Anda di halaman 1dari 26

Artikel:

Diterima: Agustus 21, 2023


AL QAIS Direvisi: Agustus 23, 2023
Diterbitkan: Agustus 24, 2023
JURNAL PRODUKSI TEKSTIL

Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

PEMBUATAN FRAGMEN SAKU TEMPEL DENGAN


MEMANFAATKAN KAIN PERCA

Siti Masruroh1 , Siti Julaikhah2


1,2
Produksi Tekstil
1,2
Akademi Komunitas Darussalam Blokagung
1
Jl. PP Darussalam Blokagung, Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi
E-mail: 1sitimasruroh@gmail.com, 2sitijulaikhah@akd.ac.id
ABSTRAK

Pemanfaatan kain perca dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang


kembali menjadi sebuah produk kerajinan yang berguna dan memiliki nilai
jual. Upaya pemanfaatan limbah perca sendiri merupakan salah satu usaha
untuk menanamkan rasa sadar diri akan pemahaman pengelolaan lingkungan
dalam memperlakukan limbah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
pemanfaatannya yaitu pembuatan fragmen saku tempel dengan
memanfaatkan kain perca. Kain perca merupakan kain sisa dari hasil
pemotongan sebidang kain yang telah digunakan untuk pembuatan busana.
Tumpukan kain perca ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik dapat
berubah menjadi limbah industri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
beragam macam saku. Penelitian ini dimulai dengan membuat pola yang
sudah ditentukan yaitu bermacam bentuk saku, pemotongan kain dengan dua
ukuran yaitu 18 x 20 cm untuk kain utama dan 12 x 14 cm untuk kain saku ,
menjahit setiap langkahnya mulai dari membuat pola, pemotongan dan
menjahit perlangkahnya, untuk saku cargo memakai ukuran 19 x 21 cm untuk
membuat lipit pada setiap bagian kecuali bagian atas. Hasil penelitian ini
adalah pembuatan fragmen saku tempel dengan memanfaatkan kain perca
yaitu bahan yang potensial bila dikelola diolah dengan metode yang tepat.
Penelitian ini menghasilkan beragam bentuk saku yang unik, untuk
menunjang penampilan pada busana karena bentuk dan desain saku yang
unik dan beragam yaitu Saku Top-stitched square patch, Saku Angled, Saku
Rounded, Saku Chapado ou basico, Saku Inverted pleated, Saku Embutido
com aba, Saku Bellows/cargo.

Keywords: Fragmen, saku tempel, kain perca

36
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

PENDAHULUAN

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh


manusia untuk meletakkan barang yang akan dipakai ditempat tertentu.
Dalam kegiatan penyimpanan diperlukan adanya kerapian sehingga barang
yang akan digunakan mudah diambil dan digunakan. Sebagaimana
dikemukakan Amsyah dan Zulkifli (2003:71) bahwa, “Sistem penyimpanan
adalah sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar
kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan warkat yang
sudah disimpan dapat dengan mudah ditemukan bilamana warkat tersebut
sewaktu-waktu diperlukan.”
Namun, untuk mempermudah penyimpanan diperlukan tempat
khusus yang didesain untuk meletakkan barang-barang yang akan disimpan.
Contohnya seperti saku tempel yang biasanya terdapat dibusana pria
maupun wanita. Kreativitas manusia mampu menghasilkan suatu inovasi
baru yang dapat membantu manusia dalam menjalankan aktivitasnya.
Menurut Hadiyati (2011:8-16) bahwa “ Kreativitas adalah inisiatif terhadap
suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat dan bernilai terhadap
suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan
pedoman, petunjuk atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun
kita untuk mengerti, mempelajari atau menemukan sesuatu yang baru.
Kreativitas juga dapat menciptakan hasil karya yang menakjubkan dengan
memanfaatkan kain sisa potongan yang terbuang (kain perca).
Pada masa era globalisasi ini pertumbuhan industri sangat pesat
terjadi di Indonesia dan menimbulkan permasalahan lingkungan, khususnya
limbah yang berasal dari hasil pembuangan industri besar maupun kecil.
Seperti limbah dari industri tekstil misalnya, yaitu limbah industri pakaian
yang menyebabkan banyak sisa-sisa kain yang biasa dikenal dengan kain
perca, kain perca merupakan salah satu jenis limbah anorganik yang sulit
untuk terurai sehingga tidak dapat dijadikan kompos. Jika limbah kain perca
diolah dengan cara pembakaran, akan menimbulkan asap dan gas beracun
yang juga membahayakan lingkungan. Pemanfaatan kain perca dapat
dilakukan dengan cara mendaur ulang kembali menjadi sebuah produk
kerajinan yang berguna dan memiliki nilai jual. Upaya pemanfaatan limbah
perca sendiri merupakan salah satu usaha untuk menanamkan rasa sadar diri
akan pemahaman pengelolaan lingkungan dalam memperlakukan limbah
dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak cara untuk pemanfaatan sisa-sisa
kain untuk membuat hiasan seperti contoh saku sebagai hiasan pada busana.
Kain perca merupakan kain sisa dari hasil pemotongan sebidang kain
yang telah digunakan untuk pembuatan busana. Tumpukan kain perca ini
apabila tidak dimanfaatkan dengan baik dapat berubah menjadi limbah

