Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERBAIKAN SISTEM TUNE UP DAN SISTEM REM AVANZA


DI BENGKEL RADJA AUTO CARE
Jl. Adi Sumarmo No 44-46, Surakarta

Laporan praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan
kelas dan mengikuti Ujian Nasional

PENYUSUN

NAMA : Andri Nor ETS


No SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
: 06
KABUPATEN: SRAGEN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF/03
KOMPETENSI KEAHLIAN :TEKNIKKENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN


TAHUN 2018/2019

1
LAPORAN HASIL PRAKTIK LAPANGAN
PERBAIKAN SISTEM TUNE UP DAN SISTEM REM AVANZA
DI BENGKEL RADJA AUTO CARE
Jl. Adi Sumarmo No, 44-46 Surakarta

NAMA : Andri Nor ETS


NIS :
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Penguji Pembimbing

.......................... .......................
NIP- NIP-

Kepala Progam Keahlian Wali kelas

......................... ........................
NIP. ............................... NIP ...............................

Mengetahui,

KepalaSekolah

..............................
NIP. ........................

2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1. Kesulitan itu sementara, seperti semua yang sebelumnya pernah terjadi.
2. Kegagalan hanya akan terjadi bila kita menyerah.
3. Tidak ada yang bisa mengubah kebaikan diri, melainkan dari orang itu
sendiri.

PERSEMBAHAN
Hasil laporan praktik kerja lapangan tahun 2018/2019 SMK Negeri 1
Kalijambe ini dipersembahkan kepada :
1. Kepala SMK Negeri 1 Kalijambe.
2. Guru pembimbing yang telah memantau kami selama prakerin
berlangsung.
3. Orang tua dan teman-teman prakerin.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................4-5
KATA PENGANTAR..................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan..........................................7
1.2 Maksud dan Tujuan PRAKERIN....................................................8
1.3 Manfaat Kegiatan.............................................................................8
1.4 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................9
1.5 Ruang Lingkup................................................................................9
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat Industri/Instansi....................................................10
2.2 Visi dan Misi Industri/Instansi.......................................................10
2.3 Struktur Organisasi Industri/Instansi.............................................11
2.4 Waktu pelaksanaan........................................................................12
2.5 Job Diskripsi Bagian Industri/Instansi...........................................13
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Teori Dasar Sistem Rem...........................................................14-15
3.2 Tipe Tipe Sistem Rem..............................................................15-16
3.3 Pengertian Sistem Kopling.......................................................14-16
3.4 Mekanisme Sistem rem Tromol.....................................................16
3.5 Cara kerja sistem rem....................................................................16
3.6 Komponen sistem rem..............................................................17-18
3.7 Jenis Rem.................................................................................19-21
3.8 Nama Nama Bagian rem................................................................21
3.9 Prinsip rem.....................................................................................22
3.10 Mekanisme Kerja.....................................................................23-27
3.11 Tune Up Avanza.......................................................................27-28

4
BAB IV REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI
4.1 Pelaksanaan Praktik Kerja Industri..........................................29-31
4.2 Diagnosa Kerusakan Sistem Rem............................................32-33
4.3 Troubleshotting Sistem Rem....................................................34-35
4.4 Diagnosa Tune Up....................................................................35-37
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................38
5.2 Saran .............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................39
LAMPIRAN ...................................................................................................

5
KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada:


Ibu kepala SMKN 1 KALIJAMBE Puji syukur senantiasa kami panjatkan
kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan prakerin di Bengel Radja Auto
Care.
Laporan praktik kerja lapangan diajukan sebagai salah satu syarat
kenaikan kelas serta untuk mengikuti ujian nasional , hal ini terlaksana dengan
baik atas dukungan dan bantuan dari semua pihak yang bersangkutan.

Penyusun

ANDRI NOR E T S

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) ,maka siswa-siswi diwajibkan untuk melaksanakan Prakter

Kerja Industri (PRAKERIN). Kegiatan ini dapat dikatakan untuk menguji

pengetahuan dan keterampilan siswa/i serta sikap dalam menghadapi dunia

kerja yang nyata. Dengan ada nya praktek kerja industri ini siswa/i

diharapkan dapat mewujudkan hakikat dari tujuan pendidikan tiga tahun,

yaitu menghasilkan lulusan yang trampil, tangguh, siappakai, mandiri dan

bertanggung jawab.

