Modul Ajar Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor Kelas Xi TBSM
Modul Ajar Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor Kelas Xi TBSM
PENYUSUN
1|P a g e
NAMA : AHMAT FERY KHARIR, S.Pd PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK dan BISNIS
SEPEDA MOTOR
SEKOLAH: SMKS YASEMI TAHUNPELAJARAN :2022/2023
KARANGRAYUNG
D. Model Pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN Project Best Learning, Blended Learning
1. Menganalisa serta mampu Merancang
solusi untuk menyelesaikan permasalahan E. Asesmen
kerusakan serta perbaikan system rem ✓ Asesmen Individu dan Kelompok
mekanik dan hidrolik sesuai Prosedur Jenis Asesmen :
Operasional Standar. ✓ Perfoma dalam presentasi hasil
✓ Tertulis (tes objektif, esai)
2|P a g e
3|P a g e
4|P a g e
Refleksi Guru :
Penutup (10 menit) ➢ Apakah dalam membuka pelajaran dan
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang
menyimpulkan hasil temuan barunya disampaikan untuk pembelajaran yang akan
2. Guru memberikan tugas proyek…… dilakukan dapat dipahami oleh siswa?
untuk dikerjakan selama satu minggu . ➢ Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang
3. Guru menutup pembelajaran dengan perlu diperbaiki?
mengucupkan syukur dan berdoa ➢ Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau
bersama semoga apa yang dipelajari bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan
hari ini dapat dipahami dengan baik. penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
➢ Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan?
➢ Apakah 100% siswa mencapai tujuan
pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang
belum tercapai ?
➢ Apakah arahan dan penguatan materi yang telah
6|P a g e
Menyetujui,
7|P a g e
Bahan Ajar
Konstruksi rem cakram pada umumnya terdiri atas cakram (disc rotor) yang
terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad)
yang menjepit & mencengkeram cakram, serta kaliper rem yang berfungsi
untuk menekan & mendorong bahan gesek sehingga diperoleh daya
pengereman. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara
kanvas rem dan cakram.
8|P a g e
Self energizing effect yang terjadi pada rem cakram sangat kecil, sehingga
diperlukan tekanan pengereman yang lebih besar untuk mendapatkan daya
pengereman yang efisien dan pad cenderung lebih cepat aus disbanding
dengan sepatu rem pada rem tromol. Menurut mekanisme penggeraknya,
rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Rem jenis ini bekerja menggunakan kabel. (cth. : pada sepeda motor
Honda GL100). Konstruksi sistem rem cakram penggerak mekanis dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1
9|P a g e
kontak pad A dan pad B dengan cakram. Oleh karena itu, bila pad A maju menempel ke atas cakram,
sebagai reaksinya rumah rem dan pad B akan tertarik maju sampai pad B menyentuh cakram.
Akibatnya cakram yang berputar itu “dijepit” oleh pad A dan pad B.
(4) Gesekan antara pad A dan pad B pada cakram akan memberikan tahanan gesek yang melawan
perputaran cakram
Rem cakram penggerak hidrolik banyak digunakan pada sepeda motor pada umumnya. Mekanisme
penggerak sistem rem tipe hidrolik memanfaatkan tenaga hidrolik (fluida/cairan) untuk meneruskan
tenaga pengereman dari pedal/handel rem ke sepatu rem/ pad rem.
Mekanisme penggerak hidrolik berpedoman kepada hukum Pascal : bila suatu fluida/cairan dalam
ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan terse-but akan diteruskan ke semua arah dengan sama
rata. Gaya penekanan pada pedal/handel rem akan diubah menjadi tekanan fluida oleh piston mas-ter
silinder, kemudian diteruskan ke silinder roda/kaliper rem melalui slang rem untuk menghasilkan gaya
pengereman.
Gambar 1
10 | P a g e
(1) Fluida mempunyai sifat tidak dapat dimampatkan, dan pada sistem rem hidrolik
tidak terjadi kerugian gesekan/penurunan tekanan karena sambungan atau
engsel seperti halnya pada mekanisme penggerak rem mekanik sehingga rem
lebih responsif.
(2) Gaya pengereman yang diperlukan untuk mengoperasikan rem relatif ringan.
(3) Bebas penyetelan, meskipun celah antara kampas rem dan disc brake akan
selalu berubah, namun mekanisme rem cakram memungkinkan terjadinya
penyetelan secara otomatis.
(4). Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan
menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat
terjamin.
(5). Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat
dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan gaya pengereman
pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak
mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
(6) Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.
Komponen-komponen rem cakram penggerak hidrolis :
Gambar 1
Silinder master Berfungsi untuk mengubah gerak pedal/tuas rem ke dalam tekanan hydrolis
11 | P a g e
Gambar 2
Gambar 3
Piston cup dari piston No.1 dan No.2 berada pada inlet port dan
compensating port, dan memberikan ruang antara master cylinder dan
tangki reservoir. Piston No.2 didorong ke kanan oleh tenagadari pegas
pendorong No.2, tetapi ditahan supaya tidak terlalu jauh oleh stopper bolt.
