Pra SFPP 3
Pra SFPP 3
Disusun Oleh :
1.2 Tujuan
Tujuan pratikum ini untuk mempelajari sifat alir bahan cair dan mengukur viskositas
beberapa produk pertanian dan pangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fluida yang bergerak atau mengalir mempunyai gesekan internal antar lapisan fluida
yang berdekatan ketika bergerak melintas satu sama lain yang disebut viskositas (kekentalan).
Viskositas adalah suatu sifat fluida yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir,
dimana semakin tinggi kekentalan maka semakin besar hambatannya (Giancoli, 2017).
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-
molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair
dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida (internal = dalam). Jadi molekul-
molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut
mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik
antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan
antara molekul (Rian, 2013).
Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu
fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll.
Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida
Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku (Rian, 2013).
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat
cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental
daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak.
Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian
dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser
satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk.
Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka,
sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang
kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter (Lutfy, 2017).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan
antara molekul-molkeul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir
dapat dkatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit
mengair dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (Burhanudin, 2014).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran
laminar atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui
sebuah pipa dengan garis tengah keci. Aliran lain adalah aliran turbulen yang menggambarkan
laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. Apabila zat cair tidak
kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang
menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang menempel
pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak
bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding bergerak dengan kecepatan
yang berubah secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair akan
bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat (Sudarjo, 2018).
BAB III
METODELOGI
Fluida yang bergerak atau mengalir mempunyai gesekan internal antar lapisan fluida
yang berdekatan ketika bergerak melintas satu sama lain yang disebut viskositas (kekentalan).
Viskositas adalah suatu sifat fluida yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir,
dimana semakin tinggi kekentalan maka semakin besar hambatannya (Giancoli, 2017).
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat
cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental
daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak.
Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian
dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser
satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk.
Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka,
sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang
kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter (Lutfy, 2017).
Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan untuk mengalir
yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi atau
perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya tertentu. Viskositas suatu bahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika
suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurunkan kekentalannya.
Viskositas merupakan faktor signifikan pada konsentrasi terutama dalam produksi
konsentrat yang berdensitas tinggi karena menyebabkan operasi tidak opesien untuk produk
yang sangat kental tersebut. Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikanya
tekanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Viskositas suatu bahan juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa paktor yaitu suhu, viskositas berbandingt terbalik dengan suhu.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat alir bahan dengan mengukur
kekentalan viskositasnya
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang kekentalan suatu bahan (viskositas).
Sampel yang kami gunakan dalam praktikum viskositas ini adalah aquades, buavita, susu
kedelai, pulpi oren dan susu uht. Pertama kami pasang instrumen secara horizontal sehingga
rotor dapat tergantung secara bebas pada lubang penghubung rotor. Setelah itu kami
masukkan tangkai rotor ke lubang penghubung dan diputar rotor berlawanan arah jarum jam
sampai rotor benar-benar terpasang dengan kuat. Kemudian kami memasukkan bahan uji pada
gelas yang telah di sediakan. Lalu kami menghitung viskositas masing-masing bahan uji
sampai tiga kali pengulangan yaitu dengan kecepatan rpm 30, 60, dan 100. Setelah mengukur
kecepatan dari rpm maka hasil dari persentase dan viskositas dari bahan aquades, buavita,
susu kedelai, pilpi oren dan susu uht dapat ditulis sebagai data pada pratikum ini.
Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental suatu zat
cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat suatu gerakan jatuhnya bola semakin besar.
Sehingga semakin kental suatu zat cair, semakin lambat pergerakan benda yang jatuh
didalamnya. Sebaliknya, semakin encer suatu zat cair atau fluida, maka semakin cepat benda
yang dijatuhkan kedalamnya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan
mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti
viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka
dikatakan cairan itu viskositas tinggi. Cara mengukur kekentalan (viskositas) sifat alir bahan
yaitu dengan menggunakan alat viskometer.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan pratikum, praktikan harus lebih serius dan memahami apa
yang sedang dipratikumkan agar nantinya data yang dihasilkan bisa sempurna dan dalam
pembuatan laporan data yang diperoleh atau didapat juga tidak keliru. Praktikan juga harus
selalu memperhatikan kebersihan laboratorium supaya alat dan bahan yang digunakan tetap
steril.
DAFTAR PUSTAKA