37
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

industri. Limbah industri kain perca dapat menyebabkan pencemaran udara


dan tanah. Karena, diantara beberapa jenis kain perca terdapat kain sintetis
yang tidak dapat terurai atau membusuk. Ada cara lain yang dapat dilakukan
untuk memecahkan permasalahan ini. Yaitu dengan memanfaatkan kain
perca untuk pembuatan kreasi-kreasi baru yang mempunyai nilai guna dan
nilai jual.
Oleh karena itu, saya mengangkat permasalahan ini kedalam Tugas
Akhir dengan judul “Pembuatan fragmen saku tempel dengan
memanfaatkan kain perca“, yang bertujuan untuk masalah lingkungan,
khususnya limbah yang berasal dari pembuangan industri tekstil. Untuk
dijadikan bahan membuat saku sebagai hiasan pada busana. Upaya
pemanfaatan limbah perca sendiri merupakan salah satu usaha untuk
menanamkan rasa sadar diri akan pemahaman pengelolaan lingkungan
dalam memperlakukan limbah dalam kehidupan sehari-hari.m Guajava)
merupakan alternatif sebagai zat warna alami. Kandungan daun jambu biji
yaitu pigmen gugus kromofor karbonil dan hidroksil bersama senyawa
organik tak jenuh. Sehingga bisa digunakan sebagai bahan pewarnaan pada
bahan tekstil. Terdapat bau aromatik dan rasanya sepat di daun jambu biji
(Psidium guajava L.). Daunnya tergolong daun tunggal yang berwarna hijau
keabuan.
.
METODOLOGI

Alat dan bahan yang digunakan untuk proses pembuatan fragmen


saku tempel. Beberapa alat yang dibutuhkan adalah, Alat Tulis untuk
membuat pola, Mesin jahit, Pendedel, Jarum pentul, Setrika, Gunting kain,
Pita ukur dan pinset.
Tujuan dalam penelitian ini yakni Dapat diolah menjadi produk yang
mempunyai nilai guna lebih dan nilai ekonomi, dan Untuk mengetahui
perbedaan saku tempel memakai klep dan saku tempel tanpa klep
Rancangan Penelitian
Prosedur kerja yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah: (1)
Kumpulkan kain perca atau yang bisa digunakan, (2)Buatlah pola saku
terlebih dahulu, (3) Potong kain menyesuaikan pola ukuran yang akan
dibuat, dan potong sesuai yang dibutuhkan untuk pembuatan saku tempel,
(4) Setrika tepi kain atau tiap potongan terlebih dahulu agar mudah
dijahitnya, (5) Sematkan jarum pada tepian saku dan bahan kain utama
secara bersamaan untuk menahannya agar tidak bergeser, (6) Setik/jahit tepi
saku secara menyeluruh menggunakan mesin jahit sampai tersambung
dengan bahan utama kecuali bagian atas saku, (7) Beri jahitan penguat pada

