dari sebelum mereka bertemu dan mengikut Dia.
i. Roma 8:29 berkata bahwa kita dipilih dari semula untuk menjadi serupa dengan
Kristus
• Roma 8:29: Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-
Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.
ii. 2 Kor 3: 18 barjanji bahwa Allah sedang mengubah kita menjadi serupa dengan
gambarNya dalam kemuliaan yang semakin besar.
• 2 Korintus 3:18 (TB): Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan
dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya
dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
c. Allahlah yang memanggil kita menjadi muridNya, bahkan sebelum terjadi perubahan
apapun dalam diri kita.
i. Kita sering beranggapan keliru bahwa orang harus membereskan diri dulu baru
sebelum datang pada Yesus. Kita juga lalu menjadi kecil hati ketika setelah
menerima undangan Y esus, kita ternyata masih sering jatuh dalam banyak hal.
ii. Kitab Injil memberitahukan kepada kita bahwa para murid Yesus juga bukanlah
raksasa rohani. Mereka hanyalah orang biasa yang juga bergumul dengan
masalah dosa & pementingan diri. Yesus tidak memilih mereka menjadi
muridNya karena mereka istimewa. Yesus memilih mereka karena memandang
akan jadi apa/siapa mereka kelak.
iii. Merespon panggilan mengikut Yesus berarti membiarkan Dia meremukkan
manusia lama kita dan kemudian menciptakan kembali manusia baru kita yang
serupa denagn gambarNya, yaitu sebagai muridNya.
d. Perhatikanlah proses transformasi yang terjadi dalam hidup para murid.
i. Di dalam Yohanes 15:1-2 (TB), Yesus berkata, 1 "Akulah pokok anggur yang
benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak
berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya,
supaya ia lebih banyak berbuah.
• Pada saat dipotong & dibersihkan, kita mungkin tergoda untuk
meninggalkan Yesus. Kita pikir Dia telah gagal menjadikan sebagaimana
adanya diri kita, dan anggapan itu memang benar karena Dia sebenarnya
sedang membentuk kita menjadi yang lain, yang lebih baik
• Selama proses itu, Dia menganggap kita sebagai orang benar dan akan
terus memandang kita seperti itu, meskipun kita tidak benar di dalam dan
mengenai diri kita.
• Ketika kita terjatuh, kita bisa bertumbuh karena Dia bekerja didalam kita
untuk membawa kita kepada kesempurnaan
• Dia ingin supaya kita menghasilkan buah relasi seperti yang digambarkan
dalam Galatia 5:22-23
• Dia mengubah cara kita memandang dunia dan hal-hal yang kita nilai dan
anggap penting
e. Atribut murid yang kedua ini terutama adalah respon spiritual terhadap Roh Kudus.
i. Hal ini berbicara di level hati (heart), yaitu ketika orang memahami Firman
Kristus dan membiarkan Roh Kudus mengubah mereka dari dalam (Efesus 3:14-
18)
• Efesus 3:16-17; 16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-
Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar

serta berdasar di dalam kasih.


ii. Yesus bekerja dari dalam diri mereka dan membuat perubahan di hati mereka
yang menghasilkan pertumbuhan karakter.

3. PENJALA MANUSIA
a. Dua kata terakhir ini “Penjala Manusia”, menunjukkan respon tindakan, sesuatu yang
mempengaruhi sikap & perbuatan kita. Jika kita menerima Yesus dari kepala (head), dan
berlanjut ke hati (heart), kita akan mengalami perubahan (transformasi) dalam hal-hal
yang kita lakukan dengan tangan kita (hands)
b. Hal ini berarti setiap murid Kristus dipanggil untuk suatu tujuan. Setiap murid Kristus
harus bergabung dalam misi-Nya untuk mengasihi dan menjangkau dunia yang
terhilang dan sedang menuju kebinasaa.
c. Setiap Murid Kristus akan dipanggil untuk menjadi “Penjala Manusia”, yaitu menggenapi
tujuanNya dengan melakukan pekerjaan Tuhan membawa banyak orang kepada
keselamatan dalam Yesus Kristus.
d. Setiap Murid Kristus yang menggunakan waktu bersama Yesus, maka Roh Kudus akan
bekerja dari dalam hidupnya, sehingga setiap hasrat & keinginan yang biasanya
mengendalikan (seperti cinta kekayaan, ketenaran, kekuasaan atau martabat) kini tidak
lagi sepenting sebelumnya.
i. Meskipun hasrat & keinginan itu masih ada, kita memiliki Roh Kudus yang
memakai Firman Tuhan untuk mengingatkan kita tentang yang benar-benar
berharga & tujuan kita sesungguhnya didunia ini.
ii. Sekarang kita mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu, dan kita mulai
memandang dunia dari sudut pandang Yesus. Kita mulai memperhatikan hal-hal
yang Tuhan perhatikan, terutama orang-orang terhilang.
iii. Paulus mengungkapkan hal ini dalam 2 Korintus 5:15
• Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,
tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati
dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai
seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai
Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya
demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru;
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia
dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran
mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi
kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati
kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta
kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah
e. Masuk dan berada didalam misi berarti kita mengakui bahwa kita diselamatkan untuk
tujuan-tujuan Kerajaan Allah.
i. Setiap Murid Kristus harus ada dalam misi Allah didunia ini untuk ikut ambil
bagian dalam tujuan-tujuan Allah bagi dunia yang sedang terhilang ini.
ii. Tidak ada ungkapan kasih yang lebih besar yang dapat kita nyatakan selain
menyampaikan Injil yang membawa orang dapat memiliki relasi dengan Allah
Bapa dalam pembaharuan menjadi serupa dengan Kristus dalam kemuliaan yang
semakin besar.
iii. Setiap Murid Kristus adalah utusan-utusan Kristus yang diperlengkapi dengan
kemampuan oleh Allah untuk digunakan bagi kemulian-Nya,
• Pengalaman-pengalaman hidup kita dapat dipakai Allah, bahkan
kesalahan kitapun dapat ditebus sehingga melalui kegagalan itu, kita
menunjukkan kemurahan Allah bagi orang terhilang
f. Atribut ketiga dari seorang murid sebagai “Penjala Manusia” merupakan sebuah
pengutusan, panggilan untuk bertindak. Hal ini berbicara pada kita di level tangan
(hand): yaitu untuk memakai kemampuan-kemampuan kita dan yang Allah taruh di
tangan kita untuk melayani Yesus.

Dengan menggabungkan ketiga atribut ibi, kita akan mendapati bahwa seorang murid adalah orang
yang:
1. Mengikuti Kristus (dari kepala – head)
2. Diubah oleh Kristus (didalam hati – heart)
3. Melalukan misi Kristus (dengan tangan – hands)

Jadi kita bukan saja menghasilkan petobat tetapi menjangkau orang dan memuridkan mereka, yaitu
menghasilkan orang-orang yang dewasa dalam Kristus (Kolose 1:28), “Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk
memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.”

Seorang murid Yesus yang sejati adalah orang yang mengikuti Yesus, diubahkan oleh Yesus dan
melakukan misi Yesus.
LIMA TAHAP PEMURIDAN

1. Diagram Lima Tahap Pemuridan, menunjukkan alur pertumbuhan seorang murid Kristus.
Meskipun pertumbuhan pada umumnya tidak terjadi secara linear, tetapi ada suatu alur
perkembangan, arah yang perlu kita tuju untuk dapat bertumbuh.
2. Perhatikan bahwa selain ditahap pertama (orang yang mati rohani) diagram ini tidak
menunjukkan perjalanan seseorang untuk diselamatkan. Seseorang dikatakan menerima
keselamatan yaitu ketika ia didamaikan dengan Allah melalui iman dalam Yesus Kristus dan
dilahirkan kembali secara rohani. Mereka menjadi ciptaan yang baru dalam Kristus.

• Allah memberi mereka identitas baru dalam Kristus, dan sebagai murid yang telah menerima
anugera keselamatan, mereka bertumbuh dalam identitas baru, artinya bukan lagi masalah
pembenaran tetapi pertumbuhan dalam pengudusan mereka, yaitu proses menjadi serupa
dengan Kristus, yang sudah dirancangkan Allah atas mereka.
• Karena orang-orang percaya mengenali identitas mereka, mereka dimampukan oleh Allah
untuk mengokohkan identitas mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pemuridan dengan lima tahap utama pertumbuhan rohani sebagai berikut:

1. TAHAP MATI ROHANI


a. Efesus 2:1-5 (TB) menggambarkan tentang orang-orang yang “mati dalam dosa-dosa
dan pemberontakan”.
i. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-
orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya
dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada
kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah
mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--
b. Orang-orang pada tahap ini belum menerima Kristus sebagai Tuhan & Juruselamat.
Mereka bisa merupakan orang-orang yang sedang mencari Allah, menyebut dirinya
rohani, atau bahkan menyatakan mengenal Allah atau mengaku Kristen, tetapi tidak ada
buah pertobatan dalam hidup mereka.
i. Mereka bertindak sesuai dengan keadaan mereka yang mati, dan mereka tidak
dapat berubah sampai mereka dihidupkan kembali dalam Kristus.
ii. Serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang umumnya diucapkan oleh orang
yang mati rohani:
1) Saya tidak percaya Allah itu ada
2) Alkitab hanyalah sekumpulan mitos
3) Agama adalah pelarian bagi orang yang lemah
4) Ada banyak cara untuk orang dapat datang pada Tuhan
5) Saya tidak percaya neraka itu ada
6) Saya sudah menjadi orang baik, jadi kalau saya mati, semuanya akan baik-
baik saja
7) Tidak ada yang mutlak salah atau benar. Hal yang benar bagi anda, belum
tentu benar bagi saya.
8) Saya orang rohani tetapi saya tidak menganut agama manapun
c. Konsep utamanya adalah bahwa orang yang mati rohani tidak memiliki kehidupan
Yesus didalam diri mereka. Kehidupan ini tidak ada karena mereka tidak percaya
kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan mereka.
d. Jadi kebutuhan orang-orang yang mati rohani adalah:
i. Mereka membutuhkan kasih melalui kehidupan kita, bukan perkataan kita.
Mereka perlu diperkenalkan kepada Yesus dan melihat perwujudan Injil secara
nyata.
ii. Mereka memerlukan jawaban atas pertanyaan-pertantantaan mereka tentang
Alkitab, Allah & Kekristenan
iii. Mereka memerlukan penjelasan yang gamblang tentang Injil & undangan untuk
percaya dan mengikut Yesus.
iv. Inilah penginjilan pra-pertobatan. Semua perlu dilakukan dalam lingkungan yang
penuh kasih dan doa. Kabar terbaiknya tentang Yesus adalah orang yang
menerimaNya akan dilahirkan kembali (Yohanes 3:3-5)
1) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan,
kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan
dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah.”

