DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Latifah Asmul Fauziah (401220014)
2. Inaya Salsabila (401220007)
3. Muhammad Aditya Erlangga (401220022)
BAB I ............................................................................................................................ 4
BAB II........................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 7
3.2 Saran.................................................................................................................. 17
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur sudah selayaknya kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas
rahmat dan karunianya kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah mengenai
“Sejarah perkembangan dan dinamika Islam di Filipina (Mindanao Kesultanan Sulu
dan Myanmar Kasus Rohingya)” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun sebagai tugas mata kuliah Islam Peradaban Melayu. Dalam proses
penyusunan makalah ini banyak sekali rintangan dan kesulitan yang kami hadapi akan
tetapi dengan banyaknya bantuan yang diberikan dari berbagai pihak proses
penyusunan makalah ini menjadi cukup mudah sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses pembutan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
dan penyajian makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
hal tersebut besar harapan kami agar Dosen Pengampu Ibu Mina Zahara, M.A.
berkenan memberikan kritik serta saran yang membangun agar kesalahan kesalahan
yang kami buat bisa diperbaiki sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku tim penyusun
makalah ini dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
10
BAB II
PEMBAHASAN
Pada akhir dasawarsa abad ke – 14 ketika sisa – sisa kerajaan Sriwijaya yang
runtuh karena kalah dengan kerajaan Majapahit, banyak pangeran beserta pasukannya
yang melarikan diri ke daerah melayu sampai pada daerah Sulu kepulaunan Filipina.
Mereka yang mencoba ingin mendirikan sebuah kerajaan kembali di tanah pelarian
mendapat perlawanan dari kaum Islam pribumi. Versi lain menyebutkan bahwa mereka
mendapatkan sambutan baik dari kaum Islam pribumi. Salah seorang pangeran dari
Sriwijaya menikahi perempuan dari kaum Islam pribumi dan menjadi raja dari sebuah
kerajaan yaitu kerajaan Malaka. Ketika Malaka sedang berada dalam puncak
kejayaannya, Portugis datang melakukan ekspansi yang menyebabkan pusat
perekonomian Malaka jatuh ke tangan Portugis. Jatuhnya kerajaan mendorong Brunei
untuk dapat meningkatkan pusat perdagangan tanpa ada persaingan dari Malaka di
wilayah maritim melayu.
10
Lalu pada tahu 1520 jumlah pedagang dan saudagar Islam dari Kalimantan yang
tiba di Filipina meningkat. Banyak terjadi perkawinan campuran dengan masyarakat
lokal Filipina yang menjadikan lama – kelamaan Islam menjadi agama mayoritas di
Filipina. Pada waktu tersebut Manila telah menjadi kerajaan dan pusat pemerintahan
sebuah kerajaan Islam dibawah kepemimpinan Raja atau datu yang dulunya merupakan
keturunan dari Sultan Brunei.
Myanmar (dulu Burma) pada awalnya terbagi menjadi beberapa kerajaan. Hal
ini menimbulkan beberapa versi mengenai kedatangan Islam khususnya di dua daerah
bagian di Burma yakni, Pagan (Bagan) dan Arakan. Untuk mengetahui islamisasi di
Myanmar perlu melihat pada proses islamisasi di kedua daerah tersebut.
berhasil membuktikan bahwa bumi itu benar – benar bulat. Ketika setelah mendarat di
kepulauan Filipina, Magellan mendapat sambutan yang tidak baik dan penolakan oleh
penduduk Muslim lokal. Penyebsbnys adalah Magellan ikut campur dalam masalah
internal peperangan kaum dekat cebu. Magellan pun tewas oleh penduduk lokal.
Melalui upaya – upaya dan siasat Spanyol dalam melakukan Kristenisasi, Orang –
orang Spanyol melakukan pendekatan secara persuasif kepada penduduk Muslim lokal
dengan memberi imingan – imingan hadiah agar mau dengan apa yang diinginkan oleh
Spanyol. Namun usaha Spanyol tidak begitu saja dengan mudah dilaksanakan.
Terdapat perlawanan dari tiga kesultanan masing – masing daerah yaitu dari
Kesultanan Sulu, Maguindanao dan Buayan.
