Anda di halaman 1dari 14

NAVIGASI DARAT

OLEH:
AHMAD FIQIH GHIFFARI
(APUT)
XXXIV

MAHASISWA PENCINTA LINGKUNGAN HIDUP SELARAS


SINTALARAS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
A. SEJARAH NAVIGASI DARAT
Pada tahun 4000 SM: Dead Reckoning dan Navigasi Bintang,
Navigasi pertama kali dikembangkan di India dan Mesir. Petunjuk-
petunjuk yang menonjol dan garis pantai yang di kombinasikan dengan
parameter lain seperti arus, kedalaman, angin, kecepatan dan posisi
matahari.
Pada tahun 1000 SM: Orang Eropa pertama di Amerika Utara,
Leif Eriksson dari Islandia menjadi orang Eropa pertama yang berlayar
ke Amerika Utara dengan panduan navigasi bintang.
Pada tahun 1200, Kompas pertama kali muncul di Eropa. Tidak
jelas apakah teknologi ini merupakan penemuan sendiri atau di impor
dari Cina. Diantara tahun 1400 sampai 1500, Navigasi berdasarkan
bintang, menggunakan Astrolabe dan Jakob Staff garis Latitude dapat
ditentukan dengan tepat, namun posisi dalam arah Timur-Barat
(Longitude) hanya dapat diprediksi saja.
Selain itu Pada tahun 1420, Navigasi menjadi ilmu pengetahuan,
heinrich the sailor, anggota keluarga kerajaan Portugis, berkontribusi
dalam pendirian Escola Nautica. Sekolah pelaut pertama di Eropa.Pada
tahun 1731, John Hadley asal inggris, menemukan Octant yang
merupakan penerus lansung Sextant. Penentu garis Latitude dapat
memprediksi beberapa kilometer lebih akurat.
Pada tahun 1990: Sistem Navigasi Mobile dimulai Mitsubishi dan
Pioneer secara terpisah memperkenalkan navigasi GPS pertama di
dunia untuk mobil. Pada tahun 2001: Dimulailah proyek “GALILEO”, Uni
Eropa berencana membangun sebuah sistem navigasi satelit sendiri
yang bakal selesai pada tahun 2013. Sistem yang disebut “Galileo” ini
sangat kompatibel dengan GPS.
Catatan pertama tentang penggunaan teknik navigasi untuk
pendakian adalah ketika dilakukan pendakian gunung pertama di dunia
yang tercatat adalah oleh Antoine de Ville tahun 1942,
bendaharawan Raja Karel VIII dari Perancis, yang juga sempat
bermalam selama tiga hari di puncak Mount Arguille Dauphine (2064m)
dekat Grenoble. Laporan berisi lengkap dan terperinci mengenai jalur
pendakiannya.

1
Bahkan Edward Whimper, pemimpin pendakian paling tragisdi
puncak Matterhon (4406m) di Alpen Pennina antara Swis dan Italia
tahun 1869 juga mencatat sketsa-sketsa jalur menuju puncaknya, lalu
melakukan survey beberapa kemungkinan sebelum kemudian
ber”ziarah” ke puncaknya.
Ini membuktikan betapa akrabnya hubungan olahraga alam bebas
dengan kemampuan navigasi khususnya di darat. Kemudian juga
kejadian-kejadian hilangnya pendaki muda di Indonesia, yang
kebanyakan terlalu meremehkan kemampuan ilmu medan.
Perkembangan selanjutnya navigasi darat sudah diperlombakan,
sehingga bukan hanya berfungsi menjadi suatu “penjelajahan daerah
baru”, tetapi juga dapat seperti olahraga lainnya, misalnya Orienteering.
Permainan ini untuk melatih dan meningkatkan kemampuan navigasi
darat dan ketepatan dalam mengambil keputusan.
Kompetisi orienteering juga sering dilakukan sebagai lomba
berskala internasional, dan di Amerika Serikat dan Kanada sudah
menjadi hal yang biasa mulai diperlombakan tahun 1966. Di Indonesia
baru tahun 1990, kompetisi orienteering ini diselenggarakan oleh
Wanadri komisariat ITB yang masih ditujukan untuk kalangan
Mahasiswa dan Umum.
Untuk mengantisipasi makin meningkatnya pendakian di gunung-
gunung tropis di Indonesia dan juga dengan berkembangnya olahraga
orienteering ini, maka perlu sekali dikenali teknik-teknik dalam navigasi
darat ini lebih baik.

