BAB 2
AKUNTANSI KLIRING
1. Kliring manual
Dalam hal ini, prosesnya dilakukan secara manual dengan hadir di institusi bank yang
relevan dan mencatatkan aktivitas kliring untuk membuat bilyet dan warkat yang diinginkan.
Proses kliring dilakukan secara langsung, dan pencatatan dilakukan secara manual oleh
petugas bank.
3. Kliring Otomatis
Seluruh pencatatan bilyet dan warkat dilakukan secara otomatis untuk aktivitas kliring
otomatis. untuk melakukannya dengan cepat dan tanpa menghabiskan banyak waktu. Dengan
mengingat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kliring juga dapat didefinisikan
sebagai pertukaran data keuangan elektronik antar bank dengan hasil perhitungan yang
dihasilkan secara berkala. Kliring ini dapat menggunakan nama pihak atau nasabah yang
bersangkutan serta nama bank. Namun, istilah akuntansi kliring adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan.
2. Kliring Lokal
merupakan jenis kliring yang dilakukan antar bank, tetapi sesuai dengan peraturan lokal. Jadi,
hanya akan terbatas pada wilayah yang disepakati bersama.
CONTOH SOAL
Misalkan perusahaan A melakukan pembayaran kepada pemasoknya, perusahaan B,
menggunakan transfer antarbank melalui kliring. Pembayaran tersebut adalah sebesar
$10.000.
1. Transaksi yang dicatat oleh perusahaan A:
- Debit: Pengeluaran/utang $10.000
- Kredit: Kas $10.000
2. Perusahaan B akan mencatat penerimaan pembayaran tersebut:
- Debit: Kas $10.000
- Kredit: Piutang dari Perusahaan A $10.000
3. Setelah itu, bank dari perusahaan A akan mengirimkan instruksi kliring ke bank
perusahaan B untuk mentransfer $10.000 dari rekening perusahaan A ke rekening
perusahaan B.
4. Bank perusahaan B akan menerima instruksi tersebut dan memasukkan $10.000 ke
rekening perusahaan B.
5. Catatan bank perusahaan A:
- Debit: Kas $10.000
- Kredit: Kliring $10.000
6. Catatan bank perusahaan B:
- Debit: Kliring $10.000
- Kredit: Kas $10.000
Dalam kasus ini, kliring adalah proses yang memungkinkan perusahaan A untuk melakukan
pembayaran kepada perusahaan B tanpa harus mengirim cek atau melakukan transfer
langsung. Transaksi kliring ini dicatat dalam akuntansi perusahaan dan bank masing-masing
sebagai transaksi yang terpisah.
KESIMPULAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan
pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan dana-dananya.melalui kegiatan
perkreditan dan berbagai jasa yang di berikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian
Mekanisme kliring merupakan salah satu alat pembantu untuk mempertahankan posisi kas
sebuah bank umum dengan cara ini bank-bank umum tidak perlu lagi membayar dengan uang
tunai cek yang disetorkan oleh nasabahnya.dalam posisi ini bank cukup memindahkan
bukukan pergiro kedalam rekening giro bank yang menerima penyetoran tsb.
Dengan adanya kegiatan kliring transfer antar bank yang berbeda dapat dengan mudah
dilakukan. para petugas tidak perlu melakukan penagihan langsung ke bank bersangkutan bila
ada transfer masuk ataupun keluar. nasabah tidak perlu membawa uang tunai sehinggga
keamanan lebih terjamin.dengan demikian kliring dapat memperlancar lalulintas pengiriman
uang, oleh karena itu kliring berhubungan dengan transfer.
Jadi pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan supaya tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu transaksi. Kliring juga dapat dikatakan
sebagai transaksi utang piutang antar bank. Kami harap makalah yang menjelaskan proses
kliring antar bank ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkan.