Anda di halaman 1dari 28

Modul Hukum Mendel Kelas XII

MODUL BIOLOGI
SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1

Hukum I Mendel
dan
Hukum II Mendel

Disusun Oleh: Jasminfyta Intan Hasanah Noryuda

Pembimbing: Deny Setiawan, M. Pd.

Pendidikan Biologi FMIPA UM


Jl. Semarang No.5, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Email: info@um.ac.id
Website: www.um.ac.id

ii
Modul Hukum Mendel Kelas XII

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah atas segala nikmat yang


telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan modul ini sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat beserta
salam semoga tercurah limpahkan kepada nabiyullah Muhammad,
semoga kelak kita mendapat syafaat ‘udzma dari beliau. Dalam proses
pembelajaran seringkali peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami konsep materi ajar yang diberikan oleh pendidik, sehingga
dibutuhkan bahan ajar berupa bahan ajar cetak maupun elektronik untuk
mempermudah proses pembelajaran peserta didik. Modul yang kami
susun berisi materi tentang Hukum Mendel yang meliputi Hukum I
Mendel dan Hukum II Mendel. Penyusunan modul ini disesuaikan dengan
Kompetensi Inti (KI) danKompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
Harapannya dengan adanya modul ini peserta didik mampu mencapai
kompetensi yang ditentukan dengan pencapaian maksimal. Kritik dan
saran sangan kami butuhkan untuk menyempurnakan modul ini. Akhir
kata, semoga karya kecil yang saya buat besar manfaatnya bagi
penggunanya.

Malang, 1 Desember 2020

Penulis

iii
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.................................................................... v
KOMPETENSI........................................................................................................ vi
PETA KONSEP....................................................................................................... viii
KEGIATAN BELAJAR
Hukum Mendel............................................................................................... 1
A. Eksperimen Mendel............................................................................ 1
B. Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel........................................ 2
1. Hukum I Mendel............................................................................ 3
2. Hukum II Mendel........................................................................... 7
RANGKUMAN........................................................................................................ 9
EVALUASI............................................................................................................... 10
PENGHITUNGAN SKOR........................................................................................ 13
GLOSARIUM........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15
KUNCI JAWABAN................................................................................................... 16

iv
Modul Hukum Mendel Kelas XII

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Keberhasilan anda dalam mempelajari materi Hukum Mendel


menggunakan modul ini bergantung pada ketekunan dan kedisiplinan
dalam memahami dan mematuhi langkah belajar yang ada. Belajar
dengan modul ini dapat dilakukan secara kelompok ataupun mandiri,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Modul ini hanya membahas mengenai Hukum I Mendel dan Hukum II
Mendel, materi di dalamnya tidak dijelaskan secara terperinci dan bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar. Anda dapat menggunakan
sumber belajar lain yang relevan untuk memahami materi pelajaran.

Cara mempelajari Modul Biologi Materi Hukum I Mendel dan Hukum II


Mendel ini adalah sebagai berikut.

1. Pelajari setiap kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya dengan membaca dan


mendiskusikannya dengan teman-teman anda.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini anda mengalami kesulitan, diskusikanlah
dengan teman-teman anda atau tanyakan kepada guru.
3. Setelah anda merasa paham dengan materi tersebut kerjakan soal-soal yang
ada pada latihan sesuai dengan petunjuk.
4. Koreksilah hasil pekerjaan evaluasi anda melalui kunci jawaban yang ada di
halaman akhir modul ini.
5. Uraian kegiatan di atas dianjurkan untuk diikuti agar mendapat tingkat
penguasaan yang tinggi.

v
Modul Hukum Mendel Kelas XII

KOMPETENSI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengagumi keteraturan dan


ajaran agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan tuhan tentang
struktur dan fungsi DNA, gen dan
kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan
proses pada makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola
pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap


permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfetasi
pengalaman ajaran agama yang
dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur


perilaku jujur, disiplin, santun, terhadap data dan fakta, disiplin,
peduli (gotong royong, kerjasama, tanggung jawab, dan peduli dalam
toleran, damai), bertanggung observasi dan eksperimen, berani dan
jawab, responsif, dan pro-aktif santun dalam mengajukan pertanyaan dan
dalam berinteraksi secara efektif beragrumentasi, peduli ling-kungan, gotong
sesuai dengan perkembangan royong, bekerjasama, cinta damai,
anak di lingkungan, keluarga, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
sekolah, masyarakat dan responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan dalam melakukan setiap tindakan dan
negara, kawasan regional, dan dalam melakukan pengamatan dan
kawasan internasional. percobaan di dalam kelas/ labora-torium
maupun di luar kelas/ laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan


lingkungan dengan menerapkan
pronsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.

vi
Modul Hukum Mendel Kelas XII

3. Memahami, menerapkan, dan 3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat


menganalisis pengetahuan makhluk hidup berdasarkan Hukum
faktual, konseptual, prosedural, Mendel
dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel


dalam ranah konkret dan ranah dengan peristiwa yang ditemukan
abstrak terkait dengan sehari-hari.
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

INDIKATOR

1. Memahami konsep dasar pewarisan sifat


2. Menerapkan pola umum pewarisan sifat menurut Mendel
3. Menguji hukum mendel dan model perkawinan monohibrid dan dihibrid

vii
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Peta Konsep

viii
Modul Hukum Mendel Kelas XII

KEGIATAN BELAJAR

HUKUM MENDEL

A. EKSPERIMEN MENDEL

Dari materi sebelumnya Anda telah mengetahui bahwa gen yang terdapat
pada kromosom di dalam nukleus merupakan pengendali faktor keturunan pada
makhluk hidup. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada
generasi berikutnya. Oleh karena itu, setiap keturunan akan mempunyai fenotip
maupun genotip yang hampir sama atau hasil campuran sifat-sifat induknya.
Sifat yang dapat diamati disebut fenotip, misal warna, bentuk, ukuran, dan
sebagainya. Sifat yang tidak dapat diamati disebut genotip berupa susunan
genetik suatu individu.
Gregor Johann Mendel (1822–1884) merupakan
seseorang yang berjasa besar dalam memperkenalkan
ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut
genetika. Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel
dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum II Mendel.
Dari penemuannya ini, Mendel dikukuhkan sebagai
Bapak Genetika.
Selama delapan tahun (1856–1864) Mendel
melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis
atau Pisum sativum (kacang kapri). Mendel memilih
tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman
ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar
setahun, mudah tumbuh, memiliki bunga sempurna
sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan
menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu
memiliki sifat yang sama dengan induknya), dan
mampu menghasilkan banyak keturunan.

Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan


perbedaan yang mencolok seperti berikut.
1. Batang tinggi atau kerdil 5. Biji masak berwarna hijau atau
(pendek). kuning.
2. Buah polongan berwarna 6. Permukaan biji bulat atau
kuning atau hijau. berkerut.
3. Bunga berwarna ungu atau 7. Warna kulit biji abu-abu atau
putih. putih.
4. Letak bunga aksial (sepanjang batang)
atau terminal (pada ujung batang).

1
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Faktor determinan (gen) disimbolkan oleh sebuah huruf. Huruf yang umum
digunakan adalah huruf pertama dari suatu sifat. Contoh R merupakan gen yang
menentukan warna merah (R dari kata rubra artinya merah) dan r adalah gen
yang menentukan warna putih (alba). R ditulis dengan huruf besar karena warna
merah yang dibawa oleh gen R bersifat dominan terhadap warna putih yang
dibawa gen r. Sifat dominan mengalahkan sifat resesif.

Genotip suatu individu biasanya bersifat diploid (2n) sehingga diberi simbol
dengan dua huruf yang sama. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas
gen-gen yang sama dari tiap jenis gen misalnya RR, rr, AABB, aabb disebut
homozigot. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang
berlainan dari tiap jenis gen disebut heterozigot, misalnya Rr, AaBb, dan
sebagainya.

Sebaiknya Anda Tahu

Hibrid merupakan perkawinan dua individu yang mempunyai sifat beda.


Berdasarkan banyaknya sifat beda individu yang melakukan perkawinan, hibrid
dibedakan sebagai berikut.
a. Monohibrid, yaitu suatu hibrid dengan satu sifat beda (Aa).
b. Dihibrid, yaitu suatu hibrid dengan dua sifat beda (AaBb).
c. Trihibrid, yaitu suatu hibrid dengan tiga sifat beda (AaBbCc).

B. PEWARISAN SIFAT MENURUT HUKUM MENDEL

Berdasarkan hasil eksperimen yang berulang-ulang. Mendel merumuskannya ke


dalam 2 hukum, yang dikenal sebagai Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel.
Hukum I Mendel dikenal sebagai hukum segregasi bebas atau pemisahan gen
yang sealel yang berlangsung saat pembentukan gamet. Sedangkan Hukum II
Mendel dikenal dengan hukum asortasi atau pemasangan alel-alel secara bebas.

2
Modul Hukum Mendel Kelas XII

1. HUKUM I MENDEL

Hukum I Mendel diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu persilangan


dengan satu sifat beda. Mendel melakukan persilangan dengan satu sifat beda
yang menunjukkan sifat dominansi penuh. Namun, kadang sifat dominan tidak
muncul secara penuh (intermediat).

A. MONOHIBRID

Dalam percobaannya, Mendel melakukan persilangan antara tanaman


ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji berkerut. Hasilnya semua
keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya dilakukan
persilangan antar keturunan F1 untuk mendapatkan keturunan F2.
Pada keturunan F2 didapatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji
berkerut.

Hasilnya semua keturunan F1 berupa


tanaman ercis biji bulat. Selanjutnya
dilakukan persilangan antar keturunan
F1 untuk mendapatkan keturunan F2.
Pada keturunan F2 didapatkan
perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji
berkerut. Perhatikan skema berikut!

P = ♀ YY >< ♂ yy
(Parental) (biji bulat) (bijiberkerut)
Gamet = Y y
F1 = Bb
(Filial) (biji bulat)
F1><F1 = ♀ Yy >< ♂ Yy
Gamet = Y Y
y y
F2 =

3
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Perbandingan genotipe F2 = YY : Yy : yy
= 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 = biji bulat : bji berkerut
= 3 : 1

Berdasarkan hasil perkawinan yang diperoleh dalam percobaannya,


Mendel menyimpulkan bahwa pada waktu pembentukan gamet-
gamet, gen akan mengalami segregasi (memisah) sehingga setiap
gamet hanya akan menerima sebuah gen saja. Kesimpulan itu
dirumuskan sebagai hukum I Mendel yang dikenal juga dengan
hukum Pemisahan Gen yang Sealel.

B. PERSILANGAN INTERMEDIAT

Terkadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah satu


induknya. Dengan kata lain, sifat dominan tidak muncul secara
penuh. Peristiwa itu menunjukkan adanya sifat intermediat.
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman
bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Jika serbuk sari berasal dari
tanaman homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik
tanaman homozigot berbunga putih (mm), semua keturunan F1
berbunga merah muda (Mm). Perhatikan skema berikut!

Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 =
merah : merah muda : putih
= 1 : 2 : 1

Berdasarkan diagram persilangan di tersebut


diperoleh semua tanaman F1 heterozigot
berbunga merah muda (Mm). Warna ini
merupakan sifat intermediat (antara merah
dan putih). Jika F1 mengadakan penyerbukan
sendiri, maka F2 akan memperlihatkan
perbandingan 1 merah : 2 merah muda : 1
putih.

4
Modul Hukum Mendel Kelas XII
C. PERKAWINAN RESIPROKAL

Perkawinan resiprokal merupakan perkawinan kebalikan dari yang


semula dilakukan dan menghasilkan keturunan dengan perbandingan
genotip yang sama. Perkawinan respirokal membuktikan bahwa induk
jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam pewarisan
sifat. Perhatikan contoh berikut. Mula-mula dikawinkan tanaman ercis
berbuah polong hijau dengan tanaman ercis polong kuning. Semua
tanaman F1 berbuah polong hijau. Keturunannya F2 memisah dengan
perbandingan fenotip 3 hijau : 1 kuning. Perhatikan skema 1!
Pada perkawinan resiprokal digunakan serbuk sari yang berasal dari
tanaman berbuah polong kuning dan diberikan kepada bunga dari
tanaman berbuah polong hijau. Perhatikan skema 2!

Berdasarkan kedua
skema di samping,
semua tanaman
keturunan F1 berwarna
hijau. Sementara itu,
keturunan F2 memiliki
perbandingan fenotipe
3 : 1.

D. PERKAWINAN BALIK (BACK CROSS)

Perkawinan balik (back cross) adalah perkawinan antara individu F1


dengan salah satu induknya, induk betina atau jantan. Back cross berguna
untuk mencari genotip induk. Contoh: Marmot mempunyai gen B yang
menunjukkan pembawa sifat warna bulu hitam dan gen b yang
menunjukkan pembawa sifat warna bulu putih. Induk jantan mempunyai
bulu berwarna hitam homozigot disilangkan dengan induk betina
mempunyai bulu berwarna putih homozigot kemudian dilanjutkan dengan
perkawinan balik. Genotip F2 hasil perkawinan balik dapat ditentukan
melalui langkah-langkah berikut.

5
Modul Hukum Mendel Kelas XII

E. UJI SILANG (TEST CROSS)

Uji silang adalah perkawinan antara individu F1 (hibrid) dengan


individu yang dobel resesif atau homozigot resesif. Test cross berguna
untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur
murni) atau heterozigot. Perkawinan test cross menghasilkan keturunan
dengan perbandingan 1 : 1. Jika hasil keturunan F1 menghasilkan
perbandingan fenotip 1 : 1, berarti individu yang diuji bergenotip
heterozigot. Sebaliknya, jika test cross 100% berfenotip sama, berarti
individu yang diuji bersifat homozigot (galur murni).

Jadi, tikus hitam tersebut bersifat heterozigot.

6
Modul Hukum Mendel Kelas XII

2. HUKUM II MENDEL

Percobaan berikutnya, Mendel menggunakan persilangan dengan dua sifat


beda atau disebut persilangan dihibrid. Mendel menggunakan dua sifat beda
dari tanaman ercis, yaitu bentuk dan warna biji. Oleh Mendel, tanaman ercis biji
bulat-kuning disilangkan dengan tanaman ercis biji berkerut-hijau. Hasilnya,
semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji bulat-kuning. Pada persilangan
antarindividu F1 didapatkan 16 kombinasi gen dengan empat fenotip, yaitu
tanaman ercis biji bulat-kuning, biji bulat-hijau, biji berkerut-kuning, dan biji
berkerut-hijau.

Misalnya diketahui gen-gen yang menentukan sifat biji tanaman ercis sebagai
berikut.
1) B = gen yang menentukan biji bulat.
2) b = gen yang menentukan biji berkerut.
3) K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
4) k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.

Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat-kuning dengan


tanaman kacang ercis berbiji keriput-hijau. Semua keturunan F1 nya berbiji
bulat kuning. Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya, diperoleh
perbandingan fenotip F2 = 9 : 3 : 3 : 1. Perhatikan skema berikut!

P1 = ♀BBKK >< ♂bbkk


(bulat-kuning) (keriput-hijau)
Gamet = BK bk
F1 = BbKk
F1><F1 = ♀
BbKk >< BbKk♂
(bulat-kuning) (bulat-kuning)
Gamet = BK BK
Bk Bk
bK bK
bk bk

7
Modul Hukum Mendel Kelas XII

gamet-gamet tersebut berpasangan secara bebas sehingga membentuk


F2 sebagai berikut.

Keterangan:
Bulat-kuning = 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
Keriput-kuning = 11, 12, 15
Bulat-hijau = 6, 8, 14
Keriput-hijau = 16

Berdasarkan percobaan di atas, Mendel menyimpulkan bahwa setiap gen


dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain. kesimpulan ini dikenal
dengan hukum II Mendel/hukum Asortasi/hukum Berpasangan Bebas.

Sebaiknya Anda Tahu


Teori Pewarisan Sifat
Selain hukum Mendel, banyak teori yang mengemukakan mengenai pewarisan sifat. Beberapa hukum
pewarisan sifat yang lain sebagai berikut
1. Teori Darah, yang menyatakan bahwa pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya terjadi melalui
darah. Teori ini menjadi patah setelah ditemukannya transfusi darah. Dari proses tranfusi darah terbukti
pasien yang menerima darah dari donor tidak mengalami perubahan sifat menjadi seperti donornya.
2. Teori Preformasi, yang menyatakan bahwa pewarisan sifat terjadi melalui sel gamet yang di dalamnya
terdapat mahkluk hidup kecil sebagai calon individu baru.
3. Teori Epigenesis, yang menyatakan bahwa pewarisan sifat terjadi melalui sel telur yang telah dibuahi oleh
sel sperma yang selanjutnya akan mengalami pertumbuhan bertahapmenjadi individu baru.
4. Teori Pangenesis, yang menyatakan bahwa pewarisan sifat dilakukan oleh ovum / sel telur yang setelah
dibuahi oleh sel sperma , maka di dalam ovum tersebut terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi mahkluk
hidup baru.
5. Teori Heackel, yang menyatakan bahwa pewarisan sifat menjadi tanggung jawab dari substansi inti dari sel
sperma / spermatozoid.

8
Modul Hukum Mendel Kelas XII

RANGKUMAN

1. Alel dapat bersifat dominan dan resesif. Beberapa alel dikatakan


dominan jika keberadaan alel tersebut mampu menutupi kehadiran alel
lain untuk karakter yang sama. Sedangkan alel dikatakan resesif jika
ekspresi alel tersebut dihalangi oleh alel lain untuk karakter yang sama
2. Individu yang memiliki kombinasi alel yang sama disebut individu
homozigot/ galur murni, sedangkan individu yang memiliki kombinasi alel
yang berbeda disebut heterozigot.
3. Genotip merupakan sifat dari organisme yang tidak nampak dari luar,
sifat ini terkandung di dalam kromosom. Gamet merupakan hasil
pembelahan pasangan gen pada tahap meiosis. Sedangkan Fenotip
merupakan sifat yang napak dari luar atau dapat dikenali dengan alat
indera.
4. Pewarisan sifat menurut hukum mendel yaitu persilangan dengan satu
sifat beda (monohibrid), 2 sifat beda (dihibrid), dan intermediart. Dengan
beberapa jenis persilangan antara lain resiprok, backcross, dan test cross.

9
Modul Hukum Mendel Kelas XII

A. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat dengan memilih
jawaban a, b, c, d, atau e