38
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

awal dan akhir saku, (8) Setelah saku selesai dikerjakan, lalu disetrika agar
pipih dan rapi
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di laboratorium tekstil Akademi
Komunitas Darussalam. Waktu pelaksanaan penelitian selama 2 bulan mulai
bulan agustus 2021 sampai dengan bulan November 2021.
Subyek dan Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini meliputi: (1) Kain perca, (2) Saku temple tanpa
klep. Sedangkan Subyek penelitian ini adalah hasil berupa perbedaan saku
tempel memakai klep dan saku tempel tanpa klep

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu, “Pembuatan Fragmen


Saku Tempel” yang mendaur ulang kain perca menjadi sebuah produk yaitu
bisa digunakan sebagai tas, sarung bantal, tempat tissue, taplak meja,
macam-macam saku, dan sebagainya. Berikut pembahasan pembuatan
fragmen saku tempel :

Saku top-stitched square patch

1. Pembuatan pola saku


Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah dominan
berbentuk persegi.

Gambar 1. Pola saku Top-stitched square patch

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan

39
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

12 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan


setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm.

Gambar 2. Pemotongan kain

3. Perapian tepi kain dengan menyetrika


 Bagian atas dilipat 1 cm dan dilipat lagi 2 cm kemudian dijahit
terlebih dahulu.

Gambar 3. Pelipatan bagian atas

 Kemudian tiap sisinya dilipat 1 cm.

Gambar 4. Pelipatan bagian sisi

40
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

4. Penjahitan saku tempel


Letakkan kain saku yang sudah disetrika diatas kain utama, Sematkan
jarum pentul disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian jahit dari
tepi saku sampai menyeluruh.

Gambar 5. Penjahitan saku pada bahan utama dan hasil jadi

Saku Angled
1. Pembuatan pola saku
Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah bagian
bawah mengurucut.

Gambar 6. Pola saku angled

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan
12 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan

41
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm.

Gambar 7. Pemotongan kain

3. Perapian tepi kain dengan menyetrika


 Bagian atas saku dilipat 1 cm dan dilipat lagi 2 cm kemudian dijahit
terlebih dahulu.

Gambar 8. Pelipatan pada bagian atas saku

 Kemudian tiap sisinya dilipat 1 cm.

42
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 9. Pelipatan setiap sisi saku

4. Penjahitan saku tempel


Letakkan kain saku yang sudah sudah disetrika diatas kain utama,
Sematkan jarum pentul disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian
jahit dari tepi saku sampai menyeluruh.

Gambar 10. Penjahitan saku pada kain utama

Gambar 11. Hasil jadi

Saku Rounded
1. Pembuatan pola saku

43
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah sama seperti
pola saku yang pertama, hanya yang berbeda dibagian bawah yaitu
setengah melingkar.

Gambar 12. Pola saku Rounded

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan
12 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan
setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm.

Gambar 13. Pemotongan kain

3. Untuk jenis saku ini bagian bawah dijahit melingkar untuk


mengetahui bentunya.

44
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 14. Pembuatan bentuk saku

4. Perapian tepi kain dengan menyetrika


 Bagian atas saku dilipat 1 cm dan dilipat lagi 2 cm kemudian dijahit
terlebih dahulu.

Gambar 15. Pelipatan pada bagian atas

45
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

 Kemudian melipat tiap sisinya 1 cm.

Gambar 16. Melipat setiap sisinya

 Dan untuk bagian bawah digunting untuk mempermudah membuat


bentuknya.

Gambar 17. Pembentukkan bagian bawah saku

5. Penjahitan saku tempel


Letakkan kain saku yang sudah sudah disetrika diatas kain utama,
Sematkan jarum pentul disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian
jahit dari tepi saku sampai menyeluruh.

46
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 18. Penjahitan saku pada kain utama dan hasil jadi

Saku Chapado ou basico


1. Pembuatan pola saku
Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah dominan
berbentuk persegi hanya yang membedakan bagian bawah.

Gambar 19. Pola saku chapado ou basico

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan
12 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan
setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm.

47
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 20. Pemotongan kain

3. Perapian tepi kain dengan menyetrika


 Bagian atas dilipat 1 cm dan dilipat lagi 2 cm kemudian dijahit
terlebih dahulu.

