Anda di halaman 1dari 5

Journal 

HomeCs (ISSN: XXXX - XXXX)


Volume XX– Edisi XX, XXXXXXXX 201X

PENGOLAHAN PELEPAH BATANG PISANG DENGAN


HIASAN KULIT SALAK MENJADI HAND BAG DENGAN
TEKNIK MENGANYAM

Utilization of Waste Banana Stems With Salak Skin Decoration into


Hand Bags With Weaving Techniques

Ummu Atiyah AS1 , Nahriana 2 dan Hamidah Suryani3


             
1,2,3 
Universitas Negeri Makassar
Makassar, Indonesia
Ummusyamsul@gmail.com
 
 
ABSTRAK - Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen bertujuan untuk mengetahui:1) desain Hand Bag dari
pelepah pisang dengan hiasan kulit salak dengan teknik menganyam, 2) proses pegelolaan pelepah pisang sebagai
bahan baku pembuatan Hand bag dengan anyaman; 3) Proses pengelolaan kulit salak sebagai bahan pembuatan
hiasan pada Hand bag; 4) Proses menganyam pelepah pisang menjadi Hand Bag dengan teknik menganyam; 5)
Proses pembuatan Hand Bag dari pelepah pisang; 6) Tanggapan panelis terhadap Pemanfaatan Limbah Pelepah
Pisang dan Kulit Salak menjadi Hand Bag dengan Teknik Menganyam. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
PKK FT UNM dengan jumlah panelis 5 orang dosen sebagai panelis ahli dan 15 orang mahasiswa tata busana.
Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, dokumentasi dan FGD (Focus Group Discussion).
Berdasarkan hasil penelitian, 1) desain busana Hand Bag baik produk satu dan dua dari bahan dasar pelepah pisang
dan hiasan dari kulit salak dengan ukuran untuk tote bag tinggi 26 cm panjang 23 cm dan lebar 8 cm. Sedangkan
untuk produk 2 yakni Baguette bag dengan ukuran 15 x 25 cm 2) Proses pengelolaan pelepah pisang menjadi bahan
dasar anyaman yang meliputi proses pengumpulan pelepah pisang, pemilihan dan pengeringan. 3) Proses
pengelolaan kulit salak meliputi proses pengumpulan kulit salak, pembersihan, pengeringan, penyetrikaan dan
pembentukan garnitur. 4) Proses menganyam pembuatan cetakan dengan ukuran yang sudah ditentukan, lalu
memulai menganyaman batang pelepah pisang sesuai teknik anyaman yang dipilih. 5) Pembuatan tas meliputi
proses pengepresan, menggunting pelepah pisang, menganyam pada cetakan yang dimulai dengan teknik anyaman
biasa, dilanjutkan dengan anyaman palit kemudian pada bagian penutup menggunakan teknik anyaman kipas
langkah terakhir adalah proses pewarnaan tas. 6)Pendapat panelis terhadap hasil produk dengan persentase 70%.
Yang menunjukkan bahwa tanggapan panelis keseluruhan terletak pada kategori baik. 

Kata kunci -  Hand Bag, Pelepah Pisang, Kulit Salak, Teknik Menganyam

ABSTRACT - This research is an experimental study which aims to determine: 1) the design of a hand bag from
banana midrib with bark decoration with a weaving technique, 2) the process of managing banana fronds as a raw
material for making hand bags with woven; 3) The process of managing salak skin as a material for making
decorations on Hand bags; 4) The process of weaving banana midrib into Hand Bag with weaving technique; 5)
The process of making Hand Bags from banana fronds; 6) Panelists' responses to the Utilization of Banana and
Salak Peel Waste into Hand Bags with Weaving Techniques. The research was carried out at the PKK FT UNM
Laboratory with a panel of 5 lecturers as expert panelists and 15 students of fashion design. Data collection
techniques used were observation, documentation and FGD (Focus Group Discussion). Based on the results of the
study, 1) Hand bag fashion designs for both products one and two are made from banana midrib and ornaments
made of bark with the size for the tote bag is 26 cm high, 23 cm long and 8 cm wide. As for product 2, namely
Baguette bag with a size of 15 x 25 cm 2) The process of managing banana stems into the basic material of woven
which includes the process of collecting banana stems, selecting and drying. 3) The process of managing the bark of
the bark includes the process of collecting the bark of the bark, cleaning, drying, ironing and forming garnitures. 4)
The process of weaving a mold with a predetermined size, then starting to weave banana stems according to the
Journal HomeCs (ISSN: XXXX - XXXX)
Volume XX– Edisi XX, XXXXXXXX 201X

chosen weaving technique. 5) Making the bag includes the pressing process, cutting the banana midrib, weaving in
the mold starting with the usual weaving technique, followed by palit weaving then on the cover using the fan
weaving technique the last step is the bag coloring process. 6) The opinion of the panelists on the results of the
product with a percentage of 70%. Which shows that the overall panelist response lies in the good category.