1. Dalam hukum I Mendel dijelaskan bahwa 4. Uji silang (test cross) adalah perkawinan
pemisahan alel secara bebas terjadi pada individu F1 dengan induknya yang
saat... homozigot resesif. perkawinan ini untuk
a. Pembentukan zigot bertujuan untuk mengetahui ...
b. Pembentukan gamet a. Genontipe F1
c. Terjadinya persilangan b. Fenontipe F2
d. Pembentukan sel tubuh c. Sifat genotipe individu
e. Sel sperma membuahi sel telur d. Adanya penyimpangan hukum mendel
e. Adanya kelainan genetik pada keturunan
2.Selama proses pembentukkan gamet
(ovum dan sperma), dua buah alel yang 5. Pak Budi menyilangkan galur murni tanaman
bertanggung jawab terhadap suatu sifat kacang kapri berbiji bulat-warna kuning
terpisah sehingga masing-masing gamet (BBKK) dan tanaman kacang kapri berbiji
keriput-warna hijau (bbkk). Persilangan
hanya mengandung satu alel yang
dilakukan sampai keturunaan F2 mengha-
mengendalikan suatu sifat. Kombinasi
silkan biji sejumlah 3.200 buah. Jumlah
dari alel-alel akan membentuk...
keturunan F2 yang memiki fenotipe berbiji
a. Gamet
bulat-warna kuning dan berbiji keriput-warna
b. Alel
hijau berturut-turut adalah...
c. Rekombinasi
a. 200 dan 600
d. Fenotip
b. 1800 dan 200
e. Genotip c. 1200 dan 200
3.Tanaman labu bulat (B) dominan terhadap d. 200 dan 1800
tanaman labu kisut (b). Selian itu, labu e. 600 dan 200
bulat tinggi (T) doinan terhadap labu bulat 6. Persilangan pohon mangga buah bulat-manis
pendek (t). Tanaman labu dengan genotip (BBMM) dengan pohon mangga buah lonjong-
BbTt disilangkan dengan Bbtt akan meng- asam (bbmm) menghasilkan F1. setelah itu
hasilkan keturunan 160 tanaman. Hasil hasil F1 disilangkan dengan sesamanya. jika
keturunan yang berfenotip bulat tinggi dan gen-gen dapat berpisah dan berpasangan
kisut tinggi secara berururan sebanyak ... secara bebas. Pernyataan mana yang tidak
a. 17 dan 25 tanaman sesuai...
b. 20 dan 45 tanaman a. F1 bergenotip BbMm
c. 38 dan 20 tanaman b. Muncul sifat baru pada F2
d. 50 dan 47 tanaman c. Perbandingan fenotip pada F2 9:3:3:1
e. 60 dan 20 tanaman d. Sebagian besar dari keturunan F2 sama
dengan F1
e. Keturunan F1 semua berbuah bulat
manis
10
Modul Hukum Mendel Kelas XII

7. Pada tanaman kacang ercis (Pidum sativum) a. 6,25%


gen B untuk biji bulat dominan terhadap b. 18,75%
gen B untuk biji kisut. Sementara itu, gen K c. 25%
untuk endosperm warna kuning dominan d. 50%
terhadap gen K untuk endosperm warna e. 75%
hijau. Bowo akan melakukan persilangan
antara tanaman kacang ercis biji bulat 10. Perhatikan skema persilangan berikut!
heterozigot-endosperm kuning heterozigot P1 : ♂BBHH >< ♀ bbhh
dengan tanaman kacang ercis bijih kisut- (kapri bulat hitam) (kapri kisut hijau)
endosperm hijau. Apabila hasil F1 yang F1 : BbHh (kapri bulat hitam 100%)
berfenotipe biji bulat-endosperm hijau
disilangkan dengan biji kisut-endosperm
P2 :♂ BbHh >< ♀ BbHh

kuning, rasio genotipe BbKk : Bbkk : bbKk :


Jika persilangan P2 diperoleh 160 tanaman,
bbKk : bbkk adalah ..
berapakah jumlah tanaman dengan
a. 1 : 1 : 1 : 1 fenotipe kisut hijau pada F2?
b. 1 : 2 : 2 : 1
c. 2 : 1 : 2 : 1 a. 10
d. 2 : 3 : 1 : 2 b. 20
e. 2 : 3 : 2 : 2 c. 30
8. Seorang petani menyilangkan tanaman d. 60
rambutan berbuah lebat rasa asam dengan e. 90
rambutan berbuah sedikit rasa manis. Jika
tanaman F1 semuanya berbuah lebat rasa
manis kemudian disilangkan sesamanya.
Berapakah rasio tanaman dengan fenotip
berbuah lebat rasa manis?
a. 1/6
b. 3/16
c. 4/6
d. 9/16
e. 12/16

9. Pada percobaan Mendel tanaman kapri


dengan fenotip tinggi dan bunga di ketiak
batang (TTBB) disilangkan dengan tanaman
kapri dengan fenotip pendek dan bunga di
ujung batang (ttbb). Jika F1 mengalami
penyerbukan sendiri, berapa peluang
munculnya genotip TtBb?

11
Modul Hukum Mendel Kelas XII

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas.

