Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

YANG BERESIKO TINGGI

No. Kode : SOP/UKP/


No. :
Revisi
SOP
Tgl. :
Terbit
Halaman :

PUSKESMAS dr. Kristian Parera


TAMAKO

1. Pengertian Pemeriksaan beresiko tinggi adalah pemeriksaan yang di


lakukan pada spesimen / sampel yang bisa menularkan
mikroorganisme apabila cara pemeriksaannya tidak sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
kegiatan pemeriksaan laboratorium beresiko tinggi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ngemplak Simongan Nomor
tentang Standar Pelayanan Laboratorium
4. Referensi 1. Undang undang RI No 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Permenkes No.37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium Pusat kesehatan masyarakat
5. Prosedur 1. Pemeriksaan terhadap bahan yang beresiko tinggi harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Mempersiapkan tempat, ruangan, APD dan mengetahui
prosedur penanganan terhadap bahan yang beresiko tinggi
sesuai SOP.
3. Pemeriksaan dilakukan pada tempat khusus seperti lemari /
kabinet asam yang dilengkapi excause fan, berdinding beton,
meja porselin yang permukaannya datar.
4. Alat pelindung diri harus berada dekat pemeriksaan.
5. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti ; jas
lab, sarung tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle),
dan sepatu tertutup.
6. Petugas memberlakukan semua spesimen sebagai bahan
yang infeksius.
7. Pengelolaan limbah sesuai protap yang berlaku
8. Petugas melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja
dan ruangan.
9. Petugas mencatat setiap tindakan yang dilakukan
10. Petugas melaporkan segala kegiatan kepada penanggung
jawab laboratorium.

1/2
A. Pemeriksaan sampel dahak/sputum untuk pemeriksaan BTA
1. Petugas harus memakai alat pelindung diri seperti jas
kerja, sarung tangan, masker
2. Ventilasi ruangan harus terbuka, matikan pendingin
ruangan dan jendala di buka.
3. Petugas tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan
arah angin yang berlawanan atau menyalakan kipas
angin.
4. Setelah selesai pemeriksaan, petugas melakukan
desinfeksi tempat kerja dan ruangan. Wadah tempat
sputum diberikan desinfektan terlebih dahulu kemudian
dimasukan ke penampungan limbah medis hasil
pemeriksaan untuk segera dimusnahkan.
5. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka selama 1 jam
atau seharian, untuk sirkulasi udara segar.

B. Pemeriksaan sampel serum HIV


1. Petugas laboratorium harus memakai alat pelindung diri
seperti jas kerja, sarung tangan dan masker.
2. Jangan sampai ada tumpahan atau percikan sampel
3. Semua alat pemeriksaan seperti tip pipet,pipet
tetes,tabung darah, cup tabung, tissue, harus di buang
pada wadah khusus yang sudah di berikan label dan
tertutup rapat.
4. Kemudian ditampung pada wadah limbah medis hasil
pemeriksaan untuk segera di musnahkan.
5. Petugas membersihkan tempat kerja, ruangan dan
peralatan yang digunakan dengan desinfektan dan
lakukan sterilisassi tempat kerja.
6. Diagram
7. Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran,
2. Rekam medis,
3. Poli Umum,
4. Ruang KIA/KB.

8. Rekam Histori

Tanggal mulai
No Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai