Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PENYEBAB TUNGGAKAN REKENING AIR PADA

PDAM TIRTA MUSI UNIT SAKO KENTEN PALEMBANG

Frizka Hanisya Putri

frizka.hanisya@gmail.com

S1 Akuntansi

Abstrak

Setiap perusahaan berusaha untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh


setiap perusahaan baik itu dari sisi internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan. Tunggakan rekening air yang dilakukan oleh pelanggan PDAM
sangat berimbas pada hasil laba dan menggangu kegiatan operasional perusahaan
itu. Pelanggan merupakan ujung tombak dari keberhasilan setiap perusahaan, oleh
karena itu perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan baik berupa kepuasaan maupun perilakunya.
Tunggakan terjadi karena tingkat kepuasan dari setiap pelanggan atas kinerja
perusahaan dalam menghasilkan produk tidak memenuhi harapan pelanggan
sehingga menimbulkan perilaku menunggak.

Kata Kunci : Tunggakan, Kendala, Pelanggan

Pendahuluan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dalam

penyediaan kebutuhan air bersih kepada masyarakat. Perusahaan ini bagi

masyarakat Sako menjadi sumber dalam pengelolaan serta pendistribusian air


bersih. Dari kegiataan pemakaian air tersebut, PDAM mewajibkan pelanggan

untuk membayar tagihan dari setiap pemakaian air melalui bagian penagihan

PDAM. Dengan adanya pengelolaan air bersih oleh PDAM yang menjadi

kebutuhan masyarakat, maka di perlukan pelayanan maksimal untuk menjamin

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan oleh PDAM kepada pelanggan

harus sebaik mungkin, agar pelanggan merasa puas atas pelayanannya, dan tidak

menuggak dalam hal pembayaran rekening air.

Pengertian Tunggakan

Tunggakan dapat didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh

tempo namun pemerintah tidak mampu untuk membayar jumlah pokok atau

harganya sesuai jadwal.

Bagi perusahaan, tunggakan adalah utang atau kewajiban lain yang telah

jatuh tempo menurut perjanjian, tetapi belum atau tidak dilakukan pembayaran

sepenuhnya atas utang atau kewajiban tersebut oleh pihak yang berutang atau

yang harus memenuhi kewajiban tersebut.

Ahmad Buchori (2017:52), mengemukakan tunggakan adalah

“pembayaran angsuran pembiayaan Murabahah yang dilakukan oleh Nasabah

tidak sesuai dengan jadwal pembayaran yang disepakati dalam kontrak.”

Menurut Mulya E.Siregar (2017:149), “tunggakan adalah pembayaran

angsuran pembiayaan baik modal saja bagi hasil atau ujroh saja maupun keduanya

yang dilakukan oleh Nasabah tidak sesuai dengan jadwal pembayaran yang

disepakati dalam kontrak.”


Menurut Dahlan Siamat (2017:358), “tunggakan adalah suatu kredit

yang belum dibayar oleh debitur atau peminjam setelah jatuh tempo waktu masa

angsuran atau masa pelunasan menurut perjanjian kredit. Maka dari beberapa

definisi diatas tunggakan merupakan aset perusahaan yang digunakan perusahan

untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja untuk memastikan keadaan laporan

keuangan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.”

Sedangkan rekening merupakan alat untuk mencatat transaksi-transaksi

keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan

biaya. Tanpa terjadinya rekening yang memadai, prosedur mencatat data yang

menjadi dasar penyusunan laporan keuangan yang baik mengakibatkan kesulitan

dalam melakukan kegiatan perusahaan sehari-hari.

Menurut Andika (2011:02), menyatakan bahwa “rekening adalah judul

suatu catatan akuntasi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian,

sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk

mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasarkan prinsip tata buku

berpasangan (double entry boookeeping).”

Menurut Hendry Agung (2015:22), menyatakan bahwa “rekening adalah

pencatatan sistematis dalam lembaran buku besar mengenai perubahan nilai dari

segala harta atau pemilikan, pendapatan, pengeluaran dan utang subjek tertentu

yang dibuat dari waktu ke waktu.”