1. Gregor Johann Mendel menggunakan tanaman kacang ercis sebagai bahan untuk
melakukan penelitian perkawinan silang pada tanaman. Dari penelitiannya tersebut
dihasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Jelaskan alasan mengapa Mendel
menggunakan kacang ercis dalam penelitiannya?
2. Tikus rambut hitam ekor panjang (HHPP) disilangkan dengan tikus rambut ekor
pendek (hhpp). Pada F2, berapa kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai
fenotip yang sama dengan induk yang dominan apabila F1 dikawinkan dengan
sesamanya?
3. Tanaman bunga sepatu jantan berwarna merah-berdaun besar (MmBb) disilangkan
dengan tanaman bunga sepaatu betina berwarna berwarna putih-berdaun besar
(mmBb). Bagaimanakah perbandingan fenotipe hasil keturunannya?

12
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Penghitungan Skor

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar,
kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar.

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar


x 100%
Jumlah soal

Arti tingkat penguasaan:


90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Jika tingkat penguasaan mencapai > 80%, kalian telah menguasai
materi yang ada pada kegiatan pembelajaran ini dan siap
melanjutkan pada materi berikutnya. Tetapi jika tingkat penguasaan
< 80%, kalian harus memahami kembali materi yang ada pada modul
ini.

13
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Glosarium
Glosarium

Alel : Bentuk Alternatif dari gen yang terletak pada lokus yang
bersesuaian dalam kromosom homolog
Dominan : Gen yang menutupi ekspresi gen lain yang merupakan alelnya
Fenotip : Sifat yang nampak dari luar
Filial (f) : Keturunan/ anak
Genotip : Sifat yang tidak nampak dari luar
Gamet : Hasil Pembelahan pasangan gen pada tahap meiosis
Homozigot : Individu yang genotipenya terdiri dari alel yang sama
Heterozigot : Individu yang genotipenya terdiri dari alel yang berbeda
Parental (p) : Induk
Resesif : Gen yang tertutupi ekspresinya oleh gen lain yang masih
alelnya

14
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Daftar Pustaka

Kusumawati, U. 2020. Ringkasan Materi dan Latihan Soal Biologi Kelas


XII SMA/MA Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
Omegawati, W. H., Sukoco, T., Rumiyati, & Hidayah, S. N. 2015. PR Biologi.
Klaten: Intan Pariwara.
Santoso, B. 2007. Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Interplus.
Setiowati, T., & Furqonita, D. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/MA. Jakarta:
Azka Press.
Sudjito, Y. L. 2018. Smart Book Biologi SMA Kelas X, XI, XII. Jakarta: PT Grasindo.

15
Modul Hukum Mendel Kelas XII

KUNCI
JAWABAN

A.

1. B 6. D
2. E 7. A
3. E 8. D
4. C 9. C
5. B 10. A

B.

1. Mendel memilih tanaman ercis untk percobaannya sebab tanaman ercis


masa hidupnya tidak lama hanya berkisar setahun, mudah tumbuh,
memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang
akan menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu memiliki sifat
yang sama dengan induknya), dan mampu menghasilkan banyak
keturunan.
2. P1 : HHPP >< hhpp
hitam, panjang putih, pendek
G : HP hp
F1 : HhPp
Hitam, panjang
P2 : HhPp >< HhPp

16
Modul Hukum Mendel Kelas XII

F2 :

Genotip dominan yang sama dengan induknya adalah HHPP = 1


Kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai fenotip yang sama dengan
induk yang dominan adalah 1/16 x 100% = 6,25%

3. P1 : ♂MmBb >< ♀mmBb


(merah-daun besar) (putih-daun besar)
G : MB mB
Mb mb
mB
mb
F1 :

17
Modul Hukum Mendel Kelas XII

Merah-daun besar = 1, 2, 5
Merah-daun kecil = 6
Putih-daun besar = 3, 4, 7
Putih daun kecil = 8

Perbandingan fenotipe =

Merah-daun besar : Merah-daun kecil : Putih-daun besar : Putih daun kecil


3 : 1 : 3 : 1

18
MODUL
MODUL
MODUL
HUKUMMENDEL
HUKUM
HUKUM MENDEL
MENDEL
BIOLOGI SMA/MA KELAS XII

Pendidikan Biologi FMIPA UM


Jl. Semarang No.5, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Email: info@um.ac.id
Website: www.um.ac.id

Anda mungkin juga menyukai