Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok 5:

1. Eggy Replan Pane F1D122008


2. Afkhan Dwi Anggara F1D122010
3. Cindi F1D122014
4. Yumna Jundy Nasution F1D122024
5. Rizky Ramadhan F1D122048

KAJIAN LITERATUR
1. Hukum Puasa Ramadan
Hukum puasa Ramadan adalah fardhu‘ain atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
setiap muslim yang telah mencapai usia baligh, berakal sehat, dan mampu
melaksanakannya. Hal ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran seperti dalam Surah
Al-Baqarah ayat 183-185 dan Surah Al-Maidah ayat 89.
2. Dasar Wajib Puasa
Dasar wajib puasa adalah syariat Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. Hal
ini didasarkan pada Al-Quran, Sunnah, Ijma' atau kesepakatan para ulama, dan Qiyas atau
analogi.
3. Keutamaan Puasa
Puasa Ramadan memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat mendekatkan diri
kepada Allah, memperkuat iman, mendapatkan pahala yang besar, meningkatkan
ketakwaan, serta memperoleh kesehatan fisik dan mental.
4. Hikmah Disyariatkannya Puasa
Hikmah disyariatkannya puasa antara lain adalah untuk meningkatkan kesadaran dan
ketakwaan kepada Allah, memperkuat keimanan, meningkatkan rasa empati kepada
sesama, mengontrol diri dari hawa nafsu dan keinginan duniawi, serta untuk menjaga
kesehatan fisik dan mental.
5. Rukun dan Syarat Sah Puasa
Rukun puasa terdiri dari niat, menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri
dari fajar hingga terbenam matahari, serta menjaga lisan dan anggota tubuh dari hal-hal
yang dapat merusak puasa. Sedangkan syarat sah puasa antara lain adalah beragama
Islam, baligh, berakal sehat, mampu melaksanakan puasa, serta tidak dalam kondisi haid,
nifas, atau sakit yang memerlukan pengobatan.
6. Penentuan awal dan akhir bulan Ramadan, metode Hisab dan Rukyat
Penentuan awal dan akhir bulan Ramadan dapat dilakukan dengan metode hisab atau
perhitungan matematis, atau dengan metode rukyat atau pengamatan hilal atau bulan
sabit. Kedua metode ini diakui oleh ulama, namun tergantung pada kondisi wilayah
masing-masing.
7. Qadha dan Fidyah
Qadha adalah mengganti puasa yang tidak dilaksanakan pada bulan Ramadan karena
alasan tertentu, sedangkan fidyah adalah membayar pengganti puasa yang tidak dapat
dilaksanakan karena alasan kesehatan atau usia yang sudah lanjut.

Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Negara


1. Indonesia
Di Indonesia, tradisi menyambut bulan Ramadan diawali dengan adanya petang-petang
sebelum Ramadan yang biasanya diadakan di masjid dan musholla, di mana masyarakat
berkumpul untuk bersilaturahmi dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama umat Islam.
Selain itu, di beberapa daerah di Indonesia juga terdapat tradisi Padusan, yaitu mandi bersama
di sumber mata air yang diyakini memiliki khasiat untuk membersihkan diri dari dosa.
Selama bulan Ramadan, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk membaca Al-
Quran secara berjamaah di masjid atau musholla dan mengadakan pengajian untuk
meningkatkan pengetahuan agama dan keimanan. Di malam takbiran, masyarakat Indonesia
juga mengadakan pawai kembang api sebagai tanda merayakan datangnya hari raya Idul Fitri.
2. Arab Saudi (Mekah)
Mekah adalah kota suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Menyambut bulan Ramadan,
Mekah menjadi destinasi wisata religi bagi umat Islam dari seluruh dunia. Setiap tahunnya,
ribuan jemaah memadati Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah umrah dan berpuasa di
bulan Ramadan. Selama bulan Ramadan, tradisi yang paling populer di Mekah adalah tadarus
Al-Quran, yaitu membaca dan mempelajari Al-Quran secara bersama-sama di Masjidil Haram
dan Masjid Nabawi. Selain itu, jemaah umrah juga mengadakan berbagai acara untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, seperti pengajian, tausiyah, dan doa bersama.
Setiap malamnya, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dipadati oleh jemaah yang ingin
mendengarkan khotbah dan shalat Tarawih di sana. Selain itu, di sekitar Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi, terdapat banyak penjual makanan dan minuman khas Ramadan seperti kurma,
laban, dan samosa.
3. Madinah
Madinah adalah kota kedua suci bagi umat Islam setelah Mekah. Di bulan Ramadan,
Madinah juga menjadi tujuan wisata religi bagi umat Islam dari seluruh dunia. Tradisi yang
paling populer di Madinah selama bulan Ramadan adalah berziarah ke makam Rasulullah
SAW di Masjid Nabawi dan melakukan shalat Tarawih di sana.
Selama bulan Ramadan, di Masjid Nabawi diselenggarakan berbagai kegiatan keagamaan
seperti tadarus Al-Quran, pengajian, dan tausiyah. Selain itu, di sekitar Masjid Nabawi juga
terdapat bazaar yang menjual makanan dan minuman khas Ramadan seperti kurma, laban, dan
kue-kue tradisional. Di Madinah, tradisi yang unik adalah berbuka puasa di Mesjid Quba,
mesjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Mesjid ini menjadi destinasi
wisata religi bagi umat Islam yang berkunjung ke Madinah selama bulan Ramadan.
4. Malaysia
Di Malaysia, tradisi menyambut bulan Ramadan dimulai dengan adanya bazar Ramadan
atau pasar malam yang menjual makanan dan minuman khas Ramadan seperti bubur lambuk,
lemang, dodol, dan kurma. Bazar Ramadan ini biasanya dibuka di sepanjang jalan atau di
depan masjid dan dijadikan sebagai tempat berkumpulnya warga setempat untuk membeli
makanan dan minuman buka puasa. Selain itu, di beberapa daerah di Malaysia juga terdapat
tradisi tadarus Al-Quran, yaitu membaca Al-Quran secara bersama-sama di masjid atau di
rumah-rumah warga.
Selama bulan Ramadan, masyarakat Malaysia memiliki kebiasaan untuk mengadakan
sahur bersama di masjid atau di rumah-rumah warga dan melakukan shalat Tarawih secara
berjamaah di masjid atau surau. Di hari-hari terakhir Ramadan, masyarakat Malaysia juga
mengadakan pawai kembang api sebagai tanda merayakan datangnya hari raya Idul Fitri.
5. Filipina
Di Filipina, tradisi menyambut bulan Ramadan dimulai dengan adanya pengumuman awal
puasa di radio dan televisi. Selain itu, masyarakat Filipina juga mengadakan bazaar Ramadan
di tempat-tempat umum untuk menjual makanan dan minuman khas Ramadan seperti bubur
lambuk, sate, dan kue-kue tradisional. Tradisi selama bulan Ramadan di Filipina juga meliputi
pengajian, tadarus Al-Quran, dan pawai kembang api pada malam takbiran. Selama bulan
Ramadan, masyarakat Filipina memiliki kebiasaan untuk memperbanyak amalan ibadah
seperti shalat Tarawih dan membaca Al-Quran. Di malam takbiran, masyarakat Filipina juga
mengadakan pawai kembang api sebagai tanda merayakan datangnya hari raya Idul Fitri.

Secara keseluruhan, tradisi menyambut bulan Ramadan di kelima negara ini didominasi oleh
kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Quran, pengajian, tausiyah, dan shalat Tarawih. Selain itu,
di sekitar masjid-masjid di sana, terdapat bazaar dan penjual makanan dan minuman khas
Ramadan yang menjadi tempat berkumpulnya jemaah untuk berbuka dan berbelanja.

Anda mungkin juga menyukai