Keywords - Keywords: Hand Bag, Banana sheath, Salak Skin, Weaving Technique

1. PENDAHULUAN       Tas adalah unit kesatuan yang digunakan oleh


manusia untuk menyimpan, membawa, dan
Indonesia adalah penghasil pisang yang cukup
meletakkan barang-barang yang lebih dari satu jenis
besar, seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah
penghasil tanaman pisang hal ini dikarenakan iklim barang, sehingga dapat dibawa secara bersamaan dan
di Indonesia cocok untuk pertumbuhan tanaman tak merepotkan bagi yang membawa”
pisang dan tidak membutuhkan perawatan khusus (Wulandari,2015). Salah satu bahan yang dapat
dan lahan yang cukup luas bahkan banyak yang digunakan dalam pembuatan hand bag dan garnitur
tumbuh secara liar. Setelah dipanen yang adalah pelepah pisang dan kulit salak. Pelepah pisang
dimanfaatkan hanya daun dan buahnya saja merupakan kulit pohon pisang yang dikeringkan,
sedangkan pelepah dari pelepah pisang hanya dimana pada umumnya tas menggunakan bahan kulit,
dibuang dan dibiarkan menumpuk menjadi limbah. kain dan kulit sintetis. Dalam penelitian ini, penulis
Salak juga merupakan buah yang tumbuh subur di akan memanfaatkan pelepah pisang sebagai bahan
Indonesia menurut Direktorat Jendral Hortikultura baku pembuatan hand bag dan kulit salak dimana
Kementrian Pertanian dan salah satu bahan yang kulit salak memiliki tekstur yang mengkilap sehingga
dapat di daur ulang. penulis tertarik untuk menerapkannya sebagai
Merujuk pada data perkembangan data tanaman garnitur pada hand bag. Pada penelitian ini dilakukan
pisang dan tanaman salak artinya ketersedian di tiga kali uji coba warnya yakni uji coba pertama
Indonesia banyak yakni pada tahun 2020 mencapai menggunakan wantex, uji coba dua menggunakan
8.182.756 ton produksi pisang dan salak pada tahun pilox serta uji coba 3 menggunakan cat minyak.
2020 mencapai 1.225.088,00 ton Oleh karena itu peneliti bagaimana pemanfaatan
Pelepah batang pisang dianggap sebagai bahan pelepah pisang dengan hiasan kulit salak menjadi
yang terbuang ketimbang dimanfaatkan sebagai Hand bag dengan teknik menganyam. Serta
bahan material yang bernilai ekonomis tinggi (Nurdin mendoromg kreativitas masyarakat lokal untuk
et al,2018). Limbah pelepah pisang termasuk limbah meningkatkan ekonomi serta mengetahui tentang
alam atau padat begitupun dengan kulit salak. pengelolaan limbah khususnya limbah pelepah
Dengan kehadiran limbah yang dianggap dapat batang pisang .
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia yang dapat 2. METODE PENELITIAN     
berdampak buruk (Marliani, 2015). Penelitian ini adalah penelitian rekayasa yaitu
Daur ulang (recycle) merupakan alternatif metode yang lebih menekankan pada aspek
pengelolaan limbah menjadi suatu produk baru. pengukuran secara objektif terhadap apa yang diteliti
Pendauran ulang menurut penjelasan pasal 11 ayat yang didalamnya berisi tentang perancangan alat dan
(1) huruf b peraturan pemerintah nomor 81 tahun bahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil jadi pembuatan tas serta kecocokan
2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
pelepah pisang sebagai bahan dasar pembuatan Hand
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah Bag.
upaya memanfaatkan sampah menjadi barang yang Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
berguna setelah melalui suatu pengelolaan terlebih PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
dahulu. Daur ulang limbah pelepah pisang adalah dengan waktu yang terhitung dari oktober 2021
proses untuk memanfaatkan limbah menjadi suatu hingga Februari 2022.
produk yang berguna, mengurangi pengunaan bahan 3. TEKNIK ANALISIS DATA
baku yang baru mengurangi penggunaan energi ,
Metode pengumpulan data adalah teknik atau
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
rumah kaca jika dibandingkan dengan proses mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Tujuan
pembuatan barang baru. (Dahlan Hatta: 2011). dari metode pengumpulan data adalah untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam membentuk
keterangan dan kenyataan dari objek yang ditentukan.
Journal HomeCs (ISSN: XXXX - XXXX)
Volume XX– Edisi XX, XXXXXXXX 201X