2. TAHAP MENJADI BAYI ROHANI


a. 1 Petrus 2:2-3 (TB) menunjukkan tentang orang-orang yang seperti bayi baru lahir,
yang mendambahkan susu rohani agar mereka dapat bertumbuh dalam keselamatan
mereka.
i. 1 Pertus 2:2-3 mencatat demikian: “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap
kebaikan Tuhan.”
ii. Orang-orang pada tahap ini hidup secara rohani; mereka sudah membuat
keputusan untuk mengikut Yesus, tetapi baru sejauh itu saja.
iii. Mereka ini, bisa merupakan orang percaya yang benar-benar baru, tetapi bisa
juga mencakup “orang Kristen” lama yang stagnan atau tidak bertumbuh dalam
iman mereka.
b. Penulis kitab Ibrani menggambarkan orang-orang ini sebagai orang yang masih saja
minum susu meskipun mereka sebenarnya sudah harus makan makanan keras untuk
menjadi dewasa dan mengajar orang lain.
i. Ibrani 5:12-14 (TB) mencatat demikian, “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari
sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan
makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami
ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras
adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang
terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.”
ii. Bayi rohani cenderung kurang memahami ajaran Yesus. Mereka bukannya tidak
cerdas, mereka hanya tidak/belum tahu dan membutuhkan kebenaran. Mereka
seringkali merupakan produk (hasil) dari budaya tempat tinggal mereka. Roh
Kudus bekerja didalam diri dalam diri bayi rohani ini, sehingga ada penerimaan
terhadap perkataan Firman Tuhan.
1) Tetapi mereka juga kemungkinan dipengaruhi oleh filosofi dunia, yang
mereka campurkan dengan ajaran Kitab Suci menjadi suatu pegangan
yang cocok untuk mereka, atau setidaknya begitulah yang mereka
pikirkan pada tahap ini.
2) Hidup mereka pada umumnya hanya berkutat disekitar diri mereka dan
yang mereka anggap dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka
yang nyata. Sebagaimana bayi-bayi pada umumnya, mereka tidak tahu
mana yang lebih baik.
3) Mereka sudah dilatih oleh dunia untuk menjadi konsumen, sehingga wajar
jika mereka mengganggap pendeta/pastor dan gereja sebagai pelayan
yang akan memenuhi kebutuhan mereka.
iii. Bayangkan seorang bayi yang suka rewel, menangis keras-keras dan menuntut
banyak perhatian, jadi mereka ini memerlukan perhatian yang tetap. Mereka
perlu waktu untuk bertumbuh dan menjadi dewasa.
1) Sehingga hal ini menuntut waktu, kesabaran dan mungkin juga akan
terjadi kesalahan disepanjang proses pertumbuhan. Namun selalu ada
sukacita luar biasa dalam membesarkan bayi rohani.
2) Ada kegairahan besar saat melihat pertumbuhan seorang anak. Hampir
disetiap langka pertumbuhan, ada hal-hal baru dan segar, yang menjadi
alasan untuk dirayakan.
3) Sesungguhnya, saat seseorang menjadi pengikut Yesus pertama kali,
perbedaan antara hidup lama dan hidup baru sangat mencolok, yang
terasa sebagai pesta rohani.
c. Ketika orang menjadi bayi rohani, hal-hal yang mereka ucapkan menunjukkan keadaan
hati mereka. Serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang umumnya diucapkan oleh
bayi rohani:
i. Apakah saya harus ke gereja teratur? Saya belum perna mendengar itu
sebelumnya
ii. Apakah saya harus membaca Alkitab secra teratur? Saya belum perna
mendengar itu sebelumnya. Bagaimana saya dapat melakukannya?
iii. Saya tidak tahu Alkitab berkata demikian
iv. Perpuluhan? Apa itu?
v. Saya selalu terhubung dengan Tuhan melalui alam. Berada di alam terbuka
adalah gereja saya
vi. Saya memerlukan orang yang memperhatikan saya secara teratur
vii. Saya tahu Yesus adalah Tuhan, tetapi bukankah karma juga nyata?
viii. Tritunggal? Apa itu? Anda mebuat saya bingung.
ix. Saya & istri baru saja di baptis, dan dalam perjalanan pulang dari gereja kami
bertengkar hebat. Ada apa dengan semua ini? Saya pikir Yesus mestinya
memperhatikan semua persoalan kami.
d. Konsep utamanya adalah bahwa bayi tidak mengetahui banyak hal. Mereka belum
mengerti apa artinya mengikut Yesus. Mereka tidak mengetahui cara-cara yang mereka
perlukan untuk berubah.
e. Jadi kebutuhan bayi rohani adalah:
i. Mereka memerlukan seseorang yang memperhatikan dan memberi mereka
makan agar dapat bertumbuh dan berkembang.
ii. Pada akhirnya mereka akan belajar untuk makan sendiri, tetapi pada tahap ini
mereka benar-benar belum tahu caranya.
iii. Mereka memerlukan perhatian pribadi dari orang tua rohani. Mereka
memerlukan perlindungan dan bimbingan selama tahap pemuridan yang rentan
ini.
iv. Si jahat seringkali berusaha menyesatkan mereka, bahkan bisa melalui channel
bernuansa Kristen yang membuat mereka mempercayai janji-janji yang meleset
dari Alkitab.
v. Pada tahap ini, mereka perlu kebenaran-kebenaran iman Kristen yang diajarkan
dan diteladankan kepada mereka. Dan mereka perlu mengembangkan kebiasaan-
kebiasaan baru yang membentuk pola-pola hidup baru sebagai pengikut Kristus.

