Anda di halaman 1dari 9

UJIAN NAIK JAGA

KBR
Seorang pasien laki-laki usia 35 th datang dengan keluhan mata kanan kabur dan nyeri
setelah terkena shuttle cock + 3 jam lalu. Dari pemeriksaan didapatkan VOD : 1/60 ph
(-), VOS : 6/6. Dari segmen anterior didapatkan hifema disperse pada COA, lain-lain
dalam batas normal. TIO OD : 39 mmHgter, OS : 16 mmHg.

Jelaskan diagnose dan penatalaksanaan pada pasien tersebut.

Diagnosa: OD trauma oculi non perforans dengan komplikasi - Hifema, - Hipertensi


Oculi, - Suspect traumatik Optik Neuropaty
Tatalaksana
- KIE kondisi, penyakit, dan komplikasi
- MRS
- Cek laborat darah (DL, SGOT/SGPT, ureum creatinin, Faal hemostasis)
- USG Okuli ( untuk memeriksa segmen posterior dikarenakan fundus tidak tembus)
- Posisi Semifowler
- Injeksi Asam tranexamat 3x500 mg IV
- SA 1% 3x1 OD
- Levocin ED 6x1 OD
- Vosama ed 6x1 OD
- Tymol ed 0.5 % 2x1 OD
- Azetazolamide tab 3x250 mg PO
- KSR tab 1x1 PO
- Pemberian steroid oral dosis inflamasi 3x8 mg PO ( pemberian dosis
imunosupresan diberikan setalh ada bukti terjadinya Traumatik optik neuropaty)
RETINA
Sebutkan 3 jenis pemeriksaan Sebutkan gambaran khas pada USG (a scan dan b
penunjang pada kasus kecurigaan scan) pada kasus IOFB metal intravitreal
IOFB segmen posterior

- USG oculi
- Foto polos skul AP/LAteral
- CT scan Kepala

A scan

- didapatkan high spike di vitreous media

B scan

- shadow wing

IIM
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kanan merah, nyeri
dan kabur sejak 2 hari. Riwayat operasi katarak 4 hari yang lalu. Riwayat DM dan HT
disangkal. Riwayat terapi diberi obat minum 2 macam dan obat tetes mata 2 macam dari
SpM yang mengoperasi.Dari pemeriksaan fisik umum didapatkan KU kesakitan, GCS 456,
TD 140/90 mmHg.Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD LP (+), OS 5/5. TIO
OD 27 mmHg, OS 14 mmHg. Pemeriksaan segmen anterior didapatkan temuan sebagai
berikut:
1. Desripsikan 2. Interpretasikan 3. Diagnosis klinis 4. Jelaskan prinsip
temuan klinis positif temuan positif pada yang tepat untuk penatalaksanaan kasus
yang bisa Anda foto USG diatas kasus ini tersebut diatas
lihat pada foto adalah ....
segmen anterior
diatas

1.
Pemeriksaan segemen anterior OD
Palpebra spasme (+) edema (+)
Conjungtiva CI(+) PCI (+)
Cornea hazy (+) melting (+) defek epitel stromal ukuran hampir satu ukuran kornea dewasa,
COA hipopion (+) FL cell Sulit dievaluasi
Iris Sulit dievaluasi
Pupil Sulit dievaluasi
Lensa Sulit dievaluasi
TIO 27 mmHG
2.
Pada USG OD didapatkan

didapatkan low-medium spike pada vittreus anterior, media, dan posterior

Choroid intact (+)

Papil Nervus II intact (+)

Pada USG OS DBN

3. OD endofthalmitis acute post operatif

4. tatalaksana

- Injeksi Antibiotik Intravetreal ( vancomisi, dan ceftazidime) sekalian mengambil vitreus tap
untuk pemeriksaan mikrobiologi

- pemberian Antibitiotik sistemik melalui intravena injkesi

- Pemberian steroid dosis imunosupresan ( dexamethasone 40 mg-0-0 ) secara intravena


bila sudah memalui pemeriksaan laborat dan konsul kepada TS internist

- pemberian Antinyeri secara sistemik ( example Ketorolac 3x30 mg IV)

_ pemberian obat proteksi lambung seperti ( omeprazole ataupun ranitidine injeksi dikarenak
obat-obatn yg kita berikan bersifat gastric erosiva

- Bila TIO tinggi bisa ditambahakan obat-obat penurun TIO ( azetazolamide 3x250 mg
peroral )

- KSR tab 3x1 PO

- pemberian antibiotik topikal bisa merupakan kombinasi broad spctrum dan fortifiied
( vigamox, cefazolin F, dll)

_ pemberian anti jamur topikal ( semisal kita menduga adanya infeksi karena jamur disana)

- Pemerian obat iridoplegic ( atropin ) untuk mengurangi nyeri dari pasien)

-pemberian artificial air tears

- apabila setelah pemeberian obat-obatan tersebut tidak membaik.. direncanakan tindakan


operatif berupa vitrectomi setelah segmen anterior tenang
NO
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan mata kiri merah dan
menonjol disertai nyeri sejak 5 hari yang lalu.
1. Penglihatan kabur mendadak, tambah lama bertambah berat
2. Disertai penglihatan dobel ke segala arah dan menetap
3. Nyeri bola mata kiri terus menerus
4. Disertai rasa berdenyut di sekitar mata kiri
5. Disertai keluhan seperti mendengar suara air terjun
6. Tidak disertai keluhan demam
7. Kadang disertai nyeri kepala
8. Tidak disertai mimisan, tinitus
9. Riwayat Pengobatan : obat nyeri kepala, tidak membaik
10. Riwayat trauma : Kecelakaan sepeda motor 3 minggu yang lalu

Kesadaran : Compos mentis TD 120/80m

Hasil Pemeriksaan
- Segmen anterior : proptosis mata kiri, chemosis konjungtiva
- OS Gangguan gerak bola mata ke segala arah
- Hertel base 120, OD 21, OS 24
- VOD 6/6, VOS 3/60 ph (-)
1. Sebutkan 2. Sebutkan 3. Sebutkan 4. Sebutkan 5. Sebutkan
pemeriksaan pemeriksaan diagnosa penatalaksanaan komplikasi
fisik lain yang penunjang banding pada kasus ini yang bisa
diperlukan yang pada kasus sesuai diagnosa terjadi pada
dibutuhkan ini (minimal banding kasus ini
3) (minimal 2)

1.
- pemeriksaan auskultasi untuk menDD dengan CCF

- pemeriksaan fundusopi untuk segemne posterior bila tidak tembus maka kita lakukan USG
Okuli

- melakuakn CT scan kepala untuk mengetahui penyebab proptosisnya dan karena


didapatkan adanya sakit kepala yang tidak membaik dengan pemberian obat

2. - USG mata

- MRI head and orbita dengan dan tanpa kontras

- cek DL lengkap

- skull AP/lat

3.
OD proptosis ec susp - CCF dd selulitis orbita dd tumor retrobulbar

4. 1. CCF

- pro MRS

- cek lab lengkap ( DL, gds, ur/cr, faal homeostasis, OT/PT, profil lipid)
- MRI head and orbita dengan dan tanpa kontras

- pro konsul TS bedah saraf

- artificial tears ( c-lyteers ed 6x1 OS)

2. selulitis orbita

- pro MRS

- cek lab lengkap ( DL, gds, ur/cr, faal homeostasis, OT/PT, profil lipid)

- MRI head and orbita dengan dan tanpa kontras

- inj. cetriaxone 1x1 gram

inj. metronidazole 3x500mg

- inj. ketorolac 3x1 amp

- inj. ranitidin 2x1 amo

- artificial tears 4x1 OS

- chlorampenicol eo 4x1 OS

- bila terdapat pus bersihkan sesring mungkin

3. tumor retrobulbar

- pro MRS

- cek lab lengkap ( DL, gds, ur/cr, faal homeostasis, OT/PT, profil lipid)

- pro CT scan head and orbita dengan dan tanpa kontras

- cardio dan IPD ( bila diperlukan), konsul anestesi

- pro insisi biopsi atau orbitotomi/ GA (sesuai letak tumor)

- artificial tears 4x1 OS

4. - parese N III (ptosisi, midriasis) ,IV,VI

- glaukoma

- keratopaty eksposure

5. - Kompresive optik Neuropaty

- keratopaty exposure sampai berujung ke ulkus cornea apabila didapatkan adanya


lagoftalmos karena mata yang tidak bisa menutup rapat karena chemosis cinjungtiva

- Bisa berakibat kematian bila pasien adalah CCF ( carotid cavernosus fistula ) dan CCF nya
sampai pecah
PO
Saat anda jaga anda menerima konsulan dari bagian Anak. Konsulan tersebut menanyakan
adakah kelainan mata akibat TORCH pada bayi, laki laki, usia 17 hari, yang dirawat di ruang
rawat inap IKA
a. Sebutkan manifestasi klinis kelainan mata b. Sebutkan manifestasi klinis kelainan mata
di segmen anterior akibat infeksi TORCH di segmen posterior akibat infeksi TORCH
apa saja apa saja

a.
pada infection TORCH di segemen anterior bisa kita dapatkan adanya tanda-tanda UVEITIS
seperti mata merah, bayi amat peka terhadap cahaya (silau bila disenteri ), bila severe bisa
kita dapatkan adanya hipopion

- bisa kita dapatkan adanya keratitis epitelial pada rubella infection

b.
bagian Posterior akibat TOXO

- Bisa kita dapatkan adanya tanda-tanda berupa retinochoroiditis

- _ bisa kita dapatkan adanya scar dari atrofi

- adanya vitritis ( headlight in the fogs)

bagian Posterior akibat CMV


- kita dapatkan adanya perdarahan retina mengikuti arcade pembuluh darah

- Eksudat (+)

- adanya vaskulitis pembuluh darah

bagian Posterior akibat rubella

- kita dapatkan tanda salt and pepper di retina

- Vitritis (+)

- Tidak kita dapatkan adanya perdarahan retina

- Bisa kita dapatkan adany retinal detachment

REFRAKSI
Seorang penderita laki-laki 30 tahun datang ke poli mata
dengan keluhan kedua mata kabur. Dari anamnesa
didapatkan data tidak ada riwayat pemakaian kacamata,
diabetes maupun hipertensi. Hasil pemeriksaan visus
adalah : ODS = 20/40 , dengan koreksi ODS S + 0.75 .

