Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI


laporan ini disusun untuk memenuhi laporan keperawatan jiwa program D III
KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Chendra Leni PO71200210048
Pitriya Nur Azizah PO71200210050
Arsy Putri Priyani PO71200210052
Maulidia Bella Nabila PO71200210053

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAMBI TAHUN

AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

Proposal yang berjudul " TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI

PERSEPSI HALUSINASI " ini dengan lancar. Penulisan proposal ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu

dosen keperawatan Jiwa DIII Keperawatan.

Kami berharap, dengan membaca Proposal ini dapat memberi manfaat

bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai terapi

aktivitas kelompok stimulasi persepsi, khususnya bagi kami sendiri. Memang

Proposal ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis

03 Oktober 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..I

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...II

BAB I…………………………………………………………………………...4

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………4

B. TUJUAN TAK…………………………………………………………5

C. LANDASAN TEORI………………………………………………….6

D. SESI YANG DIGUNAKAN…………………………………………..8

E. KLIEN…………………………………………………………………9

F. KRITERIA HASIL……………………………………………………9

G. ANTISIPASI MASALAH……………………………………………10

H. PEORGANISASIAN…………………………………………………11

I. PROSES PELAKSANAAN………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………41

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan gangguan

sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa

adalah gangguan persepsi sensori halusinasi merupakan salah satu

masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana pasien

mengalami perubahan sensori persepsi merasakan sensasi palsu tanpa

suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien

merasakan stimulasi yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi

yang diderita klien diantaranya menyebabkan klien tidak mempunyai

teman dan asik dengan pikirannya sendiri. Salah satu penanganannya

yaitu dengan melakukan terapi aktivitas kelompok yang bertujuan untuk

mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSKD Duren

Sawit khususnya di ruang Belimbing sebagian besar pasien menderita

halusinasi. Oleh karena itu perlu diadakan terapi aktivitas kelompok

tentang halusinasi.
1. Sesi I : klien mengenal halusinasi

2. Sesi II : mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

3. Sesi III: mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain

4. Sesi IV : mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

aktivitas

5. Sesi V : mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum

B. TUJUAN TAK

1. Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol

halusinasi dalam kelompok secara bertahap.

2. Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasi.

b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara

bercakap-cakap dengan orang lain.

d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan

aktivitas terjadwal.

e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh

minum obat
C. LANDASAN TEORI

1. Definisi Halusinasi

Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca

indera tanpa adanya rangsang (stimulus) ekstemal (Cook &

Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).

2. Klasifikasi Halusinasi

Pada klien gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan

karakteristik tertentu diantaranya :

a. Halusinasi pendengaran

Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama

suara-suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang

sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan

memerintahkan untuk melakukan sesuatu.

b. Halusinasi penglihatan

Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam

bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun

dan atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa

menyenangkan atau menakutkan.

c. Halusinasi penghidung

Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau


yang menjijikkan seperti: darah, urine atau feses.

Kadang-kadang terhirup bau harum. Biasanya berhubungan

dengan stroke, tumor, kejang, dan dimensia

d. Halusinasi perba

Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak

tanpa stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik

datang dari tanah, benda mati atau orang lain.

e. Halusinasi pengecap

Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk,

amis dan menjijikkan.

f. Halusinasi kinestetik

Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti

darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau

pembentukan urine.

3. Tanda Dan Gejala

● Bicara, senyum, tertawa sendiri.

● Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap,

menghirup (mencium) dan merasa suatu yang tidak nyata

● Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.

● Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata.


● Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi.

● Sikap curiga dan saling bermusuhan.

● Pembicaraan kacau kadang tak masuk akal.

● Menarik diri menghindar dari orang lain.

● Sulit membuat keputusan.

● Ketakutan.

● Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri mandi, sikat

gigi, ganti pakaian, berhias yang rapi.

● Mudah tersinggung, jengkel, marah.

● Menyalahkan diri atau orang lain.

● Muka marah kadang pucat.

● Ekspresi wajah tegang.

● Tekanan darah meningkat.

● Nafas terengah-engah.

● Nadi cepat.

● Banyak keringat.

D. SESI YANG DIGUNAKAN

1. Sesi 1: mengenal halusinasi

2. Sesi II: mengontrol halusinasi dengan cara menghardik


3. Sesi III: mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

4. Sesi IV : melakukan aktivitas yang sudah terjadwal

5. Sesi V: mengontrol halusinasi patuh minum obat

E. KLIEN

1. Kriteria klien

a) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol

b) Klien yang mengalami perubahan persepsi

c) Kien kooperatif

2. Proses seleksi

a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria

b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria

c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK,

meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana

kegiatan kelompok

F. KRITERIA HASIL

1. Evakuasi struktur

a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup

dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap

kegiatan
b) Posisi tempat di meja panjang menggunakan bangku

c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik

e) Leader, co-leader, fasilitator sebagaimana mestinya

2. Evaluasi proses

a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal

hingga akhir

b) Leader mampu memimpin acara

c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan

d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan

e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan

bertanggung jawab antisipasi masalah.

f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan

kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok

g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga

akhir

3. Evaluasi hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu klien dapat

meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi


dalam kelompok secara bertahap.

G. ANTISIPASI MASALAH

1. Penangan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

a) Memanggil klien

b) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan

perawat atau klien lain

2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

a) Panggil nama klien

b) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

3. Bila klien lain ingin ikut

a) Beri penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien

yang terpilih

b) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin

diikuti oleh klien tersebut

c) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan

tidak memberi pesan kegiatan ini

H. PENGORGANISASIAN

Sesi III

1. Pelaksanaan

a. Hari/tanggal : Senin, 02 Desember 2019


b. Waktu :16.00-16.30 Wib (sesi III)

c. Alokasi waktu : Bercakap-cakap 15 menit, terapi

kelompok 10 menit, penutup 5 menit

d. Tempat : Ruang Belimbing

e. Jumlah klien : 7 orang

2. Tim Terapi

a. Leader sesi III

Uraian tugas:

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-Leader Sesi III : Pipit Budi

Uraian Tugas

1) Membantu Leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan Leader jika ada kegiatan yang

menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Opserver Sesi III : Maria

Uraian tugas:
1) Mengganti semua proses kegiatan yang berkaitan dengan

waktu, tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua

anggota kelompok dengan evaluasi kelompok

d. Fasilitator sesi III : Sulistyani

Uraian tugas:

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah

kegiatan

3)Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk

melaksanakan kegiatan

4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3. Metode dan Media

a. Metode

1) Diskusi

2) Bermain peran atau stimulasi

b. Media
1) Speaker

2) Bola kertas

3) Meja

4) Kursi

I. PROSES PELAKSANAAN

Sesi III: bercakap-cakap

a. Salam Terapeutik

1) Salam teropeutik pada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur

(beri nama papan)

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan

b. Evaluasi dan validasi

1) Leader menanyakan keadaan klien saat ini

2) Leader menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah

dipelajari

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

yaitu bercakap-cakap

2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus


meminta izin kepada leader

4) Lama kegiatan 30 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap Kerja

Leader menjelaskan kegiatan yang dilakukan yaitu :

1) Handphone akan dinyalakan saat musik terdengar pasien akan

mulai berjoget dan mengoper bola, saat musik dihentikan dan

bola itu berhenti leader menunjuk pasien yang memegang bola

2) Leader meminta klien menjelaskan pentingnya bercakap-cakap

dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi

3) Leader meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan

yang biasa dan dapat dilakukan

4) Leader memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu

muncul *suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol dengan

suster saja"

5) Leader meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan

pasien di sebelahnya

6) Beri pujian pada klien untuk melakukan dengan baik

7) Ulangi point e dan f sampai semua klien mendapat giliran

e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi

a) Leader menanyakan klien setelah mengikuti TAK

b) Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang telah

dilatih

c) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak lanjut

Leader menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol

halusinasi yaitu mengenal halusinasi, menghardik dan

melakukan bercakap-cakap.

3) Kontrak Yang Akan Datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu belajar cara

mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

b) Leader menyepakati waktu dan tempat

J. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi :

FORMULIR YANG DIEVALUASI SEBAGAI BERIKUT

SESI III : TAK

Simulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan bercakap cakap untuk mencegah Halusinasi

a. Kemampuan verbal
b. Kemampuan Non verbal

Petunjuk :

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien heri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang

yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun


jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi,

beri tanda nilai 1, 2, 3, din target pencapaian nilai verbal 80%, nun

verbul 60%

2. Dokumentasi :

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien untuk melakukan

percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

K. Setting Tempat

1. Leader berdiri di depan klien

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih

3. Ruangan nyaman dan tenang

(L)

(CL) (K)

Keterangan :