3. TAHAP MENJADI ANAK


a. Didalam 1 Tesalonika 2:11-12 (TB), rasul Paulus menggambarkan dirinya sebagai bapa
rohani yang menasehati, menguatkan dan mendorong anak-anaknya untuk menjalani
kehidupan yang berkenan kepada Allah.
i. 1 Tesalonika 2:11-12 berkata demikian: “Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa
terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang
demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan
kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.”
b. Orang-orang pada tahap ini terus bertumbuh dalam relasi mereka dengan Tuhan, dan
mulai bertumbuh dalam relasi dengan orang Kristen lainnya juga. Mereka sudah cukup
mengenal bahasa orang Kristen (ajaran-ajaran Yesus & Alkitab) untuk berinteraksi
dengan orang percaya lainnya.
i. Mereka mulai menerapkan Firman dalam kehidupan mereka dan menapaki
perjalanan rohani bersama murid-murid yang bertumbuh lainnya.
ii. Namun, meski bertumbuh, kehidupan rohani mereka masih banyak berkutat
diseputar diri mereka, yaitu yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan minat
mereka.
iii. Sebagai anak-anak, mereka masih banyak berpusat pada diri sendiri, belum
sepenuhnya berorientasi pada orang lain sebagaimana halnya orang dewasa
dalam Kerajaan dan keluarga Allah.
c. Anak rohani bisa meliputi orang-orang Kristen yang relatif baru, tetapi bisa juga orang-
orang yang sudah menjadi Kristen selama bertahun-tahun.
i. Ada orang yang tidak dewasa rohani meskipun mereka sudah mengikuti ibadah
di gereja selama enam puluh tahun. Tetapi ada beberapa murid yang dewasa
rohani meskipun mereka baru menjadi Kristen selama beberapa tahun saja.
ii. Bukan lamanya waktu yang dilalui yang membedakan orang dewasa atau tidak
dewasa rohani, melainkan apa yang terjadi, atau tidak terjadi, dalam proses
pemuridan selama waktu itu. Bagaimana mereka sudah membiarkan Roh Kudus
menghasilkan perubahan dan pertumbuhan menuju keserupaan dengan Kristus.
iii. Perhatikan karakteristik yang ada pada seorang anak.
1) Anak dapat melakukan beberapa hal untuk dirinya sendiri, namun anak
masih sangat tergantung pada perhatian dan bimbingan orang tua.
2) Anak dapat menjadi aktif, riang gembira, polos serta menyenangkan
untuk didekati, namun mereka juga tidak tahu kalau mereka berpusat
pada diri sendiri, berfokus pada kebutuhan mereka sendiri dan tidak
memikirkan orang lain.
3) Anak juga dapat menjadi dogmatis, melihat dunia secara kaku sebagai
hitam putih, bahkan dalam hal-hal yang tidak dimaksudkan sebagai hitam
putih.
4) Anak dapat terlalu percaya diri, sombong dan dipenuhi diri sendiri, tetapi
juga dapat merasa tidak aman, ragu-ragu, malu dan dipenuhi kekalahan
dan kebencian diri.
5) Anak Rohani mungkin terlibat dalam pelayanan tetapi masih fokus diri
sendiri, mereka biasanya melayani karena diminta dan hanya selama
lebih terasa manfaatnya daripada pengorbanannya.
d. Seorang yang ada pada tahap anak rohani, ucapan-ucapan mereka menunjukkan posisi
mereka, dan penanda utamanya adalah sangat berpusat pada diri sendiri. Serangkaian
pertanyaan atau pernyataan yang umumnya diucapkan oleh mereka yang ada pada
tahapan anak rohani:
i. Saya tidak tahu apakah gereja ini akan memenuhi kebutuhan saya, mungkin saya
harus mencari gereja lain.
ii. Jangan bagi kelompok kecil kami menjadi dua. Kami bisa terpisah dari sahabat-
sahabat kami.
iii. Siapa semua orang baru yang akan datang ke persekutuan ini? Akn sulit
mendapat tempat parkir.
iv. Mengapa kita harus belajar lagu-lagi baru?
v. Saya tidak suka musik yang dimainkan hari ini, seharusnya mereka memainkan
musik yang lebih kontemporer
vi. Tidak perna ada yang menyapa saya digereja. Tidak ada yang menanyakan
pekerjaan saya. Tidak ada yang peduli dengan saya
vii. Kelompok kecil saya tidak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan saya
sebagaimana seharusnya
viii. Saya tidak “diberi makan” sama sekali dari kotbah hari ini.
ix. Saya ingin bergabung di tim ibadah tetapi tidak perna ada yang mengajak saya
x. Saya sedang membantu di pelayanan anak, tetapi mereka tidak menghargai yang
saya lakukan, jadi saya keluar.
e. Ingat bahwa banyaknya waktu yang dihabiskan orang di gereja atau persekutuan tidak
menjamin pertumbuhan rohani mereka.
f. Jadi apa saja kebutuhan Anak Rohani:
i. Kebutuhan utama mereka adalah relasi mendalam yang kuat dengan orang
percaya dewasa agar mereka dapat mengalami perubahan hidup yang makin
berpusat pada Allah & KerajaanNya.
ii. Mereka membutuhkan orang yang akan menolong mereka belajar membuat
perubahan yang meningkat dari ketergantungan (dependence) menjadi dapat
memberi makan diri sendiri secara rohani.
iii. Mereka memerlukan pengajaran tentang siapa mereka dalam Kristus, bagaimana
memiliki persahbatan yang erat dengan orang percaya lainnya, dan apa yang
dapat/tidak dapat diharapkan dari orang Kristen. (Catatan: kekecewaan timbul
dari kebutuhan yang tidak terpenuhi, sementara ralitasnya bahwa setiap orang
percaya sedang berjuang untuk menjadi sempurna)
iv. Mereka perlu belajar untuk mempercayai Allah dalam ketaatan, lebih menuruti
perkataan Firman daripada perasaan mereka.
v. Hidup mereka perlu semakin berfokus pada Allah. Mereka akan melakukan hal-
hal yang benar dengan alasan-alasan yang benar.
vi. Mereka perlu belajar apa artinya memiliki hamba yang melayani, dan bukan hati
yang berpusat pada diri sendiri.