Dengan adanya praktek kerja industri ini siswa/i dapat mengetahui situasi

dan kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya.

Maka kelak jika parasiswa/i akan mencari pekerjaan mereka sudah memiliki

pengalaman kerja. Selain tujuan tersebut, praktek kerja industri ini juga

memiliki latar belakang menambah materi atau keilmuan yang belum

tersampaikan di sekolah.

7
1.2 Maksud dan Tujuan PRAKERIN

Maksud dan tujuan dalam kegiatan PRAKERIN ini adalah:

1. Memantapkan siswa-siswi dalam pengembangan dan penerapan pelajaran

dari sekolah di tempat industri.

2. Siswa/i mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah serta

lebih rinci dan mendalam.

3. Siswa/i dapat mengumpulkan dan mengolahi nformasi yang telah

diperoleh sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan

presentasi.

4. Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah sehingga dapat

menambah ilmu pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

1.3 Manfaat Kegiatan

Dari kegiatan PRAKERIN yang dilakukan ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Dapat menambah pengalaman kerja di dalam dunia usaha.

2. Agar siswa/i mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja,

khususnya dunia otomotif / kendaraan bermotor.

3. Agar siswa/i mempunyai sifat dan prilaku disiplin dalam dunia kerja.

8
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan PRAKERIN ini dilaksanakan selama 4 bulan, dari tanggal 17

Desember 2018 sampai dengan tanggal 17 April 2019, dengan mengambil

tempat PRAKRIN di Bengkel Saudara Setia, yang beralamat di Peunteut.

1.5 RuangLingkup

Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam laporan PRAKERIN ini adalah

siswa yang melaksanakan kegiatan kerja yang sesuai dengan program

keahlian yang ada di sekolah pada perusahaan yang dijadikan objek

PRAKERIN.Siswa dapat memilih program kecakapan/keahlian yang sesuai

dengan minat untuk menguasai suatu kompetensi pilihanya, dengan syarat

mendapat persetujuan dari pihak sekolah dan perusahaan.

9
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 SejarahSingkat Perusahaan


Radja Auto Care Center pada mulanya hanya bengkel yang di dirikan
oleh bapak Ouen Sugiharto pada tahun 2003.Beliau membuka bengkel karena
kecintaannya pada mobil, dan terus berkembang sehingga sekarang menjadi
bengkel yang besar dan cukup terkenal di solo.

2.2 Visi dan Misi Industri


1. Visi
a) Melayani pelanggan dengan sebaik mungkin agar pelanggan
menyukainya.
b) Menolong atau melayani pelanggan yang memmbutuhkan bantuan..
2. Misi
a) Dapatmenarikkonsumen agar menjadi pelanggan.
b) Melayani dengan sebaik mungkin.
c) Membuat konsumen puas dengan pelayanan yang telah diberikan.

10
2.3 StrukturOrganisasiIndustri.

KEPALA BENGKEL

OEUN SUGIHARTA

MANAGER

BENY

MARKETING MEKANIK

1. DARSONO 1. SAFRI
2. SINDY 2. DWI
3. Diyah 3. SLAMET
4. SENO

11
1. Waktu pelaksanaan praktik kerja industri
Tanggal 17 Desember sampai 17 April 2019

Hari Jam Kegiatan


Senin 08.30-08.30 Membersihkan peralatan dan menyapu..
08.30-12.00 Kerja.
12.00-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja, bersih bersih dan pulang
selasa 08.30-08.30 Membersihkan peralatan dan menyapu..
08.30-12.00 Kerja.
12.00-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja, bersih bersih dan pulang
Rabu 08.30-08.30 Membersihkanperalatandanmenyapu..
08.30-12.00 Kerja.
12.00-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja,bersihbersihdanpulang
Kamis 08.30-08.30 Membersihkanperalatandanmenyapu..
08.30-12.00 Kerja.
12.00-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja,bersihbersihdanpulang
Jumat 08.30-08.30 Membersihkanperalatandanmenyapu..
08.30-12.00 Kerja.
11.30-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja,bersihbersihdanpulang
Sabtu 08.30-08.30 Membersihkanperalatandanmenyapu..
08.30-12.00 Kerja.
12.00-1300 Istirahat.
13.00-1600 Kerja,bersihbersihdanpulang

12
2.4 Job DiskripsiBagianIndustri

1. OeunSugiharta : sebagai pemilik.


2. Beny : pengamat dalam memparbaiki kendaraan konsumen.
3. Darsono : membeli spearpark apabila bengkel kehabisan stok.
4. Sindy : menacatat permasalahan kendaraan konsumen.
5. Sari : administrasi/pembuatan nota.
6. Safri : mekanik bengkel.
7. Dwi : mekanik bengkel.
8. Slamet : mekanik bengkel.
9. Seno : mekanik bengke lkhusus ac.

