Lev Nikolayevich Tolstoy atau biasa disebut dengan nama Leo Tolstoy
adalah seorang sastrawan Rusia, salah satu penulis besar dunia. Leo Tolstoy
dilahirkan di Yasnaya Polyana di Rusia Tengah pada tanggal 9 September 1828.
Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara di dalam keluarganya. Orangtuanya
meninggal ketika ia masih kecil, karena itu ia dibesarkan oleh sanak keluarganya.
Tolstoy belajar hukum dan bahasa-bahasa Oriental di Universitas Kazan pada
tahun 1844 hingga akhirnya ia meninggalkan Universitas itu. Dosen-dosennya
menggambarkan dirinya "tidak mampu dan tidak mau belajar." Ia kembali di
tengah-tengah studinya ke Yasnaya Polyana dan menghabiskan banyak waktunya
di Moskwa dan St. Petersburg. Setelah terjerumus ke dalam utang yang besar
karena berjudi, Tolstoy menemani kakaknya ke Kaukasus pada 1851 dan masuk
ke dalam Tentara Rusia. Tolstoy mulai menulis sastra sekitar masa-masa kini.
Novel Hadji Murat merupakan karya terakhir Leo Tolstoy yang ditulis
dari tahun 1896 hingga 1904, dalam dua dasawarsa terakhir hidupnya. Namun,
pokok permasalahan sesungguhnya telah ada pada tahun 1851, yaitu tahun-tahun
awal kepengarangannya. Rupanya Tolstoy mendengar tentang pejuang rakyat ini
ketika dia bertugas di Pegunungan Kaukasus, diantara Laut Hitam dan Laut
Kaspi, sebagai perwira muda usia dua puluh tiga tahun. Pada waktu itulah
terjadinya puncak kemasyuran nama Hadji Murat sebagai salah satu musuh Rusia
yang paling ditakuti dalam perebutan dominasi daerah pegunungan yang terletak
di batas selatan Kerajaan Romanov.
Dalam usia enam puluhan, sastrawan besar Rusia yang terusik nuraninya
dan sakit-sakitan itu menemukan semangat baru ketika dia kembali menggarap
sebuah tema yang selalu menggebu dalam usia mudanya. Maka selama delapan
tahun berikutnya Tolstoy benar-benar bergelut dengan sebuah tema epik tentang
seorang pahlawan yang terperangkap dalam perseteruan dua kutub yang sangat
berbeda: pertempuran antara dua bangsa, suku bangsa Kaukasus dan bangsa
Rusia; dua agama, Islam dan Kristen Ortodoks; dan dua penguasa Imam Shamil
dan Kaisar Nicholas I. Dan segi tertentu penulisan Hadji Murat adalah ekspresi
perlawanan seorang penulis tua yang gigih terhadap kekuatan-kekuatan besar
yang berada di luar kekuasaannya.
Terpukaunya Tolstoy antara tahun 1896 sampai 1904 dengan tema Hadji
Murat ini sangat menarik mengingat sikap penulis ini yang setengah hati, terhadap
genre fiksi dalam dasawarsa terakhir kehidupannya. Dia menolak segi khayalan
yang diperlukan dalam komposisi novel jenis ini, dia menganggap hal itu tidak
pantas untuk seseorang yang memiliki nama dan usia seperti dirinya. Pada tahun
1897 dia menulis kepada istrinya bahwa dia merasa malu mengerjakan Hadji
Murat—namun dia harus mengakui bahwa dia tidak bisa menghentikan pekerjaan
itu. Lagi pula awal-awal pembuatan Hadji Murat itu bertepatan dengan penulisan
makalah Apa Seni Itu? dan sampai titik tertentu, dengan buku ini dia
menghasilkan suatu karya fiksi yang bisa memenuhi syarat-syarat estetika yang
dianjurkannya.
Isi Buku:
Walaupun pertemuan Hadji Murat dan Vorontsov sedang terjadi, hal itu
tidak diketahui oleh atasan Vorontsov, Jenderal Meller Zakomelsky, dan ketika
Meller mengetahui hal tersebut, menimbulkan friksi antara Vorontsov dan Meller,
Meller menuduh Vorontsov ingin bergerak sendiri, namun hal tersebut tidak lama
disudahi dengan pengertian Meller, karena untuk menarik Hadji Murat harus
dilakukan dengan perlahan, dan walaupun begitu, Hadji Murat tetap menaruh
kepentingan untuk membela Tsar dan berada dibawah kontrol dari Vorontsov.
Pada 7 Desember 1851, Vorontsov menerima kabar bahwa Hadji Murat akan
datang untuk menyatakan mendukung Tsar, Vorontsov menceritakan bagaimana
kehebatan Hadji Murat dihadapan Pangeran dari Georgia dan Jenderal Meller,
ketika Hadji Murat datang menghadap ke Vorontsov ke istana, menyatakan ia
akan bergaubung dengan Rusia dan Tsar dalam menghadapi Shamil, Vorontsov
masih ragu akan keputusan Murad tersebut, namun ia mempertimbangkan antara
ia dan Murat berada pada satu kecenderungan yang sama, yaitu melawan Shamil
yang mana diceritakan oleh Hadji Murat sedang mengancam keluarga nya di
gunung. Cara penyampaian permintaan Hadji Murat akan bergabungnya ia ke
Tsar daalam menghadapi Shamil tetap saja kaku mengindikasikan akan ada
penghianatan setelah Shamil dikalahkan. Namun Vorontsov yang sangat
berkepala dingin tetap menerima Hadji Murat dan menyuruhnya untuk
menyampaikan rencana nya dan posisinya.
Desa yang dijarah oleh Rusia adalah desa tempat haji murat menginap
sebelum akhirnya dia menyerah ke Rusia. Sado menemukan rumahnya sudah
hancur, atapnya telah runtuh. Putranya tewas dengan telah dibayonet
punggungnya. Binatang ternah tidak memiliki makanan, anak-anak ketakutan.
Masjid juga dikotori, pancuran air dirusak agar tidak bisa diambil airnya.
Tidak semua orang pun mengatakan kebencian kepada Rusia, apa yang dirasakan
oleh orang Chechen baik tua maupun muda lebih kuat dari sekedar kebencian.
Yang mereka rasakan lebih kepada penolakan untuk mengakui bahwa orang rusia
itu adalah manusia. Sehingga keinginan untuk memusnahkan sangatlah besar
seperti ingin memusnahkan tikus.
Pada hari kedua serangan, Buttler keluar dari beranda untuk mencari udara
segar, kemudian dia bahagia karena dia berfikir dia telah bertindak baik setelah
kemarin. Dia juga bergembira karena Masha telah menyambut mereka dengan
sangat baik. Lalu melihat sekelompok penunggang kuda diujung jalan sedang
mendekat. Dengan dikawal dua lusin serdadu Cossack, ada dua orang yang
terlihat, yang satu berpakaian jaket circassian dan yang satu lagi seorang perwira
Rusia.
Perwira itu berbicara kepada Butler dan menanyakan apakah itu benar
tempat tinggal komandan rusia kemudian memberitahu bahwa Haji Murat ingin
tinggal bersama komandan. Kemudian Butler pergi menemui Maria Dmitriyevna
untuk membangunkan komandan Ivan. Lalu Butler kembali kedepan dan
mengizinkan Haji Murat dan perwira itu untuk masuk dan duduk.
Semua penduduk desa besar Vedeno berdiri dijalan dan diatap-atap rumah untuk
menyambut imam mereka dan untuk merayakan kemenangan mereka pun
menembakkan bedil dan pistol. Semua orang menyambut Shamil istri-istri Haji
Murat serta anak-anaknya juga keluar ke beranda bersama semua penduduk desa
ntuk menonton kepulangan imam mereka. Hanya Pattimat, ibu dari Haji Murat
yang tidak melihat keluar. Ia sama seperti Haji Murat yang tdak menyukai Shamil.
Putra Haji Murat pun juga tidak menonton kepulangan Shamil yang meriah, dia
hanya mendengar tembakan daseruan dan merasakan derita seorang anak muda
yang memiliki semanat hidup tetapi tanpa kebebasan.
Shamil berkuda melewati mereka dengan wajah seperti tadi dan setelah
berkuda, memasuki halaman sebelah dalam, dia turun ke beanda rumahnya yang
terletak di sebelah pintu kiri halaman. Shamil mengetahui bahwa perangnya tidak
memperoleh hasil, bahwa banyak desa Chechen yang dibakar dan dijarah, rakyat
Chechen yang mudah berubah kini ragu-ragu dan sebagian dari mereka yang
terdekat letaknya dnegan orang-orang Rusia sudah bersedia untuk menyeberang
ke pihak Rusia.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Jemal Edin menyampaikan bahwa orang-
orang Rusia baik kepada kalian dan mengimbau agar kalian menyerah. Tahun
1840, jika Allah tidak membukakan mata kalian, kalian sudah akan menjadi
serdadu dan akan pergi kemana-mana membawa bayonet bukan belati. Nilailah
masa depan dari masa lalu, lebih baik mati melawan orang-orang Rusia daripada
mati sebagai kafir.
Setelah masalah ini selesai, masalah Haji Murat dibahas juga. Sebaiknya ia
berdamai dengan Haji Murat dan sekali lagi menggunakan tenaga dan pikirannya
namun bila ini tidak mungkin, maka sebaiknya tidak membiarkannya membantu
orang Rusia. Oleh karena itu, dia perlu memanggil haji murat kemudian
membunuhnya. Cara untuk membunuh haji murat adalah dengan mengirim orang
ke Tiflis untuk membunuhnya disanaatau memanggil dia dan membunuhnya
disini. Hal ini dapat dilakukan dengan memancing melalui putranya.
Putra Haji Murat dipanggil dan menunggu arahan dari Shamil. Putra Haji
Murat yang ini tidak membenci Shamil seperti ayahnya. Dia memiliki perasan
yang berlawanan dengan ayahnya. Bahkan ia memiliki kekaguman dengan Shamil
dan merasakan pemujaan yang merata di pegunungan. Haji murat memerintahkan
agar anaknya menulis surat kepada ayahnya yang berisi untuk segera kembali
kepada Shamil sekarang, sebelum Idul Adha, makaa ia akan mengampuni seperti
dulu. Namun bila Haji murat tetap dengan orang Rusia, maka ia akan
menyerahkan nek dan ibunya kepada penduduk desa dan Haji Murat akan
dipenggal. Ia juga menambahkan bahwa Shamil kasihan kepada Haji murat dan
tidak akan membunuhnya tetapi matanya akan dicungkl seperti yang diperbuat
pada pengkhianat.
Haji Murat selalu mendengarkan lagu ini dengan mata terpejam, ketika
lagu ini berakhir dengan sebuah nada yang panjang dan menghilang, pelan-pelan
dia selalu berkata dalam Bahasa RUsia, “Lagu bagus, lagu yang bijak.”
Penghuni Desa Tash Kichu yang sangat menghormati Haji Murat telah datang
berkali-kali ke benteng untuk mengundangnya sholat jumat bersama. Tetapi
ketika pangeran Kumyk yang tinggal di Tash-Kichu membenci Haji Murat dan
memiliki utang piutang darah dengannya mendengar tentang hal ini, mereka
mengumumkan kepada penduduk bahwa mereka tidak akan mengizinkan Hadji
Murat memasuki masjid. Kemudian terjadi perkelahian antara yang mendukung
haji murat dan tidak. Pemerintah Rusia mendamaikan hal tersebut dengan
memberi kabar bahwa Haji Murat tidak akan datang.
Hadji Murat menyuruh kudanya berjalan saja. Para [engikutnya dan serdadu
Cossack mengkuti dengan kecepatan yang sama. Ketika mereka berjalan dua
kilometer, Hadji Murat menyuruh kuda untuk memepercepat dan Hadji Murat
tidak lagi menghiraukan panggilan serdadu Cossack. Hingga dilakukan
pengejaran salama dua hari yang dilakukan oleh Cossack dan para tentara Rusia
diwilayah sekitar.
Hingga akhirya pertempuran tidak lagi terelakan, Hadji Murat dan para
pengikutnya terjebak. Musuh berlari dari semak ke semak dengan berteriak dan
menjerit, bergerak semakin dekat. Sebutir peluru mengenai badan Hadji Murat di
sisi kiri tubuhnya. Kini di depan Hadji Murat hadir Karganov dan Hadji Aga dan
Akhmet Khan dan semua milisi berkumpul.
Resensi Novel
Novel ini menceritakan kisah heroik seorang pejuang Chechnya bernama Haji
Murat melawan tentara Rusia. Haji Murat adalah sosok ulama, nasionalis dan
pejuang Chechnya yang rela berkorban demi perdamaian negerinya. Sebelum
terjadi pertikaian intern di tubuh para pejuang Chechnya, Haji Murat adalah orang
kepercayaan Shamil dan mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat baik
terhadap kawan maupun musuh-musuhnya.