Gambar 21. Pelipatan bagian atas dan penjahitannya.

 Kemudian tiap sisinya dilipat 1 cm dan dilipat dibagian kedua


ujung bawah 1 cm

48
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 22. Penjahitan setiap sisi saku

4. Penjahitan saku tempel


Kain saku yang sudah sudah disetrika diletakkan diatas kain utama,
jarum pentul disematkan disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian
dijahit dari tepi saku sampai menyeluruh.

Gambar 23. Penjahitan saku dan hasil jadi

(Tanpa klep dan memakai klep)

Saku Inverted Pleated


1. Pembuatan pola saku
Pola yang digunakan untuk membuat saku ini dominan sama seperti
saku pertama hanya yang membedakan ukuran dan bagian bawah
dibentuk setengah lingkar.

49
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 24. Pola saku inverted pleated

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan
16 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan
setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm. Perapian tepi kain dengan menyetrika.

 dilipat kedalam dibagian tengah seperti pola masing-masing 2 cm

Gambar 25. Pembentukkan lipit pada tengah-tengah saku

 Penyatuan pola saku dengan lapisan

50
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 26. Penyatuan pelapis pada saku

 Bagian bawah ditandai untuk membentuk setengah lingkar.

Gambar 27.Pemberian tanda pada saku bagian bawah

 Kemudian dilipat 1 cm tiap sisinya .

Gambar 28. Pelipatan setiap sisi saku


3. Penjahitan saku tempel
Letakkan kain saku yang sudah disetrika diatas kain utama, Sematkan
jarum pentul disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian jahit dari
tepi saku sampai menyeluruh.

51
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 29. Hasil jadi

Saku Embutido Com Aba

1. Pembuatan pola saku


Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah bagian
bawah mengurucut.

Gambar 30. Pola embutido com aba

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama dan
14 x 14 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, dan
setiap sisi saku diberi kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi
kampuh 3 cm.

52
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 31. Pemotongan kain

3. Perapian tepi kain dengan menyetrika


 Pemberian tanda untuk membuat lipitan.

Gambar 32. Pemberian tanda

 Pembentukkan dengan cara disetrika

53
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 33. Pembentukkan lipit pada bagian tengah saku

 Bagian atas saku dilipat 1 cm dan dilipat lagi 2 cm kemudian dijahit


terlebih dahulu.

Gambar 35. Melipat saku pada bagian atas

 Kemudian tiap sisinya dilipat 1 cm seperti yang lainnya.


4. Penjahitan saku tempel
Kain saku yang sudah sudah disetrika diletakkan diatas kain utama,
jarum pentul disematkan disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian
dijahit dari tepi saku sampai menyeluruh.

54
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 36. Hasil jadi

Saku Bellows/cargo

1. Pembuatan pola saku


Pola yang digunakan untuk membuat saku tempel adalah dominan
berbentuk persegi.

Gambar 37. Pola saku bellows/cargo

2. Pemotongan kain
Proses pemotongan kain ini mengunakan pola yang telah dibuat
sesuai ukuran, dipotong dengan ukuran 18 x 20 cm untuk kain utama, 15
x 17 cm untuk kain yang digunakan untuk membuat saku tempel, diberi
tambahan tiap sisinya 4 cm kecuali bagian atas dan setiap sisi saku diberi
kampuh 1 cm kecuali bagian atas saku diberi kampuh 2 cm.

55
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Gambar 38. Pemotongan pola

3. Pembentukan pola
 Kain ditandai untuk mempermudah membentuk saku.

Gambar 39. Penandaan pada kain

 Bagian atas dijahit 1 cm.

Gambar 40. Penjahitan bagian atas

56
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

 Bagian sudut bawah saku dijahit dan kemudian dibalik

Gambar 41. Penjahitan kedua sudut saku

 Bagian bentuk saku aslinya dijahit

Gambar 42. Penjahitan bagian bentuk saku

57
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

 Bagian dalam dijahit 2 cm

Gambar 43. Penjahitan bagian dalam saku

4. Penjahitan saku tempel


Kain saku yang sudah disetrika diletakkan diatas kain utama, jarum
pentul disematkan disetiap tepi saku agar tidak bergeser, kemudian
dijahit dari tepi saku sampai menyeluruh.