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam skala likert. Hasil uji skala sikap dari panelis dengan
penelitian ini yaitu focus group discussion (FGD) rumusan presentasi. Dan skala yang diguakan adalah
terhadap 5 dosen PKK (panelis ahli), dan 15 skala likert menurut Sugiyono (2017). Dengan
mahasiswa PKK (panelis terlatih), serta observasi dan menggunakan rumus persentase sebagai berikut.
dokumentasi. P = f/(n ) ×100
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program Ket:
SPSS 21 dengan menggunakan teknik analisisstatistik P = Presentase
deskriptif. Teknik analiis deskriptif adalah f = Frekuensi
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau n = jumlah Responden
menggambarkan data yang telah dikumpul Indikator keberhasilan penelitian rekayasa
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat /rancangan bangun dianggap efektif jika panelis
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau mendapatkan nilai pada kategori baik pada aspek
generalisasi (Sugiyono, 2015:207). Analisis data penelitian. Adapun nilai-nilai tersebut dinyatakan
dinyatakan secara presentasi dalam bentuk tabel hasil sebagai berikut
eksperimen, observasi dibuat dalam bentuk tabel

Indikator Skor
Sangat Baik 4
Baik 3
Cukup Baik 2
Kurang 1

Tabel 1 : Indikator Penilaian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1 : desain dan hasil Hand bag produk I

Gambar 2 : desain dan hasil Hand bag produk II


Berdasarkan spesifikasi produk yang dihasilkan adalah anyaman palit, kipas, anyaman biasa dan
disesuaikan dengan produk yang dirancang yaitu anyaman pita..
membuat dua produk Hand Bag yakni tote bag dan Proses atau langkah-langkah dalam
baguette bag dan 0,65 dengan desain, ukuran yang pembuatan Hand Bag dari pelepah pisang dengan
berbeda yakni Ukuran 15 x 25 cm untuk produk hiasan kulit salak adalah. Siapkan alat dan bahan
pertama dan produk 2 untuk tinggi 26 cm panjang 23 yang digunakan, kumpulkan pelepah pisang dan kulit
cm dan lebar 8 cm tetapi dengan warna yang sama salak kemudian bersihkan, keringkan dengan panas
yaitu warna merah. Hiasan yang digunakan yaknik matahari langsung. Lalu lakukan proses pengepresan
kulit salak. adapun teknik anyaman yang digunakan pada pelepah pisang dan spengepresan pada kulit
salak menggunakan setrika. Lalu gunting pelepah
Journal HomeCs (ISSN: XXXX - XXXX)
Volume XX– Edisi XX, XXXXXXXX 201X

pisang menjadi dua bagian yakni jari jari sebgai lusi hari agar menghilangkan bau dari cat minyak,
da pakan yang akan kita anyam. Siapkan cetakan langkah terkahir pemasangan hiasan kulit salak pada
kayu untuk masing-masing ukuran. Lalu kita mulai Hand Bag.
proses anyaman yakni pada bagian dudukan Berdasarkan penelitian panelis yang terdiri dari
menggunakan anyaman biasa pada bgian badan dan responden 5 panelis ahli (Dosen Tata Busana),dan 15
sisi menggunakan anyaman palit, bagian penutup panelis terlatih (Mahasiswa Tata Busana), terhadap
yakni anyaman kipas serta bagian pegangan hasil jadi Hand Bag dari pelepah pisang dengan
menggunakan anyama kipas, setelah selesai proses hiasan kulit salak dengan teknik menganyam dengan
anyaman, dilanjutkan proses pengeleman dengan lem melalui focus group discussion (FGD) dapat
fox yang dilarutkan kedalam air lalu dikeringkan disimpulkan bahwa hasil jadi Hand Bag
dengan matahari langsung, lalu proses pewarnaan dikategorikan baik dengan persentase sebanyak 70%
dengan cat minyak kemudian dikeringkan sekitar 3

No Kriteria %
1. Warna desain hand bag 72
2 Kesesuain Ukuran desain hand bag dengan hasil jadi 65
3 Kesesuai bentuk desain hand bag dengan hasil jadi 70
4 Kesesuaian tekstur desain hand bag dengan hasil jadi 69
5 Kerapihan anyaman pada hand bag 78
6 Teknik menganyam sisi pada hand bag 74
7 Teknik pewarnaan pada hand bag 67
8 Bentuk hiasan kulit salak 70
9 Warna hiasan kulit salak 68
10 Finishing hiasan pada hand bag 70
11 Total look hand bag 71
Tabel 1 : Tanggapan Keseluruhan Responden
Berdasarkan format penilaian dalam bentuk 3. Proses menganyam dan pembuatan tas meliputi
tabe 4.12 dari 20 responden penilaian terhadap proses pengepresan, menggunting pelepah pisang,
pemanfaatan limbah pelepah batang pisang dengan menganyam pada cetakan yang dimulai dengan
hiasan kulit salak menjadi hand bag dengan teknik teknik anyaman biasa, dilanjutkan dengan
menganyam yaitu: anyaman palit kemudian pada bagian penutup
72%, 65%, 70%, 69%, 78%, 74%, 67%, 70%, 68%, menggunakan teknik anyaman kipas langkah
70%, 71%. terakhir adalah proses pewarnaan tas
P = f/(n )×100 % 4. Hasil uji panelis menunjukkan bahwa
P = (jumlah skor yang diperoleh)/(jumlah item × 5 × pemanfaatan limbah pelepah batang pisang
responden)×100 % dengan hiasan kulit salak dengan teknik
P = 774/(11 × 5 × 20 )×100 % menganyam dapat diterima dikalangan dosen
P = 70 % maupun mahasiswa dengan nilai presentasi pada
Secara keseluruhan penilaian responden rata-rata 70%. Yang menunjukkan bahwa
terhadap pemanfaatan limbag pelepah batang pisang tanggapan responden keseluruhan terletak pada
dengan hiasan kulit salak menjadi hand bag dengan kategori baik.
teknik menganyam terletak pada kategori baik .6. SARAN

5. KESIMPULAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka adapun


Berdasarkan hasil penelitian, uji panelis dengan saran sebagai berikut:
teknik pengumpulan data focus group discussion, 1. Pada proses pembuatan hand bag dengan teknik
observasi dan dokmentasi dengan permasalahan yang menganyam sebaiknya pada baguette
diajukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik menggunakan gantungan agak besar
kesimpulan bahwa: 2. Pada proses pembuatan hand bag sebaiknya pada
1. Proses pengelolaan pelepah pisang menjadi lapisan kain sebaiknya menggunakan kain
bahan dasar anyaman yang meliputi proses
spunbond
pengumpulan pelepah pisang, pemilihan
pengeringan pengepresan,penganyaman. 3. Pada pemanfaatan pelepah pisang dengan teknik
2. Proses pengelolaan kulit salak meliputi proses menganyam setelah dilakukan penelitian lebih
pengumpulan kulit salak, pembersihan, cocok untuk produk seperti keranjang barang atau
pengeringan, penyetrikaan dan pembentukan produk yang agak besar karena tas dengan
garnitur
Journal HomeCs (ISSN: XXXX - XXXX)
Volume XX– Edisi XX, XXXXXXXX 201X

ukuran kecil hasilnya agak kaku dan susah tidak kaku seperti menggunakan cat minyak dan
digunakan warna yang dihasikan juga lebih bagus dan
4. Untuk proses pewarnaan lebih baik menggunakan mengkilat
warna seperti pernis agar produk yang dihasilkan

7. UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan teirma kasih setulus-tulusnya penulis
sampaikan terutama kepada: Rektor Universitas
Negeri Makassar Prof. Dr. Ir. Husain Syam, M.TP.,
ASEAN Eng, Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya,
M.Kes., M. Eng,. IPU, serta civitas akademika
Universitas Negeri Makassar yang telah membantu
jalannya penelitian ini hingga selesai.
8. REFERENSI
[1] Dahlan Hatta. 2011. Pengelolaan Limbah Kertas
Menjadi Pulp. Sebagai Bahan Pengemas Produk
Agroindustri. Tesis tidak diterbitkan. Universitas
Dipenegoro Semarang.
[2] Badan Pusat Statstik (BPS) dan Direktorat Jendral
Tentang Produksi Pisang (2015-2016).
[3] Marliani, N. 2015. Pemanfaatan Limbah Rumah
Tangga (Sampah Organik) Sebagai Bentuk
Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan
Hidup. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA,
Volume 4(2).
[4] Nurddin, M., Santoso, R. A., & Hidayanti, R. A.
2018. Desain Komposisi Bahan Komposit Yang
Optimal Berbahan Baku Utama Limbah Ampas
Serat Tebu (Baggase). In Prosiding Seminar
Nasional Teknoka. Volume 3, M53-M58.
[5] Basori, Khabib dan Agung Feryanto. 2018. Aneka
Kerajinan Tangan. Mataram: Caraka Darma
Aksara
[6] Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Dan Sejenis Sampah Rumah Tangga.
[7] Sugiyono. 2015 . Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : PT Alfabet.
[8] Sugiyono . 2017 . Metode Penelitian Administrasi
Dilenagkapi Dengan Metode R&D. Bandung:
Alfabet.
[9] Wulandari, Y., & Achir, S. 2015. Pengaruh Bahan
Tali Rafiah Asahylon Terhadap Hasil Jadi
Crochet /Rajutan pada Tas jinjing (Corde Bag).
Jurnal Tata Busana 4(2): 66-72.

Anda mungkin juga menyukai