a. Dasar Hukum Agar upaya-upaya Peningkatan Mutu Puskesmas, Keselamatan Pasien, dan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan Manajemen Risiko (MR) dapat dikelola dengan baik dan konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, maka perlu ditetapkan program Peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien, PPI, dan Manajemen Risiko. 1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 1992, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 2. Undang – UndangNomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1997,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3685 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang – UndangNomor 34Tahun 2000, (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 246Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048 ); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang – UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang – UndangNomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 4355); 6. Undang – UndangNomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 119 Tahun2001, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4139); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia 4737); 14. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 245 Tahun 2004 tentang Pedoman Penetapan Tarif Retrebusi Jasa Umum; 18. Permendagri No. 86 Tahun 2019 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, sertatata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjangdaerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, danrencana kerja pemerintah daerah 19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676); 20. Peraturan Bupati Lebak Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Lebak. 21. Peraturan Bupati Lebak Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat. c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Agar UPTD Puskesmas dapat melaksanakan tugas pokok serta fungsinya secara bermutu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. KEGIATAN YANG 1. Batasan Kegiatan DILAKSANAKAN Target Pelaksanaan kegiatan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini ialah pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu puskesmas sebesar 100% untuk UPTD Puskesmas Rawat Inap Cipanas wilayah Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2022. 2. Lingkup Kegiatan : Lingkup pekerjaan ini adalah : a. Menentukan Indikator Mutu dan melakukan penilaian Indikator Mutu Puskesmas. b. Penyusunan Kebijakan Mutu dan Pedoman Mutu Puskesmas. c. Melakukan koordinasi dan sosialisasi mutu Puskesmas d. Evaluasi Program Mutu dalam Rapat Tinjauan Manajemen e. Pelaksanaan Kaji Banding f. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas g. Audit Internal Puskesma h. Survei Kepuasana Masyarakat dan Manajemen Komplain i. Manajemen Risiko j. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi k. Program K3 Puskesmas MAKSUD DAN Maksud TUJUAN Untuk menumbuhkan budaya mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas. Tujuan a. Agar seluruh karyawan memahami pentingnya upaya peningkatan mutu Puskesmas. b. Agar seluruh karyawan memahami indikator peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas. c. Agar Puskesmas mampu melaksanakan upaya peningkatan mutu secara terus menerus dan berkelanjutan, yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. INDIKATOR Output/Keluaran : KINERJA KEGIATAN Terwujudnya pelayanan Puskesmas Rawat Inap Cipanas yang berkualitas sesuai dengan indikator yang ditetapkan. CARA Tahapan kegiatan : PELAKSANAAN a. Persiapan : 1) Menyusun SK, KAK, SOP, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. 2) Menyusun KAK dan SOP terkait pengelolaan Anggaran. 3) Menyusun Jadwal Rencana pelaksanaan. b. Pelaksanaan : melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan. c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan ke dinas kesehatan. TEMPAT Pelaksanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Rawat PELAKSANAAN Inap Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak. PELAKSANA DAN a. Pelaksana Kegiatan PENANGGUNGJAWAB Pelaksana Kegiatan terdiri dari: KEGIATAN 1. Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Cipanas 2. Kepala Tata Usaha (PPKP) 3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 4. Staf/Karyawan dan Karyawati UPTD Puskesmas Rawat Inap Cipanas JADWAL KEGIATAN Januari – Desember 2022 BIAYA Rp. 40.000.000 (Tujuh puluh juta rupiah) Cipanas, Januari 2022 Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Cipanas