Motivasi dibalik peperangan ini adalah karena perbedaan agama. Para kolonila
Spanyol melakukan doktrin – doktrin terhadapat penduduk Islam pribumi dan membuat
sandiwara untuk menjelekkan orang Islam di mata luar. Para penduduk yang telah
terprovokasi dan berhasil diKristen kan oleh Spanyol menjadi sekutu Spanyol dan
mendiskriminasi kaum Islam pribumi yang masih loyal terhadap ke Islamannya.
Peperangan ini disebut perang Moro.
Setelah rezim Spanyol mengalami kemunduran ketika pasca perang Jepang dengan
sekutu Amerika, doktrin – doktrin yang diwariskan Spanyol masih berlanjut. Hal
tersebut mengakibatkan perpecahan dan lama kelamaan menjadikan kaum Islam
sebagai minoritas baru di tanahnya sendiri.
10
Pada tahun 1898 Amerika datang ke Filipina dengan tujuan ingin melakukan
perebutan penguasaan Filipina atas Spanyol. Lalu pemerintah Filipina dibawah
kepemimpinan Emillio Aguildo mencoba membantu orang – orang Islam dalam
mempertahankan Republik Filipina dari ancaman penguasaan Amerika. Namun
pemerintah Filipina tidak mendapatkan kepercayaan daari orang – orang Islam karena
bagaimanapun juga pemerintahan Filipina yang baru merupakan warisan dari rezim
pemerintahan Spanyol yang di masa lalu telah mereka perangi.
Tujuan mula Amerika sebelumnya adalah ingin menenangkan situasi konflik yang
terjadi di Filipina. Namun ketika dilapangan semuanya berbeda dari tujuan awalnya.
Amerika mengirimkan pasukannya untuk melawan orang – orang Islam. Para dari Datu
dari berbagai kesultanan sempat melakukan perlawanan oleh Amerika, namun ketidak
imbangan senjata yang menyebabkan pasukan Islam kalah dari Amerika, karena
Amerika mempunyai banyak senjata – senjata baru yang digunakan untuk perang dunia
pertama. Sistem kolonial yang dijalankan Amerika tidak seketat apa yang dijalankan
oleh Spanyol dulu. Amerika masih membolehkan orang – orang Islam dalam
menjalankan ritual agamanya dan tidak melakukan pemaksaan walaupun beberapa
orang Amerika masih beranggapan stereotip kepada kaum Islam.
tangan dalam menangani kasus ini. Pasca peristiwa tersebut para pelaku menjalani
persidangan, namun banyak pengakuan – pengakuan yang telah dimanipulasi
kebenarannya.
Pada bulan Juni tercetus sebuah pembunuhan – pembunuhan di sebuah desa
Barrio Cotabato utara. Para orang tua, pemuda – pemuda, hingga perempuan dan anak
– anak dikumpulkan didalam Masjid yang agak luas lalu satu persatu mereka ditembak
i oleh tentara Ilaga. Faktor – faktor penyebabnya masih belum jelas. Timbul lah
pertanyaan besar dari berbagai kalangan khususnya golangan Islam, mengapa jika para
gerombolan tentara Ilaga menyerang orang – orang Islam kepolisian lamban dalam
menindak dan mencoba mencegah agar insiden tidak terjadi. Namun sebaliknya jika
kelompok – kelompok Islam ingin mengadakan serangan – serangan balasan mereka
selalu dihadang oleh pasukan pemerintahan Republik Filipina dan kepolisian akan
segera bertindak jika yang memulai peperangan dari kelompok Islam. Pemimpin –
pemimpin Islam menyimpulkan bahwa terjadi persekongkolan antara pemerintah,
politisi Kristen dan perwira – perwira tinggi kepolisian maupun angkatan tentara.
Tekanan pemerintahan Marcos menyebabkan munculnya berbagai gerakan
perjuangan bangsa Moro, seperti Muslim Independent Movement (MIM) pada tahun
1971. Karena perbedaan visi dan orientasi perjuangan, MNL (Moro National
Liberation) yang tadinya diharapkan menjadi induk gerakan pembebasan bangsa
Moro-akhirnya pecah. Dari sini muncul dua kelompok, yakni kelompok nasionalis-
sekuler pimpinan Nur Misuari yang mendirikan Moro National Liberation Front
(MNLF) dan kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang dipimpin oleh
Hashim Salamat. Dalam perjalanannya MNLF pun akhirnya terpecah lagi dengan
munculnya kelompok MNLF Reformis di bawah pimpinan Dimas Pundato (1981) dan
kelompok Abu Sayyaf di bawah pimpinan Abdulrazaq Janjalani (1993).
Perjuangan MNLF mulai menonjol setelah presiden Ferdinant Marcos
memberlakukan Hukum keadaan Darurat pada 2 September 1972 yang diikuti oleh
upaya militer, yakni pelucutan senjata kaum Moro. Akibatnya, konflikpun semakin
meningkat antara pihak Moro dan pemerintah antara tahun 1973-1976. Pada tahun
1974 komite pusat MNLF mengeluarkan manifesto yang menuntut berdirinya
11
Dari sinilah kita dapat melihat perbedaan antara kebudayaan Islam di Arab dan
kebudayaan Islam di Dunia Melayu. Begitu juga dengan wilayah-wilayah kebudayaan
Islam Turki atau Rusia yang mempunyai karakter dan perbedaan masing-masing yang
cukup distingtif. Perbedaan realitas empiris agama tersebut disebabkan oleh adanya
apa yang disebut dengan tradition culture, dimana tradisi kebudayaan Melayu berbeda
dengan budaya Arab. Hal ini menurut Jamhari menggambarkan bahwa keberadaan
agama tidak lepas dari pengaruh realitas di sekelilingnya. Ia menambahkan: Seringkali
praktik-praktik keagamaan pada suatu masyarakat dikembangkan dari doktrin ajaran
agama dan kemudian disesuaikan dengan lingkungan budaya.
Pertemuan antara doktrin agama dan realitas budaya terlihat sangat jelas dalam
praktik ritual agama. Dalam Islam misalnya, perayaan idul fitri di Indonesia yang
dirayakan dengan tradisi sungkeman, bersilaturrahmi kepada yang lebih tua adalah
sebuah bukti keterpautan antara nilai agama dan kebudayaan. Pertautan antara agama
dan realitas budaya dimungkinkan terjadi karena agama tidak berada dalam realitas
yang vakum – selalu original. Mingingkari keterpautan agama dan realitas budaya
berarti mengingkari realitas agama sendiri yang selalu berhubungan dengan manusia
yang pasti dilingkari oleh budayanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas maka dapat
diitarik kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Letak negara Filipina sebagai negara kepulauan menjadikan negara ini sebagai
tempat strategis bagi jalur perdagangan dunia. Berbagai negara melakukan
perdaganan maupun ekspansi ke luar negaranya demi mendapatkan apa yan
diinginkan. Dari abad ke – 9 sampai dengan abad ke – 16 perdagangan seluruhnya
hampir di pegang oleh orang – orang Islam. Pada abad ke – 13 pedagang –
pedagang Islam menjadikan kepulauan Filipina sebagai tempat persinggahan ketika
akan berlayar ke negara China.
b. Myanmar (dulu Burma) pada awalnya terbagi menjadi beberapa kerajaan. Hal ini
menimbulkan beberapa versi mengenai kedatangan Islam khususnya di dua daerah
bagian di Burma yakni, Pagan (Bagan) dan Arakan. Untuk mengetahui islamisasi
di Myanmar perlu melihat pada proses islamisasi di kedua daerah tersebut
c. Pada tahun 1521 penjelajah Portugis yaitu Ferdinand Magellan bersama para
awaknya telah tiba di kepulauan Filipina dibawah perintah oleh Raja Castille.
Magellan berhasil membuktikan bahwa bumi itu benar – benar bulat. Ketika setelah
mendarat di kepulauan Filipina, Magellan mendapat sambutan yang tidak baik dan
penolakan oleh penduduk Muslim lokal. Penyebsbnys adalah Magellan ikut
campur dalam masalah internal peperangan kaum dekat cebu. Magellan pun tewas
oleh penduduk lokal.
d. Islam di Dunia Melayu (Asia Tenggara) diakui sebagai salah satu wilayah
kebudayaan yang cukup berpengaruh dari tujuh wilayah kebudayaan yang ada di
dunia. Enam wilayah kebudayaan Islam lainnya adalah wilayah kebudayaan Islam-
Arab , Islam Persia, Islam-Turki dengan beberapa wilayah strategis di Eropa Timur
seperti Bosnia, Kosovo dan daerah sekitarnya, Islam Afrika, Islam anak Benua
India, dan terakhir adalah wilayah peradaban Islam yang disebut sebagai Western
Hemisphere (wilayah kebudayaan Islam di Dunia Barat
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.
13
DAFTAR PUSTAKA
13