NPM : 231521007
Pembelian
Pengoperasian
Pemeliharaan
Pembuangan (disposal)
Secara keseluruhan, yang ingin dilihat adalah berapa total biaya yang dikeluarkan oleh seseor
ang saat mengkonsumsi produk tersebut. Misalkan, jika seseorang membeli printer dengan ha
rga murah, namun selama pemakaian printer harus membeli tinta dengan harga yang mahal,
maka secara keseluruhan biaya pemakaian produk selama siklus hidup produk akan menjadi
mahal. Sebaliknya, jika seseorang membeli sebuah mobil dengan harga mahal, namun dalam
tahap disposal dapat menjual mobil tersebut dengan harga tinggi, maka keseluruhan biaya pe
makaian produk akan menjadi relatif murah.
3. Tahapan Penerapan Target Costing
Menurut Kaplan dan Norton (1999) terdapat empat tahapan yang harus dilalui perusahaan dal
am Target Costing. Keempat tahapan tersebut adalah:
1. Market driven costing
2. Product level target costing
3. Component level target costing
4. Chained target costing
1) Reverse engineering, dalam metode ini perusahaan akan membongkar produk sejeni
s yang dihasilkan oleh pesaing untuk menemukan rancangan produk yang lebih effis
ien.
2) Value analysis, dalam metode ini perusahaan berusaha untuk memperbandingkan an
tara biaya komponen untuk menghasilkan fitur-fitur yang dikehendaki oleh konsume
n. Jika biaya dari komponen tersebut melebihi kontribusi komponen tersebut dalam
menciptakan nilai bagi konsumen, maka perusahaan harus mencoba untuk menguran
gi biaya komponen tersebut.
3) Perbaikan proses (process improvement), dalam metode ini perusahaan berusaha unt
uk mencarai. cara-cara atau metode produksi yang lebih effisien untuk membuat pro
duk tersebut.
Dalam proses ini, tim desai target cost untuk setiap komponen yang berada di dalam produk y
ang akan datang, target cost pada tingkat komponen ini membangun harga jual supplier. Oleh
karena itu, component-level target cost ini menyebabkan tekanan kompetitif yang dihadapi ol
eh perusahaan terutama oleh supplier. Fungsi utama tersebut mencerminkan kemampuan kerj
a yang penting dimana produk harus memilikinya dalam memenuhi permintaan fungsi utama
nya. Chief engineer menyusun target costing sebagai fungsi utama. Engineer memutuskan te
ma dari produk dan memutuskan bahwa ada fungsi tertentu yang harus diutamakan. Setelah f
ungsi utama target cost disusun, kemudian tim desain harus dapat menemukan cara untuk me
ndesain fungsi tersebut pada setiap fungsi utama agar bisa diproduksi pada target cost nya. K
emudian tim membagi fungsi utama ke dalam komponen-komponen dan membagi target cost
berdasarkan tingkat fungsi utama ke dalam component level cost. Adapun jumlah dari compo
nent level target cost harus sama dengan fungsi utama yang mengisinya. Component level tar
get cost membangun harga jual yang dapat diijinkan oleh supplier. Perusahaan tidak ingin me
nekan laba dari komponen supplier mereka menjadi nol. Mereka ingin meyakinkan bahwa ju
mlah supply chain tersebut merupakan pendapatan laba yang cukup untuk bertahan hidup, se
mentara mengirim produk permintaan konsumen dengan biaya yang rendah. Oleh karena itu,
mereka membawa supplier utama ke dalam proses produk desain sedini mungkin. Supplier m
enyediakan dan menerima input ke dalam proses desain untuk mengurangi biaya. Supplier ju
ga menyediakan perkiraan biaya untuk setiap komponen.
Chained Target Costing Di lingkungan persaingan yang saat ini semakin tinggi, ini tidak begi
tu menguntungkan untuk kebanyakan produsen yang efisien, karena ini juga membutuhkan su
pply chain yang efisien. Salah satu cara utama untuk mendapatkan supply chain yang efisien
adalah melalui penggunaan chained target costing system. Sistem chained target costing adala
h rantai dimana output dari sistem target cost pembeli menjadi input dari sistem target cost su
pplier. Bersaing yang dihadapi oleh pembeli kepada perancang produk supplier. Jika supplie
r-nya supplier juga menggunakan target costing, maka rangkaian ini dlanjutkan pada supply c
hain. Dengan cara ini, rangkaian sistem target cost memindahkan tekanan bersaing untuk men
gurangi biaya dari pembeli kepada supply chain sehingga membuat jumlah rantai menjadi leb
ih efisien.
Berdasarkan perhitungan dari component level target costing (akan diterangkan berikutnya),
maka perusahaan akan mendapatkan angka target cost sebesar Rp4.100.000. Penentuan angka
target cost ini sudah disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, sehingga angka target cost
ini sangat memungkinkan untuk dicapai. Angka inilah yang kemudian akan dijadikan sebagai
target cost perusahaan. Selisih sebesar Rp100.000 antara target cost dengan allowable cost
akan dicoba untuk dicapai setelah produk tersebut diproduksi. Tahapan ini yang disebut d
engan strategic cost reduction challenge.