Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM

SIFAT FISIK PRODUK PERTANIAN

Disusun Oleh :

Nama : Novatul Hikmah


NPM : E1G021005
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Kamis/03 November 2022
Shift : Kamis, 14:00 WIB
Dosen : Prof. Dr. Ir. Yuwana, M.Sc
Co-Ass : Trio Putra Setiawan, S.TP
Acara : VISKOSITAS DAN ALIRAN FLUIDA

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Viskositas adalah kekentalan suatu zat cair adalah salah satu sifat cairan yang menentukan
besarnya perlawanan terhadap gaya gesar. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi
antara molekul-molekul cairan. Viskositas merupakan ukuran gesekan dibagian dalam suatu
fluida. Fluida sebenarnya terdiri atas beberapa lapisan., karena adanya viskositas diperlukan
gaya untuk meluncurkan suatu lapisan fluida diatas fluida lainnya. Dalam fluida ternyata gaya
yang dibutuhkan (F), sedangkan dengan luas fluida yang bersentuhan dengan setiap lempeng
(A), dan dengan laju (V) dan berbanding tebalik dengan jarak antara lempeng (I). Besar gaya
(F) yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida dengan kelajuan tetap (V) untuk
luas penampang keeping H adalah F-AV. Sifat kekentalan produk pertanian adalah sangat
penting dalam banyak area pada teknologi makanan.
Sifat kekentalan produk pertanian adalah sangat penting dalam banyak area pada
teknologi makanan. Sebagai gambaran viskositas merupakan faktor signifikan pada
konsentrasi jus-jus dari jeruk terutama dalam produksi konsentrat yang berdensitas tinggi
karena menyebabkan operasi tidak efesien untuk produk yang sangat kental tersebut. Oleh
karena itu, dalam praktek kekentalan produk menjadi faktor yang sangat menentukan baik
bagi produsen maupun konsumen. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang
membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida tersebut mengalir. Pada
zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul
Oleh karena itu dilakukannya pratikum ini untuk mengetahui sifat aliran bahan cair dan
ukuran pada viskositas pada produk pertanian. Viskositas merupakan faktor signifikan pada
konsentrasi jus-jus terutama dalam produksi konsentrat yang berdensitas tinggi karena
menyebabkan operasi tidak efesien untuk produk yang sangat kental tersebut. Lenih jauh
konsentat yang sangat kental tidak mudah terekonstutisi. Maka dalam praktek kekentalan
produk menjadi faktor yang sangat menentukan baik bagi produsen maupun konsumen.

1.2 Tujuan
Tujuan pratikum ini untuk mempelajari sifat alir bahan cair dan mengukur viskositas
beberapa produk pertanian dan pangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fluida yang bergerak atau mengalir mempunyai gesekan internal antar lapisan fluida
yang berdekatan ketika bergerak melintas satu sama lain yang disebut viskositas (kekentalan).
Viskositas adalah suatu sifat fluida yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir,
dimana semakin tinggi kekentalan maka semakin besar hambatannya (Giancoli, 2017).
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-
molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair
dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida (internal = dalam). Jadi molekul-
molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut
mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik
antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan
antara molekul (Rian, 2013).
Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu
fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll.
Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida
Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku (Rian, 2013).
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat
cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental
daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak.
Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian
dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser
satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk.
Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka,
sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang
kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter (Lutfy, 2017).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan
antara molekul-molkeul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir
dapat dkatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit
mengair dikatakan memiliki viskositas yang tinggi (Burhanudin, 2014).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran
laminar atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui
sebuah pipa dengan garis tengah keci. Aliran lain adalah aliran turbulen yang menggambarkan
laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. Apabila zat cair tidak
kental maka koefesiennya sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang
menempel dinding mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding. Bagian yang menempel
pada dinding luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak
bersama dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding bergerak dengan kecepatan
yang berubah secara linier sampai V. Aliran ini disebut aliran laminer. Aliran zat cair akan
bersifat laminer apabila zat cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat (Sudarjo, 2018).
BAB III
METODELOGI

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat 3.1.2 Bahan
1. Viscometer tipe VT 1. Aquades
2. Buavita
3. Susu kedelai
4. Puli oren
5. Susu UHT

3.2 Prosedur Kerja


1. Mempersiapkan viskometer dan yang perlu diperhatikan adalah pemilihan rotor yang
digunakan.
2. Kemudian untuk produk cairan yang kental, dipilih rotor berukuran kecil sebaliknya
untuk produk cairan yang encer, digunakan rotor berukuran besar.
3. Menyediakan tiga ukuran rotor yaitu kecil, sedang dan besar. Ukuran rotor terasosiasi
dengan tiga kisaran angka viskositas yang tertera pada layar monotor alat.
4. Mengukur rotor berukuran terasosiasi dengan kisaran angka viskositas besar, rotor
berukuran sedang terkait dengan kisaran angka viskositas menengah, dan rotor
berukuran besar terkait dengan kisaran angka viskositas kecil.
5. Menentukan cairan yang akan diukur, dicobakan dulu dengan menggunakan rotor
berukuran besar, kalau dengan rotor berukuran besar alat tidak mampu bekerja,
kemudian dicobakan dengan rotor berukuran sedang, kalau alat juga tidak mampu
bekerja juga maka digunakan rotor berukuran kecil.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan


Jenis fluida Kecepatan (rpm) Persentase (%) viskositas
Aquades 30 0,0 % 0,0 cp
60 0,5 % 0,5 cp
100 1,1 % 0,66 cp
Buavita 30 8,5 % 17,0 cp
60 12,3 % 12,3 cp
100 16,5 % 9,90 cp
Susu kedelai 30 0,0 % 0,0 cp
60 0,9 % 0,9 cp
100 1,9 % 1,14 cp
Pulpi oren 30 0,0 % 0,0 cp
60 0,6 % 0,6 cp
100 1,5 % 0,90 cp
Susu uht 30 0,0 % 0,0 cp
60 0,8 % 0,8 cp
100 1,7 % 1,02 cp
BAB V
PEMBAHASAN

Fluida yang bergerak atau mengalir mempunyai gesekan internal antar lapisan fluida
yang berdekatan ketika bergerak melintas satu sama lain yang disebut viskositas (kekentalan).
Viskositas adalah suatu sifat fluida yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir,
dimana semakin tinggi kekentalan maka semakin besar hambatannya (Giancoli, 2017).
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat
cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental
daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan cairan itu kental atau tidak.
Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian
dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser
satu bagian fluida terhadap yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan
tersebut seperti tegangan dan regangan pada benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas
maupun zat cair mempunyai sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk.
Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara kuantitatif atau dengan angka,
sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui bagaimana cara membedakan zat yang
kental dan kurang kental dengan cara kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskosimeter (Lutfy, 2017).
Viskositas diartikan sebagai resistensi atau ketidakmauan suatu bahan untuk mengalir
yang disebabkan karena adanya gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi atau
perubahan bentuk apabila bahan tersebut dikenai gaya tertentu. Viskositas suatu bahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika
suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurunkan kekentalannya.
Viskositas merupakan faktor signifikan pada konsentrasi terutama dalam produksi
konsentrat yang berdensitas tinggi karena menyebabkan operasi tidak opesien untuk produk
yang sangat kental tersebut. Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikanya
tekanan terhadap tegangan geser oleh fluida tersebut. Viskositas suatu bahan juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa paktor yaitu suhu, viskositas berbandingt terbalik dengan suhu.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat alir bahan dengan mengukur
kekentalan viskositasnya
Pada praktikum kali ini kami membahas tentang kekentalan suatu bahan (viskositas).
Sampel yang kami gunakan dalam praktikum viskositas ini adalah aquades, buavita, susu
kedelai, pulpi oren dan susu uht. Pertama kami pasang instrumen secara horizontal sehingga
rotor dapat tergantung secara bebas pada lubang penghubung rotor. Setelah itu kami
masukkan tangkai rotor ke lubang penghubung dan diputar rotor berlawanan arah jarum jam
sampai rotor benar-benar terpasang dengan kuat. Kemudian kami memasukkan bahan uji pada
gelas yang telah di sediakan. Lalu kami menghitung viskositas masing-masing bahan uji
sampai tiga kali pengulangan yaitu dengan kecepatan rpm 30, 60, dan 100. Setelah mengukur
kecepatan dari rpm maka hasil dari persentase dan viskositas dari bahan aquades, buavita,
susu kedelai, pilpi oren dan susu uht dapat ditulis sebagai data pada pratikum ini.
Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental suatu zat
cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat suatu gerakan jatuhnya bola semakin besar.
Sehingga semakin kental suatu zat cair, semakin lambat pergerakan benda yang jatuh
didalamnya. Sebaliknya, semakin encer suatu zat cair atau fluida, maka semakin cepat benda
yang dijatuhkan kedalamnya.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan
mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti
viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka
dikatakan cairan itu viskositas tinggi. Cara mengukur kekentalan (viskositas) sifat alir bahan
yaitu dengan menggunakan alat viskometer.

6.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan pratikum, praktikan harus lebih serius dan memahami apa
yang sedang dipratikumkan agar nantinya data yang dihasilkan bisa sempurna dan dalam
pembuatan laporan data yang diperoleh atau didapat juga tidak keliru. Praktikan juga harus
selalu memperhatikan kebersihan laboratorium supaya alat dan bahan yang digunakan tetap
steril.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. (2017). Fisika Dasar I, Jakarta: PT Erlangga,


Lutfy, Stokes. (2017). Fisika Dasar I, Jakarta: Erlangga
Milama, Burhanudin, (2014). Panduan Praktikum Kimia Fisika II, Jakarta: UIN-FITK Press
Rian, M. (2013). Laporan Praktikum Satuan Operasi Industri Viskositas, FTIP UNPAD.
Rian, M. (2013). Praktikum Viskositas Menggunakan Viskometer, FTIP UNPAD. Jatinangor.
Sudarjo, Randy. (2018). Fisika Dasar I Viskositas Pada Aliran Air, Jurnal fisika dasar 1,
3(2) : 743-748

Anda mungkin juga menyukai