Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

STUDI KAWASAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU : SHEILA FAKHRIA, M.H

KELOMPOK 2 :

1. YOGI KURNIAWAN 931112918


2. MUHAMMAD FAJAR 931113118
3. DWI PUJI IMAM WAHYU WIBOWO 931114318
4. SALSABILA ANNISA ROHMAH 931149178
5. DESI ERIK ERMAWATI 931115518
6. PUTRI CHONELA RENDA OCTAVIA 931115718

JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI 2018/2019
Jl. Sunan Ampel No. 7 Ngronggo Kediri 64127 Tlp; (0354)689282 Fax; (0354)686564.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................ i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. ................................................................................................................... 3
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Daftar Pustaka ........................................................................................... 14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan keadaan sehat wal afiyat. Amin.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW manusia utama yang menjadi panutan setiap insan di dunia, yang menjadi pembawa
Al-Qur’an untuk menjadi rahmad bagi semesta alam.

Dengan mengucap syukur atas pertolongan dan karunia-Nyalah, makalah tentang “


Islam di Berbagai Kawasan Asia Tenggara dan Eropa ” dapat kami selesaikan. Makalah ini
kami perbuat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Study Islam. Semoga
makalah yang kami buat ini dapat menjadi bahan yang berguna untuk pembelajaran.

Kami memohon maaf atas sagala kekurangan maupun kelebihan didalam makalah yang
kami sajikan ini. Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kediri, September 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asia tenggara adalah sebuah kawasan di benua asia bagian tenggara kawasan ini
mencakup indochina dan semenanjung malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia tenggara
berbatasan dengan RRC disebelah utara , samudra pasifik di timur, samudra hindia diselatan
dan samudra hindia , benggala dan anak benua india dibarat . Asia tenggara biasa dipilah
dalam dua kelompok yaitu : asia tenggara daratan (ATD) yang meliputi : kamboja, laos,
myanmar, thailand, vietnam dan asia tenggara maritim (ATM), yang meliputi: brunei,
filipina, indonesia, malasya, singapura, timur leste.dan di eropa pernah juga mengalami
puncak kejayaan ilsam dan pusat study di seluruh dunia

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiman proses datangnya islam di Asia Tenggara dan Eropa


2. Bagaimana keadaan umat muslim di Asia Tenggara dan Eropa

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui proses datangnya islam di Asia Tenggara dan Eropa


2. Untuk mengetahui dan memahami tentang keadaan umat muslim di Asia Tenggara
dan Eropa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses masuknya islam di Asia Tenggara.

Kehadiran Para Pedagang Muslim (7 – 12 M) Fase ini diyakini sebagai fase permulaan
dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial
budaya antara pendatang muslim dengan penduduk setempat. Pada fase pertama ini, tidak
ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas
mengenai hal ini baru diperoleh jauh hari kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7
H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara
pedagang muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih menjadi
muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan. Walaupun di Leran, Gresik, terdapat sebuah batu
nisan bertuliskan. Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M, namun dari
bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke-16 M seperti yang
ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan berupa do’a-do’a kepada Allah.

Terbentuknya Kerajaan Islam (13 – 16 M). Pada fase kedua ini, Islam semakin
tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam.
Pada akhir abad ke-13, kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia
merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan
Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka
di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M), yang merupakan sultan
keenam Kerajaan Malaka, telah membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera
dan Semenanjung Malaka. Adapun di bagian lain, khususnya di Jawa, saat itu sudah
memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok masyarakat muslim, terutama di pesisir
utara.
B. Proses masuknya islam di Eropa.

Agama Kristen mulai bersinar di Eropa ketika pada tahun 313 M1.1 Islam masuk ke Eropa
pada tahun 705-715 M, melalui Negara Spanyol, namun sebelum Islam masuk ke Spanyol,
Islam terlebih dulu menguasai Afrika Utara. Afrika merupakan batu loncatan umat Islam
untuk masuk ke Spanyol dan menyebar luaskan Agama Islam. Masuknya Islam melalui
Spanyol dan menyebar ke Eropa pada masa itu membuat perekonomian, sosial, budaya,
maupun pendidikan di Eropa berkembang pesat.2

Islam mulai masuk ke Eropa sudah dimulai dari berabad-abad yang lalu. Semua itu di
awali oleh penaklukan negara Andalusia pada tahun 756 M – 1492 M di Semenanjung Iberia.
Kemudian berlanjut melalui Sisilia serta penaklukan wilayah Balkan yang dilakukan oleh
kekhalifahan Utsmaniyyah. Kehadiran dan perkembangan Islam di Eropa kemudian berlanjut
dari imigrasi besar-besaran umat Islam yang berada di negara-negara Islam menuju Eropa
setelah selesai Perang Dunia Kedua. Umat muslim mulai memasuki benua Eropa sejak
adanya permintaan bantuan kepada Musa bin Nushair yang waktu itu menjabat Gubernur
Afrika Utara oleh seorang bangsawan. Gothia Barat bernama Graf Yulian yang sedang
berkuasa di Geuta Afrika Utara. Waktu itu dia meminta bantuan agar Gubernur bisa
membantu keluarga “Witiza” yang sedang menghadapi konflik dengan tentara roderik yang
waktu itu memberontak merebut singgasana keluarga “Witiza” pada tahun 710 M.3

