Bab 2. Konsep Dan Definisi Simpel
Bab 2. Konsep Dan Definisi Simpel
1
Desa/Kelurahan
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
• Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa).
• Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kabupaten/kota dalam wilayah
kerja kecamatan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang
pembentukan, penghapusan, dan penggabungan kelurahan).
• Wilayah setingkat desa/kelurahan/nagari lainnya yaitu Gampong (Aceh), Kampung
(Lampung, Kalimantan Timur, dan Papua), Pekon (Lampung), dan Lembang (Sulawesi
Selatan).
2
Blok Sensus
[JUDUL SLIDE (BS)
SATU BARIS]
• BS adalah wilayah kerja pencacahan setiap petugas pemeta yang merupakan bagian dari suatu
wilayah desa/kelurahan.
• BS terdiri dari:
• BS Biasa (B)
memiliki muatan sekitar 150 (minimum 120 dan maksimum 180) rumahtangga/bangunan
sensus bukan tempat tinggal (BSBTT)/bangunan sensus tempat tinggal kosong (BSTT kosong)
atau kombinasi ketiganya.
• BS Khusus (K)
akses masuk ke lokasinya terbatas untuk umum (membutuhkan perizinan khusus) dan
dikelola oleh suatu institusi/lembaga (yayasan/pemerintah) misalnya asrama/barak militer,
pondok pesantren dan lembaga pemasyarakatan.
• BS Persiapan (P)
wilayah kosong yang terpisah dari pemukiman seperti sawah, perkebunan, hutan, rawa, dsb.
3
Satuan Lingkungan
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
Setempat (SLS)
• SLS adalah satuan wilayah di bawah desa/kelurahan. Satuan wilayah ini biasanya
ditetapkan dengan peraturan daerah atau peraturan desa, dimana dalam
peraturan tersebut menyebutkan tingkatan dan banyaknya satuan wilayah di
bawah desa beserta batas-batasnya.
• Contoh SLS:
RT, RW, jorong, dusun, banjar, dan lingkungan.
4
Contoh desa dengan satu
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
tingkatan SLS
5
Contoh desa dengan dua
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
tingkatan SLS
6
Wilayah NonSATU
[JUDUL SLIDE SLSBARIS]
• Wilayah non SLS adalah bagian wilayah desa yang tidak termasuk dalam cakupan SLS.
• Wilayah non SLS terdiri dari:
1. Wilayah bervegetasi pertanian (contoh: sawah, ladang, tegal atau huma, dan perkebunan)
2. Wilayah bervegetasi bukan pertanian (contoh: hutan lahan kering, hutan lahan basah, semak
dan belukar, padang rumput, alang-alang, dan sabana, rumput rawa)
3. Lahan terbuka (lahan terbuka pada kaldera (kawah hasil letusan gunung berapi), lahar dan
lava, hamparan pasir pantai, beting pantai (bagian darat terluar ke arah laut), gumuk pasir,
dan lain-lain)
4. Kawasan terbangun pemukiman (contoh: perumahan yang tidak masuk SLS manapun)
5. Kawasan terbangun bukan pemukiman (contoh: bandar udara, pelabuhan laut, kawasan
stasiun kereta, pertokoan, pasar, mall, perkantoran, dan lain-lain yang tidak masuk SLS
manapun)
6. Wilayah perairan (contoh: danau atau waduk, rawa, sungai, anjir pelayaran, terumbu karang)
7
Kode Wilkerstat 1
8
Kode Wilkerstat 2
9
Kode Wilkerstat 3
10
Kode Wilkerstat 4
11
Kode Wilkerstat 4
12
Peta Titik Bangunan
• Peta titik bangunan di kegiatan ST2023 merupakan hasil
geotagging titik bangunan rumahtangga pertanian yang
diperoleh dari Aplikasi Wilkerstat untuk wilayah PAPI dan
Aplikasi FASIH untuk wilayah CAPI.
13
Contoh
[JUDUL Peta
SLIDE Titik
SATU Bangunan
BARIS]
Peta titik bangunan dari Aplikasi FASIH Peta titik bangunan dari Aplikasi Wilkerstat
14
Peta Tutupan
Lahan
• Peta tutupan lahan merupakan informasi geospasial yang
memetakan tutupan lahan yang diperoleh dari
pemrosesan citra satelit menggunakan sampel titik
koordinat lahan dan teknologi machine learning yang
didapatkan melalui kegiatan Pemutakhiran Kerangka
Geospasial dan Muatan Wilkerstat ST2023.
