DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 JEMBER
Jl. PB. Sudirman No. 16 Telp./Fax. (0334) 321400 E-mail : smkn7jember@ymail.com
JEMBER Kode Pos : 68156
MODUL AJAR
Negeri 7 Jember
Deskripsi Meliputi: sistem rem, sistem kemudi, sistem suspensi, roda dan
ban.
Kelas XI TKR
Alokasi Waktu 6 x 8 = 48 Jam @ 45 menit
Jumlah Pertemuan 6 kali
Fase F
Capaian Pembelajaran
Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL )
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Metode Pembelajaran Demonstrasi
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah KBM dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based learning (PBL ) / pembelajaran tatap , dan blended learning. dengan menggunankan
praktek individu dan kelompok peserta didik mampu melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem
(Anti- lock Brake System dan Non ABS), roda dan ban berbagai jenis dan merk kendaraan.
B. PEMAHAMAN MAKNA Kegiatan Pembelajaran ( Terintegrasi pada kegiatan Pertemuan 1 s.d 4
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Ucapan salam dan berdoa memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa penilaian sikap
2. Apersepsi materi/tema/kegiatan pembelajaran sesuai pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya. Motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi sistem
sasis kendaraan ringan
3. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. apa yang anda ketahui tentang sasis?
2. Apa yang anda ketahui tetang servis rem ?.
3. Apa yang anda ketahui tetang servis rem, roda dan ban ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti 660 MENIT
Persiapan Alat HP/Laptop dan modem/kuota, tools and equitment
Before Activity
Persiapan Bahan materi, APD. SOP, Job Sheet, Reeport Sheet, Unit kendaraan
Dengan memperhatikan kecerdasan majemuk peserta didik, guru memberikan stimulus melalui informasi audio, tayangan slide, video tentang
Literasi manfaat dan kegunaan memiliki kompetensi sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem rem
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan konseptual dan kontektual
Critical Thinking tentang sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem rem
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan dan praktek lingkup materi sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema
Collaboration
sistem rem
Peserta didik mempresentasikan SOP sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem rem dengan media sedang digunakan (unit
Communication
kendaraan), dan mengemukakan pendapat atas hasil presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu.
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait proses sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema
Creativity
sistem rem. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Secara individu dengan menggunakan teknik pembelajaran praktek individu dan kelompok dengan bimbingan guru melalui pengintegrasian
On Job Training pembelajaran abad 21 (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) dan demontrasi ( video dan Unjuk kerja ) pada sistem sasis kendaraan rinagan dengan
tema sistem rem, roda dan ban
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
E. Assesment
Penegetahuan : Memahami prinsip kerja, komponen dan SOP Menerapkan dan Melaksanakan sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem rem
melalui tes tulis.
Sikap : Penilaian sikap menggunakan teknik aktifitas (non kongnitif)
Keterampilan : On Job Training (non kongnitif)
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan,
perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
PERTEMUAN 5 s.d 6 TATAP MUKA ( 360 MENIT)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah KBM dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based learning (PBL ) / pembelajaran tatap , dan blended learning. dengan menggunankan
praktek individu dan kelompok peserta didik mampu melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem
(Anti- lock Brake System dan Non ABS), roda dan ban berbagai jenis dan merk kendaraan.
B. PEMAHAMAN MAKNA Kegiatan Pembelajaran ( Terintegrasi pada kegiatan Pertemuan 5 s.d 6
Kegiatan Pendahuluan 30 Menit
1. Ucapan salam dan berdoa memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa penilaian sikap
2. Apersepsi materi/tema/kegiatan pembelajaran sesuai pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya. Motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi sistem
sasis kendaraan ringan
3. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. apa yang anda ketahui tentang sasis?
2. Apa yang anda ketahui tetang servis rem ?.
3. Apa yang anda ketahui tetang servis rem, roda dan ban ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Inti 300 MENIT
Persiapan Alat HP/Laptop dan modem/kuota, tools and equitment
Before Activity
Persiapan Bahan materi, APD. SOP, Job Sheet, Reeport Sheet, Unit kendaraan
Dengan memperhatikan kecerdasan majemuk peserta didik, guru memberikan stimulus melalui informasi audio, tayangan slide, video tentang
Literasi manfaat dan kegunaan memiliki kompetensi sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem Roda dan ban
Guru memberikan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan konseptual dan kontektual
Critical Thinking tentang sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem Roda dan ban
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan dan praktek lingkup materi sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema
Collaboration
sistem Roda dan ban
Peserta didik mempresentasikan SOP sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem Roda dan ban dengan media sedang digunakan
Communication
(unit kendaraan), dan mengemukakan pendapat atas hasil presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu.