C. Kondisi umat islam di Asia Tenggara

Diera globalisasi yang ditandai dengan globalsasi ekonomi menampilkan Asia sebagai
sebuah pasar kuat. Komunikasi massa juga telah memacu penemuan kembali islam Asia
Tenggara. Baik secara kultural maupun ekonomi. Pada saat dunia Arab dibayang – bayangi

1Adian Husaini. 2005. Wajah Peradaban Barat. Jakarta : Gema Insani, hal 192
2PPME Netherlands, Sejarah Peradaban Islam di Spanyol (Andalusia) dan Pengaruhnya Terhadap Renaisans di
Eropa,2011,
3 Sejarah masuknya islam, https://semuapasti.wordpress.com/2013/03/17/sejarah-masuknya-islam-di-dunia/ diakses tanggal

11 maret 2016
kepentingan srategis minyak dan ledakan politik Asia Barat, Malaysia dan Indonesia muncul
sebagai pemain penting dalam kepemimpinan dunia islam, pertumbuhan ekonomi manusia,
politik muslim dan pluralisme mengubur strereotipe negatif yang ditampilkan oleh peristiwa
dan revolusi Iran sampai perang sipil Aljazair. Ketika dunia memandang islam tidak cocok
dengan abad modern karena dinilai mengajarkan terorisme dan radikalisme, maka islam di
Asia Tenggara melihatkan alternatif-alternatifnya.4

Islam di Asia Tenggara jauh lebih multi-religius, multikultural, moderat, dan pluralistik.
Di Asia Tenggara terdapat dinamisme, kesejahteraan, dan pertumbuhan yang nampaknya
tidak terdapat di kawasan Asia Barat. Para intelektual muslim memainkan peranannya yang
lebih besar dalam membangun Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia peran islam sudah
semakin transparan dalam lanskap politik dan institusi, dalam pemerintahan sampai ke LSM.
Para sarjana dan propesional sedang memformulasikan suatu bentuk pemikiran kreatif
tentang pembaruan keagamaan, soasial, demokratisasi, pluralisme dan hak-hak perempuan
dalam dunia islam.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia di gabung dengan profil Internasional Perdana Menteri


Mahatir Mohammad dan mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyedot perhatian
Dunia. Malaysia adalah sebentuk jawaban islam juga tidak pernah konflik dengan Barat.
Malaysia dengan terang-terangan menegaskan identitas keislamannya namun pada saat yang
sama mempromosikan pluralisme.5

Jika hendak memetakan karakteristik islam yang berkembang di Asia Tenggara, kususnya
di dunia Melayu, maka terdapat empat kategori, pertama, pluralis. Fakta sejarah memang
mencatat bahwa budaya islam Melayu dari segi keagamaannya, secara fiqih yang menonjol
adalah mahdzab syafi’i dan secara teologis adalah asyiari. Namun, pada perkembangan
kontemporer pada era globalisasi ini, di mana berbagai aliran dapat masuk dan berkembang
pesat, maka Dunia Melayu semakin menonjolkan plurarisme keagamaan. Kedua, toleran. Di
samping kebudayaan orang Melayu sendiri yang menonjolkan budaya toleransi yang kuat,
penyebaran islam di Bumi Melayu tidak pernah mengenal model “Fundamintalisme” islam.
Fundamintalisme tersebut hanya terjadi sekali ketika gerakan paderi muncul di Sumatra Barat

4 John L. Esposito, ‘’Gilian Islam Asia Tenggara:Sukses yang Dapat Memimpin Kebangkitan Dunia Islam ‘’, dalam
Moeflich Hasbullah (Editor), Asia Tenggara Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam , (Bandung:FOKUSMEDIA,2003), hlm .
111.
5
Ibid, hlm. 112.
dengan menempu jalan kekerasan. Fundamintalisme juga muncul belakangan ini namun
sudah banyak ditentang oleh arus utama yang lebih representatif. Ketiga moderat. Islam yang
tumbuh di Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang lebih moderat, toleran, dan bersikap
baik dengan para pengusaha. Berbeda sekali dengan perkembangan islam di Timur Tengah
yang lebih opresif terhadap lawan politiknya. Idiologi politik Indonesia dan Malaysia adalah
idiologi yang sangat relefan dengan ajaran islam. Idiologi Pancasila di Indonesia dinilai
sudah sesuai dengan islam sehingga tidak perlu ditentang dengan kekerasan. Bahkan di
Malaysia, islam itu di anggap agama seni sehingga persoalan idiologis tidak akan pernah
menjurus pada konflik kekerasan.6

6
Azyumardi Azra, ‘’Kebangkitan Islam akan Muncul dari Melayu,’’dalam Moeflich Hasbullah (Editor), Asia
Tenggara Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam, (Bandung:FOKUSMEDIA,2003), hlm. 116-118.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di perkembangan umat muslim di Asia Tenggara dan Eropa proses masuknya islam itu
mempengaruhi berbagai peranan terhadap masyarakat ataupun perekonomian dikarenakan
pada saat islam memasuki kawasan Asia Tenggara islam memiliki kekuasaan yang cukup
lama .Kondisi islam juga memiliki karateristik yang sangat bepengaruh dengan
perkembangan. Dan saat islam memasuki kawasan Eropa islam mendapati sebuah masalah
dikarenakan islam bukan agama yang memasuki kawasan Eropa , tetapi setelah perang dunia
2 islam dapat masuk ke kawasan Eropa dengan bantuan dari seorang yang menjabat menjadi
gubernur di Afrika Utara oleh seorang bangsawan karena terjai konflik tentara rederik.

Anda mungkin juga menyukai