L : Leader

CL : CO-Leader

K : Klien

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI

Sesi I : Mengenal Halusinasi

1. Tujuan
1. Klien dapat mengenal isi halusinasi

2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi

3. Klien mengenal frekuensi terjadinya halusinasi

4. Klien mengenal situasi dan kondisi terjadinya halusinasi

5. Klien mengenal perasaan pada saat terjadi halusinasi

2. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan

2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Alat

1. Spidol

2. Keertas manila

3. Buku catatan

4. Bola

5. Musik

4. Metode

Diskusi dan Tanya jawab

5. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a.Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan

perubahan persepsi sensori: halusinasi


b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1. Salam terapeutik kepada klien

2. Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur

(beri papan nama)

3. Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua

klien (beri papan nama)

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

mengenal halusinasinya

2. Leader menjelaskan aturan main.

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK Berlangsung, khususnya

pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan yang

diharapkan dalam mengenal isi, waktu terjadi, frekuensi, situasi dan

kondisi, serta perasaan klien pada saat terjadi halusinasi, formulir yang
diisi adalah sebagai berikut :

Sesi I : TAK

Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)

Kemampuan personal/halusinasi

Petunjuk

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi, isi,

frekuensi, waktu, situasi dan kondisi, serta perasaan saat halusinasi muncul.

3. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda × jika klien tidak

mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi


halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI Sesi : II

Mengontrol Halusinasi dengan cara menghardik

1. Tujuan

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi

halusinasi

2. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

2. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan

2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Alat

1. Spidol

2. Kertas manila

3. Buku catatan

4. Bola

5. Musik

4. Metode

Diskusi dan Tanya jawab

5. Langkah kegiatan
1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

1. Salam terapeutk

a. Menanyakan perasaan klien saat ini

b. Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,

frekuensi, situasi dan kondisi, serta perasaan saat mengalami halusinasi

2. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3. Kontrak

1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu

latihan cara mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik

2. Leader menjelaskan aturan main.

a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada leader

B. Tama kegiatan 30 menit

C. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

4. Tahap kerja
1. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada

saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. ulangi

sampai semua pasien mendapat giliran

2. Beni pujian setiap klien bercerita

3. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan

menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul

4. Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:

"pergi...pergi...jangan ganggu saya... kamu suara palsu,"

5. Leader meminta masing-masing kien memperagakan cara

menghardik halusinasi

6. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk

tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

5. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak lanjut

a. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah

dipelajari jika halusinasi muncul

b. Memasukkan kegiatan menghardik kedalam jadwal kegiatan klien


3. Kontrak yang akan datang

Leader mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol

halusinasi.

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi II kemampuan

yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan cara menghardik.

formulir yang diisi adalah sebagai berikut:

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan, cara yang

biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi dengan menghardik dan


memperagakan cara menghardik halusinasi

3. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda × jika klien tidak

mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan setiap klien, contoh: klien mengikuti TAK

stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara

menghardik halusinasi, anjurkan klien menggunakannya jika halusinasi

muncul.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI

PERSEPSI:HALUSINASI

Sesi III: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

1. Tujuan

1) Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah munculnya halusinasi

2) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

halusinasi

2. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan


2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Alat

1) Spidol

2) Kertas manila

3) Buku catatan

4) Bola

5) Musik

4. Metode

1) Diskusi dan tanya jawab

2) Bermain peran dan latihan

5. Langkah Kegiatan

1) Persiapan

1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi III

2. Tempis membuat kontrak dengan klien

3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

1. Salam terapeutik kepada klien saat ini

a Salam terapeutik kepada klien

b. Klien dan terapis pakai papan nama

2. Evaluasi validasi
a. Menanyakan perasaan saat ini

b. Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang

telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan

terarah) untuk mencegah halusinasi

3. Kontrak

a. Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap

b. Leader menjelaskan aturan main berikut:

1. Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus memintas ijin

kepada terapis

2. Lama kegiatan 15 menit

3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

4. Tahap Kerja

1. Leader menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang

lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi

2. Leader meminta tiap-tiap klien untuk menyebutkan orang yang

biasa dan bisa diajak bercakap-cakap

3. Leader meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan

yang biasa dan bisa dilakukan

4. Leader memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu


muncul "suster, ayo ngobrol dengan saya! Saya mendengar suara

yang tak tampak wujudnya lagi."