Gambar 4
13 | P a g e
Permukaan geseknya untuk ventilasi dan menampung kotoran/debu yang menempel pada permukaan
cakram maupun pada brake pad
3) Brake pad/disc
Brake pad terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi, penggunaan metallic plate
dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi pada saat pengereman.
4) Pipa / Selang rem
Berfungsi menyalurkan tekanan hydrolis fluida dari master silinder ke kaliper
5) Kaliper
Berfungsi untuk memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem
6) Minyak rem merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman dalam bentuk
tekanan hidrolis ( hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper.
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan
susunan kimia dan ester. Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem antara lain:
(i) Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi akibat proses kerja
pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan berkurangnya gaya pengereman karena
timbul gelembung-gelembung udara di dalam saluran minyak rem ( Vapour lock).
(ii) Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang bila minyak rem
merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak
rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak karet, dan menghindari karat pada
logam.
(iii) Viskositas. Minyak rem harus memiliki kekentalan ( viscosity) tertentu untuk meneruskan tekanan
dengan perubahan temperatur yang bervariasi. Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal
Motor Vehicle Safety Standard). Klasifikasi ini berdasarkan titik didih minyak rem tersebut, dinyatakan oleh
DOT (Department Of Transportation). Semakin tinggi nilai DOT, titik didih minyak rem tersebut semakin
tinggi (atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin tinggi).
Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:
(i) Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda,
(ii) Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak sejenis,
(iii) Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan
yang tertutup rapat. Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah,
menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya menurun.
7) Brake piston : Sebuah besi bulat yang memanjang dan menekan brake pad ketika cairan hidrolik
diterima dari silinder master..
14 | P a g e
Sebelum bekerja
Mulai bekerja
- Gesekan kecil
15 | P a g e
16 | P a g e
Nama : …………………………
Jurusan : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
No Peserta : ……………………………
17 | P a g e
Langkah-langkah pelaksanaan
pembuang udara pada sistem rem
hydrolik antara lain sebagai
berikut.
- Pasang selang pada katup
pembuangan udara.
- Tarik dan lepas berulang kali
handle rem pada tangkai
kemudi. Tahan handle rem
pada posisi pengereman tarik
dan kendorkan baut pelepas
udara.
- Keraskan lagi baut pelepas
udara. Hendle rem ditarik
dilepas berulang-ulang.
Kemudian tahan hendle rem
pada posisi pengereman dan
kendorkan baut pelepas udara
- Lakukan pekerjaan tersebut
berulang-ulang hingga minyak
rem yang keluar lewat selang
dan tidak mengandung
gelembung udara
f. Periksa Breake dics secara visual
terhadap kerusakan atau keretakan
Ukur ketebalan Brake dics
Batas servis : 3,0 mm
18 | P a g e
19 | P a g e
LEMBAR PENILAIAN
SISTEM PELUMASAN
Nama :……………………………
Jurusan : Teknik dan Bisnis Sepeda motor
No Peserta : ……………………………
20 | P a g e
Langkah-langkah pelaksanaan
pembuang udara pada sistem
rem hydrolik antara lain
sebagai berikut.
- Pasang selang pada katup
pembuangan udara.
- Tarik dan lepas berulang
kali handle rem pada
tangkai kemudi. Tahan
handle rem pada posisi
pengereman tarik dan
kendorkan baut pelepas
udara.
- Keraskan lagi baut pelepas
udara. Hendle rem ditarik
dilepas berulang-ulang.
Kemudian tahan hendle
rem pada posisi
pengereman dan kendorkan
baut pelepas udara
- Lakukan pekerjaan tersebut
berulang-ulang hingga
minyak rem yang keluar
lewat selang dan tidak
mengandung gelembung
udara
m. Periksa Breake dics secara
visual terhadap kerusakan atau
keretakan
Ukur ketebalan Brake dics
Batas servis : 3,0 mm
21 | P a g e
Bobot (%) 10 50 25 10 5
Skor
Komponen
NK
Sumber : Data dari BNSP tahun 2016
Keterangan:
• Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian
yaitu 7,5
• NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
• NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
• Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, hasil, sikap kerja, dan waktu)
disesuaikan dengan karakter program keahlian.
22 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Astra Honda Training Center. 1989. Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda Motor
Honda. Jakarta : PT. Astra International.
Fundamentals of Service (FOS). Engines, John Deere & Company, U.S.A 1991.
23 | P a g e
24 | P a g e
PEDOMAN PENSKORAN
Soal Level
Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
1. 20 L1
2. 20 L1
3. 20 L2
4 20 L2
5 20 L2
TOTAL SCORE
PEDOMAN PENSKORAN
Soal Level
Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
No. Kognitif
1. 3 L2
2. 3 L2
25 | P a g e
3. 3 L3
4. 3 L3
5. 3 L3
Total Skor 18
26 | P a g e
Bagian Skor
No. Indikator
LKS 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
27 | P a g e