Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 2

1. Andini Nurohmah (22416262201123)


2. Novia Sri Rahayu (22416262201018)
3. Sindi Mardiana (22416262201105)
4. Tiara Maulia (22416262201024)
5. Deden Rizki Rahayu (22416262201151)

BAB 2
AKUNTANSI KLIRING

PENGERTIAN AKUNTANSI KLIRING


Pengertian Akuntansi Kliring: Pertama, Anda harus tahu apa itu akuntansi kliring.
Istilah "kliring" pasti sudah familiar bagi pelanggan yang sering melakukan transaksi bank.
Di mana kliring ini sebenarnya adalah salah satu jenis transaksi keuangan yang sering
dilakukan pelanggan untuk memberikan uang kepada pihak tertentu.
Dengan demikian, pembayaran untuk kebutuhan tertentu dapat dilakukan.
Sebenarnya, metode yang paling mudah untuk melakukan perhitungan terhadap
hutang piutang yang berbentuk surat-surat berharga adalah kliring. Selain itu, mereka juga
dapat berupa surat dagang dari suatu bank. Saat ini, aktivitas kliring dapat dilakukan secara
elektronik atau otomasi.
Aktivitas kliring ini terdiri dari beberapa poin sebagai berikut ini.

1. Kliring manual
Dalam hal ini, prosesnya dilakukan secara manual dengan hadir di institusi bank yang
relevan dan mencatatkan aktivitas kliring untuk membuat bilyet dan warkat yang diinginkan.
Proses kliring dilakukan secara langsung, dan pencatatan dilakukan secara manual oleh
petugas bank.

2. Kliring Semi Otomatis


Kliring semi-otomatis ini dilakukan dengan bilyet yang diotomatisasi, sementara warkat
dilakukan secara manual. Dengan demikian, aktivitas kliring dilakukan secara semi-otomatis.

3. Kliring Otomatis
Seluruh pencatatan bilyet dan warkat dilakukan secara otomatis untuk aktivitas kliring
otomatis. untuk melakukannya dengan cepat dan tanpa menghabiskan banyak waktu. Dengan
mengingat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kliring juga dapat didefinisikan
sebagai pertukaran data keuangan elektronik antar bank dengan hasil perhitungan yang
dihasilkan secara berkala. Kliring ini dapat menggunakan nama pihak atau nasabah yang
bersangkutan serta nama bank. Namun, istilah akuntansi kliring adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan.

JENIS AKUNTANSI KLIRING


Aktivitas kliring pada dasarnya dapat dilakukan dalam berbagai jenis, sehingga akan
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing klien saat melakukan kliring. Beberapa jenis
kliring umum yang digunakan bank adalah sebagai berikut.
1. Kliring Umum
Jenis kliring ini dilakukan oleh berbagai bank dan diawasi oleh Bank Indonesia.

2. Kliring Lokal
merupakan jenis kliring yang dilakukan antar bank, tetapi sesuai dengan peraturan lokal. Jadi,
hanya akan terbatas pada wilayah yang disepakati bersama.

3. Kliring Antar Cabang


Kliring ini dapat terjadi dari cabang bank yang satu ke cabang bank yang lain di wilayah
tertentu. Untuk memastikan bahwa operasi tersebut hanya dilakukan sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan oleh bank itu sendiri.

DOKUMEN YANG DI BUTUHKAN


Untuk menyelesaikan proses akuntansi kliring, beberapa dokumen penting diperlukan.
Seperti warkat, alat pembayaran bukan tunai yang digunakan dalam proses kliring yang
dihitung atas beban atau keuntungan rekening nasabah atau bank.
Cek, bilyet giro, WBUT (Wesel Bank untuk Transfer), SBPT (Surat Bukti Penerimaan
Transfer), Warkat Debet, dan Warkat Kredit adalah enam jenis warkat.
Selain warkat, formulir kliring lainnya digunakan untuk perhitungan kliring lokal
yang dilakukan secara manual, seperti neraca kliring untuk penyerahan dan pengembalian
dan bilyet saldo kliring.

MANFAAT AKUNTANSI KLIRING


Adapun aktivitas kliring ini membawa beberapa manfaat baik untuk bank maupun
nasabah secara maksimal. Dengan adanya proses kliring ini tentunya akan mempermudah
untuk mengetahui seperti apa status keuangan seseorang atau nasabah pada bank tersebut.
Sehingga lebih mudah dalam mengetahui kondisi keuangan nasabah secara umum.
Selain itu berikut ini beberapa manfaat dari melakukan aktivitas kliring itu sendiri.
Layanan lebih cepat, tentu saja memilih kliring akan memberikan layanan yang cukup cepat
dalam melakukan aktivitas keuangan. Sehingga tidak banyak memakan waktu dan dapat
diselesaikan di hari yang sama. Lebih efisien karena tidak memiliki persyaratan yang rumit
dan cukup melakukan transaksi di bank maupun secara online. Dengan demikian menghemat
waktu dan tenaga untuk melakukan hal ini. Dengan catatan teratur dan aktivitas kliring yang
jelas, laporan keuangan nasabah dan perusahaan yang terdaftar dalam bank dapat diakses
secara langsung dan akurat.

HUBUNGAN AKUNTANSI KLIRING DENGAN HUTANG PIUTANG MASABAH


Seperti yang dapat dilihat dari penjelasan di atas, akuntansi kliring ini akan terkait
juga dengan hutang dan piutang nasabah. Oleh karena itu, aktivitas ini memungkinkan untuk
mengetahui kondisi keuangan seorang nasabah secara jelas, terutama jika terkait dengan
proses hutang piutang nasabah yang sedang berlangsung. Akibatnya, melakukan akuntansi
kliring adalah pilihan yang tepat dan wajib. supaya seluruh aktivitas keuangan nasabah itu
sendiri akan dicatat di masa mendatang.
Terutama terkait hutang piutang secara jelas karena kliring ini biasanya dilakukan
antar nasabah dengan tujuan pembayaran melalui pembukaan cek, bilyet, dan giro. Jadi, jika
ada dana yang tidak mencukupi, hal ini tidak dapat dilakukan dengan baik. Aktivitas kliring
ini sendiri memberikan informasi tentang kondisi keuangan nasabah, seperti apakah mereka
memiliki dana untuk membayar orang lain, apakah cek, bilyet, dan giro yang diterbitkan
memiliki dana atau hanya bergantung pada kredit bank. Aktivitas kliring pasti didasarkan
pada keuangan aktual nasabah jika keuangan mereka cukup stabil. Jika tidak, transaksi
hutang piutang antara nasabah dan bank dicatat untuk menyelesaikan proses kliring. Jadi,
untuk mengetahui seberapa besar hutang piutang, akuntansi kliring harus dilakukan.

PROGRAM AKUNTANSI PENDUKUNG YANG TEPAT


Tentu saja, yang terbaik adalah pendukung untuk mempermudah pencatatan akuntansi
kliring ini. Sebagian besar bank memilih untuk menggunakan program akuntansi berbasis
software yang dapat memastikan perhitungan yang akurat, dan salah satu program yang
disarankannya adalah Mekari Jurnal. Tidak diragukan lagi, Anda dapat mencatatkan semua
transaksi akuntansi dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal sehingga tidak
ada yang terlewatkan dalam pencatatan yang cukup penting ini. Setiap transaksi akan tercatat
secara otomatis dengan fitur pembukuan, dan laporan pencatatan dapat dibuat dengan cepat
dan akurat.
Jadi, apabila membutuhkan informasi keuangan, mereka dapat dengan mudah
ditemukan. Dengan demikian, keuangan nasabah akan tercatat dengan baik dan masalah
hutang piutang akan terlihat dengan jelas di masa depan. Ini adalah sedikit informasi tentang
akuntansi kliring. Dengan adanya sistem akuntansi ini, bank diharapkan dapat melacak semua
pencatatan yang terkait dengan aktivitas kliring nasabah dengan tepat.

CONTOH SOAL
Misalkan perusahaan A melakukan pembayaran kepada pemasoknya, perusahaan B,
menggunakan transfer antarbank melalui kliring. Pembayaran tersebut adalah sebesar
$10.000.
1. Transaksi yang dicatat oleh perusahaan A:
- Debit: Pengeluaran/utang $10.000
- Kredit: Kas $10.000
2. Perusahaan B akan mencatat penerimaan pembayaran tersebut:
- Debit: Kas $10.000
- Kredit: Piutang dari Perusahaan A $10.000
3. Setelah itu, bank dari perusahaan A akan mengirimkan instruksi kliring ke bank
perusahaan B untuk mentransfer $10.000 dari rekening perusahaan A ke rekening
perusahaan B.
4. Bank perusahaan B akan menerima instruksi tersebut dan memasukkan $10.000 ke
rekening perusahaan B.
5. Catatan bank perusahaan A:
- Debit: Kas $10.000
- Kredit: Kliring $10.000
6. Catatan bank perusahaan B:
- Debit: Kliring $10.000
- Kredit: Kas $10.000
Dalam kasus ini, kliring adalah proses yang memungkinkan perusahaan A untuk melakukan
pembayaran kepada perusahaan B tanpa harus mengirim cek atau melakukan transfer
langsung. Transaksi kliring ini dicatat dalam akuntansi perusahaan dan bank masing-masing
sebagai transaksi yang terpisah.

KESIMPULAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan
pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya.melalui kegiatan
perkreditan dan berbagai jasa yang di berikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian
Mekanisme kliring merupakan salah satu alat pembantu untuk mempertahankan posisi kas
sebuah bank umum dengan cara ini bank-bank umum tidak perlu lagi membayar dengan uang
tunai cek yang disetorkan oleh nasabahnya.dalam posisi ini bank cukup memindahkan
bukukan pergiro kedalam rekening giro bank yang menerima penyetoran tsb.
Dengan adanya kegiatan kliring transfer antar bank yang berbeda dapat dengan mudah
dilakukan. para petugas tidak perlu melakukan penagihan langsung ke bank bersangkutan bila
ada transfer masuk ataupun keluar. nasabah tidak perlu membawa uang tunai sehinggga
keamanan lebih terjamin.dengan demikian kliring dapat memperlancar lalulintas pengiriman
uang, oleh karena itu kliring berhubungan dengan transfer.
Jadi pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan supaya tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu transaksi. Kliring juga dapat dikatakan
sebagai transaksi utang piutang antar bank. Kami harap makalah yang menjelaskan proses
kliring antar bank ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai