Laporan praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan
kelas dan mengikuti Ujian Nasional
PENYUSUN
1
LAPORAN HASIL PRAKTIK LAPANGAN
PERBAIKAN SISTEM TUNE UP DAN SISTEM REM AVANZA
DI BENGKEL RADJA AUTO CARE
Jl. Adi Sumarmo No, 44-46 Surakarta
Penguji Pembimbing
.......................... .......................
NIP- NIP-
......................... ........................
NIP. ............................... NIP ...............................
Mengetahui,
KepalaSekolah
..............................
NIP. ........................
2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Kesulitan itu sementara, seperti semua yang sebelumnya pernah terjadi.
2. Kegagalan hanya akan terjadi bila kita menyerah.
3. Tidak ada yang bisa mengubah kebaikan diri, melainkan dari orang itu
sendiri.
PERSEMBAHAN
Hasil laporan praktik kerja lapangan tahun 2018/2019 SMK Negeri 1
Kalijambe ini dipersembahkan kepada :
1. Kepala SMK Negeri 1 Kalijambe.
2. Guru pembimbing yang telah memantau kami selama prakerin
berlangsung.
3. Orang tua dan teman-teman prakerin.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................4-5
KATA PENGANTAR..................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan..........................................7
1.2 Maksud dan Tujuan PRAKERIN....................................................8
1.3 Manfaat Kegiatan.............................................................................8
1.4 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...................................9
1.5 Ruang Lingkup................................................................................9
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat Industri/Instansi....................................................10
2.2 Visi dan Misi Industri/Instansi.......................................................10
2.3 Struktur Organisasi Industri/Instansi.............................................11
2.4 Waktu pelaksanaan........................................................................12
2.5 Job Diskripsi Bagian Industri/Instansi...........................................13
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Teori Dasar Sistem Rem...........................................................14-15
3.2 Tipe Tipe Sistem Rem..............................................................15-16
3.3 Pengertian Sistem Kopling.......................................................14-16
3.4 Mekanisme Sistem rem Tromol.....................................................16
3.5 Cara kerja sistem rem....................................................................16
3.6 Komponen sistem rem..............................................................17-18
3.7 Jenis Rem.................................................................................19-21
3.8 Nama Nama Bagian rem................................................................21
3.9 Prinsip rem.....................................................................................22
3.10 Mekanisme Kerja.....................................................................23-27
3.11 Tune Up Avanza.......................................................................27-28
4
BAB IV REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI
4.1 Pelaksanaan Praktik Kerja Industri..........................................29-31
4.2 Diagnosa Kerusakan Sistem Rem............................................32-33
4.3 Troubleshotting Sistem Rem....................................................34-35
4.4 Diagnosa Tune Up....................................................................35-37
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................38
5.2 Saran .............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................39
LAMPIRAN ...................................................................................................
5
KATA PENGANTAR
Penyusun
ANDRI NOR E T S
6
BAB I
PENDAHULUAN
kerja yang nyata. Dengan ada nya praktek kerja industri ini siswa/i
bertanggung jawab.
Dengan adanya praktek kerja industri ini siswa/i dapat mengetahui situasi
dan kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya.
Maka kelak jika parasiswa/i akan mencari pekerjaan mereka sudah memiliki
pengalaman kerja. Selain tujuan tersebut, praktek kerja industri ini juga
tersampaikan di sekolah.
7
1.2 Maksud dan Tujuan PRAKERIN
presentasi.
2. Agar siswa/i mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja,
3. Agar siswa/i mempunyai sifat dan prilaku disiplin dalam dunia kerja.
8
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.5 RuangLingkup
Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam laporan PRAKERIN ini adalah
9
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
10
2.3 StrukturOrganisasiIndustri.
KEPALA BENGKEL
OEUN SUGIHARTA
MANAGER
BENY
MARKETING MEKANIK
1. DARSONO 1. SAFRI
2. SINDY 2. DWI
3. Diyah 3. SLAMET
4. SENO
11
1. Waktu pelaksanaan praktik kerja industri
Tanggal 17 Desember sampai 17 April 2019
12
2.4 Job DiskripsiBagianIndustri
13
BAB III
LANDASAN TEORI
14
2. Prinsip Dasar Sistem Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan
sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua benda.
15
4. Penggolongan menurut mekanisme :
a. Rem mekanik (mechanical brake).
b. Rem hidrolik (hydraulik brake).
16
3.5 KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :
1. Kanvas dan sepatu rem
17
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum
rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4. Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena
terjadi pada master silinder yang diteruskan ke silinder roda dan
tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing
sepatu rem.
5. Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem
dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel.
6. Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi
semula setelah melakukan pengereman.
7. Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8. Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus
sebagai dudukan silinder roda.
18
3.7 JENIS REM
1. Rem cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu
ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan
baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan
terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern
terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil,
terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem
kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
a) Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga
hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai
andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram
dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin
diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat
mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh
ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang
sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
19
b) Kekurangan rem cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan
lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat
menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada
bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu
perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.
