Anda di halaman 1dari 7

Juliastuti

Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63


DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058

Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Gangguan Gerak dan


Fungsi Sendi Metacarpophalangeal I Akibat De Quervein Syndrome
Dextra : Case Report
Juliastuti
Program Studi DIII Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palemban
Email : juliastuti.arlz@gmail.com

Tanggal Submisi : 24 Desember 2022 ; Tanggal Penerimaan: 3 Januari 2023

ABSTRAK
De quervain syndrome merupakan peradangan pada tendon metacarpophalangeal I, yang menyebabkan
ruang gerak dari tendon menjadi sempit dan menimbulkan nyeri pada pangkal ibu jari dan meluas sampai
ke lengan bagian bawah. Pada kasus ini pasien mengalami nyeri gerak dan nyeri tekan, keterbatasan luas
gerak sendi serta adanya gangguan fungsional pada sendi metacarpophalangeal (MCP) I.
Penatalaksanaan fisioterapi yang diberikan yaitu modalitas Ultrasound (US) Therapy, Kinesiotaping dan
Eccentric Exercise dengan Resistance Band. Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali, diperoleh hasil
nyeri gerak aktif T1 nilai 8 menjadi T3 nilai 5, nyeri tekan T1 nilai 7 menjadi T3 nilai 4, luas gerak sendi
aktif aktif ekstensi-fleksi dari T1 : (S) 150-00-550 menjadi T3 : (S) 350-00-550, dan peningkatan luas gerak
sendi pada gerak aktif abduksi-adduksi dari T1 : (F) 200-00-00 menjadi T3 : (F) 300-00-00, kemampuan
aktivitas fungsional dengan DASH T1 dan T2 hasil skor 70 pada T3 terjadi penurunan yaitu hasil skor 50.
Ultrasound (US) Therapy, Kinesiotaping dan Eccentric Exercise dengan Resistance Band dapat mengatasi
problematika fisioterapi pada kondisi De Quervein Syndrome.

Kata kunci: De Quervein Syndrome, Ultrasound Therapy, Kinesiotaping, Eccentric Exercise

ABSTRACT
De quervain syndrome is an inflammation of the first metacarpophalangeal tendon, which causes the
movement space of the tendon to narrow and cause pain at the base of the thumb and extends to the
forearm. In this case the patient experienced motion pain and tenderness, limited joint range of motion and
functional disturbances in the metacarpophalangeal (MCP) I joint. The physiotherapy treatments provided
were Ultrasound (US) Therapy, Kinesiotaping and Eccentric Exercise modalities with Resistance Bands.
After 3 times of therapy, the results obtained were active motion pain T1 value 8 to T3 value 5, tenderness
T1 value 7 to T3 value 4, active joint range of motion active extension-flexion from T1: (S) 150-00-550 to
T3 : (S) 350-00-550, and an increase in joint range of motion in active abduction-adduction motion from
T1 : (F) 200-00-00 to T3 : (F) 300-00-00, functional activity ability with DASH T1 and T2 with a score of
70 on T3 decreased, namely a score of 50. Ultrasound (US) Therapy, Kinesiotaping and Eccentric
Exercise with Resistance Bands can overcome the problems of physiotherapy in the condition of De
Quervein Syndrome.

Keywords: De Quervein Syndrome, Ultrasound Therapy, Kinesiotaping, Eccentric Exercise

ISSN 2722-9610
E – ISSN 2722-9629

57
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN


De Quervain Syndrome merupakan 1. Desain Penelitian
peradangan selaput tendon yang berada di
Metode penelitian menggunakan studi
sarung sinovial dengan gejala bengkak, nyeri,
case report yang dilaksanakan di Rumah
panas, kemerahan dan gangguan fungsi.
Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang pada
Selaput tendon ini berfungsi untuk
pasien Tn. D umur 31 tahun dengan
menyelubungi otot Extensor Pollicis Brevis
diagnosa medis De Quervain Syndrome
(EPB) dan otot Abductor Pollicis Longus
Dextra. Pasien telah menjalani terapi
(APL). Tendon dan otot EPB dan APL
sebanyak 3 kali dengan pemberian
berperan dalam mengontrol posisi, orientasi,
intervensi fisioterapi berupa Ultrasound
pertahanan beban, dan menjaga stabilitas sendi
(US) Therapy, Kinesiotaping dan Eccentric
ibu jari (Suryani, 2018).
Exercise dengan Resistance Band.
Prevalensi terjadinya De Quervain
Intervensi diatas digunakan untuk
disease di USA lebih banyak terjadi pada
mengurangi nyeri, meningkatkan luas gerak
individu yang menggunakan tangan secara
sendi, serta mengurangi gangguan
berulang-ulang, seperti pekerja bagian mesin
fungsional pada sendi metacarpophalangeal
dan sekretaris, hal ini juga terjadi pada wanita
I dextra.
yaitu sekitar 2,8% kasus per 1000 penduduk
Seluruh prosedur yang dilakukan dalam
dibandingkan dengan laki-laki yaitu 0,6% per
penelitian ini telah mendapatkan
1000 penduduk. Penduduk dengan usia 40
persetujuan dari ethical clearance dari
tahun ke atas, memiliki prevalensi yang lebih
komisi etik Fakultas Kedokteran
tinggi yaitu sekitar 2% per 1000 penduduk,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
dibandingkan dengan usia di bawah 20 tahun
dengan No. 4143/B.1/KEPK-
yaitu sekitar 0,6% per 1000 (M. Sasini
FKUMS/III/2022.
Rohideta, 2016).
2. Instrumen Penelitian
De Quervain Syndrome merupakan
Penelitian ini menggunakan beberapa
problem nyeri yang dihasilkan oleh adanya
instrumen penelitian untuk menilai dan
peradangan tendon pada daerah pergelangan
mengevaluasi hasil penelitian. Adapun
tangan tepatnya pada daerah ibu jari (Yusuf
instrumen penelitian yang sebagai berikut :
dan Wulandari, 2013). Pembengkakan yang
a. Visual Analoque Scale (VAS)
terjadi pada tendon serta selubung tendon
VAS digunakan untuk menilai derajat
dapat menyebabkan ruang gerak dari tendon
nyeri yang dirasakan oleh pasien, baik
menjadi sempit sehingga menimbulkan
nyeri saat bergerak maupun nyeri tekan.
gesekan dan rasa nyeri pada pangkal ibu jari
Penilaian VAS terdiri dari angka 0-10
yang dapat meluas sampai ke lengan bagian
dengan kategori penilaian sebagai
bawah (Samosir, 2019). Problematika yang
berikut :
ditemukan pada penderita De Quervain
0 = Tidak nyeri (Normal)
syndrome antara lain rasa nyeri pada pangkal
1-3 = Nyeri ringan
ibu jari dan meluas sampai ke lengan bagian
4-6 = Nyeri sedang
bawah, terdapat pembengkakan pada daerah
7-9 = Nyeri berat
yang nyeri sehingga menyebabkan gerak
10 = Nyeri tidak tertahankan
menjadi terbatas (Mujianto, 2013). Pada kasus
(Aras, 2016)
ini pasien merasakan adanya nyeri gerak dan
Penelitian Boonstra (2008), telah
nyeri tekan, keterbatasan luas gerak sendi serta
menguji validitas VAS. Dari hasil
adanya gangguan fungsional pada sendi
penelitian ini didapatkan korelasi kuat
metacarpophalangeal (MCP) I.
antara VAS dan nyeri. Selain itu Bijur
Penatalaksanaan fisioterapi yang diberikan
(2001), melakukan penelitian terhadap
yaitu modalitas Ultrasound (US) Therapy,
uji reliabilitas VAS terhadap nyeri, dan
Kinesiotaping dan Eccentric Exercise dengan
Resistance Band.

58
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058
didapatkan hasil VAS dapat digunakan Gambar 1. Hasil Evaluasi Derajat Nyeri
untuk menilai nyeri akut. pada Sendi Metacarpophalangeal I Dextra.
b. Goniometer
Goniometer adalah alat yang dapat 10
digunakan untuk mengukur luas gerak
sendi. Luas gerak sendi (LGS) adalah 8
luas lingkup gerakan sendi yang mampu
dicapai/dilakukan oleh sendi. Nilai 6

Nilai VAS
Nyeri Gerak
normal pengukuran luas gerak sendi Nyeri Tekan
pada Metacarpophalangeal I yaitu : 4
Nyeri Diam

Ekstensi-Fleksi : (S) 900-00-550


2
Abduksi-Adduksi MCP : (F) 300-00-00
(Aras, 2016). 0
Validitas dan reliabilitas instrumen T1 T2 T3
Terapi
goniometer ini telah diuji oleh Murai
(2018). Hasil penelitian tersebut Penilaian nyeri pada sendi
menunjukkan bahwa instrumen Metacarpophalangeal I dilakukan menggunakan
goniometer yang digunakan VAS mendapatkan hasil, yaitu:
menunjukkan akurasi yang sangat baik a. Nyeri Gerak pada T1 dengan nilai 8 yaitu
dan karena itu dianggap cocok untuk nyeri berat, menurun pada T2 dengan nilai 7
pengukuran sudut fleksi-ekstensi sendi dan T3 menjadi 5 yaitu nyeri sedang
MCP untuk lima jari. b. Nyeri Tekan pada T1 dengan nilai 7 yaitu
c. Disabilty of Arm Shoulder and Hand nyeri berat, menurun pada T3 menjadi 4 yaitu
(DASH) nyeri sedang.
DASH merupakan instrumen khusus
yang digunakan untuk mengukur gejala Evaluasi Pengukuran Luas Gerak Sendi
dan keterbatasan pasien dalam Metacarpophalangeal I dengan Goniometer
menggunakan lengan, bahu dan tangan
untuk melakukan kemampuan Gambar 2. Hasil Evaluasi Pengukuran LGS
fungsional (Cheng, 2008). Kriteria Sendi Metacarpophalangeal I Dextra
penilaian DASH yaitu :
1 : Tidak kesulitan 90
Nilai LGS Aktif MCP I

2 : Ringan 70
3 : Sedang Fleksi Aktif
50
4 : Berat
Adduksi Aktif
5 : Tidak mampu 30
(Angst, 2011) 10 Ekstensi Aktif
Penelitian uji validitas dan reliabilitas -10 Abduksi Aktif
terhadap instrument DASH telah T1 T2 T3
dilakukan oleh (Angst, 2011), dari hasil Terapi
penelitian tersebut disampaikan bahwa
DASH merupakan salah satu alternatid Pengukuran luas gerak sendi
isntrumen yang dapat digunakan untuk Metacarpophalangeal I dextra menggunakan
mengukur penilaian aktivitas dan goniometer mendapatkan hasil evaluasi yaitu
fungsional lengan. adanya peningkatan luas gerak sendi pada gerak
aktif ekstensi-fleksi Metacarpophalangeal I
HASIL
dextra dari T1 : (S) 150-00-550 menjadi T3 : (S)
Evaluasi Derajat Nyeri dengan Visual 350-00-550, dan peningkatan luas gerak sendi
Analoque Scale (VAS) pada gerak aktif abduksi-adduksi
Metacarpophalangeal I dextra dari T1 : (F) 200-

59
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058

00-00 menjadi T3 : (F) 300-00-00. meningkatan sirkulasi pembuluh darah,


rileksasi otot, meningkatkan kemampuan
Evaluasi Pengukuran Kemampuan Aktivitas regenerasi jaringan dan mengurangi nyeri
Fungsional Sendi Metacarpophalangeal I (Hadi, 2012). Kinesiotaping adalah metode
Dextra dengan Disabilty Arm Shoulder and rehabilitasi untuk menstabilkan otot, sendi
Hand (DASH) dan melancarkan peredarah darah serta aliran
Gambar 3. Hasil Evaluasi Pengukuran limfe sehingga mengurangi nyeri pada proses
Kemampuan Aktivitas Fungsional Sendi penyembuhan tanpa membatasi gerak tubuh
Metacarpophalangeal I Dextra (Ardella, 2013).
Hasil pelaksanaan studi kasus ini juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
80
(TN. Suresh & Kecha, 2018) yang berjudul
Nilai DASH

60 “Effect of ultrasound, massage therapy and


40 exercises on de-quervain’s tenosynovitis”
bahwa pemberian Ultrasound (US) Therapy
20 Evaluasi DASH dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan
0 aliran darah pada kondisi De Quervain
T1 T2 T3 Syndrome dengan menggunakan mode
Terapi
continuous, waktu 5 menit, intesitas 0,8
watt/cm2, dengan frekuensi 1 Mhz.
Pengukuran kemampuan aktivitas 2. Peningkatan Luas Gerak Sendi
fungsional sendi Metacarpophalangeal I Dextra Metacarpophalangeal I Dextra
dengan DASH mendapatkan hasil T1 dan T2 Terjadinya peningkatan luas gerak sendi
hasil skor 70 yaitu tingkat gangguan fungsional (LGS) pada sendi metacarpophalangeal I
cukup berat dan pada T3 terjadi penurunan yaitu dextra merupakan efek dari pemberian
hasil skor 50 yaitu tingkat gangguan Fungsional Ultrasound (US) Therapy, Kinesiotaping dan
cukup berat. Eccentric Exercise. Pemberian Ultrasound
(US) Therapy yang menghasilkan efek panas
PEMBAHASAN dapat meningkatkan sirkulasi darah, rileksasi
Pasien atas nama Tn. D umur 31 tahun otot dan mengurangi rasa nyeri, apabila nyeri
berjenis kelamin laki-laki dengan diagnosa berkurang akan dapat mempengaruhi
medis De Quervein syndrome Dextra telah peningkatan lingkup gerak sendi.
diberikan penatalaksanaan fisioterapi sebanyak 3 Kinesiotaping adalah sebuah perekat elastic
kali terapi dengan modalitas Ultrasound (US) yang dapat ditarik dengan tarikan 100% dari
Therapy, Kinesiotaping dan Eccentric Exercise panjang sebenarnya, bertujuan untuk
dengan Resistance Band. Pemberian intervensi memfasilitasi kerja otot dan koreksi sendi
tersebut untuk mengatasi problematika (Gómez-Soriano J, 2013).
fisioterapi seperti nyeri pada sendi Pemberian Eccentric Exercise
Metacarpophalangeal I Dextra, keterbatasan bermanfaat untuk pengurangan nyeri,
Gerakan extensi sendi Metacarpophalangeal I peningkatan fungsional dan peningkatan
Dextra serta adanya gangguna fungsional genggaman dan cubitan (Lilian Albert Zaky,
aktivitas sendi Metacarpophalangeal I Dextra 2016).
1. Penurunan Nilai Derajat Nyeri Hasil pelaksanaan studi kasus ini juga
Terjadinya penurunan nyeri dengan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
VAS pada sendi metacarpophalangeal I (Alon Rabin, 2015) yang berjudul
dextra merupakan efek dari modalitas “Physiotherapy Management of People
Ultrasound (US) Therapy dan Kinesiotaping. Diagnosed with de Quervain’s Disease: A
Pemberian Ultrasound (US) Therapy Case Series” bahwa eccentric exercise
memiliki efek micromassage, sehingga dapat dengan resistance band dengan frekuensi 3

60
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058
set 15x pengulangan dianggap dapat dirumah, pasien diminta agar menghindari
merangsang remodelling pada tendon yang mengangkat berat dan tidak melakukan aktivitas
mengalami degenerasi karna proses patologis yang berlebihan yang dapat memicu timbulnya
3. Peningkatan Aktivitas Fungsional Sendi nyeri pada sendi metacarpophalangeal I.
Metacarpophalangeal I Dextra
Peningkatan aktivitas fungsional pada
UCAPAN TERIMAKASIH
sendi metacarpophalangeal I dextra merupakan
Penulis mengucapkan terima kasih
efek dari pemberian Ultrasound (US) Therapy,
kepada Direktur RS Siloam Sriwijaya, Tn. D
Kinesiotaping dan Eccentric Exercise.
yang telah bersedia menjadi Pasien case report,
Pemberian Ultrasound (US) Therapy memiliki
serta ucapan terima kasih kepada Zainal Arifin,
efek thermal dan efek non thermal. Pada saat
A.Md.Ft. yang telah membantu penulis dalam
intervensi Ultrasound (US) therapy diberikan,
penelitian studi kasus.
terjadi peningkatan metabolisme dalam jaringan
tempat panas diserap serta peningkatan
ekstensibilitas jaringan ikat, sehingga pada DAFTAR PUSTAKA
latihan peregangan akan lebih efektif (Hadi, Alon Rabin, P. D. (2015). Physiotherapy
2012). Management Of People Diagnosed With
Kinesiotaping adalah metode rehabilitasi De. Case Series, 265-266.
untuk menstabilkan otot, sendi dan melancarkan Angst, et all (2011). Measures of Adult Shoulder
peredaran darah serta aliran limfe sehingga Function. Arthritis Care & Research.
mengurangi nyeri pada proses penyembuhan Vol. 63, No. S11. pp S174 –S188. DOI
tanpa membatasi gerak tubuh (Ardella, 2013). 10.1002/acr.20630
Eccentric exercise dianggap merangsang Aras, D. D. (2016). The New Concept Of
remodelling pada degenerasi tendon karna Physical Therapist Test And
proses patologis yang mendasari dibalik de Measurement. Makassar: Physiocare
quervain syndrome tampaknya bersifat Publishing.
degenerative, eccentric exercise mungkin Ardella, R. (2013). Pengaruh Kinesio Taping
terbukti efektif dalam pengelolaannya (Alon Terhadap Penurunan Nyeri Kasus Carpal
Rabin, 2015). Tunnel Syndrome Pada Operator
Hasil pelaksanaan studi kasus ini juga Komputer Di Pabelan. Pengaruh
sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Lilian Kinesio Taping Terhadap Penurunan
Albert Zaky, 2016) yang berjudul “Effect of Nyeri Kasus Carpal Tunnel Syndrome
Eccentric Exercise in Treatment of De Quervain Pada Operator Komputer Di Pabelan,
Disease” bahwa eccentric exercise bermanfaat 10-11.
untuk pengurangan nyeri, peningkatan Bijur, et all (2001). Reliability of the visual
fungsional dan peningkatan genggaman dan analog scale for measurement of acute
cubitan. pain. ACADEMIC EMERGENCY
MEDICINE • Volume 8, Number 12
KESIMPULAN DAN SARAN Boonstra et all (2008). Reliability and validity of
Kesimpulan dari penelitian yang the visual analogue scale for disability in
dilakukan kepada pasien dengan diagnosa medis patients with chronic musculoskeletal
De Quervein Syndrome Dextra dapat pain. International Journal of
disimpulkan bahwa Ultrasound (US) Therapy, Rehabilitation Research. Volume 31
Kinesiotaping dan Eccentric Exercise dengan issue 2. 165-9. doi:
Resistance Band dapat membantu mengurangi 10.1097/MRR.0b013e3282fc0f93.
nyeri, meningkatkan luas gerak sendi serta Cheng, H. M. (2008). Disabilities of the arm,
meningkatkan kemampuan aktifitas fungsional shoulder and hand (DASH): Factor
sendi Metacarpophalangeal I Dextra. analysis of the version adapted to
Saran yang penulis berikan yaitu Pasien Portuguese/Brazil. Disabily and
dianjurkan untuk sering melakukan latihan yang Rehabilation , 1901-1909
telah diajarkan oleh fisioterapis untuk dilakukan

61
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058

Elerian, A. E. (2018). Effect Of Anodyne Kinesio Taping Terhadap Penurunan


Therapy Versus Traditional Nyeri Kasus Carpal Tunnel Syndrome
Physiotherapy In Treating De Quervain Pada Operator Komputer Di Pabelan,
Tenosynovitis. 7th World Congress On 10-11.
Physical Medicine And Rehabilitation, Elerian, A. E. (2018). Effect Of Anodyne
54-61. Therapy Versus Traditional
. Physiotherapy In Treating De Quervain
Gómez-Soriano J, A.-V. J.-G.-L.-M.-E.-R. Tenosynovitis. 7th World Congress On
(2013). The Effects Of Kinesio Taping Physical Medicine And Rehabilitation,
On Muscle Tone In Healthy Subjects: A 54-61.
Double-Blind, Placebo-Controlled Gómez-Soriano J, A.-V. J.-G.-L.-M.-E.-R.
Crossover Trial. Elsevier, 1-3. (2013). The Effects Of Kinesio Taping
Hadi, B. (2012). Perbedaan Efek Antara On Muscle Tone In Healthy Subjects: A
Transverse Friction Dan Kinesio Double-Blind, Placebo-Controlled
Tapping Pada Intervensi Ultrasound Crossover Trial. Elsevier, 1-3.
Terhadap Nyeri Dan Disabilitas Ibu Jari Hadi, B. (2012). Perbedaan Efek Antara
Pada Kasus De Quervain’s Syndrome. Transverse Friction Dan Kinesio
Naskah Publikasi, 4-5. Tapping Pada Intervensi Ultrasound
Hayes, K. &. (2015). Agen Modalitas Untuk Terhadap Nyeri Dan Disabilitas Ibu Jari
Praktik Fisioterapi. Edisi, 6. Jakarta: Pada Kasus De Quervain’s Syndrome.
Buku Kedokteran Egc. Naskah Publikasi, 4-5.
Hidayatul Laeli, W. E. (2020). Literaturereview Hayes, K. &. (2015). Agen Modalitas Untuk
Gambaran Pengaruh Modalitas Praktik Fisioterapi. Edisi, 6. Jakarta:
Ultrasound Terhadap Penurunan Nyeri Buku Kedokteran Egc.
De Quervain Syndrome Padaremaja. Hidayatul Laeli, W. E. (2020). Literaturereview
Naskah Publikasi Program Studi Gambaran Pengaruh Modalitas
Sarjana Fisioterapi, 1-2. Ultrasound Terhadap Penurunan Nyeri
Lilian Albert Zaky, N. A. (2016). Effect Of De Quervain Syndrome Padaremaja.
Eccentric Exercise In Treatment Of De- Naskah Publikasi Program Studi
Quervian's Disease. Journal Of Medical Sarjana Fisioterapi, 1-2.
Science And Clinical Reseacrch, 10457- Lilian Albert Zaky, N. A. (2016). Effect Of
10458. Eccentric Exercise In Treatment Of De-
M. Sasini Rohideta, H. A. (2016). Hubungan Quervian's Disease. Journal Of Medical
Durasi Penggunaan Playstation Dengan Science And Clinical Reseacrch, 10457-
De Quervain’s. Majalah Kedokteran 10458.
Sriwijaya, Alon Rabin, P. D. (2015). M. Sasini Rohideta, H. A. (2016). Hubungan
Physiotherapy Management Of People Durasi Penggunaan Playstation Dengan
Diagnosed With De. Case Series, 265- De Quervain’s. Majalah Kedokteran
266. Sriwijaya, Th. 49, 51-52.
Angst, F. D. (2011). Measures Of Adult Mujianto. (2013). Cara Cepat Mengatasi 10
Shoulder Function. Arthritis Care & Besar Kasus Muskuloskeletal Dalam
Research, 11-12. Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta: Cv.
Aras, D. D. (2016). The New Concept Of Trans Info Media.
Physical Therapist Test And Papa, J. A. (2012). Conservative Management
Measurement. Makassar: Physiocare Of De Quervain’s Stenosing
Publishing. Tenosynovitis: A Case Report. The
Ardella, R. (2013). Pengaruh Kinesio Taping Journal Of The Canadian Chiropractic
Terhadap Penurunan Nyeri Kasus Carpal Assosiation, 112-120.
Tunnel Syndrome Pada Operator Samosir, N. R. (2019). Pencegahan Terjadinya
Komputer Di Pabelan. Pengaruh Resiko De Quervain Syndrom Pada.

62
Juliastuti
Fisiomu.2022 Vol 4(1): 57-63
DOI : 10.23917/fisiomu.v4i1.21058
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Multidisiplin, 63-64.
Sudarsini. (2017). Fisioterapi. Malang: Cetakan
Pertama, 2017.
Suryani, A. (2018). Sindrom De Quervain: Exercises On De-Quervain’s
Diagnosis Dan Tatalaksana. Continuing Tenosynovitis. International Journal Of
Medical Education, 592-593. Yoga, Physiotherapy And Physical
Takashi Murai, et all. (2018). Functional range Education, 43-48.
of motion in the metacarpophalangeal Wahyudi, T. (2015). Penambahan Latihan
joints of the hand measured by single Eksentrik Quadriceps Pada Intervensi
axis electric goniometers. Journal of Wooble Board Exercise Tidak Lebih
Orthopedic Science. Volume 23 issue Baik Dalam Meningkatkan Stabilitas
3.page 504-510. Lutut Pada Kasus Jumperâs Knee.
Tn. Suresh & Kecha, P. (2018). Effect Of Jurnal Fisioterapi, 15-16.
Ultrasound, Massage Therapy And

63

Anda mungkin juga menyukai