Anda di halaman 1dari 26

Kondisi Lingkungan

di Iklim Tropis
Teknologi Material Bangunan

Lab. SAINS BANGUNAN Prodi Arsitektur - UKDW


2020
Iklim Tropis
• Iklim Tropis mempunyai karakter cuaca yang unik sehingga
mempengaruhi lingkungan alamiahnya, yang secara langsung
akan mempengaruhi kekuatan dan ketahanan bangunan.

• Kondisi lingkungan di daerah tropis dapat secara umum dapat


dijelaskan sebagai berikut:
Letak Matahari sepanjang
tahun membentuk iklim
tropis
Sinar matahari melimpah
Kondisi Overcast Sky
(Langit Berawan)
Beragam Flora dan Fauna
Lingkungan Tropis
1. Suhu / Temperatur Udara
Suhu udara yang tinggi menyebabkan kadar penguapan
air yang tinggi dan debu mudah beterbangan. Hal ini
menyebabkan masalah seperti:
• Suhu udara tinggi, angin dan kelembaban rendah (siang hari)
menyebabkan penguapan yang cepat sehingga misalnya permukaan
beton yang baru akan menyusut dengan cepat (retak-retak). Hal ini
mengakibatkan kelemahan daya rekat dan keretakan.
• Siklus perubahan suhu (temperature cycle) mengakibatkan material
mengembang dan menyusut sehingga bahan seperti bitumen
(semacam aspal), plastik, dan logam (aluminium) yang mempunyai
koefisien muai yang tinggi akan mengalami muai susut yang besar.
1. Suhu / Temp Udara (lanjutan)
• Kejutan panas (thermal shock) terjadi jika proses
pendinginan tiba-tiba (hujan) pada permukaan bahan yang
panas (oleh sinar mataharI). Hal ini mengakibatkan
permukaan dinding yang bercat akan mengelupas
(blistering), mengapur (chalking).
Gambaran kondisi suhu udara harian
di Indonesia
• Suhu rata-rata tahunan = 260C (relatif konstan)
• Suhu maksimal harian = 32 – 330C (siang)
• Suhu minimum = 23 – 240C (pagi, malam)
• Defiasi suhu harian = 90 C
• Suhu lokal juga dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah,
kepadatan bangunan sekitar (misalkan permukaan aspal, beton
= suhu max 600 C).
Kondisi Udara Bulanan https://www.weather-atlas.com/en/indonesia/yogyakarta-climate
2. Kelembaban Udara
Perubahan kadar kelembaban udara secara akan
menyebabkan perubahan sifat dan dimensi
dari bahan bangunan. Bahan yang berpori
(porous) dan kering akan menyerap sebagian
uap air dari udara sehingga “melunak” /
“lembab”.
Problem yang mungkin timbul:
• Logam berkarat (corrosion) dimana ion logam menjadi
labil, electrolytic attack ( jika dua logam berbeda
berhubungan)
• Gerusan pada kaca (etching of glass) terutama jika
kandungan alkaline tinggi
• Pengembunan (condensation), jika suhu udara mencapai
titik embun
• kayu menjadi mudak lapuk,
• batu dan gypsum menjadi berjamur.
Kondisi Kelembaban Yogyakarta
• Tiap permukaan material bahan bangunan mempunyai kemampuan
untuk menyerap dan menangkal air (uap air/ kelembaban)
3. Curah Hujan
• Curah hujan tahunan = 2400 mm
• Tertinggi = 300 mm (Desember)
• Terendah = 160 mm (Juli)
• Jumlah hari hujan pertahun = sekitar 260 hari
• Sekitar 80% hari dalam setahun, langit dengan kondisi
berawan.
• Curah hujan yang tinggi menyebabkan kondisi basah dan
tingginya kelembaban udara yang berpengaruh pada sifat
bahan bangunan. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan
biologis dan semacam katalis reaksi kimia (misal: CO2 pada
permukaan beton yang basah → korosi tulangan beton).
• Hujan dan angin dapat mengakibatkan erosi dan pelarutan
pada bahan lunak (soft materials: cat, waterproofing, sealant
dsb).
Kondisi Curah Hujan Yogyakarta https://www.weather-atlas.com/en/indonesia/yogyakarta-climate
Local wisdom :
Traditional Architecture
4. Tiupan Angin
Di Indonesia relatif aman dari angin tofan (badai), namun
perlu diwaspadai angin lesus skala lokal. Dalam desain
bangunan perlu dipikirkan ventilasi udara yang baik didalam
ruangan. Pergerakan udara alamiah akan dapat mengurangi
kelembaban udara yang berlebihan disuatu ruang dan
membantu bahan bangunan untuk menjadi tetap kering.
Sirkulasi Udara Dalam Bangunan
5. Radiasi Matahari
• Sinar matahari yang berlebihan akan
mempunyai pengaruh:
• Pemanasan pada bahan bangunan
• Sinar matahari yang berlebihan dapat mengubah
warna (pigmen) cat, plastik, kaca dsb
• Sinar UV menyebabkan sealant, plastik dan
bitumen menjadi lapuk (brittle)
• Rata-rata iluminasi siang hari = 20.000 lux
(lumen/m2)
• Total radiasi matahari perhari = 16 mJ/m2
Urban Heat Island
Radiasi Sinar matahari memanaskan
permukaan bangunan.
6. Kontaminasi Gas
Kandungan gas yang terdapat diudara antara lain:
 Uap air / H20
 Karbon dioksida / CO2 (larut dalam air yang membuat asam lemah/
weak acid → erosi pada batuan alam, limestone, marmer, SAR silica
alkali reaction (carbonation) → membantu korosi pada beton)
 Sulphur oksida / SOX (terutama di daerah industri, pembakaran) →
korosi pada metal, erosi pada batuan, perubahan warna pada cat
 Ozone / O3 (oksigen yang reaktif mengakibatkan karet,plastik,
bitumen menjadi lapuk)
 Senyawa garam (airborne salts) terutama di daerah pantai →
mengakibatkan korosi pada logam
 Ammonia, chlorine
 Debu perlu dipikirkan dari segi building maintenance
Polusi tidak hanya mempengaruhi manusia namun juga bangunan dan lingkungan
Siklus terjadinya
Hujan Asam “Acid Rain”
7. Agen Biologis (Organik)
Yang dimaksudkan disini adalah:
• Serangga (rayap) dan bakteria yang dapat menyerang
bahan bangunan organik seperti kayu
• Lumut dapat menyebabkan kerapuhan pada dinding
bata, atap dsb
• Jamur dapat mengakibatkan perubahan / kerusakan
pada permukaan cat, kayu
Bangunan di iklim tropis

Bangunan di iklim
subtropis

Anda mungkin juga menyukai