2. Rem tromol
20
kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol
sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah
rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan
menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem
tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat
digunakan kembali.
21
3.9 PRINSIP REM
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud
menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi
panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan
kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman
(breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara
dua objek.
22
3.11 MEKANISME KERJA
a. Master Silinder
Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan
hidraulis.Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak
rem, demikian juga master silinder yang membangkitkan tekanan
hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda. Master
silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tipe tunggal.
b. Boster Rem
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak
cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat
gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang
lebih besar di perlukan.Boster dapat dipasang menjadi satu dengan
master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah
dari master silinder itu sendiri.Boster rem mempunyai
diaphragma(memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan
antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam
intakemanifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan
memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari
langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,
boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya
saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya
penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal
tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin
diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman
yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan
bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang
dibatasi dengan memberan dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk
katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang
23
berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve
operating road).
c. Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan
ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada
roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila
kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan
(bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya
beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap
keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip
antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman
terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun,
dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan
sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.
Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga
dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari
pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali
(proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara
otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang
dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda
belakang akan berkurang.
Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load
silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal
split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban, proportioning
and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder
langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat
tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve
(DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai
dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
24
d. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang
terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan
bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit
cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc
pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi
sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi
oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi.
Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi
panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari
tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan
ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar
untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih
cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang
sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.
25
2. Pad Rem
26
2. Type Floating Caliper (single piston)
Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada
satu sisi caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder
mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc
(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi
pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan
menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.
27
Tune up adalah servis ringan yang berupa pemeriksaan komponen
mesin, penyetelan, dan perawatan mesin untuk mengembalikan kondisi
mobil seperti kondisi semula. Tune up merupakan jenis servis yang
paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis lainnya, jadi
tune up merupakan servis penting pada sebuah mobil.
A. Keuntungan Tune Up
Dengan proses tune up yang sesuai prosedur operasional kerja,
akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
1. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat.
2. Tenaga yang dibutuhkan untuk servis relatif ringan.
3. Peralatan yang lebih tahan lama karena frekuensi penggunaan alat
yang berkurang.
4. Kondisi mobil lebih tahan lama kualitasnya.
B. Peralatan Tune Up
Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja
yang berlebih. Persiapan alat yang berlebih menandakan kurangnya
pemahaman terhadap mesin.
28
BAB IV
REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI
29
c. berkaratnya kisi-kisi radiator.
d. kebocoran pompa air dan inti radiator.
2) Memeriksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan
pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Jika
tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi maka
tutup radiator harus diganti.
Tekanan pembuka katup : Standart ; 0,75 kg/cm2 – 1,05
kg/cm2 Limit ; 0,6 kg/cm2
3. Tali Kipas
Memeriksa secara visual dari kemungkinan :
a. rusak, berubah bentuk atau tali kipas yang sudah aus.
b. terkena oli atau gemuk.
c. persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan puli.
d. Memeriksa dan menyetel kekencangan tali kipas.
e. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali dan tali harus
menunjukkan kekencangan yang sesuai spesifikasi.
Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg :
Pompa air – alternator; 7-11 mm
Engkol – kompresor; 11-14 mm
4. Baterai
Periksa baterai dari kemungkinan :
a. penyangga baterai berkarat
b. hubungan terminal yang longgar
c. terminal berkarat.
d. baterai rusak atau berkarat.
e. Pengukuran berat jenis elektrolit baterai :
f. periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan Berat
jenis: 1,25 kg/cm3 pada suhu 20° C.
30
g. periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat
perbedaan yang tidak seharusnya, isilah dengan air suling.
5. Oli Mesin
a. Periksa tinggi oli mesin.
Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada
stik oli mesin, jika lebih rendah periksa kemungkinan ada
kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.
b. Periksa kualitas oli mesin.
Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin
sudah encer dan berwarna keruh, perlu diganti oli mesinnya.
6. Busi
Periksa busi dari kemungkinan.
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir isolator.
2. Gasket rusak atau berubah bentuk.
3. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebih.
4. Bersihkan busi.
5. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang
diperlukan.
6. Hembuskan kampoun dan karbon pembersih dengan udara
bertekanan.
7. Setel celah busi.
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah
busi. Standart celah busi maksimal 1 mm. Jika perlu, setel dengan
membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.
7. Kabel Tegangan Tinggi
Periksa kondisi fisik kabel dari kemungkinan terjadinya retakan
atau putus pada kabel.
31
4.2 DIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM REM
No. Gangguan Kerusakan Cara Mengatasi
1 Pedal rem rendah/ Kebocoran sistem rem Perbaiki kebocoran
ringan Master silinder rusak Perbaiki/ganti master
silinder
Silinder rusak Perbaiki silinder
Silinder rem rusak Perbaiki silinder
Perpat piston rusak /aus Perbaiki silinder rem
2 Rem macet Batang pendorong booster Stel batang pendorong
salah penyetelan
Ganti pegas
Tegangan pegas pengembali
pengembali lemah
3 Rem menarik kea Tekanan udara ban salah Periksa tekanan udara
rah satu arah ban
Sepatu/pad rem tercemar Periksa penyebabnya
oli dan
32
TROUBLESHOOTING KERUSAKAN SISTEM REM
Rem mobil yang lengket bisa disebabkan karena pen kaliper rem
mengalami macet entah itu berkarat ataupun bengkok. Dan yang kedua
dikarenkan bagian piston rem mengalami karatan sehingga saat di rem,
33
tidak bisa kembali sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hal ini yang
perlu dilakukan adalah melakukan OverHaul piston rem dan melakukan
perbaikan / penggantian komponen lain yang menyebabkan kenapa
kaliper rem bisa macet.
b. Kerusakan
34
Terjadi kerusakan pada piston atau ringnya
Pegas katup patah
Katup pemasukan dan pengeluaran macet atau terbakar
Busi sudah tidak layak pakai atau rusak
c. Penyebab
Kurangnya keseimbangan pemasukan bahan bakar keruang bakar
sehingga piston tidak dapat bekerja optimal dalam proses kerja
piston.
Karena terjadi tabrakan antara katup dan piston yang dikarenakan
tidak sempurnanya penyetelan pada katup
Pelumasan pada ruang katup tidak ada atau pelumas (oli) tidak
sampai keruang katup untuk melumasi sistem katup sehingga katup
dapat berkarat.
Terjadi kebocoran pada ring piston sehingga oli masuk keruang
bakar dan menempel pada kepala busi, karena oli bersifat susah
terbakar sehingga oli menutupi kepala busi yang mengakibatkan
busi tidak mampu bekerja secara optimal.
d.Perbaikan
Buka komponen mesin dengan cara buka tutup kepala silinder,
silinder head, bak oli, dan keluarka piston dengan alat SST untuk
mengetahui silinder mana yang mengalami kerusakan jika kerusakan
pada silinder dan ring piston sudah parah segera melakukan
pergantian agar tidak merembet pada komponen mesin lainya.
Dalam permasalahan pegas katup patah maka tidak dapat dilakukan
perbaikan kecuali dengan cara penggantian pada pegas katup yang
patah tersebut.
Pada kondisi kerusakan pada katup masuk dan buang macet atau
tidak dapat bekerja maksimal itu biasanya terjadi karat pada ruang
35
katup, maka lakukan perbaikan dengan cara pembongkaran pada
komponen katup dan lakukan pembersihan karat-karat dengan
menggunakan kertas gosok yang paling halus. Jika salah satu katub
masuk atau buang bengkok maka segera lakukan penggantian
dengan katup yang baru untuk mengatasi kerusakan.
Jika permaslahan pada busi biasanya busi hangus pada kepala busi
yang diakibatkan oleh sisa-sisa pembakaran yang tidak sempurna
maka buka busi dan bersihkan kepala busi agar mendapat hasil yang
maksimal dalam proses pembakaran. Apa bila setelah melakukan
pembersihan busi, tetapi busi tidak lagi memercikkan bunga api
secara sempurna maka segera lakukan penggantian busi dengan yang
baru.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan adannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat mengambil
kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang didapatkan
akan membuat para siswa untuk meemiliki keahlain yang professional
dalam bidangnya, dan mendidik para siswa untuk memiliki rasa disiplin
dan tamggung jawab yang tinggi.
5.2 SARAN
Berikut saya sampaikan saran-saran agar pelaksanaan prakerin
mendatang jauh lebih baik.
Bagi Sekolah:
a Hendaknya memiliki tempat prakerin yang jaraknya tidak
terlalu jauh dengan tempat tinggal siswa.
b Hendaknya penempatan peserta prakrin disesuaikan dengan
program studi masing-masing siswa.
c Hendaknya tetap menjaga hubugan baik dengan tempat
prakrin.
d Hendaknya kegiatan prakrin dilaksanakan secara serentak.
37
DAFTAR PUSTAKA
https://automotivexist.blogspot.com/2017/08/masalah-pada-rem-mobil-dan-
mengatasinya.html
http://parjipncsotomotif.blogspot.com/2015/03/diagnosa-kerusakan-tune-up-
mesin.html
http://putramanakarra.blogspot.com/2013/01/laporan-diagnosa-dan-perbaikan-
kendaraan_8152.html
https://showroommobil.co.id/masalah-teknis/kerusakan-pada-rem-cakram/
https://www.scribd.com/document/354833265/Mendiagnosa-Kerusakan-Sistem-
Rem-Konvensional
38
39
40