2
B. PENGERTIAN NAVIGASI DARAT
Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas Navis;
artinya perahu/kapal sedangkan Ageke; berarti mengarahkan. Namun
kata Navigasi tidak dapat berdiri sendiri, misalnya yang berhubungan
dengan pesawat terbang, mulanya dinamakan Aeronavigation berasal
dari Air Navigation. Kemudian istilah ini juga disingkat dalam buku-buku
petunjuk Navigasi Udara menjadi Navigasi.
Karena dikhawatirkan terjadi salah pengertian dan pemahaman,
maka diperlukan suatu istilah yang membatasi atau bersifat khas, maka
kata Navigasi ditambahkan kata berikutnya contoh: Navigasi Darat,
Navigasi Laut. Jika peta kompas yang digunakan medannya di darat
maka disebut Navigasi Darat. Begitupun Navigasi Laut ataupun
Navigasi Udara. Semuanya mempunyai cara dan sifat yang spesifik.
Tentu saja baik dipelajari secara bertahap, paling tidak minimal
Navigasi Darat dikuasai. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan, pengertian navigasi adalah suatu teknik untuk
menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat,
sedangkan personil yang melaksanakan disebut sebagai navigator.

C. PERANGKAT NAVIGASI DARAT


a. Peta
1) Pengertian peta
Dalam 2 (dua) dimensi pada bidang datar dengan metode
perbandingan tertentu atau peta sendiri merupakan sebuah gambaran
suatu daerah yang dapat dibayangkan seolah-olah kita melihat daerah
tersebut dari udara.
2) Macam-macam peta
a. Peta Umum disebut juga (General Purpose Map) Peta yang dimaksud
disini adalah peta yang menunjukan informasi seperti benua, sungai,
kota, serta penampakan fisik lainnya. Tentu saja karena peta ini
meliputi daerah yang luas, maka skala yang digunakan kecil. Yang
termasuk dalam peta ini adalah:

3
 Peta Dunia (peta di dalam atlas yang menggambarkan benua-benua
atau negara-negara di dunia). Untuk peta dunia mempunyai ukuran
1x2m² dan biasa dipajang di dinding sekolah atau kantor. Peta ini
mempunyai skala 1:16.000.000.
 Peta Topografi
 Peta Transportasi/navigasi udara
 Peta jalan
b. Peta Tematik (Special Purpose Map) Peta yang menunjukan atau
menekankan sejumlah atau suatu tema tertentu misalnya: Peta curah
hujan, Peta cuaca, Peta distribusi penduduk, dan lain-lain. Tentunya
karena disini yang akan lebih banyak dibahas adalah peta daratan yang
biasa digunakan oleh Pramuka, Pencinta Alam atau apa saja yang
melakukan perjalanan di alam bebas. Pengetahuan tentang peta
daratan akan sangat bermanfaat. Sebagai tambahan pengetahuan kita
pelajari beberapa jenis peta daratan yang ada dalam dunia kemiliteran.
 Peta Ikthisar/peta strategi Mempunyai skala 1:450.000 digunakan untuk
keperluan milter
 PetaTopografi Mempunyai skala 1:200.000 dibuat dengan perhitungan
ilmu pasti. Peta topografi mempunyai skala 1:50.000 ini merupakan
peta dasar yang digunakan oleh pasukan infantri. Peta dengan skala
1:25.000 adalah peta dasar yang digunakan oleh pasukan altileri. Para
pengembara, Pendaki gunung, ataupun Pramuka menggunakan peta
jenis ini. Pada wilayah yang berbeda derajat lintang selatan dan bujur
timur dapat berubah ini disebabkan oleh letak astronomis, semisal
Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa yang tentunya akan membagi
derajat bagian lintang utara dan lintang selatan, dan garis khatulistiwa
sendiri ditandai dengan 0o.
 Peta Bagan (dibuat oleh jawatan/dinas Topografi) Skala yang
digunakan 1:200.000 dibuat tidak berdasarkan ilmu pasti. Keterangan
yang diperoleh dari Geolog-geolog, Pendeta, Pengembara, Pemburu,
dan lain-lain. Peta bagan (yang dibuat sendiri) Gambar medan dibuat
dengan coretan-coretan tidak menggunakan perhitungan ilmu pasti dan
tentu saja kurang akurat daripada bagian yang dibuat oleh jawatan
topografi. Peta bagan banyak dilakukan oleh para Pramuka sebagai
pengembara lokasi perkemahan, ataupun perlombaan kecakapan
kepramukaan. Kalangan pencinta alam, pengembara biasanya