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait proses sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema
Creativity
sistem Roda dan ban. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Secara individu dengan menggunakan teknik pembelajaran praktek individu dan kelompok dengan bimbingan guru melalui pengintegrasian
On Job Training pembelajaran abad 21 (PPK, Literasi, 4C, dan HOTS) dan demontrasi ( video dan Unjuk kerja ) pada sistem sasis kendaraan rinagan dengan
tema sistem rem, roda dan ban
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
E. Assesment
Penegetahuan : Memahami prinsip kerja, komponen dan SOP Menerapkan dan Melaksanakan sistem sasis kendaraan rinagan dengan tema sistem roda dan ban
melalui tes tulis.
Sikap : Penilaian sikap menggunakan teknik aktifitas (non kongnitif)
Keterampilan : On Job Training (non kongnitif)
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan,
perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.
3. LAMPIRAN
A. RINGKASAN MATERI ( HANDOUT / MODUL PEMBELAJARAN )
Sistem rem
Rem kaki
Rem parkir
Rem kaki digunakan untuk mengontrol kecepatan kendaraan dan menghentikan kendaraan.
Pada umumnya, piringan rem digunakan pada roda depan, dan rem piringan atau rem
tromol digunakan pada roda belakang.
1. Pedal rem
2. Booster rem
3. Master cylinder
4. Proportioning valve (P valve)
5. Disc brake
6. Rem tromol
Saat pedal rem ditekan, pedal ini menciptakan tekanan hidrolik, dan beroperasi sebagai
berikut.
• Disc brakes:
Menghentikan rotasi roda dikarenakan gesekan yang muncul saat disc brake pad
menekan disc brake rotor.
• Rem tromol:
Sepatu rem melebar. Hal ini menghentikan rotasi roda dikarenakan gesekan yang
muncul dengan cara menekan pelapis sepatu rem ke tromol rem.
1. Pedal rem
2. Booster rem
3. Master cylinder
4. Disc brake caliper
5. Disc brake pad
6. Disc brake rotor
7. Tromol rem
8. Pelapis sepatu rem
9. Sepatu rem
A: Pedal rem
Part-part yang dikontrol oleh gaya dari kaki pengemudi. Gaya ini diubah menjadi tekanan
hidrolik, yang bekerja pada sistem rem.
Kekuatan tenaga pengereman ditentukan oleh banyaknya usaha penekanan pedal yang
diberikan oleh pengemudi.
Adalah perlu untuk memeriksa gerak bebas pedal rem, tinggi, dan jarak pedal cadangan
saat perawatan.
B: Booster rem
Alat untuk meningkatkan gaya yang bekerja pada master cylinder sesuai dengan
banyaknya usaha penekanan pedal yang dilakukan oleh pengemudi.
Kevakuman dari intake mesin digunakan sebagai sumber penambahan tenaga.
C: Master cylinder
Part-part untuk mengubah usaha penekanan pedal menjadi tekanan hidrolik.
Terdiri dari reservoir yang menyimpan fluida rem dan silinder yang membangkitkan tekanan hidrolik.
Master cylinder mengubah usaha penekanan pedal menjadi tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik kemudian diberikan pada disc brake caliper depan dan belakang, dan ke silinder-silinder
roda rem tromol.
Item-item perawatan termasuk penggantian minyak rem.
1. Reservoir
2. Silinder
3. Ke rem depan
4. Ke rem belakang
Menekan disc brake pad melawan putaran disc brake rotor dengan roda, dan menciptakan
gesekan. Mengontrol putaran roda dengan gesekan.
Disc brake caliper
Piston-piston mendorong disc brake pad melawan disc brake rotor dengan tekanan
hidrolik dari master cylinder.
A: Sebelum pengoperasian
B: Selama pengoperasian
REFERENSI:
Tipe-tipe disc brake caliper
Tipe-tipe disc brake caliper
A. Caliper tipe tetap
Caliper tipe tetap memiliki sepasang piston untuk mendorong disc brake rotor dalam dua
sisi.
B. Caliper tipe floating (mengambang)
Caliper tipe floating hanya menggunakan piston pada salah satu sisi caliper. Piston
menerima tekanan hidrolik. Jika disc brake pad ditekan, caliper bergeser ke arah
berlawanan dengan piston, dan mendorong disc brake rotor dari kedua sisi. Hasilnya,
dorongan ini menghentikan putaran roda. Terdapat beberapa jenis caliper tipe floating,
tergantung pada metoda pemasangn caliper ke torque plate
a. Tipe FS (tipe dua pin)
b. Tipe AD (tipe satu pin, satu baut)
c. Tipe PD (tipe dua baut)
Disc brake pad
Ini adalah material gesekan yang didorong melawan putaran disc brake rotor.
Item-item perawatan termasuk pemeriksaan ketebalan pad rem piringan.
Anti-squeal shim
Mencegah timbulnya suara abnormal ketika pad rem bergetar saat pengereman.
1. Disc brake pad
2. Anti-squeal shim
Tromol rem berputar bersama-sama dengan roda. Sepatu rem ditekan melawan tromol dari
dalam. Gesekan ini mengontrol putaran roda.
Adalah perlu untuk memeriksa tromol rem dan pelapis sepatu rem.
PETUNJUK:
Sepatu-sepatu rem ditekan melawan tromol yang berputar dari dalam untuk mendapatkan
tenaga pengereman. Saat ditekan ke arah yang sama saat tromol berputar, sepatu rem
masuk ke arah rotasi oleh gesekan dengan tromol. Akibatnya, tenaga gesekan naik, yang
disebut "self-energizing action".
REFERENSI:
• Tipe-tipe rem tromol
Tipe-tipe rem tromol
Rem tromol memiliki tipe yang berbeda-beda, tergantung pada kombinasi sepatu
leading dan trailing. Gunakan dengan benar, tergantung pada tujuannya,
keistimewaan yang dihasilkan oleh sepatu leading dan trailing
A. Tipe leading-and-trailing
B. Tipe two-leading
C. Tipe uni-servo
D. Tipe duo-servo
1. Fixed wheel cylinder
2. Fixed anchor
3. Adjusting cylinder
Panah merah:
Arah putaran roda.
Panah merah muda:
Arah pergerakan piston
Diagram di sebelah kiri menunjukkan warna sepatu rem.
Leading shoe: Orange
Trailing show: Blue
Katup ini diletakkan diantara master cylinder dan rem belakang. Katup ini
mendistribusikan tekanan hidrolik dengan tepat ke roda depan dan belakang guna
memberikan tenaga pengereman yang stabil.
Tekanan hidrolik yang meningkat yang diberikan pada rem belakang (yang dapat dengan
mudah mengunci selama deselerasi) dibuat lebih rendah daripada rem depan.
1. Booster rem
2. Master cylinder rem
3. Proportioning valve
4. Rem depan kiri
5. Rem belakang kiri
REFERENSI:
P & BV, LSPV, dan LSPV & BV
P & BV, LSPV, dan LSPV & BV
A.P & BV (Proportioning and Bypass Valve)
P & BV memiliki katup bypass untuk mencegah agar fluida rem tidak mengalir melalui
katup P bila terjadi malafungsi rem depan.
3. Rem belakang
REFERENSI:
• Tipe-tipe tuas rem parkir
Tipe-tipe bodi rem parkir
Tipe-tipe tuas rem parkir
A. Tipe Tuas
Terutama digunakan pada kendaraan penumpang dan komersial.
B. Tipe tongkat
Digunakan pada beberapa kendaraan komersial.
C. Tipe pedal
beberapa kendaraan penumpang dan kendaraan high-grade. Saat ini, tuas pembebas
dioperasikan dengan pedal.
1. Tuas pembebas
2. Pedal
Tipe-tipe bodi rem parkir
Terdapat beberapa tipe, tergantung pada tipe rem belakang.
Tipe pembagian rem kaki
A. Tipe rem tromol
B. Tipe disc brake
C. Tipe devoted parking brake
Bila roda menjadi terkunci saat rem difungsikan, ABS menggunakan komputer untuk
mengontrol tekanan hidrolik yang diberikan pada silinder-silinder roda dan piston piringan
rem. Dengan cara mencegah roda agar tidak terkunci, sistem ini mencegah kendaraan agar
tidak slip atau menjadi tidak stabil.
1. ECU (Electronic Control Unit)
2. Aktuator ABS
3. Sensor
REFERENSI:
• ABS dengan EBD (Electronic Brake force Distribution)
• BA (Brake Assist)
• TRC (Traction Control)
VSC (Vehicle Stability Control) (Kontrol Stabilitas Kendaraan))
ABS dengan EBD (Electronic Brake force Distribution)
Sebagai tambahan bagi fungsi ABS, ABS dengan EBD mendistribusikan daya
pengereman yang tepat diantara roda depan dan belakang, dan diantara roda kanan dan
kiri sesuai dengan kondisi pengendaraan.
Sistem ini mengontrol daya pengereman roda depan dan belakang sesuai dengan beban
pada kendaraan, atau perbedaan beban yang berhubungan dengan deselerasi.
Selanjutnya, sistem ini mengontrol daya pengereman roda kanan dan kiri saat membelok.
A. Kondisi normal
B. Kondisi dengan beban
C. Selama pengereman saat membelok
BA (Brake Assist)
Sistem ini membantu usaha pengereman pengemudi dalam keadaan darurat dengan cara
meningkatkan tenaga pengereman
Walaupun ABS memaksimalkan efektivitas rem saat pedal ditekan penuh, sistem ini mungkin tidak dapat bekerja bila usaha penekanan
pedal kecil.
Sistem bantu rem menjadi aktif saat pengemudi memerlukan tenaga pengereman yang kuat, seperti saat pengereman mendadak,
pengendaraan menuruni bukit, atau saat kendaraan penuh dengan penumpang atau barang. Saat komputer menentukan kondisi
pengereman darurat, sistem ini mengontrol tekanan hidrolik guna membantu tenaga pengereman.
Komputer menentukan apakah tenaga pengereman yang kuat diperlukan dengan cara mengukur kecepatan penggunaan pedal rem atau
nilai kenaikan tekanan master cylinder rem.
TRC (Traction Control)
Saat tenaga penggerak diberikan pada roda seperti saat mulai bergerak, TRC memastikan
stabilitas pengendaraan dengan cara mencegah agar roda penggerak tidak slip.
Saat roda penggerak slip, komputer mengurangi output mesin dan menerapkan rem untruk
menahan slip
2. Setelah kendaraan yang hendak mengunci kembali ke putarannya, penerapan rem pada
roda tersebut dilanjutkan kembali.
3. Bila roda hendak mengunci kembali, sistem ini membebaskan rem roda tersebut.
4. Sistem ini mengulang proses-proses di atas lebih dari belasan kali setiap detiknya untuk
memaksimalkan kemampuan rem, dan untuk memastikan stabilitas dan kemampuan
bermanuver kendaraan.
Diantara berbagai macam part yang digunakan di kendaraan, ban adalah satu-satunya part
yang mengalami kontak dengan permukaan jalan, dan menopang tiga efisiensi dasar:
pengendaraan, membelok dan penghentian.
Item-item perawatan termasuk pemeriksaan (kerusakan eksterior, kedalaman tapak, dan
kondisi keausan), penyetelan tekanan udara, dan rotasi ban.
1. Tread (Jarak pijak)
2. Belt (rigid breaker)
3. Carcass (lapisan menyilang)
4. Lapisan dalam (Inner liner)
5. Bead wire
A: Ban radial
Dibandingkan dengan ban bias (bias tire), perubahan bentuk tapaknya lebih kecil. Sehingga, memiliki daya cengkram yang lebih baik saat
membelok. Dikarenakan kekakuan tapaknya lebih tinggi, maka ban tersebut lebih mudah mengirimkan kejutan-kejutan jalan, yang
mengakibatkan kenyamanan pengendaraan menjadi sedikit buruk.
