Anda di halaman 1dari 111

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN E-MODUL DASAR LISTRIK DAN

ELEKTRONIKA BERBASIS ANDROID TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 PINRANG

THE EFFECTIVENESS OF THE APPLICATION OF ANDROID-BASED

ELECTRICAL AND ELECTRONICS BASIC E-MODULES TO IMPROVE

STUDENT LEARNING OUTCOMES AT SMK NEGERI 1 PINRANG

IBNU MAULANA.S

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
SKRIPSI

Efektivitas Penerapan E-Modul Dasar Listrik dan Elektronika

Berbasis Android Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di

SMK Negeri 1 Pinrang

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar

OLEH :
IBNU MAULANA.S
1725042008

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

iii
ABSTRAK
Ibnu Maulana, 1725042008. Efektivitas Penerapan E-Modul Dasar Listrik dan
Elektronika Berbasis Android Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di
SMK Negeri 1 Pinrang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar,
2022, Supriadi dan Hasanah Nur.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui kelayakan e-modul dasar listrik
dan elektronika berbasis android terhadap siswa SMKN 1 Pinrang. (2)
Mengetahui hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang terhadap e-modul dasar listrik
dan elektronika berbasis android. (3) Mengetahui efektivitas penerapan e-modul
dasar listrik dan elektronika berbasis android terhadap peningkatan hasil belajar
siswa SMKN 1 Pinrang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu : Metode
Experimen semu (quasi experimen) dengan jenis Quasi Experimental Design tipe
Nonequivalent Control Goup Design. Subjek dalam penelitian adalah peserta
didik kelas X Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Pinrang
tahun ajaran 2021/2022. Pada pengujian ini menggunakan 2 teknik analisis data
yaitu: Analisis Deskriptif dan Analisis Statistik Inferensial dengan menggunakan
2 pengujian yaitu pengujian hipotesis dan normalitas . Penelitian ini dibantu oleh
validator ahli dan responden calon pengguna dengan hasil nilai N-Gain pada
kategori tinggi sebesar 17%, pada kategori sedang sebesar 63%, sedangkan pada
kategori rendah sebesar 20%. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta
didik mengalami peningkatan hasil belajar yakni pada kategori sedang, data rata-
rata N-Gain peserta didik memperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 0,49
yang berada pada kategori sedang. Saran untuk guru yaitu, agar dapat memahami
e-modul tersebut sehingga dapat menambah bahan ajar atau soal latihan dan untuk
peserta didik agar dapat mengerjakan soal latihan pada e-modul ini, baik di
sekolah maupun di luar sekolah, yakni untuk mengukur kemampuan hasil belajar.

Kata Kunci: Efektivitas, e-modul dasar listrik & elektronika , dan hasil belajar.

iv
ABSTRACT

Ibnu Maulana, 1725042008. The Effectiveness of Applying the Android-


Based Electrical and Electronics Basic E-Module towards Improving Student
Learning Outcomes at SMK Negeri 1 Pinrang. Thesis. Faculty of
Engineering, Makassar State University, 2022, Supriadi and Hasanah Nur.
This study aims to: (1) find out the feasibility of android-based electrical and
electronics basic e-modules for students of SMKN 1 Pinrang. (2) Knowing the
learning outcomes of SMKN 1 Pinrang students on android-based electrical and
electronics basic e-modules. (3) Knowing the effectiveness of the application of
android-based electrical and electronics basic e-modules to improve the learning
outcomes of students of SMKN 1 Pinrang. The type of research used is: Quasi
experiment method with the type of Quasi Experimental Design type
Nonequivalent Control Goup Design. The subjects in the study were class X
students of the Department of Electrical Power Installation Engineering of SMK
Negeri 1 Pinrang for the 2021/2022 school year. This test uses 2 data analysis
techniques, namely: Descriptive Analysis and Inferential Statistical Analysis
using 2 tests, namely hypothesis testing and normality. This research was assisted
by expert validators and potential user respondents with the result of N-Gain value
in the high category of 17%, in the medium category of 63%, while in the low
category of 20%. This shows that most students experienced an increase in
learning outcomes, namely in the moderate category, the average N-Gain data of
students obtained an increase in learning outcomes of 0.49 which was in the
moderate category. The advice for teachers is to be able to understand the e-
module so that they can add teaching materials or practice questions and for
students to be able to do practice questions in this e-module, both at school and
outside of school, namely to measure the ability of learning outcomes.
Keywords: Effectiveness, e-module basic electricity & electronics, and learning
outcomes.

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

“Kupersembahkan karya kecil yang sederhana ini


sebagai tanda kasih dan sayangku untuk ibu, ayah,
dan keluarga yang setia membimbingku,
serta sahabat–sahabatku,
seluruh teman-teman,
dan almamaterku yang begitu luar biasa.”

vii
MOTTO

“Hidup itu memang terkadang rumit


namun serumit apapun kehidupan ini tetap harus kita jalani
karena Tuhan punya rencana di balik semua ini”
(Jefri Al Buchori)

“Hidup harus memilih, saat kau tidak memilih, maka itulah pilihanmu.”
(Monkey D’Luffy)

“Tanda sejati dari kecerdasan bukan Pengetahuan melainkan imajinasi.”


(Albert Einstein)

“Tanpa doa Ibu dan Ayah, saya hanya sebutir debu.”

viii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah subḥānahu wataʿālā atas segala limpahan rahmat, kasih sayang

dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan E-Modul Dasar

Listrik dan Elektronika Berbasis Android Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Di SMK Negeri 1 Pinrang” ini dengan baik. Sholawat dan salam juga

penulis curahkan kepada Nabi Muhammad 'Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam,

sebagai panutan dan suri tauladan bagi seluruh ummat.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Program Studi

Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi tingginya

kepada orangtua tercinta Bapakku Sadar Capong, Ibuku Hj. Citra Saharuddin,

Adikku Yarham Yahdi dan Anindita Khairin Niswa atas segala doa, motivasi,

pengorbanan dan usaha yang tidak kenal lelah telah mendidik, membimbing

dengan ketulusan untuk keberhasilan penulis.

Melalui kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua orang untuk

bantuan yang telah diberikan, terutama untuk Bapak Dr. Supriadi, M.T selaku

pembimbing I sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Ibu

Prof. Dr. Ir Hasanah Nur, M.T selaku pembimbing II yang senantiasa

ix
memberikan motivasi, arahan-arahan dan bimbingan agar dapat menyelesaikan

studi dengan baik.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada

pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. Selaku Rektor Universitas Negeri

Makassar.

2. Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng., IPU Selaku Dekan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

3. Prof. Dr. Purnamawati, M.Pd selaku penanggap I dan Ibu Dr. Lu’mu, M.Pd

selaku penangggap II , yang telah memberikan motivasi dan kritik yang

sifatnya membangun untuk menyusun skripsi ini.

4. Mustamin, S.Pd., M.T., M.Pd dan Ibu Dr. Ummiati Rahmah, S.Pd., M.T

selaku Validator atas segala bantuannya.

5. Siswa kelas X SMKN 1 Pinrang Jurusan TITL Sebagai responden calon

pengguna atas segala bantuannya.

6. Saudara-saudariku di angkatan 17 “SIBER” program studi Pendidikan Teknik

Elektronika, khususnya teman-teman kelas saya yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

Terima kasih juga kepada seluruh keluarga, untuk sahabat-sahabatku yang

tak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan terakhir untuk Kampus Orange

Kampus Rajawali, Almamater kebanggaanku. Semoga segala bantuan, doa dan

dukungan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlipat ganda disisi Allah

x
SWT. Akhirnya dengan penuh rasa syukur semoga skripsi ini dapat bermanfaat

sebagai informasi dan bacaan yang dapat menunjang ilmu pengetahuan.

Penulis

Ibnu Maulana.S

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………………….………………….ii
ABSTRAK.................................................................................................................... iiii
ABSTRACT…………………………………………………………...………………………………....iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………………………………v
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………………...……..vi
MOTTO…………………………………………………………………………………………………..vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..….......ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………….x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8
A. Kajian Teori........................................................................................................ 8
1. Efektivitas Pembelajaran............................................................................ 8
2. Media Pembelajaran................................................................................... 9
3. E-Modul..................................................................................................... 15
4. Konsep Dasar Android............................................................................. 17
5. Hasil Belajar.............................................................................................. 26
6. Deskripsi Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika......................27
B. Kajian yang Relevan........................................................................................ 28
C. Kerangka Pikir.................................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................33
A. Jenis Penelitian................................................................................................. 33

ix
B. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................... 33
C. Desain Penelitian.............................................................................................. 33
D. Subjek & Objek Penelitian.............................................................................. 34
E. Definisi Operasional Variabel......................................................................... 34
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................... 35
G. Teknik Analisis Data........................................................................................ 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................40
A. Hasil Penelitian................................................................................................. 40
1. Kelayakan e-modul Dasar Listrik dan Elektronika berbasis android
terhadap peserta didik SMK Negeri 1 Pinrang...................................... 40
2. Hasil Belajar Dasar Listrik & Elektronika peserta didik Kelas X TITL
SMKN 1 Pinrang...................................................................................... 44
3. Efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan elektonika berbasis
android terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang.. 47
B. Pembahasan....................................................................................................... 48
1. Kelayakan e-modul Dasar Listrik dan Elektronika berbasis android
terhadap peserta didik SMK Negeri 1 Pinrang...................................... 48
2. Hasil Belajar Dasar Listrik & Elektronika peserta didik Kelas X TITL
SMKN 1 Pinrang...................................................................................... 49
3. Efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan elektonika berbasis
android terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang.. 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................552
A. Kesimpulan....................................................................................................... 52
B. Saran.................................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Logo Android....................................................................................18

Gambar 2. 2 Logo Android Versi 1.1....................................................................19

Gambar 2. 3 Logo Android Versi 1.5....................................................................19

Gambar 2. 4 Logo Android Versi 1.6...................................................................20

Gambar 2. 5 Logo Android Versi 2.0/2.1 (Eclaire)...............................................21

Gambar 2. 6 Logo Android Versi 2.2 (Froyo).......................................................21

Gambar 2. 7 Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread).............................................22

Gambar 2. 8 Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread).............................................23

Gambar 2.9 Kerangka Pikir...................................................................................32

Gambar 4. 1 Grafik hasil uji coba Kelayakan........................................................41

Gambar 4. 2 Icon e-modul.....................................................................................41

Gambar 4. 3 Desain Aplikasi e-modul pada saat login..........................................42

Gambar 4. 4 Menu aplikasi e-modul......................................................................42

Gambar 4. 5 Materi pembelajaran aplikasi e-modul..............................................43

Gambar 4. 6 Video pembelajaran aplikasi e-modul...............................................44

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Desain Penelitian..................................................................................34

Tabel 3. 2 Kriteria Nilai Ketuntasan Pesera Didik................................................37

Tabel 4. 1 Hasil Uji Coba Kelayakan....................................................................40

Tabel 4. 2 Tabel hasil statistik deskriptif pres-test dan post-test..........................44

Tabel 4. 3 Kriteria ketuntasan kelas pre-test dan post-test....................................45

Tabel 4. 4 Tabel ketuntasan perorangan dari pre-test dan post-test......................45

Tabel 4. 5 Tabel frekuensi hasil belajar siswa......................................................46

Tabel 4. 6 Statistik deskriptif hasil belajar............................................................46

Tabel 4. 7 Hasil uji normalitas..............................................................................47

Tabel 4. 8 Hasil pengujian hipotesis.....................................................................48

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia,

karena pendidikan menjadi ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 1 disebutkan

bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan,

manusia dapat mengembangkan kreativitas di dalam dirinya menuju ke individu

yang berkepribadian baik.

Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau

revolusi industri dunia keempat di mana teknologi informasi telah menjadi basis

dalam kehidupan manusia (Matsun, et al, 2018). Pandemi covid-19 yang sedang

terjadi saat ini, tentu membawa perubahan terhadap semua sektor dalam

kehidupan, salah satunya pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang semula

dilakukan secara tatap muka harus dilakukan secara daring untuk memutus

penyebaran covid-19. Pembelajaran jarak jauh bukanlah hal mudah bagi guru dan

peserta didik untuk dilakukan.

Penyampaian informasi sangat penting untuk membentuk pola pemikiran

siswa akan suatu materi. Materi yang mudah dimengerti dan dikemas menarik

1
2

akan meningkatkan minat seseorang untuk mempelajarinya (Dwijayani, 2019).

Dengan adanya minat seseorang untuk mempelajari materi yang sedang diberikan

itu, akan berdampak pada hasil belajarnya. Hal ini akan terjadi terbalik apabila

materi dikemas tidak menarik, akan berdampak pada kemampuan siswa untuk

menguasai materi, maka hasil belajar siswa pun rendah. Oleh sebab itu,

diharapkan materi yang disajikan harus dikemas semenarik mungkin, mudah

dipahami dan tentunya mudah dibaca. Dengan penyajian materi yang menarik

sesulit apapun materi yang diberikan jika dikemas menarik, mudah dipahami dan

dibaca akan membuat siswa lebih termotivasi untuk mempelajarinya dan tidak

merasa bosan mengikuti pembelajaran. Dengan kata lain, proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru tidak hanya berpedoman kepada buku paket saja, namun

juga bisa dipadukan dengan beberapa media atau modul elektronik.

Saat ini perkembangan media pembelajaran semakin inovatif dengan

adanya media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi. Penggunaan

teknologi informasi adalah sebuah cara yang efektif dan efisien dalam

menyampaikan informasi. Salah satu alat berteknologi informasi yang memiliki

potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah komputer.

Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,

batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan

menarik untuk mencapai hasil yang diharapkan. Modul adalah suatu bahan ajar

pembelajaran yang isinya relatif singkat dan spesifik yang disusun untuk

mencapai tujuan pembelajaran (Harta et al., 2014). Modul sebagai satu bahan ajar

memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan buku paket. Kelebihannya terletak


3

pada komunikasi dua arah, bisa digunakan untuk pendidikan dan pelatihan jarak

jauh, interaktif dan dialogis, strukturnya jelas, bersahabat dan memotivasi,

menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang baru didapatkan, materi terbagi

dalam penggalan-penggalan kecil, ada penugasan dan umpan balik (Daryanto,

2013). Modul yang baik memiliki beberapa karakteristik yaitu self instruction,

self contained, stand alone, adaptif, dan user friendly (Ahmad & Lestari, 2010).

Modul pada awalnya dibuat dalam bentuk cetak, akan tetapi dengan

perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini mulai dikembangkan modul dalam

bentuk elektronik (e-modul).

Hasil observasi yang dilakukan di SMKN 1 Pinrang diperoleh jika

selama pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran yang digunakan masih

terbatas pada media power point yang diberikan melalui grup Whatsapp serta

bahan ajar berupa buku cetak dan LKS. Penggunaan power point dan bahan ajar

berupa buku cetak dan LKS tentu memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat

memuat materi dalam bentuk teks dan gambar serta kurang ekonomis. Selain itu,

dalam proses pembelajaran daring, guru sesekali menggunakan zoom dan google

meeting. Namun, hanya beberapa peserta didik yang hadir dalam proses

pembelajaran dikarenakan keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh peserta didik

serta jaringan yang tidak mendukung. Hal ini tentu saja mengakibatkan proses

pembelajaran tidak berlangsung secara efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu

media yang dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik yang

memungkinkan mereka belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya

dalam memahami pengetahuan dan informasi, karena peserta didik dapat belajar
4

secara mandiri dengan mengulang materi yang disajikan sampai mereka paham.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu modul elektronik (e-

modul).

E-modul adalah salah satu jenis modul yang di dalamnya terdapat teks,

gambar, grafik, animasi, dan juga video yang bisa diakses di manapun dan

kapanpun. E-modul atau elektronik modul adalah modul dalam bentuk digital,

yang terdiri dari teks, gambar, atau keduanya yang berisi materi elektronika digital

disertai dengan simulasi yang dapat dan layak digunakan dalam pembelajaran

(Fauziah 2016). Jadi, e-modul adalah salah satu jenis bahan ajar yang

dikembangkan dengan menggunakan alat elektronik yang didalamnya dilengkapi

dengan teks, gambar dan video.

E-modul diharapkan siswa akan lebih memahami materi dengan baik

karena proses pembelajaran yang dikembangkan bukan hanya membaca saja tapi

menggunakan beberapa metode. E-modul diharapkan menjadi salah satu sumber

belajar baru bagi siswa, dan selanjutnya dapat meningkatkan pemahaman konsep

dan hasil belajar siswa (Imansari & Sunaryantiningsih, 2017). E-modul

menyediakan solusi koligatif yang mencakup empat aspek, yaitu: konteks ilmiah,

proses, konten, dan sikap (Raharjo 2017).

Berdasarkan jabaran tersebut, terdapat pengaruh positif, pembelajaran

dengan menggunakan e-modul interaktif akan membantu siswa untuk belajar lebih

aktif dan tentunya hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. selain itu

dengan adanya proses pembelajaran seperti ini proses pembelajaran lebih

bermakna karena siswa membangun dan membentuk pengetahuannya.


5

Meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran secara

optimal, menuntut pendidik untuk menumbuhkan interaksi yang menyenangkan,

hal ini bisa memadukan prinsip pendidikan dan hiburan, salah satu caranya adalah

menggunakan media pembelajaran interaktif. Penggunaan media pembelajaran

seperti e-modul interaktif dalam proses pembelajaran, memungkinkan materi ajar

dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik (Fonda & Sumargiyani, 2018). Selain

itu modul elektronik ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif

pembelajaran yang efisien dan efektif, serta interaktif. Keberadaan e-modul

diharapkan dapat menjadi salah satu sumber belajar baru bagi mahasiswa yang

selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar.

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk

meangaktualisasi hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran

menggunakan instrument evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Kunandar

(2013) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan

tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai

peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan, maka penulis berinisiatif

untuk memanfaatkan teknologi android dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Android menurut Nazaruddin (2012) merupakan sistem operasi untuk telepon

seluler yang berbasis Linux. Dengan teknologi tersebut, penulis akan membuat

aplikasi android yang akan memiliki beberapa fitur, diantaranya modul, jadwal

matapelajaran, absen, dan notifikasi sebagai pengingat. Oleh karena itu, penulis
6

melakukan penelitian tentang pengembangan modul pembelajaran, yang

kemudian dirumuskan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh

Penerapan E-Modul Dasar Listrik dan Elektronika Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Pinrang”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian

ini :

1. Bagaiamana kelayakan e-modul dasar listrik dan elektronika berbasis

android terhadap siswa SMKN 1 Pinrang?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang terhadap e-modul dasar

listrik dan elektronika berbasis android?

3. Bagaimana efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan elektronika

berbasis android terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMKN 1

Pinrang?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui kelayakan e-modul dasar listrik dan elektronika

berbasis android terhadap siswa SMKN 1 Pinrang.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang terhadap e-modul

dasar listrik dan elektronika berbasis android.

3. Untuk mengetahui efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan

elektronika berbasis android terhadap peningkatan hasil belajar siswa

SMKN 1 Pinrang.
7

4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peserta didik, produk yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber

belajar yang bervariasi yang dapat mempermudah peserta didik memahami

kompetensi dasar pada pembelajaran materi dasar listrik dan Elektronika.

Selain itu, dapat memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri dan kreatif

dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

2. Bagi guru, produk yang dihasilkan dapat menjadi pertimbangan sebagai

media pembelajaran yang lebih bervariasi yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran. Sehingga pembelajaran lebih menarik.

3. Bagi sekolah, produk yang dihasilkan dapat memperkaya referensi media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Efektivitas Pembelajaran

Miarso (2014) mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran merupakan

salah satu standart mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya

tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi,

”doing the right things”. Menurut Supardi (2013) pembelajaran efektif adalah

kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan

dan prosedur diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan

lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

John (Supardi, 2013) yang termasyhur dalam bidang pendidikan

psikologi, dan dalam bukunya yang berjudul “A Model of School Learning”,

menyatakan bahwa Instructional Effectiveness tergantung pada lima faktor: 1)

Attitude; 2) Ability to Understand Instruction; 3) Perseverance; 4) Opportunity; 5)

Quality of Instruction. Dengan mengetahui beberapa indikator tersebut

menunjukkan bahwa suatu pembelajaran dapat berjalan efektif apabila terdapat

sikap dan kemauan dalam diri anak untuk belajar, kesiapan diri anak dan guru

dalam kegiatan pembelajaran, serta mutu dari materi yang disampaikan. Apabila

kelima indikator tersebut tidak ada maka kegiatan belajar mengajar anak tidak

akan berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang efektif sangat dibutuhkan

8
anak untuk membantu mengembangkan daya pikir anak dengan tanpa

mengesampingkan tingkat

9
9

pemahaman anak sesuai dengan usia perkembangannya. Menurut Putri (2019)

Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu,

kelompok, dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang

diharapkanmaka dinilai semakin efektif.

Berdasarkan konteks kegiatan pembelajaran, perlu di pertimbangkan

efektivitas artinya sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai

harapan. Ciri-ciri keefektifan program pembelajaran adalah berhasil

mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditentukan,

memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif,

sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional dan memiliki sarana-sarana

yang menunjang proses belajar-mengajar (Rohmawati, 2015).

2. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentu jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Sadiman, dkk,

2012). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada waktu ke waktu

semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil

teknologi dalam proses pembelajaran, hal tersebut menuntut guru sekurang-

kurangnya dapat menggunakan media yang murah dan efesien meskipun

sederhana tetapi merupakan suatu keharusan untuk mencapai tujuan pembelajaran

dan hasil belajar yang diharapkan.


10

Adam & Syastra (2015) mengemukakan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran

yang dapat membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan. Batasan lain dikemukakan oleh AECT (Association Of

Education And Communication Technology) dalam Kustandi (2013) “memberi

batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dan informasi”. Selanjutnya Purwono (2014) menjelaskan

bahwa media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas

proses belajar mengajar. Media juga dapat membuat pembelajaran lebih menarik

dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang sedang berkembang saat

ini adalah media audio visual.. Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik

kesimpulan bahwa media adalah suatu alat yang dapat menyalurkan pesan dan

dapat membantu peserta didik dalam proses belajar sehingga dapat membantu

peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajar serta menanamkan

keterampilan yang diperoleh.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran

sangat membantu peserta didik meningkatkan efektivitas pembelajaran, serta

mempermudah penyampaian pesan atau isi pelajaran pada saat melakukan proses

pembelajaran. Kustandi (2013) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual, yaitu: (1). Fungsi Atensi, media visual merupakan inti,

yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
11

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran. (2). Fungsi Afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. (3). Fungsi

Kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar. (4). Fungsi Kompensatoris, media visual memberikan konteks

untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkan kembali.

Gerlach & Ely dalam Arsyad (2012), mengemukakan bahwa “Media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap”. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa media

pembelajaran memiliki fungsi yang sangat berpengaruh bagi pencapaian tujuan

pembelajaran serta memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran sehingga

dapat membantu meningkatkan keefektivan pembelajaran dan mempermudah

proses pembelajaran.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Media difungsikan, sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran.

karenanya, informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa,

baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata

sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Arsyad (2017) merincikan manfaat

media pendidikan sebagai berikut: 1). Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
12

berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2). Memperbesar perhatian

siswa. 3). Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4). Memberikan pengalaman nyata

yang dapat menumbuhkan kegiatan. 5). Menumbuhkan pemikiran yang teratur

dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. 6). Membantu tumbuhnya

pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7).

Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan

membantu efesiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Sadiman (2012) secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-

kegunaan sebagai berikut: 1). Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2).

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera. 3). Menimbulkan

gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4).

Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual

auditor dan kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Kustandi (2013) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses

belajar siswa, yaitu: 1). Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 2). Bahan pengajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa. 3). Metode mengajar akan lebih

bervariasi, sehingga siswa tidak bosan dan tidak hanya menggunakan komunikasi

verbal. 4). Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lainnya seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan.
13

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan sebagai

pengarah perhatian siswa agar dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang

lebih langsung serta memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya. Metode pengajaran yang bervariasi juga dapat

mengurangi rasa bosan siswa karena lebih menarik perhatian siswa.

d. Kriteria Kelayakan Media Pembelajaran

Kriteria-kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media

pembelajaran, namun setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan

memberikan pengaruh kepada afektifitas program pembelajaran. Menurut

Mulyanta (2009) kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal

yaitu: (1) kesesuaian atau relevansi, (2) kemudahan, (3) kemenarikan, (4)

kemanfaatan.

Menurut Lusty Firmantika & Mukminan (2014) mengatakan bahwa

untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran dapat ditinjau dari: 1).

Appropriateness, materinya harus sesuai dengan karakteristik siswa, sekolah, dan

kurikulum setempat. 2). Accuracy, Currency, and Clarity, materinya akurat, up to

date, jelas dalam menjelaskan konsep dan contoh sesuai dengan tingkat kesulitan

siswa. 3). Screen Presentation and Design yang terdiri dari: a). Text, Jenis huruf,

besar huruf, dan spasi tulisan disesuaikan dengan layar yang ada sehingga mudah

dibaca oleh siswa. b). Graphics, penggunaan gambar, diagram, foto dan grafik

harus mendukung proses pembelajaran, sederhana, dapat memotivasi siswa, dan

berhubungan dengan materi yang disampaikan. c). Color, penggunaan komposisi,


14

kombinasi dan resolusi warna yang tepat dan serasi dapat menarik perhatian siswa

pada informasi penting yang ingin disampaikan sehingga membuat kegiatan

belajar mengajar menjadi menyenangkan. d). Animation, penggunaan animasi

yang tepat dapat memberikan ilustrasi proses terjadinya sesuatu dengan tepat yang

tidak dapat dilakukan dengan pembelajaran tradisional. Penggunaan animasi juga

dapat memotivasi siswa untuk tertarik mempelajari materi yang disampaikan.

memotivasi siswa untuk tertarik mempelajari materi yang disampaikan. e). Audio,

dukungan musik dapat membawa siswa kepada susana belajar mengajar yang

menyenangkan. Dukungan suara narasi juga akan memperjelas konsep dan

aplikasinya. f). Video Clip, video dapat memberikan ilustrasi konsep dalam

kehidupan nyata dan dapat memberikan contoh langsung penggunaan dan aplikasi

dari suatu ilmu yang dipelajari. Video juga dapat menjelaskan suatu konsep yang

sulit dijelasksn dengan media biasa.

Menurut Kustandi (2013) “Berbagai kondisi dan prinsip-prinsip

psikologis yang perlu mendapatkan pertimbangan dalam pemilihan dan

penggunaan media adalah (1). Motivasi, (2) Perbedaan individual, (3) tujuan

pembelajaran, (4) organisasi isi, (5) persiapan sebelum belajar, (6) emosi, (7)

partisipasi, (8) umpan balik, (9) penguatan (Reinforcement), (10) latihan dan

pengulangan, (11) penerapan. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

pertimbangan-pertimbangan untuk kriteria kelayakan media pembelajaran yaitu:

(1) menyesuaikan jenis media dengan kurikulum, (2) keterjangkauan dalam

pembiayaan, (3) adanya perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran,

(4) adanya media di pasaran, dan (5) kemudahan pemanfaatan media


15

pembelajaran.

e. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang muliputi

pesan, orang, dan peralatan. Dalam perkembangannya media pembelajaran

mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang

dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar

prinsip mekanis. Kemudian lahir Audio-Visual yang menggabungkan penemuan

mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.

Menurut Arsyad (2005) mengklasifikasikan media atas empat kelompok,

yaitu: “(1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3)

media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, (4) media hasil gabungan

teknologi cetak komputer”.

Berdasarkan pendapat para ahli, bahwa media dikelompokkan menjadi

Media hasil teknologi cetak, Media hasil teknologi Audio-Visual, media hasil

teknologi yang berdasarkan komputer, dan yang terakhir media hasil gabungan

teknologi cetak dan komputer.

3. E-Modul

a. Pengertian E-Modul

Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap dan terdiri atas

rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Modul yang pada mulanya merupakan media

pembelajaran cetak, ditransformasikan penyajiannya ke dalam bentuk elektronik


16

sehingga melahirkan istilah baru yaitu modul elektronik atau yang dikenal dengan

istilah e-Modul atau modul elektronik (Winatha, 2018).

Modul elektronik (e-modul) merupakan media pembelajaran (modul)

dengan menggunakan komputer yang menampilkan teks, gambar, grafik, audio,

animasi dan video dalam proses pembelajaran (Haris, 2016). Teks, gambar,

animasi, dan video yang terdapat dalam e-modul ini berguna membantu siswa

memahami materi kimia dengan baik melalui audio visual. E-modul yang akan

dikembangkan bertujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri (Cahyaningrum,

2017).

E-Modul merupakan salah satu bahan ajar mandiri yang disusun secara

sistematis, yang disajikan dalam format elektronik, dimana setiap kegiatan

pembelajaran didalamnya dihubungkan dengan tautan (link) yang akan membuat

peserta didik menjadi lebih interaktif dengan program, dilengkapi dengan

penyajian video, animasi maupun audio untuk memperkaya pengalaman belajar.

b. Kelebihan dan kekurangan E-Modul

E-Modul memiliki kelebihan menurut Hamid (2017), yaitu: 1).

Meningkatkan motivasi peserta didik, karena setiap kali mengerjakan tugas

pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai kemampuan. 2). Bahan pelajaran

terbagi lebih merata dalam satu semester. 3). Pendidikan lebih berdaya guna,

karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang akademik. 4). Penyajian yang

bersifat statis pada modul cetak dapat diubah menjadi lebih interaktif dan lebih

dinamis

Adapun kelebihan e-modul menurut Yusnimar (2013), yaitu: 1). Mudah


17

dibawa karena berbentuk soft copy yang dapat digunakan pembaca dalam

elektronik portable. 2). Tidak berat, e-modul hanya perlu dimasukkan ke dalam

folder di dalam elektronik portable, jadi yang dibawa hanya perangkat digital

portable. 3). Mudah digandakan, e-modul mudah untuk dicopy dengan gratis

sehingga akan menghemat biaya dan akan mendukung kebutuhan belajar. 4).

Hemat kertas, dalam era global warming berarti kita telah mendukung go green

yang masih diusung pada masa kini.

Adapun kekurangan e-modul, yaitu: (1). Biaya pengembangan bahan

tinggi dan membutuhkan waktu yang lama. (2). Menentukan disiplin belajar yang

tinggi, mungkin kurang dimiliki oleh siswa umumnya. (3). Membutuhkan

ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus proses belajar

peserta didik, memberi motivasi dan konsultasi secara individu peserta didik

membutuhkan

E-Modul merupakan pembaharuan dari modul cetak menjadi modul

elektrik dengan perpaduan beberapa media dengan desain semenarik mungkin dan

tanpa mengesampingkan kegunaannya.

4. Konsep Dasar Android

a. Definisi Android

Menurut Elcom (2011) android adalah sistem operasi untuk telepon

seluler yang berbasis Linux. android menyediakan platform terbuka bagi para

pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri agar bisa digunakan di

berbagai macam peranti bergerak. Kadir (2013), mengemukakan android di

kembangkan oleh perusahaan kecil di Silicon Valley yang bernama android Inc.
18

selanjutnya, Google mengambil alih sistem operasi pada tahun 2005 dan

mencanangkannya sebagai sistem operasi yang bersifat “Open Source”. Sebagai

konsekuensinya, siapa pun boleh memanfaatkannya dengan gratis, termasuk hal

kode sumber yang digunakan untuk menyusun sistem operasi tersebut. Pendapat

lain dari Stephanus (2011), android merupakan OS Mobile yang tumbuh di tengah

OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-

Phone OS, Symbian, dan masih banyak juga menawarkan kekayaan isi dan

keoptimalan berjalan diatas perangkat hardware yang ada.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis Linux yang bersifat

“Open Source” yang artinya siapapun dapat menggunakannya secara gratis.

Gambar 2. 1 Logo Android


(Sumber: Elcom, 2011)

b. Versi Android

Menurut Elcom (2011) android berkembang sangat pesat dari tahun ke

tahun. Berikut ini adalah versi-versi yang sudah diluncurkan oleh android, yaitu:

1) Android Versi 1.1

Android versi 1.1 dirilis pada 9 Februari 2009. Dalam versi 1.1, user

interface yang dimiliki sudah lebih baik dan terdapat beberapa perbaikan
19

aplikasi, misal adanya pengelolaan pesan, alarm, voice search, pengiriman pesan

dengan Gmail, dan pemberitahuan e- mail.

Gambar 2. 2 Logo Android Versi 1.1


(Sumber: Elcom, 2011)

2) Android v1.5 (Cupcake)

Android ini dirilis pada tanggal 30 April 2009. Cupcake atau android

versi 1.5 merupakan perkembangan dari versi 1.1. sehingga memiliki interface

yang

sudah lebih cantik dan nada penambahan efek-efek animasi. Android v1.5

mampu merekam dan memutar video, serta dapat mengunggah foto ke

Picasa

dan video ke Youtube. Pada versi ini sudah dilengkapi dengan soft keypad

dengan fitur Autocomplete dan mendukung bluetooth A2DP. Selain itu,

terdapat

pula widget baru yang mengikuti pola pada desktop, serta memiliki fasilitas

tambahan, yaitu copy paste pada internet berbasis webpage.


20

Gambar 2. 3 Logo Android Versi 1.5


(Sumber: Elcom, 2011)

3) Android v1.6 (Donut)

Android ini dirilis pada tanggal 15 September 2009, android ini memiliki

banyak terobosan baru di sistem jaringan dan konektivitas, misal adanya

penambahan kamera, kamera video, dan galeri foto, bahkan terdapat pula

penambahan fungsi seleksi multi untuk foto pada fitur galeri. Android v1.6

memberi peningkatan pada voice search dan pengembangan voice dial. Selain

itu, terdapat pula pengembangan fitur pencarian untuk bookmark, kontak, dan

halaman web plus kecepatan pencairan. Dari segi jaringan pun, terjadi

peningkatan dan mendukung layar dengan resolusi WVGA, serta terdapat

layanan aplikasi android Market.

Gambar 2. 4 Logo Android Versi 1.6


(Sumber: Elcom, 2011: 4)
21

4) Android v2.0/v2.1 (Eclaire)

Eclaire yang dirilis pada 3 Desember 2009 merupakan lanjutan

perkembangan dari Donut. Android Eclaire mengalami banyak pembaruan dari

segi optimalisasi hardware dan segi perangkat lunaknya. Berikut ini adalah

perubahan-perubahan yang terdapat di Android Eclaire, yaitu: (a). Penggunaan

browser baru dan mendukung HTML5. (b). Adanya aplikasi Google Maps

3.1.2. (c). Terdapat fasilitas Microsoft Exhange. (d). Adanya kamera dengan

Flash dan Zoon digital. (e). Pengembangan Motion Event dari Tracking

Multitouch untuk event. (f). Adanya fasilitas Keyboard virtual. (g). Adanya

aplikasi Bluetooth v2.1. (h). Kecepatan Hardware dioptimalkan. (i). Rasio B/W

pada background lebih tinggi dan mendukung image beresolusi tinggi.

Gambar 2. 5 Logo Android Versi 2.0/2.1 (Eclaire)


(Sumber: Elcom, 2011)

5) Android v2.2 (Froyo)

Android Froyo merupakan penyempurnaan yang dilakukan android dari

generasi sebelumnya (Éclair). Android Froyo dirilis pada tanggal 20 Mei 2010

dan disempurnakan pada tanggal 20 Juni 2010. Berikut ini dalah

penyempurnaan-penyempurnaan yang terjadi pada android v2.2 (Froyo), yaitu:

(a). Kinerja hardware lebih cepat. (b). Dapat melakukan intalasi aplikasi ke
22

memori eksternal. (c). Adanya dukungan Adobe Flash 10. (d). Fasilitas WiFi

dapat dijadikan Hotspot. (e). Adanya fungsi Upgrade otomatis di Andorid

Market.

Gambar 2. 5 Logo Android Versi 2.2 (Froyo)


(Sumber: Elcom, 2011)

6) Android v2.3 (Gingerbread)

Android GingerBread merupakan perkembangan lanjutan dari Android

Froyo. Gingerbread dirilis antara bulan November dan Desember 2010.

Terdapat beberapa penambahan dan pengembangan fitur yang diterapkan oleh

android pada Gingerbread. Berikut ini adalah penembahan dan pengembangan

pada gingerbread, yaitu: (a). Peningkatan dan perbaikan user interface. (b).

Input teks lebih cepat dan intuitif. (c). Proses copy paste lebih mudah

dilakukan. (d). Manajemen energi lebih baik. (e). Kontrol aplikasi lebih baik

dengan aplikasi Manage Applications yang bisa diakses dari menu Options. (f).

Fitur komunikasi dan organizing yang lebih baik.


23

Gambar 2. 6 Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread)


(Sumber: Elcom, 2011)

7) Android v3.0 (Honeycomb)

Android v3.0 merupakan versi terbaru dari produk android dan diberi

nama Honeycomb. Android Honeycomb dirilis pada bulan januari 2011, jauh

lebih awal dari perkiraan sebelumnya, yaitu pertengahan tahun 2011. Berikut

ini adalah penambahan dan perbaikan yang terjadi pada android v3.0 atau

Honeycomb, yaitu: (a). Adanya kemudahan untuk mengakses akun Gmail

dengan Action Bar. (b). Mendukung grafis 3 dimensi. (c). Mendukung aplikasi

khusus yang diterapkan pada perusahaan tertentu dan memiliki sistem

keamanan yang memadai. (d). Keyboard virtual yang dimiliki lebih komplit

dari versi-versi sebelumnya.

Gambar 2. 7 Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread)


(Sumber: Elcom, 2011)
24

c. Prinsip Kerja Android

Menurut Hermawan (2011) pengembangan sistem operasi dan

aplikasinya sendiri mengacu pada empat prinsip: (1). Terbuka, android dibangun

untuk menjadi benar-benar terbuka. Sebagai contoh, sebuah aplikasi dapat

mengambil dan mengakses fungsi- fungsi utama ponsel seperti membuat

panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera. Hal ini memungkinkan

para pengembang untuk membuat aplikasi yang lebih baik. (2). Semua aplikasi

dibuat sama, android tidak membedakan antara aplikasi inti ponsel dan aplikasi

pihak ketiga. Kedua jenis aplikasi ini dapat dibangun dan memiliki akses yang

sama ke ponsel. Pengguna dapat sepenuhnya mengatur telepon sesuai kepentingan

mereka. (3). Mendobrak batasan-batasan aplikasi, aplikasi membuang berbagai

hambatan untuk membangun aplikasi baru yang inovatif. Misalnya, seorang

pengembang dapat menggabungkan informasi dari WEB dengan data individu

dari ponsel. Misalnya data kontak, kalender, atau lokasi geografis. Dengan

android, pengembang juga dapat membangun aplikasi yang memungkinkan

pengguna untuk melihat lokasi dan terkoneksi dengan teman-temannya. (4).

Pengembangan Aplikasi yang Cepat dan Mudah

Android menyediakan akses ke berbagai libraries dan tools yang dapat

digunakan untuk membangun aplikasi yang kaya.

d. Fungsi Android dalam Pembelajaran

Smartphone berpotensi untuk dapat digunakan sebagai salah satu media

pembelajaran (Irnin dkk, 2018). Hal ini menjadikan prospek penggunaan media

pembelajaran berbasis smartphone menjadi sangat baik. Selain itu, penggunaan


25

media belajar melalui smartphone juga dapat mengalihkan efek negatif dari

penggunaan smartphone, seperti bermain game karena siswa dapat belajar melalui

smartphone. Media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi telepon seluler

disebut dengan mobile learning. Mobile learning merupakan salah satu alternatif

pengembangan media pembelajaran.

Mobile learning dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dipandang

dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya menembus

keterbatasan ruang dan waktu (Irnin dkk, 2018). Kehadiran mobile learning

ditujukan sebagai pelengkap pembelajaran serta memberikan kesempatan pada

siswa untuk mempelajari materi yang kurang dikuasai di manapun dan kapanpun.

Sekarang ini masih sedikit media pembelajaran yang memanfaatkan telepon

seluler. Para siswa masih banyak yang menggunakan laptop atau bahkan masih

ada yang menggunakan buku manual untuk menunjang pembelajaran di sekolah.

Dengan menggunakan laptop sebagai media pembelajaran akan menyulitkan

siswa membawa perangkat tersebut karena berat dan terkesan repot. Guru pun

masih menggunakan metode konvensional dalam mengajar sehingga siswa merasa

bosan ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Melihat potensi ini,

pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan telepon seluler adalah

dengan membuat mobile learning yang ditujukan untuk semua telepon seluler

berplatform android.

Android merupakan sistem operasi yang paling diminati di masyarakat

karena memiliki kelebihan seperti sifat open source yang memberikan kebebasan

para pengembang untuk menciptakan aplikasi (Irnin dkk, 2018). Android secara
26

sederhana bisa diartikan sebagai sebuah software yang digunakan pada perangkat

mobile yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci yang dirilis

oleh Google.

e. Kelebihan dan Kekurangan Android

Kelebihan sistem android menurut Nurcholis Istiawan & Herman

Kusdianto (2018: 14-15) antara lain lengkap (complete platform), terbuka (open

source), bebas (free platform), dan dapat diakses dengan harga yang terjangkau.

Kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan pendidik untuk menerapkan bahan ajar

berbasis android dalam kelas yang berbobot lebih banyak pada teori daripada

praktek sehingga dapat menciptakan kelas yang lebih menarik dan jauh dari kesan

monoton. Namun, sistem android juga memiliki beberapa kekurangan seperti

hampir semua aplikasi terhubung dengan internet, adanya iklan, dan lebih cepat

menguras daya baterai telepon pintar. Meskipun demikian, kelebihan dari android

lebih dominan dibanding kekurangannya sehingga dapat digunakan dalam kelas.

5. Hasil Belajar

Gagne dalam (Melinda, 2018) menyatakan bahwa “belajar merupakan

kegiatan yang kompleks, yaitu hasil belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar

orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai”. Sehingga belajar

dapat diartikan sebagai usaha mendapatkan pengetahun, keterampilan,

pengalaman dan sikap dengan mengembangkan potensi-potensi bawaan baik itu

rohani maupun jasmani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan

kebudayaan dengan bersumber dari berbagai bahan informasi.


27

Setiap proses pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar. Arti kata

hasil menurut KBBI Edisi IV adalah sesuatu yang diadakan (dibuat atau

dijadikan) oleh usaha. Hasil belajar merupakan perbuatan, nilai, pengertian, sikap,

apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2016:5). Menurut Sudjana (2014 :22) hasil

belajar adalah kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajar.

Sedangkan menurut Reigeluth (1983) dalam Suprihatiningrum, (2016:37) Hasil

belajar adalah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu

kapabilitas (kemampuan) yang telah diperoleh”

Hasil belajar mencakup keampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan dan meringkas), application (menerapkan), analysis

(menguraikan dan menentukan hubungan), sysnthesis (mengorganisasikan dan

merencanakan), evaluation (menilai). Domain afektif adalah sikap menerima,

memberikan respons, nilai, organisasi, karakterisasi. Dan pada domain

psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,

manajerial, dan intelektual (Agus Suprijono, 2009).

Menurut Bloom hasil belajar dibagi atas tiga ranah diantaranya : (1) Ranah

kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), (2) Aspek kognitif

berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan

memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan kemampuan

mengevaluasi, (3) Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan

nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,

emosi, dan nilai.


28

6. Deskripsi Mata Pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika

Dasar Listrik dan Elektronika adalah salah satu mata pelajaran pada

Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Pinrang kelas X. Mata Pelajaran

Dasar Listrik dan Elektronika membahas tentang; Besaran dalam Unit Satuan

Internasional, Hukum-Hukum Kelistrikan & Elektronika, Alat-Alat ukur Listrik &

Elektronika, Spesifikasi Data komponen Listrik serta komponen pengaman Listrik

& Elektronika, Mengukur komponen Pastif & Aktif, Rangkaian Listrik &

Elektronika, Medan Elektromagnetik, Sumber Tegangan Listrik, Arus Bolak-

Balik, Filter Frekuensi, Diode, Transistor, Rangkaian Elektronika Digital, Sensor

& Transduser.

2. Kajian yang Relevan

Berdasarkan judul penelitian yang diangkat, maka hasil penelitian yang

relevan untuk mendukung penelitian tersebut adalah :

1. Nurulita Imansari & Ina Sunaryantiningsih (2017) , hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa : (1) media pembelajaran e-modul interaktif yang dibuat

telah layak untuk digunakan pada proses belajar mengajar dikelas pada mata

kuliah bengkel listrik, (2) hasil belajar mahasiswa yang menggunakan media

e-modul interaktif dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata ketuntasan klasikal

sebesar 82,22, (3) respon maha siswa terhadap penggunaan media e-modul

interaktif pada proses pembelajaran juga masuk pada kategori baik.


29

2. Made Sri Astika Dewi & Nyoman Ayu Putri Lestari (2020), hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa data tersebut homogen dengan hasil uji 0,503 dan

signifikansi 0,481 yang jauh lebih besar dari signifikansi alpha 5%. Dengan

demikian hasil uji dengan asumsi homogenitas terpenuhi adalah -2,407

dengan signifikansi 0,019. Jika ditetapkan taraf signifikansi alpha 5% maka

signifikansi hasil pengujian lebih kecil dari signifikansi alpha (0,019<0,05).

Jadi, e-modul interaktif berbasis proyek efektif terhadap hasil belajar peserta

didik.

3. Mohammad Yazdi (2016), mengemukakan bahwa e-learning adalah model

pembelajaran yang ada dibuat dalam format digital melalui peralatan

elektronik dengan tujuan memperluas akses terhadap pendidikan publik,

sehingga belajar modul bisa diakses mudah tanpa ruang dan waktu dibatasi,

interaktif dan efektif. Perbedaan penelitian ini dengan jurnal ilmiah yaitu

pengembangan modul berbasis aplikasi informasi teknologi pada peserta

didik.

4. Benny Hari Firmansyah (2016), mengemukakan bahwa pembelajaran

blended atau pembelajaran campuran yang mengkombinasikan antara

pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Tujuannya

meningkatkan efektivitas dan fleksibelitas dalam pembelajaran serta

meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi

dan komunikasi. Perbedaan penelitian ini dengan seminar nasional yaitu

pembelajaran blended learning berbasis schoology.


30

5. Rizka Anggelina (2021), hasil penelitian ini menunjukkan bawhwa E-modul

berbasis anyfliptersebut sudah teruji efektif digunakan untuk siswa karena

sudah sesuai dengan hasil pengujian empiris. Kajian empiris telah

dilakukan melalui pembelajaran yang mengintegrasikan e-modul pada

materi integrasi sosial di kelas XI IPS 2 telah terbukti efektif berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa, denganhasil uji hipotesis menggunakan rumus

uji t dan rata-rata skor postteset lebih tinggi dari pada skor rata-rata pretset.

Hal ini disebabkan karena e-modul disusun secara sistematis, terstruktur,

dilengkapi dengan peta konsep, materi, fenomena kontekstual dan uji

formatif yang dapat memacu motivasi dan keinginan siswa untuk belajar

secara mandiri.

6. Putri Irma Delianti dan Niswardi Jalinus (2020) Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui efektivitas dari e-modul berbasis Project Based Learning pada

mata kuliah Pemrograman Visual. Sampel dari penelitian ini adalah

mahasiswa yang dibagi dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

mata kuliah Pemrograman Visual. Analisis data didapatkan dari hasil posttest

dan kemudian dilakukan analisis berupa uji normalitas, Berdasarkan uji

prasyarat analisis data, data penelitian bersifat normal, homogen serta

penggunaan e-modul ini memperoleh perbedaan signifikan antara kelas

kontrol dan eksperimen. Berdasarkan hasil posttest dan uji prasyarat

analisis data, dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis Project Based

Learning yang digunakan sudah efektif.


31

7. Annida Erin Miftakul Cahyani (2020), Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan efektivitas e-modul Project Based Learning berintegrasi

STEM terhadap kreativitas siswa dalam materi fisika suhu dan kalor.

Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berjumlah 5 buah soal

essay. Data dianalisis menggunakan uji N-gain. Indikator kreativitas adalah

berpikir lancar, berpikir luwes, elaborasi, dan berpikir orisinil. Dari analisis

data, diperoleh hasil kemampuan berpikir lancar siswa memperoleh nilai n-

gain sebesar 0,11, berpikir luwes n-gain sebesar 0,49, elaborasi memperoleh

n-gain sebesar 0,21 dan berpikir orsinil memperoleh n-gain 0,44. Dengan

demikian, disimpulkan bahwa bahwa efektivitas e-modul Project Based

Learning berintegrasi STEM berkategori sedang.

8. Rai Sujeman & I Nyoman Putu Suwindra (2020), Penelitian ini menggunakan

desain quasi eksperimen satu kelompok pre-test dan post-test. Efektivitas e-

modul Sukaberma digambarkan berdasarkan data peningkatan keterampiln

berpikir kritis (KBK). Untuk mendeskripsikan peningkatan KBK siswa,

dilakukan dengan uji-t berpasangan dan gain ternormalisasi (N-gain). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa melalui uji-t berpasangan, e-modul sukaberma

secara signifikan dapat meningkatkan KBK siswa pada tingkat signifikansi α

= 0,05. Hasil analisis N-gain =0,5 menunjukkan peningkatan KBK siswa

termasuk kategori sedang. Berdasarkan peningkatan KBK siswa, dapat

disimpulkan bahwa e-modul sukaberma dalam model Blended-PBL efektif

untuk meningkatkan KBK siswa.


32

3. Kerangka Pikir

Adanya pandemi Covid-19 Kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi

terkendala maka dari itu pembelajaran dilakukan dengan daring hal ini dirasakan

oleh SMK Negeri 1 Pinrang. Pembelajaran daring bisa menggunakan salah satu

media yaitu e-modul Dasar Listrik & Elektronika. E-modul ini merupakan sistem

manajemen pembelajaran untuk mempermudah peserta didik dalam memahami

sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret dan memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar.

Berdasarkan hal tersebut, Saya berkeinginan membuat e-modul Dasar

Listrik & Elektronika berbasis android untuk melihat bagaimana efektivitas

penerapan e-modul terhadap hasil belajar pada masa pendemi covid-19 di SMK

Negeri 1 Pinrang kelas X mata pelajaran Dasar Listrik & Elektronika.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pinrang. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian experimen semu (quasi experiment). Peneliti

memberikan pre-test dan post-test berupa soal pilihan ganda. Pre-test di berikan

sebelum di berikan perlakuan menggunakan e-modul, sedangkan pemberian post-

test di lakukan pada saat selesai di berikan perlakukan menggunakan e-modul.

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah kerangka berpikir di atas dapat dipahami

dengan mudah melalui bagan kerangka pikir sebagai berikut:

Pre-Test

 Peneliti memberikan test berupa


soal pilihan ganda kepada siswa
sebelum di berikan perlakuan
menggunakan e-modul
33

Pembelajaran Masa
Pendemi Covid-19

 Saat masa pendemi


Covid-19 pemerintah
E-modul Dasar Listrik & Elektronika
menghimbau agar Hasil Belajar
sekolah maupun  Salah satu system media media
perguruan tinggi  Untuk
pembelajaran jarak jauh yang dapat di
untuk melakukan mengetahui
akses melalui smartphone.
pembelajaran hasil belajar
 Proses pembelajaran dapat di lakukan
dirumah secara siswa dimasa
tanpa menuntut Siswa untuk hadir
daring. pendemi
diruang kelas tertentu.
dengan
 Kebijakan  Siswa dapat mengerjakan soal latihan
menggunakan
pembelajaran online, yang terdapat pada e-modul tersebut
e-modul dasar
memaksa guru  E-modul ini memiliki video agar listrik &
mengubah metode siswa dapat mengulang-ulang elektronika
pembelajaran yang pembelajaran.
biasa tatap muka
dialihkan dengan
daring. Post-Test

 Peneliti memberikan test berupa


soal pilihan ganda kepada siswa
setelah di berikan perlakuan
menggunakan e-modul

Gambar 2.9 Kerangka Pikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode experimen

semu (quasi experimen) tipe Nonequivalent Control Goup Design untuk

mengetahui efektivitas peningkatan hasil belajar peserta didik. Bentuk desain

eksperimen ini merupakan perkembangan dari true experimental design. Desain

ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pinrang, Kabupaten

Pinrang, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan.

3. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

exsperimental design bentuk nonequivalent control group design. Pada desain ini

kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Kemudian di berikan pretest,

perlakuan, dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik

kelas X Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMKN 1 Pinrang.

33
34

Desain nonequivalent control group design dapat digambarkan pada tabel

di bawah ini:

Tabel 3. 1 Desain Penelitian


Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Experiment O₁ X O₂

Sumber: Sugiyono, 2010


Keterangan:
O₁: Pretest
O₂: Posttest
X: Perlakuan menggunakan e-modul
Pada penelitian ini, siswa di berikan pretest dan posttest berupa soal.

Pretest diberikan sebelum dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen.

Sedangkan pemberian posttest dilakukan pada saat terakhir diberikan perlakuan

untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penigkatan hasil belajar siswa.

4. Objek & Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah e-modul dasar listrik dan elektronika

dan Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X Jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Pinrang tahun ajaran 2021/2022, peneliti

mengambil satu kelas Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1

Pinrang tahun ajaran 2021/2022.

5. Definisi Operasional Variabel

1. E-modul Dasar Listrik & Elektronika berbasis Android

E-Modul adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik

untuk memecahkan suatu masalah. Media e-modul ini diterapkan pada sintaks
35

orientasi masalah dan memecahkan masalah dengan kerja sama antar anggota

kelompok. E-modul yang digunakan dalam penelitian ini merupakan e-modul

yang berisi materi ajar yang telah disediakan oleh peneliti, e-modul yang telah

disediakan merupakan e-modul berbasis android. E-modul berbasis android

memudahkan peneliti dalam membuat media pembelajaran karena aplikasi ini

mendukung penyajian materi pembelajaran yang variatif, seperti penyajian

gambar, video, animasi maupun audio sehingga materi pembelajaran dapat

tersampaikan dan lebih mudah diterima oleh peserta didik.

2. Hasil Belajar Dasar Listrik & Elektronika peserta didik Kelas X TITL
SMKN 1 Pinrang.

Hasil belajar adalah hasil pretest dan posttest peserta didik yang

diperoleh sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan media e-modul

pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika Jurusan Teknik Instalasi

Tenaga Listrik SMKN 1 Pinrang.

6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di lakukan pada penelitian ini berbentuk

tes. Tes dalam penelitian ini adalah tes untuk menentukan atau mengukur

peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda

yang diadakan pada waktu yang telah ditentukan yaitu sebelum pembelajaran

(pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest). Hasil tes kemudian dibandingkan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik di Jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Pinrang.


36

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes hasil belajar

Teknik Instalasi Tenaga Listrik untuk mengukur peningkatan peserta didik setelah

mengikuti proses pembelajaran. Tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda

sebanyak 20 butir soal dengan lima pilihan jawaban. Instrumen ini akan divalidasi

isi oleh pihak yang berkompeten dan validasi item yang meliputi penentuan

indeks kesukaran, daya pembeda, validitas dan reabilitas. Jawaban yang benar

memperoleh skor satu, sedangkan jawaban yang salah atau kosong memperoleh

skor nol.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan secara analisis statistik

deskriptif dan analisis statistik inferensial. Nilai hasil belajar yang diperoleh

peserta didik adalah skor, maka skor tersebut akan diubah ke nilai dengan

menggunakan rumus:

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

umum mengenai peningkatan hasil belajar dari peserta didik pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah proses pembelajaran. Teknik analisis

deskriptif yang digunakan yaitu penyajian tabel, nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai
37

terendah, dan standar deviasi, serta ketuntasan tiap indikator dan ketuntasan hasil

belajar yang merupakan nilai posttest.

a. Ketuntasan Perorangan

Keterangan:
Tp : Tuntas perorangan
JB : Skor tiap peserta didik
JS : Skor maksimal

Nilai yang diperoleh dikategorikan dalam kategori tuntas dan tidak

tuntas. Kriteria nilai ketuntasan peserta didik yang digunakan di SMK Negeri 1

Pinrang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Kriteria Nilai Ketuntasan Pesera Didik


Nilai Kriteria
≥74 Tuntas
<74 Tidak Tuntas
Sumber: SMK Negeri 1 Pinrang

b. Ketuntasan Kelas

Kriteria ketuntasan kelas dapat dihitung menggunakan rumus:

Keterangan:
Tk : Tuntas kelas
∑ Tp : Jumlah tuntas perorangan
N : Jumlah peserta didik
38

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan uji-t. sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

dan uji homogenitas. Teknik statistik inferensial digunakan untuk menguji

hipotesis dan untuk membuat generalisasi data sampel dan populasi.

a. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang

diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal atau tidak. Uji

normalitas data menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
𝑥2 = Chi kuadrat
𝑂𝑖= Frekuensi observasi
𝐸𝑖= Frekuensi harapan
Kriteria pengujian normalitas yaitu dengan taraf signifikan α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = k-3, serta jika x2hitung < x2 hitung maka data dinyatakan
terdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang diteliti berasal

dari populasi yang homogen. Uji homogenitas dapat dihitung menggunakan

rumus:
39

Keterangan:
F : Homogenitas
S12 : Varians terbesar
S12 : Varians terkecil

Kriteria pengujian homogenitas yaitu pada taraf signifikan α = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk)= k-3, serta jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakam

bersifat homogen.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji apakah H0 dan H1 yang

dirumuskan pada hipotesis statistik diterima atau ditolak dengan menggunakan

uji-t. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t satu pihak, yaitu:

H0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2
H1 : 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:

H0 = Tidak efektifnya penerapan terhadap penggunaan media e-modul

terhadap hasil belajar peserta didik kelas X Teknik Instalasi Tenaga

Listrik SMK Negeri 1 Pinrang.

H1 = Efektifnya penerapan terhadap media e-modul terhadap hasil belajar

peserta didik kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1

Pinrang.
40
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

8. Hasil Analisis Kelayakan e-modul Dasar Listrik dan Elektronika


berbasis android terhadap peserta didik SMK Negeri 1 Pinrang.

E-modul ini di lakukan uji validasi kelayakan oleh dosen ahli untuk

mengetahui bagaimana kelayakan e-modul tersebut. Dapat di lihat pada table

4.1 berikut;

Tabel 4. 1 Hasil Uji Coba Kelayakan


Text Sko Jumla Presentas Kategor
No Pengamatan
Faktor r h Skor e i
Aplikasi
Install Sangat
1. dapat di 2 2 100%
Aplikasi Valid
Install
Semua
Sangat
2. Login Menu dapat 2 2 100%
Valid
terbuka
Menu pada
Sangat
3. Materi materi dapat 2 2 100%
Valid
terbuka
Video dapat Sangat
4. Video 2 2 100%
di jalankan Valid
Text pada
Soal Sangat
5. soal terlihat 2 2 100%
Latihan Valid
jelas
Text dapat
Sangat
6. Text di baca 2 2 100%
Valid
dengan jelas
Gambar
dapat di Sangat
7. Gambar 2 2 100%
lihat dengan Valid
jelas
Jumlah 20 20 100% Sangat
Valid
Presentase 100%

40
41

Sumber: Hasil Uji Coba, 2022

PRESENTASI DATA KELAYAKAN

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Validator 1 Validator 2

Gambar 4. 1 Grafik hasil uji coba Kelayakan

Berdasarkan presentase data kelayakan e-modul dasar listrik dan elektronika

berbasis android di atas, e-modul ini sangat layak di gunakan. Pengujian

kelayakan e-modul ini di uji pada dosen ahli, setelah melakukan uji validasi

kelayakan kepada dosen ahli, kemudian dosen ahli memberikan saran atau

masukan untuk mengetahui kelayakan aplikasi e-modul dasar litrik dan

elektronika berbasis android.

(1). Icon e-modul.

Dalam hal ini, icon di buat untuk mempermudah pengguna untuk

mengenali e-modul dan icon ini memiliki identitas yang tidak sama dengan

aplikasi lain.
42

Gambar 4. 2 Icon e-modul

(2). Desain aplikasi e-modul pada saat login.

Dalam hal ini, desain aplikasi e-modul pada saat login adalah sebuah karya

dengan gaya tertentu, gaya inilah membuat aplikasi e-modul memiliki ke

pribadian tertentu.

Gambar 4. 3 Desain Aplikasi e-modul pada saat login.

(3). Menu aplikasi e-modul.

Menu aplikasi e-modul di gunakan sebagai alternative dari antarmuka

baris perintah, pilihan yang di berikan oleh menu aplikasi e-modul dapat di

pilih menggunakan layar sentuh pada smartphone. Tampilan pada menu

aplikasi e-modul ini yaitu; tombol materi, tombol soal latihan, tombol

informasi, tombol daftar pustaka, dan tombol keluar.


43

Gambar 4. 4 Menu aplikasi e-modul.

(4). Materi pembelajaran aplikasi e-modul.

Materi pembelajaran pada aplikasi e-modul ini yaitu; Besaran dalam Unit

Satuan Internasional, Hukum-Hukum Kelistrikan & Elektronika, Alat-Alat

ukur Listrik & Elektronika, Spesifikasi Data komponen Listrik serta komponen

pengaman Listrik & Elektronika, Mengukur komponen Pastif & Aktif,

Rangkaian Listrik & Elektronika, Medan Elektromagnetik, Sumber Tegangan

Listrik, Arus Bolak-Balik, Filter Frekuensi, Diode, Transistor, Rangkaian

Elektronika Digital, Sensor & Transduser.

Gambar 4. 5 Materi pembelajaran aplikasi e-modul.

(5). Video pembelajaran aplikasi e-modul.

Dalam aplikasi e-modul ini terdapat video pembelajran di setiap materi,

video pada aplikasi e-modul di buat agar pengguna dapat mengulang untuk

menambah kejelasan, pesan yang di sampaikan cepat dan mudah diingat, dan

dapat mengembangkan pikiran atau imajinasi pengguna.


44

Gambar 4. 6 Video pembelajaran aplikasi e-modul.

9. Deskripsi Hasil Belajar Dasar Listrik & Elektronika peserta didik Kelas
X TITL SMKN 1 Pinrang.

Hasil belajar peserta didik dianalisis menggunakan statistik deskriptif.

Analisis statistik deskriptif berupa tes kemampuan awal (pretest) dan tes akhir

hasil belajar (posttest) terhadap peserta didik untuk memberikan gambaran

mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar di SMK Negeri 1 Pinrang.

Berdasarkan analisis deskriptif hasil belajar peserta didik Kelas X TITL

yang menggunakan penerapan aplikasi e-modul maka diperoleh data statistik

pada Tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Tabel hasil statistik deskriptif pres-test dan post-test


Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Pretest Posttest
Jumlah Sampel (n) 35 35
Nilai Tertinggi 50 100
Nilai Terendah 0 15
Rata-rata 21,1 59,1
Median 17,5 31,53
Modus 20,38 59,65
Varians 231,25 400,89
Standar Deviasi 15,21 20,02
Jumlah Peserta Didik Tuntas 0 9
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 35 26
Sumber: Hasil Olah Data, 2022

a. Ketuntasan Kelas
45

Berdasarkan data nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik, diperoleh

persentase ketuntasan kelas yang terdapat pada Tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Kriteria ketuntasan kelas pre-test dan post-test


Nilai Pret-test Post-test
Kriteria
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Ketuntasan
≥ 75 Tuntas 0 0% 9 26%
< 75 Tidak Tuntas 35 100% 26 74,29%
Jumlah 35 100% 35 100%
Sumber: Hasil Olah Data, 2022

b. Ketuntasan perorangan

Apabila hasil belajar peserta didik digolongkan berdasarkan kategori

ketuntasan tiap perorangan, maka diperoleh persentase ketuntasan indikator yang

disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Tabel ketuntasan perorangan dari pre-test dan post-test


Nilai
Keterangan Pretest Posttest
Jumlah Sampel (n) 35 35
Nilai Tertinggi 50 100
Nilai Terendah 0 15
Rata-rata 21,1 59,1
Jumlah Peserta Didik Tuntas 0 9
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 35 26
Sumber: Hasil Olah Data, 2022

c. N-Gain
46

Perhitungan nilai N-Gain dari hasil belajar peserta didik (pretest dan

posttest) pada kelas X TITL SMK Negeri 1 Pinrang untuk melihat kategori

tinggi, kategori sedang dan kategori rendah dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai

berikut.

Tabel 4. 5 Tabel frekuensi hasil belajar siswa


No Interval Kategori Frekuensi Persentase
1 g 0,70 Tinggi 6 17%
2 0,30 < 0,70 Sedang 22 63%
3 g < 0,30 Rendah 7 20%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Olah Data, 2022
Pada Tabel 4.5 nilai N-Gain pada kategori tinggi sebesar 17%, pada

kategori sedang sebesar 63%, sedangkan pada kategori rendah sebesar 20%. Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik mengalami peningkatan hasil

belajar yakni pada kategori sedang.

Sumber: Hasil Olah Data, 2022


Tabel 4. 6 Statistik deskriptif hasil belajar.

Statistik Deskriptif Nilai Statistik


Jumlah Sampel (n) 35
Nilai Tertinggi 0,90
Nilai Terendah 0,00
Rata-rata 0,488
Median 0,4667
Modus 0,445
Varians 5,5726
Standar Deviasi 0,2361
Berdasarkan table 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi N-Gain

peserta didik setelah menggunakan aplikasi e-modul sebesar 0,90 serta nilai

terendah 0,00. Adapun nilai rata-rata N-Gain dengan jumlah 35 peserta didik yaitu

0,488. Nilai median N-Gain didapatkan sebesar 0,4667 dan nilai modus sebesar
47

0,445. Adapun data varians N-Gain didapatkan 5,5726 dengan nilai standar

deviasi 0,2361.

10. Hasil Analisis Efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan elektonika
berbasis android terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMKN 1
Pinrang.

Untuk mengetahui efektivitas penerapan e-modul, peneliti melakukan uji

normalitas dan uji hipotesis. Uji normalitas sebagai syarat yang harus dipenuhi

adalah data yang diperoleh harus terdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis

sebagai dasar yang digunakan untuk menyimpulkan apakah penerapan aplikasi e-

modul efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dasar listrik

dan elektronika.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui efektivitas penerapan e-modul Dasar listrik dan

Elektronika berbasis android kelas X TITL SMK Negeri 1 Pinrang pada mata

pelajaran dasar listrik dan elektronika, peneliti melakukan uji normalitas sebagai

syarat yang harus dipenuhi adalah data yang diperoleh harus terdistribusi normal

dan homogen. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan Rumus Chi-

Kuadrat (χ2), data dikatakan normal apabila χ2 < χ2 dapat dilihat pada Tabel 4.7

sebagai berikut.

Tabel 4. 7 Hasil uji normalitas


χ2 tabel
Kelas χ2hitung (α = 0,05) Keterangan
Eksperimen 7,51541 9,48773 Terdistribusi Normal
Sumber: Hasil Olah Data, 2022
48

b. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui efektivitas penerapan e-modul, peneliti melakukan uji

hipotesis, pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui penggunaan aplikasi

e-modul efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas X TITL SMK Negeri 1

Pinrang pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan uji-t (pihak kanan). Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada

table 4.8

Tabel 4. 8 Hasil pengujian hipotesis


Ttabel
Kelas Thitung (α = 0,05) Keterangan
Eksperimen 0,0575 1,691 Ho diterima dan H1 ditolak
Sumber: Hasil Olah Data, 2022

B. Pembahasan

1. Kelayakan e-modul Dasar Listrik dan Elektronika berbasis android


terhadap peserta didik SMK Negeri 1 Pinrang.

Berdasarkan hasil uji coba kelayakan e-modul dasar listrik & elektonika

berbasis android pada dosen ahli, dosen ahli memberikan saran atau masukan

untuk mengetahui kelayakan aplikasi e-modul dasar litrik dan elektronika berbasis

android. Dari hasil uji coba validasi kelayakan e-modul tersebut dapat di

simpulkan bahwa e-modul dasar listrik & elektronika sangat layak di gunakan.

E-modul dasar listrik dan elektronika berbasis android ini memeliki gambaran

sebagai berikut; icon, menu, materi, dan video. icon di buat untuk mempermudah

pengguna untuk mengenali e-modul dan icon ini memiliki identitas yang tidak

sama dengan aplikasi lain, Menu aplikasi e-modul di gunakan sebagai alternative

dari antarmuka baris perintah, pilihan yang di berikan oleh menu aplikasi e-modul
49

dapat di pilih menggunakan layar sentuh pada smartphone. Tampilan pada menu

aplikasi e-modul ini yaitu; tombol materi, tombol soal latihan, tombol informasi,

tombol daftar pustaka, dan tombol keluar. Materi pembelajaran pada aplikasi e-

modul ini yaitu; Besaran dalam Unit Satuan Internasional, Hukum-Hukum

Kelistrikan & Elektronika, Alat-Alat ukur Listrik & Elektronika, Spesifikasi Data

komponen Listrik serta komponen pengaman Listrik & Elektronika, Mengukur

komponen Pastif & Aktif, Rangkaian Listrik & Elektronika, Medan

Elektromagnetik, Sumber Tegangan Listrik, Arus Bolak-Balik, Filter Frekuensi,

Diode, Transistor, Rangkaian Elektronika Digital, Sensor & Transduser. Video

pada aplikasi e-modul di buat agar pengguna dapat mengulang untuk menambah

kejelasan, pesan yang di sampaikan cepat dan mudah diingat, dan dapat

mengembangkan pikiran atau imajinasi pengguna.

2. Hasil Belajar Dasar Listrik & Elektronika peserta didik Kelas X TITL
SMKN 1 Pinrang.

Hasil penelitian diperoleh dari data ketuntasan hasil belajar peserta didik

dan nilai N-Gain, dari data rata-rata N-Gain peserta didik memperoleh

peningkatan hasil belajar sebesar 0,49 yang berada pada kategori sedang. Pada

hasil posttest diperoleh rata-rata nilai peserta didik sebesar 59,1 Hal ini belum

memenuhi ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75%. Hal tersebut berbeda dengan

hasil penelitian yang dilakukan Rai Sujeman & I Nyoman Putu Suwindra (2020),

Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen satu kelompok pre-test dan

post-test. Efektivitas e-modul Sukaberma digambarkan berdasarkan data

peningkatan keterampiln berpikir kritis (KBK). Untuk mendeskripsikan

peningkatan KBK siswa, dilakukan dengan uji-t berpasangan dan gain


50

ternormalisasi (N-gain). Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji-t

berpasangan, e-modul sukaberma secara signifikan dapat meningkatkan KBK

siswa pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil analisis N-gain =0,5.

Faktor yang mungkin menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah yaitu

kurangnya kesiapan peserta didik dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

peserta didik saat proses pembelajaran masuk terlambat, minat peserta didik untuk

mengulangi kembali pelajaran yang telah disampaiakan sangat kurang,

kurangnya kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran disebabkan siswa

belum memiliki hasrat atau keinginan kuat untuk belajar dan menjadi lebih baik.

3. Efektivitas penerapan e-modul dasar listrik dan elektonika berbasis


android terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMKN 1 Pinrang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif penerapan e-

modul dasar listrik dan elektronika terhadap peningkatan hasil belajar peserta

didik SMK Negeri 1 Pinrang. Analisis statistik inferensial dilakukan untuk

membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Kebenaran hipotesis diuji

dengan menggunakan uji-t satu kelompok pihak kanan, dimana sebelumnya telah

dianalisis bahwa data perolehan N-Gain peserta didik terdistribusi normal.

Kemudian hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t satu kelompok

untuk rata-rata N-Gain diperoleh nilai thitung = 0,0575 dan nilai ttabel pada taraf

kepercayaan 0,05 sebesar = 1,691. Hal ini menunjukkan Ho diterima dan H1

ditolak.

Dari data rata-rata N-Gain peserta didik diperoleh peningkatan hasil

belajar sebesnar 0,49 yang berada pada kategori sedang. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa penerapan e-modul cukup efektif ditinjau dari rata-rata tes
51

hasil belajar peserta didik yang berada pada kategori sedang tetapi belum

maksimal terhadap hasil belajar peserta didik kelas X TITL SMK Negeri 1

Pinrang.

Sedangkan peneliti Made Sri Astika Dewi & Nyoman Ayu Putri Lestari

(2020) mengemukakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data

tersebut homogen dengan hasil uji 0,503 dan signifikansi 0,481 yang jauh lebih

besar dari signifikansi alpha 5%. Dengan demikian hasil uji dengan asumsi

homogenitas terpenuhi adalah -2,407 dengan signifikansi 0,019. Jika ditetapkan

taraf signifikansi alpha 5% maka signifikansi hasil pengujian lebih kecil dari

signifikansi alpha (0,019<0,05). Jadi, e-modul interaktif berbasis proyek efektif

terhadap hasil belajar peserta didik.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis kelayakan e-modul pada dosen ahli, dosen ahli

memberikan saran atau masukan untuk mengetahui kelayakan aplikasi e-

modul dasar litrik dan elektronika berbasis android. Dari hasil uji coba

validasi kelayakan e-modul tersebut dapat di simpulkan bahwa e-modul dasar

listrik & elektronika sangat layak di gunakan.

2. Berdasarkan hasil belajar peserta didik diperoleh dari data ketuntasan hasil

belajar peserta didik dan nilai N-Gain, dari data rata-rata N-Gain peserta

didik memperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 0,49 yang berada pada

kategori sedang.

3. Berdasarkan hasil analisis efektivias e-modul tersebut menunjukkan bahwa

penerapan e-modul cukup efektif ditinjau dari rata-rata tes hasil belajar

peserta didik yang berada pada kategori sedang tetapi belum maksimal

terhadap hasil belajar peserta didik kelas X TITL SMK Negeri 1 Pinrang.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti

mengajukan saran untuk guru yaitu, agar dapat memahami e-modul tersebut

sehingga dapat menambah bahan ajar atau soal latihan. Adapun saran untuk

peserta didik agar dapat mengerjakan soal latihan pada e-modul ini, baik di

sekolah maupun di luar sekolah, yakni untuk meningkatkan hasil belajar.

52
DAFTAR PUSTAKA

Adam. Steffi dan Muhammad Taufik Syastra. (2015). Pemanfaatan Media


Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X Sma
Ananda Batam. Dalam CBIS Journal, Volume 3 No 2: 79
Ahmad, K., & Lestari, I. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Perkembangan Anak
Usia Sd Sebagai Sarana Belajar Mandiri Mahasiswa. Retrieved from
https://doi.org/10.21009/pip.222.1
Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish.
Arief S. Sadiman, dkk. (2012). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan
dan pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Astuti, I. A. (2018). Pengembangan media pembelajaran berbasis android dengan
menggunakan aplikasi appypie di SMK Bina Mandiri Depok. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. Retrieved from https://doi.org/
10525/9428
Asyhari, A. d. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Cahyaningrum, dkk. (2017). Pengembangan E-Module Kimia Berbasis Pogil
(Process Oriented Guided Inquiry Learning) Pada Materi Reaksi Reduksi-
Oksidasi Sebagai Sumber Belajar Peserta didik. . Jurnal Riset, 7(1).
Daryanto. (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Djamaroh, S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dwijayani , N. M. (2019). Development of circle learning media to improve
student learning outcomes. pp. 171-187. Retrieved from
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1321/2/022099
Elcom. (2011). Exploring Android On your Own PC. Yogyakarta: CV.Andi
Offset.
Fauzia, I.Z., Sutrisno, & Suwarni. (2016). Pengembangan E-Modul Berbasis
Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang. Jurnal
Pendidikan Bisnis dan Manajemen, 154-159. Retrieved from
http://journal2.um.ac.id/index.php/jpbm/article/view/1703
Firmansyah, B. H. (2016). Mengukur Tingkat Pembangunan Pendidikan dalam
Meningkatkan Pembelajaran Menggunakan Blended Learning.

53
Fonda, A. &. (2018). The Developing Math Electronic Module With Scientific
Approach Using Kvisoft Flipbook Maker Pro for Xi Grade of Senior High
School Students. Infinity Journal, 109-122. Retrieved from
https://doi.org/10.22460/infinity.v7i2.p109-122
Fuada, H. E. (2016). Design and Fabrication of LC-Oscillator Tool Kits Based
Op-Amp for Engineering Education Purpose. Telekomunikasi Indonesia
Jurnal of Electronical Engineering.
Hamid, M. (2017). Panduan Praktis Menyusun E-Modul. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kabudayaan.
Haris Zulvianda, L. H. (n.d.). Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi
Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Kimia, 1(3).
Harta, I. T. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Minat SMP. Pythagoras : Jurnal Pendidikan
Matematika, 167-174. Retrieved from
https://doi.org/10.21831/pg.v9i2.9077
Helda, A. A. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran berupa Bulwtin dalam
bentuk buku pembelajaran IPA terpadu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika.
Hermawan, S. (2011). Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta: CV. Andi
Offsite.
Imansari, N. &. (2017). Pengaruh Penggunaan E-Modul Interaktif Terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa pada Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Retrieved from
https://doi.org/10.30870/volt.v2i1.1478
John, C. (Supardi 2013). Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta:
Rajawali Pers.
Kadir, A. (2013). Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik (Peniliaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kusdianto, N. I. (n.d.). Pengaruh Bahan Ajar Myologi Berbasis Android Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PJKR Pada Mata Kuliah
Anatomi. Retrieved from https://doi.org/10.33503/jpjok.v2i1.174
Kustandi, S. F. (2013). Media Pembelajaran Manual dan digital (Edisi Kedua).
Bogor: Ghalia Indonesia.
Lestari, M. S. (2020). E-Modul Interaktif Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran.

54
Lusty Firmantika & Mukminan. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran
berbantuan Komputer untuk Menanamkan Kesadaran Lingkungan bagi
Siswa SMP. Jurnal Harmoni Sosial. Retrieved from https://doi.org/2437-
6693-1-sm
Marlon, M. L. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media
Pembelajaran . Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Matsun, L. R. (2018). Perancangan Media Pembelajaran Listrik Magnet Berbasis
Android di Program Studi Pendidikan Fisika Ikip Pgri Pontianak. Jurnal
pendidikan informatika dan sains.
Melinda, T.R. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Melalui Metode Problem Solving Siswa Kelas IV MIN 1
Adirejo Kec. Pekalongan Kab. Lampung Timur Tahun Pelajaran
2017/2018. Lampung: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mero.
Miarso, Yusufhadi. (2014). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Mulyaningsih, E. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Yogyakarta: Alfabeta.
Nazaruddin. (2012). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
berbasis Android. Bandung: Informatika.
Punaji, S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
Prenamedia Group.
Purwono. Joni, dkk. (2014). Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama
Negeri1 Pacitan. Dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.2, No.2: 127
Putri, U.H. (2019).Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan”. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Raharjo, M. W. C., Suryanti, S., & Khery, Y. (2017). Pengembangan E-Modul
Interaktif Menggunakan Adobe Flash Pada Materi Ikatan Kimia Untuk
Mendorong Literasi Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan Kimia.
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini.
Silalahi, A. (2013). Development Research (Penelitian Pengembangan) Dan
Research & Development (Penelitian & Pengembangan) Dalam Bidang
Pendidikan/Pembelajaran.
Sudjan, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

55
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sunaryantiningsih, N. I. (2017). Pengaruh Penggunaan E-Modul Interaktif
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Materi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja . Jurnal Ilmu Pendidikan Teknik Elektro, 11-16.
Supardi. (2013). Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali
Pers.
Suprihatiningrum, J. (2016). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suprijono, A. (2016). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Palkem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Susilo, A., Siswandari, & Bandi. (2016). Pengembangan Modul Berbasis
Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Menciptakan
Siswa dalam Proses pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XII SMA 1
Slogohimo. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 50-56. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/a rticle/viewFile/2127/156
Wahab, R. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Winatha, Komang Redy., dkk. (2018). Pengembangan E-Modul Interaktif
Berbasis Proyek Mata Pelajaran Simulasi Digital. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan.
Yazdi, M. (2016). Mengukur Hasil Belajar Peserta Didik dari Implementasi
Media Online.
Yusnimar, S.IP. (2013). Ebook dan Penggunaan Perpustakaan Perguruan Tinggi.

56
LAMPIRAN 1
KELAYAKAN E-MODUL

57
Lampiran 1.1 Lembar validator aplikasi

58
59
Lampiran 1.2 Tabel kelayakan e-modul

60
Lampiran 1.3 Gambaran e-modul dasar listrik & elektronika

61
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN

62
Lampiran 2.1 Analisis hasil pre-test ketuntasan perorangan

63
Lampiran 2.2 Analisis hasil post-test ketuntasan perorangan

64
Lampiran 2.3 Penskoran hasil belajar pre-test & post-test

65
Lampiran 2.4 Tabel ketuntasan kelas pre-test & post-test

66
Lampiran 2.5 Tabel nilai N-Gain

67
LAMPIRAN 3
STATISTIK DESKRIPTIF & STATISTIK INFERENSIAL

68
Lampiran 3.1 Statistik deskriptif pret-test

69
Lampiran 3.2 Statistik deskriptif post-test

70
Lampiran 3.3 Statistik inferensial

71
Lampiran 3.4 Hasil uji hipotesis dan normalitas

72
LAMPIRAN 4
PERSURATAN

73
Lampiran 4.1 Surat SK Pembimbing

74
Lampiran 4.2 Lembar konsultasi skripsi

75
76
77
78
79
Lampiran 4.3 Lembar Persetujuan Ujian Proposal

80
Lampiran 4.4 Undangan seminar Proposal

81
Lampiran 4.5 Surat pengesahan melaksanakan penelitian

82
Lampiran 4.6 Surat izin meneliti

83
84
85
Lampiran 4.7 Surat tugas validator

86
87
Lampiran 4.8 Lembar persetujuan seminar hasil

88
Lampiran 4.9 Surat undangan seminar hasil

89
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI

90
Lampiran 5.1 dokumentasi pada saat penelitian

91
92
93

Anda mungkin juga menyukai