Pemeriksaan apa yang harus dilakukan? Kemungkinan


apa saja yang bisa ditemukan? Apa solusinya?

- Pemeriksaan BCVA dengan kondisi pupil normal dan pupil lebar (cyclo)

- Pemeriksaan funduscopi

_ pemeriksaan segmen Anterior

- Pemeriksaan amplitudo akomodasi

Kemungkinan yang bisa ditemukan

- adanya hipermetropia laten ( ditemukan saat kondisi mata cyclo)

- Ambliopia Refraktive

Solusi

- Pemberian resep kacamata sesuai BCVA

- KIE kondisi penyakit dan latihan terapi apabila pasien menderita ambliopia
GLAUKOMA
Seorang penderita datang di UGD dengan keluhan mata kiri nyeri sejak 5 jam yang lalu.
Riwayat penderita mengalami mata sakit dan kabur mendadak saat diperiksa dan ditetes
obat mata di sebuah klinik mata, lalu penderita dirujuk. Pada pemeriksaan didapat visus OD
= LP (-), visus OS = 1/60. TIO OD: 40 mmHg dan OS = 50mmHg. Terdapat leukoma pada
kornea dextra dan detail OD sulit dievaluasi. Kornea OS edema. COA OS dangkal, iris
bomban dan pupil mid midriasis. Lensa keruh tidak rata.
a. Sebutkan diagnosis b. Sebutkan penataksanaan c. Sebutkan tindakan
penderita ini pada penderita ini precaution yang perlu
dilakukan untuk
menghindari terjadinya
kondisi yang dialami
penderita ini

a.
OD glaucoma absolute
OS PAC Acute

b.
- pasien MRS

- Turunkan TIO secepat Mungkin ( gliserin per oral, Timol0.5 % ed 2x1 ODS, Azopth ed 3x1
ODS, Azetazolamide oral 3x250 mg)

- pemberian obat-obatan untuk mengurangi edema kornea dan reaksi inflamasi ( Vosama ed
6x1 OS)

- Pemberian agen cyclopegic untuk mengurangi nyeri pasien ( SA 1% 3x1 ODS)

- kita lakukan BIO UL dan USG oculi ODS untuk mengetahui penyeba dari serangan PAC
acute ini

- Bisa kita rencanakan OS phaco apabila penyebabnya adalah karena lensa mata yang
menebal ( katarak )

- kita rencanakan OS Trabeculectomi bila kondisi anterior memungkinkan

c.
tindakan precaution

1. Sebelum kita menetes obat pasien dengan obat-obatan yang bersifat midriaticum
sebaiknya kita periksa dl segmen anterior pasien apakah didapatkan COA yang dangkal
atau dalam

2. selalu Mengukuir TIO pasien sebelum diberikan obat-obatan midriaticum

3. apabila mata satunya adalah sudah LP(-) kita harus selalu aware dan lebih berhati-hati
terhdapa mata satunya, dikarenakan ini adalah mata LAST EYE, dan kemungkinan LP(-)
pada mata OD dikarenakan glaucoma adalah besar.
4. Pada usia tua diatas 50 tahun selalu perhatikan pemberian obat0obatan midriaticum
dikarenakan pada usia inilah lenda mata mulai menebal dan bisa terjadi penyempitan COA
karena katarak

ROO
Datang seorang pasien dg keluhan mata menonjol mendadak, kelopak kebiruan ,
penglihatan sangat kabur, dan nyeri berat setelah terpukul kayu pada mata kanan. Pada
pemeriksaan didapatkan visus LP +, kelopak mata hematoma, konjungiva CI +, PCI -,
kornea jernih, segmen anterior hyphema penuh, tio 31mmHg. Pemeriksaan tambahan apa
yg anda usulkan, sebutkan diagnosa dan penatalaksanaan saat keadaan akut tersebut

- suspect traumatik optik neuropaty

Pemeriksaan tambahan

- USG Oculi

- CT scan kepala

- Pemeriksaan fungsi nervus 2 bila memungkinkan

Tatalaksana

- KIE penyakit

- MRS

- Semifowler position bed rest

- injesi asam tranexamat 3x500 mg IV

- SA 1% 3x1 OD

- Levocin ed 6x1 OD

- Vosama ed 6x1 OD

- Timol ed 0.5 % 2x1 OD

- lyters ed 6x1 OD

- Azetazolamide 3x250 mg po, KSR tab 3x1 PO

- Steroid oral 3x 8 mg dosis inflamasi

(pemberian dosis imunosupresan diberiakn bila terbukti adanya traumatik optik neurppaty)

Anda mungkin juga menyukai