B: Ban bias
Dibandingkan dengan ban radial, ban ini memberikan pengendaraan yang lebih lembut, tetapi performa membeloknya tidak terlau bagus.
REFERENSI:
• Tipe-tipe dan keistimewaan-keistimewaan ban
Tipe-tipe dan keistimewaan-keistimewaan ban
A. Ban dengan ban dalam (Tubed tire)
Memiliki sebuah tube yang mengembang dengan udara.
B.Ban tubeless
Memiliki lapisan karet khusus yang disebut "lapisan dalam" dan bukan tube
C.Ban profil sederhana (low-profile tire)
"Profil" berhubungan dengan kontur sisi ban, dan sebuah ban "low-profile" memiliki
bagian menyilang yang rendah dengan rasio aspek maksimum 60%*.
Dinding sisi ini rendah, dan perubahan bentuk tapak saat menikung kecil, sehingga daya
membelok meningkat.
*: Aspect ratio = H/W x 100%
D. Run-flat tire
Ban ini berdinding samping yang mengandung karet reinforcement, sehingga meskipun kendaraan dilengkapi dengan ban ini, ia akan
mengalami kebocoran saat pengendaraan, dan tekanan udara turun ke nol, dan kendaraan tetap dapat melanjutkan perjalanannya sekitar
100 km (62 mil) lagi dengan kecepatan maksimum 60 km/jam (37 mil/jam).
E. Ban cadangan kompak (Compact spare tire (Ban tipe T))
Ban sementara yang digunakan dalam keadaan darurat, seperti saat ban normal tidak dapat digunakan karena mengalami kebocoran.
Ban ini adalah ban bias sempit bertekanan udara tinggi.
1. Tube
2. Katup
3. Lapisan dalam (Inner liner)
4. Side rubber reinforcement
Ukuran, performance, dan konstruksi ban ditunjukkan pada dinding samping (sidewall)
ban.
Diagram di sebelah kiri menunjukkan nama ukuran berbagai macam area pada ban.
H: Tinggi ban
W: Lebar ban
D1: Diameter pelek
D2: Diameter luar ban
REFERENSI:
• Bagaimana membaca ukuran ban
1: Lebar pelek
2: Bentuk flange pelek
3: Offset
4: Diameter pelek
5: Wheel rim center
6: P.C.D (Pitch Circle Diameter)
7: Permukaan duduk hub
REFERENSI:
• Bagaimana membaca ukuran pelek
Remove Shoe
Remove Brake Pad
1. Remove front shoe
1. Remove brake pad
2. Remove adjuster
2. Check and clean
3. Remove rear shoe
4. Disassemble front shoe
5. Disassemble rear shoe
Install Shoe
1. Assemble rear shoe
2. Assemble front shoe
3. Clean and grease up adjuster
Install Disc Brake Caliper 4. Clean and grease up backing plate
1. Install disc brake caliper 5. Install rear shoe
2. Check braking feel 6. Install adjuster
7. Install front shoe
8. Check installation condition
II Pelaksanaan
2.1. Membaca dan memahami Kriteria unjuk kerja:
gambar Teknik o Mengenal simbol-simbol, kode-kode dan
penampilan diagram/gambar dengan benar.
o Produk/sistem/komponen yang disajikan
teridentifikasi dengan benar.
o Informasi yang diberikan dimengerti dengan
tepat.
Menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja kurang
Sangat Kompeten
dari waktu yang ditentukan
Menampilkan seluruh kriteria unjuk kerja dengan
Kompeten
tepat waktu
Tidak menampilkan >1 kriteria unjuk kerja
Belum Kompeten
melebihi dari waktu yang ditentukan
III Hasil
3.1 Hasil pemeliharaan/servis Kriteria unjuk kerja:
chasis o Seluruh pekerjaan pemeliharaan kendaraan
dilaksanakan sesuai SOP
o Kendaraan berfungsi normal setelah seluruh
pekerjaan overhaul dan perbaikan dilaksanakan
sesuai SOP
Menampilkan seluruh kriteria unjuk sikap kerja Sangat kompeten
Tidak menampilkan 1 kriteria unjuk sikap kerja Kompeten
Tidak menampilkan >2 kriteria unjuk kerja Belum kompeten
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya ( pengayakan )
sehingga mencapai level kompeten