4. MENJADI DEWASA MUDAH


a. 1 Yohanes 2:13-14 (TB) menggambarkan tentang orang-orang dewasa muda secara
rohani.
i. 1 Yoh 2: 13-14 berkata demikian: “Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa,
karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada
kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku
menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis
kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya.
Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman
Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.”
ii. Mereka dikatakan sudah mengalahkan si jahat, dan Firman Allah tinggal didalam
mereka.
iii. Mereka sedang berubah dari berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat pada
Allah.
iv. Mereka mulai mengarahkan-ulang hidup mereka kepada Firman Allah, umat
Allah dan Misi Allah.
v. Mereka mulai memahami bahwa Allah memanggil mereka kedalam Tubuh
Kristus untuk memberi, bukan untuk menerima saja. Mereka mulai terlibat
melayani orang lain, mengutamakan kepentingan orang lain dan menjadi pelaku
Firman (bukan menjadi pendengar saja dan menumpuknya di kepala). Mereka
melakukan hal-hal tersebut dengan alasan yang benar, bahkan ketika mereka
disalahkan, yang akan mereka alami, mereka akan tetap melakukan yang mereka
lakukan karena Yesus tak perna menyalahkan mereka.
b. Sebagai orang dewasa muda dalam iman, mwereka rindu melayani Tuhan. Mereka
melakukan dengan semangat, kekuatan dan sukacita dari Roh Kudus. Mereka
memandang dunia sebagai tempat yang membutuhkan perubahan.
i. Orang dewasa muda rohani mulai menyadari bahwa Allah menciptakan mereka
untuk suatu tujuan, dan prioritas-prioritas mereka mulai berubah.
ii. Mereka akan mencari kesempatan-kesempatan untuk melayani dan
kemungkinan akan bergabung dengan tim pelayanan.
iii. Sementara mereka bertumbuh makin teguh dalam Kristus, mereka cenderung
kurang menhakimi dan lebih mudah melupakan kesalahan orang lain.
iv. Mereka bergairah dengan keterlibatan mereka dalam persekutuan/gereja, dan
bahkan ketika mereka tidak dilibatkan, mereka belajar untuk tetap setia.
v. Mereka mulai menjadi dewasa dalam iman dan belajar fokus untuk
menyesuaikan keterampilan dan keterbebanan mereka dengan tujuan-tujuan
kerajaan Allah.
c. Serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang umumnya diucapkan oleh mereka yang
ada pada tahapan dewasa muda rohani:
i. Dalam perenungan-perenungan saya, saya menemukan sesuatu yang menjadi
pergumulan saya
ii. Saya benar-benar ingin pergi dalam pelayanan misi. Saya tahu saya siap untuk
itu. Saya tahu Allah punya rencana-rencana besar untuk hidup saya
iii. Saya sungguh senang menjadi pemimpin pujian. Saya kira ini adalah karunia
yang diberikan Tuhan pada saya.
iv. Saya sudah membagikan kesaksian saya pada 3 orang teman, dan kelompok kecil
kami menjadi terlalu besar sehingga kami membaginya menjadi 2 kelompok agar
ada yang lain yang bisa bergabung.
v. Lihatlah betapa banyak yang datang ke persekutuan/gereja hari ini, luar biasa!
Saya baru menemukan tempat parkir jauh sekali dari sini.
d. Konsep utama dari orang dewasa muda rohani adalah mereka sedang memusatkan
hidup mereka disekitar Allah dan perspektif-Nya.
e. Apa saja yang menjadi kebutuhan orang-orang dewasa muda rohani?
i. Mereka memerlukan tempat untuk belajar melayani
ii. Mereka membutuhkan mentor rohani yang akan melatih dan menanyakan
pengalaman pelayanan mereka.
iii. Mereka memerlukan relasi yang mendalam dan terus menerus dengan orang-
orang yang memberi dukungan dan akuntabilitas.
iv. Mereka seringkali membutuhkan bantuan untuk membuat batasan
v. Mereka memerlukan bimbingan dalam menanggapi harapan-harapan orang yang
mereka layani.
vi. Mereka perlu ditolong untuk mengenali karunia-karunia mereka dan menerima
pelatihan keterampilan.
vii. Ketika mereka terluka, dan mereka akan terluka, mereka perlu memproses
kesakitan itu agar tidak menjadi kecewa dan sinis.

5. MENJADI ORANG TUA / DEWASA ROHANI – PELIPAT GANDAAN


a. Secara teologis, Allahlah yang membuat seseorang dilahirkan secara rohani. Dengan
demikian jelas sekali bahwa tidak seorangpun dari kita yang menjadi orang tua rohani
dalam hal ini
i. Istilah ini akan mengingatkan kita bahwa orang yang sedang bertumbuh dan
menjadi dewasa biasanya berada dibawa bimbingan orang tua rohani; dan ini
adalah rencana Allah
ii. Istilah orang tua rohani dipakai (bukan dewasa rohani) karena ingin
menekankan konsep pelipatgandaan rohani. Dengan kata lain, jika ada orang
yang berkata bahwa mereka adalah dewasa rohani, maka pertanyaannya adalah
siapa yang mereka sedang muridkan. Jika tidak ada, maka kedewasaan rohani
mereka patut diragukan.
iii. Orang yang dewasa rohani akan menghasilkan murid (memiliki anak-anak
rohani). Jika mereka mampu tetapi mereka tidak mau menjadi orang tua rohani,
maka sebenarnya mereka paling-paling baru menjadi orang dewasa muda
rohani.
iv. Para orang tua jelas memiliki tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak,
menolong mereka tumbuh dari bayi menjadi anak, menjadi dewasa muda dan
akhirnya menjadi orang tua lagi.
b. 2 Timotius 2:1-2 (TB) menunjukkan orang-orang yang kuat dalam kasih karunia Kristus
Yesus. Mereka adalah murid-murid yang dapat diandalkan yang sudah bertumbuh dan
menjadi dewasa sampai pada tahap cakap mengajar orang lain.
i. 2 Timptius 2:1-2 berkata demikian: “Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih
karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan
banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang
juga cakap mengajar orang lain.”
ii. Orang tua rohani memiliki pemahaman yang kokoh tentang Firman Tuhan, relasi
yang mendalam dan melekat dengan Allah, serta kerinduan untuk terlibat dalam
mendewasakn murid-murid yang lainnya.
iii. Orang tua rohani melakukan Firman Tuhan dalam hidup mereka sehari-hari dan
mereka berpusat pada Kerajaan dan bersandar pada Allah.
c. Yang menjadi pertanda bahwa seseorang itu orang tua rohani adalah mereka
intensional dalam membangun relasi mereka sendiri yang tak terputus dengan Yesus,
da sebagai akibatnya mereka berada didalam relasi-relasi yang memiliki tujuan
pemuridan.
i. Mereka sudah belajar untuk tinggal didalam Kristus, dan mereka memberi
makan diri sendiri dengan Firman Allah sehingga mereka memiliki sesuatu untuk
diberikan kepada orang-orang yang mereka dewasakan.
ii. Orang tua rohani tahu cara menetukan posisi seseorang dalam perjalanan rohani,
tahu kemana orang itu harus diarahkan, dan tahu bagaimana cara mengantarnya
sampai kesana.
iii. Sebagai orang percaya dewasa, orang tua rohani tahu bahwa mereka juga
memerlukan keluarga rohani untuk bertumbuh, dan mereka cukup rendah hati
untuk terlibat di persekutuan/gereja merkipun persekutuan/gereja itu memiliki
banyak kekurangan.
iv. Orang tua masih selalu perlu belajar tentang cara menjadi orang tua, dan perlu
belajar menolong diri sendiri ketika mereka melakukan kesalahan.
d. Serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang umumnya diucapkan oleh mereka yang
ada pada tahapan orang tua rohani, yaitu mereka yang terlibat dalam mendewasakan
orang lain dalam misi Kerajaan Allah adalah:
i. Saya ingin menolong seorang teman di tempat kerja. Ia meminta saya untuk
menjelaskan Alkitab. Doakan supaya saya dapat mengatur waktu untuk
membahas Firman Tuhan dengannya.
ii. Kami membaptis seorang anggota kelompok kecil kami malam ini. Kapan ada
kelas pembinaan dasar?
iii. Kelompok kecil kami akan mengadakan perjalanan misi.
iv. Pemuridan yang terpenting adalah bersama anak-anak saya.
v. Saya harus menyadari pengaruh perkataan dan tindakan saya saat menonton
pertandingan bersama anak-anak rohani saya
vi. Saya memiliki anak rohani yang sedang membuat masalah dalam kelompok kecil
saya; doakan supaya saya memilki kesabaran untuk membimbing mereka
melalui tahap yang sulit ini.
vii. Ada satu orang dewasa muda rohani yang siap menjadi calon pemimpin di
kelompok kami, dan tak lama lagi kelompok kecil kami akan melipatganda.
e. Konsep utama dari orang tua rohani adalah sungguh-sungguh memperhatikan
kebutuhan murid yang kurang dewasa. Apa saja kebutuhan orang tua rohani ?
i. Mereka perlu memiliki relasi-relasi sebaya yang erat dengan para orang tua
rohani lainnya, yang terlibat dalam membuat murid, untuk saling mendukung.
ii. Akuntabilitas teman sebaya dan pelatihan terus menerus akan menolong para
orang tua rohani mengasa keterampilan mereka.
iii. Mereka juga perlu ditolong untuk belajar mendelegasikan tanggung jawab agar
mereka memilki waktu untuk beristirahat dan terhindar dari kejenuhan.
iv. Mereka perlu didorong dan dilepas untuk menghasilkan murid di
persekutuan/gereja.

Q: SEBAGIAN ORANG SUDAH MENJADI ORANG KRISTEN SELAMA BERTAHUN-TAHUN NAMUN


MASIH SAJA TIDAK DEWASA ROHANI. MENGAPA HAL INI TERJADI?

Seperti apakah kedewasaan rohani itu?

Seperti jika kita membayangkan kehidupan Kristus saat didunia ini.


Bayangan kita akan melampaui akal budi kita, tetapi setidaknya bayangan itulah yang akan
memberikan kita visi ke depan. Itulah sebabnya penyingkapan diri Kristu dalam Alkitab sangatlah
vital. Gambaran Kristus yang kita temukan dalam Firman itu sempurna. Gambaran itu melampaui apa
yang kita dapat pahami, tetapi setidaknya kita rindu untuk mencapainya.

Paulus berkata kepada jemaat di Filipi, “Aku berlari-lari” kepada tujuan dalam Kristus Yesus. Namun
ia juga berkata, “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna” (Filipi 3:12-
14). Paulus berlari-lari (rindu, berusaha mencapai) ke arah itu. Ada sesuatu didepannya yang dapat ia
bayangkan.

Itulah tujuan kita diciptakan: Untuk mengenal Allah, mengasihi Dia dan menemukan sukacita didalam
Dia. Itulah alasan keberadaan kita. Allah selalu akan menjadi lebih dari yang dapat kita pahami.
Namun semakin kita mengenalNya, semakin hati kita digairahkan untuk mengenalNya lebih dalam
lagi.

Orang dewasa rohani bisa gagal, tetapi makin lama dan jauh perjalanan kita, makin pendek jarak
antara kesalahan dan pertobatan.

Anda mungkin juga menyukai