13
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 DASAR TEORI REM


1. Pengertian Sistem Rem
Sistem rem adalah salah satu bagian pada kendaraan yang
sangat penting pada sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda
empat yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat,
yang berfungsi untuk mengurangi, memperlambat dan menghentikan
suatu kendaraan, bahkan memungkinkan memarkirkan kendaraan
pada tempat yang menurun. Sistem rem merupakan kebuutuhan yang
penting untuk menjaga keselamatan pada saat mengemudikan
kendaraan. Sistem rem ada yang menggunakan tromol dan ada yang
menggunakan piringan.

Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja


untuk memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja
sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan
cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar
sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan
menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen


penting sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem
dapat menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi
terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus
tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan tidak
mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.

14
2. Prinsip Dasar Sistem Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan
sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua benda.

3.2 TIPE-TIPE REM


Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat
dipergolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaanya.
1. Penggolongan menuru tempat:
a. Rem padaroda.
b. Rem pada propeller shaft.
2. Penggolongan menurut cara pelayananya:
a. Rem kaki (foot brake).
b. Rem tangan (parking brake).
3. Penggolongan menurut kontruksi :
a. Rem tromol (drum brake).
b. Rem cakram (disc brake).

15
4. Penggolongan menurut mekanisme :
a. Rem mekanik (mechanical brake).
b. Rem hidrolik (hydraulik brake).

3.3 MEKANISME SISTEM REM TROMOL


Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari
spatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang
berputar bersama-sama dengan roda. Karena self-energizing
action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan
sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha
pedal yang relatif kecil.
Sistim rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda
empat maupun roda dua, karena mekanisme rem ini menggunakan sistim
hidrolik dalam pengeremanya. Dimana mempunyai hasil pengereman yang
lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim hidrolik ini menggunakan
minyak rem sebagai penggerak, dimana kerjanya berdasarkan hukum
Pascal.

3.4 CARA KERJA REM TROMOL


1. Pada saat pedal rem diinjak
Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan
mendorong piston dan minyak rem didalam master akan terdorong
oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa
akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda, piston akan
mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman.
2. Pada saat pedal dilepas
Apabila pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan
piston akan ikut bergerak mundur mengikuti pushrod. Karena
pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka volume
dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya
pada sepatu rem akan kembali seperti semula

16
3.5 KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :
1. Kanvas dan sepatu rem

Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang


berfungsi menekan putaran tromol rem pada saat kendaraan
dihentikan.
2. Tromol rem
Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan
berlangsung.
3. Silinder rod

17
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum
rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4. Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena
terjadi pada master silinder yang diteruskan ke silinder roda dan
tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing
sepatu rem.
5. Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem
dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel.
6. Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi
semula setelah melakukan pengereman.
7. Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8. Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus
sebagai dudukan silinder roda.

3.6 BEBERAPA FUNGSI REM

 Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda


kendaraan.
 Mengatur kecepatan selama berkendara.
 Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.

18
3.7 JENIS REM
1. Rem cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu
ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan
baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan
terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern
terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil,
terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem
kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
a) Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga
hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai
andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram
dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin
diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat
mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh
ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang
sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.

Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan


kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan
kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga
membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun
saat ini telah banyak mobil yang menggunakan rem cakram pada
keempat rodanya.

19
b) Kekurangan rem cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan
lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat
menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada
bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu
perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.
2. Rem tromol

a. Kelebihan rem tromol


Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja
ekstra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis,
truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada
beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara
maksimal.
b. Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam
prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang
tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus
membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau

20
kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol
sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah
rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan
menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem
tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat
digunakan kembali.

3.8 NAMA-NAMA BAGIAN REM


1. Rem Cakram
Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram
 Piringan rotor
Untuk menjamin pendiginan yang baik.
 Selang rem
Untuk jalurnya fluida atau minyak rem.
 Plat pengatur pad
Untuk menahan rem.
 Plat momen
Penahan silinder agar tidak jatuh.
 Pad rem
Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan
kendaran.
 Pegas penahan pad
Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak
lepas karena tergajal.
 Pegas anti berisik
Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik .
 Shim Anti Cicit
Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar tidak lepas.
 Silinder rem
Sebagai wadah dari pad rem.

21
3.9 PRINSIP REM
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud
menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi
panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan
kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman
(breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara
dua objek.

3.10 TYPE REM


Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan
menjadi beberapa type tergantung pada penggunaannya:

a. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan


menghentikan kendaran.
b. Rem parkir (parkingbreak) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
c. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.
d. Enginesbreak digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan
kendaraan, Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh
tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang
diperlukan, untuk itu engine break tidak diterangkan Rem kaki
Rem roda Rem pneumatik Center brake
e. Rem Rem parker Rem mekanik Rem roda belakang

22
3.11 MEKANISME KERJA
a. Master Silinder
Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan
hidraulis.Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak
rem, demikian juga master silinder yang membangkitkan tekanan
hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda. Master
silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tipe tunggal.
b. Boster Rem
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak
cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat
gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang
lebih besar di perlukan.Boster dapat dipasang menjadi satu dengan
master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah
dari master silinder itu sendiri.Boster rem mempunyai
diaphragma(memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan
antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam
intakemanifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan
memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari
langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,
boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya
saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya
penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal
tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin
diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman
yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan
bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang
dibatasi dengan memberan dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk
katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang

23
berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve
operating road).
c. Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan
ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada
roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila
kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan
(bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya
beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap
keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip
antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman
terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun,
dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan
sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.
Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga
dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari
pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali
(proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara
otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang
dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda
belakang akan berkurang.
Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load
silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal
split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban, proportioning
and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder
langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat
tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve
(DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai
dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.

24
d. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang
terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan
bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit
cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc
pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi
sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi
oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi.
Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi
panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari
tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan
ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar
untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih
cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang
sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.

A. KOMPONEN-KOMPONEN REM CAKRAM


1. Piringan (disc)

Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi


tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk
ventilasi.

Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang


untuk menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk
mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau
tahan lama.

25
2. Pad Rem

Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalikfiber dan


sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan”semi metalik disc
pad”.

Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad


(batas yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah
pengecekan keausan.Pada beberapa pad, penggunaan metalik
plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston
dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.
B. JENIS-JENIS KALIPER

Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-


piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan
ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis
pemasangannya:
1. Type Fixed Caliper (double piston)
2. Type Floating Caliper (single piston)

1. Type Fixed Caliper (double piston)


Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti
digambarkan dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan
sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan
piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan
dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi
panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan
velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang
digunakan.

26
2. Type Floating Caliper (single piston)
Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada
satu sisi caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder
mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc
(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi
pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan
menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.

3.12 TUNE UP AVANZA


Kendaraan terdiri dari sejumlah komponen, dengan
dioperasikannya dalam waktu tertentu, maka kemampuan komponen
yang fungsional ( termasuk minyak pelumas dan kampas) akan
berkurang karena terjadi keausan, memburuk, berkarat, atau ada bagian-
bagian yang perlu penyetelan. Tune Up adalah Menyetel ulang,
membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan
melakukan perawatan berkala akibat penggunaan mobil terus menerus.
Dengan kata lain Tune Up mesin adalah tindakan untuk mengembalikan
kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel ulang,
membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin
antara lain, sipakan peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau bengkel
bersih dari kotoran sehingga komponen-komponen mesin yang dibukan
dan ditempatkan tidak kotor terkena debu. Kabel dari terminal baterai
(accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap jika kendaran didongkrak.
Jangan sekali-kali menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur
baut yang memungkinkan mur baut tersebut lecet atau rusak. Jika
menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan suku
cadang yang asli.

27
Tune up adalah servis ringan yang berupa pemeriksaan komponen
mesin, penyetelan, dan perawatan mesin untuk mengembalikan kondisi
mobil seperti kondisi semula. Tune up merupakan jenis servis yang
paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis lainnya, jadi
tune up merupakan servis penting pada sebuah mobil.
A. Keuntungan Tune Up
Dengan proses tune up yang sesuai prosedur operasional kerja,
akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
1. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat.
2. Tenaga yang dibutuhkan untuk servis relatif ringan.
3. Peralatan yang lebih tahan lama karena frekuensi penggunaan alat
yang berkurang.
4. Kondisi mobil lebih tahan lama kualitasnya.
B. Peralatan Tune Up
Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja
yang berlebih. Persiapan alat yang berlebih menandakan kurangnya
pemahaman terhadap mesin.

28
BAB IV
REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI

4.1 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


a. Proses Sebelum Tune Up Mobil
Proses ini perlu dilaksanakan karena untuk mengetahui kondisi
mesin supaya tidak terjadi kecelakaan kerja. Langkah-langkah dalam
proses ini adalah sebagai berikut.
1. Memeriksaan ketinggian air radiator, jika kurang air dapat
ditambahkan air secukupnya.
2. Memeriksa oli mesin, meliputi kondisi oli mesin dan volume oli
mesin.
3. Kondisi visual mesin, dan pastikan mesin dalam kondisi yang
aman untuk dihidupkan.
4. Menghidupkan mesin dalam putaran stasioner selama 5-7 menit.
b. Urutan Proses Tune Up Mobil
Proses tune up harus berurut bertujuan supaya tidak terjadi
pengulangan pekerjaan, karena servis komponen tertentu dapat
berpengaruh terhadap komponen mesin yang lainnya. Urutan proses
tune up mobil EFI yang benar sesuai prosedur operasional kerja adalah
sebagai berikut.
1. Saringan udara (Air Filter)
Prosesnya cukup mudah, membongkar komponennya kemudian
bersihkan komponen didalam saringan udara dengan menggunakan
udara bertekanan.
2. Sistem Pendingin
Memeriksa tinggi air pendingin, ketinggian harus sampai pada
garis penuh pada tangki.
1) Memeriksa kemungkinan terdapat :
a. kerusakan pada radiator maupun selang.
b. klem selang yang longgar.

29
c. berkaratnya kisi-kisi radiator.
d. kebocoran pompa air dan inti radiator.
2) Memeriksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan
pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Jika
tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi maka
tutup radiator harus diganti.
Tekanan pembuka katup : Standart ; 0,75 kg/cm2 – 1,05
kg/cm2 Limit ; 0,6 kg/cm2
3. Tali Kipas
Memeriksa secara visual dari kemungkinan :
a. rusak, berubah bentuk atau tali kipas yang sudah aus.
b. terkena oli atau gemuk.
c. persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan puli.
d. Memeriksa dan menyetel kekencangan tali kipas.
e. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali dan tali harus
menunjukkan kekencangan yang sesuai spesifikasi.
Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg :
Pompa air – alternator; 7-11 mm
Engkol – kompresor; 11-14 mm

4. Baterai
Periksa baterai dari kemungkinan :
a. penyangga baterai berkarat
b. hubungan terminal yang longgar
c. terminal berkarat.
d. baterai rusak atau berkarat.
e. Pengukuran berat jenis elektrolit baterai :
f. periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan Berat
jenis: 1,25 kg/cm3 pada suhu 20° C.

30
g. periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat
perbedaan yang tidak seharusnya, isilah dengan air suling.
5. Oli Mesin
a. Periksa tinggi oli mesin.
Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada
stik oli mesin, jika lebih rendah periksa kemungkinan ada
kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.
b. Periksa kualitas oli mesin.
Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin
sudah encer dan berwarna keruh, perlu diganti oli mesinnya.
6. Busi
Periksa busi dari kemungkinan.
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir isolator.
2. Gasket rusak atau berubah bentuk.
3. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebih.
4. Bersihkan busi.
5. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang
diperlukan.
6. Hembuskan kampoun dan karbon pembersih dengan udara
bertekanan.
7. Setel celah busi.
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah
busi. Standart celah busi maksimal 1 mm. Jika perlu, setel dengan
membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.
7. Kabel Tegangan Tinggi
Periksa kondisi fisik kabel dari kemungkinan terjadinya retakan
atau putus pada kabel.

31
4.2 DIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM REM
No. Gangguan Kerusakan Cara Mengatasi
1 Pedal rem rendah/ Kebocoran sistem rem Perbaiki kebocoran
ringan Master silinder rusak Perbaiki/ganti master
silinder
Silinder rusak Perbaiki silinder
Silinder rem rusak Perbaiki silinder
Perpat piston rusak /aus Perbaiki silinder rem
2 Rem macet Batang pendorong booster Stel batang pendorong
salah penyetelan
Ganti pegas
Tegangan pegas pengembali
pengembali lemah
3 Rem menarik kea Tekanan udara ban salah Periksa tekanan udara
rah satu arah ban
Sepatu/pad rem tercemar Periksa penyebabnya
oli dan

Sepatu rem mengeliat Ganti sepatu rem/pad


pelapis rem aus/berkaca rem

4 Rem blong Minyak rem habis Isi ulang


Udara terlalu banyak Membleeding
Nepel bocor Perbaiki/ganti
5 Pedal berat tapi Sepatu/pad rem tercemar Periksa penyebab dan
pengereman oli ganti
kurang Sepatu rem menggeliat Ganti sepatu rem
pelapis rem aus, berkaca
atau tromol aus
Pad rem menggeliat aus Ganti pad rem
atau berkaca
Booster rem rusak Perbaiki booster

32
TROUBLESHOOTING KERUSAKAN SISTEM REM

a. Pedal rem terasa sangat keras dan rem terasa blong


Masalah seperti ini memang jarang terjadi, pada umumnya
beberapa mobil yang berusia tua sering kali mengalami permasalahan
pada pedal rem nya yakni terasa keras sekali saat diinjak, dan rem
mobil pun terasa blong. Hal ini biasanya terjadi kerusakan kevakuman
pada bagian booster rem. Untuk memperbaikinya cukup dilakukan
penggantian / repair bagian apa saja yang mengalami kerusakan.

b. Pedal rem terasa ringan dan dalam


Masalah pertama yang sering kali menyerang rem mobil adalah
kondisi pedal rem yang enteng saat diinjak dan terasa ( rasanya ambles )
dalam seakan akan tidak memiliki tekanan balik. Hal ini dikarenakan
adanya kebocoran pada sistem master cylinder entah itu yang external
maupun yang internal. Jika rem mobil kalian mengalami masalah
seperti ini sebaiknya lakukan pemeriksaan di bagian master rem, jika
benar master rem mengalami kerusakan anda bisa melakukan perbaikan
di bengkel menggunakan repair kit, atau jika tidak bisa di repair
terpaksa anda harus mengganti master rem denga yang baru.
c. Mobil narik saat di rem
Masalah yang sering terjadi di bagian sistem pengereman mobil
berikutnya adalah, mobil terasa narik kekiri ataupun narik kekanan
hanya pada saat dilakukan pengereman atau orang menyebut hal ini
dengan istilah rem / setir mbanting. Biasanya kondisi ini disebabkan
oleh beberapa hal, bisa jadi karena adanya pen dan master cylinder yang
lengket, bisa juga diakibatkan salah satu selang minyak rem depan
mobil mengalami masuk angin.

Rem mobil yang lengket bisa disebabkan karena pen kaliper rem
mengalami macet entah itu berkarat ataupun bengkok. Dan yang kedua
dikarenkan bagian piston rem mengalami karatan sehingga saat di rem,

33
tidak bisa kembali sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hal ini yang
perlu dilakukan adalah melakukan OverHaul piston rem dan melakukan
perbaikan / penggantian komponen lain yang menyebabkan kenapa
kaliper rem bisa macet.

d. Pedal rem getar saat di rem


Nah masalah yang satu ini juga sangat seringkali terjadi dan
membuat pengemudi pun merasa tak nyaman saat berkendara.
Penyebab kenapa setir mobil terasa bergetar saat di rem adalah
dikarenakan adanya bagian cakram / disc rem yang bengkok atau
kondisi permukaannya tidak rata. Bisa juga karena terdapat karat yang
menempel di disc brake sehingga saat dilakukan pengereman, piston
rem terasa main maju mundur dan efeknya akan terasa ke pedal.

Utuk mengatasi masalah ini anda bisa melakukan remaching, yaitu


membubut bagian disc brake dimana mesin bubut langsung
ditempelkan di bagian disc brake yang terpasang di mobil.

e. Body belakang getar saat di rem


Masalah ini sebenarnya juga jarang sekali terjadi, namun penyebab
kenapa body mobil terasa bergetar hanya saat di rem biasanya
diakibatkan karena ada masalah pada rem belakang yang masih
menggunakan tromol. Jika mobil kalian mengalami problem seperti ini
sesegera mungkin lakukan pemeriksaan pada bagian rem mobil di
bengkel resmi maupun bengkel umum langganan anda.

4.3 Diagnosa Kerusakan Tune Up Mesin


a. Gejala
Pada kecepatan rendah, suara mesin kasar serta kurang tenaga.

b. Kerusakan

34
Terjadi kerusakan pada piston atau ringnya
Pegas katup patah
Katup pemasukan dan pengeluaran macet atau terbakar
Busi sudah tidak layak pakai atau rusak

c. Penyebab
 Kurangnya keseimbangan pemasukan bahan bakar keruang bakar
sehingga piston tidak dapat bekerja optimal dalam proses kerja
piston.
 Karena terjadi tabrakan antara katup dan piston yang dikarenakan
tidak sempurnanya penyetelan pada katup
 Pelumasan pada ruang katup tidak ada atau pelumas (oli) tidak
sampai keruang katup untuk melumasi sistem katup sehingga katup
dapat berkarat.
 Terjadi kebocoran pada ring piston sehingga oli masuk keruang
bakar dan menempel pada kepala busi, karena oli bersifat susah
terbakar sehingga oli menutupi kepala busi yang mengakibatkan
busi tidak mampu bekerja secara optimal.

d.Perbaikan
 Buka komponen mesin dengan cara buka tutup kepala silinder,
silinder head, bak oli, dan keluarka piston dengan alat SST untuk
mengetahui silinder mana yang mengalami kerusakan jika kerusakan
pada silinder dan ring piston sudah parah segera melakukan
pergantian agar tidak merembet pada komponen mesin lainya.
 Dalam permasalahan pegas katup patah maka tidak dapat dilakukan
perbaikan kecuali dengan cara penggantian pada pegas katup yang
patah tersebut.
 Pada kondisi kerusakan pada katup masuk dan buang macet atau
tidak dapat bekerja maksimal itu biasanya terjadi karat pada ruang

35
katup, maka lakukan perbaikan dengan cara pembongkaran pada
komponen katup dan lakukan pembersihan karat-karat dengan
menggunakan kertas gosok yang paling halus. Jika salah satu katub
masuk atau buang bengkok maka segera lakukan penggantian
dengan katup yang baru untuk mengatasi kerusakan.
 Jika permaslahan pada busi biasanya busi hangus pada kepala busi
yang diakibatkan oleh sisa-sisa pembakaran yang tidak sempurna
maka buka busi dan bersihkan kepala busi agar mendapat hasil yang
maksimal dalam proses pembakaran. Apa bila setelah melakukan
pembersihan busi, tetapi busi tidak lagi memercikkan bunga api
secara sempurna maka segera lakukan penggantian busi dengan yang
baru.

36
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dengan adannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat mengambil
kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang didapatkan
akan membuat para siswa untuk meemiliki keahlain yang professional
dalam bidangnya, dan mendidik para siswa untuk memiliki rasa disiplin
dan tamggung jawab yang tinggi.
5.2 SARAN
Berikut saya sampaikan saran-saran agar pelaksanaan prakerin
mendatang jauh lebih baik.
Bagi Sekolah:
a Hendaknya memiliki tempat prakerin yang jaraknya tidak
terlalu jauh dengan tempat tinggal siswa.
b Hendaknya penempatan peserta prakrin disesuaikan dengan
program studi masing-masing siswa.
c Hendaknya tetap menjaga hubugan baik dengan tempat
prakrin.
d Hendaknya kegiatan prakrin dilaksanakan secara serentak.

Bagi Tempat Prakerin:


Mengharap kesediaanya untuk dapat menerima rekan kami
yang akan datang khususnya dari siswa SMK N 1 KALIJAMBE
yang membutuhkan bimbingan praktek.

37
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Laporan

https://automotivexist.blogspot.com/2017/08/masalah-pada-rem-mobil-dan-
mengatasinya.html

http://parjipncsotomotif.blogspot.com/2015/03/diagnosa-kerusakan-tune-up-
mesin.html
http://putramanakarra.blogspot.com/2013/01/laporan-diagnosa-dan-perbaikan-
kendaraan_8152.html
https://showroommobil.co.id/masalah-teknis/kerusakan-pada-rem-cakram/
https://www.scribd.com/document/354833265/Mendiagnosa-Kerusakan-Sistem-
Rem-Konvensional

38
39
40

Anda mungkin juga menyukai