Gambar 44. Penjahitan saku

Gambar 45. Hasil jadi

58
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

Cara pembuatan klep

 Pembentukkan pola ukuran 6 x lebar saku


 Pemotongan kain klep dan kain pelapis (veselin) sesuai dengan pola
dan disetrika pada kain klep

Gambar 46. Penyetrikaan veselin pada kain klep

 Penjahitan sesuai bentuk klep pada setiap sisinya kecuali bagian atas
dan dibalik

Gambar 47. Penjahitan sesuai bentuk klep dan dibalik

 kemudian setiap sisinya ditindas kemudian satukan pada saku

Gambar 48. Hasil jadi

59
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

KESIMPULAN

Pembuatan fragmen saku tempel menghasilkan berbagai macam saku


tempel. Salah satu kegunaan saku tempel yaitu untuk mempermudah
penyimpan diperlukan tempat khusus yang didesain untuk meletakkan
barang-barang kecil sesuai kebutuhan. Pembuatan saku ini diawali dengan
menentukan pola yang akan digunakan untuk membuat saku tempel,
memotong kain sesuai pola, ukuran sesuai kebutuhan, dan langkah-langkah
menjahit saku tempel. Jenis saku tempel yang dibuat adalah saku tempel
Saku top-stitched square patch, Saku Angled, Saku Rounded, Saku Chapado
ou basico, Saku Inverted Pleated, Saku Embutido Com Aba, Saku
Belloows/cargo, dan cara membuat klep.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah dan Zulkifli. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Gramedia


Utama. ANRI. 2009. Modul: Sistem-sistem Pemberkasan. Jakarta:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan.
Apriathama, R. 2021. 17 Jenis-Jenis Kain dan Karakteristiknya secara
Lengkap. Diakses pada 17 juni 2022, dari
https://artikel.rumah123.com/17-jenis-jenis-kain-dan-karakteristiknya-
secara-lengkap-bisa-jadi-panduan-belanja-online-dan-jangan-salah-
pilih-ya-65897
Fitinline. 2014. Cara Membuat Saku Tempel yang Mudah untuk Diikuti.
Diakses pada 08 Juni 2022, dari https://fitinline.com/article/read/cara-
membuat-saku-tempel/
Hadiyati, E. 2010. Pemasaran untuk UMKM (Teoridan Aplikasi), Edisi
Pertama, Cetakan Pertama.Malang: Bayumedia
Karomah, P., Sawitri. S., 1998, Pengetahuan Busana. Skripsi. Yogyakarta:
IKIP Yogyakarta.
Marheni, T. J. 2012. Efektivitas Penerapan Metode Pemberian Tugas
(Resitasi0 Jenis Lks untuk Mencapai Hasil Praktek Pembuatan
Fragmen Golbi. Skripsi tidak diterbitkan Yogyakarta: Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Mansyur, S., Srikandi. 2021. Kelayakan Media Pembelajaran Video Tutorial
Membuat Saku. Jurnal, 16 (1)
Susanti, E.D. 2021. Pemanfaatan Kain Perca menjadi Produk yang
mempunyai Nilai Jual pada Ibu-ibu Rumah Tangga. Jurnal, 2 (2)
Yuliati, N. A. 1993. Pengertian Saku Pembelajaran Dasar Teknologi
Menjahit. Diakses pada 08 Juni 2022, dari

60
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca
Jurnal Produksi Tekstil Vol. 1 No. 1, Agustus 2023

https://text-id.123dok.com/document/wyewxl34y-pengertian-saku-
pembelajaran-dasar-teknologi-menjahit.html
Yatabex. 2020. Jenis-Jenis Saku Pakaian yang Perlu Diketahui. Diakses pada
22 juni 2022. https://www.yabatex.com/jenis-saku-pada-pakaian/

61
Masruroh, S: Pembuatan Fragmen Saku Tempel dengan Memanfaatkan Kain Perca

Anda mungkin juga menyukai