4
menggunakan peta-peta bagan untuk melengkapi laporan perjalanan
yang dilakukan.
 Panorama gambar medan secara perspektif, merupakan suatu
pemandangan 3 (tiga) dimensi dan baik sekali untuk memperjelas
keadaan medan sebenarnya. Di militer bagan panorama digunakan
untuk pasukan artileri, para Pencinta alam atau Pendaki gunung
menggunakan bagan panorama untuk mempelajari route
pendakian/pemanjatan dinding tebing. Bagan panorama ini juga banyak
digunakan sebagai bahan simulasi untuk memperjelas pemantauan
peta kompas.

Garis Paralel dan Meridian Pada Peta: Bumi kita ini berbentuk elips
(lonjong), telah dibuat sistem jaring berdasarkan garis khayal yang
menembus bumi dari kutub utara ke kutub selatan. Semua ini terdiri atas
sejumlah lingkaran yang melintang (paralel) yang membujur (meridian).
Garis paralel membagi bumi menjadi bagian utara (lintang utara) dan bumi
bagian selatan (lintang selatan) dan garis khatulistiwa sebagai porosnya.
Garis meridian membagi bumi menjadi bumi bagian timur (bujur timur) dan
bumi bagian barat (bujur barat).sebagian besar meridian 0º adalah garis
yang melintasi kota green which.Garis paralel dan garis meridian ini
dinyatakan dalam derajat.
ditulis 1º= 60’-1’= 60”
dibaca 1 derajat= 60 menit dan 1menit= 60 detik
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah grid. Kalau garis meridian
dan garis paralel dinyatakan dengan derajat maka grid dinyatakan dengan
satuan panjang (misal=m) sistem grid ini berbeda dengan sistem paralel
dan meridian terutama untuk menunjukan tempat/koordinat sistem ini
menggunakan sejumlah garis mendatar (sumbu X) dan tegak lurus
(sumbu Y).

Ketentuan Peta:
 Jenis peta menjelaskan tentang jenis peta yang digunakan apakah peta
rupa bumi atau peta topografi karena peta tersebut yang sering
digunakan oleh para pencinta alam dalam melakukan kegiatan.
 Skala peta Adalah perbandingan jarak antara dua buah titik di peta
dengan jarak mendatar dua buah titik tersebut di median. Untuk

5
penulisan skala peta yang paling umum digunakan adalah sistem
pecahan contoh 1:50.000 perhitungan 1 centimeter atau 500 meter di
medan yang sebenarnya.
 Lembar peta Menjelaskan sistem peta yang digunakan dengan peta-
peta lain, pada peta dituliskan dengan cara lembar 2013-22.
 Judul peta Memberikan informasi nama daerah atau tempat yang
tergambar dalam lembar peta, umumnya dituliskan nama daerah atau
identitas yang lain menonjol sebagai contoh peta Malakaji, Maros, dll.
 Edisi Memberikan informasi mengenai edisi keberadaan tahun
keberapa peta yang digunakan dicetak/diperbanyak.
 Petunjuk letak peta Menjelaskan kedudukan lembar peta yang
digunakan dengan peta-peta lain di sekitarnya. Serta untuk
memudahkan dalam pengembangan peta apabila lokasi kegiatan
menggunakan dua lembar peta.
 Diagram lokasi Kedudukan peta yang divisualisasikan dengan
posisinya pada pulau. (cakupan daerah yang lebih luas)
 Keterangan Kolom yang memberikan penjelasan secara mendetail
tentang simbol-simbol pada peta. Pada kolom keterangan dapat
diperoleh informasi mengenai gedung dan bangunan lainnya, tumbuh-
tumbuhan, relief, titik kontrol, batas administrasi, perairan, dsb.
 Riwayat peta Memberikan penjelasan mengenai riwayat pembuatan
peta yang meliputi tahun berupa peta tersebut difotogrametri, skala
yang digunakan serta tahun berapa peta tersebut dicek/disunting
dilapangan.
 Tanda peta(Legenda peta) Gambar bagian-bagian medan atau benda-
benda medan dengan tanda-tanda tertentu yang telah
ditentukan.Tanda-tanda medan itu mempunyai perbedaan dari bentuk
dan warnanya Kegunaan tanda peta adalah agar kita dapat
menggunakan peta dengan baik. Bahasa peta inilah yang dikenal
dengan nama “Tandapeta“. Tanda peta ini merupakan simbol khusus
yang dapat menyatakan sesuatu di medan yang sebenarnya atau dapat
memperjelas dalam membaca peta.
 Kontur/Garis ketinggian Adalah garis pembatas bidang yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik dengan ketinggian yang sama
terhadap bidang referensi (pedoman/acuan) tertentu. Jarak antar kontur
tebal ialah 100 meter di jarak yang sebenarnya, dan di antara kontur