Pengertian Rekening

Sedangkan rekening merupakan alat untuk mencatat transaksi-transaksi

keuangan yang bersangkutan dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan


biaya. Tanpa terjadinya rekening yang memadai, prosedur mencatat data yang

menjadi dasar penyusunan laporan keuangan yang baik mengakibatkan kesulitan

dalam melakukan kegiatan perusahaan sehari-hari.

Menurut Andika (2019:02), menyatakan bahwa “rekening adalah judul

suatu catatan akuntasi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi dua bagian,

sebelah kiri disebut debit dan sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk

mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasarkan prinsip tata buku

berpasangan (double entry boookeeping).”

Menurut Hendry Agung (2019:22), menyatakan bahwa “rekening adalah

pencatatan sistematis dalam lembaran buku besar mengenai perubahan nilai dari

segala harta atau pemilikan, pendapatan, pengeluaran dan utang subjek tertentu

yang dibuat dari waktu ke waktu.”

Dari beberapa definisi diatas rekening merupakan aktiva perusahaan

yang siap digunakan untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan

laporan keuangan yang perlu diadakan dalam pembukuan suatu perusahaan.

Maka menganalisis penyebab tunggakan rekening merupakan hal yang

sangat perlu dilakukan karena besarnya resiko terhadap aset perusahaan yang

berupa kas. Dan dari beberapa pengertian yang dijelaskan diatas penyebab

tunggakan rekening air adalah prosedur yang dibuat oleh pihak manajemen

dilakukan berguna untuk menjaga, mengevaluasi kinerja, serta memberikan

efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan aset perusahaan yang paling likuid

yaitu kas perusahaan.


Pada umumnya berdasarkan hasil dilapangan penyebab yang

mempengaruhi tunggakan rekening air yang dilakukan pelanggan yaitu dari segi

kepuasan pelanggan dimana pelanggan melihat kualitas dan kuantitas air yang

pelanggan dapatkan tidak sesuai harapan sehingga membuat merasa kecewa.

Selanjutnya dari segi perilaku konsumen yaitu pengaruh pada tingkat kesadaraan

yang dimana perilaku menuggak terjadi akibat kurangnya kepedulian yang

bersumber dari keadaan sosial, ekonomi dan tingkat pendidikan.

Pada PDAM Tirta Musi Palembang tunggakan yang dimiliki pelanggan

juga dapat dikatakan sebagai aset daerah yang belum tertagih dan itu wajib

dibayarkan. Maka agar aset daerah tersebut bisa terbayarkan caranya dengan

pembayarkan rekening air minum dilakukan setiap bulan oleh pelanggan pada

tempat yang ditetapkan, terhadap pelanggan yang tidak membayarkan air minum

lewat dari 2 bulan maka akan dikirim surat peringatan dan apabila dalam 7 hari

belum melunasinya dilakukan pemutusan sementara dan apabila ingin

penyambungan kembali aliran air minum yang dicabut bisa dilakukan setelah

rekening yang terhutang, denda, biaya sambungan dilunasi. Dengan di tetapkan

aturan tersebut berharap agar tidak ada lagi pelanggan yang menunggak.

Faktor-Faktor Penyebab Tunggakan Rekening Air

1) Kepuasaan Pelanggan
Menurut (Umar, 2019:65) kepuasaan pelanggan adalah tingkat
perasaan kosumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan
diharapannya. Dari hasil penemuan dilapangan bahwa pelanggan secara
merata melakukan tunggakan air. Tunggakan tersebut dilakukan oleh
pelanggan karena para pelanggan merasa tidak puas dengan penerimaan air
yang mereka dapatkan dimana air yang sampai kerumah pelanggan masih
sering ditemui keruhnya air bahkan didapatkan endapan tanah. Selain itu
adanya kemacetan penyaluran air yang diterima pelanggan dengan debit air
yang sangat kecil. Ada juga didapatkan penyaluran air sama sekali tidak
didapatakan pelanggan disaat kebutuhan air meningkat misalnya di pagi hari
dan malam hari. Dari sisi lain perusahaan sebenarnya sudah berupaya untuk
memperbaiki pendistribusian air kepada pelanggan hanya saja karena
perusahaan masih melakukan pengerjaan secara manual dalam pencucian bak
Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang menyebabkan terganggunya
pendistribusian air bersih kepada pelanggan.
2) Perilaku Konsumen
Menurut (Mangkunegara, 2019:3) perilaku konsumen didefinisikan
sebagai tindakan-tindakan secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh
dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut. Dari hasil penemuan dilapangan bahwa, pelanggan melakukan
keterlambatan dalam pembayaran tagihan rekening air karena mereka merasa
tindakan mereka tidak berpengaruh secara signifikan pada total pembayaran
tagihan pada kondisi menunggak. Disamping itu juga para pelanggan merasa
tidak pernah berfikir akan pentingnya kredibilitas atau dapat dipercaya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
a. Faktor Kebudayaan Dimana pelanggan memiliki perilaku mengikut-
ikut terhadap perilaku disekitarnya dimana perilaku pelanggan yang
mengulur-ngur waktu tersebut yang mengakibatkan terjadi tunggakan
b. Faktor Sosial Pelanggan dengan pendapatan yang rendah dan keluarga
yang mengalaami masalah keluarga cenderung melakukan penundaan
dalam pembayaran rekening air disebabkan kurang fokusnya akan
kewajiban sehingga terjadi tunggakan.
c. Faktor PribadiPelanggan kategori berpenghasilan rendah sehinggga
kondisi tersebut mengakibatkan sulitnya mengatur keuangan dalam
membuat prioritas pembayaran, keadaan ini mengakibatkan pelanggan
sering melakukan penundaan pembayaran air sehingga terjadi
tunggakan.
d. Faktor Psikologis Adanya persepsi pelanggan yang salah tentang
adanya bau kaporit membuat pelanggan merasa tidak nyaman dalam
memakai air tersebut padahal menurut perusahaan bau tersebut masih
dalam kondisi yang aman. Persepsi tersebut mengakibatkan pelanggan
merasa tidak mendapatkan kepuasaan yang menyebabkan pelanggan
tidak membayar tagihan air sehingga terjadi tunggakan.

Dalam menghadapi persoalan tunggakan pelanggan saat ini harus dituntaskan

apalagi tunggakan yang besar akan berpengaruh dalam kondisi keuangan

manajemen PDAM itu sendiri. Sebagai satu-satunya perusahaan daerah yang

masih aktif, maka perlu ada langkah tegas dan cepat untuk menindaki pelanggan

yang menuggak. Jadi dalam mengatasi hal ini perlu langkah khusus agar masalah

ini cepat tuntas. Sebab jika dibiarkan terlalu lama maka keuangan PDAM sendiri

bisa bepengaruh. PDAM harus punya formula khusus dalam mengatasi tunggakan

pelanggan saat ini. Salah satunya bisa ditagih dengan pendekatan yang lebih

intens, karena jumlah pelanggan yang terus bertambah dan tagihan pelanggan

yang menunggak juga ikut bertambah yang membuat total tunggakan semakin

banyak.

Tindak Lanjut Terhadap Pelanggan Yang Menunggak

1. Surat Pemberitahuan Tagihan Rekening Air


Pihak PDAM mencetak Surat Pemberitahuan Tagihan Rekening air
pada program aplikasi PDAM yang bernama Himbauan PDAM. Lalu tim
pelaksanaan tunggakan akan melakukan himbauan kepada pelanggan
tersebut dengan cara memberikan surat himbauan tersebut kepada
pelanggan.
2. Melakukan telepon/sms kepada pelanggan
Pihak PDAM menelpon atau sms pelanggan yang memiliki nomor
telepon yang telah di input dalam program aplikasi PDAM yang bernama
Informasi PDAM.
3. Melakukan Pemutusan Sementara
Apabila Pelanggan dalam waktu 7 hari telah di beri Surat
Pemberitahuan Tagihan Rekening air dan belum juga membayarnya maka
pihak PDAM akan melakukan Pemutusan Sementara kepada pelanggan
tersebut dengan cara disegel bagian lockable agar pelanggan tidak bisa
memakai air tersebut. Jika pelanggan tidak mau diputus sambungan
airnya, maka pihak PDAM memberikan surat pernyataan yang berisi
kapan pelanggan tersebut akan melakukan pelunasan, setelah itu pihak
PDAM akan menginput surat pernyataan ke dalam program aplikasi
PDAM yang bernama SIPIR.
4. Melakukan Pemutusan Permanen

Apabila Pelanggan yang telah dilakukan Pemutusan Sementara


tidak juga melapor dalam waktu 2 bulan atau melakukan pembayaran
tagihan maka pihak PDAM melakukan Pemutusan Permanen kepada
pelanggan dengan cara mengambil meteran, pipa kerumah pelanggan
beserta box meterannya. Maka pelanggan tersebut tidak bisa melakukan
penghidupan air lagi, jika pelanggan ingin melakukan penghidupan air
maka pelanggan harus melapor ke PDAM dengan melakukan pelunasan
tagihan beserta denda dan melakukan pemasangan baru.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif dengan pendekatan


kualitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah karena ingin
mendeskripsikan keadaan yang diamati dilapangan secara spesifik, transparan dan
lebih mendalam. Penelitian ini dilakukan dengan interview/wawancara, observasi,
dan analisis dokumen saat melakukan penelitian.
Hasil Dan Pembahasan

PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang merupakan PAM yang
dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Sama seperti PAM lainnya,
PDAM Tirta Musi menerapkan komposisi bisnis dan sosial artinya, PAM selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah tersebut dan
berusaha meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan dalam menjalankan
bisnisnya. Hal ini terlihat dari skema tarif yang dibebankan kepada pelanggan.
Tarif dibebankan berdasarkan kelompok-kelompok sesuai dengan asumsi yang
digunakan, seperti besarnya hunian, tingkat ekonomi pelanggan, jenis hunian dan
sebagainya.

PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang yang berlokasi di jalan
Musi Raya Barat, dan berada pada zona II kelas C. Tarif air yang dibebankan oleh
PDAM Sako Kenten kepada pelanggannya diupayakan agar sangat meringankan
pelanggan. Diharapkan dengan rumusan tarif yang sesuai, pelanggan memiliki
kemampuan untuk membayar sehingga pembayaran pelanggan akan cukup tinggi
pada akhirnya akan mendukung orientasi bisnis dan sosial yang sudah
direncanakan. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah tingginya tingkat
tunggakan yang dilakukan pelanggan yang mana trend tunggakan dicabang ini
selalu mengalami peningkatan. Keadaan ini akan membuat menurunnya
pendapatan PDAM Sako Kenten dari pembayaran tagihan air, yang dapat
berimbas pada operasional perusahaan. Sedangkan besarnya tarif merupakan
kesepakatan bersama antara apihak penyedia air bersih (PAM) dengan pengguna
jasa layanan air bersih (pelanggan) beserta peran pemerintah dalam melaksanakan
fungsinya selaku Pembina (regulator) sektor sumber daya air hendaknya dalam
menentukkan kebijakan di bidang penetapan tarif air minum memerlukan
pertimbangan-pertimbangan yang beorientasi kepada kemauan dan kemampuan
daya beli pelanggan (ability and willingness to pay) disatu pihak dan
kelangsungan hidup perusahaan di pihak lainnya.

Pihak Tunggakan mensortir data pelanggan yang menuggak dari program


himbauan PDAM kemudian data pelanggan yang sudah siap dikirim dicetak dan
diberi nomor serta cap direksi, pelanggan akan diberi surat himbauan oleh petugas
dan mengembalikan lembar copy himbauan kepada petugas tunggakan lalu
petugas menginput data pelanggan yang sudah dihimbau ke program himbauan.
Berikut ini adalah daftar tunggakan pelanggan PDAM Tirta Musi Unit Sako
Kenten Palembang Bulan Oktober 2020.

DAFTAR TUNGGAKAN PELANGGAN PDAM TIRTA MUSI


UNIT PELAYANAN SAKO KENTEN
BULAN OKTOBER 2022

NO NO.ID PELANGGAN LEMBAR Rp TAGIHAN Rp DENDA TOTAL RUPIAH


1 4.A.216.0120.00005 4 648,615 76,311 724,926
2 4.A.216.0120.00236 2 20,400 1,020 21,420
3 4.A.216.0120.00239 2 49,920 2,496 52,416
4 4.A.216.0121.00002 2 40,695 2,865 43,560
5 4.A.216.0121.00007 4 183,320 21,742 205,062
6 4.A.216.0121.00014 2 20,400 1,020 21,420
7 4.A.216.0121.00028 2 44,385 2,127 46,512
8 4.A.216.0121.00049 2 66,355 7,910 74,265
9 4.A.216.0121.00050 4 182,725 21,954 204,679
10 4.A.216.0121.00051 2 25,935 1,389 27,324
11 4.A.216.0121.00064 5 797,005 110,224 907,229
12 4.A.370.0018.00011 3 546,810 50,021 596,831
13 4.A.370.0018.00020 2 20,400 1,020 21,420
14 4.A.370.0018.00038 2 81,825 4,772 86,597
15 4.A.370.0018.00044 2 20,400 1,020 21,420
16 4.A.370.0018.00045 2 77,170 5,590 82,760
17 4.A.370.0019.00073 2 198,040 10,990 209,030
18 4.A.370.0019.00671 4 58,920 8,724 67,644
19 4.A.370.0021.00001 2 207,845 9,333 217,178
20 4.A.370.0021.00007 2 143,785 5,045 148,830
21 4.A.370.0021.00019 3 449,405 45,364 494,769
22 4.A.370.0021.00033 2 292,545 12,298 304,843
23 4.A.370.0021.00063 2 254,430 13,568 267,998
24 4.A.370.0021.00074 2 284,075 13,568 297,643
25 4.A.370.0021.00076 3 559,515 56,374 615,889
26 4.A.370.0021.00083 2 60,025 2,865 62,890
27 4.A.370.0021.00085 4 317,560 37,818 355,378
28 4.A.370.0021.00094 2 245,960 9,757 255,717
29 4.A.370.0021.00097 4 63,820 9,518 73,338
30 4.A.370.0021.00104 2 339,130 14,415 353,545
31 4.A.370.0021.00122 7 811,765 125,632 937,397
32 4.A.370.0021.00124 2 114,430 8,578 123,008
33 4.A.370.0021.00129 2 590,760 32,079 622,839
34 4.A.370.0021.00133 2 301,015 11,451 312,466
35 4.A.370.0021.00152 2 969,430 48,290 1,017,720
36 4.A.370.0021.00234 2 180,560 10,601 191,161
37 4.A.370.0021.00243 2 201,130 9,149 210,279

Tabel 1. daftar tunggakan pelanggan PDAM Tirta Musi


Palembang
Sumber: PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten 2022

Data ini hanya menunjukkan beberapa saja jumlah pelanggan yang


menunggak pada Bulan Oktober 2022 ternyata masih banyak pelanggan yang
menunggak, maka dari itu perusahaan akan mengevaluasi dan dapat
menjadikannya sebagai formulasi untuk berbenah dengan memperhatikan faktor-
faktor yang utama penyebab terjadinya tunggakan yang dilakukan oleh pelanggan.

PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang melakukan penagihan

dan tunggakan terhadap rekening air dengan membuat suatu aturan yang sangat

dipengaruhi struktur organisasi untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam

penagihan dan tunggakan rekening air yang terjadi diperusahaan. Dengan melihat

beberapa aspek beserta tugas dan wewenang pekerja yang mempengaruhi

penagihan dan tunggakan rekening air maka pihak PDAM Tirta Musi Unit Sako

Kenten Palembang memiliki pembagian tugas dan wewenang sesuai jabatannya

masing-masing.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:


2. Secara keseluruhan PDAM Tirta Musi Unit sako Kenten Palembang sudah
memiliki sistem penagihan dan tunggakan pada rekening air yang cukup
baik, karena telah memperhatikan faktor dan tindak lanjut penyebab
tunggakan. Namun ada beberapa komponen prosedur penagihan dan
tunggakan yang sedikit dikesampingkan untuk melancarkannya.
3. PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang melakukan mengelolaan
dokumen ataupun pembuatan dan penginputan data hampir semuanya
telah menggunakan Program aplikasi yang bernama himbauan PDAM
untuk mempermudah pekerjaan. Walaupun pada beberapa bagian harus
diimbangi dengan proses manual untuk mengurangi kesalahan pada sistem
dan sebagai arsip.
4. Dari sisi penyebab tunggakan rekening air PDAM Tirta Musi Unit Sako
Kenten Palembang tidak hanya mengandalkan pembagian tugas sesuai
struktur organisasi namun dengan cara pemisahan tugas dan wewenang
sesuai dengan struktur organisasi berdasarkan penagihan dan tunggakan
agar dalam penyampaian himbuan, pemutusan sementara dan pemutusan
permanen bisa dilakukan seara detail.
5. PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang mengeluarkan maupun
menerima dengan sistem Himbauan PDAM yang memberikan bukti
bahwa mereka telah melakukan himbauan kepada pelanggan yang
menunggak.
6. Pihak PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang masih mempunyai

resiko yang tinggi apabila pelangan masih melakukan penunggak maka

perusahan mengalami penurunan aset yang berpengaruh dalam kondisi

Keuangan Manajemen PDAM itu sendiri.

Saran

Dari simpulan diatas maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :


1. Semua proses himbauan, menginput nomor telepon pelanggan, surat
pernyataaan, pemutusan sementara dan pemutusan permanen telah
menggunakan sistem aplikasi pada Program Himbauan PDAM, Informasi
PDAM, dan SIPIR PDAM namun ada beberapa saatnya terkendala akibat
server yang sedang gangguan yang mengakibatkan kegiatan himbauan
terganggu, ada baiknya PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang
dengan cepat menemukan masalah pada server atau mengganti server
dengan tingkat permasalahan yang lebih rendah.
2. Semua kegiatan menggunakan yang komputer membutuhkan software
maupun hardware yang sangat menunjang kegiatan namun pada nyatanya
pada seksi penagihan dan tunggukan ada beberapa computer dengan
spesifikasi yang tergolong sudah terlalu tua dan tetap dipertahankan serta
printer yang sudah cukup tua yang sering terjadi kendala. Ada baiknya
perusahaan PDAM Tirta Musi Unit Sako Kenten Palembang
menggantinya dengan lebih bagus dan fungsional.
Daftar Pustaka

Agung, H. (2017). Perilaku konsumen. Jakarta: Erlangga.

Andika. (2017). Akuntansi. Jakarta : Gumelar Ardiansyah.

Buchori, A. (2018). Standar Produk Perbankan Syariah Musyarakah dan


Musyarakah Mutanaqishah. Jakarta: Deden.

E.Siregar, M. (2017). Kebijakan Moneter dan Perbankan. Jakarta: UMM Press.

Mangkunegara, A. P. (2019). Perilaku Konsumen. Bandung: PT Refika Aditama.

Siamat, D. (2017). Akuntansi. Jakarta: Gumelar Ardiansyah.

Umar, H. (2017). Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT


Gramedia Pusat.

Warren, Reeve, Duchac, Suhardianto, Kalanjati, Jusuf, & Djakman. (2017).


Penghantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Johns, T. (2017). Pelayanan Pelanggan Yang Sempurna. Kunci Ilmu

Rosnaini, D. (2017). Citra Kualitas Produk dan Kepuasaan Pelanggan. Jakarta:


Global Research and Consulting Institute

Anda mungkin juga menyukai