Anda di halaman 1dari 4

Nama : Maulana sidiq

Kelas : 1 G PGSD
Mata kuliah : Pendidikan jasmani dan
olahraga di sekolah dasar
Dospeng : Abdul Hakum, M.Pd.

RANGKUMAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH DASAR


Lembaga pendidikan diantaranya lembaga formal pembinaan anak masa kini dan masa
depan tujuannya untuk agar yang pertama siswa sehat dan unggul masa kini, dua SDM
bermutu masa depan dan yang ke tiga mencetak atlet elite masa depan
Ada tiga kategori masa pertumbuhan dan perkembangan anak diantaranya masa
pembentukan Pengetahuan dan Kecerdasan (Ranah Kognitif), masa internalisasi nilai-nilai
moral, sosial dan kultural (Ranah Afektif) dan terakhir masa pembelajaran gerak ketrampilan
dan pembentukan pola perilaku (Ranah Psikomotorik).
Konsep dasar pembinaan SDM
Konsep Sejahtera Paripurna yaitu konsep Sehat Organisasi Kesehatan Dunia yang
mengemukakan bahwa sehat adalah Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya
bebas dari Penyakit, Cacat ataupun Kelemahan. Sehat: modal dasar segala aktivitas
kehidupan. Pembinaan mutu SDM meliputi aspek Jasmani, aspek rohani dan aspek sosial.
Konsep Dasar Olahraga (Kesehatan) intra kurikuler di SD Padat gerak, menekankan kepada
pembelajaran dan pengayaan kemampuan koordinasi gerak Menggembirakan (bebas
stress) menjadi kebutuhan Siswa, Singkat dan adekuat (durasi 10-30 menit tanpa henti,
intensitas 65-80% DNM), Semua siswa harus berpartisipasi aktif dalam olahraga intra
kurikuler, tidak ada siswa yang hanya menjadi penonton, Menyehatkan masa kini dan
mempersiapkan SDM bermutu bagi masa depan, Membekali kemampuan koordinasi gerak
untuk menjadi Atlet elite bagi masa depan, Untuk SD tidak perlu ada pemisahan jenis
kelamin (Watson,1992), Olahraga Kesehatan: intensitas sedang, bukan olahraga berat.
Konsep pembelajaran olahraga di usia SD :
Kemampuan koordinasi: kemampuan dasar:
Pembelajaran dan Pelatihan

 Keterampilan gerak.
 keindahan gerak
 anaerobik dan aerobik
 gerakan berirama : tarian, senam aerobik, dsb .
Sehat dinamis.

 Gerak komplex: senam irama, pencak silat, karate, takwondo, dsb.Kebugaran


jasmani.
 Pembekalan Atlet dimasa depan.
 Intensitas sesuai untuk tujuan olahraga Kesehatan.
 Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri.
 Lembaga Pendidikan Umum Sekolah Dasar harus berfungsi sebagai Lembaga
Pelayanan Kesehatan lapangan, dalam rangka program pokok Meningkatkan
kualitas hidup anak masa kini, maupun mutu sumber daya manusia masa depan dan
atlet elite masa depan.
 Takaran olahraga kesehatan ibarat makan :
 Berhenti makan sebelum kenyang.
 Tidak makan dapat menjadi sakit.
 Kelebihan makan menundang penyakit.
 Jadi berolahragalah secukupnya, jangan tidak berolahraga karena kalau tidak
berolahraga mudah menjadi sakit, sebaliknya kalau berolahraga berlebihan dapat
menyebabkan sakit !
Makna dan misi pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan.

 Lembaga Pendidikan Lembaga formal pembinaan mutu sumber daya manusia


terpenting. Membina anak menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek
jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan
yang sesuai.
 Acuan tertinggi mutu SDM, SEHAT WHO: SDM yang Sejahtera jasmani, rohani dan
sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan.
Pendidikan jasmani + kegiatan jasmani untuk media pendidikan. Pendidikan adalah proses
pengembangan :

 Ranah Kognitif Pengetahuan


 Ranah Afektif :
 Sikap rohaniah meliputi : aspek mental, intelektual, dan spiritual.
 Sikap sosial yang sesuai dengan pengetahuan baru yang telah diperolehnya,
yang sesuai dengan norma sosial kehidupan masyarakat, yang diperoleh
melalui pendidikan jasmani.
 Ranah Psikomotor : Menerapkan dikegiatan sehari hari dengan ilmu baru
yang diperoleh dari pendidikan jasmani dan olahraga.
kegiatan jasmani untuk Pembelajaran dan Pelatihan jasmani kegiatan jasmani untuk
memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. Merupakan
pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani (sehat dinamis) sehat dikala
bergerak utk dpt memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari anak dalam
tugasnya sebagai siswa; yaitu memiliki tingkat Kebugaran Jasmani yang memadai dan
untuk mempersiapkan anak menjadi Atlet masa depan. Olahraga intra kurikuler adalah
Olahraga masal.
Olahraga masal: olahraga yang (dapat) dilakukan sejumlah besar orang secara bersamaan
atau beramai-ramai = olahraga masyarakat, hakekatnya adalah olahraga kesehatan: karena
tujuan utamanya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat, di samping dapat pula
untuk tujuan rekreasi dan sosialisasi.
Pendidikan jasmani dan olahraga intra kulikuler :

 Membina mutu sumber daya manusia seutuhnya untuk masa kini maupun untuk
masa depan, untuk mendapatkan manusia yang sehat / bugar seutuhnya atau
sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial sesuai rumusan sehat
WHO.
 Anak yang berolahraga dan terus berolahraga dalam cabang Olahraga pilihannya
(extra kurikuler), adalah atlet elite masa depan. Oleh karena itu para Pembina
Olahraga Anak dan khususnya para Guru pendidikan jasmani dan olahraga di
Sekolah, tidak boleh membuat anak menjadi frustrasi dalam berolahraga.
Ranah Afektif dan psikomotor dari pendidikan jasmani dan olahraga tidak dibahas terlalu
dalam.
Olahraga Kesehatan :

 Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik dalam kehidupan


sehari-hari, jadi bukan olahraga berat.
 Titik berat Olahraga (Kesehatan) intra kurikuler adalah: Pengembangan dan
pengayaan kemampuan koordinasi gerak dengan intensitas yang dapat merangsang
dan / atau memelihara derajat Kesehatan, untuk kebutuhan anak pada masa kini dan
mempersiapkan anak menjadi Atlet elite masa depan.
 Meningkatkan derajat kesehatan dinamis – sehat dengan kemampuan gerak yang
dapat memenuhi kebutuhan gerak sehari-hari dalam tugasnya sebagai siswa.
 Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), mudah,
murah, menggembirakan, massaal, fisiologis (manfaat & aman).

Kondisi pendidikan jasmani dan olahraga disekolah dasar saat ini.

 Waktu 3 x 45 menit dalam 1 minggu


 Sarana prasarana yang terbatas.
 Kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga pada saat ini berorientasi kepada
olahraga kecabangan :
1. Cenderung individu dan mengacu terhadap pencapaian prestasi.
2. Olahraga prestasi mahal dalam :
 Sarana prasarana.
 Waktu, perlu masa pelatihan yang panjang.
 Tenaga dan biaya.
Demi kenyataan masa kini dan harapan bagi masa depan:
1. Reposisis : pikir ulang apa perlunya pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah
dasar secara intra kulikuler .
Pendidikan jasmani dan olahraga perlu dikembangkan pada posisi dasar masa
depan :
 Kegiatan olahraga sebagai media pendidikan.
 Kegiatan olahraga sebagai alat pelatihan untuk memelihara dan
meningkatkan untuk menjadi atlet elite dan SDM yang bermutu di masa
depan.
2. Reorientasi : pikir ulang arah pembinaan pendidikan jasmani dan olahraga bagi
siswa sekolah dasar.
Pendidikan jasmani dan olahraga sebagai program kulikuler perlu ditinjau :
 Relevansinya dengan kebutuhan peserta didik
 Manfaat yang dihadapkan.
 Kondisi nyata persekolahan.
3. Reaktualisasi : pikir ulang apakah pendidikan jasmani dan olahraga sudah sesuai
dengan kebutuhan nyata.
Pendidikan jasmani dan olahraga di Sekolah dan Pondok Pesantren perlu
menekankan kembali reaktualisasi kepada konsep dasar Olahraga untuk tujuan
Pendidikan dan Kesehatan untuk masa kini dan Pendidikan dan Pengayaan
kemampuan koordinasi gerak untuk pembekalan menjadi Atlit elite dan SDM bermutu
di masa depan. Jatah waktu pertemuan 3 x 45 menit/minggu.
4. Revitalisasi : pikir ulang bagaimana cara melaksanakan pendidikan jasmani dan
olahraga di SD harus bersifat masal dan disajikan denan iklim yang
menggembirakan siswa, sehingga peserta didik merasa butuh berolahraga dan
selalu ingin berpartisipasi.
5. Kualitas petugas : keberhasilan sangat ditentukan oleh petugas serta
pemahamannya mengenai makna pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di
SD.
6. Kebutuhan : pendidikan jasmani dan olahraga di SD harus dirasakan sebagai
kebutuhan dan kenikmatan oleh peserta didik.
7. Olahraga prestasi : olahraga yang bersifat prestatif perlu dikembangkan sebagai
materi ekstra kulikuler sebagai pilihan untuk menyalurkan bakat dan minat peserta
didik terhadap suatu cabang olahraga.

PERTANYAAN.
1. Ada berapa kategori yang masa pertumbuhan dan perkembangan anak ? jelaskan !
2. Tindakan apa yang diambil agar dapat membangun SDM yang unggul dalam
pendidikan jasmani dan olahraga ?
3. Dengan cara apa pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga di SD dan pondok
pesantren agar efektif ?
4. Bagaimana kondisi pendidikan jasmani dan olahraga saat ini ?
5. Dengan cara apa saja agar kenyataan masa sekarang dapat diubah di masa
kemudian mengenai pendidikan jasmani dan olahraga ?

Anda mungkin juga menyukai