6
tebal terdapat tiga kontur tipis yang berjarak 25 meter. Jarak antar
kontur tersebut berlaku pada peta topografi dengan skala 1:50.000.

b. Kompas
1) Arti dan Fungsi
Kompas adalah bahasa umum yang paling dikenal dan
paling populer, baik nasional ataupun internasional. Nama
“Kompas“ digunakan untuk sebuah alat yang dapat menunjukan
arah, sudah banyak dikenal. Di Indonesia istilah yang mungkin
sama walapun tidak sepopuler kata Kompas adalah “Pedoman“.
Namun diakui bahwa kata kompas lebih sering untuk menyebut alat
tersebut daripada kata pedoman. Seperti diketahui, kompas atau
pedoman itu mempunyai jarum yang akan menunjukan arah atau
mata angin. Kompas berbentuk bulat yang mempunyai pembagian
derajat dari 0º sampai 359º. Diakui atau tidak, kadang kala banyak
diantara kita yang tidak mengenal arah/mata angin. Padahal ini
sangat penting untuk diketahui.
2) Jenis – jenis Kompas
Kompas banyak digunakan dalam kegiatan alam bebas antara lain:
 Kompas Bidik, Kompas bidik,adalah kompas yang biasa
digunakan oleh militer,pramuka,dan pengembarra. Kompas
ini mudah mendapatkannya harga pun relative mutah, juga
penggunaanya cukup sederhana serta sangat lengkap.
 Kompas bidik lensa/kaca
 Kompas bidik prisma
Untuk mengguanakan kompas bidik ini mesti dilengkapi juga
dengan Penggaris,busurderajat,danlain-lain.
 Kompas Silva
Kompas ini sudah dilengkapi busur derajat dan penggaris.
Dalam penggunaanya akan sangat mudah ini tidak
dilengkapi dengan altbidik. Kecermatan bidik kompas ini
agak, kurang
3) Cara Menggunakan Kompas

7
Untuk menjelaskan cara menggunakan kompas yang baik akan
diberikan contoh penggunaan Kompas Bidik Prisma. Kompas ini
salah satu jenis kompas yang banyak digunakan dalam kegiatan di
alam bebas. Berikut ini adalah petunjuk cara menggunakan
kompas tersebut.
a. Buka tutup kompas,sedemikian hingga tegak lurus
b. Tarik cincin jempol kebawah
c. Masukkan ruas pertama jempol kanan kedalam cincin
tersebut
d. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak.
e. Jari lain memegang penutup kompas
f. Lengan lurus kedepan
g. Dekatkan prisma kedepan mata
h. Untuk mencari tanda untuk dijadikan patokan dalam
pengintaian sebaiknya dipilh benda yang jauh tapi jelas
dilihat dan tiak terhalang apapun, hingga baik untuk
dijadikan patokan.
i. Kalau tidak ada benda alam untuk dijadikan patokan, maka
patokan yang dapat dijadikan incaran harus kita buat sendiri
misalnya teman kita sendiri, tongkat,bendera atau benda lain
j. Arah perjalanan adalah menuju titik yang menjadi patokan
k. Setelah sampai dilokasi yang dituju dapat dijadikan dengan
mengincar kembali kearah yang ditentukan sampai ketempat
yang dituju.
4) Bagaimana Membawa Dan Menggunakan Kompas
Menggunakan kompas berarti juga memikirkan cara
membawa kompas yang baik agar jalanya jarum kompas tidak
rusak atau tergangu. Karena kerusakan atau timbulnya ganguan
pada kompas akan mempangaruhi ketetapan dan keakuratan
perhitungan pada kompas. Sebagai saran perhatikan petunjuk
berikut ini;
a. sebaiknya kompas mempunyai tempat khusus, terutama Apabila
disimpan didalam dalam ransel. Dengan pengertian kompas akan
aman Apabila tergencet atau tertindis dengan benda lain, begitu

8
juga jika ransel terjantuh, karena kompas mempunyai bentuk yang
mudah rusak Apabila tertindis.
b. Kompas sebaiknya juga terlindung dari air, terutama air laut.
Sebagian besar Kompas dirancang kedap air, namun bahaya
kerusakan oleh air juga fatal.
c. Kerusakan itu antara lain akan menggangu jalannya kompas.
Walaupun Kompas telah dilengkapi dengan minyak bening untuk
menjaga kekuatan Jarum kompas, biasanya kompas dibungkus cat
untuk menghindarkan karat.
d. Sebaiknya pula tetap waspada karena air terutama air laut
mempunyai sifat Korosif karat. Penyimpanan kompas sebaiknya
tidak disatukan dengan benda yang Terbuat dari logam, seperti
senjata, atau golok, karena benturan benda Tersebut
dapatmerusak jalannya jarum kompas. Dalam penggunaan
e. Kompas sebaiknya juga dijauhkan dari benda–benda yang
mengandung magnet.
f. Jangan dikeringkan diatas atau dekat api unggun atau
dijemurlangsung disinar matahari,cukup diangin–anginkan saja
ditempat sejuk. Apabila kompas hendak kotor jangan dicuci dengan
air, cukup dibersihkan Dengan lap,yang tidak terlalu basah.
Membawa kompas yang baik adalah dengan menyimpannya
didalam tas khusus,yang satu dengan penyimpanan map/peta.
g. Digantungkan dileher juga bisa dilakukan, hati–hati bahaya
benturan atau apabila hujan turun.
h. Disimpan ditempat yang mudah dijangkau dalam ransel,tetapi juga
aman Misalnya pada bagian samping ransel (carriel) karena peta
dan kompas Akan sering digunakan dalam perjalanan
C. Geografi Position Satelite (GPS)
Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan
alat navigasi sistem GPS,yang merupakan singkatan dari Geografi
Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan satelit militer
Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial.
Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam
perkembangannya atau kenyataan saat ini juga bisa digunakan

9
untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini
kurang lebih sebesar kakulator. Pengoperasian alat ini dibantu oleh
minimal 3 (tiga) buah satelit pengaman. Alat ini banyak diminati
diindonesia, walupun ada kekhawatiran Bagaimana seandainya
bekas satelit militer Amerika itu tidak digunakan oleh kegiatan sipil.
Menurut rencana, pemerintah Indonesia akan mengorbitkan setelit
sejenis dan mengoperasikannya. Jadi untuk perkembangan dunia
petualang, alat ini perlu dipelajari dan mempunyai prospek yang
baik.
D. Altimeter
Kegunaan alat ini yaitu untuk mengukur ketinggian, alat ini
bekerja berdasarkan tekanan uadara berkurang sesuai dengan
naiknya angka ketinggian.
Cara Penggunaannya:
Sebaiknya altimeter tidak disimpan dalam ransel/tas karena akan
Mempengaruhi jalanya alti meter yeng bekerja berdasarkan
tekanan udara. Dengan adanya alti meter ini kita dapat
menentukan ketinggian daerah/kota dan sekaligus dapat juga
menentukan kedudukan yaitu dengan cara yang sederhana.
Bagian–bagian altimeter:
a. Altimeter bagian kotak bawah
b. Kotak altimeter bagian atas yang dapat digerakan untuk
menyamakan ketinggian (kalibrasi).
c. Kaca untuk melindungi bagian dalam altimeter.
d. Jarum penunjuk ketinggian.
e. Lingkaran yang berkalipatan 100 meter.
f. Cincin penjepit.
E. Arloji
Arloji atau jam tangan sangat berguna pulau untuk pedoman
waktu. Hal ini Untuk mengukur kecepatan dalam perjalanan.
Sebagai patokan misalnya dijalan Rata beraspal diperlukan waktu
sekitar 6km/jam, dijalanan tanah padat juga Ditentukan pedesaan
yang datar biasanya 5km/jam. Dari perkembangan tekhologi
sekarang ini jam tangan didesain khusus, Hingga mempunyai

10
kegunaan antara lain: kompas, alti meter–pencatat tekanan
jantung, Stop Watch dan lain–lain. Semakin bervariasi hingga kini
kita tinggal Memilih saja.Contohnya adalah produk CASIO.
F. Penggaris Busur, Derajat, Pensil dan Jangka
Peralatan pendukung ini yang membantu dalam perjalanan dialam
bebas pada Saat penggunaan peta kompas.
E. . Protektor
Alat untuk mengukur detik dan sudut kompas.

D. TEKNIK NAVIGASI DARAT

1. Orientasi Peta
Sebelum peta digunakan akan kita pelajari urutan yang dilakukan
agar diperoleh pemandangan muka bumi yang sesuai dengan gambaran
peta. Langkah-langkah dalam orientasi peta:
a. Buka peta dan letakkan pada tempat yang datar
b. Letakan kompas diatas peta
c. Jaga agar kompas tidak terpengaruh oleh benda-benda yang terbuat
dari logam
d. Perhatikan posisi kompas hingga betul-betul lurus
e. Sejajarkan utara peta dan utara kompas
f. Apabila telah sejajar maka dengan demikian peta telah terorientasi.
Bila tidak memungkinkan memakai kompas maka orientasi peta dapat
dilakukan dengan menggunakan tanda-tanda di medan yang cukup
jelas, tanda medan yang paling baik digunakan ialah berupa garis lurus
seperti jalan kereta api, persimpangan jalan, sungai, gunung, dll. Garis-
garis yang tampak pada peta disejajarkan dengan garis yang terdapat
di medan. Dengan demikian peta telah terorientasikan dalam
kedudukan yang sebenarnya.

2. Resection/cara kebelakang
Digunakan untuk menentukan posisi kita pada peta Langkah-
langkahnya sebagai berikut:

11
a. Orientasi peta dengan benar, kemudian amati keadaan medan
disekeliling kita
b. Tandai kedudukan dari 2 titik yang sudah kita kenali baik dilapangan
maupun pada peta. Hal ini akan mudah dilaksanakan bila kita kerap
melakukan perjalanan di alam terbuka
c. Bidikan kompas ketitik-titik yang sudah kita kenali, catat sudut-sudut
kompasnya. Misalnya ketitik A dan ke titik C
d. Tentukan arah utara peta kedua titik tersebut
e. Hitung dan gambarkan masing-masing sudut peta pada titik A dan
titik C (hitung dari sudut kompas pembidikan ketitik A dan titik C)
f. Perpanjangan kebelakang garis-garis tersebut akan berpotongan
pada satu titik disitulah kedudukan kita (titik B) pada peta.

3. Intersection/cara kemuka
Digunakan untuk menentukan posisi orang lain (contohnya
menentukan posisi dari pesawat yang jauh, lubang gas yang beracun
dsb)pada peta. Caranya:
a. Misalnya pada tempat kedudukan kita di lapangan terdapat pilar
trianggulasi, artinya pada peta dapat dicari (dikenali) ditentukan posisi
pilar tersebut (umumnya berupa simbol dengan keteranganya).
Kedudukan pertama ini kita sebut sebagai titik A, baik pada peta
maupun dilapangan. b. Bidikkan kompas kelokasi pesawat yang jauh
(misal titik) dari kedudukan kita dititik A. Catat besarnya sudut peta
(SPCB).
c. Kemudian kita pindah ketitik C yang telah diketahui kedudukannya
dilapangan maupun dipeta dengan cara dan tahapan dan cara kerja
yang sama seperti sebelumnya kita akan memperoleh sudut peta
(SPCB).
d. Garis-garis arah sasaran baik pada garis AB maupun garis CB
tersebut tidak diketahui panjangnya kemudian perpajangan kedua
sasaran hingga berpotongan pada satu titik. Titik potong itulah tempat
kedudukan titik B pada peta.

12
4. Azimuth & Back azimuth
Azimuth dapat diartikan sebagai suatu sudut yang diukur dari
patokan dasar pada arah kompas yaitu Utara serta searah jarum jam.
Sedangkan back azimuth adalah kebalikan dari azimuth yaitu sudut
yang terbentuk berbalik dari azimuth atau berlawanan dengan arah
jarum jam. Back azimuth disebut juga sebagai sasaran balik atau back
reading.

5. Pioneering
Yaitu teknik dalam melakukan kegiatan di alam bebas dengan
memperhatikan tanda-tanda yang sengaja dibuat oleh manusia yang
terbuat dari bahan–bahan yang terdapat di alam. Pioneering ini dulunya
hingga sampai saat ini sering digunakan/dimainkan oleh Pramuka untuk
ilmu pembacaan jejak. Pioneering yang biasa digunakan oleh
pecintaalam/pengembara yaitu:
- Susunan batu
- Sayatan di pohon
- Pemasangan pita/ribon(stringline)
- Goresan pada batu

13

Anda mungkin juga menyukai