16
a. Sawah
• Sawah adalah
lahan pertanian yang berpetak-
petak, dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk
menahan/ menyalurkan air.
• Contoh komoditas:
Padi sawah, palawija (kacang-
kacangan, jagung, umbi-
umbian), sayuran (kacang
panjang, sawi, lombok dan
bawang merah), buah-buahan
(melon, pepaya dan semangka)
dan tanaman lainnya.
17
b. Tegalan/Ladang
• Kebun/tanaman campuran
adalah lahan yang ditanami
tanaman keras, lebih dari satu
jenis atau tidak seragam,
menghasilkan bunga atau
buah atau getahnya dan cara
pengambilan hasilnya bukan
dengan cara menebang pohon.
20
e. Hutan Lahan Kering
21
f. Hutan Lahan Basah
22
g. Semak Belukar
• Semak belukar adalah kawasan lahan
kering yang ditumbuhi berbagai tanaman
yang jarang atau rapat, didominasi
tanaman rendah.
h. Padang Rumput
• Padang rumput adalah areal terbuka yang
didominasi berbagai jenis rumput baik
yang tinggi atau rendah (padang rumput;
sabana; padang; alang-alang; semak).
23
i. Lahan Terbangun
l. Perairan Lainnya
• Perairan lainnya adalah semua
kenampakan perairan termasuk laut,
waduk, terumbu karang, padang lamun,
sungai, danau, kolam, dan badan air
lainnya.
26
Interpretasi Visual
Interpretasi visual merupakan suatu teknik dalam penginderaan jauh
yang bertujuan untuk mengidentifikasi objek permukaan bumi
dengan bantuan citra satelit resolusi tinggi dengan cara menganalisis
karakteristik dari objek tersebut.
27
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
28
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
29
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Bentuk
Bentuk merupakan cerminan kerangka obyek, baik bentuk umum
maupun bentuk rinci. Salah satu fungsi bentuk adalah untuk
mempermudah pengenalan data. Bentuk merupakan unsur yang
jelas, sehingga dengan melihat bentuknya saja dapat dikenali
obyeknya.
30
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Ukuran
Unsur-unsur yang termasuk dalam ukuran adalah jarak,
luas, volume, ketinggian tempat, dan kemiringan. Ukuran
bisa digunakan untuk mencirikan obyek, sehingga dapat
dijadikan sebagai pembeda dengan obyek lainnya.
31
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra atau
pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual. Tekstur sering dikaitkan dengan
tingkat kekasaran suatu obyek.
Ada tiga jenis tekstur, yaitu tekstur halus, sedang, dan kasar.
32
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Pola
Pola merupakan kecenderungan bentuk
suatu obyek. Misalnya, kawasan
pemukiman di perumahan biasanya
memiliki pola teratur, memiliki ukuran
seragam, dan menghadap jalan.
33
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Bayangan
34
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Situs
Situs adalah tempat kedudukan suatu
obyek terhadap obyek lain di
sekitarnya.
Situs bukanlah ciri obyek secara
langsung, melainkan keterkaitan
dengan lingkungan sekitarnya.
Misalnya, lereng pegunungan sebagai Contoh lereng pegunungan sebagai
situs bagi kebun teh. situs bagi perkebunan teh
35
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Asosiasi
Asosiasi merupakan keterkaitan antara obyek
satu dengan obyek yang lain. Karena adanya
keterkaitan ini, maka terlihatnya suatu obyek
pada citra bisa menjadi petunjuk pengenalan
obyek lainnya.
36
Unsur Interpretasi
[JUDUL SLIDE Citra
SATU BARIS]
Konvergensi Bukti
Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsur
interpretasi citra sehingga lingkupnya semakin menyempit ke
arah satu kesimpulan tertentu.
Konvergensi Bukti
38
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
39
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
40
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
41
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
42
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
Perkebunan
43
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
44
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
45
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
46
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
47
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
48
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
49
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
50
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
51
INTERPRETASI VISUAL TUTUPAN LAHAN
52