Tetapi karena ada pertikaian yang dipicu oleh dendam lama yang sudah
mengakar dan tidak bisa ditolelir lagi maka Haji Murat dan Shamil kemudian
berpisah. Akibat perpecahan ini membuat Haji Murat membelot dan menyerahkan
diri kepada Tsar Agung Rusia. Haji Murat berjanji akan membantu tentara Rusia
memadamkan pemberontakan di Chechnya asalkan pihak Rusia bisa
menyelamatkan keluarga dari cengkraman Shamil.
Awalnya kesepakatan dan komunikasi yang baik antar Haji Murat dan pihak
Rusia berjalan sangat positif, tetapi lambat laun Haji Murat menjadi pesimis
karena pihak Rusia sengaja mengulur-ulur waktu dan bersikap setengah hati
terhadap keselamatan keluarganya. Karena nasib keluarganya yang semakin tidak
jelas membuat Haji Murat beralih pikiran lagi. Ia dan keempat anak buah setianya
kemudian bergerak sendiri tanpa izin pihak Rusia. Sedangkan pihak Rusia yang
melihat aktifitas Haji Murat yang sudah di luar komandonya menganggap hal itu
sebuah pembelotan.
Dalam novel Hadji Murat jika kita kaitkan dengan konteks historis nya
peristiwa yang terjadi di dalam novel tersebut terjadi pada masa perang Kaukasus
dimana orang-orang Chechnya, Dagestan mempertahankan wilayahnya yang
sedang di dalam rencana invasi Kerajaan Rusia.
Penyerangan ini juga sebagai bukti keseriusan dari bangsa Rusia setelah
mereka memenangkan perang melawan Napoleon pada 1812, bangsa yang
dihadapi adalah bangsa Avar yang diperngaruhi secara budaya Mongol(Tatar) dan
Turkmen. Perang ini juga diselingi oleh perang lain yaitu perang Rusia-Turki pada
tahun 1828-182, perang melawan bangsa Persia pada tahun 1828, dan perang
Crimea pada tahun 1853-1856.
3. Hadji Murat adalah tokoh yang hebat. Ia dapat dikatakan membenci Rusia
namun menjadi baik ketika akhirnya memiliki kepentingan dengan orang
Rusia tersebut. Maka berkaitan dengan point pertama tadi, ketika kita
memiliki kepentingan dan membutuhkan pertolongan, maka berbuat
baiklah agar yang menolong tidak segan untuk melakukan permintaan kita.
Seperti Haji Murat yang meminta pertolongan kepada Rusia lalu bersikap
baik kepada pangeran yang ada disana, dan juga pengawal serta istri dari
Ivan.
4. Jangan segan untuk memberi hadiah seperti yang dilakukan oleh Haji
Murat untuk menambah kepercayaan kepada orang yang kita minta
bantuan.
5. Hal lainnya adalah berbuat baiklah sesuai ajaran agama. Karena berkali-
kali Haji Murat dikatakan ramah, baik, sopan karena Haji Murat
mengatakan bahwa ia diperintahkan oleh agamanya untuk berbuat baik
seperti itu. Haji Murat bahkan banyak tersenyum sehingga membuat orang
Rusia ketika menerima Haji Murat menjadi waspada diawal. Namun
ketika Haji Murat konsisten dengan perbuatannya, maka orang Rusia
tersebut menjadi senang bahkan dengan mudahnya bersahabat dengan Haji
Murat.
Serta Tolstoy menggambarkan Hadji Murat sebagai seorang Muslim yang cerdas,
taat agama, gagah, tangkas dan sangat menyayanggi keluarganya.
Kesimpulan
Konflik yang terjadi antara Muslim di Kaukasus degan Rusia pada abad
ke-19 merupakan latar dari novel Hadji Murat. Pengalaman Tolstoy selama
bergabung dengan tentara Rusia saat itu memberikannya pengetahuan tentang
kehidupan muslim di Kaukasus. Moralitas yang dimilikinya membuat Tolstoy
untuk kali ini menjadikan tokoh pejuang muslim lebih ia sorot di dalam karyanya
ini. Perlawanan Muslim yang terhadap Rusia saat itu dikenal sebagai perang suci
atau Jihad melawan kafir. Dan bentuk perlawanan itu juga tertuang dalam novel
ini