Anda di halaman 1dari 2

PUTERI DAN GADIS

Orientasi;

Pagi itu di sebuah kerajaan bernama Aptanta, cuacanya cerah seperti hari-hari lainnya. Para
penduduk sibuk melakukan aktivitas dan pekerjaan mereka masing-masing, kecuali seorang Putri
bergaun indah yang kini tengah duduk sendiri di pinggir danau.

Ia mengangkat gaunnya dan merendam kakinya hingga betis. Putri yang ceria dan bersemangat,
Grace namanya, Grace merupakan putri tunggal oleh Raja dan Ratu aptanta yang suatu saat akan
menjadi ratu dan memimpin kerajaan Aptanta.

Biasanya Grace akan belajar mengenai tata krama dan cara berperilaku menjadi seorang Ratu, jika
tidak dia akan berkeliaran di sekitar istana sambil mengganggu para pelayan dan kesatria, namun kali
ini ia terduduk sendiri karena seluruh istana sedang disibukkan oleh persiapan pesta nanti malam.

Rangkaian peristiwa;

“Hana.. aku bosan sekali, apa yang harus aku lakukan?” Putri Grace berbicara pada kucingnya yang
kini tengah meringkuk pulas disampingnya.

Putri itu terbiasa menjalani hari-harinya yang sepi.

Sesekali ia menggoyangkan kakinya didalam air, “Tidak ada yang bisa kulakukan sendiri di istana yang
besar ini.” Ia bermonolog dengan cemberut.

Tiba-tiba kucingnya yang tidur terlonjak karena mendengar suara yang berasal dari semak-semak,
Grace yang bingung melihat kucing putihnya kabur pun segera beranjak.

“Siapa disana?!” Teriaknya sambil melangkah mendekati semak-semak itu perlahan.

Komplikasi:

“AAAAAA!!!”

“WAAAAAA!!!!!”

Grace berteriak bersamaan dengan seorang gadis yang tiba-tiba keluar dari semak-semak itu.

“Siapa kau?!!” Gadis itu berteriak takut.

“Kau yang siapa? Bagaimana bisa ada disini?” Grace menyernyit bingung.

Gadis itu melihat sekeliling kemudian memandangi Putri Grace dari atas hingga bawah, “Namaku
Laya, aku sedang memetik ubi dihutan, dan aku dikejar babi hutan, kemudian aku tiba disini, ini
istana??” Gadis bernama Laya itu melihat sekeliling dengan mata berbinar.

Grace mendekati Laya, “Kau tersesat?”

Laya menggedikkan bahunya, “Tidak tau.”

“Kau siapa? Apa kau seorang Putri? Gaunmu cantik sekali!!” Puji Laya.
“Aku Putri Grace. Mau kah kau menemani aku bermain sejenak? Sebelum aku meminta pelayan
untuk mengantarmu ketempatmu berasal?” Grace memandang Laya penuh harap.

“Hah? Kenapa? Kau tidak punya teman?” Laya bertanya yang dijawab Grace dengan gelengan.

Laya mengangguk perlahan, “Ohh kalau begitu ikut saja denganku ke desa! Disana banyak temanku,
kau mau berteman dengan mereka juga tidak?”

“Mau! Tapi.. aku tidak boleh pergi, aku harus diam di istana ini.” Grace menunduk lesu.

“Apa? Kalau begitu kapan kau boleh pergi? Sekarang saja yuk, ikut denganku.”

“Tidak bisa,”

Resolusi:

Laya tampak berpikir sejenak kemudian menggenggam tangan Putri Grace, “Kalau begitu aku saja
yang kesini! Apa aku boleh kesini lagi nanti?”

Putri Grace lantas mengangguk dengan semangat, “Tentu saja! Kau mau menemani aku bermain
disini?” Laya menjawab dengan anggukan.

“Kita berteman saja.” Ujar Laya, Grace yang mendengar itu langsung merasakan jutaan kupu-kupu
menyerbu perutnya dengan geli, karena untuk pertama kalinya ia memiliki teman.

“Kalau begitu, maukah kau menghadiri pesta istana malam ini??” Grace bertanya.

“Hmm baiklah, tapi aku tidak mau lewat sini lagi, babi hutan yang mengejar tadi benar-benar pintar
berlari.” Ia berkata sambil cengengesan yang mengundang gelak tawa Putri Grace.

Semenjak saat itu, setelah menghadiri pesta istana karena di undang langsung oleh Putri Grace, Laya
sering datang ke istana untuk menemani Putri Grace bermain agar Grace tidak lagi kesepian.

Mereka berdua berteman dengan baik, saling membantu dan melengkapi.

— TAMAT —

Anda mungkin juga menyukai