5. Leader meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan

orang di sebelahnya

6. Berikan pujian atas keberhasilan klien

7. Ulangi dan sampai semua klien giliran

5. Tahap Terminasi

1. Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

b. Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah

dilatih

c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi

yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap

3. Kontrak yang akan datang

a. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,

yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

terjadwal

b. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat


6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi III kemampuan yang diharapkan

adalah mencegah halusinasi dengan cara bercakap-cakap. Formulir yang diisi

adalah sebagai berikut:

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang

biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal

kegiatan harian, dan menyebutkan 3 cara mencegah cara halusinasi

3. Ben tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak

mampu
7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan

proses keperawatan tiap klien, contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:

halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang

lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat

untuk mencegah halusinasi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI:

HALUSINASI

Sesi IV:Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

1. Tujuan

a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah

munculnya halusinasi klien

b. Dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

2. Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan

b. Ruangan nyaman dan tenang

3. Alat

1. Spidol

2. Kertas Manila

3. Buku Catatan
4. Bola

5. Musik

4. Metode

a. Diskusi dan Tanya jawab

b. Bermain peran dan latihan

5. Langkah Kegiatan

a. Persiapan

1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV

2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

1. Salam terapeutik

a. Salam terapeutik kepada klien

b. Klien dan terapis pakai papan nama

2. Evaluasi/Validasi

a. Menanyakan perasaan klien saat ini

b. Menanyakan cara mengontrol halusinasi yang dipelajari

c. Menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik

halusinasi

c. Kontrak

1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu


mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan

2. Leader menjelaskan aturan main

a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin

kepada leader

b. Lama kegiatan 15 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap Kerja

1. Leader menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan

sehari-hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur

akan mencegah munculnya halusinasi.

2. Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa

dilakukan sehari-hari dan tulis di kertas manila.

3. Leader membagikan formulir jadwal kegiatan terapis menulis

formulir yang sama di kertas manila.

4. Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal

kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan

formulir dan terapis menggunakan kertas manila.

5. Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.

6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama pada klien yang sudah

selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.


e. Tahap Terminasi

1. Evaluasi

A. Leader menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun

jadwal kegiatan dan memperagakannya.

B. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

f. Tindak Lanjut

Leader menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi,

yaitu menghardik, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan

g. Kontrak yang akan datang

1. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan dengan

patuh minum obat

2. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap

kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan

TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi IV kemampuan yang

diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya

halusinasi. Formulir yang diisi adalah sebagai berikut.


Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan

harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan,

menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah

halusinasi

3. Beri tanda V jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak

mampu

7. Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti TAK

stimulasi persepsi halusinasi sesi IV. Klien mampu memperagakan

kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan

kegiatan untuk mencegah halusinasi.


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI:

HALUSINASI

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

1. Tujuan

a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat

b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat

c. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat

2. Setting

1. Klien yang terapi duduk bersama dalam lingkungan

2. Ruangan yang nyaman dan tenang

3. Alat

1. Spidol

2. Kertas HVS

3. Buku catatan

4. Bola

5. Musik

4. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran dan latihan

5. Langkah kegiatan
1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV

b. Mempersiapkan alat

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1. Salam terapeutik kepada klien

2. Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi

1. Menanyakan perasaan klien saat ini

2. Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah

menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik,

bercakap-cakap, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah)

c. Kontrak

1. Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan

bercakap-cakap dan minum obat.

2. Leader menjelaskan aturan main, sebagai berikut:

a) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin

kepada terapis

b) Lama kegiatan 15 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


3. Tahap kerja

a. Leader menjelaskan pentingnya patuh minum obat, yaitu mencegah

kambuh karena obat member perasaan tenang.

b. Leader menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.

c. Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan

waktu memakannya. Buat daftar di kertas HVS.

d. Menjelaskan lima benar minum obat.

e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat

f. Berikan pujian pada klien yang benar.

g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat

h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat

i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah

halusinasinya muncul/ kambuh j. Menjelaskan akibat kerugian tidak

minum obat, yaitu halusinasinya kambuh

k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum

obat atau tidak minum obat.

L. Berikan pujian bila benar

4. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti


b. TAK Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang

sudah dilatih

c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi

yang telah diajarkan yaitu menghardik, bercakap-cakap, melakukan

aktivitas terjadwal.

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya

pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi V

kemampuan yang diharapkan adalah klien patuh minum obat untuk

mencegah halusinasi untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir

yang diisi adalah sebagai berikut.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar

cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat.

3. Beri tanda (√) jika klien mampu dan berikan tanda (X) jika klien tidak

mampu.

7. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan lima benar minum obat, manfaat

dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara

yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino

Gonohutomo, 2003.

lyus, Yosep.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.

Keliat Budi Ana, Prases Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 1, Jakarta: EGC,

1999.

Keliat, Budi Anna dan Akemat.2004. Keperawatan Jiwa Tempi Aktivitas

Kelompok Jakarta:EGC

Purwaningsih dan Karlina.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi

Modalitas dan Standard Opening Procedure (SOP) Jakarta: Nuha Medika Press.

Anda mungkin juga menyukai