Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK MENGGAMBAR 5.

Teknik Garis/Linear
Teknik garis atau linear adalah teknik menggambar berupa rusuk-rusuk yang tertata
sedemikian rupa hingga membentuk gambaran objek yang diinginkan.
1. Teknik Pointilis Teknik ini dilakukan dengan menggambar garis secara lurus ataupun melengkung.
Teknik pointilis adalah teknik menggambar bentuk yang dilakukan dengan Untuk menentukan warna gelap dan terang, pelukis dapat menggambar garis secara
menggunakan titik-titik secara berulang-ulang sampai membentuk suatu objek menyilang atau sejajar.
gambar.
6. Teknik Plakat
Untuk menghasilkan warna yang gelap, titik-titik dibuat dengan tebal dan rapat. Plakat adalah teknik menggambar bentuk atau teknik lukis yang mengandalkan
Sementara untuk warna terang, titik-titik dibuat secara renggang. sapuan cat yang lebih tebal. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan cat poster
atau cat air. Gambar yang dihasilkan akan terlihat tebal, pekat, dan rapat.
2. Teknik Arsir
Arsir adalah teknik menggambar bentuk dengan cara mengarsir menggunakan spidol, 7. Teknik Aquarel/Sapuan Basah
pensil, arang, bolpoin ataupun alat lain. Teknik ini dilakukan dengan menggoreskan Aquarel atau sapuan basah adalah teknik menggambar menggunakan campuran cat
alat tulis secara saling menyilang. Tujuannya adalah agar model yang digambar poster, cat air atau tinta sebagai alat gambar. Teknik ini sengaja menggunakan media
memiliki pencahayaan yang serupa. yang basah agar hasil gambarnya bisa transparan dan catnya bisa cepat menyebar.
3. Teknik Blok
Blok adalah teknik menggambar yang dilakukan dengan menutup objek gambar
Langkah-Langkha Menggambar secara Umum
menggunakan satu warna. Alhasil, kesan yang ditimbulkan hanyalah siluet dari
objeknya saja, bukan sebuah objek yang detail. Alat yang dibutuhkan pada teknik ini 1. Penentuan objek menggambar
ialah cat poster dan tinta bak. 2. Persiapan alat dan bahan
4. Teknik Dussel 3. Menentukan Teknik
Teknik dussel atau gosok adalah teknik menggambar dengan menggosok media 4. Pembuatan sketsa
gambar hingga muncul efek gelap terang. 5. Pewarnaan
6. Finishing
Biasanya, teknik ini diterapkan saat menggambar wajah manusia ataupun benda-
7.
benda lainnya. Menggosok dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau kapas.
Alat yang digunakan biasanya adalah pensil.
motif flora ini mudah dijumpai dalam beragam barang-barang seni, seperti batik,
ukiran, keramik, bordir, dan lain-lain.

RAGAM HIAS (ORNAMEN)

A. Pengertian Ragam Hias/Ornamen


Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang
sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian.
ornamen berasal dari satu kata bahasa Latin yaitu “ornare” yang memiliki arri
melengkapi atau menghias. Ornamen adalah dekorasi yang digunakan, untuk
memperindah suatu objek atau bangunan. Ornamen berasal dari berbagai bentuk,
seperti motif geometris, bunga, daun, hewan, atau figur manusia.
Gambar 1 Motif Flora
Hubungan ragam hias dn ornament adalah sama-sm bertujuan menghias.
Ornamen berasal dari Bahasa Yunani yaitu hiasan.
Jadi ragam hias sam artiny dengan ornament.

B. Macam-Macam Ragam Hias


2. Ragam Hias Fauna
1. Ragam Hias Flora
Ragam hias fauna adalah motif hias yang menggunakan bentuk-bentuk fauna (hewan)
Ragam hias flora adalah motif hias yang menggunakan bentuk-bentuk flora sebagai objek motif yang kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi
(tumbuhan) sebagai objek motif yang kemudian digayakan sesuai dengan selera dan pembuatnya.
imajinasi pembuatnya.

Jenis flora yang sering digunakan pada motif ini adalah bunga, pohon hayat, batang,
daun dan salur-saluran.
4. Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris adalah motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk
geometris yang kemudian digayakan sesuai imajinasi pembuatnya. motif hias
geometris dikembangkan dari unsur titik, garis, dan bentuk bidang geometris yang
disusun secara berulang dari bentuk sederhana sampai pola yang rumit. Penggunaan
ragam hias geometris dapat dijumpai diberbagai daerah di Indonesia seperti Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Motif-motif geometri antara lain tumpal, meander, lereng, pilin , garis zig zag,
kawung dan banji atau swastika.
Gambar 2 Motif Fauna
Ragam hias geometris umumnya banyak diaplikasikan pada kain sulam, kain batik,
3. Ragam Hias Figuratif kain tenun, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah tangga,
ukiran pada benda, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
Ragam hias figuratif adalah motif hias yang dikembangkan dari objek bentuk manusia
yang kemudian digayakan sesuai imajinasi pembuatnya. Dikatakan figuratif karena
bentuk dasar motif mengacu pada bentuk figur manusia yang kemudia digayakan.
Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang
proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Contohnya seperti
kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.

Gambar 3 Motif Figuratif Gambar 4 Motif hias tumpal


C. Ciri - ciri ragam hias :
1.) Bentuk dasarnya adalah pola yang diulang-ulang.
2.) Dapat diterapkan pada media dua atau tiga dimensi.
3.) Memiliki motif / bentuk flora, fauna, figuratif, dan geometris.

D. Tujuan Ragam Hias


Tujuan dari terdapatnya macam hias ini merupakan:
1. Melenyapkan kekosongan pada sesuatu permukaan dari karya seni.
2. Memperindah tampilan dari karya seni.
3. Menaikkan nilai jual.
Gambar 5 Motif hias meander Gambar 6 Motif hias lereng

E. Langkah - Langkah menggambar ragam hias?


1. Buatlah pola bidang gambar geometris.
2. Buatlah ukuran pola dari setiap bidang yang akan digambar.
3. Tentukan ragam hias yang akan digambar
4. Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

Gambar 7 Motif hias pilin Gambar 8 Motif hias zig zag

Anda mungkin juga menyukai