dari lapisan-lapisan atau horison-horison yang berkembang secara genetik. Hanafiah K.A,
2010, menyebutkan bahwa tanah didefinisikan juga sebagai bahan mineral yang tidak padat
(unconsolidated) , terletak dipermukaan bumi yang telah dan akan tetap mengalami perlakuan
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim
(termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan mikro) dan topografi pada suatu
periode tertentu.
Menurut Nita Nurfitah, 2011; Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi
yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah.
Sedangkan Hanafiah, K.A. 2010 mendefinisikan Temperatur (Suhu) adalah suatu sifat tanah
yang sangat penting, secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan juga
terhadap kelembapan, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial, dan enzimatik, dekomposisi
serasah/ sisa tanaman dan ketersediaan hara-hara tanaman. Suhu tanah juga disebut intensitas
panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-
lain.
Hanafiah K.A, 2010 menyebutkan bahwa suhu tanah ditentukan oleh interaksi
sejumlah faktor, dengan dua sumber panas, yaitu radiasi sinar matahari dan langit (dominan),
serta konduksi dari interior tanah (sangat sedikit). Suhu tanah dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan faktor internal.